Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Analisis


1. Karakteristik studi
Berdasarkan jumlah keseluruhan artikel yang telah diteliti dari 4 database yaitu,
PubMed, Science Direct, Emerald, Google Scholar sebanyak 3521 dan didapatkan
3490 artikel yang tidak sejalan dengan tujuan penelitian pustaka sehingga pnelitian
ini menetapkan 9 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi
Hasil pencarian studi berdasarkan database penelitian

Tahun Database N Jenis studi penelitian/ artikel


Cross sectional
2019-2021 Pubmed 40 0
Science direct 297 0
Google Scholar 3080 6
Emerald 104 0
Hasil 3521 6

Setiap penelitian membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku


pencegahan penyebaran covid-19 pada anak. Dari sekian artikel dari empat database
terdapat 6 artikel dengan methode cross sectional.
Sintesis Grid

No Author and Years Judul penelitian Study design, Sample, Variable, Summary of result Database
Instrumen, Analysis
1. (Retno dkk, 2021) Faktor-faktor yang Design : cross sectional Pengetahuan PHBS untuk Google scholar
mempengaruhi perilaku Sample : 59 siswa/siswi SD mencegah Covid-19 pada siswa
hidup bersih dan sehat negeri srimulyo siswi Sekolah Dasar Negeri
untuk mencegah covid-19 Variable : perilaku hidup bersih Srimulyo 89,8% didominasi oleh
pada siswa siswi SD negeri dan sehat kategori baik, pengetahuan
srimulyo 4 kecamatan Instrument : kuesioner tertutup tentang Covid-19 pada siswa
gondang kabupaten sragen Analysis : analisis data univariat siswi Sekolah Dasar Negeri
dan bivariat Srimulyo didominasi oleh
kategori cukup sebesar 55,9% dan
kategori baik sebesar 44,1%.
Pengetahuan yang baik tentang
Covid-19 pada siswa siswi
Sekolah Dasar Negeri Srimulyo 4
ini didukung bahwa hampir
seluruh siswa siswi (89,8%)
pernah mengikuti penyuluhan
terkait Covid-19 dan dukungan
orang tua terkait perilaku PHBS
untuk mencegah Covid-19 pada
siswa siswi Sekolah Dasar Negeri
Srimulyo sebagian besar dalam
kategori baik, yaitu sebesar
79,7%. , dukungan dari sekolah
terkait perilaku phbs untuk
mencegah Covid-19 pada siswa
siswi Sekolah Dasar Negeri
Srimulyo mayoritas dengan
kategori baik, yaitu sebesar
84,7%. sikap siswa siswi Sekolah
Dasar Negeri Srimulyo terkait
perilaku PHBS untuk mencegah
Covid-19 mayoritas dalam
kategori baik, yaitu sebesar
64,4%.
2 (Ni komang ayu Gambaran faktor-faktor Design : cross sectional Adanya peran guru terhadap Google scholar
resiyanthi dkk, yang mempengaruhi Sample : 33 siswa PHBS sebagian besar kurang
2021) perilaku hidup bersih dan Variable : perilaku hidup bersih sebanyak 17 responden (51,5%),
sehat pada anak usia dan sehat peran orang tua terhadap PHBS
sekolah Instrument : kuesioner sebagian besar kurang sebanyak
Analysis : analisis statistik 17 responden (51,5%), sikap
deskriptif siswa terhadap PHBS sebagian
besar cukup sebanyak 17
responden (51,5%), pengetahuan
siswa terhadap PHBS sebagian
besar cukup sebanyak 19
responden (57,6%), dan fasilitas
(sarana prasarana) terhadap
PHBS sebagian besar tidak
memenuhi sebanyak 33
responden (100%).
3 (Ernyasih dkk, Faktor- faktor yang Design : cross sectional variabel yang berhubungan Google scholar
2020) berhubungan dengan Sample : 134 santri dengan PHBS diketahui adalah
perilaku hidup berish dan Variable : perilaku hidup bersih pengetahuan (p value=0,000),
sehat (PHBS) pada santri dan sehat sikap (p value =0,009), sarana
MTS di pondok pesantren Instrument : kuesioner prasarana (p value =0,000) peran
Analysis : uji statistik chi-square guru (p value =0,000) dan peran
teman sebaya (p value =0,000).
Sedangkan variabel yang tidak
berhubungan yaitu umur (p value
=0.184) dan jenis kelamin (p
value =0,610).
4 (Agita dkk, 2021) Perilaku hidup bersih dan Design : cross sectional Terdapat hubungan tingkat Google scholar
sehat dan pelaksanaan Sample : 88 siswa pengetahuan PHBS p-value
protokol kesehatan Variable : 0,005, Tingkat sikap PHBS p-
pencegahan covid-19 pada Instrument : kuesioner value 0,044, Tingkat Pengetahuan
siswa sekolah dasar Analysis : analisi bivariat Protokol Kesehatan COVID-19 p-
dengan uji statistik chi-square value 0,001, tingkat sikap
Protokol Kesehatan COVID-19 p-
value 0,019 dengan tindakan
pencegahan penularan COVID-
19. Variabel fasilitas sanitasi
lingkungan tidak berhubungan
dengan tindakan pencegahan
penularan COVID-19 di sekolah.
5 (Irni setyawati Perilaku pencegahan Design : cross sectional terdapat perbedaan perilaku Google scholar
dkk, 2020) penularan covid-19 remaja Sample : 176 remaja pencegahan penularan Covid-19
di sidoarjo Variable : berdasarkan jenis kelamin yang
Instrument : kuesioner bermakna (nilai p = 0,02) dan
Analysis : analisis bivariat terdapat perbedaan perilaku
dengan uji chi square pencegahan penularan Covid-19
berdasarkan pengetahuan yang
bermakna (nilai p = 0,0001).
6 (siti haryani dkk, Pengetahuan dan perilaku Design : cross sectional 75% atau 90 siswa SMK Google scholar
2021) mencuci tangan pada siswa Sample : 120 siswa Muhammadiyah Sumowono
SMK sebagai upaya Variable : Kabupaten Semarang
pencegahan covid-19 Instrument : kuesioner berpengetahuan baik, bahwa 85.8
Analysis : analisis univariat % atau 103 siswa SMK
Muhammadiyah Sumowono
Kabupaten Semarang berperilaku
baik. Analisis bivariat
menunjukkan hasil ada hubungan
antara pengetahuan dan perilaku
mencuci tangan dengan nilai
signifikasi (p-value) sebesar
0.003, dimana p-value kurang
dari α (0.05).
Beberapa hasil analisis tabel literature dari telaah ke-7 artikel yang didapatkan
dari database menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
penyebran covid-19. Berdasarkan dari ke-7 jurnal di atas didapatkan bahwa faktor yang
dapat mempengruhi perilaku pencegan penyebaran covid-9 pada anak diantaranya
adalah pegetahuan, perilaku, sikap, keyakinan, sarana prasana , peran guru dan peran
orang tua.

B. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan oleh (Retno, 2021) dengan judul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Mencegah Covid-19 Pada
Siswa Siswi SD Negeri Srimulyo 4 Kecematan Gonang Kabupaten Sragen.” Penelitian
ini mengemukakan bahwa adanya pengaruh pengetahuan tentang penyebaran covid-19
terhadap pencegahan perilaku hidup dan sehat pada siswa siswi Sekolah Dasar Negeri
Srimulyo 4 Kecematan Gondang Kabupten Sragen. Dari hasil tesebut yang melakukan
PHBS dengan baik merupakan responden yang memiliki pengetahuan baik, sedangkan
yang memiliki pengetahuan yang kurang merupakan responden yang kurang dalam
menerapkan PHBS terkait pencegahan covid-19. Pengetahuan yang dimaksud disini
ialah berupa penyuluhan terkait covid-19, penyuluhan sendiri yang dimaksud merupakan
pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum segala pengupayan yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, ataupun pada
masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan
atau promosi kesehatan, dan penelitian ini mengemukakan bahwa terdapat pengaruh
sikap terhadap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyebaran
covid-19. Perilaku ini dapat berpengaruh terhadap sikap, sikap ini sendiri merupakan
kesediaan atau respon seseorang terhadap suatu objek di suatu lingkungan dan sikap dan
keyakinan ini dapat berpengaruh pada perilaku seseorang atau kelompok.
Sejalan penelitian yang dilakukan oleh (Agita Kusuma, 2021) yang berjudul
“Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Pencegahan
Covid-19 Pada Siswa Sekolah Dasar.” Penelitian ini mengemukakan bahwa salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan penyebaran covid-19 adalah
tingkat pengetahuan yang dapat mempengaruhi tindakakan seseorang, tanpa pemahaman
dan pengetahuan yang baik tidak mungkin seseorang dapat bertindak pencegahan
penularan covid-19. Pengetahuan sendiri merupakan kemampuan untuk menerima,
mempertahankan, dan menggunakan informasi, yang mempengaruhi oleh pengalaman
dan keterampilan.
Penelitian ini juga mengemukakan bahwa sikap merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi perilaku penyebaran covid-19 dari terbentuknya suatu
perilaku, sikap ini merupakan respon atau reaksi seseorang yang masih bersifat tertutup
terhadap suatu objek, stimulus, atau topik. Perlunya memberikan pemahaman akan
pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat diharapkan dapat merubah sikap negative
siswa dan hal ini diharapkan agar mau menerima perilaku tersebut dan mau
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada penelitian ini mengemukakan bahwa fasilitas merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi pencegahan penyebaran covid-19, fasilitas disini diperlukan
untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang
menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan. Fasilitas ini di upayakan adanya penyediaan air bersih, tempat
pembuang sampah, jamban, dan tempat cuci tangan.
Penelitian yang dilakukan oleh (ayu, 2020) yang berjudul “Gambaran faktor-
faktor yang mempengaruhi peilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah”
penelitian ini menyatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi penyebaran covid-19
salah satu diantaranya yaitu adanya peran guru terhadap perilaku hidup bersih dan
sehat, peran guru merupakan referensi bagi siswa-siswinya untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Peran guru merupakan faktor renforcing dalam pembentukan
perilaku kesehatan bagi peserta didiknya. Hal ini dikarenakan guru menjadi contoh
kepada muridnya berperilaku hidup bersih dan sehat di sekolah, selain memberikan
contoh guru juga berperan untuk mengawasi dan mengontrol siswa dalam menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah, faktor kedua yaitu adanya peran orang tua
terhadap PHBS orang tua mempunyai peran penting dalam mendorong anak untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat, dimana orang tua figur yang paling dekat dan paling
mengetahui perkembangan perilaku hidup anaknya, karena anak-anak menghabiskan
waktunya di rumah bersama orang tua dan keluarga lainnya. Orangtua merupakan
contoh bagi anaknya di rumah sehingga orang tua sangat berperan dalam perilaku hidup
bersih dan sehat siswa karena orangtua merupakan orang terdekat dengan anak, perilaku
dan perbuatan orang tua merupakan contoh bagi anak.
Faktor yang ketiga yakni adanya pengaruh sikap siswa terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat dimana sikap merupakan reaksi atau respon tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi
yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju- tidak setuju, baik-tidak baik, dan
sebagainya. Fungsi sikap dalam kata lain belum merupakan tindakan (reaksi terbuka)
atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku tindakan atau reaksi tertutup.
selanjutnya faktor yang keempat adanya pengetahuan siswa terhadap PHBS
Pengetahuan siswa terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tidak didapatkan
secara menyeluruh di tempat pendidikan formal saja, melainkan informasi yang mereka
dapatkan kebanyakan didapat dari luar tempat pendidikan formal. Akses pengetahuan
tentang PHBS juga dapat berasal dari perilaku luar seperti perilaku teman, orang tua,
guru dan masyarakat. Pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara internal maupun
eksternal. Pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang bersal dari dirinya sendiri
berdasarkan pengalaman hidup. Pengetahuan secara eksternal yaitu pengetahuan yang
diperoleh dari orang lain termasuk keluarga dan guru, yang terakhir faktor yang kelima
yaitu adanya sarana dan prasarana terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dimana
sarana dan prasarana merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang
dilakukan didalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia, maka
semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai
rencana.Sarana dan prasarana yang mendukung yaitu ruang kelas, kamar mandi/wc,
ruang UKS, kantin, halaman dan pagar sekolah, ventilasi, sanitasi, sumber air, tempat
pembuangan sampah, wastafel dan sabun pencuci tangan, dengan keadaan sarana dan
prasarana yang cukup, pihak sekolah juga lebih mudah dalam memberikan pengetahuan
tentang bagaimana berperilaku hidup sehat.
Penelitian yang dilakukan oleh (Ernyasih, 2020) yang berjudul “Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Santri MTS
Di Pondok Pesantren Al-Amanh Al-Gontory Tahun 2020.” Penelitian ini menyatakan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan PHBS. Faktor ini dapat
mempengaruhi santri yang kurang mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit yang
dapat menular, penyebaran covid-19 bisa diatasi dengan dua cara yakni kontak
langsung maupun tidak langsung. Terdapat hubungan antara sikap dengan PHBS, dan
terdapat adanya hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku PHBS. Sikap
merupakan suatu reaksi atau respon dari seseorang yang selalu diarahkan kepada suatu
hal atau objek tertentu yang sifatnya masih tertutup. dan terdapat hubungan antara sarana
prasarana dengan perilaku PHBS, sekolah harusnya menyediakan sarana dan prasarana
yang lengkap dan mmenuhi syarat untuk mendukung dan terlaksananya kegiatan PHBS.
Dari pernyataan di atas diketahui bahwa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) diantaranya ialah pengetahuan, sikap, dan sarana dan
prasarana.
Penelitian yang dilakukan oleh (Siti Haryani, 2021) dengan judul “Pengetahuan
Dan Perilaku Mencuci Tangan Pada Siswa SMK Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19.”
Penelitian ini mengemukakan bahwa faktor pencegahan penyebaran covid-19 salah
satunya pengetahuan, pengetahuan merupakan suatu hasil penginderaan manusia atau
hasil pemahaman seseorang terhadap suatu objek melalui pancaindra yang dimilikinya.
Panca indra manusia untuk penginderaan terhadap objek seperti penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Pengetahuan seseorang sebagian besar
diporoleh melalui indra pendengaran dan indra penglihatan.
Kemudian faktor yang kedua yaitu faktor perilaku. Melakukan CTPS merupakan
salah satu usaha pencegahan penyakit yang mudah untuk dilakukan. Kebiasaan setiap
anak dalam berperilaku mencuci tangan dengan sabun antiseptik agar terhindar dari
berbagai macam penyakit sehingga dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari..
Keyakinan yang terbentuk dari perilaku CTPS agar terhindar dari berbagai macam
penyakit dapat menjadi bentuk penerapan yang sering dijumpai setiap harinya. Demi
memperoleh hasil yang maksimal, maka mencuci tangan hendaknya menggunakan air
bersih yang mengalir dengan menggunakan sabun antiseptik, kemudian dikeringkan
dengan handuk bersih atau menggunakan tisu. Perilaku CTPS menjadi penting
mengingat fungsi dari tangan yang sering kontak dengan tubuh sendiri atau orang lain
baik secara langsung maupun menggunakan media atau kontak tidak langsung. Bahaya
muncul apabila kontak dilakukan dalam kondi tangan yang sedang kotor, hal ini dapat
memicu penyebaran penyakit melalui pemindahkan bakteri, virus, dan parasit dari satu
orang ke orang lain tanpa disadari. Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis
seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi bentuk
pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit) dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan
konkrit).
Faktor ketiga yaitu faktor sumber informasi, informasi adalah data yang sudah
diolah menjadi bentuk baru yang memiliki makna bagi penerimanya dan bermanfaat
untuk mengambil keputusan saat ini atau di masa depan. Orang yang memiliki sumber
informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih banyak pula.
Seseorang yang kurang terpapar dengan informasi mengenai penyebaran covid-19 akan
berdampak ketidak tahuan bagaimana mencegah penyebaran covid-19 ini.
Penelitian yang dilakukan oleh (Irni Setyawati, 2020) dengan judul “Perilaku
Pencegahan Penularan Covid-19 Remaja Di Sidoarjo.” Penelitian ini menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan penyebaran covid-19 diantaranya
pengetahuan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai pengetahuan baik terkait pencegahan penularan covid-19. Pengetahuan
merupakan hasil hasil pemahaman atau cari tahu seorang individu melalui inderanya
terhadap suatu objek, dan faktor yang kedua adalah perilaku, penelitian menunjukkan
bahwa terdapat responden yang memiliki perilaku yang baik tentang pencegahan
penyebaran covid-19, perilaku artinya menjaga jarak yang baik tetapi harus
mengedepankan perasaan orang lain sehingga tidak merasa tersinggung, dan perilaku itu
sendri merupakan suatu hasil antara stimulus dan respon seseorang
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu sumber database pencarian artikel hanya
menggunakan 4 database dengan jumlah artikel yang digunakan sebagai referensi yang
sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi masih terbatas. Ada batasan bahasa pada
artikel yang diinkulsi yaitu hanya mengambil artikel yang berbahasa inggris dan
indonesia.
D. Implikasi Penelitian
Implikasi dari hasil penelitian ini telah diperoleh dapat memanfaatkan dalam
berbagai bidang, diantaranya :
1. Pelayanan keperawatan
2. Bidang pendidikan

Anda mungkin juga menyukai