Anda di halaman 1dari 10

Mengatasi kerusakan bagian horizontal TV

Rangkaian Horizontal baik pada TV atau pada Monitor komputer prinsif kerjanya sama, dan bagianan
horizontal ini sering sekali mengalami masalah. Sebelum melangkah kepada masalah-masalah yang terjadi
dan cara mengatasinya sebaiknya kamu pahami terlebih dahulu fungsi dan cara kerja rangkaian, serta
bagian-bagian horizontal. Disini saya tidak menjelaskannya secara detail, Cuma secara garis besarnya saja
agar kita mendapat gambaran mengenai fungsi dan cara kerja rangkaian horizontal sehingga dalam
memperbaiki nanti akan lebih mudah.

Fungsi Rangkaian Horizontal

 Membangkitkan tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji


 Membangkitkan tegangan tinggi untuk mengisi anode tabung gambar.

Cara kerja Rangkaian Horizontal


Cara kerja rangkaian Horizontal adalah dengan mengumpankan tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi
gergaji yang berasal dari kolektor transistor HOT (Horizontal Output Transistor) ke kumparan defleksi
yoke. tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji ini digunakan untuk mengendalikan sinar elektron
tabung gambar agar melakukan penyapuan (scanning) dari bagian kiri kearah bagian kanan layar dan
dengan cepat akan dikembali lagi ke bagian kiri layar untuk memulai lagi penyapuan satu garis horisontal
lagi, begitu seterusnya. Tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji juga diumpankan ke trafo flyback
(HVT/FBT), dari trafo flyback inilah dihasilkan tegangan tinggi yang digunakan untuk mengisi anode
tabung.

Bagian-bagian rangkaian Horizontal

1. VCO (Voltage Controlled Oscillator) Rangkaian VCO terletak di IC jungle. VCO merupakan


osilator pembangkit frekwensi tinggi berkisar 500Khz dimana besar frekwensinya dapat
dikendalikan oleh suatu tegangan.
2. Horisontal Count-down (Pembagi Frekwensi) Rangkaian ini terletak di IC Jungel. Horisontal
Countdown tugasnya menurunrunkan frekwensi tinggi yang dihasilkan VCO dengan cara
membagi-bagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi) sesuai dengan video
yang diterima. PAL 15.625Hz dan NTSC 15
3. AFC (Automatic Frequency Control) Rangkaian AFC terletak di IC Jungel dan berhubungan
dengan flyback. AFC berfungsi untuk menyamakan fasa sinyal sinkronisasi horizontal pemancar
dengan sinyal defleksi horizontal agar gambar tidak bergeser/rubuh kekiri atau kekanan.
Rangkaian ini mempunyai input dari sinyal sinkronisasi horizontal (yang berasal dari sinyal Video
komposit, setelah dipisahkan dari sinyal Videonya dan dari sinyal sinkronisasi vertikal) dengan
sinyal defleksi saat itu, yang biasanya diambil dari FBT. Sinyal ini diambil hanya pulsanya dan
bukan powernya. Outputnya, berupa tegangan koreksi untuk osilator horizontal
4. ABL (Automatic Brightness Limiter) Rangkaian ABL terletak di IC Jungel dan berhubungan
dengan flyback. ABL berfungsi membatasi kecerahan yang dihasilkan CRT, agar emisi sinar
katoda tidak melebih batas standar internasional, karena kalau dilewati, bisa membuat konsumen
ter-radiasi dan menjadi mudah terkena kanker
5. Horisontal Driver. Rankaian ini sebagai pengendali dan pemguat frkwensi sinyal horizontal dari
IC Jungel sebelum diumpankan ke bagian transistor horisontal output. Sebagai penghubung
(kopel) antara transistor driver dan transistor HOT biasanya digunakan umumnya digunakan
sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk
mendapatkan efisiensi kopel secara maksimum. 
6. HOT (Horizontal Output Transistor). HOT kaki kolektornya langsung berhubungan dengan
flyback. HOT berfungsi untuk men-supply power yang cukup agar mampu menghasilkan tegangan
pulsa-pulsa kekumparan defleksi horisontal. Tegangan kerja kolektor-emitor HOT minimal 1500v
7. FBT (Fly Back Transformer). FBT adalah trafo berinti ferit yang terdiri dari lilitan primer dan
lilitan skunder. Lilitan primer mendapat tegangan B+ 110 – 135v yang akan digetarkan oleh HOT
pada frekwensi 15.623Hz, frekwensi ini berasal dari Horisontal Count-down ( Pembagi
Frekwensi ) yang berada di IC Jungel. Lilitan sekunder. Akibat bergetarnya lilitan primer makan
akan menginduksi lilitan sekunder dan ini dimanfaatkan untuk memberikan tegangan tinggi ke
Anoda CRT dengan tegangan sekitar 27Kv, tegangan Screen sekitar 1000v, tegangan Focus,

1
tegangan RGB skitar 185v, dan disebagian TV ada yang digunakan untuk tegangan ke rangkaian
vertikal dan audio
8. Kapasitor Resonan. Kapasitor ini langsung berhubungan dengan kolektor HOT dan membentuk
resonansi antara FBT dan Yoke. Kapasitor ini umumnya mempunyai kapasitar tegangan
1600v. Kapasitor ini sangat kritis jika nilainya berubah mengecil akan menyebabkan layar
menyempit kiri dan kanan, dan menyebabkan tegangan skunder dan premer FBT naik, sehingga
akan merusak HOT. Bahkan bisa merusak tabung gambar. Jika TV dilengkapi dengan rangkaian
X-ray Otomatis maka TV akan proteck kemudian stanby
9. Dioda Damper. Dioda Damper Terdapat didalam HOT tapi ada sebagian TV/Monitor yang tidak
menggunakan internal diode damper pada HOT-nya, namun menggunakan diode damper terpisah.
Dioda Damper ini berfungsi untuk meredam osilasi yang ditimbulkan FBT agar HOT tidak mudah
panas dan cepat rusak
10. Kumparan Defleksi Yoke. Kumparan ini adalah lilitan yang ada pada leher tabung gambar. DY
ini berfungsi untuk mengendalikan sinar elektron agar melakukan penyapuan secara horisontal dari
bagian kiri ke bagian kanan layar. Kumparan defleksi horisontal ada sepasang yang dipasang
dibagian atas dan dibagian bawah leher tabung gambar, dan pada umumnya disambung secara
paralel.

Berbagai Macam Kerusakan bangian Horizontal


1. Tegangan B+ drop. Hal ini disebabkan antara lain:

 Power suply tidak kerja


 Dioda B+ short atau putus
 Elco 160volt short atau udah rusak (tidak bisa minyimpan muatan listrik)
 HOT short dibagian colektor dan emitornya
 FBT short pada bagian ground dan B+/kolektor HOT
 IC program rusak sehingga tidak bisa memicu tegangan B+ untuk naik ke normal

Tanda-tanda bagian horizontal sudah bekerja

 Ada tegangan Heater sekitar 6 volt, dan heater terlihat menyala


 Ada tegangan screen
 Ada sisa muatan tegangan tinggi pada anode

2. B+ ada tapi rangkaian horizontal belum berkerja. Hal ini disebabkan antara lain:

 Osilator tidak bekerja


 IC jungle tidak mendapat tegangan, biasanya 8 volt
 Kristal 500khz rusak, atau bisa pada kramiknya
 Transistor Driver tidak mendapat tegangan
 Ada jalur yang short atau putus
 IC program belum bekerja (mungkin perlu menekan tombol power pada remot atau tombol chanel
pada TV)
 Kerusakan pada bagian protector

3. Kerusakan bagian horisontal driver

 Tidak ada suply tegangan ke kolektor


 Kadang dijumpai tegangan kolektor nol
 Osilator horizontal tidak bekerja dikarenakan IC Jungel rusak
 Transformer rusak

Untuk mengecek apakan osilator horizontal sudah bekrja atau belum maka lepaskan hubungan basis HOT
dengan travo driver dan ukur, maka jika normal akan ada tegangan AC berkisar 2v

4. Kerusakan pada HOT. Hal yang sering terjadi adalah HOT short antara kolektor-emitor, basis-emitor.
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan jika mengganti HOT agar tidak cepat rusak lagi

