Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

PENDEKATAN DALAM PEMBERIAN NILAI


A. PENGORGANISASIAN INFORMASI HASIL BELAJAR SISWA
Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes, pada awalnya masih berupa
skor mentah (raw score) yang berupa data terserak (belum tertata), karena data
belum tertata dengan baik maka anda akan menemui kesulitan untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang hasil belajar siswa tersebut. Datav tersebut perlu di atur
sedemikian rupa agar mudah dipahami, misalnya diurutkan mulai data terbesar
sampai dengan data terkecil. Berikut ini disampaikan data terserak hasil tes tengah
semester dan akhir semester.
Tabel 4.4
Hasil Tes Mata Pelajaran Matematika

Hasil Tes
No Nama Siswa
Tengah Semester Akhir Semester

1. Aan 78 85

2. Adi 67 71

3. Ali 88 78

4. Amin 74 71

5. Ana 97 91

6. Anda 84 88

7. Andi 57 76

8. Ani 65 68

9. Aufa 81 94

10. Bardan 58 67

11. Bardi 70 72
12. Budi 81 87

13. Dadi 65 80

14. Dedi 92 93

15. Desita 53 69

16. Dudit 65 75

17. Edi 83 76

18. Edo 79 74

19. Eli 45 63

20. Filia 95 80

21. Gultom 62 58

22. Gusti 74 80

23. Hardi 85 96

24. Harso 76 81

Dengan data hasil tes seperti Gambar 4.4 tersebut tentu saja anda akan menemui
kesulitan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil tes tersebut. Dengan
mengurutksn data hasil tes tersebut maka anda akan dpat melihat dengan mudah
ranking siswa. Berikut ini adalah ranking data untuk tes tengah semester seperti
tersebut dia atas.
Table 4.5
Ranking Siswa Hasil Tes Tengah Semester hal 4.21

No Nama Siswa Hasil Tes Tengah Ranking


Semester
1. Ana 97 1
2. Filia 95 2
3. Dedi 92 3
4. Ali 88 4
5. Hardi 85 5
6. Anda 84 6
7. Edi 83 7
8. Aufa 81 8,5
9. budi 81 8,5
10. Edo 79 10
11. Aan 78 11
12. Harso 76 12
13. Amin 74 13,5
14. Gusti 74 13,5
15. Bardi 70 15
16. Adi 67 16
17. Ani 65 18
18. Dadi 65 18
19. Dudit 65 18
20. Gulton 62 20
21. Bardan 58 21
22. Andi 57 22
23. Desita 53 23
24. Ali 45 24

Siswa yang memperoleh hasil tes tertinggi menempati ranking tertinggi yaitu
ranking 1 dan siswa yang memperoleh hasil tes terendah menempati ranking
terendah yaitu ranking 24.
Bagaimana cara menyajikan data hasil tes tengah semester dalam bentuk daftar
distribusi frekuensi? Cara membuat daftar distribusi frekuensinya adalah sebagai
berikut.
1. Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi dengan data terkecil. Dalam hal
ini karena data terbesarnya = 97 dan data terkecilnya = 45, maka rentangnya =
97- 45 = 52.
2. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Untuk menentukan banyaknya
kelas interval dapat digunakan aturan Struges, yaitu:
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n, di mana n adalah banyak data.
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 (1,38)
= 1 + 4,55
= 5,55
Jadi banyak kelas interval yang dapat dibuat adalah 5 atau 6 buah.
3. Tentukan Panjang kelas interval (p), dengan menggunakan aturan sebagai
berikut.
Rentang
P = ----------------
Banyak kelas
= 52 : 6
= 8,67

Panjang kelas interval dapat diambil 8 atau 9.

4. Tentukan ujung bawah kelas interval untuk data terkecil. Untuk ini dapat diambil
sama dengan data kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan.
5. Masukan semua data ke dalam kelas interval. Untuk memudahkan kerja, anda
dapat menambah kolom tally dan frekuensi.
Berdasarkan aturan tersebut di atas maka tabulasi data dapat dibuat sebagai
berikut.
Table 4.6
Frekuensi Distribusi Hasil Tes Tengah semester
Hasil Tes Tengah semester Tally Frekuensi
90 – 98 /// 3
81 – 89 ///// / 6
72 – 80 ///// 5
63 – 71 ///// 5
54 – 62 /// 3
45 – 53 // 2
Jumlah 24 24

Dengan cara yang sama anda dapat membuat table frekuensi distribusi untuk
hasil tes akhir semester.
1. Rentang = 96 – 38.
2. Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah banyak data.
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 (1,38)
= 1 + 4,55
=5,55

Jadi banyak kelas interval yang dapat dibuat adalah 5 atau 6 buah.

3. Panjang kelas interval (p) = Rentang


----------------------------
Banyak kelas

= 38 : 6

= 6,33

Panjang kelas interval dapat diambil 6 atau 7.

4. Ujung bawah kelas interval untuk data terkecil = 58.


Berdasarkan aturan tersebut di atas maka tabulasibdata dapat dibuat sebagai
berikut.
Table 4.7
Frekuensi Distribusi Hasil Tes Akhir Semester

Hasil Tes Tengah Semester Tally Frekuensi


90 – 97 //// 4
82 – 89 //// 3
74 – 81 ///// //// 10
66 – 73 ///// / 6
58 – 65 / 1
Jumlah 24 24

B. PENDEKATAN DALAM PENILAIAN


Ada dua buah pendekatan yang sering digunakan untuk menginterprestasikan data
hasil pengukuran yaitu Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan
Kriteria (PAK).
1. Penilaian Acuan Norma (PAN)
Yang dimaksud dengan pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah
suatu pendekatan untuk menginterprestasikan hasil belajar siswa dimana hasil
belajar yang diperoleh seorang siswa dibandingkan dengan hasil belajar yang
diperoleh kelompoknya artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan nilai
di kelompok itu.
Misalnya pada saat ulangan akhir semester mata pelajaran IPS kelas V SD
diujikan 50 butir dan hasil penskoran untuk 10 siswa di kelas tersebut adalah
sebagai berikut:
Table 4.6
Sebaran Skor Siswa

No Nama Skor
1. Dita 37
2. Andi 33
3. Imam 30
4. Tina 30
5. Amin 27
6. Isti 25
7. Intan 21
8. Dewi 20
9. Rani 17
10. Tika 15

Dari skor mentah tersebut anda dapat mengetahui bahwa skor tertinggi
siswa kelas V adalah 37 yang dicapai oleh Dita dan skor terendahnya adalah
15 yang dicapai oleh Tika. Untuk mengetahui tingkat penguasaan setiap siswa
dapat diketahui dengan menghitung skor tersebut dalam bentuk
presentasi.tingkat penguasaan setiap siswa dapat diketahui dengan
menghitung skor tersebut dalam bentuk prsentase. Tingkat penguasaan Dita
adalah :
35
= 100% = 74%
50
Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Sebaran Skor yang sudah diubah dalam presentase

No Nama Skor Persentase


1. Dita 37 74%
2. Andi 33 66%
3. Imam 30 60%
4. Tina 30 60%
5. Amin 27 54%
6. Isti 25 50%
7. Intan 21 42%
8. Dewi 20 40%
9. Rani 17 34%
10. Tika 15 30%

Jika anda menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN) maka


pemberian skor seorang siswa dpat anda berikan berdasarkan pada pencapaian hasil
belajar kelompoknya. Anda dapat memberikan nilai tertinggi kepada siswa yang
memperoleh skor tertinggi dan sebaliknya siswa yang memperoleh skor terendah diberi
nilai terendah. Anda dapat memberi nilai 10 pada Dita, berapa nilai yang harus anda
berikan pada And? Nilai yang akan anda berikan pada Andi dapat anda hitung dengan
cara sebagai berikut.

33
37 x 10 = 8,9

Dengan cara yang sama, anda dapat menghitung nilai siswa yang lain. Sesuai
lengkap perolehan nilai siswa dalam skala 1-10 adalah :

Tabel 4.10

Pengubahan Skor Mentah Menjadi Nilai Skala 1-10

No Nama Skor Jika skor 37 diberi nilai 10 maka


1. Dita 37 10.0
2. Andi 33 8.9
3. Imam 30 8.1
4. Tina 30 8.1
5. Amin 27 7.3
6. Isti 25 6.7
7. Intan 21 5.7
8. Dewi 20 5.4
9. Rani 17 4.6
10. Tika 15 4.0
Nilai 10 yang diperoleh Dita dapat juga diperoleh dari pengubahan persentase
penguasaan materi yang diperoleh Dita. Cara menghitungnya adalah:

74
74 x 10 = 10

Dengan cara yang sama, anda dapat menghitung nilai siswa yang lain. Misalnya nilai
Andi adalah :

66
74 x 10 = 8,9

Secara lengkap hasil pengubahan ke dalam nilai skala 1-10 adalah :

No Nama Presentase Jika persen diubah menjadi nilai


1. Dita 74% 10.0
2. Andi 66% 8.9
3. Imam 60% 8.1
4. Tina 60% 8.1
5. Amin 54% 7.3
6. Isti 50% 6.7
7. Intan 42% 5.7
8. Dewi 40% 5.4
9. Rani 34% 4.6
10. Tika 30% 4.0

Jika jumlah siswa Anda sedikit maka pengolahan dengan cara seperti di atas dapat
dengan mudah Anda lakukan. Tetapi jika jumlah siswa Anda banyak (mencapai ratusan)
maka penggunaan statistika sederhana yaitu harga rata-rata (mean) dan simpangan baku
(SB) akan sangat membantu dalam memberikan nilai untuk seluruh siswa.
a. Harga rata-rata (mean)
Mean merupakan pengukuran gejala pusat yang paling sering digunakan.mean atau
harga rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
M = Jumlah seluruh data/jumlah Data atau M = 3x/n
Dengan menggunakan rumus tersebut maka harga rata-rata nilai tengah semester dan
akhir semester (Gambar 4.6) adalah sebagai berikut.
Nilai rata-rata tes tengah semester :
M = 78+67+88+…+76/24
= 1.774/25
= 73.9
Nilai rata-rata tes akhir semester :
M = 85+71+78+…+81/24
= 1.873/24
= 78
Sampai di sini anda sudah dapat memperoleh gambaran tentang data hasil tes tengah
semester dan akhir semester yang lebih bsik dari sebelumnya. Perhatikan table berikut.
Table 4.12
Perbedaan Hasil Tes Tengah dan Akhir Semester

Faktor Hasil Tes


Tengah Semester Akhir Semester
Skor tertinggi 97 96
Skor terendah 45 58
Rentang 52 38
Mean 73.9 78

Dari tabel 4.12 tersebut terlihat bahwa siswa mengalami kemajuan dalam tes akhir
semester yang lebih tinggi dan angka skor terendah tertinggi (rentang) pada tes akhir
semester lebih kecil. Data tersebut sekaligus merupakan indicator keberhasilan anda dalam
pembelajaran.
b. Simpangan baku (SB)
Simpangan baku sangat bermanfaat dalam pengukuran variasi skor. Simpangan
baku pada dasarnya mengukur seberapa jauh setiap skor menyebar dari mean. Semakin
besar harga simpangan baku menunjukan bahwa sebaran skor dari mean semakin besar.
c. Penggunaan kurva normal
Jika jumlah siswa banyak maka Penerapan Acuan Norma (PAN) dapat juga dilakukan
dengan menggunakan pendekatan sebaran data berdasar kurva normal.
Sebaran Trait atau sifat berdasar kurva bisa dilhat dihalaman 4.29.
Jika dalam suatu tes akhir semester tes IPA anda telah menghitung harga rata-rata
dan simpangan baku yang diperoleh kelompok tersebut maka berdasrakan kurva
normal, jumlah siswa dengan
a. rata-rata + 1 SB adalah sebanyak 34,13%
b. Rata-rata + 1 SB sampai dengan rata-rata + 2 SB adalah sebanyak 13,59%
c. Rata-rata + 2 SB sampai dengan rata-rata + 3 SB adalah sebanyak 2,14%
Begitu juga dengan siswa yang memperoleh skor di bawah rata-rata dengan
Batasan:
a. Rata-rata sampai dengan rata-rata – 1 SB adalah sebanyak 34,13%
b. Rata-rata – 1 SB sampai dengan rata-rata – 2 SB adalah sebanyak 13,59%
c. Rata-rata – 2 SB sampai dengan rata-rata – 3 SB adalah sebanyak 2,14%
2. Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
Jika dalam pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN) keberhasilan setiap anak
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh kelompoknya maka tidak demikian halnya
dengan Penilaian Acuan Kriteria (PAK). Dalam PAK keberhasilan setiap anak tidak
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh kelompoknya tetapi keberhasilan setiap anak
akan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Penilaian
Seperti telah anda pahami pada modul 1 bahwa pengertian penilaian dalam mata
kuliah ini mengacu pada penilaian sebagai asesmen yaitu serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh informasi tersebut untuk mencapai tujuan Pendidikan.
Agar penilian tepat sasaran maka pada saat anda melakukan penilaian, anda perlu
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian. Penilaian yang anda lakukan harus : (1)
Berorientasi pada pencapaian kompetensi, (2) Valid, (3) Mendidik, (4) Terbuka, (5) Adil
dan objektif, (6) Berkesinambungan, (7) Menyeluruh, dan (8) Bermakna. Jika anda lupa
dengan prinsip-prinsip tersebut, lihat kembali modul 1.
1. Penyajian Hasil Penelitian
Dalam penilaian berbasis kompetensi terdapat empat bentuk penilaian yang dapat
dipergunakan guru untuk menilai hasil belajar siswa yaitu.
a. Penilaian dengan menggunakan angka.
b. Penilaian dengan menggunakan kategori
c. Penilaian dengan uraian atau narasi.
d. Penilaian kombinasi
2. Proses Pemberian Nilai
Sesuai dengan prinsip penilaian yaitu menyeluruh maka pelaksanaan penilaian
harus dilakukan pada semua aspek hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor) sesuai
dengan tuntutan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum. Satu hal yang harus
dipahami bahwa penguasaan kompetensi hasil belajar untuk setiap mata pelajaran tidak
sama. Ada mata pelajaran yang kompetensi belajarnya lebih menekankan pada ranah
kognitif (misalnya matematika), ranah afektif (misalnya Pendidikan agama dan
Pendidikan kewarganegaraan), atau ranah psikomotor (misalnya olah raga).
Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat
keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi diperlukan tagihan-tagihan. Setiap jenis
tagihan memerlukan seperangkat alat ukur. Beberapa jenis alat ukur dan jenis tagihan
yang dapat anda gunakan anatara lain:

a. Kuis
b. Pertanyaan lisan dikelas
c. Ulangan harian
d. Tugas individu dan kelompok
e. Ulangan semesteran
f. Laporan tugas atau laporan kerja
g. Ujian praktek
Pengambilan keputusan tentang hasil belajar siswa dilakukan dengan
menggabung keseluruhan informasi hasil belajar siswa. Misalnya nilai akhir semester
suatu mata pelajaran diambil dari skor keaktifan siswa dalam pembelajaran, skor
ulangan harian, skor penyelesaian tugas, skor ulangan tengah semester dan skor ulangan
akhir semester dengan bobot tertentu. Penentuan bobot biasanya ditentukan oleh instansi
yang berwenang, dalam hal ini dinas Pendidikan kabupaten. Pembootan tertentu
misalnya: keaktifan siswa10%, ulangan harian 10%, tugas 20%, ulangan tengah
semester 30%, ulangan akhir semester 30%.

Contoh : untuk mata pelajaran IPS Andi memperoleh skor sebagai berikut.

a. Keaktifan 80 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 8


b. Ulangan harian 80 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 8
c. Tugas 100 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 20
d. Ulangan tengah semester 70 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 21
e. Ulangan akhir semester 60 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 18.
Jadi skor akhir Andi untuk mata pelajaran IPS adalah 8 + 8+20 + 21 + 18 =75.

Karena dalam penilaian berbasis kompetensi menggunakan penilaian acuan kriteria


maka skor yang diperoleh anda harus kita bandingkan dengan kriteria keberhasilan,
misalnya :

Skor akhir Keputusan Grade


80 - 100 Berhasil A
70 - 79 Berahasil A
60 – 69 Berhasil C
50 -59 Belum berhasil D
0 - 49 Belum berhasil E

Berdasarkan kriteria tersebut di atas maka untuk mata pelajaran IPS, Andi dinyatakan
berhasil dengan memperoleh nilai akhir B.

Anda mungkin juga menyukai