Anda di halaman 1dari 36

1

Tujuan :

Peserta memahami dalam Sistem Jaminan


Halal

Peserta memahami Kriteria Sistem Jaminan


Halal Nomor 1 -3.
1. Kebijakan Halal
2. Tim Manajemen Halal
3. Pelatihan dan Edukasi
Sistem Jaminan Halal (SJH)
Sistem manajemen terintegrasi
Yang disusun, diterapkan dan dipelihara
Untuk mengatur bahan, proses produksi, produk,
sumber daya manusia dan prosedur dalam rangka
menjaga kesinambungan proses produksi halal

Sesuai dengan persyaratan LPPOM MUI yang


tercantum pada HAS 23000:1 Kriteria Sistem
Jaminan Halal.
Ketentuan SJH
• Perusahaan menerapkan SJH sesuai dengan
Manual SJH yang telah disusun.
• Implementasi SJH dinilai oleh LPPOM MUI melalui
proses audit.
• Hasil audit implementasi SJH dinyatakan dalam
Status Implementasi SJH dan Sertifikat SJH.
• Perusahaan memperoleh Sertifikat Halal jika memiliki
status SJH minimum B.
AUDIT SISTEM JAMINAN HALAL
Audit :

Verifikasi oleh auditor LPPOM MUI untuk menentukan


pemenuhan kriteria dalam implementasi SJH.

Tipe Audit :

• On Site Audit

• On Desk Audit

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 5


Dokumen yang diterbitkan MUI

Nama Representasi Masa Berlaku Basis Penulisan


Dokumen (tahun)
Sertifikat Halal Produk halal 2 Kelompok
produk
Status Kualitas 2 Pabrik (fasilitas
Implementasi implementasi produksi)
SJH (A, B) sistem
Sertifikat SJH Kualitas 4 Pabrik (fasilitas
implementasi produksi)
sistem

Sertifikat SJH diberikan kepada perusahaan yang memperoleh


tiga kali status A secara berturut-turut.

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 6


Sertifikat Halal

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 7


Status / Nilai SJH
Sertifikat SJH
Informasi pada Status
dan Sertifikat SJH

Industri Pengolahan
• Nama perusahaan
• Nama dan alamat pabrik (milik sendiri maupun
maklon)
• Nama dan alamat gudang (gudang bahan/produk
intermediet)
• Nama dan alamat fasilitas pra produksi (misal:
pencampuran, pengeringan, penimbangan),
• Nama dan alamat fasilitas pasca produksi (misal
repacking, pengapsulan).
Informasi pada Status
dan Sertifikat SJH
Restoran
• Nama perusahaan
• Nama dan alamat dapur
• Nama dan alamat outlet
• Nama dan alamat gudang (gudang bahan/produk intermediet)

Katering
• Nama perusahaan
• Nama dan alamat dapur
• Nama dan alamat gudang (gudang bahan/produk intermediet)
Informasi pada Status
dan Sertifikat SJH

Rumah Potong Hewan


• Nama perusahaan
• Nama dan alamat RPH
• Nama dan alamat gudang/Boning Room (jika
terpisah).
Pemilik Status atau Sertifikat SJH

Industri Pengolahan
Pemilik Status / Sertifikat SJH adalah
perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal
yang diperuntukkan pada fasilitas produksi (pabrik)
yang didaftarkan.
Pemilik Status atau Sertifikat SJH

Kategori Restoran/Katering/Dapur
Pemilik Status atau Sertifikat SJH
adalah perusahaan yang mengajukan
sertifikasi halal yang diperuntukkan
pada seluruh fasilitas produksi
mencakup outlet, dapur, dan
gudang.
Pemilik Status atau Sertifikat SJH

Rumah Potong Hewan


Pemilik status atau sertifikat SJH
adalah perusahaan yang mengajukan
sertifikasi halal yang diperuntukkan
pada fasilitas produksi yang
didaftarkan.
Reward
• Reward diberikan menurut status dari
implementasi SJH di fasilitas produksi.
• Perusahaan dengan beberapa pabrik :
 Sertifikat SJH diberikan ke setiap pabrik
tanpa menunggu semua pabrik memenuhi
persyaratan untuk memperoleh sertifikat
SJH.
Perusahaan dengan nilai A dapat
dilakukan Audit on Site pada registrasi
pengembangan jika :

• Pada audit tak terjadwal (Sidak) ditemukan


kelemahan tipe kritis atau perlu perbaikan.
• Audit on site digunakan untuk verifikasi perbaikan
kelemahan implementasi SJH.
• Tidak mengirimkan laporan berkala secara rutin.
Matriks Reward Implementasi SJH
di Industri Pengolahan:
Matriks Reward Implementasi SJH
di Restoran/Katering/Dapur

Catatan : Reward implementasi SJH untuk penambahan dapur / gudang cabang yang
digunakan bersama dengan pihak lain (sharing facility) mengikuti reward untuk
penambahan dapur/gudang pusat.
Matriks Reward Implementasi SJH
di Rumah Potong Hewan :
Contoh Reward Implementasi SJH

Tahun Tipe Audit Pencapaian Reward

2015 On site Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan


Status A produk di pabrik yang sama

2017 On site Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan


Status A produk di pabrik yang sama

2019 On site Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan


Status A produk di pabrik yang sama dan
diterbitkan sertifikat SJH
2021 On desk Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan
produk di pabrik yang sama

2023 On site Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan


Status A produk di pabrik yang sama dan
diterbitkan sertifikat SJH

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal


22
Program Percepatan Status atau
Sertifikat SJH
Diajukan oleh perusahaan dengan ketentuan :
• Pengajuan minimal setelah enam bulan dari audit
terakhir.
• Perusahaan telah melaksanakan audit internal.
• Laporan berkala telah dikirimkan.

Pada program percepatan harap


memperhatikan masa berlaku Sertifikat Halal
Perusahaan dengan nilai B dapat
dilakukan Audit on Desk pada registrasi
pengembangan produk jika :
• Tidak ada bahan baru.
• Tidak ditemukan penggunaan bahan baru tanpa
persetujuan LPPOM MUI pada audit sebelumnya.
• Audit sebelumnya kurang dari tiga bulan.
• Penambahan produk dengan kategori resiko tidak
kritis (no risk).
Definisi Kriteria SJH:
Kalimat yang menjelaskan persyaratan
yang harus dipenuhi perusahaan dalam
rangka menghasilkan produk halal secara
konsisten .

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 25


Kriteria
Sistem Jaminan Halal
1. Kebijakan halal
2. Tim manajemen halal
3. Pelatihan dan edukasi
4. Bahan
5. Produk
6. Fasilitas produksi
7. Prosedur tertulis untuk aktivitas kritis
8. Kemampuan telusur
9. Penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria
10. Audit internal
11. Kaji ulang manajemen

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 26


Kebijakan Halal

Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan halal


tertulis yang menunjukkan komitmen perusahaan untuk
menghasilkan produk halal secara konsisten.

Kebijakan halal dapat ditulis terpisah atau terintegrasi


dengan kebijakan sistem yang lain.

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 27


Kebijakan Halal

Kebijakan halal harus didiseminasikan kepada semua


stakeholder.
Stakeholder : manajemen, tim manajemen halal, pekerja,
supplier.
Diseminasi dapat dengan berbagai macam cara sesuai
kebutuhan perusahaan (antara lain : training, briefing,
memo internal, buletin, spanduk, email, banner, poster, dll)

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 28


Tim Manajemen Halal
Sekelompok orang yang ditunjuk oleh manajemen
puncak sebagai penanggung jawab atas perencanaan,
implementasi, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan
sistem jaminan halal di perusahaan.

Tim manajemen halal adalah Manajemen puncak harus


menetapkan tim manajemen halal.

Tanggung jawab tim harus didefinsikan dengan jelas.

Tim manajemen halal harus mencakup semua bagian yang


terlibat dalam aktifitas kritis.

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 29


Tim Manajemen Halal (Lanjutan)

Penunjukan tim manajemen halal harus disertai bukti


tertulis :
 SK, surat pengangkatan, surat penetapan atau bentuk
penunjukkan lain yang berlaku di perusahaan.
Tim Manajemen Halal harus memahami persyaratan
(HAS 23000) sesuai dengan tanggungjawab masing-
masing.
Koordinator Tim Manajemen Halal sekurang-kurangnya
seorang Manajer Teknis dan diutamakan seorang muslim.

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 30


TIM MANAJEMEN HALAL
(Lanjutan)

Tim Manajemen Halal dapat berada di level


corporate/holding dan/atau di pabrik/outlet, gudang dan
dapur.
Penetapan tanggungjawab tim dapat ditulis terpisah atau
terintegrasi dengan sistem yang lain
Manajemen puncak harus menyediakan sumberdaya yang
dibutuhkan untuk perencanaan, implementasi, evaluasi
dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 31


Pelatihan dan Edukasi

Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis


pelaksanaan pelatihan untuk semua personel
yang terlibat dalam aktifitas kritis, termasuk
karyawan baru.
Pelatihan dan Edukasi

Prosedur pelaksanaan pelatihan dapat berisi tujuan/target,


jadwal, peserta, metode, pemberi materi, materi,
dokumentasi, evaluasi dan indikator kelulusan.
Materi pelatihan meliputi persyaratan sertifikasi halal
(Kriteria, Kebijakan dan Prosedur pada HAS 23000) dan
disesuaikan dengan sasaran pelatihan.

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 33


Pelatihan dan Edukasi (Lanjutan)

Pelatihan eksternal adalah pelatihan mengenai HAS 23000


(persyaratan sertifikasi halal) dengan trainer dari LPPOM
MUI, baik diselenggarakan oleh LPPOM MUI atau oleh
perusahaan dalam bentuk in house training.

Pelatihan eksternal dilakukan setidaknya dua tahun sekali


atau lebih sering jika diperlukan.

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 34


Pelatihan dan Edukasi (Lanjutan)

Pelatihan internal harus dilaksanakan secara terjadwal


minimal setahun sekali atau lebih sering jika diperlukan.
Pelaksanaan pelatihan harus mencakup kriteria kelulusan
untuk menjamin kompetensi personel
Indikator kelulusan pelatihan internal adalah setiap peserta
memahami tanggungjawabnya dalam implementasi dan
perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal.
Evaluasi kelulusan dapat dilakukan melalui tes tertulis, tes
lisan atau bentuk evaluasi lain yang berlaku di perusahaan.
Bukti pelaksanaan pelatihan harus dibuat dan dipelihara.

HAS 23000 : 1 -- Kriteria Sistem Jaminan Halal 35

Anda mungkin juga menyukai