2
 B+ jangan melebihi kebutuhan
 Periksa pada kapasitor tengangan tingginya apakah normal, periksa juga solderannya
 Periksa elco 160 volt apakah masih normal, juga elco pada bagian driver
 Periksa Def Yoke apakah tidak ada yang short

5. Kerusakan pada Tranfo Flyback (FBT). Ciri-ciri kerusakan Trafo Flyback antara lain:

 HOT rusak short, dan jika diganti baru akan rusak lagi
 Pada FBT ada yang mengelembung, ada mengeluarkan lelehan, Keluar loncatan api dari bagian
tertentu atau antar kaki pin-pinnya dan tercium bau khas, jika TV di on kan akan terdengar bunyi
nyit
 Resistor ABL terbakar
 Kapasitor ABL short
 Tegangan tinggi anode, fokus, screen tidak keluar, tetapi tegangan rendah lainnya keluar
 Ada kebocoran antara anode dengan ground
 Terjadi short antara lilitan primer dengan skunder
 Terjadi short antara lilitan primer ke ground

6. Kerusakan Def Yoke

 B+ drops disertai suara huming dari speaker. Jika konektor def yoke dilepas maka bagian
horisontal atau tegangan B+ akan langsung bekerja dengan normal. Jangan menghidupkan TV
terlalu lama tanpa def yoke karena dapat menyebabkan phospor tabung layar terbakar pada titik
tengah layar. Kecilkan VR screen sebelum mencoba hal ini
 Transistor HOT rusak. Jika diganti akan rusak lagi
 Raster nampak berbentuk seperti trapezium

7. Tegangan ke IC Jungel tidak ada. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak ada tegangan
ke IC Jungel

 IC 7808 rusak atau ada komponen resistor yang putus


 Bagian program rusak sehingga tidak ada tengangan yang memicu transistor driver ke IC Jungel
 IC jungel short
 Pada TV yang menggunakan protek mungking terjadi kerusakan dibagian itu sehingga tegangan
short ke ground

8. Bagian horisontal hidup sebentar kemudian mati. Hal semacam ini dapat disebabkan antara lain:

 Kapasitor tegangan tinggi pada sirkit horizontal nilainya mengecil sehingga tegangan anode
overKapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya berubah mengecil, hal ini
akan mengakibatkan rangkaian protect bekerja
 Tegangan B+ over. hal ini akan mengakibatkan rangkaian protect bekerja
 Kerusakan ada pada rangkaian protect itu sendiri

9. Mau bekerja jika B+ dinaikkan . Hal semacam ini bisa disebabkan antara lain:

  Kumparan def yoke rusak


 Flyback rusak
 Beban flyback berat, disebabkan karena sirkit yang mengambil suply dari flyback ada yang
rusak/short
 sirkit OVP sendiri ada yang part yang rusak

10. Kerusakan bagian horisontal driver . Umumnya disebabkan antara lain:

 Transistor lemah sehingga tidak tahan panas


 Tidak ada tegangan ke kolektor driver
 Osilator horizontal tidak berfungsi
 Bisa jadi Transformer nya rusak

3
11. HOT diganti tp langsung rusak begitu TV di on-kan. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan
karena :

 Kapasitor resonan 1600v nilainya mengecil atau solderan 


 Def yoke short
 Flyback short
 Tabung rusak, ditandai adanya loncatan api didalamnya
 B+ over
 Frekwensi osilator naik

Cara menanggulangi agar HOT tidak rusak pada saat penggantian sementara sumber panyakitnya belum
ketemu

1. Putus jalur pin-flyback yang ke HOT


2. Pasang dua lampu 100W/220V antara pin-flyback dengan HOT secara parallel
3. Hidupkan TV. Jika lampu menyala terang berarti masih ada kerusakan pada bagian lain yang dapat
menyebabkan transistor HOT rusak. Jika nyala lampu sudah redup berarti kerusakan telah teratasi
dan kembalikan sirkit seperti semula.

Lihat gambar dibawah ini untuk cara pemasangannya.

12. HOT panas dan tidak lama akan rusak lagi. Penyebabnya antara lain:

 Frekwensi osilator horizontal berubah. Biasanya ditandai flyback-nya bersuara (berdenyit)


 Sinyal drive yang kurang sehingga menyebabkan under-drive. Umumnya disebabkan karena elko
kering pada suply Vcc tranfo horisoantal drive. Tegangan suply yang drops. Pada horisontal
oslator maupun horisontal drive juga dapat menyebabkan masalah ini.
 Sinyal drive yang over. Dapat disebabkan tegangan suply pada horisontal osilator atau horisontal
drive yang over. Biasanya karena ada part seperti resistor yang diganti dengan nilai yang berbeda.
Sinyal drive yang over dapat juga disebabkan karena tegangan Hvcc pada IC jungel over. Dapat
disebabkan karena kerusakan regulator atau ada resistor yang diganti dengan nilai yang tidak sama
 Arus kolektor over disebabkan karena beban yang over. Mungkin disebabkan karena def yoke,
flyback, bagian vertikal out ada masalah
 Tegangan kolektor over. Dapat disebabkan karena kapasitor resonan nilai mengecil, tegangan
power suply kadang berubah naik
 Transistor yang dipasang tidak asli atau tidak cocok
 Pemasangan HOT dengan pendingin kurang baik
 Ada solderan kurang bagus pada bagian horisontal output
 Kadang listrik yang sering hidup mati, pindah chanel, memasang video in pada saat TV dalam
keadaan hidup, ada sinyal dari handphone terlalu dekat dapat menimbulkan triger yang dapat
merusak transistor HOT
4
13. Gambar tidak sinkron. Dapat disebabkan karena :

 Kerusakan x-tal 500Khz resonator eksternal


 Kerusakan X-tal warna pada TV yang sudah tidak menggunakan eksternal resonator. Problem
seperti ini kadang disertai dengan gejala warna sering hilang
 Kadang IC Jungel mempunyai jalur input sendiri untuk sinyal sinronisasi. Jika jalur sinyal ini
terputus maka akan menyebabkan gambar tidak sinkron vertikal mauoun horizontal
 IC jungel yang rusak
 EPROM data korup

14. Ada blok hitam pada bagian kanan layar. Problem seperti ini dapat disebabkan karena :

 Bisa jadi ada solderan pada AFC dan IC Jungel yang kendor
 IC Jungel rusak

15. Ada beberapa blok hitam vertical. Problem dapat disebabkan karena :

 Elko pada suply tegangan B+ dekat pin-tranfo flyback kering


 Elko pada suply tranfo horisontal driver kering
 Resistor yang diseri dengan kapasitor yang terletak pada kolektor tranfo horisontal drive rusak atau
solderan lepas
 Pada jalur suply tegangan B+ ke flyback kadang dipasang sebuah kumparan. Jika kumparan ini di
jumper atau short dapat juga menyebabkan timbulnya gangguan ini

16. Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek pada gambar yang
kontras. Gangguan akan nampak jelas jika gambar mempunyai kontras yang tinggi. dan akan nampak
lebih jelas jika gambar menampilkan tulisan teks atau OSD
Dapat disebabkan karena, kapasitor elko yang terdapat pada jalur tegangan B+ dekat tranfo flybak kering

17. Raster menyempit kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :

 Kapasitor 1600v nilainya menurun. Coba ditambah dengan ukuran yang lebih kecil misalnya
1nf/2kv
 B+ kurang
 Pada TV yang mempunyai sirkit Koreksi EW mungkin disebabkan karena kesalahan adjustment
Horisontal-Size

18. Raster berbentuk seperti trapezium. Hal ini disebabkan antaralain:

 Ada yang shor/sedikit short diantara 2 buah kumparan DY


 Untuk memastikan apakah terjadi short pada salah satu kumparan Def Yoke horisontal, maka lepas
dan pisahkan dahulu solderan salah satu ujung sambungan paralel ke 2 kumparan Def Yoke.
Masing-masing kumparan diukur resistansinya (sebaiknya menggunakan meter digital). Jika
diukur kedua kumparan ini resistansinya berbeda, berarti yang mempunyai resistansi lebih kecil
ada bagian yang short

19. Raster mengembang (blooming). Problem ini dapat disebabkan karena :

 Flyback rusak. Kerusakan pada diode penyearah yang ada didalam tranfo flyback
 Tegangan heater kurang, yang dapat karena solderan kurang baik, konektor CRT soket kurang
kontak, atau ada resistor heater yang molor nilainya
 Emisi katode tabung gambar lemah

