Anda di halaman 1dari 7

.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga pendidikan adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnyaada empat komponen yang saling
berkaitan. Empat komponen yang di maksudadalah Staf Tata laksana Administrasi, Staf Teknis
pendidikan didalamnya adaKepala Sekolah dan Guru Komite sekolah sebagai badan independent
yangmembantu terlaksananya operasional pendidikan, dan siswa sebagai pesertadidik yang bisa di
tempatkan sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yangharus memadai. Hubungan keempatnya
harus sinergis, karenakeberlangsungan operasioal sekolah terbentuknya dari hubungan
“simbiosismutualis” keempat komponen tersebut karena kebutuhan akan pendidikandemikian tinggi,
tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang optimalsemata-mata demi kebutuhan anak didik.

Salah satu unsur yang penting dimiliki oleh suatu lembaga pendidikanagar menjadi sekolah yang dapat
mencetak anak didik yang baik adalah darisegi keuangan. Manajemen keuangan sekolah sangat penting
hubungannyadalam pelaksanaan kegiatan sekolah. Ada beragam sumber dana yang dimilikioleh suatu
sekolah, baik dari pemerintah maupun pihak lain. Ketika danamasyarakat atau dana pihak ketiga lainnya
mengalir masuk, harus dipersiapkansistem pengelolaan keuangan yang professional dan jujur.
Pengelolaankeuangan secara umum sebenarnya telah dilakukan dengan baik oleh semuasekolah. Hanya
kadar substansi pelaksanaanya yang beragam antara sekolahyang satu dengan yang lainnya. Adanya
keragaman ini bergantung kepada besar kecilnya tiap sekolah, letak sekolah dan julukan sekolah. Pada
sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya masih tergolong rendah, pengelolaan
keuangannya pun masih sederhana. Sedangkan, pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung
masyarakatnya besar, bahkan mungkin sangat besar, tentu saja pengelolaan keuangannya cenderung
menjadi lebih rumit. Kecenderungan ini dilakukan karena sekolah harus mampu menampung berbagai
kegiatan yang semakin banyak dituntut oleh masyarakatnya.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Perencanaan

Dalam buku landasan manajemen pendidikan, menurut Koonts penganggaran merupakan satu langkah
perencanaan yang fundamental.Anggaran dapat diartikan sebagai suatu rencana operasi dari suatu
kegiatanatau proyek yang mengandung perincian pengeluaran biaya untuk suatu periode tertentu.

Menurut jones dalam buku manajemen berbasis sekolah karya Dr.E Mulyasa, M.P.d menjelaskan bahwa
tugas pengelola anggaran lembagadibagi dalam tiga fase antara lain financial planning ,implementation
dan evaluation. Komponen utama dalam mengelola anggran meliputi: 1) prosedur anggaran; 2)
prosedur akuntansi; 3) pembelanjaan; 4) prosedurinvestasi; dan 5) prosesdur pemeriksaan.
a. Penyusunan Anggaran

Lipham mengungkapkan 4 fase kegiatan pokok sebagai berikut:

1) Merencanakan anggaran

Merupakan kegiatan mengidentifikasi tujuan, menentukan prioritas, menjabarkan tujuan ke dalam


penampilan operasional yangdapat diuku, menganalisis alternative pencapaian tujuan dengan analisis
cost effectiveness, membuat rekomendasi alternative pendekatan untukmencapai sasaran.

2) Mempersiapkan anggaran

Menyesuaikan kegiatan dengan mekanisme anggaran yang berlaku, bentuknya, distribusi, dan sasaran
program pengajaran perludirumuskan dengan jelas. Melakukan inventarisasi kelengkapan peralatan,
dan bahan-bahan yang telah tersedia.

3) Mengelola pelaksanaan anggaran.

Mempersiapkan pembukaan, melakukan pembelanjaan danmembuat laporan dan


mempertanggungjawabkan keuangan.

4) Menilai pelaksanaan anggaran

Menilai pelaksanakan proses belajar mengajar, menilai bagaimana pencapaian sasaran program, serta
membuat rekomendasiuntuk perbaikan anggaran yang akan datang.

b. Proses Anggaran Belanja Sekolah

Ada tiga macam pendekatan tentang penyusunan anggaran belanja yang biasa dipergunakan di sekolah:

1) Comparative approach

a) Melakukan perbandingan laporan atau catatan penerimaandengan pengeluaran antara satu tahun
anggaran dengan tahunanggaran berikutnya.

b) Dalam keputusan anggaran belanja ini didasarkan pada peningkatan tambahan dari satu hal pada
waktunya ke hal yanglain.

