Anda di halaman 1dari 14

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No.

3, Oktober 2017

BUDIDAYA TEMBAKAU RAKYAT DI PAMEKASAN TAHUN 2000-2008

SYAHNAS MEDINA
Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
E-Mail : syahnasmedina@gmail.com

Agus Trilaksana
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Tembakau merupakan salah satu tanaman yang penting di Indonesia. Berbagai daerah di
Indonesia membudidayakan tanaman potensial tersebut. Salah satu daerah yang mengembangkan
tanaman tersebut adalah Kabupaten Pamekasan. Kabupaten Pamekasan sebagai pembudidaya
tembakau terbesar di pulau Madura mengembangkan jenis tembakau rakyat yang dibutuhkan oleh
pabrik rokok di Indonesia.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah 1)Mengapa Kabupaten
Pamekasan menjadi sentra pengembangan budidaya tembakau rakyat di Madura ? 2)Bagaimana
proses kegiatan budidaya tembakau rakyat di Pamekasan tahun 2000-2008 ? 3)Bagaimana
kontribusi budidaya tembakau rakyat terhadap peningkatan ekonomi petani tembakau Pamekasan
?. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode sejarah. Langkah pertama adalah
tahap heuristic, yaitu pengumpulan sumber yang berkaitan dengan perkebunan tembakau tahun
2000-2008. Tahap kedua adalah kritik, yaitu untuk menguji validitas dan kebenaran sumber-
sumber yang telah diperoleh dalam upaya penulisan sejarah perkebunan tembakau di Pamekasan
tahun 200-2008. Tahap ketiga adalah interpretasi, yaitu menghubungkan fakta-fakta yang ada
sehingga memperoleh gambaran yang objektif. Tahap keempat adalah historiografi, yaitu tahap
penulisan kembali fakta-fakta yang telah didapat dengan judul Budidaya Tembakau Rakyat Di
Pamekasan Tahun 2000-2008.
Berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang telah diperoleh, ditemukan hasil
bahwa budidaya tembakau rakyat sangat cocok dikembangkan di Pamekasan dari pada daerah lain
di Madura karena kesesuaian lahan yang lebih pas untuk tanaman tembakau. Hasil pertama yaitu
tembakau di Pamekasan dikembangkan pada tiga lahan yang berbeda yaitu lahan gunung, lahan
tegal, dan lahan sawah. Hasil kedua yaitu budidaya tembakau di Pamekasan sangat ditentukan oleh
kondisi iklim yang dapat mempengaruhi kualitas dari tembakau. Hasil ketiga yaitu para petani di
Pamekasan sampai saat ini memandang budidaya tembakau sebagai tanaman yang paling
menjanjikan dan mampu meningkatkan taraf hidup ataupun pendapatan petani. Hal tersebut
dikarenakan harga 1 pohon tembakau harganya Rp.10000. Tembakau juga memberikan kontribusi
tidak hanya kepada petani namun juga kepada para pencari kerja yang menerima upah harian.
Kata Kunci :Tembakau Rakyat, Budidaya, Petani

Abstract
Tobacco is one of important plants in Indonesia. Several of areas in Indonesia cultivate of
potential plants are referred as. One of area that develops plants is referred as Sub Province of
Pamekasan. Sub-province of Pamekasan as cultivators biggest tobacco in Madura island develops
type of people tobacco that required by cigarette factory in Indonesia.
Problems that will be discussed in research this is 1) Why Sub Province of Pamekasan
becomes Sentra development of people tobacco conducting in Madura? 2) How process of tobacco
conducting activity people in Pamekasan in year 2000-2008? 3) How contribution of people
tobacco conducting to improvement of tobacco farmer economy Pamekasan?. In this research
method that used by is history method. The first step is phase heuristic that is related to source

715
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

gathering tobacco plantation in 2000-2008. Second Phase is criticism, which is to test validity and
sources the truth that have been obtained in the effort historiography of tobacco plantation in
Pamekasan in 2000-2008. Third Phase is interpretation that is connecting existing facts until
getting the objective picture. Fourth Phase is historiography, which is writing phase returns facts
that have been got with title The Cultivation of People Tobacco In Pamekasan at Year of 2000-
2008.
Base analysis result to sources and data obtained/got, found result that conducting of people
tobacco very compatible developed in Pamekasan before other area in Madura because of farm
compatibility that more snugly for tobacco plants. The first result showed that tobacco in sub-
provience Pamekasan was developed on three different land, that are mountain land, tegal land,
and paddy field. Second Result that is tobacco conducting in Pamekasan is very determined by
climate condition that can influence quality from tobacco. Third Result that is husbandmen in
Pamekasan till now look in toes tobacco conducting as the plants the most promise and can
improve living standard or farmer earnings. That because of price 1 tree of price tobacco its
Rp.10000. Tobacco also gives contribution not only to farmer nevertheless also to searchers
job/activity that accept daily wages.
Keyword: People's tobacco, Conducting, Farmer.

PENDAHULUAN untuk terus berinovasi agar mampu memenuhi


Tembakau merupakan salah satu kebutuhan dipasaran.
tanaman yang penting di Indonesia. Penanaman Jawa Timur merupakan salah satu
tembakau dimulai sejak bangsa Eropa masuk wilayah di Indonesia yang membudidayakan
ke Indonesia dan mengenalkan tanaman tembakau, salah satu wilayah di Jawa Timur
tersebut kepada mayarakat. Sejak jaman yang membudidayakan tembakau adalah
Madura. Perkembangan tembakau Madura
Belanda komoditas tersebut menjadi tanaman
tidak lepas dari usaha yang dilakukan orang-
wajib yang harus ditanam oleh petani baik orang Eropa untuk mengembangkan tembakau
tembakau ekspor maupun rakyat. Di Indonesia di Jawa.1 Orang-orang Eropa-lah yang
pada dasarnya tembakau memiliki peranan membawa berbagai jenis tanaman seperti
penting dalam dunia industry dan memberikan jagung, tomat, nanas, tembakau, dan tanaman
dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat yang bernilai ekonomis lainnya. Tembakau
yang membudidayakannya. Tembakau merupakan salah satu tanaman perdagangan
yang diperkenalkan oleh Bangsa Eropa dan
memberikan sumbangan pada Negara dalam
paling disukai oleh petani.2 Ada juga sumber
bentuk devisa dan cukai, penyediaan lapangan yang menyebutkan bahwa masyarakat Madura
pekerjaan pada masa panen, sebagai sumber mengenal tembakau karena banyak bekerja
pendapatan petani, buruh, serta pendapatan sebagai kuli di gudang-gudang tembakau di
daerah. Jawa. Hampir seluruh penanaman tembakau di
Berbagai daerah di Indonesia Jawa Timur menggunakan tenaga kerja dari
mengembangkan tanaman bernilai jual Madura yang diikat dalam sistem kontrak kerja.
Dengan pengetahuan dan keterampilan yang
tersebut, sejak Belanda mengenalkan dan
dimiliki, orang Madura mencoba menanam
membudidayakannya di berbagai wilayah tembakau di Pulau Madura dengan target pasar
seperti Deli, Jember, dan Besuki kemudian memenuhi kebutuhan pasar lokal. 3 Hal tersebut
tembakau memiliki magnet tersendiri untuk merupakan cikal bakal pembudidayaan
menarik perhatian para petani karena nilai tembakau rakyat di Madura khususnya di
jualnya yang tinggi. Setiap wilayah di Pamekasan.
Budaya konsumtif rokok yang menjadi
Indonesia menyumbangkan berbagai varietas
kebiasaan orang Madura ikut mendorong
tembakau yang memiliki ciri khas masing-
masing pada setiap wilayah. Hal ini 1 Kholilurrahman. 2010. Tembakau Madura:
memberikan keuntungan bagi wilayah yang Tantangan dan Prospek.. Surabaya: Kencana Jaya
mengembangkan tanaman tembakau tersebut Promosindo., hlm 4.
2Ibid., hlm 2.
3Ibid., hlm 3.

