Pekerjaan Overpass Kereta Api ini adalah merupakan bagian dari lingkup pekerjaan
pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang tahap II seksi II Ruas Purwakarta
Selatan Plered sepanjang 8,55 km yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung,
pada STA 85+447.852 . Jalan Kereta Api yang melintang diatas rencana Jalan Tol ini
adalah jalur aktif yang menghubungkan Stasiun KA Purwakarta dan Stasiun KA
Padalarang. Sehingga pembangunan Overpass tidak boleh mengganggu lalu lintas
Kereta Api yang sudah berjalan. Oleh karena itu dibutuhkan jembatan sementara
(temporary bridge), sedangkan pelaksanaan jembatan permanent overpass KA akan
dilaksanakan setelah jembatan sementara berfungsi dan penjagaan semboyan secara
kontinyu.
TAHAP 5
Maksud dan Tujuan
Adjusting beam berfungsi sebagai penopang cross beam, dimana cross beam
berfungsi sebagai penahan main beam. Adjusting beam juga berfungsi untuk
mensetting kedudukan rel sehingga sesuai dengan alinyemen.
Spesifikasi dan Volume
Adjusting Beam menggunakan pofil baja H.
Metode Kerja
Setelah dilakukan pemotongan stage post, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan
pemasangan adjusting beam diatas stage post, kemudian dilanjutkan dengan
penggalian dibawah rel untuk memasang cross beam.
TAHAP 6
Maksud dan Tujuan
Setelah Cross Beam terpasang, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan
penggalian struktur secara bertahap sampai elevasi design.
Spesifikasi dan Volume
Galian yang dilakukan disini adalah galian tanah biasa, dengan volume galian
Untuk Galian secara manual = 100 m3
Untuk Galian dengan Alat = 400 m3
Metode Kerja
Penggalian dilakukan secara bertahap adalah sebagai berikut :
1. Penggalian Tahap I sampai Top Stage Post
Penggalian ini dilakukan secara manual, yaitu dengan tenaga manusia
dengan alat bantu berupa skop, cangkul, gerobak dll. Kemudian dilanjutkan
dengan pemasangan bracing sabuk antar stage post.
2. Penggalian Tahap II dari Top Stage Post sampai elevasi pemasangan Bracing I,
Penggalian ini dilakukan secara mekanis dengan menggunakan excavator, dan
hasil galiannya diloading langsung ke dump truck untuk dibuang. Penggalian
dilakukan sampai elevasi bracing I, kemudian dilanjutkan pemasangan bracing
sabuk antar stage post, pemasangan bracing cross antar stage post dan
pemasangan bracing siku.
3. Penggalian Penggalian Tahap III dari Elevasi Bracing I sampai elevasi pemasangan
Bracing II,
Penggalian ini dilakukan secara mekanis dengan menggunakan excavator, dan
hasil galiannya diloading langsung ke dump truck untuk dibuang. Penggalian
dilakukan sampai elevasi bracing II, kemudian dilanjutkan pemasangan bracing
sabuk antar stage post, pemasangan bracing cross antar stage post dan
pemasangan bracing siku.
4. Penggalian Tahap IV dari Elevasi Bracing II sampai elevasi Design,
Penggalian ini dilakukan secara mekanis dengan menggunakan excavator, dan
hasil galiannya diloading langsung ke dump truck untuk dibuang. Penggalian
dilakukan sampai elevasi Design, kemudian dilanjutkan pemasangan bracing
sabuk antar stage post, pemasangan bracing cross antar stage post dan
pemasangan bracing siku.
TAHAP 8
Konstruksi Struktur Bawah : Pier dan Abutment
1. Cor Pile Cap
2. Cor Bodi abutment/pier
3. Cor Wing wall
4. Back fill di belakang abutment
5. Membuat Tread slab
TAHAP 9
Persiapan Struktur Atas, Konstruksi Perancah dan Konstruksi Geseran
1. Pengukuran
2. Membuat & Memasang konstruksi geseran
3. Merucat/mengendorkan baut baut yang akan dibongkar pada saat Geseran
4. Memotong rail R42 di atas Temporay Bridge dan dipasang lasplat sementara
5. Membuat dudukan crane untuk persiapan bongkar jembatan sementara
6. Memasang dudukan lier;Teflon;takel,dan seling pada posisinya
7. Memasang Panel Track R.42 termasuk guardrail di atas konstruksi atas Jembatan
yang akan digeser
TAHAP 10
Membongkar Jembatan Darurat dan Menggeser Struktur Atas Jembatan
Permanen ke Posisi Eksisting Track (saat Window Time)
1. Membongkar lasplat pada setiap sambungan jembatan darurat
2. Membongkar baut baut yang akan dibongkar
3. Membongkar jembatan darurat memakai crane berikut trak diatasnya4. Membongkar
konstruksi pemikul & adjusting yang menghalangi saat geseran
5. Menggeser struktur atas jemb.permanen memakai lier termasuk konstruksi jalan
KA diatasnya pada posisinya
6. Menyambung Rail R42 memakai lasplat pada ujung jembatan
7. Pemadatan ballast dengan HTT sampai dengan kecepatan yg ditentukan
8. Memasukan Angkur angkur jembatan pada posisinya
TAHAP 11
Pekerjaan Penyempurnaan dan Pembongkaran Konstruksi Perancah dan Geseran
1. Membongkar konstruksi baja
2. Grouting angkur angkur jembatan
3. Merapikan konstruksi jalur KA
4. Mengembalikan seperti semula utilitas PT.KAI
5. Mencabut semua semboyan
6. Demobilisasi Material baja
TAHAP 13
Struktur Atas Jembatan Permanen di New Track
Selama proses konstruksi keselamatan dan kelancaran perjalanan Kereta Api dan
di lokasi kerja harus dijaga.
Untuk itu akan dilakukan koordinasi dengan PT KA dengan menempatkan 2
petugas sebagai penjaga semboyan (train watcher). Jumlahnya akan bertambah
sesuai kebutuhan di lapangan.
Train watcher ini akan ditempatkan di 2 lokasi yaitu di stasiun Ciganea dan 200
m dari lokasi pekerjaan ke arah Stasiun Purwakarta.
Train watcher akan dilengkapi dengan bendera hijau untuk semboyan 2C dan
bendera merah untuk semboyan 3 dan alat komunikasi (HT). Pada malam hari
bendera tersebut digantikan dengan lampu hansend.
Supervisor pekerjaan harus dilengkapi dengan pluit untuk memberi aba-aba/
peringatan kepada pekerja dan operator jika kereta akan melewati lokasi
pekerjaan.
Cara Pemasangan Semboyan sesuai ReglemenUntuk input pembuatan WBS Proyek
Overpass Kereta Api Yang pertama mengacu pada
dokumen tender dan gambar yang diperoleh dari pihak klien , dalam hal ini
sebagai pemilik yaitu PT Jasa Marga . Terdapat juga Rencana metode
pelaksanaan tersebut serta yang terakhir yaitu pengalaman dan pengetahuan
laksanaan serta engineer. Manfaat WBS itu sendiri untuk metode pelaksaan serta
urutan pekerjaan yang akan dilakukan kemudian penentuan lingkup pekerjaan kerja
tiap elemen , Jenis kebutuhan sumber daya (manusia, alat, material) , Perencanaan
waktu (penjadwalan) , Perencanaan biaya dan cash flow proyek ,Perencanaan
managemen risiko , Kontrol biaya, waktu, dan mutu.