d. Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan pada UPT Perpustakaan Unsyiah diukur melalui tiga dimensi,
yaitu
1) Proporsi belanja perpustakaan dan total pengeluaran universitas.
Proporsi belanja UPT Perpustakaan dan total pengeluaran Universitas Syiah Kuala
sebesar 1,40% dan berada dibawah target yang ditetapkan (<2,25%).
2) Penggunaan unit cost e-journal
Penggunaan unit cost e-journal pada UPT Perpustakaan Unsyiah mengalami
penurunan sebesar ±1% dari tahun sebelumnya.
3) Realisasi anggaran BOPT dan PNBP
Realisasi anggaran BOPT dan PNBP yang digunakan untuk kegiatan operasional
perpustakaan, seperti pengadaan buku pustaka, honor operasional, berlangganan
e-book dan e-journal, pemeliharaan dan belanja modal lainnya, serta penguatan mutu
SDM tata kelola perpustakaan bernilai negatif (dibawah 100%).
Pada perspektif keuangan, nilai yang diperoleh UPT Perpustakaan adalah sebesar
dalam skala 5 atau 80 dalam skala 100, dan termasuk pada kriteria baik. Pada
perspektif ini terdapat tiga dimensi yang memiliki nilai maupun kriteria
yangberbeda-beda. Dimensi penggunaan unit cost e-journal memiliki nilai tertinggi
dan termasuk pada kriteria sangat baik dengan nilai 5, sedangkan dimensi prporsi
belanja perpustakaan termasuk pada kriteria kurang baik dengan nilai 3.
Secara keseluruhan, kinerja UPT Perpustakaan Unsyiah dinilai baik dengan . Nilai
keseluruhan dari empat perspektif balanced scorecard sebesar 3,91 dalam skala 5 atau
78,2 dalam skala 100. Nilai tertinggi terdapat pada persepektif keuangan dengan nilai
4 dalam skala 5, dan nilai terendah pada perspektif pelanggan dan proses bisnis
internal dengan nilai 3,87 dalam skala 5. Upaya peningkatan kualitas pelayanan untuk
kepuasan pelanggan dalam proses operasional perpustakaan menjadi fokus untuk
memperbaiki kinerja perpustakaan di masa yang akan datang
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilaian kinerja pada UPT Perpustakaan Unsyiah yang dinilai
dengan metode balanced scorecard (BSC) secara keseluruhan berada pada kriteria
baik dengan total skor 78,2. Tingkat kinerja pada masing-masing perspektif dimulai
dari nilai kinerja paling baik yaitu perspektif keuangan berada pada kategori baik
dengan total skor 20. Kinerja pelanggan dan proses bisnis internal termasuk pada
kriteria baik dengan total skor 19,35 serta kinerja perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan berada pada kriteria baik dengan total skor 19,5. Hal ini membuktikan
bahwa baik pengunjung/pengguna layanan pustaka dan pegawai/ pustakawan
perpustakaan puas terhadap pelayanan perpustakaan Unsyiah.
Hasil penilaian BSC menurut stakeholders(Manajemen Perpustakaan dan Staf
Penjaminan Mutu) dapat digunakan dalam menilai kinerja oleh manajemen UPT
Perpustakaan karena BSC memberikan informasi yang relevan dan mendetail untuk
pengambilan keputusan maupun pengendalian kinerja perpustakaan.
Namun, ada juga kendala yang dihadapi organisasi dalam penerapan balanced
scorecard meliputi: (1) sulitnya dipahami kata-kata yang terdapat pada visi dan misi,
(2) masih adanya free rider yang tidak mengerti substansi pen
erapan balanced
scorecard, (3) manajemen sering kali tidak konsisten dengan implementasi strategi,
dan (4) progressnya serta butuhnya biaya dan usaha yang besar dalam penerapan
balanced scorecard.
B. Saran
Terdapat beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang memiliki ketertarikan
pada bidang yang sama yaitu dapat menambah keragaman responden pengunjung/
pengguna layanan pustaka seperti dosen dan pengunjung, serta menambah
stakeholders eksternal perpustakaan seperti Rektor Universitas, juga dapat menambah
objek penelitian yang di beberpaa perpustakaan perguruan tinggi lainnya.