716
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

perkembangan budi daya tembakau di pulau campuran rokok seperti tembakau Temanggung
tersebut. orang Madura dalam kehidupan dan Weleri.5 Hal ini merupakan sebuah
sehari-hari tidak pernah lepas dari kebiasaan keberuntungan bagi para petani yang memiliki
merokok, tua-muda hingga anak SMP yang perkebunan tembakau tersebut. Menjelang awal
masih berumur 13 hingga 14 tahun secara fasih April para petani mulai menanam tembakau
merokok. Hal tersebut tentunya sangat dan dua hingga tiga bulan setelahnya tembakau
berpengaruh terhadap penanaman tembakau siap dipanen. Pada saat musim tembakau tiba,
karena dengan kebiasaan merokok yang aspek ketenagakerjaan sangat tinggi daya
dimiliki oleh orang Madura secara tidak serapnya karena pada musim ini banyak
langsung memberikan dukungan terhadap para dibutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya di
petani tembakau agar terus membudidayakan perkebunan namun pada kegiatan usaha
tanaman tersebut. Aroma khas dari tembakau pengolahan dan pemasarannya6. Bulan Juli
Madura yang menjadikan rokok kretek yang hingga September merupakan waktu sibuk di
dikonsumsi oleh orang-orang semakin nikmat, Pamekasan, karena pada bulan ini hasil
karena jenis tembakau ini memiliki aroma dan perkebunan tembakau dari empat Kabupaten di
rasanya yang gurih dibandingkan dengan mutu Madura akan menumpuk menjadi satu di
tembakau lainnya. Kebiasaan merokok yang Pamekasan yang akan dijual di pabrikan-
dimiliki orang Madura menempatkan rokok pabrikan melalui tangan kanan dari pabrik-
sebagai kebutuhan primer bahkan pabrik besar tersebut.
kedudukannya sama dengan pangan (beras), Budidaya tembakau rakyat Pamekasan
ada pribahasa yang menyatakan bahwa “lebih merupakan hal yang menarik untuk diteliti
baik dapur tidak mengepul, asal rokok tetap karena perputaran ekonomi yang begitu
santer dihisap)pribahasa dari salah seorang signifikan pada saat musim panen tembakau
perokok berat tersebut menandakan bahwa belangsung. Tidak hanya berdampak kepada
mereka rela tidak makan asalkan tetap bisa para petani saja namun pada sector tenaga kerja
merokok sepuasnya. Perokok-perokok aktif yang lain juga. Pentingnya tembakau di
tersebut tentunya member semangat lebih pada Pamekasan Madura mendorong pemerintah
petani agar terus menanam si daun emas. untuk terus mengembangkan perkebunan
Pamekasan sebagai wilayah yang tembakau. Pemerintah terus mengupayakan
memiliki areal terluas perkebunan tembakau agar tembakau Pamekasan dapat terus bersaing
mengembangkan tiga kategori pembudidayaan di pasaran, sehingga pentingnya sebuah aturan
yaitu tembakau gunung, tegal, dan sawah. daerah sangat diperlukan untuk menyokong
Ketiga kategori tersebut memiliki kualitas perekonomian rakyat tersebut. pada tahun 2008
tembakau yang berbeda-beda mulai dari yang peraturan daerah Pamekasan dikeluarkan, hal
berkualitas sangat baik hingga biasa. Hasil dari ini untuk melindungi kualitas tembakau,
perkebunan petani tersebut kemudian dibeli melindungi tataniaga tembakau, serta budidaya
oleh pabrik-pabrik rokok. Posisi strategis yang dan kemitraan usaha tani tembakau.
dimiliki oleh Pamekasan menjadikannya
sebagai sentra pabrik-pabrik rokok besar METODE
maupun pabrik rumahan. Banyaknya pabrikan Penelitian dan penulisan suatu sejarah
yang membutuhkan tembakau sebagai bahan dilakukan dengan cara sistematis menggunakan
baku kretek menjadikan tembakau Madura metode penelitian sejarah yang sudah ada.
khususnya Pamekasan sangat berpengaruh Untuk dapat mengungkapkan permasalahan
terhadap pertumbuhan industry rokok kretek yang diteliti penulis menggunakan metode
tersebut. Tembakau Pamekasan merupakan penelitian sejarah.7 Ada empat tahapan di
tembakau rakyat yang di gunakan sebagai dalam metode penelitian sejarah, yakni :
bahan baku rokok kretek. Dari berbagai jenis 1. Heuristik
tembakau rakyat, yang paling digunakan adalah Pada tahap ini peneliti melakukan
jenis tembakau Madura dan Temanggung. 4 pencarian dan pengumpulan sumber.
Pamekasan sebagai sentra dari budi
daya tembakau di Madura memiliki varietas
5 Margana,,dkk. 2014. Kretek Indonesia Dari
tembakau jenis vor oogst, jenis tembakau
Nasionalisme hingga warisan budaya. Yogyakarta:
tersebut dibutuhkan oleh pabrik rokok sebagai Puskindo, hlm 221.
6 Kholilurrahman. loc.cit.
7 Aminuddin Kasdi.2005. Memahami Sejarah .
4 Kholilurrahman. op.cit., hlm 12. Surabaya : Unesa University Press, hlm 10-11.

716
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Pengumpulan sumber yang berkaitan dengan tertulis sebagai kisah atau ceritera sejarah.8
perkebunan tembakau tahun 2000-2008. Pada tahap ini penulis melakukan penulisan
Pencarian sumber dilakukan untuk berdasarkan kerangka berfikir dan fakta-fakta
mendapatkan sumber utama dan sumber yang sebelumnya telah diperoleh. Berbagai
pendukung. Sumber utama atau sumber primer fakta dan sumber yang telah diperoleh
berupa data statistic tentang luas areal, dirangkai secara sistematis dan kronologis
produksi tembakau, hingga curah hujan yang sehingga menjadi sebuah tulisan sejarah yang
mempengaruhi pertumbuhan tembakau yang metodologis.
dimiliki oleh Badan Pusat Statistik Pamekasan
pada tahun 2000-2008. Data Primer juga PEMBAHASAN
didapat dari arsip-arsip tentang produksi A. Kondisi Geografi serta Tanah di
tembakau, luas areal dan lainnya yang didapat Kabupaten Pamekasan
dari dinas perkebunan dan kehutanan bidang Kabupaten Pamekasan secara
tanaman pangan dan holtikultura. Penulis juga astronomis terletak pada koordinat 6˚51ʹLS
melakukan oral historis dengan melakukan sampai 7˚31ʹLS serta 113˚19ʹBT sampai
wawancara bersama para petani, maupun dengan 113˚58ʹBT, dengan batas-batas wilayah
bandol yang terlibat langsung terhadap (geografis) yaitu sebelah Utara berbatasan
budidaya tembakau dan pendistribusi dengan Laut Jawa, sebelah Selatan berbatasan
tembakau, hal ini dilakukan agar mengatahui dengan Selat Madura, sebelah Barat berbatasan
secara pasti kondisi dilapangan seperti apa dan dengan Kabupaten Sampang dan sebelah
bagaimana serta untuk mengetahui seberapa Timur berbatasan dengan Kabupaten
pentingnya tanaman tembakau terhadap Sumenep. Berbatasan langsung dengan laut
perekonomian atau pendapatan. Wawancara Jawa maupun selat Madura menjadikan
juga dilalukan dengan orang-orang yang Pamekasan wilayah yang sangat cocok jika
terlibat didalam dunia pertembakauan seperti dikembangkan sebagai daerah pertanian karena
pegawai negeri sipil dinas perkebunan dan hal tersebut berdampak pada tekstur tanah yang
dinas perdagangan. Sumber pendukung dimiliki oleh Kabupaten Pamekasan.
sekunder dalam penelitian ini berupa buku- Wilayah Kabupaten Pamekasan pada
buku yang tidak sejaman namun dapat dasarnya memiliki kondisi tanah yang tidak
dijadikan acuan. jauh berbeda dengan kondisi tanah di wilayah
1. Kritik Madura lainnya. Permukaan tanahnya relatif
Pada tahap kritik sumber, penulis datar, sekitar 76% wilayah Pamekasan berada
melakukan kritik dan verifikasi dengan tujuan pada kemiringan 15˚, wilayah dengan
untuk menguji validitas dan kebenaran sumber- kemiringan 15˚-25˚ sekitar 18% dan 6%
sumber yang telah diperoleh dalam upaya sisasanya berada pada kemiringan diatas 25˚.9
penulisan sejarah perkebunan tembakau di Menurut ketinggian dari permukaan air laut,
Pamekasan tahun 200-2008. Penulis melakukan wilayah tertinggi di Kabupaten Pamekasan
kritik intern terhadap sumber-sumber yang sekitar 350 meter dan terendah kurang lebih 8
ditemukan. Pada tahap kritik intern tersebut meter. Dengan kondisi seperti ini, jenis tanah di
peneliti melakukan pemilihan dan pemilahan Kabupaten Pamekasan terbagi menjadi empat
terhadap sumber-sumber yang sesuai dengan jenis tanah yaitu Regosol dengan luas 36.063
tema penelitian. Peneliti juga melakukan Ha, Mediteran dengan luas 17.375 Ha, Litosol
kategorisasi atau pengelompokkan sumber data dengan luas 19.084 Ha, dan Alluvial dengan
yang diperoleh. luas 6.708 Ha. Jenis tanah tersebut yang akan
2. Interpretasi mempengaruhi tembakau yang merupakan
Pada tahap ini penulis melakukan tanaamn andalan bagi para petani.
penafsiran terhadap fakta-fakta yang telah Keempat jenis tanah yang terdapat di
diperoleh dengan jalan menghubungkan atau Pamekasan mengalami percampuran antara
mengkorelasikan antara fakta-fakta yang ada jenis tanah yang satu dengan jenis tanah
sehingga diperoleh gambaran sejarah yang lainnya sehingga hal ini memberikan
objektif.
3. Historiografi 8 Nugroho Notosusanto 1978. Masalah
Historiografi merupakan tahap Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta: Idayu Press,
penulisan sejarah. Pada tahap ini rangkaian hlm 6.
fakta yang telah ditafsirkan disajikan secara 9Kabupaten Pamekasan dalam angka 2004. Badan

Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pamekasan, hlm 1.

717
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

keuntungan bagi para petani karena lahan yang didukung oleh kadar PH di Pamekasan 5,7-6.5
berjenis tanah Regosol dan Alluvial setelah yang sangat cocok jika ditanami tembakau
bercampur dengan tanah Mediteran dan Madura berjenis Prancak-95 sesuai dengan
Alluvial akan membentuk tekstur-tekstur tanah keinginan pabrik rokok kretek. Struktur tanah
yang dapat ditanami berbagai jenis tanaman baik, remah, gembur dengan PH 5,5-7,5,
termasuk tembakau. Meskipun ada beberapa drainasenya baik dan tidak sering terkena
lahan yang masih belum bisa ditanami namun banjir serta memilki daya pegang air yang pas
hal ini dapat memberi warna pada kualitas- merupakan tanah yang sesuai untuk budidaya
kualitas tembakau yang terdapat di Pamekasan. tembakau Madura.
Perbedaan kualitas tersebut disebabkan oleh Kesesuaian lahan menjadi hal pokok
perbedaan jenis tanah serta topografi dari lahan bagi tanaman tembakau, karena tanaman
di Kabupaten Pamekasan. tersebut sangat rentan terhadap struktur tanah
Tembakau berkualitas tinggi, sedang maupun PH disuatu daerah. Jika dalam
maupun rendah dipengaruhi oleh kesesuaian penanamannya komposisi dari tanah tidak
lahan yang terdapat di Pamekasan. seimbang maka kualitas tembakau tersebut
Percampuran jenis tanah tersebut terbagi tidak akan baik.
menjadi beberapa peta kesesuian lahan yang
dapat ditanami tembakau maupun tanaman B. Budidaya Tembakau Rakyat di
lainnya. Jenis-jenis tanah tersebut adalah Pamekasan Tahun 2000-2008
Aluvial Hidromorf, Aluvial Coklat
Kekuningan, Litosol, Asosiasi Litosol dan Tembakau termasuk dalam salah satu
Mediteran coklat kemerahan, Asosiasi tanaman hasil perkebunan dibawah sistem
Hidromorf dan Planosol coklat kemerahan, tanam paksa sejak tahun 1830 sampai 1940.12
Grumosol kelabu, Asosiasi Grumosol Kelabu Tanaman ini sangat rentan terhadap perubahan
dan Litosol, Kompleks Mediteran dan Litosol, cuaca sehingga memerlukan perhatian yang
Kompleks Mediteran merah dan Litosol, tinggi, sehingga dibawah sistem tanam paksa
Kompleks Mediteran, Grumosol, Regosol dan tembakau merupakan usaha yang cukup
Litosol, serta Kompleks Brown Forest Soil, beresiko. Kualitas tembakau semakin baik
Litosol dan Mediteran.10 Berikut peta tanah sehingga pada tahun 1860 Indonesia semakin
kesesuaian lahan di Pamekasan mendapat nama harum di bidang
pertembakauan di pasaran Eropa.13 Jenis
tembakau Deli, Vostenlanden, dan Besuki NO
sangat terkenal dipasaran Eropa. Ketiga jenis
tembakau tersebut yang menjadi komoditas
andalan Hindia Belanda dalam beberapa
dasawarsa pada abad ke-19 sampai kedatangan
Jepang ke Indonesia.
Mengenai penanaman tembakau di
Madura sebelum tahun 1800 tidak ditemukan
catatan maupun laporan, mungkin dikarenakan
sebelum tahun tersebut penanaman tembakau
dilakukan dalam skala kecil atau hanya untuk
dikonsumsi sendiri. Penanaman tembakau
merupakan tanaman rakyat yang bebas, dari
Tembakau hingga saat ini merupakan segi penanamannya maupun pengolahannya
tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang
begitu menjanjikan. Tanaman tersebut cocok di
budidayakan di Pamekasan karena struktur
tanah yang dimiliki adalah liat Holtikultura dan Perkebunan. Pada tanggal 02 Maret
berpasir/lempung berpasir.11 Hal tersebut 2017.

12 Booth, Anne, dkk. 1998. Sejarah Ekonomi

Indonesia. Jakarta: LP3ES, hlm 218.


10Sugiharyanto,dkk. 2009. Diktat Geografi 13 Tim Penulis Ps. Tanpa Tahun
Tanah. Universitas Negeri Yogyakarta, hlm 25. (TT).Pembudidayaan Pengolahan dan Pemasaran
11 Wawancara dengan Suharto,SP. usia 57 Tembakau. Malang: Balai Penelitian Tembakau dan
tahun selaku PNS Dinas Tanaman Pangan, Tanaman Serat,, hlm 12.

