Anda di halaman 1dari 11

Pengelolaan Keuangan dan Sistem

Pengawasan

Disusun Oleh:
Kelompok 12
Yanti (180407012)
Rismawati (180407010)
Ega Maiyuri (180407023)
A. PENGERTIAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENDIDIKAN
Pengelolaan keuangan pendidikan merupakan salah satu substansi
pengeloaan sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan
di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi pengelolaan pendidikan pada
umumnya, kegiatan pengelolaan keuangan dilakukan melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.

Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan


• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
• Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
• Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah
B. Prinsip-Prinsip PengelolaanKeuangan Pendidikan
Pengelolaan keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-
undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas
masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
C. Tugas Pengelola Keuangan Sekolah
• Pengelola keuangan sekolah berkewajiban untuk menentukan keuangan sekolah, cara
mendapatkan dana untuk infrastruktur sekolah serta penggunaan dana tersebut untuk
membiayai kebutuhan sekolah. Tugas pengelola keuangan antara lain:
• Pengelolaan untuk perencanaan perkiraan
• Pengelolaan memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaannya
• Pengelolaan kerjasama dengan pihak lain
• Penggunaan keuangan dan mencari sumber dananya
D. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah

• Dana dari Pemerintah


• Dana dari Orang Tua Siswa
• Dana dari Masyarakat
• Dana dari Alumni
• Dana dari Peserta Kegiatan
• Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah
E. Proses Pengelolan Keuangan di Sekolah
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi
yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama
komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang
dilakukan sekolah memerlukan biaya.
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:
• Perencanaan anggaran
• Strategi mencari sumber dana sekolah
• Penggunaan keuangan sekolah
• Pengawasan dan evaluasi anggaran
• Pertanggung jawaban
F. Pengelolaan Keuangan Sekolah yang Efektif
Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun pelajaran, para kepala sekolah bersama semua
pemegang peran di sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
• Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada tahun
pelajaran yang bersangkutan.
• Melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan kebutuhan dana penunjang.
• Melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan kemungkinan tersedianya dana
pendukung yang dapat dihimpun.
• Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
• Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersedia untuk masing-masing kegiatan
(Depdiknas, 2000 : 178 – 179)
• Menuangkan perhitungan-perhitungan rinci tersebut ke dalam suatu format yang telah disepakati
untuk digunakan oleh setiap sekolah.
• Pengesahan dokumen RAPBS oleh instansi yang berwenang.
H. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Pengelolaan anggaran sekolah biasanya adalah kepala sekolah,
tetapi bisa juga guru berpengalaman (senior) atau anggota komite
sekolah. Disekolah-sekolah yang lebih besar, mungkin ada pihak lain
yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sebagian anggaran. Secara
khusus, pengendalian anggaran terdiri dari serangkaian kegiatan
pemeriksaan dan persetujuan untuk memastikan bahwa:
• Dana dibelanjakan sesuai rencana,
• Ada kelonggaran dalam penganggaran untuk pembayaran pajak,
• Pembelanjaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia
• Dana tidak dihabiskan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak disetujui
atau diberikan kepada pihak penerima tanpa persetujuan.
PENGAWASAN DAN PENILAIAN SATUAN PENDIDIKAN
Konsep Dasar dan Fungsi Pengawasan di bidang Pendidikan
Pada dasarnya pengawasan merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam kahidupan
organisasi untuk menjaga agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan tidak menyimpang dari rencana
yang telah ditetapkan.
Fungsi Pengawasan Pendidikan
• Secara umum telah dikemukakan bahwa hasil pengawasan dapat memberikan manfaat bagi
perbaikan dan peningkatan efektivitas proses manajemen organisasi. Lebih lanjut Hadari Nawawi
(1983) mengemukakan bahwa fungsi pengawasan antara lain :
• Memperoleh data yang setelah diolah dapat dijadikan dasar bagi usaha perbaikan kegiatan
dimasa yang akan dating.
• Memperoleh cara bekerja yang paling efisien dan efektif atau yang paling tepat dan paling
berhasil sebagai cara yang terbaik untuk mencapai tujuan.
• Memperoleh data tentang hambatan-hambatan dan kesukaran-kesukaran yang dihadapi, agar
dapat dikurangi atau dihindari.
• Memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan usaha pengembangan
organisasi dan personil dalam berbagai bidang.
• Mengetahui seberapa jauh tujuan telah tercapai. Secara khusus dapat dikemukakan bahwa fungsi
pengawasan pendidikan (sekolah),
Karakteristik Pengawasan yang Efektif

Beberapa karakteristik dari proses pengawasan yang efektif (Oteng


Sutisna, 1986) adalah :
• Pengawasan hendaknya disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan
organisasi.
• Pengawasan hendaknya diarahkan pada penemuan fakta-fakta tentang
bgaimana tugastugas dijalankan.
• Pengawasan mengacu pada tindakan perbaikan.
• Pengawasan yang dilakukan bersifat fleksibel yang preventif.
• Sistem pengawasan dapat dipakai oleh orang-orang yang terlibat dalam
pengawasan.
• Pelaksanaan pengawasan harus mempemudah tercapainya tujuan-tujuan.
Oleh Karena itu pengawasan harus bersifat membimbing supaya para
pelaksana meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan
pekerjaannya.
❖Kesimpulan

Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang didalamnya ada empat


komponen yang saling berkaitan. Adapun empat komponen ang dimaksud
adalah staf tata laksana Administrasi, Staf Teknis pendidikan didalamnya ada
Kepala Sekolah dan Guru, Komite sekolah sebagai badan independent yang
membantu terlaksananya operasional pendidikan, dan siswa sebagai peserta
didik yang bisa di tempatkan sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan
yang harus memadai.
Pengelolaan keuangan pendidikan merupakan salah satu substansi
pengeloaan sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan
pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi pengelolaan
pendidikan pada umumnya, kegiatan pengelolaan keuangan dilakukan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalia.Pada dasar dalam
pengawasan pendidikan sangat diperlukan agar mendapat data_data yang
akurat dan keluaran anggaran dana yang sesui dengan profosal yang
diajukan.Dalam pengelolaan keuangan dan sistem pengawasan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai