4 (2014)
Shelvy Octavyanti
shelvyoctavyanti@yahoo.co.id
Akhmad Riduwan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonom i Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out how the performance of Surya Sembada Government Water
Company (PDAM) in the ci ty of Surabaya and to provide an alternative performance appraisal system to be
implemented i n order to realize the vision and mission come into reality. This research by using balance
scorecard method to measure 4 perspectives. The result of research shows that the financial perspektif as not good
categorized because of the decreasing of return on investment and net profit margin which is caused by
company’s operational costs are too big, customers perspective shows good cooperation relationship with its
customers, company internal business perspective shows that the company always tries to give the best service
by making innovation in paying account system, , while learning and growth perspective shows that the
company can maintain and improve its employees quality. Therefore the performance of Surya Sembada
Government Water Company (PDAM) when it is assessed by using balanced scorecard method can be
considered to be quite well on the non finance perspective and it needs improvement in the finance perspective.
Keywords: Performance Appraisal, Balanced Scorecard, Surya Sembada Municipal Water Company the city of
Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
serta memberikan sebuah alternatif sistem penilaian kinerja agar dapat diimplementasikan guna
mewujudkan pencapaian visi dan misi perusahaan. Penelitihan ini menggunakan metode balanced
scorecard dengan mengukur empat perspektif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
perspektif keuangan dikatagorikan kurang baik karena penurunan ROI dan Net Profit Margin yang
disebabkankan terlalu besar biaya –biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan, pada perspektif
pelanggan menunjukkan hubungan kerja sama yang baik dengan pelanggannya, pada perspektif
bisnis internal perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan senantiasa berusaha memberikan
pelayanan yang terbaik den gan cara melakukan inovasi pa da system pembayaran rekeningnya,
sedangkan dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan bahwa perusahaan mampu
mempertahankan karyawannya dan meningkatkan kualitas karyawannya. Dengan begitu kinerja
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya apabila di ukur dengan metode Balanced Scorecard dapat dinilai
cukup baik pada perspektif n on keuangan dan perlu adanya peningkatan dalam perspektif keuangan.
Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.
PENDAHULUAN
Ketersediaan air di dunia sangat melimpah, namun tidak semua air yang ada dibumi
merupakan air bersih yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Pemerintah berwenang dan
bertanggung jawab untuk mengelola sumber air yang tersedia. Instansi yang menangani
adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dimana PDAM merupakan Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD).
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
2
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
penyediaan dan pelayanan air bersih. PDAM juga turut serta dalam mengembangkan
perekonomian daerah dengan memperluas lapangan pekerjaan, serta mencari laba sebagai
sumber utama pembiayaan daerah. Olek sebab itu, PDAM digolongkan sebagai organisasi
yang berorientasi publik.
Organisasi sektor publik didirikan dengan tujuan memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat. Dalam rangka mewujudkan pelayanan prima bagi
pelanggannya, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya diharapkan dapat menentukan
strategi dalam mengelola usahanya. Penentuan strategi dapat dijadikan sebagai landasan
dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran kerja yang ditentukan oleh
perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alat untuk mengukur kinerja PDAM Surya
Sembada Kota Surabaya sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran yang
telah ditentukan dapat tercapai.
Kaplan dan Norton (1996:7) mengkritik penilaian kinerja secara tradisional,
diantaranya: adanya ketidakcukupan dalam pendokumentasian dari sistem pengukuran
finansial tersebut, hanya berfokus pada ukuran masa lalu, dan ketidakmampuan
merefleksikan nilai-nilai yang diciptakan dari tindakan kontemporer. Dengan banyaknya
kelemahan-kelemahan tersebut, mendorong Kaplan dan Norton untuk mengembangkan
suatu sistem pengukuran kinerja yang lebih komprehensif yang disebut Balanced Scorecard.
Balanced Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang tidak hanya
mencerminkan pada kinerja keuangan saja, tetapi juga kinerja non keuangan. Balanced
Scorecard merupakan suatu alat pengukur kinerja perusahaan dalam jangka pendek dan
jangka panjang dengan menggunakan empat perspektif yaitu, perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran. Keempat perspektif ini saling melengkapi dan saling memiliki hubungan
sebab akibat. Balanced Scorecard dinilai cocok untuk organisasi sektor publik karena Balanced
Scorecard tidak hanya menekankan pada aspek kuantitatif-keuangan, tetapi juga aspek
kualitatif dan nonkeuangan. Hal tersebut sejalan dengan tujuan PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya selaku perusahaan publik yang menempatkan laba bukan hanya sebagai ukuran
kinerja utama, namun pelayanan yang cenderung bersifat kualitatif dan nonkeuangan.
