I. PENDAHULUAN
3.5 Dewatering
Pekerjaan dewatering atau pekerjaan pengeringan merupakan pekerjaan
persiapan saat melakukan pengecoran pekerjaan yang mempunyai elevasi
dibawah permukaan air dan dilakukan secara terus menerus hingga
konstruksi pasangan maupun beton bertulang sudah mengering dengan
sempurna. Tidak dibenarkan melakukan pasangan batu maupun beton
dalam keadaan tergenang air.
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan galian dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan
galian tanah biasa dengan alat berat antara lain: excavator backhoe
dan dump truk. Pekerjaan galian tanah meliputi seluruh luasan lokasi
lantai basement
b. Metode Pelaksanaan
• Sebelum pekerjaan penggalian lakukan pemasangan patok-patok
dan kaikan dengan benang sebagai bouwplank, sehingga volume
galian tidak kurang ataupun lebih.
• Setelah pekerjaan galian selesai maka akan diinformasikan kepada
pengawas / Direksi sebagai hasil laporan progres.
• Permukaan tanah yang sudah selesai, lalu dilakukan pengurugan
pasir agar mempertahankan kepadatan muka tanah.
• Jika kondisi dalam keadaan hujan atau terdapat muka air tanah
yang lebih tinggi dari elevai lantai basement, maka akan dilakukan
pengurasan/dewatering sehingga kepadatan tanah tidak
terganggu.
Gambar 4. Galian tanah mekanis
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan tiang pancang dengan spesifikasi sesuai gambar, dilakukan
dengan pelaksanaan mekanis (alat berat). Pondasi tiang pancang
adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan
mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah.
Hydraulic Static Pile Drive (HSPD) suatu sistem pemancangan pondasi
tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk kedalam tanah dengan
menggunakan dongkrak hidrolik yang akan diberi beban couterweight
sehingga tidak menimbulkan efek getaran dan gaya gaya tekan tiang
dapat diketahui tiap mencapai kedalaman tertentu.
b. Metode Pelaksanaan
• Proses pendahuluan adalah tiang pancang diletakkan pada titik
lokasi pondasi dengan jumlah sesuai gambar.
• Peletakkan dan pemindahan tiang pancang meggunakan alat berat
mobile crane / tower crane.
• Tiang pancang disusun dan diatur posisi tegak (vertikal)
sedemikian rupa sehingga hammer pada tower crane dapat sejajar
lurus dengan as tiang pancang.
• Pemancangan dilakukan secara terus-menerus shingga didapatkan
kedalaman yang diinginkan sesuai spek dan gambar hingga semua
tingang pancang masuk kedalam tanah.
•
Gambar
7.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan timbunan tanah adalah pekerjaan timbunan terhadap
pondasi tiang pancang sehingga mencapai elevasi sesuai gambar.
b. Material Tanah
Material tanah timbunan adalah tanah timbunan yang didatangkan
dengan kualitas tanah yang sesuai spek atau telah disetujui oleh
Direksi.
Material tanah dapat diambil dari hasil tanah galian jika sesuai spek
atau disetujui oleh Direksi.
c. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan timbunan dapat dilakukan apabila pemancangan sudah
selesai dan dinyatakan siap.
• Pekerjaan timbunan dilakukan secara mekanis (alat berat) berupa
excavator backhoe dan dumpt truk
• Setelah pekerjaan timbunan tanah selesai makan dilakukan proses
pemdatan menggunakan stamper.
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan galian dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan
galian tanah mekanis (alat berat) dan manual. Pada galian mekanis
(alat berat) antara lain: excavator backhoe dan dump truk. Pada galian
tanah manual menggunakan peralatan: cangkul, skop, linggis. Galian
tanah yang dimaksud adalah meliputi galian pada pondasi batu kali
sebagai penghubung antara pile cap pada lantai basement dan lantai
dasar.
b. Metode Pelaksanaan
• Dalam melaksanakan galian tanah biasa mekanis (alat berat)
exavator backhoe dan dump truk yaitu pelaksanaan dilakukan
secara berurutan dan dilakukan sesuai dengan spek teknis dan
gambar yang telah di setujui oleh Direksi.
• Dalam melaksanakan galian tanah biasa manual yaitu pelaksanaan
dilakukan secara berurutan dan dilakukan sesuai dengan spek
teknis dan gambar yang telah di setujui oleh Direksi.
• Pengukuran dan pemasangan bouwplank untuk menentukan letak
pekerjaan yang akan di kerjakan.
• Setelah itu pekerjaan bisa di lanjutkan dengan penggalian secara
mekanis (alat berat) exavator backhoe dan dump truk lalu dapat di
rapihkan dengan tenga manual agar pekerjaan tersebut mendapat
hasil yang baik.
• Untuk tanah bekas galian yang masih dapat digunakan sebagai
bahan timbunan di angkut ke area stok pile menggunakan alat
berat dan di bawa oleh dump truk.
• Tanah galian yang tidak memenuhi spek untuk timbunan harus
dibuang dengan menggunakan dump truk ke lokasi disposal area.
• Permukaan tanah yang sudah selesai, lalu dilakukan pengurugan
pasir agar mempertahankan kepadatan muka tanah.
• Jika kondisi dalam keadaan hujan atau terdapat muka air tanah
yang lebih tinggi dari elevai lantai basement, maka akan dilakukan
pengurasan/dewatering sehingga kepadatan tanah tidak
terganggu.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi batu kali sebagai penyambung
/ penerus antara pondasi tiang pancang dengan spesifikasi seuai
gambar, dilakukan dengan pelaksanaan manual dan dengan adukan
1PC : 4PS.
b. Metode Pelaksanaan
• Proses pendahuluan adalah melakukan proses pengurugan pasir
dimensi sesuai spek dan gambar.
• Pemasangan batu kosong sebagai dasar pondasi setelah proses
pengurugan pasir selesai
• Pemasangan pondasi batu kali disusun dan dilakukan secara
manual, sehingga harus diperhatikan proses pemasangan secara
detail agar sesuai spek dan gambar.
a. Material Timbunan
Pekerjaan timbunan adalah pekerjaan timbunan tanah kembali dengan
material tanah yang didatangkan untuk pekerjaan timbunan dengan
kualitas tanah sesuai spek atau yang telah di setujui oleh Direksi.
Tanah bekas galian dapat digunakan jika memenuhi spek dan telah di
setujui oleh Direksi.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan timbunan dapat dilakukan apabila pemancangan sudah
selesai dan dinyatakan siap.
• Pekerjaan timbunan dilakukan secara mekanis (alat berat) berupa
excavator backhoe dan dumpt truk.
• Setelah pekerjaan timbunan tanah selesai makan dilakukan proses
pemdatan menggunakan stamper.
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan galian dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan
galian tanah dengan mengunakan alat berat antara lain excavator
backhoe dan dump truk. Galian tanah yang dimaksud meliputi galian
pada pile cap dan terhubung ke galian sloof / balok lantai basement
dan lantai dasar.
b. Metode Pelaksanaan
• Dalam melaksanakan galian tanah biasa mekanis (alat berat)
exavator backhoe dan dump truk yaitu pelaksanaan dilakukan
secara berurutan dan dilakukan sesuai dengan spek teknis dan
gambar yang telah di setujui oleh Direksi.
• Pengukuran dan pemasangan bouwplank untuk menentukan letak
pekerjaan yang akan di kerjakan.
• Untuk tanah bekas galian yang masih dapat digunakan sebagai
bahan timbunan di angkut ke area stok pile menggunakan alat
berat dan di bawa oleh dump truk.
• Tanah galian yang tidak memenuhi spek untuk timbunan harus
dibuang dengan menggunakan dump truk ke lokasi disposal area.
• Permukaan tanah yang sudah selesai, lalu dilakukan pengurugan
pasir agar mempertahankan kepadatan muka tanah.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembesian adalah pekerjaan penulangan untuk beton
dengan spesifikasi besi dan ukuran yang telah di tentukan di bestek
dan gambar.
b. Metode Pelaksanaan
• Semua penulangan baja yang didatangkan adalah produksi dalam
negeri dengan standar industri Indonesia (SNI).
• Pembesian untuk tulangan pile cap dirakit secara fabrikasi dan
dirakit dilokasi (in-situ).
• Pemasangan tulangan pile cap menggunakan alat berat tower
crene / mobile crece dan dirapihkan dengan tenaga manual.
• Proses pembesian dilakukan secara berurutan dan bertahap sesuai
titik penempatan yang ada pada gambar.
• Pengikatan tulangan menggunakan barbendrat dengan minimal 2
(dua) kali putaran.
a. Lingkup Pekerjaan
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka
dibutuhkan bekisting yang terbuat dari kayu papan. Permukaan dari
papan dihaluskan dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan
beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai
ukuran yang telah ditentukan menggunakan alat pemotong gergaji,
kayu bekisting yang telah dipotong direkatkan dengan bingkai penguat
dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan bingkai
penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
b. Metode Pelaksanaan
• Setelah cetakan/bekisting selesai di rakit tempatkan pada sisi
galian.
• Cetakan/bekisting diberikan penyangga yang terbuat dari kayu
pada setiap sudut-sudut bekisting. Sehingga tak ada celah
kebocoran saat proses pengecoran
• Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan
pengecoran beton.
• Pembongkaran cetakan/bekisting dapat dilakukan berkisar 2 hari
atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
a. Lingkup Pekerjaan
Pada pekerjaan ini pekerjaan beton dilakukan untuk membuat pile cap
dengan ukuran sesuai spek dan gambar. Fungsi pile cap itu sendiri
adalah sebagai penyambung dan penyalur beban (distribusi) antara
pondasi dengan kolom.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan meliputi beberapa aspek pekrejaan yang saling
berkaitan.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pengukuran agar elevasinya benar-
benar sesuai dengan spek dan gambar.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan pembesian selesai
dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan pembesian selesai
dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Sebelumnya siapkan urugan pasir dipadatkan dan lantai kerja
sesuai spek dan gambar.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyiraman/curring adalah pekerjaan untuk perawatan
beton setelah pengecoran agar tidak terjadi pengeringan yang terlalu
cepat yang mengakibatkan beton tersebut rusak.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan ini menggunakan media terpal ataupun karung goni
yang berfungsi menahan air agar kondisi beton tetap lembab.
• Penyiraman dilakukan menggunakan pompa air yang dialiri selang.
• Penyiraman dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
• Volume penyiraman air disesuaikan dengan kondisi lapangan.
a. Material Timbunan
Pekerjaan timbunan adalah pekerjaan timbunan tanah kembali dengan
material tanah yang didatangkan untuk pekerjaan timbunan dengan
kualitas tanah sesuai spek atau yang telah di setujui oleh Direksi.
Tanah bekas galian dapat digunakan jika memenuhi spek dan telah di
setujui oleh Direksi.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan timbunan kembali dilakukan setelah beton pile cap telah
mengeras dan dinyatakan siap.
• Pekerjaan timbunan dilakukan secara mekanis (alat berat) berupa
excavator backhoe dan dumpt truk.
• Setelah pekerjaan timbunan tanah selesai makan dilakukan proses
pemdatan menggunakan stamper.
VIII. PEKERJAAN BALOK SLOOF
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan galian dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan
galian tanah manual menggunakan peralatan tukang berupa cangkul,
lingkis, skop, dan lainnya. Galian tanah yang dimaksud adalah meliputi
galian pada pekerjaan sloof / balok lantai basement.
b. Metode Pelaksanaan
• Galian tanah biasa dilakukan dengan manual dan pelaksanaan
dilakukan secara berurutan dilakukan sesuai dengan spek teknis
dan gambar yang telah di setujui oleh Direksi.
• Pekerjaan dimulai dengan pengukuran dan pemasangan
bouwplank untuk menentukan letak pekerjaan yang akan
dikerjakan.
• Untuk tanah bekas galian yang masih dapat digunakan sebagai
bahan timbunan di angkut ke area stok pile menggunakan alat
berat dan di bawa oleh dump truk.
• Tanah galian yang tidak memenuhi spek untuk timbunan harus
dibuang dengan menggunakan dump truk ke lokasi disposal area.
• Permukaan tanah yang sudah selesai, lalu dilakukan pengurugan
pasir agar mempertahankan kepadatan muka tanah.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembesian adalah pekerjaan penulangan untuk beton
dengan spesifikasi besi dan ukuran yang telah ditentukan di bestek
dan gambar.
b. Metode Pelaksanaan
• Semua penulangan baja yang didatangkan adalah produksi dalam
negeri dengan standar industri Indonesia (SNI).
• Pembesian untuk tulangan sloof dirakit secara fabrikasi dan dirakit
dilokasi (in-situ).
• Pemasangan tulangan sloof menggunakan alat berat tower crene /
mobile crece dan dirapihkan dengan tenaga manual.
• Proses pembesian dilakukan secara berurutan dan bertahap sesuai
titik penempatan yang ada pada gambar.
• Pengikatan rangkaian tulangan menggunakan kawat barbendrat
dengan minimal 2 (dua) kali putaran.
a. Lingkup Pekerjaan
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka
dibutuhkan bekisting yang terbuat dari kayu papan. Permukaan dari
papan dihaluskan dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan
beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai
ukuran yang telah ditentukan menggunakan alat pemotong gergaji,
kayu bekisting yang telah dipotong direkatkan dengan bingkai penguat
dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan bingkai
penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
b. Metode Pelaksanaan
• Setelah cetakan/bekisting selesai di rakit tempatkan pada sisi
galian.
• Cetakan/bekisting diberikan penyangga yang terbuat dari kayu
pada setiap sudut-sudut bekisting. Sehingga tak ada celah
kebocoran saat proses pengecoran
• Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan
pengecoran beton.
• Pembongkaran cetakan/bekisting dapat dilakukan berkisar 2 (dua)
hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
a. Lingkup Pekerjaan
Pada pekerjaan ini pekerjaan beton dilakukan untuk membuat balok
sloof dengan ukuran sesuai spek dan gambar. Fungsi balok sloff itu
sendiri adalah sebagai penyalur beban dari bagian struktur lain yang
di topang diatasnya dan sebagai pengikat antara pile cap, pondasi, dan
kolom.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan meliputi beberapa aspek pekrejaan yang saling
berkaitan.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pengukuran agar elevasinya benar-
benar sesuai dengan spek dan gambar.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan pembesian selesai
dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan pembesian selesai
dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Sebelumnya siapkan urugan pasir dipadatkan dan lantai kerja
sesuai spek dan gambar.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyiraman/curring adalah pekerjaan untuk perawatan
beton setelah pengecoran agar tidak terjadi pengeringan yang terlalu
cepat yang mengakibatkan beton tersebut rusak.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan ini menggunakan media terpal ataupun karung goni
yang berfungsi menahan air agar kondisi beton tetap lembab.
• Penyiraman dilakukan menggunakan pompa air yang dialiri selang.
• Penyiraman dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
• Volume penyiraman air disesuaikan dengan kondisi lapangan.
8.6 Timbunan Tanah Kembali
a. Material Timbunan
Pekerjaan timbunan adalah pekerjaan timbunan tanah kembali dengan
material tanah yang didatangkan untuk pekerjaan timbunan dengan
kualitas tanah sesuai spek atau yang telah di setujui oleh Direksi.
Tanah bekas galian dapat digunakan jika memenuhi spek dan telah di
setujui oleh Direksi.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan timbunan kembali dilakukan setelah beton pile cap telah
mengeras dan dinyatakan siap.
• Pekerjaan timbunan dilakukan secara mekanis (alat berat) berupa
excavator backhoe dan dumpt truk.
• Setelah pekerjaan timbunan tanah selesai makan dilakukan proses
pemdatan menggunakan stamper.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan urugan pasir,
sirtu, dan tanah humus dilakukan secara manual menggunakan
peralatan tukang berupa cangkul, lingkis, skop, dan lainnya. Urugan
yang dimaksud adalah meliputi urugan pada pelat lantai pada lantai
basement dan lantai dasar.
b. Metode Pelaksanaan
• Sebelum pengurugan tanah dalam kondisi telah dipadatkan.
• Pengurugan dilakukan dengan ketebalan 10cm.
• Setelah material urugan ditumpahkan, maka dilakukan perapihan
secara manual dan dipadatkan menggunakan stamper.
b. Metode Pelaksanaan
• Semua penulangan baja yang didatangkan adalah produksi dalam
negeri dengan standar industri Indonesia (SNI).
• Pembesian untuk tulangan pelat lantai dirakit dilokasi (in-situ).
• Pemasangan tulangan pelat lantai menggunakan tenaga manual.
• Proses pembesian dilakukan secara berurutan dan bertahap sesuai
titik penempatan yang ada pada gambar.
