Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN KUALITAS AIR DOMESTIK DI

KAMPUS UNSRI INDRALAYA MENGGUNAKAN FILTER


KERAMIK BERBAHAN TANAH LIAT ALAM DAN ABU
TERBANG BATUBARA
Subriyer Nasir*, Rizka Wulandari Putri, Jelita Intan
*Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662

Abstrak

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia, salah satu fungsinya
digunakan untuk keperluan air minum. Masalah kualitas air baku untuk air minum menjadi sangat penting
karena berpengaruh pada kesehatan mayarakat yang mengkonsumsinya. Air dapat dicemari oleh logam-
logam berat yang bersifat racun atau karena kandungan ion besi dan seng yang tinggi serta zat-zat terlarut
lainnya yang dapat berakibat langsung pada kesehatan. Salah satu cara untuk meminimalisasikan masalah
tersebut adalah dengan menggunakan teknologi membran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
membran keramik dengan perbandingan komposisi dari tanah liat, abu batubara dan serbuk besi yaitu
77,5%:20%:2,5%. Hasil analisa yang didapat memperlihatkan adanya peningkatan kualitas air baku yang
memenuhi persyaratan menjadi air minum. Penurunan TDS, kandungan ion logam besi (Fe) dan ion
logam seng (Zn) cenderung cukup tinggi yaitu TDS menjadi sebesar 23 ppm, kandungan ion logam besi
(Fe) menjadi sebesar 0,006 mg/l dan ion logam seng (Zn) menjadi sebesar 0,039 mg/l dan pH cenderung
netral yaitu sekitar 6,9. Hasil analisa terhadap produk permeat sesuai dengan 492/MENKES/PER/IV/2010
tentang persyaratan kualitas air minum.

Kata kunci : Membran keramik, Air domestik, Air minum

Abstract

Water is an important chemical compound of human life, especially for drinking water. The quality of
raw drinking water is very important to be considered, because it can influenced the human health. Water
quality can be deacreased due to heavy metal contents such as iron (Fe) and zink (Zn) which can be a
toxic for human body. Furthermore, water also containing other solute compound which directly make an
impact for human health. One method to minimize the heavy metal content in water is using membrane
technology. This research was carried out using ceramic filter made from natural clay, fly ash, and iron
powder with the compositions of clay, fly ash and iron powder is 77,5%:20%:2,5% . The results showed
an increase in the quality of raw water that accordance with the requirement of drinking water standard.
Rejection percentage of TDS, Iron (Fe) and Zinc (Zn) content tends to be fairly high and in accordance
with the 492/MENKES/PER/IV/2010 about quality standards of drinking water in Indonesia.

Keywords : Membran Ceramics, Domestic Water, Drinking Water

1. PENDAHULUAN bakteri patogen atau zat-zat terlarut lainnya.


Salah satu cara untuk meminimalisasikan
Air merupakan sumber daya alam yang kandungan logam-logam berat yang bersifat
diperlukan oleh semua makhluk hidup. Salah racun, kandungan ion besi, seng dan mangan
satu masalah utama yang dihadapi oleh sumber yang tinggi, serta kandungan bakteri patogen
daya air adalah kualitas air untuk keperluan pada pengolahan air baku yaitu dengan
domestik yang terus menurun. Air dapat menggunakan teknologi membran keramik.
dicemari oleh logam-logam berat yang bersifat Sistem filtrasi menggunakan membran pada
racun atau karena kandungan ion besi, seng dan dasarnya telah lama dikenal dalam pengolahan
mangan yang tinggi. Air juga mengandung

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 9


air, baik untuk kebutuhan air minum atau air molekul, menahan komponen dari umpan yang
untuk keperluan industri. mempunyai ukuran lebih besar dari pori-pori
Adapun yang menjadi tujuan dalam membran dan melewatkan komponen yang
penelitian ini adalah : mempunyai ukuran yang lebih kecil. Filtrasi
1. Mempelajari proses pengolahan air domestik dengan menggunakan membran selain berfungsi
dengan menggunakan proses filtrasi dengan sebagai sarana pemisahan juga berfungsi
filter keramik. sebagai sarana pemekatan dan pemurnian dari
2. Untuk mengetahui pengaruh variabel operasi suatu larutan yang dilewatkan pada membran
(laju alir dan waktu) pada kinerja filter tersebut.
keramik yang digunakan. Teknologi membran memiliki beberapa
Dalam penelitian ini permasalahan yang keunggulan dibandingkan dengan proses lain,
akan diangkat adalah bagaimana sistem antara lain pemisahan dilakukan secara terus –
pengolahan untuk meningkatkan kualitas air menerus, konsumsi energi umumnya relatif
domestik di Kampus UNSRI Indralaya. Air lebih rendah, proses membran dapat mudah
yang digunakan di kampus Unsri selama ini digabungkan dengan proses pemisahan lainnya
ternyata tidak dapat digunakan sebagai air (hybrid processing), dan material membran
minum karena kualitasnya yang tidak begitu bervariasi sehingga mudah diadaptasikan
baik. Dalam pemanfaatannya air di kampus pemakaiannya.
Unsri hanya digunakan untuk bilas, mencuci
atau untuk keperluaan wudhu. Air domestik Klasifikasi Membran
ternyata belum masuk kategori aman untuk Berdasarkan ukuran partikel yang
langsung diminum, Karena dalam proses dipisahkan, membran dapat diklasifikasikan
distribusi melalui pipa-pipa, tidak bisa dihindari menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
terjadi juga pencemaran yang menyebabkan 1. Membran mikrofiltrasi
kualitas air menurun. Proses perebusan air untuk 2. Membran ultrafiltrasi
menjadi air minum hanya membunuh kuman 3. Membran osmosa balik (OR)
dan bakteri, namun tidak membuang kandungan 4. Nanofiltrasi
logam yang terkandung di dalam air. Karena itu 5. Membran dialisa
diperlukan pengolahan lanjutan misalnya 6. Membran elektrodialisa
dengan menggunakan membran.
Adapun manfaat yang didapat dalam Prinsip Proses Pemisahan Membran
melakukan penelitian ini adalah Pada prinsipnya proses pemisahan
1. Mengetahui pengolahan air domestik yang dengan menggunakan membran adalah proses
masih mengandung logam-logam berat pemisahan antara pelarut dengan zat terlarut.
dengan penggunaan filter keramik. Pelarut dipisahkan dengan zat terlarut yang akan
2. Mendapatkan suatu teknologi yang murah tertahan pada membran atau yang disebut
dan sederhana dalam pengolahan air dengan konsentrat, sedangkan pelarut akan lolos
domestik. melalui membran yang dinamakan permeate.
Kecepatan aliran komponen yang akan
Ruang lingkup penelitian meliputi
dipisahkan bergantung kepada jenis gaya
analisa sampel air domestik di kampus UNSRI
pendorong (driving force) dan karakteristik
Indralaya. Analisa yang dilakukan antara lain
membran. Jenis gaya pendorong yang ada pada
kadar pH, TDS, kandungan ion logam besi (Fe)
proses pemisahan dengan menggunakan
dan Seng (Zn) dalam air domestik tersebut
membran yaitu perbedaan tekanan, perbedaan
dengan variabel proses yang akan diteliti adalah
konsentrasi, dan perbedaan temperatur.
laju alir umpan dan waktu operasi.
Penelitian ini dilakukan dalam skala
Kinerja Membran
laboratorium.
Kinerja atau efisiensi perpindahan
Membran dapat didefinisikan sebagai
didalam membran ditentukan oleh dua
suatu media yang berpori dengan ketebalan
parameter yaitu :
tertentu serta mempunyai sifat semi-permiabel
a. Permeabilitas
yang hanya dapat melewatkan partikel dengan
Permeabilitas sering disebut juga
ukuran molekuler tertentu atau spesi dalam
sebagai kecepatan permeat atau fluks adalah
suatu larutan, spesi dengan ukuran yang lebih
ukuran kecepatan suatu spesi melewati
besar dari pori akan tertahan sedangkan yang
membran persatuan luas dan waktu dengan
ukuran lebih kecil akan melewati membran.
gradien tekanan sebagai gaya pendorong.
Membran berfungsi memisahkan
Pada proses filtrasi, nilai fluks yang umum
material berdasarkan ukuran dan bentuk
dipakai adalah fluks volume yang

