novel ini mengisahkan lika-liku jalan hidup sang penulis yang digambarkan dalam sosok
bernama Ikal, bersama dengan teman-temannya yang sedang dilanda jerat kemiskinan. Di
tengah kenakalan masa-masa SMA, ia dan teman-temannya pun tetap berjuang mengejar
Novel Sang Pemimpi ini memiliki bahasa yang puitis dan mampu menyihir pembacanya untuk
ikut merasakan kesedihan, kebahagiaan, keputusasaan, dan semangat setiap tokohnya. Selain
itu, dalam novel ini juga terselip lelucon-lelucon cerdas yang dapat menggelitik pola pikir para
pembacanya.
Meskipun novel Sang Pemimpi merupakan buku kedua dari Laskar Pelangi, tapi novel ini tidak
ada kaitannya sama sekali dengan buku pertamanya itu. Namun, novel ini juga memiliki pesan
yang sama, yaitu jangan sampai kemiskinan menjadi penghalang untuk mewujudkan mim
Secara keseluruhan, kisah dalam novel ini sangat serat akan wawasan baru mengenai
kehidupan remaja di daerah, terutama di tempat Ikal tinggal, yaitu Pulau Belitung. Novel Sang
Pemimpi ini pun mengajarkan pembaca akan pentingnya kerja keras dan tetap semangat untuk
Banyak sekali makanan yang mengandung gizi mulai dari buah, daging, susu, kacang-
kacangan, dan sayuran. Hal ini membuktikan bahwa menerapkan pola hidup sehat bukan hal
yang sulit karena semua makanan yang bergizi dapat dijumpai dengan mudah di sekitar kita.
Ketika kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh tercukupi maka tubuh akan menjadi sehat
dan tidak mudah terkena penyakit. Namun sebaliknya, apabila enggan mengonsumsi makanan
dengan kandungan vitamin dan mineral maka tubuh akan lebih mudah terserang penyakit. Jadi,
penting untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang mari terapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi
makanan dan minuman yang mengandung vitamin dan mineral, serta nutrisi lainya. Selain
makanan, kita juga harus mengimbanginya dengan olahraga yang teratur.
KALA SENJA ITU IBU DAN ANAK GADISNYA SEPERTI BIASA DUDUK DI BANGKU
PEMBICARAAN.
ANAK : (AGAK MENINGGIKAN NADA BICARA) Sudah tak terhitung lagi jumlah senja yang
kita lalui..di sini..tempat ini...sedari dulu waktu aku masih dalam kandungan hingga kini, namun
Ayah tak jua datang.
IBU : (TETAP TENANG SEDIKIT PARAU) Ayahmu lelaki yang baik. Ia akan datang, ia pasti
datang menepati janjinya.
ANAK : (TERUS MENCECAR) kenapa Ayah berjanji akan datang saat senja? Kenapa tidak
pagi atau siang saja?
IBU : Karena senja bukan akhir, ia adalah permulaan sebuah hari.
ANAK : (SEDIKIT EMOSI) Haaaaah....Sudahlah! Aku tak mengerti maksud perkataan Ibu itu.
(BERLALU MASUK KE DALAM RUMAH)
Andika : Preman 1
Arief : Preman 2
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Ryan dan Igo pulang bersama, karena cuaca terik mereka
merasa lapar dan haus, dan igo pun mengajak Ryan untuk pergi makan ke kafe level pedas.
Igo : "Yan, daritadi aku ngerasa lapar belum makan, di depan ada kafe baru buka
kemarin, mampir kesana yuk!"
Ryan : "Iya, aku dari ngerasain lapar juga, yaudah yu mampir."
Igo dan Ryan pun masuk ke level pedas tersebut, setelah masuk mereka memesan makanan
kepada pelayan kafe.
Pelayan : "Mau pesan apa mas?"
Igo : "Saya mau pesan mie goreng level 1 saja mas."
Ryan : "Wah bayi kamu Go, masak pesanya cuman level 1? saya pesan mie goreng
level 10 mas cabainya banyakin ya mas."
Igo : "Yaudah aku ganti menu, mie goreng level 10 cabainya banyakin, tapi jangan
terlalu banyak. Kalo bisa gak pakai cabai."
Ryan : "Udah mas itu aja, gak pakai lama ya mas."
Pesanan yang dipesan oleh Igo dan Ryan tak kunjung datang, 30 menit kemudian makanan
mereka baru tiba.
Igo : "Kok lama banget sih mas, masaknya di Arab ya?"
Igo : "Udah mas kita gak jadi makan, ini kita bayar saja."