Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN INDEK BIAS TERHADAP BEBERAPA JENIS MINUMAN

KOPI
Zulfikri Rizky Wibowo1, Madeline M. Agustia1, Irvan Wahyubil Rizki1
1)
Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim, Jl. Gajayana No.50, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur
65144, Indonesia
*E-mail korespondensi: 200604110055@student.uin-malang.ac.id
ABSTRAK
Indeks bias larutan merupakan karakteristik parameter yang penting. Indeks bias suatu zat merupakan
ukuran kelajuan cahaya di dalam zat cair dibanding ketika di udara.Indeks bias berguna untuk
identifikasi zat dan ketidak murniannya. Dalam mengukur indeks bias ini suhu pengukuran harus benar-
benar diatur dan dipertahankan, karena sangat mempengaruhi indeks bias. Pengujian nilai indeks bias
pada sampel minuman signature, toracafe, ABC, kopiko, dan golda menggunakan alat Refraktometer
Abbe Diperoleh signature memiliki nilai indeks bias 1,349 sehingga kadar sukrasa dari minuman
signature adalah 9% didapat dari pencocokan menggunakan aquades sebagai larutan standart. Toracafe
memiliki nilai indeks bias 1,359 sehingga kadar sukrosa dari toracafe adalah 16%, pada minuman ABC
nilai indeks biasnya adalah 1,351 dan memiliki kadar sukrosa sebesar 9,50%, pada sampel minuman
kopiko memiliki nilai indeks bias 1,348 dan kadar sukrosa sebesar 8,25% dan pada sampel golda
bernilai indeks bias 1,352 kadar sukrosa 10%. Konsentrasi sukrosa terkecil berada pada minuman
Kopiko dengan kadar konstrasi sebesar 8,25% dan tertinggi berada pada sampel minuman Toracafe
dengan kadar konsentrasi sebesar 16%.

ABSTRACT
The refractive index of a solution is an important parameter characteristic. The index of
refraction of a substance is a measure of the speed of light in a liquid compared to when in air.
The index of refraction is useful for identifying substances and their impurities. In measuring
the refractive index, the measurement temperature must be properly regulated and maintained,
because it greatly affects the refractive index. Testing the refractive index value on signature
drink samples, toracafe, ABC, kopiko, and golda using the Abbe Refractometer. It was obtained
that the signature had a refractive index value of 1.349 so that the sugar content of the
signature drink was 9% obtained from matching using distilled water as a standard solution.
Toracafe has a refractive index value of 1.359 so that the sucrose content of toracafe is 16%,
in the ABC beverage the refractive index value is 1.351 and has a sucrose content of 9.50%, in
the kopiko drink sample it has a refractive index value of 1.348 and a sucrose content of 8.25%
and the Golda sample has a refractive index value of 1.352 with a 10% sucrose content. The
smallest concentration of sucrose was in Kopiko with a concentration of 8.25% and the highest
was in the Toracafe drink with a concentration of 16%.
PENDAHULUAN
Pada industri makanan dan minuman diperlukan adanya suatu efisiensi produksi. Dalam hal ini
diperlukan suatu sistem yang dapat meningkatkan produktivitas dan meminimalisir waktu produksi.
Salah satunya terdapat pada sebuah sistem pengukuran tingkat kemanisan suatu produk salah satunya
produk minuman kopi instan. Untuk mengetahui kadar gula pada larutan diperlukan suatu metode
pengukuran yaitu menentukan sifat optik.
Salah satu sifat optic yang dimiliki oleh suatu bahan adalah indeks bias. Secara matemaris indeks bias
merupakan suatu perbandingan kecepatan cahaya yang merambat dalam ruang hampa dibandingkan
dengan kecepatan cahaya yang merambat melalui medium tersebut. Jika ditinjau secara fisis, indeks
bias merupakan kemampuan cahaya merambat dalam suatu zat ditinjau dari molekul-molekul penyusun
zat tersebut. Pengukuran indeks bias sangat penting karena berhubungan juga dengan parameter-
parameter fisis lainnya seperti temperature, konsentrasi larutan dan lain-lain. Pengukuran indeks bias
sering digunakan dalam bidang optic, kimia, industry obat-obatan(Ahmadd,et.al,2021).
Indeks bias merupakan salah satu sifat optik yang banyak digunakan untuk mencirikan keadaan suatu
material transparan. Refractive index suatu material ppada suatu panjang gelombang tertentu akan
mengalami perubahan bila komposisi material tersebut mengalami perubahan. Beberapa industri
karenanya menggunakan reflactive index dalam penetapan kualitas produk solid atau liquidnya
transparannya (Marzuki,2015).
Indeks bias larutan merupakan karakteristik parameter yang penting. Indeks bias suatu zat merupakan
ukuran kelajuan cahaya di dalam zat cair dibanding ketika di udara (Zamroni,2013).Indeks bias berguna
untuk identifikasi zat dan ketidak murniannya. Dalam mengukur indeks bias ini suhu pengukuran harus
benar-benar diatur dan dipertahankan, karena sangat mempengaruhi indeks bias (Bresnick,2015).
Indeks bias suatu larutan dapat ditentukan atau diukur dengan menggunakan beberapa metode
pengukuran berdasarkan sifat optis larutan . Pada penelitian ini digunakan metode refraktometer untuk
mengukur indeks bias dari larutan uji.
Refraktometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar atau konsentrasi dari bahan
terlarut, misal gula, garam, dan sebagainya. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya
adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut atau rapat jenis
larutan maka suatu batangan akan semakin membelok secara proporsional. Refraktometer pertama kali
ditemukan oleh Dr. Ernst Abbe seorang ilmuwan jerman pada Abad 20 (Dogra,S.K,2016)
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini digunakan lima sample Uji Minuman Kopi berbagai merek, yaitu: Signature,
ToraCafe, Kopiko, ABC, dan Golda. Kemudian alat penelitian yang digunakan adalah: Refraktometer
Abbe, Beaker glass ( 50ml,100 ml) masing-masing satu buah, Gelas ukur 1 buah, neraca digital 1 buah,
spatula, pengaduk kaca, pepet tetes, sukrosa 10 gram, aquades,Tissue, Kertas Label. Kemudian untuk
langkah-langkah percobaan diawali dengan membuat pembuatan larutan gula dengan konsentrasi 5%-
17%. Dalam proses ini ditimbang sukrosa 0,1 gram dan dicampur dengan larutan aquades 10 ml untuk
konsentrasi 1% begitupun seterusnnya sampai konsentrasi 17% untuk mencari indeks bias dari larutan
gula murni berbahan sukrosa. Kemudian sample uji minuman kopi di uji sebanyak tiga kali pengulangan
dengan jumlah keselurah data pengujian ada 15 data. Penggunaan alat refraktometer yaitu sebagai
berikut:
Dilakukan kalibrasi dengan cairan aquades. Diletakkan 2-3 tetes sampel standart pada prisma atau
tempat sampel refraktometer. Kemudian penutup ditutup dengan rapat dan dipastikan sampel tersebar
merata. Dibiarkan cahaya melewati larutan, agar cahaya dalam alat tersebut terbagi menjadi dua.
Digeser tanda batas dengan memutar skrup, sehingga memotong titik perpotonga dua garis diagonal.
Diamati dan dibaca skala indeks bias yang ditunjukkan oleh jarum layar melalui mikroskop. Layar hasil
dua warna tersebut , membetikan warna yang jelas dan tegas. Kemudian diamati nilai indeks bias dan
brix-nya. Lalu dibuat kurva hubungan antara indeks bias dan konsentrasi larutan. Untuk menentukan
konsentrasi gula yang terkandung dalam sampel, nilai indeks bias dibandingkan dengan kurva standart
larutan yang telah dibuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian nilai indeks bias pada sampel minuman signature, toracafe, ABC, kopiko, dan golda
menggunakan alat Refraktometer Abbe yang berada di laboratorium Program studi Fisika Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pada pengujian sampel disiapkan 2-3 tetes sampel
standart pada prisma atau tempat sampel refraktometer. Kemudian penutup ditutup dengan rapat dan
dipastikan sampel tersebar merata.
Jenis Indeks Kadar
No Minuman Bias Sukrosa
1 Signature 1,349 9%
2 Toracafe 1,359 16%
3 ABC 1,351 9,50%
4 Kopiko 1,348 8,25%
5 Golda 1,352 10%
Gambar 1 Data hasil nilai indeks bias dan kadar sukrosa dari sampel.