2) The planning programming budgeting evaluating system approach

a) Menjabarkan tujuan kedalam program-program ke dalam sarana-sarana khusus.

b) Menjabarkan nilai dari masing-masing alternatif.

c) Menjabarkan biaya pelaksanaan dan evaluasi masing-masing program.

3) Function approach

a) Proses anggaran dimulai dari tujuan sekolah.


b) Termasuk dalam pendekatan ini adalah elemen-elemen yangterkandung dalam pendekatan
comperative dan PPBES.

c. Karakteristik Anggaran

Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Sisi penerimaan
atau perolehan biayaditentukan oleh besarnya dana yang diterima oleh lembaga dari setiapsumber
dana. Biasanya dalam pembahasan pembiayaan pendidikan,sumber-sumber biaya itu dibedakan dalam
tiap golongan, pemerintah,masyarakat, orang tua dan sumber-sumber lain.Sisi pengeluaran terdiri dari
seluruh penerimaan biaya,sebagian dipergunakan untum mebiayai kegiatan administrasi,ketatausahaan,
sarana dan prasarana pendidikan dan lain-lain.

d. Fungsi Anggaran

Anggaran disamping sebagai alat untuk perencanaandan pengendalian, juga merupakan alat bantu bagi
manajemen dalammengarahkan suatu lembaga menempatkan organisasi dalam posisiyang kuat dan
lemah. Oleh karena itu, anggraan juga dapat berfungsisebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi
dalam mencapaisasaran yang telah ditetapkan. Di samping itu, anggaran dapat puladijadikan alat untuk
mempengaruhi dan memotivasi pimpinan ataumanajer dan karyawan untuk bertindak efisien dalam
mencapai sasaran-sasaran lembaga.

1) Anggaran juga berfungsi sebagai alat perencanaan, yang antara laindigunakan untuk:

a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan sesuai dengan visidan misi yang ditetapkan.

b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapaitujuan organisasi serta merencanakan
alternatif sumber pembiayaan.

c) Mengalokasikan sumber-sumber anggaran pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun.

d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

2) Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian, yang digunakanantra lain:

a) Mengendalikan efisiensi pengeluaran.

b) Membatasi kekuasaan dan wewenagan lembaga pendidikan.

c) Mencegah adanya overspending dan salah sasaran dalammengalokasiskan anggaran dalam suatu
lembaga pendidikan.

d) Memonitor kondisi keuangan dan peraksanaan operasional program lembaga pendidikan.

3) Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal, digunakan untukmenstabilkan anggaran lembaga dan
mondorong kemanjuan dalamkegiatan lembaga pendidikan.
4) Anggaran sebagai alat koordinasi antar unit kerja dalam penyusunananggaran.

5) Anggaran dapat digunakan sebagai alat evaluasi kinerja.

6) Anggran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajemen pendidikan agar bekerja secara
ekonomi, efektif dan efesien.

7) Anggaran dapat juga sebagai alat untuk menciptakan ruang public,artinya semua jaringan dalam hal
pendidikan dapat membarikanmanfaat kepada semua bidang pendidikan.

e. Prinsip-Prinsip Anggaran

Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelasdalam sistem manajemen organisasi.

1) Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakananggaran.

2) Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.

3) Adanya dukungan dari pelaksana dari tingkat atas hingga bawah.

f. Prosedur Penyusunan Anggaran

1) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran

2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan dinyatakan dalam uang, jasa dan barang.

3) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang.

4) Memformulasikan anggaran dala bentuk format yang telah disetujuidan dipergunakan oleh instansi
tertentu.

5) Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak dari pihak yang berwenang.

6) Melakukan revisi usulan dan persetujuan revisi usulan anggaran.

7)Pengesahan anggaran

2.Pengelolaan Anggaran

a. Pengertian Pengelolaan Anggaran

Kegiatan pengelolaan anggaran dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,


pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.

b. Prosedur Pengelolaan Anggaran

di Lembaga PendidikanPenggunaan anggaran di dasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1)Hemat tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknisyang telah disyaratkan.
2)Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program ataukegiatan.

