PEMBAHASAN
Hasil Tes
No Nama Siswa
Tengah Semester Akhir Semester
1. Aan 78 85
2. Adi 67 71
3. Ali 88 78
4. Amin 74 71
5. Ana 97 91
6. Anda 84 88
7. Andi 57 76
8. Ani 65 68
9. Aufa 81 94
10. Bardan 58 67
11. Bardi 70 72
12. Budi 81 87
13. Dadi 65 80
14. Dedi 92 93
15. Desita 53 69
16. Dudit 65 75
17. Edi 83 76
18. Edo 79 74
19. Eli 45 63
20. Filia 95 80
21. Gultom 62 58
22. Gusti 74 80
23. Hardi 85 96
24. Harso 76 81
Dengan data hasil tes seperti Gambar 4.4 tersebut tentu saja anda akan menemui
kesulitan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil tes tersebut. Dengan
mengurutksn data hasil tes tersebut maka anda akan dpat melihat dengan mudah
ranking siswa. Berikut ini adalah ranking data untuk tes tengah semester seperti
tersebut dia atas.
Table 4.5
Ranking Siswa Hasil Tes Tengah Semester hal 4.21
Siswa yang memperoleh hasil tes tertinggi menempati ranking tertinggi yaitu
ranking 1 dan siswa yang memperoleh hasil tes terendah menempati ranking
terendah yaitu ranking 24.
Bagaimana cara menyajikan data hasil tes tengah semester dalam bentuk daftar
distribusi frekuensi? Cara membuat daftar distribusi frekuensinya adalah sebagai
berikut.
1. Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi dengan data terkecil. Dalam hal
ini karena data terbesarnya = 97 dan data terkecilnya = 45, maka rentangnya =
97- 45 = 52.
2. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Untuk menentukan banyaknya
kelas interval dapat digunakan aturan Struges, yaitu:
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n, di mana n adalah banyak data.
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 (1,38)
= 1 + 4,55
= 5,55
Jadi banyak kelas interval yang dapat dibuat adalah 5 atau 6 buah.
3. Tentukan Panjang kelas interval (p), dengan menggunakan aturan sebagai
berikut.
Rentang
P = ----------------
Banyak kelas
= 52 : 6
= 8,67
4. Tentukan ujung bawah kelas interval untuk data terkecil. Untuk ini dapat diambil
sama dengan data kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan.
5. Masukan semua data ke dalam kelas interval. Untuk memudahkan kerja, anda
dapat menambah kolom tally dan frekuensi.
Berdasarkan aturan tersebut di atas maka tabulasi data dapat dibuat sebagai
berikut.
Table 4.6
Frekuensi Distribusi Hasil Tes Tengah semester
Hasil Tes Tengah semester Tally Frekuensi
90 – 98 /// 3
81 – 89 ///// / 6
72 – 80 ///// 5
63 – 71 ///// 5
54 – 62 /// 3
45 – 53 // 2
Jumlah 24 24
Dengan cara yang sama anda dapat membuat table frekuensi distribusi untuk
hasil tes akhir semester.
1. Rentang = 96 – 38.
2. Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah banyak data.
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 (1,38)
= 1 + 4,55
=5,55
Jadi banyak kelas interval yang dapat dibuat adalah 5 atau 6 buah.
= 38 : 6
= 6,33
No Nama Skor
1. Dita 37
2. Andi 33
3. Imam 30
4. Tina 30
5. Amin 27
6. Isti 25
7. Intan 21
8. Dewi 20
9. Rani 17
10. Tika 15
Dari skor mentah tersebut anda dapat mengetahui bahwa skor tertinggi
siswa kelas V adalah 37 yang dicapai oleh Dita dan skor terendahnya adalah
15 yang dicapai oleh Tika. Untuk mengetahui tingkat penguasaan setiap siswa
dapat diketahui dengan menghitung skor tersebut dalam bentuk
presentasi.tingkat penguasaan setiap siswa dapat diketahui dengan
menghitung skor tersebut dalam bentuk prsentase. Tingkat penguasaan Dita
adalah :
35
= 100% = 74%
50
Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Sebaran Skor yang sudah diubah dalam presentase
33
37 x 10 = 8,9
Dengan cara yang sama, anda dapat menghitung nilai siswa yang lain. Sesuai
lengkap perolehan nilai siswa dalam skala 1-10 adalah :
Tabel 4.10
74
74 x 10 = 10
Dengan cara yang sama, anda dapat menghitung nilai siswa yang lain. Misalnya nilai
Andi adalah :
66
74 x 10 = 8,9
Jika jumlah siswa Anda sedikit maka pengolahan dengan cara seperti di atas dapat
dengan mudah Anda lakukan. Tetapi jika jumlah siswa Anda banyak (mencapai ratusan)
maka penggunaan statistika sederhana yaitu harga rata-rata (mean) dan simpangan baku
(SB) akan sangat membantu dalam memberikan nilai untuk seluruh siswa.
a. Harga rata-rata (mean)
Mean merupakan pengukuran gejala pusat yang paling sering digunakan.mean atau
harga rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
M = Jumlah seluruh data/jumlah Data atau M = 3x/n
Dengan menggunakan rumus tersebut maka harga rata-rata nilai tengah semester dan
akhir semester (Gambar 4.6) adalah sebagai berikut.
Nilai rata-rata tes tengah semester :
M = 78+67+88+…+76/24
= 1.774/25
= 73.9
Nilai rata-rata tes akhir semester :
M = 85+71+78+…+81/24
= 1.873/24
= 78
Sampai di sini anda sudah dapat memperoleh gambaran tentang data hasil tes tengah
semester dan akhir semester yang lebih bsik dari sebelumnya. Perhatikan table berikut.
