Anda di halaman 1dari 9

[ kembali ]

28/07/04 - Informasi: Info Daerah


Potensi dan Peluang Investasi Sektor Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh Selatan

Kabupaten Aceh Selatan secara geografis terletak antara 2,15°-4.15° Lintang Utara
(LU) dan 96.30° -97.20° Bujur Timur (BT) dengan luas wilayah 5.322 Km2 terdiri
dari 16 Kecamatan, 64 Pemukiman, 365 Desa dan 11 Kelurahan.

Kabupaten Aceh Selatan memiliki aksesibilitas yang cukup baik di pantai barat-
selatan Aceh. Setiap hari rata-rata 40% produksi perikanan Aceh Selatan
diinterinsulir ke Kota Medan, yang kemudian sebagiannya diekspor ke manca
negara.

Hubungan antar Kabupaten dilakukan melalui darat dan laut. Hubungan antara
ibukota Aceh Selatan dengan Aceh Barat dan Singkil sebagian besar menggunakan
jalur darat dengan lama tempuh masing-masing 3 - 4 jam, dengan menggunakan
jalan negara dengan Kabupaten Seumelue dilakukan melalui hubungan laut dengan
menggunakan kapal fery yang berlabuh di salah satu kota Aceh Selatan, yaitu
Labuhan Haji.

Ada dua pelabuhan umum yang dapat disinggahi oleh fery dan kapal niaga di
daerah in, yaitu Pelabuhan Umum Tapaktuan dan Pelabuhan Umum Labuhan Haji,
demikian pula halnya dengan prasarana perikanan berupa Pangkalan Pendaratan
lkan (PPI) yang juga berjumlah dua PPI yang terdapat pada kota yang sama.

1. Potensi Perikanan Laut

a. Potensi Perikanan Tangkap


Kabupaten Aceh Selatan merupakan daerah yang terletak di Pesisir Pantai Barat -
Selatan dari Propinsi Nanggro Aceh Darussalam, termasuk daerah zona pertanian
yang mempu-nyai garis pantai cukup panjang. Secara geografis hampir 100%
panjang batas wilayahnya adalah laut yaitu Samudera Hindia yang panjangnya
mencapai lebih 200 km.

Perairan Aceh Selatan yang merupakan bagian dari Samudera Hindia merupakan
perairan yang memiliki potensi sumber daya ikan yang melimpah. Di samping itu
daerah ini merupakan jalur migrasi ikan tuna serta salah satu pusat konsentrasi
ikan cakalang, tongkol dan beberapa jenis ikan ekonomis iainnya seperti tenggiri,
bawal, kuwe serta udang.

Potensi ini belum diusahakan secara optimal yang antara lain disebabkan karena
keterbatasan kemampuan armada perikanan yang sebagian besar merupakan
nelayan tradisional yang terbatas dalam penguasaan teknologi dan belum
tertangani secara baik.

Produksi penangkapan ikan di laut Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 2001 adalah
19.022,70 ton. Bila dibandingkan dengan potensi yang tersedia 50.000 ton/tahun
(potensi sumber daya ikan 12 mil dari pantai); maka tingkat pemanfaatannya baru
mencapai 38%, dengan demikian tingkat pemanfaatannya masih sangat kecil,
sehingga peluang usaha penangkapan ikan masih cukup besar.

Tabel 1. Potensi dan Lokasi Penangkapan Beberapa Jenis Ikan Komersil di Perairan Aceh Selatan

No. Jenis Komoditi Lokasi Penangkapan Potensi


- Perairan Aceh Selatan dan
1 Tuna Truman s/d Labuhan Haji Besar
- ZEE
- Perairan Aceh Selatan dan
2 Cakalang/Tongkol Besar
Truman s/d Labuhan Haji
- Pasir Asahan (Kec. Pasie Raaj)
3 Tenggiri - Pasie Kualau Ba'u (Kec. Kluet Cukup Besar
Utara)
- Pasir Asahan (Kec. Pasie Raaj)
- Pasie Kualau Ba'u (Kec. Kluet
4 Bawal Utara) Cukup Besar
- Pasie Lembang (Kec. Kluet
Selatan)
- Blang Poroh (Kec. Labuhan Haji)
- Pasie Kualau Ba'u
- Pasie Lembang
5 Udang Putih Besar
- Pantai Binuang (Kec. Kluet
Selatan)
- Buloh Suema (Kec. Trumon)
6 Udang Lobster - Pantai Samadua Cukup Besar
- Pantai Tapaktuan
- Pantai Meukek
- Pantai Bakongan
- Pantai Trumon

b. Potensi Budidaya Laut


Potensi budidaya laut juga mempunyai peluang yang sangat bear dan cocok untuk
diusahakan, ini ditandai dengan banyaknya komoditas potensi budidaya laut yang
hidup dan berkembang secara alami seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan
napoleon, rumput iaut, teripang dan lain-lain.