718
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

berada ditangan penduduk setempat sehingga yang telah disetujui oelh Menteri Pertanian
penanamannya bersifat sukarela pada tahun 1997. Hingga saat ini varietas
Pada tahun 1830 di Madura diadakan Prancak-95 merupakan tembakau unggulan
percobaan penanaman tembakau, tetapi hal dari Madura khusunya Pamekasan, yang
tersebut tidak disetujui oleh Residen Surabaya tumbuh dan berkembang baik di Pamekasan.
karena lahan di Madura sama sekali tidak Potensi dan kesesuaian lahan di
cocok untuk penanaman tembakau. Lahan- Pamekasan merupakan faktor penting tanaman
lahan yang rendah penuh dengan batu-batu dan emas tersebut tumbuh dan di budadiyakan.
lahan yang tinggi mengandung banyak kapur Tidak terbatas pada kesesuaian lahan, tetapi
dan sangat kekurangan air sehingga untuk varietas tembakau Madura juga merupakan
tanaman yang membutuhkan pengairan atau faktor mengapa tembakau tersebut sangat
kelembaban, tidak akan berhasil disana. 14 Hal diminati oleh pabrik rokok di Indonesia. Hal
tersebut disampaikan setelah eksperimen tersebut juga bergantung pada berbagai proses
dengan tanaman yang lain juga tidak berhasil yang telah dilakukan oleh para petani agar
maka sistem tanam paksa tidak diberlakukan di mampu menghasilkan tembakau yang
Madura. Kemudian pada tahun 1861 tiga berkualitas dan bernilai jual tinggi. Proses
usahawan dari Belanda memulai mengadakan penanaman yang benar dan pada waktu yang
penanaman tembakau di Pradopo, sebelah tepat sangat berpengaruh pada hasil produksi
timur ibu kota Pamekasan. Penanaman tersebut dan kualitas tembakau. Teknik budidadaya
diatur dibawah postal (kontrak) penanaman dan tembakau rakyat di Pamekasan adalah sebagai
penjualan tembakau.15 Kontrak yang dilakukan berikut.
oleh perusahaan tersebut berada di daerah 1. Pemilihan Varietas Bibit Unggul
Pradopo, Kota dan Bunder di Kabupaten Tembakau
Pamekasan. Tetapi mengenai luas areal yang Penggunaan varietas unggul merupakan
ditanami tembakau di tiga wilayah tersebut salah satu syarat untuk mencapai tujuan
tidak terdapat keterangan secara jelas. peningkatan produktivitas dan mutu tembakau.
Tembakau mulai mengalami peningkatan, Varietas tembakau rakyat di Pamekasan sangat
sehingga pada tahun 1865 tembakau di beragam. Varietas/bibit tembakau yang
Pamekasan telah mengungguli tembakau di diperoleh petani berasal dari pemerintah dan
Sumenep. swadaya petani.17 Varietas yang berasal dari
pemerintah yaitu Prancak-95. jhsjhdksjhk
Varietas prancak-
Setelah tahun 1900 permintaan 95 merupakan tembakau yang diinginkan oleh
tembakau Madura menjadi lebih stabil antara pabrik rokok. Pemerintah Kabupaten
4000 sampai 5000 ton pertahunnya. 16 Pamekasan memberikan varietas tersebut
Peningkatan konsumsi produk-produk karena memiliki mutu yang tinggi dan varietas
tembakau di dalam negeri (lokal) maupun di asli Madura (lokal), jenis varietas ini juga
luar negeri menjadi faktor utama stabilnya merupakan tembakau terbaik di Madura.hal
permintaan tembakau Madura. Budidaya tersebut telah sesuai dengan seleksi yang
tembakau perkebunan maupun budidaya dilakukan oleh Balittas. Dari keempat varietas
tembakau rakyat mengalami perkembangan yang diteliti yaitu Prancak, Cangrkring,
yang pesat. Hal ini terjadi karena peningkatan Berbedih, dan Bukabu, varietas Prancak yang
ekonomi semakin meningkat sekalipun pada memiliki mutu paling tinggi dengankadar
taraf relative tetapi konsumsi rokok pun ikut nikotin 2.00 dan tahan terhadap penyakit lanas.
bertambah. Upaya memperbaiki kualitas dan 2. Proses Penanaman Tembakau Rakyat
mutu varietas tembakau Madura dilakukan di Pamekasan
melalui seleksi terhadap beberapa varietas lokal Penanaman tembakau di Pamekasan
dan diperoleh varietas terbaik yaitu Prancak-95 hampir sama dengan penanaman tembakau
Voor oogst di daerah lainnya yaitu dilakukan
pada akhir musim penghujan dan dipanen pada
14De Jonge, Huub. 1989. Madura Dalam Empat saat musim kemarau. Budidaya tembakau di
Zaman: Perdagangan, Perkembangan Ekonomi dan Islam Pamekasan dikembangkan dalam tiga kategori
(Suatu Studi Antropologi Ekonomi). Jakarta: PT. yaitu tembakau gunung, tembakau tegal dan
Gramedia, hlm 148.
15Kuntowijoyo. 2002. Perubahan Sosial Dalam tembakau sawah. Tembakau gunung ditanam
Masyarakat Agraris: Madura 1850-1940. Jogjakarta:
Matabangsa, hlm 55.
16 De Jonge, Huub. op.cit, hlm 152. 17 Wawancara dengan Suharto,SP. op.cit.

719
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

lebih awal karena tembakau pada lahan 5. Pengendalian Hama dan Penyakit
tersebut pengairannya tergantung pada hujan, Hama merupakan salah satu organisme
tetapi intensitas hujan yang dibutuhkan cukup yang sangat mengganggu pertumbuhan
rendah, sehingga penanamannya pada akhir tanaman tembakau di Pamekasan maupun
musim hujan saat intensitas hujan cukup daerah pembudidaya tembakau lainnya. Hama
rendah. Tembakau tegalan mendapatkan yang banyak dijumpai pada tembakau Madura
pengairan melalui siraman, sehingga tembakau adalah ulat daun ataupun ulat tanah serta kutu
ini perkembangannya bergantung pada daun atau rok-kerok (bahasa Madura). Hama
tersedianya air dan tenaga kerja. Sedangkan tersebut dapat merusak pertumbuhan tembakau
untuk tembakau sawah yang pada umumnya dan dapat merusak daun tembakau. Saat ini
berada di dataran rendah dekat dengan perairan penanganan hama dapat dikendalikan dengan
atau laut tidak perlu dilakukan penyiraman menggunakan insektisida-insektisida yang
karena pada lahan ini sudah mendapatkan terdapat dipasaran.
cukup banyak air, sehingga diperlukan 6. Proses Panen dan Pengolahan Hasil
pembuangan saluran air agar kelembaban lahan Tembakau
tetap stabil, karena pada dasarnya tembakau Secara umum daun tembakau Madura
merupakan tanaman yang menghendaki lahan dipanen satu kali secara serentak setelah daun-
yang berdraimase baik dengan tingkat daun cukup masak. Tetapi untuk tembakau
kelembaban yang sedang dan tidak terlalu lahan sawah yang tanamannya cukup besar,
banyak air. Musim tanam biasanya dilakukan panen dilakukan dengan pemetikan secara
pada bulan Mei dan Juni, sedangkan musim bertahap atau dua kali. Pada saat panen
panen di lakukan pada akhir Agustus hingga dilakukan 3-5 lembar daun bawah tidak ikut
awal Oktober. Tembakau di Pamekasan dipetik dan dibiarkan mengering yang
ditanam pada akhir musim hujan agar tidak kemudian dijual dalam bentuk krosok. Proses
terlalu banyak terkena air hujan dan jika pemetikan dilakukan pada pagi hari setelah
dipanen akan memperoleh kualitas yang baik. embun menguap yaitu antara pukul 09.00-
3. Proses Pemupukan 10.00 atau sore hari pada pul 14.30-16.30.19
Tanah di Madura adaindikasi Hasil pemetikan daun tembakau harus segera
kekuranagan N, P, K, Zn, dan B18. Seperti dibawa ke tempat yang teduh atau gudang
halnya di Pamekasan para petani menggunakan pengolahan untuk menghindari kerusakan fisik
pupuk Urea sebagai salah satu pupuk yang yang dapat menurunkan kualitas serta mutu
banyak mengandung Nitrogen, sedangkan tembakau.
pupuk pendamping lainnya untuk mendukung Daun yang sudah dipanen
pertumbuhan dari tembakau yaitu pupuk selanjutnya diperam selama 4-5 sampai
kandang yang didalamnya terdapat kandungan warna daun menjadi lebih kuning untuk
NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) yang berasal mendapat mutu tembakau yang baik dan
dari feses hewan. berkualitas. Sebelum pemeraman
4. Proses Pemangkasan dan Penyirungan dilakukan, daun-daun tembakau di sortasi
Proses pemangkasan pada tembakau
terlebih dahulu untuk memisahkan dari
dilakukan pada saat bunganya telah keluar.
Pemangkasan tersebut dilakukan pada 1-3 daun daun yang sudah terlalu masak. Pada
dibawah daun bunga. Pemangkasan tersebut proses pemeraman, penyusunan daun
bertujuan untuk mengalihkan aktifitas dari dilakukan satu lapis agar tembakau tidak
daun pertumbuhan daun bunga dan buah ke rusak akibat tertindih daun yang lain
arah pertumbuhan daun-daun atas, sehingga ataupun panas yang ditimbulkan pada
daun-daun atas akan tumbuh lebih besar dan proses pemeraman jika tumpukan daun
tebal. Tembakau yang telah dipangkas akan terlalu banyak.20
keluar sirung (tunas ketiak daun). Pembuangan 7. Perajangan dan Penjemuran
sirung atau tokok (bahasa Madura) dilakukan Perajangan dilakukan setelah selesai
agar zat-zat yang terdapat didalam tanaman proses pemeraman yang berlangsung 4-5 hari.
tidak diserap oleh pertumbuhan sirung, maka Pada proses perajangan tidak semua orang
sirung tersebut harus dibuang.
19Kholilurrahman. op.cit, hlm 60.
18 Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 20Wawancara dengan bapak Ramli.Usia
1999. Tembakau Madura. Malang: Balai Penelitian 51tahun selaku petani dan grader tembakau. Pada
Tembakau dan Tanaman Serat, hlm 38. tanggal 24 Maret 2017.

