Perencanaan Keperawatan Berdasarkan Metode Proses Keperwatan
Perencanaan Keperawatan Berdasarkan Metode Proses Keperwatan
Oleh
KELOMPOK 6
Kelas : 1A
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat, karunia serta hidayah-
Nya. kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Yang berjudul “ PERENCANAAN
KEPERAWATAN” makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Metodologi Keperawatan.
Dalam proses pembuatan makalah ini, kami mengalami banyak permasalahan, namun berkat
arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktu
nya. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan terima kepada Ibu Ns.
Elvia Metti,M.Kep.Sp.Mat, selaku Dosen penguji dan pemberi materi serta teman-teman yang
mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna baik dari isi maupun sistematika
penulisannya, maka dari itu kami berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya khususnya
program studi ilmu keperawatan nantinya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan proses keperawatan kita sebagai perawat harus memahami dengan
jelas metode-metodenya. Salah satunya perencanaan keperawatan. Dalam melakukan
perencanaan keperawatan kita berupaya untuk mengurangi masalah yang telah di identifikasi
dalam metode diagnosis keperawatan. Dengan perencanaan keperawatan ini kita dapat
membedakan tanggung jawab kita sebagai perawat dengan profesi kesehatan lainnya.
Tindakan yang dilakukan tentu saja harus sesuai dengan perencaan yang kita buat,
tidak ada satupun tindakan yang keluar dari perencanaan. Agar asuhan keperawatan yang kita
berikan dapat terealisasikan dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Tujuan Klinik
Merupakan penunjuk dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Semua
rencana di tetapkan merupakan pilihan yang rasional atau ilmiah dan betul-betul di
perlukan untuk mengatasi masalah yang terjadi.
Tujuan :
a) Menampilkan set prioritas dari diagnosa (masalah kolaboratif dan
diagnosa keperawatan) untuk klien.
b) Menyiapkan rencana pasti untuk mengarahkan pencatatan.
c) Mengkomunikasikan kepada staff keperawatan tentang apa yang
harus diajarkan, apa yang diobservasi, dan apa yang harus
dilaksanakan.
d) Memberikan kriteria hasil dan tujuan keperawatan untuk penelaahan
dan evaluasi perawat.
e) Mengarahkan interferensi khusus untuk klien, keluarga dan anggota
staff keperawatan lain untuk dilaksanakan.
2. Menetapkan tujuan dan kriteria hasil, adalah sasaran klien bertindak sebagai
kriteria untuk mengukur efektivitas rencana perawat karena kriteria hasil ini
untuk diagnosa keperawatan yang menggambarkan status baik yang dapat
dicapai atau dipertahankan melalui interfensi ketentuan keperawatan
(mandiri), kriteria ini dapat membantu membedakan diagnosa keperawatan
dengan masalah kolaboratif. Hasil dari diagnosa keperawatan tidak akan di
berikan untuk mengevaluasi efektivitas interferensi keperawatan apabila
interferensi awal dari dokter juga diperlukan. Bila sasaran klien tidak tercapai
atau bisa kemajuan dari pencapaian sasaran tidak terbukti, perawat harus
mengevaluasi ulang pencapaian sasaran, atau meninjau ulang rencana ulang
dengan menanyakan dengan pertayaan. Kriteria tujuan yaitu harus secara
singkat dan jelas disusun berdasarkan diagnosis keperawatan, spesifik, dapat
diukur atau observasi, realistis atau dapat dicapai, terdiri atas subjek, prilaku,
kondisi dan kriteria tujuan. Dimana rumusan tjuannya meliputi :
a) Formulasi pertama (S+P+H+K+T)
b) Formulasi kedua (S+P+K)
c) Formulasi ketiga (S+M+A+R+T=T)
Dari ketiga rumusan tersebut menetapkan tujuan harus ada tiga unsur
meliputi : subjek, prediket, dan kriteria
DAFTAR PUSTAKA
Budi pertami sumirah budiono. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Bumi Medika. Jakarta