Sebagai penyedia layanan, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya diharapkan mampu
mengarahkan seluruh pegawai untuk lebih mengenal visi dan misi perusahaan sehingga
seluruh elemen pegawai mampu mengemban tugas secara bersama-sama dalam
mewujudkan tujuan perusahaan yang sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
Berdasarkan dari uraian diatas maka dapat dirumuskan, rumusan masalah sebagai
berikut “Bagaimana analisis kinerja PDAM Surya Sembada Kota Surabaya melalui
pendekatan balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan?”.
Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja PDAM Surya Sembada
Kota Surabaya yang dinilai dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada metode balanced
scorecard.
unit-unit yang dikelola pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Organisasi sektor publik Indonesia adalah organisasi yang menggunakan dana masyarakat,
seperti: Organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah, Parpol dan LSM, Yayasan,
Tempat Peribadaan, Pendidikan dan Kesehatan (Bastian, 2006:3).
Misi
Menurut Pearce dan Robinson (2009:16), misi adalah suatu perusahaan merupakan
tujuan unik yang membedakan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan
mengidentifikasi lingkup dari operasinya. Misi adalah jalan pilihan untuk menuju masa
depan (Mulyadi, 2005:114).
Strategi
Menurut Mulyadi (2005:96), strategi adalah pola penyerahan dan pengarahan seluruh
sumber daya organisasi untuk perwujudan visi melalui misi organisasi. Strategi yang baik
adalah adanya tindakan fungsional, bukan memberikan gambaran rinci tentang apa yang
harus dilakukan pada setiap keadaan dan kontijensi. Strategi bagi para manajer adalah
rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi
persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan (Pearce dan Robinson, 2009:6).
Balanced Scorecard
Konsep Balanced Scorecard
Balanced Scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasi konsep
tersebut. Menurut Mulyadi (2001:1) Balanced Scorecard terdiri dari dua kata : (1) kartu skor
(scorecard) dan (2) berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk
mencatat skor hasil kinerja seseorang. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan
personel di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil
perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja personel yang
bersangkutan.
Kartu berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur
secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka
panjang, intern dan ekstern. Oleh karena itu, jika kartu skor personel digunakan untuk
merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan, personel tersebut harus
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
5
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran dari Obyek Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan memberikan kepada peneliti
sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena
perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industry, atau lainya (Sekaran,
2006:158). Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati (Bogdan dan Taylor, lihat Maleong 2004:4). Obyek dalam penelitian ini adalah
kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya yang dinilai dari
empat perspektif yaitu Perspektif Keuangan, Perspektif Pelangggan, Perspektif Proses Bisnis
Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan selama tahun 2009-2011.
Satuan Kajian
Perspektif Keuangan
1. Return On Invesment (ROI), untuk mengetahui tingkat pengembalian dari investasi yang
dilakukan perusahaan.
Laba Bersih
ROI = x 100 %
Total Aset
2. Net Profit Margin (meraih laba bersih), menunjukkn besarnya kemampuan perusahaan
dalam meraih laba bersih dari penjualan bersih perusahaan.
Laba Bersih
Net Profit Margin = x 100%
Pendapatan
Perspektif Pelanggan
1. Retensi Pelanggan, untuk mengukur seberapa besar perusahaan berhasil
mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan.
Jumlah Pelanggan
Retensi Pelanggan = x 100%
Total Order (pemakaian air)
2. Akuisisi Pelanggan, untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menarik
pelanggan baru, indiktornya dengan melihat jumlah pelanggan setiap tahun.
Jumlah Pelanggan Baru
Akuisisi Pelanggan= x 100%
Jml Pelanggan
3. Kepuasan Pelanggan, untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dapat diukur dari
jumlah keluhan.