Potensi usaha budidaya laut terdapat di daerah yang mempunyai teluk dan airnya
tenang, sehingga kelangsungan usaha budidaya laut dapat diusahakan dan aman
dari ancaman ombak dan pasang. Lokasi untuk budidaya laut terdapat di kecamatan
Tapaktuan, Trumon, Bakongan, Meukek, Labuhan Haji dan Sawang. Lokasi potensial
untuk pengusahaan budidaya laut disajikan pada tabel 3.

Tabel 2. Potensi Areal Budidaya Laut untuk Berbagai Jenis Komoditas di Kabupaten Aceh Selatan

No. Lokasi Jenis Komoditi Potensi


1 - Rumput laut 40
Kecamatan
- Teripang 5
Tapaktuan
- Kerang-kerangan 5
2 - Rumput laut 60
Kecamatan Labuhan
- Teripang 10
Haji
- Ikan 10
- Rumput laut 30
3 Kecamatan Sawang
- Teripang 10
- Rumput laut 60
4 KecamatanBakongan
- Kerang-kerangan 5
5 Kecamatan Meukek - Rumput laut 35
- Teripang 5
- Kerang-kerangan 5
- Rumput laut 30
6 Kecamatan Trumon
- Kerang-kerangan 5

2. Potensi Perikanan Darat

a. Budidaya Air Payau (Tambak)


Wilayah Kabupaten Aceh Selatan sebagian besar berbatasan dengan laut, maka
potensi budidaya air payau cukup tersedia, meskipun tidak sepanjang pantainya
dapat dijadikan lokasi budidaya air payau. Hal ini dikarenakan jenis pantai yang
beranekaragam. Keadaan pantai di Kabupaten Aceh Selatan dapat dibedakan
rnenjadi tiga, yaitu pantai berpasir, pantai berkarang dan pantai yang ditumbuhi
hutan bakau. Pantai yang ditumbuhi hutan bakau dipengaruhi oleh pasang surut,
ditempat ini sangat cocok dikembangkan budidaya air payau dengan komoditas
udang, ikan baronang dan kepiting.

Di Kabupaten Aceh Selatan pantai ditumbuhi hutan bakau dan dapat dijadikan areal
tambak diperkirakan luasnya mencapai 4000 Ha. Lahan yang telah dimanfaatkan
untuk pembuatan tambak lebih kurang 19,6 Ha. Jika dibandingkan dengan potensi
lahan yang tersedia, maka tingkat pemanfaatannya baru 0,49%, sehingga
pengembangan usaha budidaya tambak dengan komoditas udang masih cukup
besar.

Untuk menunjang pengembangan usaha budidaya tambak di daerah ini, dewasa ini
telah bersedia satu Unit Pengembangan Budidaya Air Payau (UPBAP) Labuhan Haji
yang dapat berfungsi sebagai pusat iatihan bagi petani. Di samping itu dalam upaya
menarik para investor, Pemda Aceh Selatan dalam tahun 2002 bekerja sama
dengan Departemen Kelautan dan Perikanan telah membuat study perencanaan
(detail design) dalam upaya pengembangan tambak seluas 250 Ha di Kecamatan
Trumon.

Selama ini kebutuhan akan benih udang (benur) masih didatangkan dari luar
daerah, karena belum terdapatnya hatchery udang. Dalam tahun 2002 kebutuhan
benih udang diperkirakan mencapai 4 juta ekor. Bila semua potensi tambak seluas
4.000 Ha dapat dikembangkan dengan teknologi semi intensif dengan padat tebar
100.000 ekor/Ha/MT, maka Aceh Selatan akan memerlukan benih udang sebanyak
800 juta ekor per tahun. Walaupun Balai Benih Udang belum ada, namun populasi
benih alami cukup tersedia dan belum banyak dimanfaatkan, termasuk besarnya
potensi induk udang alami. Adapun potensi lahan budidaya air payau di Kabupaten
Aceh Selatan disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Potensi Lahan Budidaya Air Payau di Kabupaten Aceh Selatan