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 10


dinyatakan sebagai volume larutan umpan maka harus memenuhi persyaratan sebagai
yang dapat melewati membran per satuan berikut :
waktu per satuan luas membran. Faktor yang 1. Sifat plastis
mempengaruhi permeabilitas adalah jumlah Sifat plastis berfungsi sebagai pengikat
dan ukuran pori, interaksi antara membran dalam proses pembentukan sehingga benda
dan larutan umpan, viskositas larutan serta yang dibentuk tidak akan mengalami
tekanan dari luar. keretakan, pecah atau berubah bentuk.
b. Selektifitas 2. Memiliki kemampuan bentuk
Selektifitas yang parameternya Tanah liat juga harus mempunyai
dinyatakan sebagai koefisian penolakan atau kemampuan bentuk yaitu kualitas penopang
koefisien rejeksi adalah ukuran kemampuan bentuk selama proses pembentukan
membran menahan suatu spesi. Faktor yang berlangsung yang berfungsi sebagai
mempengaruhi selektifitas adalah besarnya penyangga.
ukuran partikel yang akan melewatinya, 3. Susut kering dan susut bakar
interaksi antara membran, larutan umpan Tanah liat yang terlalu plastis biasanya
dan ukuran pori. memiliki persentase penyusutan lebih dari
15 %, sehingga apabila tanah liat tersebut
Beberapa faktor yang mempengaruhi dibentuk akan memiliki resiko retak atau
dalam penggunaan membran diantaranya pecah yang tinggi.
sebagai berikut : 4. Suhu kematangan (vitrifikasi)
1. Ukuran Molekul Suhu bakar keramik berkaitan langsung
Ukuran molekul membran sangat dengan suhu kematangan, yaitu keadaan
mempengaruhi kinerja membran. benda keramik yang telah mencapai
2. Bentuk Membran kematangan secara tepat tanpa mengalami
Membran dapat dibuat dalam berbagai perubahan bentuk.
macam bentuk, seperti bentuk datar, bentuk 5. Porousitas
tabung, dan bentuk serat berongga. Fluks membran keramik secara
3. Bahan Membran langsung berhubungan dengan porositas,
Perbedaan bahan membran akan dimana membran keramik yang bagus
berpengaruh pada hasil rejeksi dan adalah membran dengan porositas tinggi,
distribusi ukuran pori. tetapi tidak menurunkan kekuatan mekanik
4. Karakteristik Larutan membran tersebut.
Karakteristik larutan ini mempunyai akan
memberi pengaruh terhadap permeabilitas Abu Terbang Batubara (Fly Ash)
membran. Abu terbang batubara terdiri dari butiran
5. Parameter operasional halus yang umumnya berbentuk bola padat atau
Jenis parameter yang digunakan pada berongga. Secara kimia abu batubara
operasional umumnya terdiri dari tekanan merupakan mineral alumino silikat yang banyak
membran, permukaan membran, temperatur mengandung unsur-unsur Ca, K, dan Na di
dan konsentrasi. samping juga mengandung sejumlah kecil unsur
C dan N. Sifat kimia dari abu terbang batubara
Membran keramik dipengaruhi oleh jenis batubara yang dibakar
Membran keramik terbentuk dari dan teknik penyimpanan serta penanganannya.
kombinasi logam (aluminium, titanium,
zirkonium) dengan non logam dalam bentuk Kualitas Air Baku
oksida, nitrida atau karbida. Contohnya adalah Kualitas air minum sangat erat berkaitan
membran alumina atau zirkonia. Adanya oksida dengan kualitas air bakunya. Umumnya air baku
logam pada membran keramik menghasilkan dari air tanah kualitasnya sudah cukup baik
muatan listrik sehingga performance permukaan sehingga tidak sulit menjadikannya air minum
material keramik lebih kuat. Secara fisik, yang memenuhi persyaratan kesehatan.
membran keramik dapat berbentuk tube atau Beberapa persyaratan air minum yang
disk, bersifat porous. layak minum baik dari segi fisika, kimia,
maupun biologinya antara lain sebagai berikut :
Tanah Liat (Lempung)
Tanah liat memiliki sifat paling stabil A. Persyaratan Fisika
dan paling tahan tererosi. Agar tanah liat dapat Syarat fisik air yang layak minum sebagai
digunakan untuk membentuk benda keramik berikut :

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 11


1. Kekeruhan Dalam tanah besi (Fe) terdapat sebagai
Kualitas air yang baik adalah jernih Fe2O3 atau sebagai FeS2 yang sifatnya sukar
(bening) dan tidak keruh. Batas maksimal larut. Adakalanya terdapat sebagai FeCO3 yang
kekeruhan air layak minum menurut sukar larut.
PERMENKES RI Nomor 492 Tahun 2010 Kandungan besi dalam air yang
adalah 5 skala NTU. diperbolehkan < 0,3 ppm apabila melebihi 0,3
2. Tidak Berbau dan Rasanya Tawar ppm, mengakibatkan Warna air menjadi
3. Jumlah Padatan Terapung kemerah merahan, memberi rasa tidak enak
Batas maksimal jumlah padatan pada minuman dan pembentukan endapan pada
terapung yang diperbolehkan adalah 500 pipa logam. Kelebihan zat besi (Fe) pada tubuh
mg/l. manusia bisa menyebabkan keracunan, dimana
4. Suhu Normal terjadi muntah, diare dan kerusakan usus serta
Air yang baik mempunyai temperatur gangguan pada ginjal.
normal, yaitu 35oC.
5. Warna Kelebihan Total Dissolved Solid (TDS)
Air yang layak dikonsumsi harus jernih Semakin tinggi TDS maka dalam jangka
dan tidak berwarna. PERMENKES RI panjang akan memberikan dampak negatif pada
Nomor 492 Tahun 2010 menyatakan bahwa tubuh manusia karena tidak sanggup diuraikan
batas maksimal warna air yang layak minum dan akan mengendap sebagai sumber berbagai
adalah 15 skala TCU. penyakit degenerative.

B. Persyaratan Kimia Air Domestik di Kampus UNSRI


Persyaratan kimia sebgai batasan air layak Unit Pengolahan Air (water treatment)
minum sebagai berikut: Kampus UNSRI Indralaya memiliki kapasitas
1. Derajat Keasaman (pH) 20 liter per detik, dengan memanfaatkan Sungai
Menurut PERMENKES RI Nomor 492 Klekar sebagai sumber air baku. Pemilihan
Tahun 2010, batas pH minimum dan Sungai Klekar sebagai sumber air baku
maksimum air layak minum berkisar 6,5-8,5. dikarenakan oleh kuantitas air sungai yang
2. Kandungan Bahan Kimia Organik memadai untuk memenuhi kebutuhan Kampus
Bahan kimia organik seperti NH4, H2S, UNSRI dan jarak pendistribusian yang tidak
SO42-, dan NO3 tidak boleh melebihi batas terlalu jauh dari kampus.
yang ditetapkan. Air domestik dikampus UNSRI diambil
3. Kandungan Bahan Kimia Anorganik melalui pipa pengambilan (intake) yang terletak
Kandungan bahan kimia anorganik di daerah perbatasan antara desa Muara
seperti garam dan ion-ion logam (Fe, Al, Cr, Penimbung Indralaya dengan desa Tanjung
Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn) pada air layak Seteko. Air baku akan ditampung di dalam bak
minum tidak melebihi jumlah yang telah air baku dengan volume 150 m3, dimana pada
ditentukan. bak tersebut diinjeksikan tawas untuk
4. Tingkat Kesadahan menjernihkan air baku. Kemudian air dari bak
Berdasarkan PERMENKES RI Nomor air baku masuk ke bak flokulasi, dengan tujuan
492 Tahun 2010, derajat kesadahan untuk pembentukan dan pemisahan flok-flok
(CaCO3) maksimum air yang layak minum dengan pengadukan cepat. Setelah flok terpisah,
adalah 500 mg per liter. lalu air masuk ke bak sedimentasi dimana
terjadi pengendapan flok-flok yang terikut.
Kandungan Logam dalam Air Kemudian difiltrasi di bak filter dengan filter
Indikator yang digunakan untuk pasir kuarsa dan ijuk. Sebelum masuk ke bak
mendeteksi pencemaran air adalah cemaran penampung, air yang sudah diolah diinjeksikan
logam berat didalamnya. Di antara semua unsur kaporit untuk mengontrol pH dan setelah itu
logam berat, Hg menduduki urutan pertama akan disimpan di 10 (sepuluh) bak penampung
dalam hal sifat racunnya, kemudian diikuti oleh sebelum dialirkan ke tiap-tiap fakultas.
logam berat antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr,
Sn, Fe dan Zn. 2. METODOLOGI PENELITIAN
Kelebihan seng (Zn) dalam tubuh
sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan Waktu dan Tempat Penelitian
muntah, diare, kelelahan yang sangat, anemia, Penelitian ini dilakukan di dua tempat.
gangguan reproduksi serta gangguan ginjal. Persiapan bahan baku membran keramik berupa
serbuk besi dan fly ash di Laboratorium
Kesetimbangan Kimia Jurusan Teknik Kimia

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 12


Universitas Sriwijaya. Pengolahan air domestik 3. Dikeluarkan dari cetakan kemudian
di Laboratorium Teknik Pemisahan Jurusan ditempatkan diatas lembaran pohon pisang.
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas 4. Dikeringkan pada suhu kamar selama 7 hari.
Sriwijaya. Waktu penelitian adalah bulan 5. Dibakar pada suhu 900 – 1000oC.
Januari-Mei 2011. 6. Lama pembakaran 12 jam, yaitu 4 jam
dilakukan pengasapan dan pembakaran 8
ALAT DAN BAHAN jam.
Alat yang digunakan antara lain :
3. Skema rancangan filter keramik
1. Filter Membran keramik
Membran keramik dibuat dari tanah liat
2. Selang plastik
dan abu batubara yang mempunyai:
3. Pressure gauge
Diameter dalam = 4 cm
4. Pipa PVC
Diameter luar = 5 cm
5. Pompa air
Ketebalan = 1 cm
6. Flowmeter
Panjang = 25 cm
7. pHmeter
8. TDS meter
9. Oven
10. Erlenmeyer
11. Kertas saring
12. Timbangan elektrik
13. Gelas ukur
14. Ember plastik
Bahan yang digunakan, yaitu :
1. Tanah liat Gambar 2. Skema rancangan membran
2. Abu batubara keramik
3. Serbuk besi
4. Air domestik UNSRI 4. Rangkaian Alat Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN

1. Pembuatan Filter Keramik

Pencampuran tanah liat, abu batubara


dan serbuk besi,
77,5% : 20% : 2,5%
Air 30%
Dicetak bentuk silinder
Air
Domestik
Pengeringan
Gambar 3. Skema Rangkaian Alat Penelitian
Disusun dalam Tungku pembakaran, Air domestik kampus UNSRI Indralaya
Suhu 900 – 1000oC ditampung pada tangki berkapasitas 250 liter,
untuk proses pengaliran digunakan pompa
Filter keramik sentrifugal. Air domestik dialirkan dari tangki
Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan penampungan melalui pipa PVC dengan
Filter Keramik bantuan pompa berturut-turut melewati housing
yang berisi pasir silika, zeolit, dan karbon aktif
2. Proses Pembuatan Filter Keramik sebelum menuju filter keramik. Air yang
Berikut ini adalah langkah-langkah mengalir ke dalam filter keramik tersebut akan
dalam pembuatan filter keramik : merembes melewati pori-pori dinding. Kondisi
1. Pencampuran tanah liat, abu batubara dan operasi untuk masing-masing filter divariasikan
serbuk besi; dengan perbandingan tanah liat antara laju alir inlet 10 liter/menit dan 12.5
: abu batubara : serbuk besi yaitu 77,5% : liter/menit dengan waktu operasi berturut-turut
20% : 2,5% ditambah air 30% kemudian selama 15, 30, 45 dan 60 menit.
diaduk rata.
2. Bahan dicetak dengan cetakan gips.

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 13


3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Fluks Terhadap Waktu
Operasi
Sampel air awal yang diteliti adalah air
domestik di kampus UNSRI Indralaya dimana 25
berasal dari sungai klekar muara penimbung Laju Alir
20

Fluks (L/m2 jam)


Indralaya yang diolah pada unit water treatment
UNSRI dengan kandungan air awal seperti pada 15 10 LPM
tabel dibawah ini 10 12,5 LPM
Tabel 1. Kandungan Sampel Air Awal 5
N Jenis Satu Kadar Hasil
o Parameter an maksimum Pemeriksa 0
yang an 15 30 45 60
diperbolehk Waktu (menit)
an
A.Parameter Gambar 4. Hubungan fluks terhadap waktu
Fisik
1. Bau - Tidak Tidak Dari Gambar 4 terlihat bahwa untuk
Berbau Berbau membran dengan laju alir 10 LPM, fluks
2. Total zat mg/l 500 133 permeat ketika proses pengolahan berjalan pada
terlarut (TDS) waktu 15 menit sebesar 19,87261 L/m2 jam, 30
3. Kekeruhan Skal 5 79800
menit sebesar 19,26115 L/m2 jam; dan semakin
a
NTU kecil ketika operasi berjalan 45 menit dan 60
4. Rasa - Tidak Tidak menit yaitu sebesar 18,59873 L/m2 jam, dan
Berasa Berasa 18,34395 L/m2 jam. Hal yang sama untuk
5. Warna Skal 15 13
membran dengan laju alir 12,5 LPM, Fluks
a
PtCo ketika proses pengolahan berjalan pada waktu
B.Parameter 15 menit sebesar 19,46497 L/m2 jam, 30 menit
Kimia sebesar 18,3949 L/m2 jam; dan semakin kecil
1. Arsen mg/l 0,01 Negative/ ketika operasi berjalan, 45 menit dan 60 menit
< 0,01
2. Besi Mg/l 0,3 6,149
yaitu sebesar 18,24204 L/m2 jam, dan 16,30573
3. Fluorida mg/l 1,5 0,011 L/m2 jam.
4. Kadmium mg/l 0,003 <0,002 Penurunan nilai fluks ini disebabkan
5. Kesadahan mg/l 500 16 karena zat terlarut yang tertahan oleh membran
(CaCO3) lama kelamaan akan terakumulasi atau
6. Klorida mg/l 250 3,450 menumpuk pada permukaan membran dan
7. Total mg/l 0,05 <0,050 mengakibatkan terbentuknya gel atau lapisan
Kromium
8. Mangan mg/l 0,4 <0,030
fouling pada permukaan membran, sehingga
9 Nitrit, mg/l 3 <1,000 terjadinya pemampatan dan meningkatnya
(sebagai NO2- resistan (hambatan) pada permukaan membran.
)
10 Nitrat mg/l 50 0,002
. (sebagai
Persentase rejeksi TDS dan PH
(NO3-) Berikut ini adalah tabel mengenai persentase
11 Ph mg/l 6,5 – 8,5 6,55
. rejeksi TDS dan pH :
12 Seng mg/l 3 12,325 Tabel 2. Persentase Rejeksi TDS dan pH
.
13 Sianida mg/l 0,07 Negative A B C D

. /< 0,07 Laju


Alir
Waktu
(menit)
14 Sulfat mg/l 250 7,232 (LPM) TDS
(PPM)
PH TDS
(PPM)
pH TDS
(PPM)
pH TDS
(PPM)
. pH

15 Alumunium mg/l 0,2 0,021 10 15 35 6,54 32 6,54 52 6,37 25 6,96


30 33 6,55 33 6,52 50 6,56 23 6,93
. 45 34 6,54 31 6,56 51 6,57 22 6,92
16 Amonia mg/l 1,5 0,060 Rata-rata
60 37
34,75
6,54
6,54
32
32
6,55
6,54
54
51,75
6,57
6,51
25
23,75
6,91
6,93
. % rejeksi 99,65 0,114 99,68 0,114 99,48 0,496 99,76 5,801
12,5 15 30 6,55 27 6,54 44 6,56 20 6,94
17 Tembaga mg/l 2 0,033 30 31 6,54 25 6,53 42 6,53 21 6,93
. 45 31 6,55 26 6,51 44 6,57 23 6,93
60 32 6,53 28 6,56 45 6,59 22 6,90
Rata-rata 31 6,54 26,5 6,53 43,75 6,56 21,5 6,92
% rejeksi 99,69 0,114 99,73 0,229 99,56 0,190 99,78 5,725
Dari tabel 1 terlihat bahwa kekeruhan,
kadar ion Besi dan Seng melebihi batas
maksimum yang diperbolehkan. Namun jumlah
TDS masih tinggi.

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 14


Hubungan Antara TDS terhadap Waktu Hubungan Antara TDS terhadap Waktu
Setelah Melewati Filter Pasir Silika Setelah Melewati Filter Keramik
40 30
25 Laju Alir
TDS (lpm)

30 Laju Alir

TDS (lpm)
20
15 10 LPM
20 10 LPM 12,5 LPM
10
10 12,5 LPM 5
0
0 15 30 45 60
15
30 45 60
Waktu (menit)
Waktu (menit)
Gambar 5. Hubungan TDS terhadap waktu Gambar 8. Hubungan TDS terhadap waktu
setelah melewati filter pasir silika setelah melewati filter keramik

Hubungan Antara TDS terhadap Waktu Persentase Penurunan TDS pada Setiap
Setelah Melewati Filter Zeolit Elemen Filter

40 100

Persentase Rejeksi TDS (%)


30 Laju Alir 80
TDS (lpm)

20 60
10 LPM
40 10 LPM
10 12,5 LPM
20
0
15 30 45 60 0
A B C D
Waktu (menit)
Elemen-Elemen Filter
Gambar 6. Hubungan TDS terhadap waktu Gambar 9. Persentase Penurunan TDS pada
setelah melewati filter zeolit Setiap Elemen Filter

Hubungan Antara TDS terhadap Waktu Dari Gambar 9 dapat terlihat bahwa
Setelah Melewati Filter Karbon Aktif Gambar penurunan TDS sangat fluktuatif pada
laju alir 10 liter/menit maupun laju alir 12,5
60 liter/menit. Terjadi penurunan TDS dari tiap
50 Laju Alir outlet titik A,B,C dan D. Seperti pada laju alir
TDS (lpm)

40 10 liter/menit pada waktu operasi 15 menit,


persentase rejeksi TDS dari titik A yaitu setelah
30 10 LPM
melewati filter pasir silika, dimana persentase
20 rejeksi TDS nya 73,87% menjadi 75,93% pada
10 12,5 LPM titik B yaitu setelah melewati filter zeolit.
Namun TDS kembali meningkat sedikit pada
0
outlet housing karbon aktif, sehingga persentase
15 30 45 60
rejeksi TDS nya menurun menjadi 61,09%. Hal
Waktu (menit) ini dikarenakan pori-pori karbon aktif yang
Gambar 7. Hubungan TDS terhadap waktu tidak rapat. Jumlah TDS kembali turun pada
setelah melewati filter karbon aktif titik D yaitu setelah melewati filter keramik
dengan persentase rejeksi TDS sebesar 82,14%.
Begitu pula pada laju alir 12,5 ,fluktuasi
penurunan jumlah TDS tidak jauh berbeda.

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 15


Data Analisa Ion Logam kandungan seng pada sampel awal yaitu 12,352
mg/l yang melebihi kadar maksimum yang
Berikut adalah tabel data analisa ion logam.
diperbolehkan terkandung di dalam air yaitu 3,0
mg/l menjadi 0,039 mg/l pada sampel I, 0,073
Tabel 3. Data Analisa ion-ion logam
mg/l pada sampel II, 0,028 mg/l pada sampel III
Sampel Ion-ion logam dan 0,020 mg/l pada sampel IV.
Fe Zn Sama halnya dengan kandungan besi
(mg/l) (mg/l) (Fe) yang juga mengalami penurunan yang
l Sampel Awal 6,149 12,352 signifikan dari kandungan ion logam pada
sampel awal. Dimana kandungan besi (Fe) pada
I = T1,V1 (15 menit, 10 lpm) 0,006 0,039 sampel awal yaitu 6,149 mg/l yang melebihi
kadar maksimum yang diperbolehkan
II = T3,V1 (45 menit, 10 lpm) 0,005 0,073 terkandung di dalam air yaitu 0,3 mg/l menjadi
III = T1,V2 (15 menit, 12,5 lpm) 0,006 0,028 0,006 mg/l pada sampel I, 0,005 pada sampel II,
0,006 pada sampel III, dan 0,01 pada sampel IV.
IV = T3,V2 (45 menit, 12,5 lpm) 0,010 0,020
Pembahasan
Tabel 4. Persentase Rejeksi Kandungan Ion Filter membran keramik dengan
Logam Fe dan Zn komposisi tanah liat, fly ash dan serbuk besi
77,5% : 20% : 2,5% ukuran 500 µm mampu
Sampel Persentase menurunkan konsentrasi parameter yang
Rejeksi (%) melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan
dari air domesrik awal. Hal ini terlihat dari
Fe Zn turunnya kandungan ion logam besi (Fe), seng
I = T1,V1 (15 menit, 10 lpm) (Zn), TDS dan juga menetralkan pH.
99,90 99,68 Penurunan kandungan ion logam besi
II = T3,V1 (45 menit, 10 lpm) (Fe), seng (Zn), TDS dan juga pH dikarenakan
99,92 99,41
III = T1,V2 (15 menit, 12,5 lpm) adanya proses filtrasi yang terjadi pada filter
99,90 99,77 keramik. Proses filtrasi yang dimaksud adalah
IV = T3,V2 (45 menit, 12,5 lpm) partikel partikel dengan diameter yang lebih
99,84 99,84
besar dari ukuran pori membran akan tertahan
Berikut adalah Gambar hasil analisa logam. pada permukaaan membran. Selain proses
filtrasi terjadi juga proses adsorpsi yang
disebabkan karena adanya tumbukan partikel-
15.000 partikel dengan fly-ash. Semakin banyak pori-
Kandungan ion logam (mg/l)

pori yang ada pada filter keramik maka semakin


luas permukaan, sehingga semakin efektif untuk
10.000 digunakan menyerap zat pencemar, karena
adsorpsi merupakan fenomena fisik yang
fe menyangkut permukaan suatu material maka
5.000
zn adsorban yang baik harus berupa struktur
berpori yang memiliki permukaan cukup luas.
0 Dari tabel persentase rejeksi TDS dan pH
Sampel I II III IV
Awal diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada
Sampel laju alir 10 liter/menit dan 12,5 liter/menit
membran keramik memiliki perentase rejeksi
pH dengan rata-rata sebesar 5,80 % dan
Gambar 10. Penurunan Kandungan Ion Logam 5,725%. Hal ini berbeda pada housing yang
Fe dan Zn berisi pasir silica, zeolit dan karbon aktif, yang
memiliki persentase rejeksi pH berkisar antara
Dari tabel 3 diatas terlihat bahwa ion-ion 0,11 – 0,49 %. Persentase rejeksi pH membran
logam untuk membran dengan komposisi tanah keramik yang diperoleh memenuhi syarat baku
liat, abu batubara dan serbuk besi 77,5% : 20% : mutu air minum yang ditetapkan pada Peraturan
2,5% ukuran 500 µm mengalami penurunan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
yang sangat signifikan bila dibandingkan 492/Menkes/Per/IV/2010 tertanggal 19 April
dengan kandungan ion logam pada sampel awal. 2010 yang berisi tentang persyaratan kualitas air
Khususnya pada kandungan seng (Zn) yang minum.
mengalami penurunan yang tinggi, dimana

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 16


Nilai TDS yang dihasilkan juga DAFTAR PUSTAKA
mengalami penurunan yang sangat signifikan
Bhave, R.R. (1991), “Inorganic Membrane:
baik pada laju alir 10 liter/menit maupun 12,5
Synthesis. Characteristic and
liter/menit. Permeat dari membran keramik
Applications”, Van-Nostrand-Reinhold.
yang dihasilkan pada laju alir 10 liter/menit
France.
maupun 12,5 liter/menit mengalami persentase
Dickenson, Christopher. (1992), “Filters and
rejeksi rata-rata sebesar 82,14% dan 83,83%,
Filtration Handbook”, Elsevier Science
sedangkan persentase rejeksi pada housing yang
Publishers LTD. United States of
berisi pasir silika, zeolit dan karbon aktif dapat
America.
menurunkan TDS berkisar antara 61,090 -
Effendi, Hefni. (2003), “ Telaah Kualitas Air”,
80,075 %.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
George, Austin dan E. Jasjfi (1996), “Industri
disimpulkan bahwa filter keramik dapat
Proses Kimia”, Edisi Kelima. Erlangga.
digunakan untuk mengolah air domestik
Jakarta.
menjadi air yang memenuhi persyaratan kualitas
Ambarrini,Septa dan Reni, A. (2010), ”Kinerja
air minum. Hal ini dikarenakan hasil yang
Filter Keramik Dalam Pengolahan
diperoleh dari penelitian menunjukkan
Limbah Cair Industri Pupuk
persentase rejeksi kandungan ion logam berat
Urea”,Laporan Penelitian. Jurusan
Besi (Fe), Seng (Zn), pH dan TDS yang cukup
Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
tinggi dan sesuai standar air minum.
Universitas Sriwijaya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
(2010), “Persyaratan Kualitas Air
Minum”.
Kesimpulan
Noble, R. D and S. A. Stern. (1995),
1) Kinerja filter keramik yang dibuat dari
“Membrane Separations Technology,
campuran tanah liat, abu terbang batu bara
Principles and Applications”, Elsevier
dan serbuk besi cukup efektif dalam
Science B. V.
menghasilkan permeat dengan kualitas yang
Pontius, Frederick W. (1990), “Water Quality
baik. Hal ini tercermin dalam penurunan
and Treatment”, McGraw-Hill, Inc.
kandungan ion logam berat besi (Fe) dalam
United States of America.
air domestik mencapai 99,89% serta
Putri, Marinda. (2008), “Abu Terbang Batubara
kandungan ion logam seng (Zn) mencapai
Sebagai Adsorben”. Diakses pada 21
99,67% diikuti penurunan TDS sekitar 99%
Juni 2011 dari http://www.google.com/
dari TDS air domestik sebelum diolah.
2) Volume permeat, laju alir dan waktu operasi
mempengaruhi dalam penentuan nilai pH,
TDS, kandungan logam besi (Fe), logam
Seng (Zn) dan fluks.
3) Filter keramik dapat digunakan sebagai
solusi alternatif dalam pengolahan air
menjadi air yang memenuhi persyaratan air
minum.

Saran
1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mencari kondisi operasi optimum
pengolahan air menggunakan membran,
antara lain tekanan dan life time (umur
pakai) membran.
2) Perlu dilakukan analisia uji porositas untuk
melihat struktrur filter keramik dan uji kuat
tekan untuk mengetahui kekuatan filter
keramik.
3) Perlu ditambahkan unit sterilisasi dengan
sinar ultraviolet untuk tahap selanjutnya agar
air yang dihasilkan dapat langsung siap
minum.

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 17


Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 18

Anda mungkin juga menyukai