Jumlah keluhan pelanggan
Number of Complain = x 100%
Jumlah Pelanggan
2. Inovasi, dilihat dari terobosan apa yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
Dari pernyataan visi, misi dan kebijakan mutu yang telah ditetapkan oleh PDAM
Surya Sembada Kota Surabaya, maka penjabaran visi, misi dan kebijakan mutu perusahaan
ke dalam sasaran strategi berdasarkan empat perspektif balanced scorecard adalah sebagai
berikut:
Tabel 1
Penentuan Sasaran Strategi Menurut Balanced Scorecard
Perspektif Keuangan
Hasil dari pengukuran kinerja keuangan secara sederhana dapat dilihat dari laporan
keuangan pada setiap periode. Laporan keuangan disusun agar dapat diketahui oleh pihak-
pihak yang berkepentingan. Dalam pembahasan ini penulis hanya memfokuskan ukuran
strategi perspektif keuangan dari tingkat pengembalian investasi (ROI) dan Nett Profit
Margin.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
11
Tabel 2
Return On Invesment (ROI)
Tahun 2009-2011
% Return On Invesment
Keterangan Laba Bersih (Rp) Total Aset (Rp) Growth
(ROI)
2009 150.655.197.000 1.063.616.620.000 14,1 -
2010 149.804.238.000 1.131.240.475.000 13,5 (0,6%)
2011 149.280.668.000 1.164.644.649.000 12,8 (0,7%)
Sumber data: PDAM Surya Sembada Kota Surabaya diolah oleh penulis
Berdasarkan tabel diatas diketahui prosentase ROI dari tahun 2009 ke tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 0,6%, begitu juga ditahun berikutnya penurunan ROI
mencapai 0,7%. Menurunnya laba perusahaan dan semakin meningkatnya total asset
perusahaan mengakibatkan Return On Invesment menurun.
Hal ini harus dicari dimanakah letak kelemahan perusahaan, apakah biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan terlalu tinggi atau pelayanan kepada pelanggan sehingga nilai laba
belum mengala peningkatan selama tiga tahun. Pihak manajemen disarankan untuk
melakukan strategi-strategi baru guna meningkatkan penjualan air dan menekan
semaksimal mungkin biaya operasional.
Tabel 3
Net Profit Margin
Tahun 2009-2011
Laba Bersih Pendapatan Biaya-biaya % Net Profit
Keterangan Growth
(Rp) (Rp) (Rp) Margin
2009 150.655.197.000 512.018.668.000 368.356.056.000 29,4 -
2010 149.804.238.000 537.299.317.000 387.495.079.000 28,6 (0,8%)
2011 149.280.668.000 584.498.194.000 435.217.535.000 25,5 (3,1%)
Sumber data: PDAM Surya Sembada Kota Surabaya diolah oleh penulis
Dari tabel 3 diketahui bahwa Profit Margin pada tahun 2009 sebesar 29,4%, kemudin
mengalami penurunan berturut-turut pada tahun 2010 sebesar 28,6% dan 25,5%. Jika melihat
tabel 3, menurunnya profit disebabkan oleh biaya-biaya yang semakin tinggi di tahun 2010
dan 2011. Dengan ini diharapkan pada perusahaan untuk lebih efektif meminimalkan biaya-
biaya operasional perusahaan dan meningkatkan penjualan volume air, sehinggan dapat
meningkatkan laba perusahaan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
12
Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan ini, setiap perusahaan berkeinginan untuk memuaskan
dan menyenangkan pelanggan, dengan cara harus menerjemahkan pernyataan misi dan
strategi ke dalam tujuan yang disesuaikan dengan pasar dan pelanggan. Retensi pelanggan,
akuisisi pelanggan, dan kepuasan pelanggan menjadi ukuran strategi perspektif pelanggan
dalam penelitian ini.
Tabel 4
Retensi Pelanggan (Customer retention)
Tahun 2009-2011
Dari data diatas dapat diketahui prosentase retensi pelanggan mengalami peningkatan
yang konsisten sebesar 0,01% antara tahun 2009 hingga 2011, ini dikarenakan jumlah
pelanggan yang semakin banyak sehingga berpengaruh pada nilai pendapatan perusahaan
yang tinggi. Perusahaan dituntut untuk memberikan kepuasan dalam memberikan
pelayanan pemesanan air kepada pelanggan, karena kepuasaan pelanggan dapat
meningkatkan nilai pendapatan dimana dapat digunakan dalam mewujudkan salah satu
tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan kekayaan dan mengoptimalkan pelayanan.
Tabel 5
Akuisisi Pelanggan (Customer Acquisition)
Tahun 2009-2011
Total pemakaian Jumlah Jumlah % Akuisisi
Keterangan Growth
air (m 3) pelanggan Baru pelanggan Pelanggan
2009 170.857.457 12.909 403.263 3,2 -
2010 177.847.766 30.755 434.018 7,1 3,9%
2011 185.098.774 24.471 458.489 5,3 (1,8%)
Sumber data: PDAM Surya Sembada Kota Surabaya diolah oleh penulis
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
13
Dengan hasil akuisisi pelanggan yang dibandingkan dengan total pemakaian air kita
dapat mengetahui bagaimana tingkat kepuasaan pelanggan yang dapat mempengaruhi
tinggi rendahnya nilai order air. Dari data-data yang diolah oleh penulis dapat diketahui
bahwa pada tahun 2009 PDAM Surya Sembada Kota Surabaya berhasil menarik pelanggan
baru sebesar 3,2%, pada tahun 2010 sebesar 7,1% sehingga mengalami kenaikan sebesar
3,9%, akan tetapi ditahun 2011 akuisisi pelanggan mengalami penurunan sebesar 1,8% .
Berdasarkan analisa tersebut perusahaan diharapkan melakukan terobosan –
terobosan baru guna meningkatkan jumlah pelanggannya agar perusahaan dapat
mewujudkan tujuannya dalam meningkatkan pendapatan, memaksimalkan kekayaan dan
memberikan kepuasaan pelayanan prima bagi pelanggannya.
Tabel 6
Kepuasan Pelanggan (Number of Complain)
Tahun 2009-2011
Keterangan Jumlah Keluhan Jumlah Pelanggan % Number of Complain Growth
2009 154.637 403.263 38,3 -
2010 135.027 434.018 31,1 7,2%
2011 173.551 458.489 37,8 (6,7%)
Sumber data: PDAM Surya Sembada Kota Surabaya diolah oleh penulis
Berdasarkan data yang diolah tersebut dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan
pelanggan mengalami perubahan. Dari tahun 2009 ke 2010 jumlah keluhan pelanggan
sempat meningkat sebesar 7,2%, tetapi di tahun berikutnya jumlah keluhan mengalami
penurunan sebesar 6,7%. Dengan adanya peningkatnya keluhan pelanggan pada tahun 2011
dapat diartikan bahwa pelanggan kembali belum puas atas kinerja perusahaan.
dibangun dalam melayani masyarakat. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya merupakan
perusahaan daerah yang bergerak dibidang jasa pelayanan air minum. Oleh karena itu,
indikator yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik perusahaan. Karena keterbatasan
data yang diterima oleh penulis maka dalam perspektif ini tidak semua indikator dapat
digunakan. Indikator yang digunakan pada perspeksif bisnis Internal ini adalah process time
dan inovasi.
a. Process Time
Process time dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi waktu yang digunakan
penyedia layanan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dan sekaligus
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Process time dapat diukur dengan
membandingkan jumlah jam kerja dan rata-rata pelayanan. Langkah awal menghitung
Process Time adalah dengan mencari rata-rata pelayanan, rata-rata pelayanan diperoleh
dengan cara membagi jumlah layanan dengan 12 bulan. Berikut ini adalah hasil perolehan
process time PDAM Surya Sembada Kota Surabaya pada tahun 2009-2011:
Tabel 7
Prosentase Process Time
Tahun 2009-2011
Jumlah Rata-rata Jumlah Jam % Process
Keterangan Growth
Layanan layanan Kerja Time
2009 167.546 13.962 1.984 14,2 -
2010 165.027 13.752 2000 14,5 (0,3%)
2011 198.022 16.502 1.976 12,0 2,5%
Sumber data: PDAM Surya Sembada Kota Surabaya diolah oleh penulis
Dari data diatas menunjukkan process time pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
pada tahun 2009 sebesar 14,2%, pada tahun 2010 memperoleh hasil 14,5% sehingga
mengalami penurunan sebesar 0,3%, dan pada tahun 2011 diperoleh hasil 12% sehingga
mengalami peningkatan sebesar 2,5%. Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa semakin
menurunnya process time menandakan bahwa waktu process pelayanan semakin efisien.
Hal ini terlihat dari jumlah layanan yang semakin besar setiap tahunya, tetapi PDAM Surya
Sembada Kota Surabaya tetap mampu menangani jumlah layanan yang semakin meningkat.
Dengan ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan jumlah jam kerja agar pelayanan
semakin optimal.
b. Inovasi
Inovasi bertujuan untuk membangun keunggulan organisasi melalui perbaikan proses
internal organisasi secara berkelanjutan. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sebagai
instansi pelayanan air bersih senantiasa berusaha memberikan pelayanan prima yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Hal itu diwujudkan dalam komitmen PDAM
Surya Sembada Kota Surabaya untuk selalu mengedepankan pelayanan yang cepat, tepat
dan memuaskan sesuai dengan penerapan ISO 9001:2008. Sebagai upaya untuk senantiasa
memberikan kepuasan pada pelanggan dan peningkatan layanan, PDAM Surya Sembada
Kota Surabaya akan menggunakan metode pembayaran rekening air PDAM secara online
realtime.
Sebagaimana yang masyarakat ketahui selama ini, pembayaran tagihan rekening
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya masih menggunakan system manual yaitu pelanggan
membayar lewat juru tagih, di loket tertentu atau bank yang ditunjuk. Banyak keluhan dari
masyarakat tentang system manual ini, apakah pelanggan harus selalu siap dirumah untuk
menunggu juru tagih karena pelanggan tidak tahu kapan juru tagih akan mendatangi rumah
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
15
pelanggan atau pelanggan harus mendatangi loket pihak ketiga yang jaraknya jauh dari
rumah pelangan yang membuat pelangan harus membuang waktu dan tenaga hanya untuk
bayar air yang tidak efektif dan tidak efisien atau yang terakhir lewat bank yang ditunjuk,
ini kan pemaksaan ke bank tertentu.
Kini pelanggan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, mulai tanggal 1 November 2013
pembayaran rekening air PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dapat dibayar secara online
realtime melalui e-channel Perbankan (ATM, SMS Banking, Internet Banking, Phone Banking,
Mobile Banking dan Teller), antara lain: Bank Mandiri, BRI (Bank Rakyat Indonesia), BNI
(Bank Negara Indonesia), dan Bank Jatim, BRI Syariah, Bank CIMB Niaga, Bank Muamalat,
BTPN, Bank Mega.
Selain itu pembayaran rekening air juga dapat dilakukan melalui loket pembayaran
atau PPOB (Payment Point Online Bank) di wilayah Kota Surabaya bahkan di seluruh
Indonesia. Loket pembayaran atau PPOB di wilayah Kota Surabaya seluruhnya berjumlah
total 2151. Oleh karena itu pelanggan mempunyai banyak alternatif tempat pembayaran.
Pelanggan juga dapat membayar rekening air melalui Indomaret di seluruh Indonesia.
PDAM juga menyediakan loket pembayaran di kantor pusat PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya Jl. Prof Dr Moestopo No.2 Surabaya.
Pada sistem pembayaran online terdapat biaya administrasi maksimal sebesar Rp
2.500,-. Namun pembayaran yang dilakukan melalui loket pembayaran di kantor pusat
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Jl. Prof Dr Moestopo No.2 Surabaya, pelanggan tidak
dikenakan biaya administrasi. Untuk penjelasan lebih lanjut pelanggan dapat menghubungi
call center PDAM Surya Sembada Kota Surabaya di nomor telepon 031-292-6666.
Tabel 8
Retensi Karyawan (Employee Turn Over)
Tahun 2009-2011
Jumlah karyawan Jumlah % Retensi
Keterangan Growth
yang keluar karyawan Karyawan
2009 89 1.369 6,5 -
2010 15 1.280 1,2 5,3%
2011 29 1.251 2,3 (1,1%)
Sumber data: PDAM Surya Sembada Kota Surabaya diolah penulis
Dari data-data yang diolah oleh penulis dapat diketahui persentase karyawan yang
keluar pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya tahun 2009 dapat dipresentasekan
sebesar 6,5%, selanjutnya pada tahun 2010 dapat dipresentasekan sebesar 1,2% sehingga
mengalami penurunan sebesar 5,3% yang menandakan bahwa kepuasan para karyawan
mulai meningkat terhadap pekerjaannya, dan pada tahun 2011 dapat dipresentasekan
sebesar 2,3% sehingga karyawan yang keluar mengalami kenaikan sebesar 1,1%.
