Remediasi yaitu proses pembersihan lingkungan dari lokasi yang terkontaminasi dan teknik
untuk mengurangi atau menghilangan kontaminasi dari tanah. Dibagi 3 :
2. Remediasi kimia yang menggunakan proses kimia solidifikasi dan juga ekstraksi kimia.
Remediasi menggunakan Actinide Chelators mensintesis chelators organik untuk
pengikatan selektif ion aktinida dari tanah dan aliran limbah
Immobilisasi kimia : bila senyawa kimia terlarut yang digunakan, diaplikasikan
dengan menjenuhkan tanah dengan senyawa tersebut (membanjiri langsung atau
perlahan dengan spray dan membiarkan larutan mengalir bebas ke tanah).
Bila dengan zat kimia tidak terlarut maka dimasukkan ke tanah dengan cara
menyebar/spreading, mengisi, injeksi bertekanan, transport suspensi atau dengan
menempatkan zat tersebut di barrier encapsulation yang permeabilitasnya rendah
Contoh teknologi :
1. Oksidasi : alternative pengolahan yang memiliki kemampuan untuk mengurangi
atau menghilangkan volume dan toksisitas kontaminan
2. Photodegradation : merecovery logam beracun termasuk uranium dengan
menggunakan asam sitrat dan fotodegradasi cahaya tampak
Fitoremediasi
Upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya untuk dekontaminasi limbah
dan masalah-masalah pencemaran lingkungan baik secara ex-situ menggunakan
kolam buatan atau reaktor maupun in-situ atau secara langsung di lapangan pada
tanah atau daerah yang terkontaminasi limbah (Subroto, 1996).
Pencucian polutan yang dimediasi oleh tumbuhan, termasuk pohon, rumput-
rumputan, dan tumbuhan air (PPT)
b. Remediasi Ex Situ
Teknik bioremediasi yang diterapkan di Indonesia kebanyakan adalah
teknik ex-situ yaitu proses pengolahan dilakukan ditempat yang
direncanakan dan tanah tercemar / polutan diangkat ke tempat pengolahan.
Pendekatan yang digunakan termasuk menggunakan bioreaktor,
landfarming, biopiles .
Untuk penggunaan bioreaktor, tanah terkontaminasi dicampur dengan air
dan nutrien, lalu campuran di agitasi dengan bioreaktor mekanik untuk
menstimulasi aksi mikroorganisme. Metode ini paling cocok untuk tanah
liat/clay dibanding metode lain dan umumnya prosesnya cepat
Contoh :
slurry reactor, biopile, composting, dan land farming.
Kelebihan :
1. optimasi kondisi pengolahan, pengolahan, dan pengendalian proses
yang lebih cepat dan baik.
2. Serta Ex Situ menggunakan mikroorganisme khusus yang dapat
diimplementasikan.
Kelemahan :
Perlunya proses pemindahan bahan pencemar. Ditambah lagi materi
volatile kurang terkontrol pada saat proses pemindahan limbah. Oleh
karena itu biaya proses Ex Situ lebih mahal.
1. Lebih mahal
2. Lebih rumit