Anda di halaman 1dari 13

RESUME TENTANG

METODE KONTRUKSI PEMBANGUNAN KERETA


API STA+447.852

FATIN NURUL AINI 19511207

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS


TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2022
1.1 UMUM
Pekerjaan Overpass Kereta Api ini adalah merupakan bagian dari lingkup pekerjaan
pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang tahap II seksi II Ruas Purwakarta
Selatan Plered sepanjang 8,55 km yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung,
pada STA 85+447.852 . Jalan Kereta Api yang melintang diatas rencana Jalan Tol ini
adalah jalur aktif yang menghubungkan Stasiun KA Purwakarta dan Stasiun KA
Padalarang. Sehingga pembangunan Overpass tidak boleh mengganggu lalu lintas
Kereta Api yang sudah berjalan. Oleh karena itu dibutuhkan jembatan sementara
(temporary bridge), sedangkan pelaksanaan jembatan permanent overpass KA akan
dilaksanakan setelah jembatan sementara berfungsi dan penjagaan semboyan secara
kontinyu.

1.2 DATA PROYEK


Nama proyek : Pembangunan Overpass Kereta Api
Lokasi : Jalan Tol Cipularang tahap II seksi II Ruas Purwakarta
Selatan Plered pada Stasiun 85+447.852
Batas Geografis : Sebelah Barat : Desa Cibinong
Sebelah Timur: Desa Kadangraya
Sebelah Selatan: Desa Cijantung
Sebelah Utara : Desa Mekargalih
Jadwal Pelaksanaan : 16 bulan
Jadwal Pemeliharaan : 12 bulan setelah Hand over
Owner : PT. JASA MARGA (Persero)
Kontraktor : PT ADHI KARYA (Persero)

Pekerjaan Overpass Kereta Api ini adalah merupakan bagian dari lingkup pekerjaan
pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang tahap II seksi II Ruas Purwakarta
Selatan Plered sepanjang 8,55 km yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung,
pada STA 85+447.852 . Jalan Kereta Api yang melintang diatas rencana Jalan Tol ini
adalah jalur aktif yang menghubungkan Stasiun KA Purwakarta dan Stasiun KA
Padalarang. Sehingga pembangunan Overpass tidak boleh mengganggu lalu lintas
Kereta Api yang sudah berjalan. Oleh karena itu dibutuhkan jembatan sementara
(temporary bridge), sedangkan pelaksanaan jembatan permanent overpass KA akan
dilaksanakan setelah jembatan sementara berfungsi dan penjagaan semboyan secara
kontinyu.

1.3 ALUR KERJA PEMBUATAN OVERPASS KERETA API DARI TAHAP


PERSIAPAN SAMPAI AKHIR

 BAGAN ALIR PEKERJAAN UTAMA


1. Yang pertama adalah start atau perizinan , berkoordinasi kepada pihak kereta api
kemudian pidah PT Jasa Marga serta pihak warga setempat yang berkaitan dengan
proyek tersebut .
2. Setelah perizinan sudah didapat maka yang akan dilakukan Konstruksi Jembatan
Sementara , untuk struktur jembatan ini terdapat struktur bawah jembatan .
3. Struktur bawah Jembatan dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu :
 Struktur Atas Exsitisting Track
Struktur ini dibagi menjadi 2 bagian lagi yaitu fabrikasi Gireder Existing
Track dan Konstruksi Perancah di sebelah Existing Track setelah kedua
existing track itu selesai maka dilakukan Erection Girder dan Konstruksi
Struktur Atas Jembatan di atas Konstruksi Perancah.
 Struktur Atas New TrackStruktur ini berkaitan dengan struktur atas track yang baru
maka tidak akan
menggaggu untuk pekerjaan yang untuk existing , hanya sebatas Erection
Girder dan Konstruksi Struktur Atas Jembatan .
4. Struktur Bawah Jembatan terdiri dari : pekerjaan Pondasi Bor Pile , pekerjaan
Abutmen I, II dan permanen pilar jembatan , Konstruksi Geseran , Pembongkaran
Jembatan Sementara & Proses Pengeseran Jembatan Baru .
5. Bongkar konstruksi Perancah & Geseran
6. Finishing , selesai.
 KEGIATANNYA TERDIRI DARI:
1. Jembatan Sementara pada Existing Track
2. Konstruksi Geseran untuk menggeser struktur atas jembatan permanen ke posisi
existing Track
Denah kontruksi jembatan sementara