Penciptaan kerja bagi karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perusahaan, hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan memberi gaji yang sesuai dengan
masa kerja, tinggi golongan, serta jabatan yang ditempati, penempatan pegawai sesuai
keahliian dan memberikan reward kepada karyawan. Lingkungan kerja yang harmonis dan
kerja sama yang baik antar karyawan akan menjadi motivasi bagi karyawan dalam
menyelesaikan tanggungjawab pekerjaan serta dapat meningkatkan kinerjanya.
Dari tabel 9 menunjukkan bahwa produktivitas karyawan PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Hal ini
ditunjukkan dengan Prosentase berikut ini pada tahun 2009 sebesar 6,2%, tahun 2010 sebesar
6,4%, dan pada tahun 2011 sebesar 8,0%. Dari data diatas penulis menyimpulkan bahwa
produktivitas karyawan pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
Dari data diatas dapat penulis ketahui bahwa meningkatnya produktivitas karyawan
dikarenakan bertambahnya permintaan sambungan baru yang secara otomatis bertambah
pula tingkat layanan yang akhirnya berpengaruh pula pada produktifitas karyawan yang
dihasilkan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
17
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
melakukan training kepada pegawainya selama tiga bulan. Hal ini merupakan kelebihan
dari perusahaan untuk melatih karyawan-karyawannya agar mempunyai karyawan yang
berkualitas dan kompeten dibidangnya guna memberikan pelayanan prima pada
pelanggannya.
Berikut ini rangkuman dari empat perspektif balanced scorecard dalam menilai kinerja
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya:
Tabel 10
Rangkuman Hasil Analisis Balanced Scorecard
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
Tahun 2009 - 2011
Variabel Sasaran RE ALISA SI GRO WTH
Strategi 2009 2010 2011 2010 2011
Perspektif - Return of Invesment 14,1% 13,5% 12,8% (0,6%) (0,7%)
Keuangan - Net Profit Margin 29,4% 28,6% 25,5% (0,8%) (3,1%)
Perspektif - Akuisisi Pelanggan 3,2% 7,1% 5,3% 3,9% (1,8%)
Pelanggan - Number of complain 38,3% 31,1% 37,8% 7,2% (6,7%)
- Retensi Pelanggan 0,23% 0,24% 0,25% 0,01% 0,01%
PENUTUP
SIMPULAN
Kinerja PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dilihat dari perspektif keuangan
menunjukkan bahwa pendapatannya meningkat dari tahun ke tahun, tetapi biaya yang
dikeluarkan terlalu tinggi sehingga diperoleh laba bersih yang menurun. Begitu juga ROI
yang semakin menurun setiap tahunnya disebabkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan
kinerja perusahaan dari perspektif keuangan dapat dikatakan kurang baik. Hal ini perlu
diperhatian PDAM Surya Sembada Kota Surabaya untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Kinerja perspektif pelanggan menunjukkan bahwa PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya memiliki hubungan yang baik dengan pelanggannya. Hal ini dilihat dari indikator
retensi pelanggan dan akuisisi pelanggan yang mendapatkan prosentase yang meningkat.
Seiring dengan meningkatkan jumlah pelanggan hal yang patut diperhatikan adalah
pelayanan perusahaan itu sendiri, dari data yang diperoleh penulis jumlah keluhan pada
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya masih mengalami peningkatan.
Kinerja perspektif proses bisnis internal menunjukkan bahwa perusahaan telah
menunjukkan senantiasa meningkatkan hubungan kerja sama yang baik dengan cepatnya
pelayanan yang dilakukan oleh pegawai kepada pelanggan melalui prosentase process time.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan terutama kemudahan
dalam hal pembayaran, melayani complain pelanggan.
Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang menggunakan tolak ukur
adalah retensi karyawan, produktivitas karyawan dan pelatihan atau training karyawan.
