Anda di halaman 1dari 4

The Last Part of Us

A SHORT STORY BY SUHAILA


“Aku suka sama kamu, ayo jadi pacarku“ ucap Radit mengukapkan seutas Rasa yang
telah dipendam bertahun lamanya.
“Hah? Kamu lagi bercanda-kan?”, ucap Aila, teman sekaligus sahabat bagi Radit.
“Nggak”.
“Sadar Radit, kita udah temenan baik selama 7 tahun”, ucap Aila seakan tak percaya
akan apa yang baru saja didengar-nya.
“Terus kenapa kalau kita udah lama temenan? Aku nggak boleh jadi yang lebih dari
kata ‘temen’ buat kamu? Iya???”, Tanya Radit.
“Bukan gitu Dit… Aku takut kita bakalan asing kedepannya kalau terjadi apa-apa,
dan kamu tau aku nggak mau itu terjadi”, jelas Aila.
“Oh gitu, yaudah… Aku bakalan janji kok, kita tetap sama-sama terus apapun yang
terjadi nanti, nggak ada kata pisah, kecuali maut”.
“Oke, aku anggap itu janji kamu Dit”, ucap Aila sembari tersenyum tipis.
“Jadi gimana? Kita bukan temen lagi kan sekarang?”, Tanya Radit sembari meraih
tangan Aila dan mengenggamnya.
“I think….Yaudah, yuk kita lanjut main”, ucap Aila sembari menunjuk ke-arah
Wahana BiangLala yang besar berputar dibawah gemerlap-nya bintang-bintang yang
berserakan dilangit.
Radit dan pacarnya pun berjalan sembari bercanda ria ke-arah Wahana tersebut.
Setelah beberapa saat, tanpa sadar mereka sudah menghabiskan banyak waktu, dan
terpikirlah oleh Radit untuk mengantar Aila pulang ke-rumahnya.
Sesampainya mereka dirumah Aila, Radit pun ikut turun mengantarkan Aila sampai
kedepan pintu.
“Yaelah, gausah sampe diantar ke-pintu juga kali”, ucap Aila sembari terkekeh pelan.
“Ya… Aku mau liat kamu masuk dulu, baru aku pulang”, ucap Radit sembari
tersenyum.
“kita jadi berangkat bareng kan besok?”, ucapku sembari menampilkan senyumnya
dihadapan Radit, pacar barunya.
“Iya kok, besok aku jemput ya”, ucap Radit sembari mengelus Rambut Aila.

***
“Aku udah didepan rumah kamu Aila, ayo berangkat, 4 menit lagi gerbangnya di tutup
loh”, ucap Radit didalam telepon.
“Iya Radit… Sabar dong, bentar lagi aku turun kok ini”, ucap Aila.
Aila pun secara perlahan menuruni anak tangga satu persatu.
“entah kenapa, Radit yang hari ini terlihat berbeda dari biasanya. Jujur, dia terlihat
lebih tampan, xixixi”.
Aila dan Radit pun melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah, dan
sesampainya mereka disekolah….
“Aila, nanti ke kantin bareng ya”, ucap Radit.
“Iya kok-iya… Nanti kamu aja yang ke kelasku ya Radit”, pinta Aila.
“Okeeeee, aku ke kalas dulu ya La”, ucap Radit melambaikan tangan sembari
meninggalkan Aila sendiri dikoridor kelas. Aila pun bergegas menuju kelasnya.
Jam pelajaran pun dimulai~~~
Setelah beberapa pelajaran selesai, bel istirahat pun berbunyi membuat semua
murid bergegas berlari ke-arah kantin, tapi tidak dengan Aila.
Aila tetap setia duduk manis diatas tempat duduk-nya sembari menunggu Radit
datang dan mengajakku ke kantin.
Tak berselang lama, akhirnya Radit datang dengan keadaan ngos-ngosan.
“Maaf banget lama ya La… Aku ada kelas tambahan tadi sama pak Budi”, ucap Radit
yang sedang susah mengatur nafasnya.
“Minimal duduk dulu lah Radit, gausah terburu-buru gitu”, ucap Aila sembari
membuka dan akhirnya menyodorkan minumnya kepada Radit.
Radit pun langsung meminum air yang telah diberikan oleh Aila.
“Udah? Ayok kekantin”, ujar Aila kepada Radit.
“Yaudah, yuk”, ajak Radit sembari meraih tangan Aila dan menggenggamnya.