Gambar 2. Hubungan antara jenis minuman dan konsentrasi sukrosa.


Dari gambar 1 dan 2 dapat diketahui nilai indeks bias dari beberapa sampel yang ada dimana
minuman signature memiliki nilai indeks bias 1,349 sehingga kadar sukrasa dari minuman signature
adalah 9% didapat dari pencocokan menggunakan aquades sebagai larutan standart. Toracafe memiliki
nilai indeks bias 1,359 sehingga kadar sukrosa dari toracafe adalah 16%, pada minuman ABC nilai
indeks biasnya adalah 1,351 dan memiliki kadar sukrosa sebesar 9,50%, pada sampel minuman kopiko
memiliki nilai indeks bias 1,348 dan kadar sukrosa sebesar 8,25% dan pada sampel golda bernilai indeks
bias 1,352 kadar sukrosa 10%. Konsentrasi sukrosa terkecil berada pada minuman Kopiko dengan kadar
konstrasi sebesar 8,25% dan tertinggi berada pada sampel minuman Toracafe dengan kadar konsentrasi
sebesar 16%.

Gambar 2 Hubungan antara indeks bias dengan konsentrasi sukrosa


Dari Gambar 2 dapat diketahui hubungan antara indeks bias dengan konsentrasi sukrosa dalam
grafik tersebut nilai indeks bias mengalami kenaikan seiring dengan penambahan konsentrasi dari
sukrosa, pengambilan nilai indeks bias dimulai dari konstrasi sukrosa 5% bernilai indeks bias 1,336
menggunakan larutan standart sebagai acuan.
KESIMPULAN
Telah berhasil dilakukan Pengujian nilai indeks bias pada sampel minuman signature, toracafe,
ABC, kopiko, dan golda menggunakan alat Refraktometer Abbe yang berada di laboratorium Program
studi Fisika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Nilai konsentrasi larutan
sebanding dengan indeks bias, semakin besar konsentrasi suatu larutan maka nilai indeks bias akan
semakin besar pula, hal ini juga terjadi pada konsentrasi sukrosa sampel minuman signature, toracafe,
ABC, kopiko, dan golda yang sebanding dengan besar nilai indeks bias.
DAFTAR PUSTAKA
Bresnick,Z.F.Khan.2015. Physical and Spectrocopic Characterication. Clen.inv.Agr
Dogra.S.K.2016. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga
Marzuki,S. Fisika dan Optik. Bandung:ITB
R. K. B. Gulb., Shamim Khana Hasan Nisarc., and Ftikhar Ahmadd., “Refractive Index of Biological
Tissues: Review, Measurement Techniques, and Applications,” Photodiagnosis Photodyn. Ther., vol.
33, p. 102192, 2021
Zamroni.2013. Kajian Pengaruh Sukrosa Terhadap Mutu Sabun Transparan (Skripsi). Bogor: IPB

Anda mungkin juga menyukai