perusahaan pertambangan
dan masuk kedalam
kategori limbah industri,
Bahan kimia
proses
20XX 5
Diagram alir penentuan kebutuhan unit pada Pengolahan Air Limbah pada Lahan Basah Buatan
FITOREMEDIASI
• Penggunaan tumbuhan untuk
menghilangkan, memindahkan,
menstabilkan, atau menghancurkan
Phyton
bahan pencemar baik itu senyawa
“Tumbuhan”
organik maupun anorganik (Purakayastha
et al., 2010).
Remedium • Dapat diterapkan secara ex-situ
“Menyembuhkan” menggunakan kolam buatan atau reactor
maupun in-situ (langsung di lapangan)
pada tanah atau daerah yang
terkontaminasi limbah
Presentation title 20XX 7
Presentation title 8
FITOREMEDIASI
Kelebihan Kekurangan
Tidak memerlukan biaya yang banyak Fitoremediasi tidak sesuai untuk kontaminan yang
berada di kedalaman yang signifikan karena distribusi
akar tanaman dangkal
Teknologi ramah lingkungan dan teknologi Membutuhkan waktu yang lama
pengolahan yang sederhana
Biaya operasional dan biaya perawatan lebih rendah Banyaknya konsentrasi zat kontaminan
mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan yang
digunakan
Tumbuhan yang digunakan dapat meningkatkan Hanya jenis limbah tertentu yang dapat menggunakan
kualitas udara dan mengisolasi gas rumah kaca fitoremediasi
Tidak mempengaruhi struktur tanah (mampu Tumbuhan yang telah mengandung kontaminan tidak
mempertahankan dan merangsang struktur tanah) dapat dibuang secara langsung
Bisa dikombinasikan dengan metode pengolahan Sampling dan analisa jaringan inti tanaman
limbah yang lain
Presentation title
diperlukan untuk memastikan perpindahan 9
MEKANISME
FITOREMEDIASI
• Fitoekstraksi
• Fitovolatilisasi
• Fitodegradasi
• Fitostabilisasi
• rhizofiltrasi
• Mikroorganisme
10
Sumber: (Osman et al., 2020)
Presentation title 20XX 11
Tidak semua tanaman dapat digunakan dikarenakan semua
tanaman tidak dapat melakukan metabolisme, volatilisasi dan
akumulasi semua polutan dengan mekanisme yang sama. Pada
fitoremediasi dipilih tanaman yang mempunyai sifat:
Mampu
mengkonsumsi air Sejumlah tumbuhan dari
Cepat tumbuh dalam jumlah yang banyak famili memiliki
banyak pada waktu
yang singkat sifat hipertoleran
(mampu mengakumulasi
logam dengan
konsentrasi tinggi pada
Mampu meremediasi
Toleransi yang tinggi jaringan akar dan tajuknya
lebih dari satu
terhadap polutan → hiperakumulator.
polutan
ekosistem, memanfaatkan
proses filtrasi, adsorpsi,
sedimentasi, pertukaran
ion dan penguraian
mikroba (Torrens, 2015).
Mekanisme
CWs
Presentation title 20
Jenis tumbuhan berpotensi sebagai hiperakumulator
Nikel
22
Metal Influent
Metode Vegetasi % Removal Referensi
(mg/L)
Constructed Cyperus Ni (10.79) 98 (Hernandez &
Wetland alternifolius Cr (11.42) 99 Villar, 2022)
23
Metal Influent
Metode Vegetasi % Removal Referensi
(mg/L)
Fe (38.1) 98.6/89.8
Constructed Typhia Mn (2.6) 75.5/−20.3 (Dufresne et al.,
Wetland latifolia Ni (0.4) 88.5/58.1 2015)
Zn (9.0) 96.7/96.3
Fe (166) 82.35
Constructed Typha sp. (Mitsch &
Typha latifolia
Al (83) 61.25 Wise, 1998)
Wetland
Mn (250) 94.9
24
Desain Satuan Tipe FWS
Waktu tinggal
Hari 4 - 15
hidrolis
➢ Air Limbah
➢ Effluent Standard → efluen IPAL
➢ Stream Standard → badan air penerima
Effluent Standard
Effluent Standard
Stream Standard
Stream Standard
Constructed Wetland harus dikelola jika ingin bekerja
dengan baik. Pengelolaan lahan basah harus fokus pada
faktor yang paling penting dalam kinerja maintenance:
a. Memberikan banyak peluang pada air untuk kontak
dengan mikroba dan pollutant
b. Memastikan bahwa aliran mencapai semua bagian lahan
basah (constructed wetland)
c. Menjaga lingkungan yang baik dan sesuai untuk
mikroba mempertahankan pertumbuhan vegetasi yang
kuat
SOP
33
Terima Kasih
Ipung Fitri Purwanti
0812 311 1480
purwanti@enviro.its.ac.id