***
Bel pertanda pulang sekolah menggema diseluruh ruangan membuat Aila
bersemangat mendengarnya, extra 8 jam bersekolah akhirnya selesai juga, ditambah lagi
hari ini Aila akan diantar pulang lagi oleh Radit yang pertama kalinya mengantarnya
pulang sebagai seorang pacar. Dan yang membuatnya sangat excited kali ini adalah
kenyataan bahwa siang ini Radit akan membelikannya gulali, sederhana, tetapi sangat
berharga bagi Aila. Nggak jauh kok,tempatnya pas diseberang jalan sekolah.
Dan Aila pun keluar dari kelas untuk segera menunggu digerbang, seperti apa yang
dipinta oleh Radit tadi pagi ketika jam istirahat. Dan sesaat Aila sampai digerbang
sekolah, Aila pun langsung dapat melihat Radit dengan jelas yang sedang membawa gulali
seperti yang Ia minta, ahh… Dan yang paling manisnya lagi, dia juga membawa Teddy
bear besar ditangan kirinya.
Dan tak lama, nada dering ponsel Aila berbunyi. Aku senang karena itu pasti telepon
dari Radit. Aila sengaja membedakan nada dering itu, agar tahu kalau Radit yang sedang
menghubunginya.
“hey,sayang, Liat dulu teddy nya, kalo ngga suka biar aku tuker”, bibir Aila langsung
menyimpulkan senyum sesaat Radit memanggil Aila dengan panggilan yang berbeda dari
biasanya.
“Yaelah, udah sayang-sayangan aja ni,baru aja pacaran beberapa jam yang lalu,
xixixi”, ucap Aila sembari terkekeh geli. ”Eh iya,bagus banget kok itu teddy bear nya,aku
suka banget loh, makasih ya… Sayang”, ucap Aila yang memelankan kata ‘sayang’ disaat
terakhir kalimat yang dilontarkannya kepada Radit. ”Eh,bisa langsung nyebrang nggak?
Cepetan! Aku kangen banget loh ini, pengen peluk, xixixi”, ucap Aila malu-malu.
“Beneran ya ini? 1 menit aku sampe kesitu, ini padat banget jalanan-nya” ,ucap Radit
sembari memandangi jalanan yang padat oleh lalu lalang mobil dan motor. ”Oke,aku ke-
kelas bentar ya, kamu tunggu dimotor, kayaknya barang aku ada yang ketinggalan deh”,
ujar Aila kepada Radit sembari membalik-kan badannya dan berlari menuju koridor kelas
tempat Aila meninggalkan barangnya tadi.
“Iya, cepetan ya, nggak sabar ni mau peluk”, ucap Radit sekilas sebelum dia
mematikan teleponnya.
Sesampainya dikoridor kelas, Aila pun mengambil barang yang tertinggal tadi, dan
kalian semua tahu apa? Ya…Tas Aila ketinggalan. ”Yaelah,tas sendiri aja lupa, bener nih
yang dibilang orang-orang kalo lagi dimabuk cinta lupa semuanya, wkwkwk”, monolog Aila
akan hal ceroboh yang baru saja Ia lakukan.
Setelah mengambil tas, Aila pun langsung bergegas menuju parkiran dengan berlari
se-kencang-kencangnya, agar tidak membuat Radit menunggu lebih lama lagi.
Sesampainya aku diparkiran, Aila tak melihat adanya sosok manusia satu-pun.
“Eh, tadi nyuruh orang cepet, Raditnya aja masih disitu”, monolog-nya sembari
melihat Radit yang masih berdiri setia dengan membawa teddy dan gulali yang akan
diberikannya kepadaku.
“Radittttt, ayok cepetan nyebrangnya!!”, ucapnya tersenyum sembari melambaikan
tangan ria ke-arah Radit. Radit yang melihat Aila pun langsung tersenyum dengan manis-
nya dan menyebrang dengan memfokuskan pandangannya ke-arah Aila.
Bukannya berjalan dengan dengan fokus, Radit malah asik memandangi teddy bear
yang hendak Radit berikan pada Aila dari awal. Sesampainya ditengah perempatan,
semakin banyak orang yang telah memperingatkannya. ”Raditttttttttt… Itu mobilll!!!!”,
peringat Aila sembari menunjuk ke-arah truk yang masih 6 meter lagi ke-arah Radit.
Radit tetap memandang Aila dengan senyuman dan tak sadar bahwa dari arah kanannya
terdapat truk yang melaju dengan kecepatan diatas rata-rata.
“nak awas!!!ada truk..”
“nak…jangan disitu!!!..”
Radit masih tak bergeming sedikitpun. banyak orang yang sudah meneriakinya agar
tidak di tengah-tengah perempatan, tapi tetap saja Radit asik dengan pikirannya.
”Raditttttt!!! Kamuu itu ngapaiiinnn melamuunnn?? Ada trukk disituu radittttttt!!!!”,
teriak Aila sembari melambai-lambaikan tangannya. Hingga akhirnya Radit tersadar dari
lamunannya, tetapi Radit terlambat. Truknya sudah sangat dekat dengan Radit. Radit
hanya memekik dan tiba-tiba~~~
Bruk
Swing
Brak
Radit tertabrak truk dan dia terpental sejauh 10 meter dan berguling bebas diatas
aspal, dengan teddy bear coklat dan tak lupa gulali yang hancur menyatu dengan darah
Radit. Badannya pun sesekali tertindih motor. Lemas kaki Aila sekarang. Seakan semua
kebahagiaan sepertinya akan lenyap. Aila berusaha untuk berlari menuju Radit dan akan
menolongnya. Rasanya berat sekali untuk sekedar melangkahkan kaki.
“Radittttttttttt…” -Teriaknya dengan kencangnya sembari berlari menuju Radit dan
terduduk untuk menaruh kepala Radit dipangkuannya untuk yang ke-terakhir kalinya. Ia
lihat Radit yang sudah bersimpah darah disekujur tubuhnya. Melihat keadaanya sekarang
membuat Aila tak tahan untuk membendung air matanya untuk menangis. Menangis dan
terus menangis, ”maaf dit,maafin aku ya radittt”.

***
Biodata penulis
Nama : Suhaila Marzatillah
T.T.L : 08 September 2007
Asal sekolah : SMAN 12 MERANGIN
Alamat : Pinang Merah
E-mail : Suhailasuhaila8907@gmail.com
Instagram : @itz.ailaaa_

Anda mungkin juga menyukai