TAHAPAN PEMASANGAN JEMBATAN SEMENTARA:


1. Transportasi material jembatan sementara ke Site
2. Memasukkan Lateral Beam di antara bantalan existing
3. Memasukkan Main beam & Cross beam sementara di atas stapling
bantalan kay

 BAGAN ALIR PEKERJAAN JEMBATAN SEMENTARA


TAHAP I
 Pasang Lateral Beam & Main Beam
 Pemancangan Stage Post
 Penggalian Untuk Pasang Top Plate
 Pemotongan Stage Post sesuai elevasi
 Pasang Adjusting Beam & Cross Beam
 Pasang Bracing & Penggalian

Pasang Lateral Beam & Main Beam


Lateral beam dipasang untuk menyalurkan beban yang diterima rel ke Main Beam
dan juga digunakan sebagai pengaku main beam agar tidak bergeser.
Main Beam dipasang sebagai penyalur beban yang diterima oleh lateral beam atau
digunakan sebagai balok memanjang pada konstruksi jembatan sementara.

Spesifikasi dan Volume


 Lateral Beam menggunakan baja, Volume : 100 bh
 Main Beam, baja H 680 x 470 x 13 x 21, L= 12 m Volume = 6 bh
Metode Kerja
Sebelum dipasang lateral beam, terlebih dahulu dilakukan pengorekan balas yang
dilakukan secara manual, kemudian dilanjutkan pemasangan lateral beamnya
secara manual juga, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan main beam
dimana main beamnya didekatkan ke area pekerjaan dengan menggunakan crane
dan untuk menyambung Main Beam serta memberikan perkuatan besi siku pada
lateral beam digunakan mesin las sebagai alat untuk menyambungnya. Setelah
Pekerjaan ini dilanjutkan dengan pekerjaan pemancangan stage post.
TAHAP 2
 Maksud dan Tujuan
Stage post dipasang digunakan sebagai menopang adjusment beam, sebagai
penyalur beban ke tanah dari beban yang diterima oleh adjusment beam.
 Spesifikasi dan Volume
Stage Post menggunakan Profil Baja H 300 x 300 x 10 x 6
Volume Pekerjaan ini : 576 m’
 Metode Kerja
Setelah pekerjaan tahap I, selesai kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan tahap II
yaitu pemancangan stage post secara mekanis, dimana stage post
dipancang dengan menggunakan diesel hammer sesuai dengan denah stage
post di atas, jika panjang stage post kurang maka disambung dengan
bantuan mesin las, setelah pekerjaan tahap II selesai dilanjutkan dengan
pekerjaan tahap III yaitu penggalian tanah untuk memasang top plate.
TAHAP 3
 Maksud dan Tujuan
Penggalian ini dilakukan setelah pemancangan stage post selesai. Penggalian
dilakukan secara manual sampai kedalaman 2 m, dan bertujuan untuk
memasukkan adjusting beam, cross beam/untuk memasang top plate, hasil galian
digunakan sebagai bahan timbunan disebeahnya.
 Spesifikasi dan Volume
Galian merupakan galian tanah biasa, dengan kedalaman galian kurang dari 2 m
Volume Galian ini adalah 45 m3
 Metode Kerja
Setelah pekerjaan pemancangan stage post selesai, kemudian dilanjutkan dengan
pengukuran untuk menentukan batas-batas penggalian, kemudian diberi patok-
patok, setelah itu dilakukan pemasangan bowplank, dan dilanjutkan dengan proses
penggalian dengan tenaga manual, Galian tanah sampai dengan elevasi Top Plate dan
diamankan dengan Split bag. Setelah pekerjaan ini selesai kemudian dilanjutkan
dengan pemotongan stage post sesuai elevasi top plate
TAHAP 4
 Maksud dan Tujuan
Pemotongan stage post ini bertujuan untuk mensetting kedudukan rel agar rel
berfungsi normal, sehingga tinggi rendahnya stage post harus ditentukan
sedemikian rupa, sehingga alinyemen rel tidak berubah.
 Spesifikasi dan Volume
Pemotongan Stage Post harus dilakukan sesuai dengan gambar kerja, dengan
menggunakan mesin las. Volume Pekerjaan ini adalah : 33 titik
 Metode Kerja
Setelah Penggalian selesai, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pemotongan
stage post, stage post dipotong menggunakan mesin las sesuai dengan elevasi
rencana, setelah pekerjaan pemotongan selesai dilanjutkan dengan pekerjaan
pemasangan adjusting beam dan cross beam.

TAHAP 5
 Maksud dan Tujuan
Adjusting beam berfungsi sebagai penopang cross beam, dimana cross beam
berfungsi sebagai penahan main beam. Adjusting beam juga berfungsi untuk
mensetting kedudukan rel sehingga sesuai dengan alinyemen.
 Spesifikasi dan Volume
Adjusting Beam menggunakan pofil baja H.
 Metode Kerja
Setelah dilakukan pemotongan stage post, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan
pemasangan adjusting beam diatas stage post, kemudian dilanjutkan dengan
penggalian dibawah rel untuk memasang cross beam.

TAHAP 6
 Maksud dan Tujuan
Setelah Cross Beam terpasang, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan
penggalian struktur secara bertahap sampai elevasi design.
 Spesifikasi dan Volume
Galian yang dilakukan disini adalah galian tanah biasa, dengan volume galian
Untuk Galian secara manual = 100 m3
Untuk Galian dengan Alat = 400 m3
 Metode Kerja
Penggalian dilakukan secara bertahap adalah sebagai berikut :
1. Penggalian Tahap I sampai Top Stage Post
Penggalian ini dilakukan secara manual, yaitu dengan tenaga manusia
dengan alat bantu berupa skop, cangkul, gerobak dll. Kemudian dilanjutkan
dengan pemasangan bracing sabuk antar stage post.
2. Penggalian Tahap II dari Top Stage Post sampai elevasi pemasangan Bracing I,
Penggalian ini dilakukan secara mekanis dengan menggunakan excavator, dan
hasil galiannya diloading langsung ke dump truck untuk dibuang. Penggalian
dilakukan sampai elevasi bracing I, kemudian dilanjutkan pemasangan bracing
sabuk antar stage post, pemasangan bracing cross antar stage post dan
pemasangan bracing siku.
3. Penggalian Penggalian Tahap III dari Elevasi Bracing I sampai elevasi pemasangan
Bracing II,
Penggalian ini dilakukan secara mekanis dengan menggunakan excavator, dan
hasil galiannya diloading langsung ke dump truck untuk dibuang. Penggalian
dilakukan sampai elevasi bracing II, kemudian dilanjutkan pemasangan bracing
sabuk antar stage post, pemasangan bracing cross antar stage post dan
pemasangan bracing siku.
4. Penggalian Tahap IV dari Elevasi Bracing II sampai elevasi Design,
Penggalian ini dilakukan secara mekanis dengan menggunakan excavator, dan
hasil galiannya diloading langsung ke dump truck untuk dibuang. Penggalian
dilakukan sampai elevasi Design, kemudian dilanjutkan pemasangan bracing
sabuk antar stage post, pemasangan bracing cross antar stage post dan
pemasangan bracing siku.