Table 4.12
Perbedaan Hasil Tes Tengah dan Akhir Semester
Dari tabel 4.12 tersebut terlihat bahwa siswa mengalami kemajuan dalam tes akhir
semester yang lebih tinggi dan angka skor terendah tertinggi (rentang) pada tes akhir
semester lebih kecil. Data tersebut sekaligus merupakan indicator keberhasilan anda dalam
pembelajaran.
b. Simpangan baku (SB)
Simpangan baku sangat bermanfaat dalam pengukuran variasi skor. Simpangan
baku pada dasarnya mengukur seberapa jauh setiap skor menyebar dari mean. Semakin
besar harga simpangan baku menunjukan bahwa sebaran skor dari mean semakin besar.
c. Penggunaan kurva normal
Jika jumlah siswa banyak maka Penerapan Acuan Norma (PAN) dapat juga dilakukan
dengan menggunakan pendekatan sebaran data berdasar kurva normal.
Sebaran Trait atau sifat berdasar kurva bisa dilhat dihalaman 4.29.
Jika dalam suatu tes akhir semester tes IPA anda telah menghitung harga rata-rata
dan simpangan baku yang diperoleh kelompok tersebut maka berdasrakan kurva
normal, jumlah siswa dengan
a. rata-rata + 1 SB adalah sebanyak 34,13%
b. Rata-rata + 1 SB sampai dengan rata-rata + 2 SB adalah sebanyak 13,59%
c. Rata-rata + 2 SB sampai dengan rata-rata + 3 SB adalah sebanyak 2,14%
Begitu juga dengan siswa yang memperoleh skor di bawah rata-rata dengan
Batasan:
a. Rata-rata sampai dengan rata-rata – 1 SB adalah sebanyak 34,13%
b. Rata-rata – 1 SB sampai dengan rata-rata – 2 SB adalah sebanyak 13,59%
c. Rata-rata – 2 SB sampai dengan rata-rata – 3 SB adalah sebanyak 2,14%
2. Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
Jika dalam pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN) keberhasilan setiap anak
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh kelompoknya maka tidak demikian halnya
dengan Penilaian Acuan Kriteria (PAK). Dalam PAK keberhasilan setiap anak tidak
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh kelompoknya tetapi keberhasilan setiap anak
akan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Penilaian
Seperti telah anda pahami pada modul 1 bahwa pengertian penilaian dalam mata
kuliah ini mengacu pada penilaian sebagai asesmen yaitu serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh informasi tersebut untuk mencapai tujuan Pendidikan.
Agar penilian tepat sasaran maka pada saat anda melakukan penilaian, anda perlu
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian. Penilaian yang anda lakukan harus : (1)
Berorientasi pada pencapaian kompetensi, (2) Valid, (3) Mendidik, (4) Terbuka, (5) Adil
dan objektif, (6) Berkesinambungan, (7) Menyeluruh, dan (8) Bermakna. Jika anda lupa
dengan prinsip-prinsip tersebut, lihat kembali modul 1.
1. Penyajian Hasil Penelitian
Dalam penilaian berbasis kompetensi terdapat empat bentuk penilaian yang dapat
dipergunakan guru untuk menilai hasil belajar siswa yaitu.
a. Penilaian dengan menggunakan angka.
b. Penilaian dengan menggunakan kategori
c. Penilaian dengan uraian atau narasi.
d. Penilaian kombinasi
2. Proses Pemberian Nilai
Sesuai dengan prinsip penilaian yaitu menyeluruh maka pelaksanaan penilaian
harus dilakukan pada semua aspek hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor) sesuai
dengan tuntutan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum. Satu hal yang harus
dipahami bahwa penguasaan kompetensi hasil belajar untuk setiap mata pelajaran tidak
sama. Ada mata pelajaran yang kompetensi belajarnya lebih menekankan pada ranah
kognitif (misalnya matematika), ranah afektif (misalnya Pendidikan agama dan
Pendidikan kewarganegaraan), atau ranah psikomotor (misalnya olah raga).
Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat
keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi diperlukan tagihan-tagihan. Setiap jenis
tagihan memerlukan seperangkat alat ukur. Beberapa jenis alat ukur dan jenis tagihan
yang dapat anda gunakan anatara lain:
a. Kuis
b. Pertanyaan lisan dikelas
c. Ulangan harian
d. Tugas individu dan kelompok
e. Ulangan semesteran
f. Laporan tugas atau laporan kerja
g. Ujian praktek
Pengambilan keputusan tentang hasil belajar siswa dilakukan dengan
menggabung keseluruhan informasi hasil belajar siswa. Misalnya nilai akhir semester
suatu mata pelajaran diambil dari skor keaktifan siswa dalam pembelajaran, skor
ulangan harian, skor penyelesaian tugas, skor ulangan tengah semester dan skor ulangan
akhir semester dengan bobot tertentu. Penentuan bobot biasanya ditentukan oleh instansi
yang berwenang, dalam hal ini dinas Pendidikan kabupaten. Pembootan tertentu
misalnya: keaktifan siswa10%, ulangan harian 10%, tugas 20%, ulangan tengah
semester 30%, ulangan akhir semester 30%.
Contoh : untuk mata pelajaran IPS Andi memperoleh skor sebagai berikut.
Berdasarkan kriteria tersebut di atas maka untuk mata pelajaran IPS, Andi dinyatakan
berhasil dengan memperoleh nilai akhir B.