20. Raster kembang kempis (breathing). Hal ini disebabkan antara lain:

 Tergangan B+ problem, kerusakan pada bagian power supply


 Tranfo flyback rusak pada bagian tegangan tinggi
 Transistor HOT yang dipasang tidak cocok
 Problem pada sirkit EHT input atau pada sirkit Koreksi EW
5
 Untuk mengurangi problem kembang kempis, maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi level
britnes dan kontras gambar

21. Timbul gangguan garis-garis kecil pada bagian pinggir kiri-kanan layar, kadang disertai dengan
timbulnya suara berisik dari tranfo flyback. Kerusakan dapat disebabkan dari bagian AFC atau dari IC
jungel yang kerjanya tidak normal

22. Gambar melipat tegak lurus dibagian tengah layar atau timbul gangguan garis putih tegak lurus
dibagian tengah layar. Problem dapat disebabkan karena :

 Karakteristik transistor HOT berubah sehingga faktor penguatan menurun


 Kualitas Transistor HOT yang dipasang sebagai pengganti tidak baik, atau karakteristiknya tidak
sama
 Problem pada sirkit bagian Horisontal driver sehingga HOT under drive

23. Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar. Problem dapat disebabkan karena :

 Konektor def yoke horisontal kendor atau hubungan ada yang putus
 Kapasitor "S" rusak open. Ganti dengan nilai yang sama karena mempunyai pengaruh terhadap
geometri gambar

24. Cacat horizontal linear. Cacat ini menyebabkan bagian kanan layar gambar terkompresi. Gejala akan
nampak jelas jika sedang menampilkan close up seorang penyiar dimana pundak kiri-kanan
pemyiar nampak tidak simetri. Problem dapat disebabkan karena :

 Coil horisontal linear terbakar


 Pemasangan coil horisontal linear terbalik polaritasnya
 Def Yoke diganti bukan aslinya

25. Cacat pin-cushion. Gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar. Problem dapat
disebabkan karena :

 Adjustment Parabola atau Pin-Amplifier pada EW geometri


 Sirkit-Pin Cushion atau Koreksi EW ada part yang rusak atau jalur putus. Yang paling sering
terjadi adalah kerusakan resistor atau transistor power pada Pin-driver amplifier

26. Tegangan B+ drops. Pada saat bagian horisontal belum bekerja tegangan B+ normal, tetapi pada saat
bagian horisontal bekerja tegangan B+ drops. Tegangan B+ drops dapat disebabkan karena. Problem pada
bagian horisontal output, tetapi dapat juga disebabkan karena problem pada bagian power suply. Pada TV
yang diperlengkai protektor OVP (Over Current Protector) akan menyebabkan TV mati protek. Problem
pada bagian horisontal output yang dapat menyebabkan tegangan B+ drops antara lain adalah :

 Kumparan def yoke rusak ada yang sedikit short


 Kumparan flyback rusak ada yang sedikit short
 Diode penyearah yang ada disekitar flyback ada yang short
 Beban flyback over yang dapat disebabkan karena IC Vertikal Out short misalnya

27. Membedakan penyebab tegangan B+ drops karena problem bagian horisontal atau karena problem
bagian power suply. Dapat dilakukan sebagai berikut:

 Lepas/putus jalur B+ yang ke FBT


 Pasang dua buah lampu pijar 100W/220V secara paralel di B+ dengan ground, sebagai beban
tiruan (Dummiload)
 Hidupkan power supply
 Jika tegangan B+ drops berarti bagin power suply yang problem
 Jika tegangan B+ normal berarti yang problem bagian horizontal

28. Kerusakan kumparan Def Yoke. Kerusakan bisa disebabkan bagiaan tertentu kawat email ada yang
terluka sehingga memicu terjadinya loncatan api antar kawat gulungan. Loncatan api ini lama
6
kelamaan dapat menyebabkan gulungan disekitarnya ikut terbakar. Kerusakan umumnya disebakan karena
adanya sejenis lem yang telah kering pada def yoke yang sifatnya berubah menjadi korosif dan merusak
lapisan email. Pada malam hari terjadi pengembunan pada kaca tabung gambar sehingga didalam def yoke
menjadi basah. Hal ini juga dapat memicu terjadinya kerusakan def yoke. Jika kerusakan def yoke ringan
maka biasanya menyebabkan raster nampak seperti trapesium. Tetapi keruskan parah dapat menyebabkan
def yoke keluar api dan berasap, tegangan B+ drops atau transistor HOT rusak. Def yoke yang terbakar
pada bagian horisontal kadang masih dapat diperbaiki bila yang terbakar baru beberapa gulungan saja.
Kami sudah mencoba beberapa kali hal ini dan tidak pernah rusak kembali. Caranya adalah sebagai
berikut :

 Sekitar bagian yang terbakar tetesi cairan thinner. Lakukan beberapa kali dengan tujuan agar
gulungan yang nampak terbakar dapat diangkat dan dipisahkan dari gulungan lain yang masih
bagus lapisan emailnya
 Bersihkan dengan hati-hati jika ada bekas lem yang kering, jangan sampai merusak email kawat
lain yang masih
 Pisahkan atau angkat dengan hati bagian kawat email yang nampak rusak dari gulungan lainnya
yang masih bagus dengan obeng jam minus kecil dengan hati-hati. Jangan sampai merusak email
gulungan lain yang masih bagus. Kadang kawat email yang akan kita angkat putus, hal ini tidak
masalah, karena dapat disambung kembali dengan kawat email tambahan
 Beri isolasi kawat-kawat yang emailnya mengelupas. Kami biasa gunakan isolasi dari paper
(kertas)
 Untuk mencegah kemungkinan ada kawat email lain disekitar gulungan yang terbakar yang
mungkin sedikit rusak kecil, maka kami berikan lem alteco pada sekitar bekas gulungan kawat
yang terbakar

jika kamu mempunyai 2 buah def yoke rusak dengan tipe yang sama, jika masing-masing yang yang rusak
hanya satu gulungan saja, maka ke dua def yoke ini dapat dioplos sehingga mendapatkan sebuah def yoke
yang baik. Menyambung kembali secara parallel 2 kumparan def yoke akan menimbulkan masalah jika
polaritas penyambungan salah. Untuk menghindari kesalahan penyambungan, maka pemasangan
sebaiknya dilakukan satu demi satu.

 Pasang (solder) salah satu kumparan dahulu pada konektor


 Kumparan ke dua pasang (solder) satu ujung kabelnya saja pada salah satu konektor
 Hidupkan pesawat. Raster akan nampak tidak normal
 (Masih dalam kondisi TV hidup) Menggunakan tang jepit, ujung kabel kumparan kedua yang
belum dipasang sambungkan ke konektor sehingga terpasang parallel dengan cara disentuhkan
sementara sesaat saja
 Jika timbul api seperti orang mengelas, maka berarti polaritas kumparan kedua pemasangan
terbalik. Jika polaritas sudah benar, maka raster akan hidup normal.

Dari pabrik umumnya kumparan def yoke sudah dituning dengan pas menggunakan pita magnet atau
sejenisnya dengan tabung gambar untuk menghasilkan purity dan konvergen yang baik. Mengganti def
yoke dengan nomor part yang tidak sama kalau dilihat sekilas dari tampilan gambar mungkin tidak ada
masalah. Tetapi kalau diteliti dengan seksama, ada kemungkinan menimbulkan problem seperti :

 Horisontal size berubah, dapat dikoreksi dengan mengganti nilai kapasitor resonan
 Kalau perbedaan impedansi (ressistansi) antara yang orisinil dengan penggantinya jauh berbeda
dapat menyebabkan transistor HOT panas dan rusak
 Purity sulit diadjust. Ada sedikit bagian yang flek
 Dinamik konvergen sulit atau sama sekali tidak dapat diadjust. Teks akan terlihat tidak konvergen
 Dinamik konvergen sulit diadjust
 Problem cacat "S". dapat dikoreksi dengan cara mencoba mengganti kapasitor "S"

7
Cara Mencegah TR Horizontal Jebol Lagi

1. Pertama, lepas tr yang mati, kemudian hidupkan tanpa tr horizontal. ketika menemukan transistor
horisontal mati, jangan langsung diganti. Ukur dulu tegangan b+ pada suplay flyback 115volt.
Karen penyebab transistor rusak bisa jadi b+ over.
2. Cek dioda damper pada transistor horizontal ini biasanya di paralel dengan colektor transistor
horisontal Bersamaan capasitor resonant. <br />

Cara pencegahan agar tr tidak langsung short:


1. Untuk uji coba pada saat menggunakan transistor horizontal baru, gunakan bohlam ukuran 100
watt yang di seri dengan kaki kolektor transistor horizontal sebelum menuju pcb untuk lebih
jelasnya lihat gambar berikut ini.