Potensi Lahan Yang sudah Persentase


No. Kecamatan
(Ha) Dimanfaatkan (%)
1 Trumon 2000 0 0
2 Kluet Utara 500 0 0
3 Kluet Selatan 350 0 0
4 Labuhan Haji 400 5 1
5 Pasie Raja 50 2,5 0,83
6 Bakongan 500 7 3,5
7 Meukek 50 2 0,4
8 Samadua 50 0 0

b. Budidaya Air Tawar


Potensi pengembangan budidaya air tawar di Kabupaten Aceh Selatan cukup besar,
mencapai kurang lebih 33.449 Ha yang terdiri dad 248 Ha Kolam dan 33.201 Ha
mina padi. Hal ini didukung oleh banyaknya sumber air, baik yang berasal dari
sungai maupun mata air. Di samping itu terdapat pula beberapa saluran irigasi
teknis baik saluran promer maupun saluran sekunder yang dapat dikembangkan
untuk kegiatan budidaya ikan sistem keramba yang diperkirakan mencapai luas 50
Ha, namun saat ini hanya sebagian kecil saja yang baru dimanfaatkan.

Potensi perairan umum yang dapat dikembangkan untuk kegiatan budidaya ikan
diperkirakan mencapai luas lebih dari 1.671 Ha yang terdin dari perairan sungai
1.402 Ha dan rawa 244 Ha. Potensi perairan sungai sebagian besar terdapat di
Kecamatan Kluet Utara 530 Ha, Kluet Selatan 400 Ha dan Kuala Batee 450 Ha.
Adapun potensi rawa terdapat di sembilan kecamatan dari 13 kecamatan.

yang ada di Kabupaten Aceh Selatan dengan luas mencapai ratusan hektar. Was ini
belum termasuk rawa yang luasnya mencapai ratusan hektar yang telah dijadikan
kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang sebagian besar
terdapat di Kecamatan Trumon.

3. Potensi Wisata Bahari

Kabupaten Aceh Selatan memiliki beberapa teluk dengan pantai yang sangat indah.
Di samping itu di beberapa Kecamatan terdapat pula beberapa pulau kecil dengan
pantai berkarang dan gosong pasir yang sangat menarik sebagai wisata bahari baik
untuk kegiatan menyelam (diving) maupun untuk olah raga selancar. Beberapa
lokasi wisata bahari di Kabupaten Aceh Selatan antara lain :

1. Pantai (Teluk) Tapaktuan


2. Wisata Rindu Aiam (Taman Wisata Bahari dan Restoran)
3. Taman wisata pelabuhan Tapaktuan
4. Pantai Samudera
5. Pantai Sawang Ba'u
6. Pantai Pasir Putih (Taman wisata bahari dan restoran)
7. Pantai Labuhan Haji
8. Pantai dan Gosong pasir Bakongan
9. Pulau Dua (Pulau Gut dan Pulau Rayeok)

Di samping itu di masyarakat Aceh juga terdapat Kelembagaan Adat yang


keberadaannya diakui secara nasional, yakni Panglima Laot yang turut
menyumbang khazanah wisata adat (wisata bahari).

4. Potensi Pasir Laut

Kabupaten Aceh Selatan memiliki potensi pasir laut cukup besar karena sebagian
besar pantainya terdiri dari jenis pantai berpasir. Diperkirakan potensi pasir laut
yang ada di sekitar pantai (belum termasuk di dasar laut), mencapai 14.000.000
m3, di mana material ini banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan timbunan.
Disamping itu di beberapa lokasi seperti di Bakongan pasir laut juga memiliki
kandungan zat besi yang dapat diolah sebagai bahan baku tambang.

Selain memberikan manfaat sebagai bahan baku bangunan gedung, jalan dan
jembatan, kegiatan usaha pengambilan pasir laut, juga telah menciptakan lapangan
kerja bagi masyarakat khususnya masyarakat yang bermukim di pinggir pantai
(pesisir). Adapun tingkat eksptoitasi pasir laut ini masih belum terdata secara baik,
namun demikian hampir di semua kecamatan yang memiliki laut, masyarakatnya
sudah memanfaatkan pasir laut yang ada di beberapa lokasi setempat.