TAHAP 8
Konstruksi Struktur Bawah : Pier dan Abutment
1. Cor Pile Cap
2. Cor Bodi abutment/pier
3. Cor Wing wall
4. Back fill di belakang abutment
5. Membuat Tread slab
TAHAP 9
Persiapan Struktur Atas, Konstruksi Perancah dan Konstruksi Geseran
1. Pengukuran
2. Membuat & Memasang konstruksi geseran
3. Merucat/mengendorkan baut baut yang akan dibongkar pada saat Geseran
4. Memotong rail R42 di atas Temporay Bridge dan dipasang lasplat sementara
5. Membuat dudukan crane untuk persiapan bongkar jembatan sementara
6. Memasang dudukan lier;Teflon;takel,dan seling pada posisinya
7. Memasang Panel Track R.42 termasuk guardrail di atas konstruksi atas Jembatan
yang akan digeser

TAHAP 10
Membongkar Jembatan Darurat dan Menggeser Struktur Atas Jembatan
Permanen ke Posisi Eksisting Track (saat Window Time)
1. Membongkar lasplat pada setiap sambungan jembatan darurat
2. Membongkar baut baut yang akan dibongkar
3. Membongkar jembatan darurat memakai crane berikut trak diatasnya4. Membongkar
konstruksi pemikul & adjusting yang menghalangi saat geseran
5. Menggeser struktur atas jemb.permanen memakai lier termasuk konstruksi jalan
KA diatasnya pada posisinya
6. Menyambung Rail R42 memakai lasplat pada ujung jembatan
7. Pemadatan ballast dengan HTT sampai dengan kecepatan yg ditentukan
8. Memasukan Angkur angkur jembatan pada posisinya

TAHAP 11
Pekerjaan Penyempurnaan dan Pembongkaran Konstruksi Perancah dan Geseran
1. Membongkar konstruksi baja
2. Grouting angkur angkur jembatan
3. Merapikan konstruksi jalur KA
4. Mengembalikan seperti semula utilitas PT.KAI
5. Mencabut semua semboyan
6. Demobilisasi Material baja

TAHAP 13
Struktur Atas Jembatan Permanen di New Track

 Selama proses konstruksi keselamatan dan kelancaran perjalanan Kereta Api dan
di lokasi kerja harus dijaga.
 Untuk itu akan dilakukan koordinasi dengan PT KA dengan menempatkan 2
petugas sebagai penjaga semboyan (train watcher). Jumlahnya akan bertambah
sesuai kebutuhan di lapangan.
 Train watcher ini akan ditempatkan di 2 lokasi yaitu di stasiun Ciganea dan 200
m dari lokasi pekerjaan ke arah Stasiun Purwakarta.
 Train watcher akan dilengkapi dengan bendera hijau untuk semboyan 2C dan
bendera merah untuk semboyan 3 dan alat komunikasi (HT). Pada malam hari
bendera tersebut digantikan dengan lampu hansend.
 Supervisor pekerjaan harus dilengkapi dengan pluit untuk memberi aba-aba/
peringatan kepada pekerja dan operator jika kereta akan melewati lokasi
pekerjaan.
 Cara Pemasangan Semboyan sesuai ReglemenUntuk input pembuatan WBS Proyek
Overpass Kereta Api Yang pertama mengacu pada
dokumen tender dan gambar yang diperoleh dari pihak klien , dalam hal ini
sebagai pemilik yaitu PT Jasa Marga . Terdapat juga Rencana metode
pelaksanaan tersebut serta yang terakhir yaitu pengalaman dan pengetahuan
laksanaan serta engineer. Manfaat WBS itu sendiri untuk metode pelaksaan serta
urutan pekerjaan yang akan dilakukan kemudian penentuan lingkup pekerjaan kerja
tiap elemen , Jenis kebutuhan sumber daya (manusia, alat, material) , Perencanaan
waktu (penjadwalan) , Perencanaan biaya dan cash flow proyek ,Perencanaan
managemen risiko , Kontrol biaya, waktu, dan mutu.

Anda mungkin juga menyukai