2. Pada tahap uji coba biasanya jika bohlam langsung menyala terang berarti ada permasalahan pada
blog horisontal misalnya, capasitor resonant mengalami perubahan nilai. Terutama mengalami
penurunan capacity. Hal ini akan lebih mudah jika kita memiliki esr meter. Karena sebelum
menyalakan tv bisa mengukur dengan pasti berapakah nilai kapasitas ada resistance capasitor
resonant. Misalnya capasitor resonant dalam keadaan normal atau malah sudah diganti dengan
yang baru namun masih menyala terang. Ada kemungkinan terjadi kerusakan pada flyback tv.
3. Jika bohlam meredup, cek pada tegangan heater dan screen. Apakah ada tegangan. Jika flyback
rusak output flyback tidak akan muncul pada keduanya.

Cara kedua dengan menggunakan resistor 20ohm 20watt resistor kapur. Atau setelah menggunakan
bohlam kurang yakin. Cara kerja:
1. Seperti penggunaan pada bohlam. Resistor ini diseri dengan kaki kolektor tr horisontal sebelum ke
pcb
2. Gunakan satu resistor. Hal ini dilakukan jika menggunakan bohlam sudah dilakukan sehingga
benar benar aman.
3. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini

8
4. Setelah beberapa saat coba sentuh transistor horisontal. Jika panas berlebih berarti permasalahan
pada bagian horisontal masih ada. Saat menyentuh tr, jangan kondisi menyala
5. Jika panas normal coba menggunakan dua resistor yang di paralel sehingga impedance lebih kecil.
Terus monitor panas pada transistor horizontal.
6. Jika panas normal, dan sudah yakin Silahkan pasang transistor secara langsung.

Ini hanyalah sebagai pencegahan terhadap kerusakan transistor horizontal baru. Pada beberapa kasus hal
ini tidak berlaku jika kerusakan dengan gejala. Misalnya: setelah ganti transistor horizontal beberapa hari
sudah digunakan, jebol lagi. Ini menjadi PR tersendiri bagi teknisi. Dari pengalaman saya ini disebabkan
karena beberpa faktor:
1. Transistor palsu
2. Transistor diganti dengan seri yang berbeda dari aslinya.
3. dioda damper ada yang bocor

9
Cara Cek Transistor HORIZONTAL TV Menggunakan Multimeter
Cara mengukur transistor horizontal output menggunakan multi tester adalah sebagai berikut:
Putar knop tester ke arah X10 ohm.

Info 1

Info 2

1. Tempelkan pen HITAM pada pin1(B) Transistor lalu pen MERAH di pin2(C) Ket: Jarum tester
bergerak ke kanan tapi tidak full, tandai berhentinya.
2. Tempelkan pen HITAM pada pin1(B) Transistor lalu pen MERAH di pin3(E) Ket: Jarum tester
bergerak sedikit lebih ke kanan dibanding pengukuran pertama.
3. Tempelkan pen MERAH pada pin1(B) Transistor lalu pen HITAM di pin2(C). Ket: Jarum tester
tidak bergerak.
4. Tempelkan pen MERAH pada pin1(B) Transistor lalu pen HITAM di pin3(E). Ket: Jarum tester
bergerak seperti pengukuran di no.2
5. Tempelkan pen HITAM pada pin2 Transistor lalu pen MERAH di pin3(E). Ket: Jarum tester tidak
bergerak.

Jika hasil pengukuran (kurang lebih) tidak seperti di atas, hampir bisa dipastikan Transistor Horizontal
Rusak.

TR Horizontal TV tipe D2499 dapat diganti dengan D1559; keduanya dapat mengganti tipe TR horizontal
yang lain, misalnya MD1803DFH.

10

Anda mungkin juga menyukai