• Pengikatan rangkaian tulangan menggunakan kawat barbendrat
dengan minimal 2 (dua) kali putaran.
a. Lingkup Pekerjaan
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka
dibutuhkan bekisting yang terbuat dari kayu papan. Permukaan dari
papan dihaluskan dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan
beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai
ukuran yang telah ditentukan menggunakan alat pemotong gergaji,
kayu bekisting yang telah dipotong direkatkan dengan bingkai penguat
dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan bingkai
penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
b. Metode Pelaksanaan
• Setelah cetakan/bekisting selesai di rakit tempatkan di sepanjang
lokasi rencana pelat lantai.
• Cetakan/bekisting diberikan penyangga yang terbuat dari kayu
pada setiap sudut-sudut bekisting. Sehingga tak ada celah
kebocoran saat proses pengecoran
• Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan
pengecoran beton.
• Pembongkaran cetakan/bekisting dapat dilakukan berkisar 2 (dua)
hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan meliputi beberapa aspek pekrejaan yang saling
berkaitan.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pengukuran agar elevasinya benar-
benar sesuai dengan spek dan gambar.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan pembesian selesai
dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan bekisting selesai dan
dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Sebelumnya siapkan urugan pasir dipadatkan dan lantai kerja
sesuai spek dan gambar.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyiraman/curring adalah pekerjaan untuk perawatan
beton setelah pengecoran agar tidak terjadi pengeringan yang terlalu
cepat yang mengakibatkan beton tersebut rusak.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan ini menggunakan media terpal ataupun karung goni
yang berfungsi menahan air agar kondisi beton tetap lembab.
• Penyiraman dilakukan menggunakan pompa air yang dialiri selang.
• Penyiraman dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
• Volume penyiraman air disesuaikan dengan kondisi lapangan
X. PEKERJAAN KOLOM
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pembesian adalah pekerjaan penulangan untuk beton
dengan spesifikasi besi dan ukuran yang telah di tentukan di bestek
dan gambar.
b. Metode Pelaksanaan
• Semua penulangan baja yang didatangkan adalah produksi dalam
negeri dengan standar industri Indonesia (SNI).
• Pembesian untuk tulangan kolom dirakit secara fabrikasi dan
dirakit dilokasi (in-situ).
• Pemasangan tulangan kolom menggunakan alat berat tower crene
/ mobile crece dan dirapihkan dengan tenaga manual.
• Proses pembesian dilakukan secara berurutan dan bertahap sesuai
titik penempatan yang ada pada gambar.
• Pengikatan rangkaian tulangan menggunakan kawat barbendrat
dengan minimal 2 (dua) kali putaran.
10.2 Pekerjaan Bekisting
a. Lingkup Pekerjaan
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka
dibutuhkan bekisting yang terbuat dari kayu papan. Permukaan dari
papan dihaluskan dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan
beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai
ukuran yang telah ditentukan menggunakan alat pemotong gergaji,
kayu bekisting yang telah dipotong direkatkan dengan bingkai penguat
dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan bingkai
penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
b. Metode Pelaksanaan
• Setelah cetakan/bekisting selesai di rakit tempatkan di titik lokasi
rencana kolom.
• Cetakan/bekisting diberikan penyangga yang terbuat dari kayu
pada setiap sudut-sudut bekisting. Sehingga tak ada celah
kebocoran saat proses pengecoran
• Di setiap sisi bekisting diberikan perkuatan support besi sebagai
penahan agar tidak bocor.
• Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan
pengecoran beton.
• Pembongkaran cetakan/bekisting dapat dilakukan berkisar 2 (dua)
hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan meliputi beberapa aspek pekrejaan yang saling
berkaitan.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pengukuran agar elevasinya benar-
benar sesuai dengan spek dan gambar.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan pembesian selesai
dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan bekisting selesai dan
dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Sebelumnya siapkan urugan pasir dipadatkan dan lantai kerja
sesuai spek dan gambar.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyiraman/curring adalah pekerjaan untuk perawatan
beton setelah pengecoran agar tidak terjadi pengeringan yang terlalu
cepat yang mengakibatkan beton tersebut rusak.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan ini menggunakan media terpal ataupun karung goni
yang berfungsi menahan air agar kondisi beton tetap lembab.
• Penyiraman dilakukan menggunakan pompa air yang dialiri selang.
• Penyiraman dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
• Volume penyiraman air disesuaikan dengan kondisi lapangan.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pembesian adalah pekerjaan penulangan untuk beton
dengan spesifikasi besi dan ukuran yang telah di tentukan di bestek
dan gambar.
b. Metode Pelaksanaan
• Semua penulangan baja yang didatangkan adalah produksi dalam
negeri dengan standar industri Indonesia (SNI).
• Pembesian untuk tulangan balok dirakit secara fabrikasi dan dirakit
dilokasi (in-situ).
• Pemasangan tulangan sloof menggunakan alat berat tower crene /
mobile crece dan dirapihkan dengan tenaga manual.
• Proses pembesian dilakukan secara berurutan dan bertahap sesuai
titik penempatan yang ada pada gambar.
• Pengikatan rangkaian tulangan menggunakan kawat barbendrat
dengan minimal 2 (dua) kali putaran.
Gambar 17. Pekerjaan pembesian balok
a. Lingkup Pekerjaan
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka
dibutuhkan bekisting yang terbuat dari kayu papan. Permukaan dari
papan dihaluskan dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan
beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai
ukuran yang telah ditentukan menggunakan alat pemotong gergaji,
kayu bekisting yang telah dipotong direkatkan dengan bingkai penguat
dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan bingkai
penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
b. Metode Pelaksanaan
• Setelah cetakan/bekisting selesai di rakit tempatkan di titik lokasi
rencana balok.
• Cetakan/bekisting diberikan penyangga yang terbuat dari kayu
pada setiap sudut-sudut bekisting. Sehingga tak ada celah
kebocoran saat proses pengecoran
• Di setiap sisi bekisting diberikan perkuatan support besi sebagai
penahan agar tidak bocor.
• Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan
pengecoran beton.
a. Lingkup Pekerjaan
Pada pekerjaan beton dilakukan untuk membuat kolom beton dengan
ukuran sesuai spek dan gambar. Pekerjaan ini meliputi balok struktur
dan balok praktis.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan meliputi beberapa aspek pekrejaan yang saling
berkaitan.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pengukuran agar elevasinya benar-
benar sesuai dengan spek dan gambar.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan pembesian selesai
dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan bekisting selesai dan
dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Sebelumnya siapkan urugan pasir dipadatkan dan lantai kerja
sesuai spek dan gambar.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyiraman/curring adalah pekerjaan untuk perawatan
beton setelah pengecoran agar tidak terjadi pengeringan yang terlalu
cepat yang mengakibatkan beton tersebut rusak.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan ini menggunakan media terpal ataupun karung goni
yang berfungsi menahan air agar kondisi beton tetap lembab.
• Penyiraman dilakukan menggunakan pompa air yang dialiri selang.
• Penyiraman dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
• Volume penyiraman air disesuaikan dengan kondisi lapangan.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan pelat atap adalah pemasangan
scavolding sebagai penyangga sebelum pengecoran.
b. Metode Pelaksanaan
• Scavolding disusun sesuai kebutuhan pada titik titik penempatan
sebelum pemasangan bekisting dan dilakukan sesuai dan telah di
setujui oleh direksi.
• Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan kolom, balok, dan
plat lantai pada lantai mezanin sudah selesai dan dinyatakan siap
untuk ke tahap selanjutnya.
b. Metode Pelaksanaan
• Semua penulangan baja yang didatangkan adalah produksi dalam
negeri dengan standar industri Indonesia (SNI).
• Pembesian untuk tulangan pelat atap dirakit secara dilokasi (in-
situ).
• Pemasangan tulangan pelat atap menggunakan alat berat tower
crene / mobile crece dan dirapihkan dengan tenaga manual.
• Proses pembesian dilakukan secara berurutan dan bertahap sesuai
titik penempatan yang ada pada gambar.
• Pengikatan rangkaian tulangan menggunakan kawat barbendrat
dengan minimal 2 (dua) kali putaran.
a. Lingkup Pekerjaan
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka
dibutuhkan bekisting yang terbuat dari kayu papan. Permukaan dari
papan dihaluskan dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan
beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai
ukuran yang telah ditentukan menggunakan alat pemotong gergaji,
kayu bekisting yang telah dipotong direkatkan dengan bingkai penguat
dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan bingkai
penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
b. Metode Pelaksanaan
• Setelah cetakan/bekisting selesai di rakit tempatkan di titik lokasi
rencana pelat atap.
• Cetakan/bekisting diberikan penyangga yang terbuat dari kayu
pada setiap sudut-sudut bekisting. Sehingga tak ada celah
kebocoran saat proses pengecoran
• Di setiap sisi bekisting diberikan perkuatan support besi sebagai
penahan agar tidak bocor.
• Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan
pengecoran beton.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan meliputi beberapa aspek pekrejaan yang saling
berkaitan.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pengukuran agar elevasinya benar-
benar sesuai dengan spek dan gambar.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan pembesian selesai
dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Pekerjaan dilaksanakan setelah pemasangan bekisting selesai dan
dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Sebelumnya siapkan urugan pasir dipadatkan dan lantai kerja
sesuai spek dan gambar.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyiraman/curring adalah pekerjaan untuk perawatan
beton setelah pengecoran agar tidak terjadi pengeringan yang terlalu
cepat yang mengakibatkan beton tersebut rusak.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan ini menggunakan media terpal ataupun karung goni
yang berfungsi menahan air agar kondisi beton tetap lembab.
• Penyiraman dilakukan menggunakan pompa air yang dialiri selang.
• Penyiraman dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
• Volume penyiraman air disesuaikan dengan kondisi lapangan.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan persiapan meliputi pemasangan bouwplank menggunakan
patok kayu dan benang.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan persiapan sebelum memasang dinding paangan bata
adalah pemasangan bouplank.
• Bahan bouwplank adalah patok kayu berupa balok kayu dan
benang.
• Beri titik untuk setiap sudut dinding dengan dimensi sesuai spek dan
gambar, lalu balok kayu ditancapkan ke tanah sebagai tanda.
• Ikat balok dengan benang dan hubungkan titik sudut dinding
dengan balok kayu.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan bata merah ini meliputi pekerjaan dinding lantai
basement sampai lantai mezanin.
b. Metode Pelaksanaan
• Untuk pasangan bata merah/batu bata, sebelum pemasangan
dimulai dipersiapkan bata merah dalam keadaan dibasahi dengan
air. Alat dan bahan yang digunakan adalah bata merah, semen,
pasir, air dan peralatan tukang meliputi cangkul, skop semen, dan
perata semen.
• Proses ini dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan benang selesai.
• Pada pasangan bata adaukan semen dan pasir menggunakan
perbandingan 1PC : 5PS untuk lantai dasar dan mezanin.
• Pada pasangan bata adaukan semen dan pasir menggunakan
perbandingan 1PC : 3PS untuk lantai basement (trasram).
• Setelah pencampuran adukan semen selesai dan pasangan bata
sudah basah, melakukan pemasangan dengan maksimal ketinggian
1m per hari, untuk mendapatkan hasil yang lurus dan rata pada
pemasangan bata tiap baris ada tarikan benang dan waterpas, juga
diperhatikan untuk campuran pasangan bata merah seperti yang
ada dalam gambar.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran + acian dinding dilaksanakan setelah pekerjaan
pasangan bata selesai dilaksankan, pasangan bata pada dinding harus
terbebas dari kotoran.
b. Metode Pelaksanaan
• Alat dan bahan plasteran yang digunakan adalah semen, pasir, air
dan peralatan tukang meliputi cangkul, skop semen, dan perata
semen.
• Alat dan bahan yang digunakan adalah semen, air dan peralatan
tukang meliputi skop semen, dan perata semen.
• Pekerjaan ini meliputi beberapa aspek pekrejaan yang saling
berkaitan.
• Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan bata.
• Pasangan bata harus disiram dengan air sebelum di lakukan
plasteran, pasangan dinding harus rata lurus dan tidak
bergelombang.
• Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan bata sudah
selesai dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Plasteran dan acian di kerjakan sesuai spek dan gambar.
a. Lingkup Pekerjaan
Kubah masjid akan dikerjakan menggunakan bahan material
ferocement dan waremesh dan di topang oleh balok. Bahan material
ferocement adalah adukan beton dengan ketentuan sesuai spek dan
gambar.
b. Metode Pelaksanaan
• Scavolding disusun sesuai kebutuhan pada titik titik penempatan
sebelum pemasangan bekisting dan waremesh dengan di setujui
oleh direksi.
• Bahan material yang digunakan adalah semen, pasir, waremesh,
kawat ayam.
• Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan kolom, balok, dan
plat lantai pada lantai sudah selesai dan dinyatakan siap untuk ke
tahap selanjutnya.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembesian adalah pekerjaan penulangan untuk ferocement
dengan spesifikasi waremesh dan kawat ayam dan ukuran yang telah
ditentukan sesuai spek dan gambar.
b. Metode Pelaksanaan
• Material waremesh dan kawat ayam harus sesuai spek dan SNI.
• Rangkai waremesh sesuai ukuran spek dan gambar, lalu bungkus
dengan kawat ayam.
• Setelah rangkaian tulangan selesai dikerjakan lalu susun
sedemikian rupa agar mudah dalam pelaksanaan pengecoran
ferocement.
14.3 Pekerjaan Bekisting
a. Lingkup Pekerjaan
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka
dibuta bekisting yang terbuat dari multiplek dan dipadukan dengan
papan balok sebagai penyangga. Permukaan dari multiplek dihaluskan
dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan beton yang halus dan
baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai ukuran yang telah
ditentukan oleh direksi dengan menggunakan alat pemotong gergaji,
kayukayu bekisting yang telah dipotong direkatkan dengan bingkai
penguat dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan
bingkai penguat, sehingga menghasilkan sisi ferocement yang baik.
b. Metode Pelaksanaan
Setelah cetakan selesai dibuat, selanjutnya cetakan ditempatkan pada
sisi rangkaian waremesh disesuaikan dengan spek dan gambar. Untuk
menguatkan cetakan, maka cetakan/bekisting diberikan penyangga
pada setiap sudut-sudut bekisting. Setelah bekisting berdiri dengan
kuat maka dilakukan pengecoran ferocement. Waktu pembongkaran
cetakan dapat dilakukan berkisar 5 hari atau sesuai dengan petunjuk
dari direksi.
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan arahan pengawas dan di dampingi
konsultan atau pun dari Direksi.
c. Lingkup Pekerjaan
Kubah masjid akan dikerjakan menggunakan bahan material
ferocement dan waremesh dan di topang oleh balok. Bahan material
ferocement adalah adukan beton dengan ketentuan sesuai spek dan
gambar..
d. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan ini meliputi beberapa aspek pekrejaan yang saling
berkaitan.
• Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pengukuran agar elevasinya
benar-benar sesuai dengan spek gambar.
• Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pemasangan pembesian selesai
dan dinyatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Pemasangan bekisting untuk mendapatkan hasil pengecoran beton
sempurna dengan bentuk yang di inginkan. Untuk pemasangan
bekisting harus di perhatikan kerapihan dan kelurusannya. Jangan
sampai ada kebocoran pada saat pengecoran. Setelah selesai
maka di laporkan kepada konsultan dan direksi dan di periksa, bila
sudah selesai dan dinyakatakan siap untuk ke tahap selanjutnya.
• Pekerjaan pengecoran ferocement dilakukan di tempat (in-situ) di
lakukan dengan cara sebagai berikut :
• Pekerjaan pengecoran ferocement pada kubah ini dilakukan secara
mekanis menggunakan concrete pump dan selanjutnya dirapihkan
menggunakan tenaga manual.
• Bahan yang digunakan dikerjakan pada batching plant dengan
spek sesuai kententuan yang ada dan didistribusikan menuju lokasi
pengecoran ferocement dengan mobil ready mix.
• Setelah masa pengecoran maka ada masa perawatan yaitu dengan
memperhatikan masalah pengeringan ferocement.
• Selama masa perawatan beton maka harus di siram dengan air
atau menggunakan karung goni dan di siram air agar tetap basah
beton tersebut. Maksud penyiraman ini adalah supaya ferocement
tidak kering dengan cepat dan menghasilkan retak.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyiraman/curring adalah pekerjaan untuk perawatan
ferocement setelah pengecoran agar tidak terjadi pengeringan yang
terlalu cepat yang mengakibatkan ferocement tersebut rusak.
b. Metode Pelaksanaan
• Pekerjaan ini menggunakan media terpal ataupun karung goni
yang berfungsi menahan air agar kondisi beton tetap lembab.
• Penyiraman dilakukan menggunakan pompa air yang dialiri selang.
• Penyiraman dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
• Volume penyiraman air disesuaikan dengan kondisi lapangan.