Dari Indikator perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan hasil kinerja yang
cukup baik. Dilihat dari tingkat retensi karyawan yang sempat mengalami penurunan tetapi
masih menunjukkan kinerja yang baik. sedangkan produktivitas karyawan menunjukkan
kinerja yang sangat baik hal ini ditunjunkan dengan karyawan yang cepat tanggap dalam
melayani setiap pemasangan sambungan baru maupun keluhan pelangan.
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa kinerja PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya apabila di ukur dengan metode Balanced Scorecard dapat dinilai cukup baik pada
perspektif non keuangan dan perlu adanya peningkatan dalam perspektif keuangan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
19
SARAN
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya harus menekan biaya yang digunakan dalam
menghasilkan layanan jasa. Karena dengan mengefisiensikan biaya tanpa harus mengurangi
kualitas dari pelayanan itu sendiri maka laba yang dihasilkan akan lebih besar. Seiring
dengan meningkatnya biaya pengelolaan bahan baku perusahaan harus melakukan
beberapa alternative diantaranya dengan mengurangi biaya untuk kegiatan lain di PDAM
yang ditidak terlalu penting atau dengan membangun anak usaha dengan membangun
pabrik air mineral kemasan. Sehingga laba dapat diperoleh tanpa harus menaikkan tarif air
yang nantinya akan membuat masyarakat tidak puas.
Perusahaan harus terus berusaha mempertahankan hubungan baiknya dengan
pelanggan, dengan cara terus melakukan inovasi dalam pelayanannya serta melakukan
strategi-strategi khusus dalam hal memperoleh pelanggan baru. Dengan melakukan gebyar
diskon 50% untuk menarik pelanggan baru sudah dapat dikatakan strategi yang baik, akan
tetapi lebih menjadi baik lagi jika perusahaan juga memberikan persyaratan yang tidak
mempersulit pelanggan.
Dengan adanya beberapa keluhan diharapkan agar perusahaan segera
memperbaikinya serta segera merealisasikan pembangunan IPAM karangpilang IV guna
mencukupi kebutuhan pelanggan mengeluhkan distribusi air yang mengecil. Dalam
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diharapkan perusahaan meningkatkan jumlah
karyawan dan menambah jam kerja karyawan guna meningkatkan pelayanan agar keluhan -
keluhan pelanggan dapat segera diselesaikan. Selain itu perusahaan harus bisa melakukan
perbaikan terhadap faktor-faktor yang menjadikan karyawan lebih inovatif dan kreatif
untuk bisa belajar dalam perusahaan. Ini karena karyawan merupakan modal perusahaan
untuk mencapaipertumbuhan dalam jangka panjang.
Diharapkan dalam pencapaian visi, misi serta kebijakan mutu Perusahaan Daeran Air
Minum Surya Sembada Kota Surabaya dengan menggunakan balanced scorecard dapat
dipahami, didukung, dan dilaksnakan secara nyata dan berkelanjutan oleh segenap
tingkatan manajemen dan dapat diterapkan oleh karyawan-karyawannya, sehingga
perusahaan dapat segera melakukan usaha-usaha perbaikan dalam mempertahankan
eksitensinya serta mewujudkan perusahaan yang berwawasan global dan terbaik di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Aurora, N. 2010. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur Pengukuran Kinerja
(Studi Kasus Pada RSUD Tugurejo Semarang). SkripsiSarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro, Semarang.
Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Giri, E. F. Januari-April 1998. “Balanced Scorecard: Suatu Sistem Pengukuran Kinerja Strategik.”
Kajian Bisnis, No 13, 35-46.
Hansen, D. R. dan M. M. Moven. 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi ketujuh. Jakarta : Salemba
Empat.
Humas, 2013. “Pembarayan Rekening Air PDAM Online Realtime”. http://www.pdam-
sby.go.id/. diakses tanggal 2 Oktober 2013.
Kaplan, R. S. dan D. P. Norton. 1996. Balanced Scorecard : MenerapkanStrategi Menjadi Aksi.
Jakarta : Erlangga.
, 2000. Balanced Scorecard. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Mahsun, M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi ke-1. Yogyakarta : BPFE.
Maleong, L. J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
20
●●●