720
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

dapat melakukannya, hal ini terjadi karena Tahun Luas areal


proses tersebut memerlukan keahlian khusus (Ha)
dalam melakukan perajangan atau pemotongan
2000 30.888
tembakau. Proses perajangan sebaiknya
dilakukan pada malam hari atau sebelum
matahari terbit agar pada saat mata hari terbit 2001 34.570
tembakau yang sudah dirajang dapat segera 2002 33.426
dijemur/dikeringkan. Apabila jarak waktu 2003 31.965
antara perajangan dengan penjemuran terlalu 2004 31.400
lama maka akan menurunkan kualitas dan mutu 2005 31.202
tembakau. 2006 30.818
8. Pembungkusan/pengebalan (bahasa 2007 32.367
Madura) 2008 29.050
Pembungkusan dilakukan setelah Sumber: BPS Kabupaten Pamekasan Dalam
tembakau cukup lembut bodynya dan cukup Angka
lemas setelah melewati proses penjemuran. Berdasarkan tabel diatas, perkembangan
Tembakau kemudian digulung secara perlahan luas areal di Pamekasan pada tahun 2000
agar tidak merusak fisik tembakau dan tercatat 30.488 hektar hal ini merupakan titik
dibungkus dengan tikar yang berasal dari daun awal para petani menanam tembakau secara
siwalan kemudian diikat menggunakan tali besar-besaran setelah sebelumnya pada tahun
(tampar) serat sisal. Tali yang digunakan untuk 1998 memperoleh himbauan dari gubernur
membungkus tembakau tidak disarankan yang Jawa Timur untuk menanam tembakau tidak
berbahan plastik karena akan merusak kualitas terlalu banyak atau sekitar 17.500 hektar
tembakau jika dalam prosesnya pembungkusan karena terjadinya krisis moneter yang menimpa
tali tercampur dengan tembakau. Berat satu bal Indonesia pada masa itu. Sehingga
tersebut sekitar 40-45kg. Setiap bal terdiri dari pengurangan areal tembakau tersebut cukup
tembakau dengan kualitas yang sama dan memusingkan para petani. Kemudian pada
berasal dari hari pengeringan yang sama. tahun 2000 para petani kembali menanam
C. Perkembangan Budidaya Tembakau tembakau dengan jumlah luas areal yang besar
Rakyat di Pamekasan karena kondisi perekonomian pada saat itu
Perkembangan budidaya tembakau sudah stabil dan didukung oleh kondisi cuaca
setiap tahunnya berbeda-beda, luas areal dan yang bagus sehingga para petani kembali
hasil produksi setiap tahunnya pun berbeda. menanam tembakau dalam jumlah yang besar.
Penyebab perbedaan tersebut karena tembakau Hal tersebut juga terjadi ditahun 2001 dengan
merupakan tanaman yang sangat bergantung jumlah total luas area tanam 34.565 hektar,
terhadap cuaca dilapangan, ketika cuaca baik para petani kembali menanam tembakau dalam
maka luas areal tembakau akan meningkat dan jumlah yang besar, didukung oleh kondisi
jika cuaca buruk atau tidak menentu maka luas cuaca yang bagus sehingga jumlah areal
areal tembakau akan dikurangi. tembakau semakin meluas dengan presentase
Perkembangan luas areal tembakau di hasil produksi yang didapat juga melimpah.
Pamekasan mengalami pasang surut pada tahun Pada tahun 2002 terjadi penurunan luas areal
2000 hingga 2008 karena kondisi cuaca yang tembakau sekitar satu hektar dari 34.565
tidak stabil. Kondisi cuaca yang tidak stabil menjadi 33.462 hektar, hal tersebut terjadi
akan sangat mempengaruhi pada luas areal karena luas areal berbanding terbalik dengan
tembakau, karena apabila pada kondisi cuaca mutu tembakau pada saat itu sehingga harga
buruk atau hujan terus menerus para petani tembakau tidak terlalu mahal.
memaksakan diri untuk menanam tembakau Upaya petani untuk menaikkan harga
maka hasil yang akan didapat oleh para petani tembakau yaitu dengan mengurangi luas areal
adalah kerugian. Sehingga kondisi alam sangat tanam, dan meningkatkan mutu tembakau.
menentukan perkembangan luas areal serta Pada tahun 2003 terjadi penurunan luas areal
akan mentukan mutu dari tembakau tersebut. sekitar 1 hektar hal ini terjadi karena mulai
adanya kesadaran dari para petani tentang
Luas areal tembakau di Pamekasan tahun 2000- pentingnya meningkatkan mutu tembakau.
2008 Pemerintah melakukan penyuluhan agar petani
dapat menanam tembakau sesuai dengan

721
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

permintaan pabrikan saja, karena semakin penyakit tersebut tidak dapat diproduksi karena
banyak jumlah produksi tembakau maka harga daun-daunnya akan layu secara mendadak.
tembakau semakin murah jika mutu tembakau Pada tahun 2005 hal tersebut menyerang petani
tidak ditingkatkan. Pada tahun 2004 tidak sehingga tanaman tembakau yang ditanam oleh
berbeda jauh dengan tahun 2003 penanaman para petani layu bahkan membusuk. Sehingga
tembakau relatif stabil dengan kualitas dan pada tahun tersebut produksi dari tembakau
mutu tembakau yang hampir sama dengan sangat menurun. Tembakau yang terjangkit
tahun sebelumnya. Pada tahun 2005 penyakit Lanas tersebut berada di dataran
penanaman tembakau masih berada di luas tinggi atau disebut dengan tembakau gunung
areal tanam lebih dari 30.000 hektar hingga dan tegalan. Produksi tembakau hanya di dapat
tahun 2007 tergantung permintaan pabrikan. dari areal lahan sawah dan beberapa lahan
Pada tahun 2008 terjadi penurunan yang cukup tegalan yang tidak terkena penyakit Lanas
drastis karena disebabkan oleh cuaca pada tersebut.
tahun tersebut sedang tidak bagus sehingga
untuk menjaga agar petani idak mengalami D. KONTRIBUSI TEMBAKAU RAKYAT
kerugian yang cukup tinggi, para petani DI PAMEKASAN TERHADAP
dihimbau untuk mengurangi areal tanam PEREKONOMIAN PETANI
tembakau. 1. Kemitraan Petani dengan Pabrik
Sedangkan perkembangan produksi Rokok
tembakau pada tahun 2000 hingga 2008 tidak Kemitraan adalah sebuah cara
stabil karena diakibatkan oleh penyakit dan melakukan bisnis di mana pemasok dan
cuaca. Perkembangan produksi tembakau dari pelanggan berniaga satu sama lain untuk
tahun 2000 hingga 2008 sebagai berikut. mencapai tujuan bisnis bersama. 21 Dalam hal
Tabel produksi Tembakau di Pamekasan tahun ini kedua pihak atau lebih, memperoleh
2000-2008 keuntungan yang sesuai dengan apa yg telah
Tahun Produksi disepakati. Dalam budidaya tembakau di
(TON) Pamekasan pada tahun 2000 kemitraan belum
2000 18.347 terjalin secara penuh maupun secara parsial.
Sehingga para petani dalam menanam
tembakau kemudian mendistribusikannya
2001 18.147 hanya berpatokan pada bandol sebagai orang
2002 19.869 kepercayaan dari para pabrikan/gudang yang
2003 18.391 ada di Pamekasan.
2004 18.602 PT. Bentoel merupakan salah satu
2005 10.357 pabrik rokok yang telah melakukan kemitraan
2006 17.947 dengan petani Tujuan dari kemitraan tersebut
2007 16.625 agar para petani tidak kebingungan dalam
2008 16.384 mendistribusikan tembakau dan agar para
Sumber: BPS Kabupaten Pamekasan Dalam petani dapat lebih terarah dalam
Angka membudidayakan tembakau.22
Berdasarkan tabel diatas, perkembangan Penerapan kemitraan yang dilakukan
produksi tembakau di Pamekasan dari tahun ke ialah kemitraan secara penuh tapi tidak
tahun mengalami pasang-surut. Naik-turunnya mengikat, artinya para petani yang telah
produksi tembakau sangat ditentukan oleh bergabung dengan pabrikan Bentoel akan
keterampilan para petani dilapangan. Rentan memperoleh benih, pendampingan dalam
tahun 2000 hingga 2008 perbedaan paling pembudidayaan tembakau, serta alat yang
menonjol ditunjukkan pada tahun 2005 yang dibutuhkan oleh petani. Namun pabrikan ini
hanya mampu memproduksi 10.357 ton dalam tidak mengikat artinya para petani yang telah
satu musim. Hal tersebut disebabkan oleh bermitra dengan pabrikan tidak selalu
penyakit Lanas yang menyerang tembakau menyetorkan hasil produksi tembakau mereka
secara keseluruhan. Penyakit lanas tidak hanya
menyerang daun saja namun menyerang 21 Hafsah Jafar Muhahamad. 1999. Kemitraan
tanaman tembakau dari akar hingga darun yang Usaha. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta, hlm 43.
secara tiba-tiba mengalami pembusukan. 22 Wawancara dengan Muliadi. Usia 43 tahun

Tanaman tembakau yang terjangkit oleh selaku karyawan di salah satu pabrikan Bentoel di
Pamekasan. Pada tanggal 25 Maret 2017.

722
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

kepada pabrikan Bentoel. Pabrikan Bentoel dengan tembakau rakyat karena


hanya mendampingi para petani agar mampu pengusahaannya dilakukan oleh petani yang
menghasilkan tembakau yang berkualitas. pengerjaannya secara gotong royong ataupun
Dalam kemitraannya pabrik Bentoel telah dalam lingkungan keluarga saja.
mekakukan kemitraan dengan kelompok- Di Madura khususnya di Pamekasan
kelompok tani yang ada di daerah Pamekasan dikenal dua sistem perdagangan tembakau,
Utara serta Pamekasan Timur. Dengan kata lain yaitu sistem perdagangan tembakau pasaran,
mereka telah melakukan kerjasama dengan dan sistem perdagangan tembakau melalui
kelompok tani di lahan gunung dan lahan tegal. juragan dan bandol.24 Sistem perdagangan
Pemerintah Kabupaten Pamekasan tembakau pasaran adalah cara penjualan
mendukung penuh kemitraan yang tidak hanya tembakau pada waktu dan tempat yang telah
menguntungkan pihak pabrikan namun juga ditentukan. Jumlah tembakau yang dijual tidak
menguntungkan pihak petani. Sehingga pada terlampau banyak. Biasanya seorang petani
tahun 2008 pemerintah daerah Kabupaten membawa satu bal tembakau yang beratnya
Pamekasan mengeluarkan Perda mengenai antara 40-50kg. Sistem perdagangan tembakau
budidaya dan kemitraan tembakau. Hal ini yang kedua disebut juragan dan bandol.
sangat menguntungkan bagi para petani Juragan adalah orang yang mendapat
maupun pabrikan karena dengan kepercayaan dari pembeli dari pabrik rokok
dikeluarkannya perda tersebut para petani dan untuk membeli tembakau dengan mutu dan
pabrikan tidak perlu mencari atau mendatangi harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.
kelompok-kelompok tani tetapi pabrikan akan Juragan biasanya memiliki gudang tembakau
langsung memperoleh tembakau dari petani untuk tempat membeli, membungkus, dan
kemitraan mereka. Perda yang dikeluarkan oleh menyimpan tembakau. Sedangkan bandol
pemerintah mengenai kemitraan yaitu pabrikan adalah asisten atau pembantu juragan dalam
dapat melakukan kemitraan secara penuh dan usaha untuk mendapatkan tembakau dari para
parsial. Kemitraan secara penuh artinya petani.25
pabrikan memberikan seluruh kebutuhan petani Ada dua macam bandol dalam
pada saat proses pembudidayaan tembakau. perdagangan tembakau di Madura maupun di
Pada pola kemitraan penuh ini, pengusaha Pamekasan, yaitu bandol terikat dan bandol
terlibat secara langsung, melakukan tidak terikat. Dalam usaha untuk mendapatkan
pengawasan, termasuk teknik budidaya dan tembakau dari para petani, seorang bandol
teknik pemeliharaan selama musim tanam terikat akan menerima uang kas dari juragan.
hingga panen tiba sedangkan kemitraan secara Uang kas tersebut merupakan modal untuk
parsial artinya pabrikan hanya sebagian saja membeli tembakau dari para petani. Semua
membantu petani dalam mengolah tembakau, tembakau yang dibeli dari petani harus dikirim
seperti pemberian benih dan pupuk saja. kepada juragan untuk disortir atau diseleksi. 26
2. Sistem Perdagangan Tembakau di Bandol tidak terikat adalah asisten atau
Pamekasan pembantu juragan dalam usaha untuk
Tembakau adalah tanaman perdagangan mendapatkan tembakau dari para petani,
utama di bagian Timur Pulau Madura, namun yang bersangkutan tidak memperoleh
khususnya di Pamekasan dan Sumenep. Dalam uang kas. Untuk membeli tembakau dari para
proses pendistribusian tembakau, ada dua petani, bandol tidak terikat menggunakan
faktor yang mempengaruhi yaitu faktor yang uangnya sendiri. Tembakau yang dibeli dari
berkaitan dengan keadaan tembakau seperti petani boleh dijual dengan bebas, namun
kualitas dan tingkat produktifitasnya, serta biasanya bandol tidak terikat mengirimkan
faktor yang kedua yaitu faktor yang berkaitan tembakau kepada juragan tertentu. Hal tersebut
dengan kondisi lingkungan.23 Seperti yang kita bisa terjadi karena adanya persamaan
ketahui bahawa penanaman tembakau di pandangan tentang mutu tembakau dan harga.
Madura khususnya Pamekasan lebih sesuai Pada kenyatannya bandol tidak terikat
ditanah tegal ataupun gunung daripada lahan memiliki modal yang cukup besar dalam
sawah karena lahan tegal gunung mampu
menghasilkan tembakau yang beraroma semi 24 T.Santoso. Tata Niaga Tembakau di
aromatis. Tembakau asli Pamekasan disebut Madura. dalam Jurnal Manajemen dan kewirausaan.
Vol. 3, No. 2, 2015, hlm 102.
23 Booth, Anne, (et.al). 1988. Sejarah Ekonomi 25De Jonge, Huub. op.cit, hlm 196.

Indonesia. Jakarta:LP3ES, hlm 91. 26 Santoso,T. op.cit.

723
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

membeli tembakau-tembakau milik petani. dapatkan, hanya saja mereka akan melakukan
Modal yang dimiliki oleh para bandol tersebut perundingan dengan para petani untuk
dapat mereka olah kembali, karena sifatnya menentukan perkiraan grade tembakau tersebut
yang tidak terikat maka para bandol ini bebas dan kemana tembakau tersebut akan
dalam menjual tembakau kepada para juragan ditawarkan.
yang memberikan harga tertinggi terhadap Pada masa penjualan tembakau, Pamekasan
tembakau milik mereka. Di Pamekasan banyak yang merupakan pusat budidaya tembakau di
terdapat bandol yang tidak terikat. Pada saat Madura pada saat musim tembakau dijadikan
musim tembakau tiba para bandol tidak terikat sebagai pusat perdagangan tembakau di
tersebut melakukan pembelian tembakau yang Madura. Kabupaten Sampang dan Sumenep
cukup besar yang nantinya akan di sebagai daerah yang juga membudidayakan
distribusikan kepada para juragan-juragan yang tembakau Madura juga ikut memasok ke
merupakan kuasa pembelian tembakau di pabrikan yang ada di Pamekasan. Sebagai
Pamekasan. wilayah yang dijadikan sebagai pusat
Potensi dari para bandol tidak terikat ini perdagangan tembakau pemerintah daerah
cukup tinggi mengingat mereka memiliki membentuk tim untuk memantau kondisi
modal sendiri dan skill untuk mengolah disetiap pabrikan di Pamekasan. Tim tersebut
managemen keuangan mereka. Jika dalam berasal dari LSM maupun Satpol PP yang
memanagemen keuangan para bandol tidak bertugas menjaga jalannya jual beli tembakau
terikat tersebut dapat mengolah dengan baik di Pamekasan.
maka mereka dapat naik kasta sebagai juragan Pemerintah Kabupaten Pamekasan pada
lebih cepat. Modal keuangan yang dimiliki oleh tahun 2002 mengeluarkan Peraturan Daerah
para bandol tidak terikat tersebut akan yang mengatur tentang pengendalian mutu dan
mengantarkan mereka lebih cepat menjadi perlindungan keaslian tembakau Madura.
juragan daripada bandol yang terikat. peraturan tersebut berisi tentang pelarangan
Selain bandol, dikenal pula istilah tembakau Madura dicampur oleh tembakau liar
tukang tongko'. tukang tongko' hanya Madura (Jawa), pada saat musim panen
membawa contoh tembakau yang dimiliki tembakau tembakau luar Madura tidak boleh
petani, untuk kemudian ditawarkan kepada masuk ke wilayah Pamekasan. Hal tersebut
juragan. Tukang tongko' akan memperoleh diterapkan agar keaslian tembakau Madura
komisi dari petani. Dalam transaksi tersebut, yang di budidayan di Pamekasan dapat tetap
tukang tongko' memperoleh komisi yang relatif terjaga dan untuk menghindari adanya
kecil, namun ia tidak menanggung risiko yang permainan harga ketika tembakau dari luar
besar. masuk.
Pada dasarnya tukang Tongko’ tidak Dalam perdagangan tembakau di
jauh berbeda posisinya dengan salesman. Pamekasan apabila tidak ada pelarangan
Salesman memperoleh barang dari produsen terhadap tembakau dari luar maka jumlah
(pabrik) dan di tawarkan kepada para tembakau yang ada di Pamekasan akan
konsumen kemudian mereka akan memperoleh membengkak yang akan berakibat pada
gaji hingga bonus dari pabrik tersebut. Hal ini turunnya harga tembakau Madura.
sama dengan tukang tongko’ yang terdapat Perlindungan keaslian tembakau Madura
dalam sistem perdagangan tembakau di merupakan upaya untuk menjaga mutu
Pamekasan. para tukang tongko’ tersebut tembakau Madura yang merupakan varietas asli
menjadikan para petani sebagai pabriknya dari pulau Madura yang di budidayakan di
selaku penghasil tembakau kemudian Pamekasan. Tujuan dari perumusan peraturan
menawarkannya kepada juragan-juragan daerah ini adalah peningkatan kesejahteraan
dengan membawa contoh dari tembakau yang petani tembakau melalui meningkatnya
dia bawa. Tembakau-tembakau tersebut pendapatan petani dari penjualan hasil panen
kemudian dihargai sesuai dengan gradenya, tembakaunya.
dan jika cocok atau sesuai dengan permintaan 3. Kotribusi Tembakau Rakyat terhadap
petani maka tukang tongko’ tersebut nantinya Pendapatan Petani di Kabupaten
akan memperoleh kompensasi dari para petani Pamekasan
yang memiliki tembakau. Sama halnya dengan Bagi masyarakat Petani di Pamekasan
sales para tukang tongko’ tersebut tidak dapat tembakau merupakan tanaman emas yang
menentukan berapa kompensasi yang mereka sangat menguntungkan, meskipun kondisi

724
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

cuaca yang tidak menentu para petani banyak seperti minuman soda yang seharusnya
menggantungan harapan mereka terhadap daun dikonsumsi akan mereka gunakan sebagai air
emas tersebut. Harga pohon tembakau berkisar untuk mencuci tangan bahkan digunakan untuk
Rp.10.000 perpohon. Meskipun tembakau mencuci muka pada saat para petani maupun
merupakan tanaman musiman akan tetapi para bandul tersebut sedang berkumpul.
keuntungan yang didapat sebanding Keunikan dari karakteristik para petani maupun
dengan kerja keras mereka pada saat orang-orang yang terlibat didalamnya menjadi
musim tembakau. Pada saat panen ciri khas pada saat panen raya tembakau hingga
proses perdagangan tembakau berlangsung.
tembakau tiba para petani yang dari desa
Berikut tabel tentang pendapatan petani
berdatangan ke kota untuk
pada tahun 2000 hingga 2008
membelanjakan keuntungan mereka Pendapatan petani di Pamekasan tahun 2000-
dengan membeli barang-barang sekunder 2008
seperti emas, televisi, sepeda motor, Tahun Pendapatan petani
kulkas bahkan mobil.27 No tembakau
Budidaya tembakau mampu 2000 Rp. 14.689.350
mempengaruhi pendapatan petani sekitar 50- 1
70%.28 Hal tersebut membuktikan bahwa
2001 Rp. 15.304.950
tembakau merupakan tanaman yang mampu
2
merubah taraf hidup para pembudidaya
tembakau. Apabila masa tanam tembakau tiba 2002 Rp. 16.843.950
para petani di Pamekasan akan berusaha 3
mencari modal untuk budidaya tembakau 2003 Rp. 16.499.950
mereka. Karena pada saat proses 4
pembudidayaan tembakau membutuhkan 2004 Rp. 14.580.000
banyak tenaga sehingga biaya yang dikeluarkan 5
untuk proses tersebut tidak sedikit sehingga 2005 Rp. 9.720.000
para petani banyak yang menjual emas mereka. 6
Dan apabila musim panen tiba maka para 2006 Rp. 18.630.000
petani dari desa akan kembali membeli emas 7
yang telah mereka jual bahkan membelanjakan 2007 Rp. 10.530.000
uang tersebut untuk hal-hal sekunder. 8
Ketika musim panen tiba hal yang 2008 Rp. 16.200.000
menarik dapat dilihat dari perubahan taraf 9
hidup petani ialah para istri petani akan Sumber : wawancara dengan petani tembakau
menggunakan perhiasan yang cenderung pada lahan gunung
berlebihan. Tujuan dari penggunaan perhiasan Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik
emas tersebut adalah untuk memberitahukan kesimpulan bahwa, pendapatan petani di
kepada tetangga atau masyarakat yang lain Pamekasan cukup tinggi dan stabil.
bahwa hasil dari lahan tembakau mereka Menurunnya pendapatan petani disebabkan
sukses. Kecenderungan menggunakan emas oleh cuaca dan iklim di Pamekasan yang pada
pada saat panen tembakau tersebut dapat saat itu sedang buruk. Pendapataan petani pada
ditarik kesimpulan bahwa mereka memperoleh tahun 2005 sangat menurun dikarenakan
untung yang besar. Terkadang para istri petani tanaman tembakau milik petani rusak akibat
seperti toko emas berjalan karena hama yang secara tiba-tiba menyerang
menggunakan perhiasan emas secara tembakau. Pada tahun 2006 tembakau kembali
berlebihan. mengalami kejayaan karena cuaca yang
Hal yang menarik pada saat masa panen mendukung serta para petani melakukan
hingga proses perdagangan tembakau adalah perbaikan lahan sehingga harga tembakau
para petani ataupun para bandul hingga tukang sangat bagus dan tinggi.
tongko’ akan melakukan hal yang tak lazim Dalam prosesnya tak kurang dari 30 orang
yang butuhkan dalam proses pembudidayaan
27 T.Santoso. Tata Niaga Tembakau di hingga proses perajangan. Upah bagi setiap
Madura. dalam Jurnal Manajemen dan kewirausaan. pekerjapun bervariasi bergantung dengan
Vol. 3, No. 2, 2015, hlm 168. pekerjaan mereka. Rata-rata setiap harinya
28 Wawancara dengan Suharto,SP, op.cit.

725
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

mampu memperoleh upah sekitar Rp.50000 drainasenya baik dan tidak sering terkena
sehingga ketika musim tembakau tiba para banjir serta memiliki daya pegang air yang pas
petani maupun para pekerja serabut akan merupakan tanah yang sesuai untuk budidaya
bersuka cita. Berikut tabel tentang pendapatan tembakau Madura. Kesesuaian lahan menjadi
para para pekerja yang terlibat dalam budidaya hal pokok bagi tanaman tembakau, karena
tembakau dalam satu musim tanaman tersebut sangat rentan terhadap
Pendapatan para pekerja budidaya tembakau struktur tanah maupun PH disuatu daerah agar
dalam satu musim (2006) dapat menghasilkan tembakau yang berkualitas
Pekerjaan Pendapatan tinggi dan beraroma semi aromatis seperti
No perorangan dalam tembakau Prancak-95 yang dibudidayakan di
satu hari Pamekasan.
Penebar benih Rp. 75000 Pada proses perdagangan tembakau di
1 Pamekasan dikenal dua sistem perdagangan
Penyiram Rp. 75000 tembakau, yaitu sistem perdagangan tembakau
2 tembakau pasaran, dan sistem perdagangan tembakau
Pemberi pupuk Rp. 75000 melalui juragan dan bandol Sistem
3 perdagangan tembakau pasaran adalah cara
Pemanen Rp. 75000 penjualan tembakau pada waktu dan tempat
4 tembakau yang telah ditentukan. Sistem perdagangan
tembakau yang kedua disebut juragan dan
Penggulung Rp. 50000 bandol. Kedua proses tersebut dalam
5 tembakau kering menentukan harga yang menetukan adalah
Perajangan Rp. 550.000 pembeli atau juragan selaku perwakilan dari
6 pabrik rokok yang biasa disebut dengan kuasa
pembelian tembakau. Pada saat proses
Sumber : wawancara dengan petani tembakau
pembelian berlangsung bandul selaku grader
lahan gunung
yang akan memeriksa kualiatas dari tembakau
rakyat tersebut dan kemudian ditentukan
Berdasarkan tabel diatas dapat di
harganya.
jelaskan bahwa pada saat proses budidaya
Berbagai proses budidaya dari awal
tembakau membutuhkan banyak pekerja yang
hingga akhir cukup memakan waktu lama dan
terlibat hal tersebut dikarenakan pada proses
membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak
budidaya tembakau proses yang dilalui sangat
tersebut memberikan kontribusi terhadap
panjang. Dalam proses budidaya tembakau
pendapatan petani di Pamekasan. Tidak hanya
rakyat tidak semua proses melibatkan orang
kepada para petani namun juga kepada para
luar seperti pada saat proses pembungkusan
pekerja serabut yang setiap satu musim sekali
atau pengebalan. Proses pengebalan merupakan
menjadi pekerja dalam budidaya tembakau
proses akhir dari budidaya tembakau rakyat
rakyat di Pamekasan. Budidaya tembakau
sebelum di pasarkan.
mampu mempengaruhi pendapatan petani
PENUTUP
sekitar 50-70%. Sehingga pada saat musim
A. Kesimpulan
panen selesai Pamekasan menjadi kota sibuk
Berdasarkan penjelasan yang sudah
karena pasar-pasar akan ramai, orang-orang
diuraikan dalam bab-bab terdahalu dapat
yang dari desa banyak pergi ke pusat kota
ditarik kesimpulan bahwa tembakau
sekedar untuk bermain dan berbelanja serta
merupakan tanaman komoditas yang memiliki
para istri petani akan menggunakan perhiasan
nilai ekonomis ditinjau dari segi peningkatan
yang cenderung berlebihan. Keunikan dari para
pendapatan masyarakat khusunya petani di
petani maupun orang-orang yang terlibat
Pamekasan pada saat musim tembakau.
didalamnya menjadi ciri khas pada saat panen
Tanaman tersebut cocok di budidayakan di
raya tembakau hingga proses perdagangan
Pamekasan karena struktur tanah yang dimiliki
tembakau berlangsung dan hal tersebut hanya
adalah liat berpasir/lempung berpasir. Hal
terjadi satu kali dalam satu musim.
tersebut didukung oleh kadar PH di Pamekasan
B. Saran
5,7-6.5 yang sangat cocok jika ditanami
Setelah pemaparan kesimpulan diatas,
tembakau Madura berjenis Prancak-95 sesuai
saran dari penulis agar pemerintah daerah
dengan keinginan pabrik rokok kretek. Struktur
mampu merubah roda perdagangan tembakau
tanah baik, remah, gembur dengan PH 5,5-7,5,

726
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

agar para petani dapat memperoleh pendapatan Kuntowijoyo. 2002. Perubahan Sosial
yang lebih besar. Pada kenyataannya masih Dalam Masyarakat Agraris: Madura 1850-
banyak sekali kecurangan-kecurangan yang 1940. Jogjakarta: Matabangsa
terjadi dilapangan yang sangat memberatkan Margana,,dkk. 2014. Kretek Indonesia
para petani seperti dalam penentuan harga dan Dari Nasionalisme hingga warisan budaya.
pengambilan contoh sampel tembakau. Yogyakarta: Puskindo
Permainan harga dilakukan agar para juragan Nugroho Notosusanto 1978. Masalah
dapat memperoleh keuntunga yang banyak. Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta:
Pentinya kemitraan dalam budidaya tembakau Idayu Press
sangat membantu para petani karena para Sugiharyanto,dkk. 2009. Diktat
petani tidak hanya sekedar menanam kemudian Geografi Tanah. Universitas Negeri
menjual tembakaunyaa tetapi juga memperoleh Yogyakarta
pendampingan tentang tatacara pembudidayaan Tim Penulis Ps. Tanpa Tahun
tembakau yang benar. (TT).Pembudidayaan Pengolahan dan
Pendampingan dalam proses Pemasaran Tembakau. Malang: Balai
pembudidayaan hingga perdagangan sangat Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat
perlu dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah
tidak seharusnya hanya mengawasi namun juga Jurnal
ikut andil didalam proses tersebut. Kurangnya T.Santoso. Tata Niaga Tembakau di Madura.
pendidikan terhadap para petani mendorong dalam Jurnal Manajemen dan kewirausaan.
para pengusaha untuk memonopoli Vol. 3, No. 2, 2015
perdagangan sehingga dangatlah perlu
dilakukan seperti pelatihan tentang budidaya Wawancara
tembakau yang baik dan benar agar dapat Wawancara dengan bapak Ramli.Usia
memperoleh tembakau yang berkualitas tinggi 51tahun selaku petani dan grader tembakau.
serta para petani dibekali dengan pengetahuan Pada tanggal 24 Maret 2017
tentang manajemen keuangan agar dapat Wawancara dengan Suharto,SP. usia 57
mengelola pendapatannya dengan baik. Dengan tahun selaku PNS Dinas Tanaman Pangan,
pendampingan dari pemerintah maka para Holtikultura dan Perkebunan. Pada tanggal 02
petani dapat menghasilkan tembakau yang Maret 2017
berkualitas tinggi serta harganya pun lebih Wawancara dengan Muliadi. Usia 43
tinggi. tahun selaku karyawan di salah satu pabrikan
Bentoel di Pamekasan. Pada tanggal 25 Maret
2017
SUMBER :

Aminuddin Kasdi.2005. Memahami


Sejarah . Surabaya : Unesa University Press
De Jonge, Huub. 1989. Madura Dalam
Empat Zaman: Perdagangan, Perkembangan
Ekonomi dan Islam (Suatu Studi Antropologi
Ekonomi). Jakarta: PT. Gramedia
Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
1999. Tembakau Madura. Malang: Balai
Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat
Hafsah Jafar Muhahamad. 1999.
Kemitraan Usaha. Pustaka Sinar Harapan.
Jakarta
Kabupaten Pamekasan dalam angka
2004. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Pamekasan
Kholilurrahman. 2010. Tembakau
Madura: Tantangan dan Prospek.. Surabaya:
Kencana Jaya Promosindo
Booth, Anne, (et.al). 1988. Sejarah Ekonomi
Indonesia. Jakarta:LP3ES

727

Anda mungkin juga menyukai