3) Keharusan penggunaan kemampuan

3.Pengawasan Anggaran

a.Pengertian Pengawasan Anggaran

Pengawasan penggunaan anggaran pendidikan merupakanmelihat, memerhatikan, memonitor,


memeriksa, menilai danmelaporkan pengunaan anggaran yang dialokasikan untuk membiayai program-
program pendidikan agar anggaran yang dialokasikantersebut digunakan sebagaimana mestinya.

b. Prosedur Pengawasan Anggaran

di Lembaga PendidikanPrinsip pengawasan :

1) Sistem pengawasan fungsional

2)Hasil temuan pengawasan harus ditindaklanjuti dengan koordinasi

3)Kegiatan pengawasan hendaknya lebih diarahkan

4)Kegiatan pengawasan hendaknya memberI dampak

5)Kegiatan pengawasan dilakukan oleh orang-orang yang memilikikompetensi teknis, sikap, dedikasi,
dan integritas pribadi yang baik

6)Akurat

7)Tepat waktu

8) Objektif dan komprehensif

9)Tidak mengakibatkan pemborosan

10)Tindakan dan kegiatan pengawasan bertujuan untuk menyamankanrencana atau keputusan yang
telah dibuat

11)Kegiatan pengawasan harus mampu mengoreksi dan menilai pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
rencana semula.

c. Macam-Macam Pengawasan Anggaran

1)Di tinjau menurut waktu

a)Pengawasan preventif

Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan
sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya,
pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan
pelaksanaan keuangan negara yang akanmembebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain,
pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaananggaran dapat berjalan sebagaimana yang
dikehendaki.Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jikadilakukan oleh atasan
langsung, sehingga penyimpangan yangkemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.

b)Pengawasan represif

Pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu
dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahunanggaran, di mana anggaran
yang telah ditentukan kemudiandisampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaandan
pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.

2)Ditinjau menurut objek pengawasan

a)Pengawasan administratif, yaitu pengawasan dilaksanakan di bidang yang fungsinya dikategorikan


sebagai tugasadministratif (bagian keuangan, bagian personalia dansebagainya). b)Pengawasan operatif,
pengawasan yang dilaksanakan pada bidang yang berfungsi melaksanakan pekerjaan operatif (bagian
proses produksi, bagian marketing dan sebagainya).

3)Ditinjau menurut subjek pengawasan

a)Pengawasan intern

Merupakan pengawasan yang dilakukan oleh orang ataupun badan yang ada terdapat di dalam
lingkungan unit organisasiatau lembaga pendidikan yang bersangkutan.

b)Pengawasan ekstern

merupakan pengawasan atau pemeriksaan yang dilakukan olehunit pengawasan yang ada di luar unit
organisasi atau lembaga pendidikan yang diawasi.

d. Pelaksana Sekolah dalam Melakukan Pengawasan TerhadapPendapatan dan Belanja Sekolah

Kegiatan pengawasan pelaksanaan anggaran dilakukandengan maksud untuk mengetahui:

(a) kesesuaian pelaksanaananggaran dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan dengan proseduryang
berlaku,

(b) kesesuaian hasil yang dicapai baik di bidang teknisadministratif maupun teknis operasional dengan
peraturan yangditetapkan,

(c) kemanfaatan sarana yang ada (manusia, biaya, perlengkapan dan organisasi) secara efesien dan
efektif, dan

(d) sistemyang lain atau perubahan sistem guna mencapai hasil yang lebihsempurna. Sebagaimana
telah dikatakan bahwa pengawasan itu terdiridari berbagai aktivitas yang bertujuan agar pelaksanaan
menjadi sesuaidengan rencana. Dengan demikian pengawasan itu merupakan proses,yaitu kegiatan
yang berlangsung secara berurutan. Menurut Pigawahidalam Manullang, proses pengawasan mencakup
kegiatan berikut: pemahaman tentang ketentuan pelaksanaan dan masalah yangdihadapi, menentukan
obyek pengawasan, menentukan sistem, prosedur, metode dan teknik pengawasan, menentukan norma
yangdapat dipedomani, menilai penyelenggaraan, menganalisis danmenentukan sebab penyimpangan,
menentukan tindakan korektif danmenarik kesimpulan atau evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai