Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang dapat menimbulkan
komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke. Hipertensi disebut juga silent killer karena bersifat
asimptomatik sehingga penderitanya hampir tidak menyadari jika dirinya sakit.1
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2015, sekitar 1,13 miliar orang di
seluruh dunia mengalami hipertensi dimana dua pertiganya tingal di negara berpenghasilan rendah
dan menengah. Pada Tahun 2015, satu dari empat pria dan satu dari lima wanita menderita
hipertensi dan kurang dari satu dari lima orang dengan hipertensi tak terkendali. Saat ini hipertensi
adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.2 Secara global, sebanyak 1,1 miliar orang
pada tahun 2015 menderita hipertensi.3 Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui
pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di Bangka Belitung sebesar 30,9%,
diikuti Kalimantan Selatan sebesar 30,8%, Kalimantan Timur sebesar 29,6% dan Jawa Barat sebesar
29,4%. Prevalensi hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan dari 7,6% pada tahun 2007
menjadi 9,5% pada tahun 2013. Pada kelompok umur 15-24 tahun, didapatkan data bahwa terdapat
1,2% penderita hipertensi.2 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah,
terdapat 41819 jumlah kasus pada tahun 2016.4 Pada tahun 2020 jumlah kasus DBD di UPT
Puskesmas Kayon sebanyak 1142 kasus. Dengan persentasi cakupan penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar hanya 6,83% dari target 100% yang merupakan
angka terendah ketiga dari capaian indikator di UPT Puskesms Kayon.

Peran masyarakat dalam mengetahui hipertensi sangat penting, sehingga pemahaman tentang
hipertensi dan cara penanganannya sangat diperlukan. Begitu juga dengan pengetahuan dan perilaku
kesehatan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka perlu ditingkatkan lagi upaya peningkatan
pengetahuan dan cara pencegahan bagi masyarakat serta petugas Kesehatan Masyarakat mengenai
hipertensi dengan cara meningkatkan penyuluhan dan memperkenalkan media digital sebagai sarana
informasi hipertensi.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan laporan evaluasi kinerja Puskesmas Kayon tahun 2021, hasil evaluasi program
hipertensi sebanyak 1142 kasus dengan persentasi cakupan penderita hipertensi mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar hanya 6,83% dari target 100%.
Keberhasilan program hipertensi dapat menurunkan angka kejadian kasus hipertensi.
Namun, terjadinya kasus hipertensi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain jenis kelamin,
variasi diurnal tekanan darah, usia, perubahan posisi, olahraga, merokok, alkohol dan kafein.5
Rekomendasi dari beberapa penelitian menyatakan bahwa strategi pengendalian hipertensi
harus diintegasikan dengan peran serta masyarakat yang kuat dan kerja sama lintas sektor.
Pengetahuan yang memadai mengenai hipertensi dan metode untuk mencegahnya harus dapat di
mengerti oleh masyarakat sebelum mereka mau berpartisipasi aktif.5
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian hipertensi yang tinggi
di wilayah kerja di puskesmas Kayon, maka dilakukan mini-survey di puskesmas kayon. Mini-
survey yang diberikan kepada pasien yang datang berkunjung. Pertanyaan dalam kuesioner terdiri
dari 36 pertanyaan untuk menilai tingkat pengetahuan masyarakat (16 pertanyaan), sikap
masyarakat (10 pertanyaan) dan praktik (10 pertanyaan). Hasil mini-survey akan dijabarkan seperti
berikut ini.
1. Karakteristik responden
Puskesmas Kayon dipilih sebagai lokasi mengambil mini survey dan intervensi. Responden
dalam mini survey ini berjumlah 22 orang. Teknik pengambilan sampel pada mini-survey ini
menggunakan Purposive Sampling.

2. Hasil kuesioner
Berdasarkan mini survey yang dilakukan pada 22 orang, ditemukan data sebagai berikut.
Tabel 1.1 Hasil mini survey tentang hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kayon

No. Survei Hasil Mini-survey


1. Pengetahuan tentang Baik (48,13%) Rendah (51,87%)
hipertensi
2. Sikap Positif (61%) Negatif (39%)
3. Praktik Baik (88,1%) Kurang (11,1%)

Berdasarkan hasil survey mini diatas, terdapat masalah yang utama yang muncul, yaitu
tingkat pengetahuan masyarakat terhadap hipertensi masih kurang.

1.3 Alternatif Pemecahan Masalah


Berikut alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu :
1. Penyuluhan mengenai hipertensi secara umum serta pembuatan media digital, yang
diharapkan dapat menurunkan angka kejadian hipertensi di wilayah UPT Puskesmas Kayon.
2. Pembuatan dan pembagian Leaflet mengenai hipertensi serta media digital.
3. Memperagakan secara langsung cara menggunakan media digital agar dapat digunakan
sebagai salah satu metode untuk menurunkan angka terjadinya hipertensi di wilayah UPT
Puskesmas Kayon.

Tabel 1.2 Alternatif pemecahan masalah

Masalah Pemecahan Masalah


Kurangnya pengetahuan mengenai 1. Penyuluhan mengenai hipertensi
hipertensi secara umum serta pembuatan media
digital, yang diharapkan dapat
menurunkan angka kejadian
hipertensi di wilayah UPT
Puskesmas Kayon..
2. Pembuatan dan pembagian Leaflet
mengenai hipertensi serta media
digital.
3. Memperagakan secara langsung cara
menggunakan media digital agar
dapat digunakan sebagai salah satu
metode untuk menurunkan angka
terjadinya hipertensi di wilayah UPT
Puskesmas Kayon.

1.4 Prioritas Pemecahan Masalah


Penentuan prioritas pemecahan masalah merupakan hal yang sangat penting setelah masalah-
masalah kesehatan teridentifikasi. Metode yang dapat dilakukan dalam penentuan prioritas
pemecahan masalah dibedakan atas dua, yaitu secara scoring dan non-scoring. Kedua metode
tersebut pelaksanaanya berbeda-beda dan pemilihannya berdasarkan data yang tersedia.
Dalam kegiatan PBL ini, prioritas pemecahan masalah menggunakan teknik scoring, yaitu
dengan metode CARL (Capability, Accesability, Readness, Leverage). Pemilihan prioritas
dilakukan dengan memberikan score untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan.
Metode CARL merupakan metode terbaik yang dipilih karena pada metode ini biaya (cost) tidak
terlalu diperhitungkan dan data yang digunakan bersifat kualitatif. Setelah didapatkan daftar
masalah dan alternatifnya, maka ditentukan prioritas untuk pemecahan masalah berdasarkan
prioritas.
Metode CARL (Capability, Accesability, Readness, Leverage) dengan menggunakan skor
nilai 1 – 5. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti sebagai berikut.
a. Kemampuan(Capability)
Capability adalah ketersediaan sumber daya dana dan sarana/peralatan yang diberi skor 1-5
yaitu:
1. Sama sekali tidak tersedia
2. Tersedia dan terbatas
3. Tersedia namun kurang
4. Tersedia dan cukup
5. Tersedia dan melimpah
b. Kemudahan(Accessibility)
Accessibility adalah ukuran mudah atau tidaknya masalah diatasi didasarkan pada ketersediaan
metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan, diberi skor 1-5yaitu:
1. Tidak mungkindiselesaikan
2. Mungkin tapi sangat sulit
3. Mungkin tapi sulit
4. Mudah
5. Sangatmudah
c. Kesiapan(Readness)
Readness adalah kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti keahlian atau
kemampuan dan motivasi, yang diberi skor 1-5 yaitu:
1. Tidak siap dalam 10 tahun ke depan
2. Tidak siap dalam 5 tahun ke depan
3. Siap dalam 1 tahun ke depan
4. Siap dalam 1-3 bulan ke depan
5. Siap, hanya perlu dimotivasi
d. Daya Ungkit (Leverage)
Leverage adalah seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan
masalah, yang diberi skor 1-5yaitu:
1. Tidak bermakna dalam 1 tahun kedepan
2. Tidak bermakna dalam 6 bulan kedepan
3. Bermakna dalam 3 bulan kedepan
4. Bermakna bulan depan
5. Sangat bermakna dan merubahsegalanya

Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat ditentukan prioritas pemecahan masalah. Metode


CARL digunakan apabila pelaksana program masih mempunyai keterbatasan (belum siap) dalam
menyelesaikan masalah. Penggunaan metode ini menekankan pada kemampuan pelaksanaprogram.
a. Kelebihan pengunaan metode CARL
Dengan masalah yang relatif banyak, bisa ditentukan peringkat atas masing- masing masalah
sehingga bisa diperoleh prioritas masalahnya.
b. Kekurangan penggunaan metode CARL
1. Penentuan skor sangat subyektif sehingga sulit untukdistandarisasi.
2. Penilaian atas masing-masing kriteria terhadap masalah yang diskor perlu kesepakatan agar
diperoleh hasil yang maksimal dalam penentuan peringkat(prioritas).
Obyektifitas hasil prioritas pemecahan masalah kurang bisa dipertanggung jawabkan karena
penentuan skor atas kriteria yang ada bersifat subyektif.

Tabel 1.3. Prioritas Pemecahan Masalah

No Pemecahan Masalah C A R L Nilai Prioritas


Penyuluhan pentingnya
1 pengetahuan faktor resiko untuk 4 5 5 4 400 1
pencegahan hipertensi
Sosialisasi yang intens melalui
2 Media cetak dan elektronik 1 4 4 4 64 4
Meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan deteksi dini,
3 dan melalui kegiatan posbindu 2 2 4 3 48 3
PTM
4 Mengoptimalkan pendekatan ke 3 3 4 4 144 2
masyarakat dengan dukungan
tokoh masyarakat, tenaga
kesehatan, dan tokoh agama
tentang faktor risiko dan
pencegahan hipertensi.
Tingginya jumlah pasien
hipertensi pada Januari hingga
Maret 2021
AKIBAT

Pengetahuan Mengenai Faktor Risiko


Hipertensi Masih Rendah
MASALAH

Faktor Internal Faktor Eksternal

Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor


Predisposisi Pemungkin Penguat Predisposisi Pemungkin Penguat

Pengetahua Motivasi Tingkat


Sarana/ untuk pendidikan Keterjangka Dukungan
n dan sikap prasarana yang dari sektor
mengatur rata-rata uan dan
masyarakat memadai masyarakat lainnya
pola makan ketersediaan
(Posyandu,
dan aktifitas fasilitas (kelurahan,
lansia, Posbindu, PKK,
Prolanis, Pustu, fisik yang kesehatan
Penyuluhan baik Keadaan kecamatan)
Dokter praktek)
dari tenaga sosial
Kesehatan ekonomi
masyarakat
Kebijakan-
Kebiasaan Kompetensi kebijakan
masyarakat dan jumlah yang beredar
dalam pelayan
mengatur pola kesehatan
makan dan
aktifitas fisik
yang baik
SEBAB
BAB II
TARGET LUARAN DAN TUJUAN

1.1. Target Luaran


Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun maka target luaran yang diharapkan dalam
pelaksanaan penyuluhan tentang pengetahuan terhadap hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Kayon .

Tabel 2.1. Target dan Luaran Kegiatan

TARGET LUARAN
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
tingginya angka kejadian hipertensi tahun
Menurunkan angka
2021 di wilayah kerja puskesmas Kayon
kejadian hipertensi di
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat
wilayah kerja Puskesmas
tentang fakto risiko hipertensi
Kayon
3. Memberi penjelasan tentang informasi
hipertensi melalui media cetak berupa leaflet.

1.2. Tujuan Kegiatan


2.2.1 Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko
hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Kayon.

2.2.2 Tujuan Khusus


a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Kayo
b. Melakukan intervensi perilaku pola hidup sehat untuk menurunkan angka kejadian
hipertensi.
c. Memberi penjelasan tentang informasi faktor risiko hipertensi melalui penyuluhan dan
leaflet yang dibagikan ke masyarakat.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Model Pendekatan


Pada pelaksanaan kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL) ini digunakan metode pendekatan
kelompok dengan metode penyuluhan melalui puskesmas keliling sehingga dapat mendorong
peningkatan pengetahuan tentang hipertensi akhirnya dapat merubah perilaku masyarakat.
Metode ini merupakan salah satu cara promosi kesehatan dengan cara menyampaikan materi
yang disampaikan secara lisan dengan memberi materi penyuluhan dan membagikan leaflet untuk
membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga lebih mudah dipahami setiap individu.
Keberhasilan metode ini terletak pada kemampuan pemateri dalam menguasai materi yang akan
disampaikan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang hipertensi yang dilihat dari kuisoner.
Selain itu, dilaksanakan pretest terlebih dahulu dan posttest untuk mengetahui keberhasilan
dari PBL yang telah dilaksanakan dengan terjadinya peningkatan nilai postest lebih dari nilai pre
test.

3.2. Sasaran
Metode pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling, dimana kriteria
insklusi pasien/warga yang dinyatakan hipertensi dengan pengukuran tekanan darah langsung.
Kriteria ekslusi pasien/warga yang tidak bersedia mengikuti penyuluhan, dan yang tidak dinyatakan
hipertensi melalui pengukuran tekanan darah langsung.

3.3. Waktu dan Tempat Kegiatan


Dalam kegiatan penyuluhan waktu /dan tempat yang tepat harus sesuai situasi dan kondisi
masyarakat sasaran penting dan saling berkaitan dalam mencapai tujuan penyuluhan. Kapan dan
dimana dilaksanakan penyuluhan harus terkesan tidak mengganggu dan merugikan sasaran. Karena
dalam kegiatan penyuluhan ini yang menjadi sasaran adalah masyarakat umum yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Kayon. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Kayon dan
Lingkungan perumahan Buluh Marindu pada hari Kamis, 15 April 2021 pukul 08.00 – selesai.

1. Strategi/Metode Kegiatan
Dalam kegiatan ini dilakukan penyuluhan secara lisan dengan menggunakan media berupa
leaflet yang diikuti dengan pengisian kuisoner melalu pretest dan postest. Adapun rencana
tindakan pemecahan masalah dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)
1. Tujuan : Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi
melalui penyuluhan dan pembagian leaflet
2. Tingkat keberhasilan : terdapat peningkatan pengetahuan yang dapat dilihat dari nilai pretest
dan posttest peserta yang ikut berpartisipasi.
3. Pembentukkan panitia yang terdiri dari Dokter Pembimbing dan Dokter Muda Puskesmas
Kayon, Palangkaraya.
4. Menentukan sasaran kegiatan: warga di sekitar wilayah kerja Puskesmas Kayon.
5. Metode penyampaian: Penyuluhan dan Pembagian Leaflet
6. Menyusun materi, yaitu:
- Informasi umum mengenai hipertensi.
- Menjelaskan faktor risiko hipertensi.
- Menjelaskan tentang modifikasi gaya hidup sehat.
7. Menyusun jadwal dan menentukan tempat kegiatan : Kamis, 15 April 2021 pukul 08.00-
selesai di wilayah kerja UPT Puskesmas Kayon Jl. Buluh Marindu
8. Menentukan pemberi penyuluhan: Dokter Muda.
9. Menentukan perangkat atau alat bantu yang diperlukan: Kuisoner yang berisi pretest dan
postest, bolpoint, dan leaflet.
10. Menentukan sumber pendanaan: Dana pribadi
11. Menyusun rundown acara

Tabel 3.1 Daftar susunan acara (rundown)

No Jam Kegiatan Kegiatan


1. 08.00-08.35 Pembukaan
2. 08-35-08.45 Pretest

3. 08.45-09.15 Penyampaian materi penyuluhan

4. 09.15-09.30 Diskusi dan tanya jawab


5. 09.30-09.40 Posttest
6. Penutupan
b. Pengorganisasian (Organizing)
dr. Hendy Fahlevi Diputra
(Kepala Puskesmas Kayon)

dr. Nora Fery Saragi Sitio Nomi Norita, Amd. Kep, SKM
Dokter Pembimbing (Pengelola Program Promkes)

Erald Giovanny Hasiholan


Simatupang ,S.Ked
(Ketua Pelaksana)

Brigita Destiara Tanja, S.Ked


Stefeny Hanani, S.Ked
(Seksi Acara dan Seksi Perlengkapan) Yohana Septhiya Siburian, S.Ked
(Seksi Konsumsi dan Seksi
Dokumentasi)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Penyuluhan

Persiapan sebelum kegiatan dibantu oleh Kepala Puskesmas Kayon, dokter pembimbing
puskesmas, dan kepala program promosi kesehatan. Ketua pelaksana mempunyai tugas bertanggung
jawab terhadap kegiatan dari sebelum kegiatan dilaksanakan, proses hingga terlaksananya kegiatan.
Tugas dari seksi acara adalah memastikan jadwal dari kegiatan efektif dan efisien, bertanggung
jawab dalam perencanaan dan pemberian materi, dan pembuatan soal pretest dan posttest. Seksi
perlengkapan memiliki tanggung jawab untuk memastikan kelengkapan peralatan yang diperlukan
dalam kegiatan ini, leaflet, ketersediaan mobil puskesmas. Seksi konsumsi dan dokumentasi
bertanggung jawab dalam pembagian konsumsi kepada peserta dan penyelenggara kegiatan
memastikan konsumsi tercukupi, seksi ini juga bertugas dalam dokumentasi mengambil foto selama
kegiatan berlangsung. Semua dokumentasi akan dilampirkan oleh seksi ini untuk laporan kegiatan
PBL.

c. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksaan kegiatan ini diselenggarakan selama 1 hari yaitu pembagian leaflet. Selanjutnya
dilakukan penyuluhan berisi informasi umum mengenai hipertensi, faktor risiko hipertensi dan
terakhir yaitu pengisian kuesioner pretest dan postest.

d. Evaluasi (Controlling)
1. Jangka Pendek
Diperoleh peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai faktor risko hipertensi yang
ditandai dengan 88 % peserta mengalami perbaikan nilai setelah penyuluhan materi.
2. Jangka Menengah
Terjadi penurunan angka kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kayon.
3. Jangka Panjang
Diharapkan dapat meningkatkan capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita
hipertensi penurunan kasus penyakit hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kayon.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Pelaksanaan Kegiatan


Manajemen Kegiatan ’’Penyuluhan Tentang Faktor Risiko Hipertensi Untuk
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Sebagai Upaya Menurunkan Angka Kejadian Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Kayon Tahun 2021” ini terdiri atas :

a. Perencanaan
Tahap perencanaan prosesnya terdiri dari pengumpulan data, permohonan izin kepala
Puskesmas, survei pendahuluan dengan kuesioner, penentuan cara intervensi, penentuan tempat dan
waktu pelaksanaan, serta persiapan alat dan bahan penyuluhan kegiatan.

b. Pengorganisasian
Kerjasama dengan pemegang program Promosi Kesehatan cukup kooperatif, sehingga
permasalahan dapat teridentifikasi dengan baik melalui data yang diberikan. Kerjasama yang baik
juga terjalin antara kepala Puskesmas, dokter pembimbing Puskesmas dengan pemegang program
Promosi Kesehatan Puskesmas Kayon yang sangat mendukung kegiatan penyuluhan ini. Kendala
dalam pengorganisasian yang awalnya dihadapi adalah mengatur jadwal pendamping kegiatan
pelaksanaan program Promosi Kesehatan Puskesmas Kayon karena padatnya jadwal pemegang
program.

c. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan di Puskesmas Kayon pada 13 April 2021 sampai 15 April 2021 dari
pukul 08.00 WIB s/d 10.00 WIB dan dihadiri oleh 11 pasien kunjungan Puskesmas Kayon selaku
peserta. Kendala yang terjadi adalah acara dimulai lebih lambat dari jadwal yang sudah ditetapkan
karena menunggu kehadiran peserta. Namun hal ini dapat diatasi dengan mempersingkat waktu
pada rangkaian acara yang lain.
Acara dibuka terlebih dahulu dengan sambutan oleh Dokter Muda selaku Ketua Pelaksana
dalam kegiatan Praktek Belajar Mandiri (PBL) dalam Modul Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Palangka raya dengan agenda “Penyuluhan Tentang Faktor Risiko
Hipertensi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Sebagai Upaya Menurunkan Angka
Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kayon Tahun 2021”. Selanjutnya, sambutan
dilanjutkan oleh Dokter Pendamping Puskesmas Kayon yang mewakili Kepala Puskesmas Kayon
yang berhalangan hadir dikarenakan kesibukan tertentu. Setelah sambutan selesai acara kemudian
dilanjutkan dengan pembagian lembar soal pretest untuk menilai tingkat pengetahuan awal peserta
sebelum diberikan penyuluhan. Setelah pretest, kemudian acara dilanjutkan dengan penyuluhan
melalui pemberian materi penyuluhan melalui pembagian leaflet kepada peserta. Kemudian
dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Setelah itu dilakukan pembagian lembar soal
posttest kepada peserta sebagai bahan evaluasi setelah penyampaian materi penyuluhan tentang ASI
Eksklusif. Sesi terakhir adalah penutupan acara ditutup dengan sesi foto bersama. Setelah kegiatan
selesai, dilakukan pemanfaatan media digital dengan menghubungi langsung via aplikasi SMS dan
Whatsapp untuk memberi edukasi tambahan terkait faktor risiko dari hipertensi.
.

d. Evaluasi
Kegiatan PBL yaitu Penyuluhan Tentang Faktor Resiko Hipertensi Untuk Meningkatkan
Pengetahuan Masyarakat Sebagai Upaya Menurunkan Angka Kejadian Hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Kayon Tahun 2020 Metode pengambilan sampel sebagai peserta ini menggunakan
metode accidental sampling.
Cara mengetahui tingkat pengetahuan peserta dinilai berdasarkan skoring pretest yang
dibandingkan dengan posttest. Soal yang diberikan sebanyak 10 soal dengan kriteria baik jika
didapatkan jawaban benar lebih dari 60 dan dianggap kurang jika didapatkan jawaban benar kurang
dari sama dengan 60. Data ini termasuk dalam jenis data primer karena didapatkan langsung dari
pasien di Puskesmas Kayon dan Masyarakat yang berada di Jalan Buluh Marindu yang ikut sebagai
peserta penyuluhan melalui pretest dan posttest.

Tabel 4.1 Distribusi nilai pretest peserta penyuluhan


Nilai Jumlah Peserta

10 1

20 4

30 1

40 5

50 1
60 2

70 0

80 3

90 3

100 0

Gambar 4.1 Distribusi nilai pretest

Pretest

5% 10
15% 20
30
20% 40
50
15% 60
70
5% 80
90
100
10%

5% 25%

Berdasarkan Gambar 4.1 pada pretest terdapat 70 % yang mendapat nilai ≤60 dan 30% yang
mendapat nilai >60.

Tabel 4.2 Distribusi nilai posttest peserta penyuluhan


Nilai Jumlah Peserta

10 0

20 0

30 0
40 0

50 0

60 0

70 4

80 7

90 3

100 6

Gambar 4.2 Distribusi nilai posttest

Post test

20%

30%
70
80
90
100

15% 35%

Berdasarkan Gambar 4.2 pada posttes terdapat 100% atau 20 peserta mendapat nilai >60.

Hasil dari nilai pretest dan posttest kemudian diolah dalam bentuk statistik. Data yang ada
dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smimov dan uji Shapiro-Wilk.

Berikut ini Pernyataan yang tercantum dalam lembar pretest dan posttest.
1. Hipertensi Merupakan suatu penyakit dimana tekanan darah mencapai ≥ 140/90
2. Hipertensi dapat menyebabkan stroke
3. Hipertensi dapat disebabkan oleh keturunan
4. Merokok merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi
5. Gejala yang ditemui pada penderita hipertensi adalah sakit kepala, rasa berat
ditengkuk dan mudah marah

6. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebih dapat menyebabkan hipertensi


7. Makan buah, sayur, dan produk susu yang rendah lemak merupakan makanan yang
dianjurkan pada penderita hipertensi
8. Hipertensi hanya bisa diobati dengan obat
9. Makanan yang asin dapat menyebabkan hipertensi
10. Berhenti merokok sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi

Tabel 4.3 Interpretasi perbandingan nilai pretest dan posttest


Nilai
Nomor Peserta Interpretasi
Pretest Postest

1 50 90 Meningkat

2 20 70 Meningkat

3 90 100 Meningkat

4 10 70 Meningkat

5 40 80 Meningkat

6 40 80 Meningkat

7 20 70 Meningkat

8 20 70 Meningkat

9 40 80 Meningkat

10 80 100 Meningkat

11 90 100 Meningkat

12 30 90 Meningkat

13 40 80 Meningkat
14 80 100 Meningkat

15 60 80 Meningkat

16 90 100 Meningkat

17 20 70 Meningkat

18 40 80 Meningkat

19 80 90 Meningkat

20 60 80 Meningkat

Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan semua peserta yang berjumlah 20 peserta mengalami peningkatan
nilai dalam pretest dan posttest (100%). Oleh karena itu, perlu dilakukan uji statistik untuk
membuktikan ada tidaknya peningkatan yang signifikan pada kegiatan ini.

Tabel 4.4 Uji Normalitas data Shopiro-Wilk

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kategori Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Hasil PreTest .195 20 .045 .900 20 .042
Postest .237 20 .005 .849 20 .005
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan Tabel 4.4 uji normalitas data pretest dan posttest didapatkan nilai signifikansi =
0,05 (p-value 0,05), maka didapatkan bahwa data berdistribusi normal. Oleh karena itu, dilakukan
uji statistik menggunakan uji non parametrik yaitu Wilcoxon untuk mengetahui korelasi.

Tabel 4.5 Uji statistik menggunakan Wilcoxon

Postest - Pretest
Z -3.943b
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Berdasarkan uji korelasiWilcoxon. didapatkan nilai Sig (2-tailed) <0,05 (α 0,000) yang
berarti terdapat perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan berdasarkan hasil
pretest dan posttest.

4.2 Pembahasan
a. Perencanaan
Tahap perencanaan, dukungan dari pemegang kebijakan sangat mempengaruhi kelancaran dari
sebuah program kerja. Penyuluhan ini dapat terlaksana dengan baik karena adanya dukungan dari
pihak Puskesmas dan pemegang program. Kendala yang ditemui yaitu dalam pengisian survei
pendahuluan yang memakan waktu di jam pelayanan puskesmas dapat teratasi dengan kemakluman
dan kerjasama dari pihak Puskesmas Kayon yang terjalin cukup baik.

b. Pengorganisasian

Kendala dalam penyuluhan ini adalah mengatur jadwal pendamping kegiatan pelaksanaan
program promosi kesehatan Puskesmas Kayon karena padatnya jadwal pemegang program. Namun,
panitian dapat bekerja dengan baik karena terbantu dengan petugas pelayanan Puskesmas yang
berada ditempat saat pelaksanaan sehingga acara dapat terlaksana dengan lancar.

c. Pelaksanaan
Perencanaan yang matang dan dukungan dari pihak terkait membuat proses penyuluhan
berlangsung dengan lancar. Acara Penyuluhan dimulai tidak tepat waktu pada pukul 08.00 WIB.
Keterlambatan mulainya kegiatan dikarenakan menunggu terkumpulnya banyak pasien kunjungan
Puskesmas Kayon. Kendala lain yaitu tidak dapat hadirnya Kepala Puskesmas Kayon untuk
memberikan sambutan. Namun, dapat diatasi dengan hadirnya Dokter Pendamping Puskesmas
Kayon.
Acara dimulai dengan diawali sambutan dari dokter muda selaku Ketua pelaksana,
dilanjutkan dengan pembagian lembar soal pretest untuk menilai tingkat pengetahuan awal peserta
sebelum diberikan penyuluhan. Setelah pretest, kemudian acara dilanjutkan dengan penyuluhan
melalui pemberian materi penyuluhan menggunakan leaflet tentang faktor risiko hipertensi.
Setelah sesi pemberian materi dan pembagian leaflet, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan
tanya jawab, banyak peserta yang aktif bertanya tentang penyakit hipertensi dan cara mencegahnya
di masa pandemi saat ini. Kemudian dilanjutkan pada sesi posttest sebagai bahan evaluasi setelah
penyampaian materi penyuluhan tentang faktor risiko hipertensi. Sesi terakhir adalah penutupan
acara, ditutup dengan sesi foto bersama.
d. Evaluasi
Evaluasi jangka pendek dalam kegiatan PBL ini dilakukan melalui penilaian ada atau
tidaknya peningkatan pengetahuan mengenai Faktor Resiko Hipertensi melalui pretest dan posttest.
Evaluasi jangka menengah terjadi pada peningkatan jumlah kasus Hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Kayon. Evaluasi jangka panjang dilakukan melalui pemantauan kunjungan terapi
maupun kontrol ke Puskesmas Kayon. Selanjutnya, diharapkan dengan adanya promosi kesehatan
penyuluhan mengenai factor resiko Hipertensi dapat menjadi tolak ukur mengenai peningkatan
pengetahuan pasien kunjungan di Puskesmas Kayon.
Berdasarkan hasil nilai rata-rata pretest terdapat 14 orang yang mendapat nilai ≤60 pada
pretest (sebanyak 70%), yaitu 5% peserta mendapat nilai 10, 20% peserta mendapat nilai 20, 5%
peserta mendapat nilai 30, 25% peserta mendapat nilai 40, 5% peserta mendapat nilai 50 dan 10%
peserta ,mendapat nilai 60. Kemudian setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan nilai
pada posttest, terdapat 20 orang peserta (sebanyak 100% ) mendapatkan nilai >60, yaitu seluruh
peserta sebanyak 20 orang mengalami peningkatan nilai dalam pretest dan posttest (100%) dengan
proporsi terbanyak yaitu peserta yang mendapat nilai 100 sebanyak 30% , nilai 90 sebanyak 15%,
nilai 80msebanyak 35% dan nilai 70 sebanyak 20%. Berdasarkan Tabel 4.3. didapatkan 20 peserta
yang mengalami peningkatan nilai dalam pretest dan posttest (100%). Oleh karena itu, perlu
dilakukan uji statistik untuk membuktikan ada tidaknya peningkatan yang signifikan pada kegiatan
ini.
Kemudian data diolah ke dalam bentuk statistik didapatkan nilai α = 0,000 yang berarti
terdapat perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan berdasarkan hasil pretest
dan posttest. Yang artinya terdapat perbedaan antara pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah
dilakukannya penyuluhan, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan penyuluhan ini dapat
meningkatkan pengetahuan tentang factor resiko hipertensi untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat sebagai upaya pengendalian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kayon.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Pada tanggal 15 April 2021 telah dilaksanakan penyuluhan kelompok di Puskesmas Kayon
dengan jumlah peserta 20 orang. Dari hasil pretest didapatkan nilai rata-rata 50. Setelah dilakukan
penyuluhan didapatkan peningkatan pada nilai rata-rata posttest menjadi 88,57.
Hasil uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk didapatkan nilai significancy
menunjukkan angka 0,042 (pretest) dan 0,001 (posttest). Dari uji tersebut, oleh karena nilai p<0.05
artinya data terdistribusi tidak normal sehingga dilanjutkan dengan uji statistik menggunakan uji
Wilcoxon karena data tidak terdistribusi normal. Uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,000<0,05
yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan
berdasarkan hasil pretest dan posttest. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan
penyuluhan ini mampu dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap faktor risiko
hipertensi.

5.2. Saran
5.2.1. Bagi Puskesmas
a. Pelayanan kesehatan perlu melakukan kegiatan yang mendukung pencegahan penyakit
Hipertensi secara aktif dan rutin yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat,
sehingga dapat mempertahankan pengetahuan serta meningkatkan tindakan pencegahan
Hipertensi.
b. Ingin menggiatkan atau merutinkan terksait hipertensi
c. Melakukan Advokasi dan sosialisasi yang lebih intensif bekerja sama dengan RT, RW,
Kader sesuai dengan protokol kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
sehingga mau memeriksakan diri ke puskesmas.

5.2.2. Bagi Dinas Kesehatan


a. Dapat melakukan Pengontrolan secara berkala pada lingkungan rumah masyarakat juga
dapat dilakukan, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan
Hipertensi dan pelaporan kasus yang terjadi.

5.2.3 Bagi Masyarakat


a. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya faktor risiko hipertensi dan memeriksakan
diri ke puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyon A W, Setiyohadi B, Alwi I, Simbadibrata M, Setiati S, Buku ajar Ilmu penyakit


dalam, Pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam, FK-UI, Jakarta,2006, ed.4 (III)

2. Sumarno S,Soedarmo P, Garna H, Rezeki. Buku ajar infeksi dan pediatri tropis, IDAI,
Jakarta 2008, ed .2, 155-179

3. Kemenkes RI. Data dan informasi profil kesehatan Indonesia 2018. Kementrian Kesehatan
RI. Jakarta : 2019
4. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah ; 2017
5. Titiek Respati, Ardini raksanegara, Sofyan Asef, Djuhaeni Heni,Agustian Dwi, Faridah Lia.
Berbagai Faktor yang Memengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung.
Aspirator,9 (2):2017
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto – Foto Kegiatan
1. RANGKAIAN KEGIATAN MINI SURVEI

Pelaksanaan mini survei oleh dokter muda


Pelaksanaan mini survey oleh dokter muda
Tempat : UPT Puskesmas Kayon
Tempat : UPT Puskesmas Kauyon
Tanggal : 14/4/2021
Tanggal : 14/4/2021

Pelaksanaan mini survei oleh dokter muda Pelaksanaan mini survei oleh dokter muda

Tempat : UPT Puskesmas Kayon Tempat : UPT Puskesmas Kayon

Tanggal : 14/4/2021 Tanggal : 14/4/2021


Pelaksanaan Pre-test oleh dokter muda

Tempat : Jl. Buluh Marindu


Pelaksanaan Pre-test oleh dokter muda
Tanggal : 15/4/2021
Tempat : Jl. Buluh Marindu

Tanggal : 15/4/2021

Pelaksanaan Post-test oleh dokter muda


Pelaksanaan Post-test oleh dokter muda
Tempat : Jl. Buluh Marindu
Tempat : Jl. Buluh Marindu
Tanggal : 15/4/2021
Tanggal : 15/4/2021

2. RANGKAIAN KEGIATAN SOSIALISASI FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI JL. BULUH


MARINDU
Pelaksanaan penyuluhan materi tentang faktor
risiko hipertensi Pelaksanaan penyuluhan materi tentang faktor
risiko hipertensi
Tempat : Jl. Buluh Marindu
Tempat : Jl. Buluh Marindu
Tanggal : 15/4/2021
Tanggal : 15/4/2021

Foto bersama ketua RT dan warga sekitar jl.


Buluh Marindu

Tempat : Jl. Buluh Marindu

Tanggal : 15/4/2021
Lampiran II. Leaflet Faktor Resiko Hipertensi
Lampiran III. Kuesioner

Mini Survey

KUESIONER

Penyuluhan Tentang Faktor Resiko Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas


Kayon Bulan Maret 2021

A. Identitas

Petunjuk pengisian

Isilah data berikut ini dengan benar

1. Nomor Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :( ) Laki-laki
( ) Perempuan
5. Pendidikan :( ) Tidak Sekolah
( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( ) Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan :( ) Tidak Bekerja
( ) PNS
( ) Wiraswasta
( )
Petani/Nelayan/Buru
h
( ) Lainnya
B. Aspek pertanyaan pengetahuan

Petunjuk pengisian :

1. Semua pernyataan dibawah ini adalah pengetahuan lansia mengenai hipertensi/ darah
tinggi.

2. Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan pengetahuan anda mengenai hipertensi/
darah tinggi. Berilah tanda (√) pada kotak benar atau salah berikut sesuai dengan
jawaban.

N Pernyataa Bena Salah


o n r
1 Hipertensi/ darah tinggi adalah penyakit
meningkatnya tekanan darah.

2 Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg.

3 Semakin tua kita, tekanan darah semakin


meningkat.
4 Hipertensi/ darah tinggi merupakan penyakit yang
bisa disembuhkan

5 Tekanan darah dapat berubah-ubah sesuai


dengan aktivitas yang dilakukan.
6 Hipertensi/ darah tinggi dapat diturunkan dari orang
tua ke anak.

7 Olahraga dapat meningkatkan metabolism


tubuh dan memperlancar perdarahan sehingga
baik untuk jantung
8 Latihan fisik yang berat tidak dapat
meningkatkan tekanan darah.

9 Olah raga teratur, diet rendah garam merupakan


hal cara mencegah komplikasi hipertensi

1 Merokok hanya merusak paru-paru dan


0 merusak jantung.

1 Pola makan rendah lemak baik untuk


1 mengontrol tekanan darah.

1 Penggunaan garam berlebih berpengaruh pada


2 tekanan darah.
1 Kelebihan berat badan dapat meningkatkan
3 resiko hipertensi/ darah tinggi.
1 Hipertensi akan sembuh jika minum obat dengan
4 rutin
1 Hipertensi merupakan penyakit yang bahaya
5 apabila tidak dikontrol

1 Hipertensi/ darah tinggi dapat dikontrol.


6
C. Aspek Sikap

Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

N Pertanya S S T ST
o an S S S
1 Jika merasa pusing dan tengkuk terasa berat

dalam jangka waktu yang lama sebaiknya

memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan

terdekat.

2 Penderita hipertensi sebaiknya memeriksakan

tekanan darah secara teratur tiap bulan dan

mengontrol pola makan.

3 Kurang istirahat dan banyak beban pikian


dapat

menyebabkan tekanan darah meningkat.

4 Penderita tekanan darah tinggi


boleh

melakukan olahraga ringan seperti jogging dan

senam

5 Konsumsi garam tidak perlu dihindari bagi

penderita hipertensi.

6 Mengurangi makanan yang mengandung


lemak

seperti gorengan, dan makanan yang bersantan

perlu dilakukan oleh penderita hipertensi.

7 Jika istirahat cukup tetapi masih


pusing,

teruskan saja minum obat anti hipertensi tidak


perlu ke puskesmas.

8 Menurunkan berat badan secara bertahap bisa

mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

9 Mengkonsumsi makanan seperti


daging-

dagingan dapat meningkatkan tekanan darah

tinggi.

1 Dukungan keluarga sangat penting peranannya


0

dalam keberhasilan penderita hipertensi dalam

menjalankan dietnya
D. Upaya Pengendalian Hipertensi

Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan
pilihan anda! Keterangan :
S : Selalu
KD : Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah

N Pernyata S K TP
o an D
1 Saya selalu mengontrol tekanan darah setiap

bulannya.

2 Saya tidak mengkonsumsi makanan yang

mengandung kolesterol tinggi seperti daging dan

gorengan.

3 Saya mengkonsumsi buah dan sayuran segar setiap

hari.

4 Saya selalu minum obat anti hipertensi secara

teratur jika tekanan darah tinggi.

5 Saya selalu meluangkan waktu untuk istirahat

walaupun pekerjaan menumpuk.

6 Saya berolahraga secara teratur untuk mengontrol

tekanan darah.

7 Saya tidak mengkonsumsi minum minuman keras

bila sedang mempunyai masalah yang berat


ataupun

tidak mempunyai masalah.

8 Saya mengurangi kebiasaan merokok dan


konsumsi

makanan yang mengandung garam tinggi.

9 Saya mengusahakan mengadakan rekreasi setelah


mengerjakan pekerjaan yang berat.

1 Saya akan mengontrol emosi saya jika sedang


0

marah/banyak pikiran.
Lembar
Kuesioner

PRE-POST TEST

Kode Responden :
Tanggal Pengambilan Data :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah terlebih dahulu semua pernyataan dan tanyakan kepada peneliti apabila ada
yang kurang dimengerti
.2. Isilah pertanyaan dengan mengisi pada kolom yang tersedia.
3. Berilah tanda check list (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda.

A. Data Responden

1. Umur : Tahun

2. Jenis Kelamin : □ Laki – laki □ Perempuan

3. Pendidikan : □ SD □ SMP □ SMA □ Perguruan tinggi

4. Pekerjaan : □ Peg. Swasta □ Wiraswasta □ Peg. Negeri □ Pensiunan □ Lainnya

5. Riwayat Hipertens : □ Diri Sendiri □ Orang tua □ Tidak Ada

6. Mendapat Informasi Tentang Hipertensi : □ Keluarga □ Pelayanan Kesehatan

□ Media Massa TV □ Lain – lain

□ Tidak pernah
B. Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

PRETEST

N Pernyata Bena Sala


o an r h
1. Hipertensi Merupakan suatu penyakit
dimana tekanan darah mencapai ≥
140/90
2. Hipertensi dapat menyebabkan stroke

3. Hipertensi dapat disebabkan oleh


keturunan

4. Merokok merupakan salah satu faktor


penyebab hipertensi
5. Gejala yang ditemui pada penderita
hipertensi adalah sakit kepala, rasa berat
ditengkuk dan mudah marah
6. Konsumsi alkohol dan kopi yang
berlebih dapat menyebabkan hipertensi
7. Makan buah, sayur, dan produk susu
yang rendah lemak merupakan makanan
yang dianjurkan pada penderita
hipertensi
8. Hipertensi hanya bisa diobati dengan obat

9. Makanan yang asin dapat menyebabkan


hipertensi
10. Berhenti merokok sangat dianjurkan
bagi penderita hipertensi

1
POST TEST
N Pernyata Bena Sala
o. an r h
1. Hipertensi Merupakan suatu penyakit
dimana tekanan darah mencapai ≥
140/90
2. Hipertensi dapat menyebabkan stroke

3. Hipertensi dapat disebabkan oleh


keturunan

4. Merokok merupakan salah satu faktor


penyebab hipertensi
5. Gejala yang ditemui pada penderita
hipertensi adalah sakit kepala, rasa berat
ditengkuk dan mudah marah
6. Konsumsi alkohol dan kopi yang
berlebih dapat menyebabkan hipertensi
7. Makan buah, sayur, dan produk susu
yang rendah lemak merupakan makanan
yang dianjurkan pada penderita
hipertensi
8. Hipertensi hanya bisa diobati dengan obat

9. Makanan yang asin dapat menyebabkan


hipertensi
10. Berhenti merokok sangat dianjurkan
bagi penderita hipertensi

Lampiran 5. Hasil SPSS


Explore

2
Notes

Output Created 23-FEB-2020 11:41:07

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


40
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for


dependent variables are treated as
missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no


missing values for any dependent
variable or factor used.

Syntax EXAMINE VARIABLES=Diff

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF


NPPLOT

/COMPARE GROUPS

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.78

Elapsed Time 00:00:01.17

Case Processing Summary

Cases

3
Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Diff 35 87.5% 5 12.5% 40 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Diff Mean -16.4000 1.31966

95% Confidence Interval for Lower Bound -19.0819


Mean
Upper Bound -13.7181

5% Trimmed Mean -15.8333

Median -15.0000

Variance 60.953

Std. Deviation 7.80724

Minimum -44.00

Maximum -5.00

Range 39.00

Interquartile Range 10.00

Skewness -1.202 .398

Kurtosis 3.423 .778

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

4
Diff .180 35 .006 .889 35 .002

a. Lilliefors Significance Correction

Diff

Diff Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1.00 Extremes (=<-44)

1.00 -3 . 0

3.00 -2 . 555

9.00 -2 . 000000000

11.00 -1 . 55555555555

6.00 -1 . 000000

4.00 -0 . 5555

.00 -0 .

Stem width: 10.00

Each leaf: 1 case(s)

5
6
7
NPar Tests

Notes

8
Output Created 23-FEB-2020 11:43:17

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


40
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all


cases with valid data for the variable(s)
used in that test.

Syntax NPAR TESTS

/WILCOXON=PRETEST WITH
POSTTEST (PAIRED)

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:01.03

Number of Cases Alloweda 449389

a. Based on availability of workspace memory.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PRETEST 35 68.0000 10.30420 45.00 85.00

POSTTEST 35 84.4000 6.25065 75.00 95.00

9
Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

POSTTEST - PRETEST Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 35b 18.00 630.00

Ties 0c

Total 35

a. POSTTEST < PRETEST

b. POSTTEST > PRETEST

c. POSTTEST = PRETEST

Test Statisticsa

POSTTEST -
PRETEST

Z -5.193b

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

10

Anda mungkin juga menyukai