5. Potensi Garam Laut

Aceh Selatan memiliki potensi yang cukup besar dalam memproduksi garam, karena
di samping pantainya cukup bersih, juga air lautnya memiliki kadar garam
(salinitas) yang tinggi, namun potensi ini beium dimanfaatkan secara maksimal.
Hampir 100% kebutuhan garam di Aceh Selatan didatangkan dari luar daerah
terutama dari Medan. Untuk itu di masa mendatang perlu kiranya dikembangkan
industri garam rakyat dengan mengolah air laut yang demikian besar potensinya.

Disamping itu, perairan pantai Aceh Selatan juga memiliki terumbu karang yang
menyebar di beberapa lokasi. Terumbu-terumbu karang yang menyebar di
beberapa lokasi. Berbagai jenis ikan karang, ikan hias dan udang. Untuk itu perlu
upaya-upaya menjaga keutuhan terumbu karang dari pengrusakan oleh nelayan
penangkap ikan yang menggunakan bahan peledak.

1. Perikanan Laut

 Komoditas : Ikan Tuna


Jenis : Yellow fin tuna dan blu fin tuna
Potensi : 6.000 ton/tahun
Daerah penangkapan (Fishing ground) : seluruh perairan Aceh Selatan
(pantai barat-selatan Aceh)
Pelabuhan Pendaratan : PPI Tapaktuan dan PPI Labuhan Haji
Perusahaan yang telah melakukan usaha : Belum ada
Peluang usaha : Penangkapan dengan alat tangkap long line
 Komoditas : Cakalang dan Tongkol
Jenis : Katsuwonus pelamis
Potensi : 3.OOO/ton/tahun
Daerah penangkapan (fishing ground) : Seluruh perairan Aceh Selatan
(pantai Barat - Selatan Aceh)
Pelabuhan Pendaratan : PPI Tapaktuan dan PPI Labuhan Haji
Perusahaan yang telah melakukan usaha : Belum ada. Penangkapan baru
dilakukan oleh kelompok nelayan skala kecil dengan purse saine ukuran
sedang dan mini dengan jumlah 50 unit
Peluang usaha : Penangkapan skala besar menggunakan purse seine atau
pole and line dengan sistem kemitraan; Penangkapan sistem armada semut;
dan Pemasaran dengan dilengkapi kapal penampung.
 Komoditas : Ikan Pelagis Kecil
Jenis : Kembung, Layang dan Sarden
Potensi : Sangat besar
Daerah penangkapan (Fishing ground) : Seluruh perairan Aceh Selatan
(pantai Barat- Selatan Aceh)
Pelabuhan pendaratan : PPI dan TPI yang ada di setiap kecamatan
Perusahaan yang telah melakukan usaha : Belum ada, penangkapan baru
dilakukan oleh nelayan dengan alat tangkap pukat darat, payang dan purse
seine.
Peluang usaha : Penangkapan dengan sistem kemitraan dan Pemasaran
dengan menyediakan kapal penampung.
 Komoditas : Ikan Tenggiri
Jenis : Tenggiri papan, Tenggiri
Potensi : Cukup besar
Daerah penangkapan (Fishing Ground) : Beberapa lokasi perairan Aceh
Selatan (Trumon, Kluet Selatan, Kluet Utara dan Labuhan Haji)
Pelabuhan Pendaratan : PPI Tapaktuan dan Labuhan Haji, TPI Sawang dan
Meukek
Perusahaan yang telah melakukan usaha : belum ada, yang da baru
pengumpulan oleh pedagang setempat. Penangkapan hanya dilakukan oleh
nelayan dengan alat purse seine dan pancing.
Peluang Usaha : Penangkapan dan pemasaran.
 Komoditas : Ikan Bawal
Jenis : Bawal hitam dan bawal putih
Potensi : Cukup besar
Daerah penangkapan (fishing ground) : Beberapa lokasi di perairan Aceh
Selatan
Pelabuhan pendaratan : PPI Tapaktuan, Labuhan Haji dan TPI Sawang
Perusahaan yang telah melakukan usaha : Untuk penangkapan belum ada,
hanya dilakukan oleh nelayan dengan alat purse seine dan giil net.
Peluang usaha : Penangkapan dan pemasaran
 Komoditas : Ikan-ikan karang
Jenis : Berbagai jenis ikan kerapu, kakap merah dan turisi
Potensi : Cukup besar
Daerah penangkapan (fishing ground) : Beberapa lokasi perairan Aceh
Selatan
Pelabuhan pendaratan : PPI Tapaktuan dan Labuhan Haji
Perusahaan yang telah melakukan usaha : Untuk penangkapan belum ada
Peluang usaha : Penangkapan dengan sistem kemitraan dan pemasaran
 Komoditas : Udang karang (lobster)
Jenis : Mutiara, bambu, hijau dan kipas
Daerah penangkapan (fishing ground) : di semua perairan yang berkarang
Pelabuhan pendaratan : di sepanjang pantai
Perusahaan yang telah melakukan usaha : UD. Udang Lobster Tapaktuan
(penangkap dan pengumpul) dan UD. M. Saleh Meukek (pengumpul)
Peluang usaha : Penangkapan dengan sistem kemitraaan dan pemasaran
 Komoditas : Udang laut
Jenis : Udang putih
Potensi : Cukup besar
Daerah penangkapan (fishing ground) : Di beberapa perairan pantai Aceh
Selatan (trumon, Bakongan dan Labuhan Haji).
Musim : 5 bulan dalam setahun
Perusahaan yang telah melakukan usaha : Untuk penangkapan belum ada.
Penangkapan dilakukan nelayan setempat dengan menggunakan trammel
net
Peluang usaha : Penangkapan dengan sistem kemitraan dan pemasaran
 Komoditas : Teripang
Jenis : Gajah, kucing, nenas, merah
Potensi : Cukup besar
Daerah penangkapan (fishing ground) : di semua perairan yang berkarang
Pelabuhan pendaratan : disepanjang pantai
Perusahaan yang telah melakukan usaha : Belum ada. Penangkapan
dilakukan oleh nelayan dengan cara memungut dan menyelam
Peluang usaha : Penangkapan dan pemasaran
 Komoditas : Gurita
Jenis : Gurita
Potensi : Cukup besar
Daerah penangkapan (fishing ground) : di semua perairan yang berkarang
Pelabuhan pendaratan : di sepanjang pantai
Perusahaan yang telah melakukan usaha : belum ada, penangkapan
dilakukan oleh nelayan dengan menggunakan alat tangkap berupa kayu
Peluang usaha : penangkapan dan pemasaran

