&HAM
Karakterisasi
Pengertian
Latar Belakang
01 TWAIL
School of Thought
Movement
Theory
Kata Kunci
Negara berkembang
Perekonomian lemah
03 Pascakolonialisme(Postcolonialism)
Mengenal pengertian dan sifat dari kata kunci Masa setelah kolonialisme
Pendekatan studi dalam memahami masyarakat
utama dalam kajian ini bekas jajahan setelah berakhirnya imperium
kolonialisme modern
Proses berlanjutnya kolonialisasi/penjajahan
menyadari telah eksisnya independensi dan
kebebasan masyarakat/negara bekas jajahan
04 Hukum Internasional
Hukum yang hadir guna menjaga kestabilan,
kesejahteraan, dan perdamaian dunia ditandai melalui
dibentuknya PBB setelah perang dunia kedua.
Hukum yang hadir guna menjaga pengaruh para
negara yang telah memenangi perang dunia ketiga
dalam keberlakuan superioritas mereka terhadap
dunia politik global
PENGERTIAN
TWAIL II
02
Generasi dari masa Konferensi TWAIL Pertama di
Harvard Law School 1977 hingga saat ini
People Centric
Uphold Marginalized Communities Rights Within
Third World Countries
Introduction
HAM dalam Hukum Internasional & Nasional
Pengertian
Latar Belakang
Perkembangan
PENGERTIAN
Internasional 02 Over-Simplisistik
dalam 03 Eksklusif
Diskursus
04 Instrumen Politik
TWAIL
Diskursus TWAIL 01
Menyuarakan permasalahan HAM yang dihadapi
HAM Internasional 02
Melawan tendensi Hukum HAM Internasional yang
terlalu mengeneralisir karakteristik kehidupan
berbangsa yang beradab dan bermartabat, yang
mana generalisasi tersebut datang dari karakteristik
dan tipologi masyarakat eropa tanpa
mempertimbangkan kutur masyarakat dunia ketiga
seperti masyarakt Afrika, Asia Tenggara, Timur
Tengah
I Gede Angga Adi Utama, Dewe Gede Sudika Mangku, Ni Putu Rai Yuliartini.
YURISDIKSI INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN
KASUS ROHINGNYA DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL. Vol. 3
No. 3 (2020): November, Jurnal Komunitas Yustisia
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jatayu/issue/view/1650https://doi.o
rg/10.23887/jatayu.v3i3.32867
Saraswati, A. N. (2017). KRITERIA UNTUK MENENTUKAN HAK ASASI
MANUSIA SEBAGAI "JUS COGENS" DALAM HUKUM INTERNASIONAL. Arena
Hukum, 10(2), 163–184.
https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2017.01002.1
Andrey Sujatmoko. Hak atas Pemulihan Korban Pelanggaran Berat HAM di
Indonesia dan Kaitannya dengan [rinsip Tanggung Jawab Negara dalam
Hukum Internasional. PJIH Volume 3 Nomor 2 Tahun 2016 [ISSN 2460-1543]
[e-ISSN 2442-9325] DOI: https://doi.org/10.22304/pjih.v3n2.a6
Referensi
Dr. Marcia Denny. The Effect of the United States’ and Russia’s Veto Power on
the UN Security Council’s Ability to Protect Human Rights. Special Supplement
- Issue No.(3) Part (1) May 2018 - Shaban 1439.
https://journal.kilaw.edu.kw/wp-content/uploads/2018/12/65-140-Myra-
E.J.B.Williamson.pdf
Muhammadin, Fajri, Universalitas Hak Asasi Manusia Dalam Hukum
Internasional - Sebuah Pendekatan Post-Colonial - VERSI SUBMISI (The
Universality of Human Rights in International Law - A Post-Colonial Approach -
SUBMISSION VERSION) (December 10, 2017). "Universalitas Hak Asasi
Manusia Dalam Hukum Internasional - Sebuah Pendekatan Post-Colonial", in
Al-Khanif; Herlambang P. Wiratraman'; and Manunggal Kusuma Wardaya (Eds),
Hak Asasi Manusia: Dialektika Universalisme vs Relativisme di Indonesia,
Penerbit LKiS, Yogyakarta, pp.1-20, Available at SSRN:
https://ssrn.com/abstract=3055611