Npm: D1D021030
Akan tetapi, yang menjadi masalah saat ini adalah esensi dan eksistensi ilmu
pemerintahan sebagai ilmu yang dapat diandalkan belum tuntas memiliki syarat
sebagai ilmu. Dilihat dari segi tapah-tahap perkembangannya, ilmu pemerintahan telah
melewati tahap klasifikasi, bahkan sudah berada pada tahap komparasi. Selanjutnya,
untuk menjadi ilmu, ilmu pemerintahan harus membangun dirinya sehingga dapat
mencapai tahap kuantifikasi, sehingga ruang lingkup ilmu pemerintahan dapat
mencakup bidang-bidang yang lebih luas dan bermanfaat, yaitu meliputi bidang
peraturan perundang-undangan, bidang ketatalaksanaan, bidang kekuasaan, bidang
kenegaraan, bidang pemikiran hakiki, bidang ilmu pemerintah, yang masing-masing
memiliki cakupan ruang lingkup yang lebih luas dan khusus.
Fungsi, unsur dan prinsip pemerintah Di bidang pemikiran yang banyak ditulis oleh para
pakar ilmu filsafat, yaitu:
1. Etika pemerintahan
2. Seni pemerintahan
3. Sekularisme dan pemerintahan Agama
4. Hakekat pemerintahan
Di hubunggan-hubunggan pemerintah yang banyak ditulis oleh para pakar ilmu
pemerintahan sendiri, sebagai kajian inti, yaitu :
1. Hubungan antara kekuasaan (lembaga tinggi Negara)
2. Hubungan pemerintah pusat dan pemerintaha daerah
3. Hubungan antara departemen dan lembaga non departemen
4. Hubungan pemerintah dengan mesnyarakat
5. Gejalah dan peristiwa pemerintah
6. Teori, asa, teknik, obyek, subyek, metodologi, proses dan sistematika pemerintahan
7. Pengkajian pemerintahan dalam dimensi ruang (perbandingan pemerintahan
diberbagai negara)
8. Pengkajian pemerintahan dalam dimensi waktu (sejarah pemerintahan dulu, kini dan
esok)
9. Sistem pemerintahan.
Ada 2 macam sistem pemerintahan yaitu: sentral dan otonomi yaitu sebagai berikut:
a. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah pemerintahan yang langsung
dipimpin oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan daerah di bawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat. Model pemerintahan Orde Baru di
bawah pemerintahan Presiden Soeharto adalah salah satu contoh sistem
pemerintahan model ini.
A. Kekuasaan
1. Sumber-sumber Kekuasaan
a. Legitimate Power
Legitimate berarti pengangkatan,jadi Legitimate Power adalah memperoleh
kekuasaan melalui pengangkatan.
b. Coersive Power
Coersive berarti kekerasan, jadi Coersive Power adalah memperoleh kekuasaan
melalui cara kekerasan, bahkan mungkin bersifat perebutan atau perampasan
bersenjata yang sudah barang tentu diluar jalur konstitusional, hal ini lazim disebut
dengan istilah kudeta.
c. Expert Power
Expert berarti keahlian, jadi Expert Power adalah memperoleh kekuasaan melalui
keahlian
seseorang, maksudnya pihak yang mengambil kekuasaan memang memiliki
keahlian seperti ini dan berlaku di Negara demokrasi karena sistem
kepegawaiannya dalam memilih pegawai memakai merit sistem. Contohnya
penempatan dokter sebagai Kepala Rumah Sakit; Penempatan insinyur pada
jabatan teknis Dinas Pekerjaan Umum; Penempatan lulusan IPDN sebagai camat
atau lurah.
d. Reward Power
Reward berarti pemberian, jadi Reward Power adalah memperoleh kekuasaan
melalui suatu pemberian atau karena berbagai pemberian.
B. Demokrasi
Demokrasi secara etimologis berasal dari kata“Demos” yang berarti rakyat atau
penduduk suatu tempat,“Cratein” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.Jadi“Demos-
Cratein” atau demokrasi adalah keadaan Negara dimana dalam sistem
pemerintahannya, kedaulatan ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam
keputusan bersama rakyat. Pendemokrasian berbeda pada berbagai Negara,
tergantung bagaimana Negara tersebut memberikan keluasan hak dan kewajiban
kepada rakyatnya dalam hal pemerintahan. Misalnya kepentingan masyarakat
tersalurkan lewat Senat, Partai Politik dan Parlemen, dari keadaan inilah terbentuk dan
timbul
perbedaan pendemokrasian tersebut diatas pada masing-masing Negara.
1. Demokrasi Langsung Demokrasi langsung terjadi bilamana untuk mewujudkan
kedaulatan ditangan rakyat pada suatu Negara, setiap warga Negara dari Negara
tersebut boleh
menyampaikan langsung tentang hal ikhwal persoalan dan pendapatnya kepada
pihak eksekutif, jadi adanya parlemen hampir tidak diperlukan. Pemilihan Umum
hanya diadakan untuk pemilihan lembaga eksekutif, sedangkan fungsi legislatif yang
dimaksudkan sebagai lembaga pengawasan jalannya pemerintahan, rakyat langsung
mengontrol tetapi kemudian karena rakyat disibukan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari, maka diperlukan lembaga khusus semacam parlemendan
masing-masing senat. Untuk pemilihan anggota-anggotanya tentu lebih tepat
dilaksanakan secara langsung.
B.Ciri-ciri Demokrasi
Sebuah negara dapat dikatakan menjalankan proses demokrasi apabila
memenuhi sejumlah ciri-cirinya. Ciri pokok berjalannya proses demokrasi suatu negara
adalah Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat, Pemerintahannya didasarkan
atas kehendak dan kepentingan semua rakyat, bukan atas dasar kepentingan suatu
kelompok. Hal ini dilakukan untuk mencegah tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ciri
Konstitusional, Hal yang berhubungan dengan kepentingan, kehendak, kemauan, dan
kekuasaan rakyat dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang negara tersebut.
Hukum harus berlaku secara adil bagi seluruh warga negara. Ciri Perwakilan,
Kedaulatan rakyat diwakilkan oleh beberapa orang yang sudah dipilih oleh rakyat itu
sendiri untuk mengatur negaranya. Di Indonesia, lembaga perwakilan disebut Dewan
Perwakilan Rakyat atau DPR yang dipilih melalui pemilu. Ciri Pemilihan Umum, Sebuah
kegiatan politik yang dilaksanakan untuk memilih pihak-pihak yang menjalankan
pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Pemilu dilaksanakan
secara rutin dalam periode waktu tertentu. Ciri Kepartaian, Menerapkan sistem
kepartaian yang akan menjadi media atau sarana untuk menjadi bagian dalam
melaksanakan sistem demokrasi. Melalui partai, rakyat dapat menyampaikan
aspirasinya kepada pemerintahan yang sah. Partai juga berfungsi mengawasi kinerja
pemerintah apakah kebijakan yang dihasilkan sudah sesuai dengan aspirasi rakyat. Ciri
Kekuasaan, Adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan. Ciri Tanggung Jawab,
Adanya tanggung jawab dari pihak yang sudah dipilih untuk ikut dalam pelaksanaan
suatu sistem demokrasi.
C.Jenis-Jenis Demokrasi
Demokrasi Langsung
Salah satu contoh dari demokrasi tidak langsung ini adalah seperti ketika warga ingin
menanyakan tentang kebijakan penggunaan manfaat ekspor impor bagi masyarakat
kepada pemerintah. Karena jumlah warga negaranya banyak, maka pemerintah
memberikan kesempatan kepada warga negara untuk menunjuk atau pemerintah tunjuk
langsung perwakilan untuk mewakili suara mereka kepadanya.
Prinsip Demokrasi
Salah satu prinsip utama demokrasi adalah negara yang berdasarakan peraturan
konstitusi. Yang dimaksud konstitusi adalah undang-undang dasar atau seluruh
peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara, yang menjadi konsep demokrasi yang
utama. Negara demokratis menjadikan konstitusi sebagai dasar hukum dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi juga berfungsi untuk membatasi
wewenang penguasa atau pemerintah serta menjamin hak rakyat agar pemerintah tidak
sewenang-wenang kepada rakyatnya. Tiap yang melanggar konstitusi akan diberi
sanksi dan hukuman sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya. Konstitusi sangat
penting untuk memberi batasan baik bagi pemerintah atau rakyatnya.
Proses peradilan dalam negara demokrasi harus bersifat bebas dan tidak
memihak. Yang dimaksud peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan
bebas dari campur tangan pihak lain termasuk pemerintah dan penguasa. Selain itu
proses peradilan juga harus tidak memihak. Artinya peradilan tidak condong kepada
salah satu pihak yang bersengketa di muka persidangan. Semua orang harus
mendapat perlakuan hukum yang sama dan sifatnya harus netral. Posisi netral sangat
dibutuhkan untuk melihat proses peradilan dengan baik dan benar.
5. Pelaksanaan demokrasi