2. Budidaya Laut

 Komoditas : Rumput laut


Jenis : Eucheuma cottoni, Eucheuma spinosa
Potensi lahan : 155 Ha
Lokasi : Teluk tapaktuan, Tel. Labuhan Haji, Tel. Bakongan, Tel. Susoh, Tel.
Sawang, Tel. Trumon
Perusahaan yang telah melakukan usaha : belum ada. Rumput laut alami
yang tumbuh (Gellidium sp.) dipungut oleh wanita nelayan
Peluang usaha : budidaya dan pemasaran
 Komoditas : Ikan karang
Jenis : kerapu lumpur, kerapu merah, kakap merah
Potensi lahan : 40 Ha
Lokasi : Teluk Tapaktuan, Tel. Labuhan Haji, Tel. Bakongan
Perusahaan yang telah melakukan usaha : belum ada
Peluang usaha : budidaya dan pemasaran
 Komoditas : Teripang
Jenis : teripang pasir
Potensi lahan : 35 Ha
Lokasi : Teluk tapaktuan, Tel. Labuhan Haji, Tel. Susoh, Tel. Sawang, Tel.
Trumon
Perusahaan yang telah melakukan usaha : belum ada.
Peluang usaha : budidaya dan pemasaran
 Komoditas : Kerang-kerangan
Jenis : kerang darah, kerang hijau
Potensi lahan : 15 Ha
Lokasi : Teluk tapaktuan, Tel. Labuhan Haji, Tel. Bakongan, Tel. Susoh
Perusahaan yang telah melakukan usaha : belum ada
Peluang usaha : budidaya dan pemasaran

3. Budidaya Tambak

 Komoditas : Udang
Jenis : Udang windu, udang putih
Potensi lahan : 4.000 Ha
Lokasi : trumon, telah detil design oleh DKP, Labuhan Haji
Luas yang diusahakan : 19,6 Ha
Peluang usaha : budidaya tambak udang pola PIR

Sumber :
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh Selatan
Jl. Cut Ali 216, Tapaktuan
Telp. 0656-21236, Fax : 0656-21398

Hak Cipta 2003, Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai