Anda di halaman 1dari 1

Amplop untuk Dela

Dela, Reza, Rifan, dan Lia sedang serius sekali menyaksikan Satia yang lagi bertanding. Mereka
memang tidak satu SMA, tapi akrab dikarenakan dulu satu SMP sehingga terlihat jelas kompak dan
mereka saling mendukung sahabatnya seperti hari ini.
Namun, tak tahu kenapa, sepertinya ada yang sangat aneh dengan Dela hari ini. Dia hanya diam. Lia
menyadari itu.
Lia: Lu kenapa Del? Dari tadi hanya diam saja seperti tidak bersemangat.
Reza: Iya juga yak, biasanya kalau Satia lagi tanding, Dela sangat heboh berteriak.
Rifwan: Lu sakit Del?
Dela: Tidak, gua ini baik-baik saja, sudahlah gua mau ke kamar mandi dulu.
Dela pun melangkah pergi.
Rifan: Iya aneh, kalau enggak aneh ya enggak mungkin Dela pergi ke kamar mandi sendirian, dia
juga kan penakut pastinya minta dianterin Lia.
Riza yang sedang asik sekali mengorek isi tas dari Dela yang tak dibawanya. Sesudah menemukan
HPnya, Riza pun mendekat ke dua sahabatnya yang sedang mengalami kebingungan.
Rifan: Jiwa maling dia sudah hebat banget.
Riza: Ini namanya sebuah jiwa persahabatan.
Dela: Hobinya itu membobol HP orang mulu.
Riza: Salah kalianlah, buat Password terlalu gampang sekali diingat.
Mereka yang membaca isi chat di HPnya Dela. Benar saja, ternyata Dela yang sedang terdapat
masalah karena keluarganya sedang kesusahan. Jadinya Dela menunggak uang komite sekolah.
Rifan yang memberi tahu Satia yang baru saja selesai tanding, kebingungan setelah melihat
sahabatnya itu bertingkah aneh. Sesudah selesai bercerita pada akhirnya mereka pun menemukan
solusinya.
Pertandingannya selesai dan Satia sebagai pemenang, dia juga menerima hadiah sebesar Rp5 juta.
Agar membuat masalah dari Dela terselesaikan, Satia memberikan keempat temannya itu amplop.
Satia: Gue kan sudah menang, entah mengapa jiwa kaya raya gua ini menjerit mau mengobral
amplop untuk kalian.
Reza: Tapi, jiwa miskin gua berteriak histeris.
Satia: Dari empat amplop hanya satu yang berisi uang, sisanya itu kosong.
Mereka bekerja sama dan menandai amplop yang isinya kosong sehingganya hanya ada sisa amplop
yang berisi uang untuk Dela.
Dela: Serius ini uangnya buat gua? Kalian tidak ada yang iri.
Lia: Jelas lu yang hoki.
Seketika Dela pun menangis serta langsung dipeluk Lia. Sedangkan yang lainnya pun
menyemangati Dela.

Anda mungkin juga menyukai