Anda di halaman 1dari 4

ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu

Apakah ISO 9001?


ISO 9001 QMS adalah sebuah standar sistem manajemen mutu yang diakui secara
internasional. ISO 9001 merupakan tolok ukur global untuk sistem manajemen mutu yang
telah diterbitkan sebanyak lebih dari satu juta di seluruh dunia.
Siapa yang dapat menggunakan ISO 9001 (QMS)?
ISO 9001 bisa diterapkan di seluruh jenis organisasi tanpa melihat besaran maupun lokasi di
mana organisasi tersebut berada. Salah satu kekuatan utama ISO 9001 adalah daya tariknya
yang lluas untuk semua jenis organisasi. Oleh karena lebih berfokus pada proses dan
kepuasan pelanggan daripada prosedur, maka ISO 9001 juga bisa diterapkan di perusahaan
penyedia jasa (tidak hanya manufaktur).
Sektor global juga terus memfokuskan upaya mereka pada kualitas, dengan sektor derivatif
QMS yang spesifik, ISO 9001 juga sesuai untuk sektor otomotif, kedirgantaraan, pertahanan
dan sektor medis.
Mengapa ISO 9001 Penting Untuk Bisnis Anda?
ISO 9001 QMS menyediakan infrastruktur, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk membantu organisasi Anda memonitor dan meningkatkan kinerja demi
mendorong efisiensi, layanan pelanggan dan keunggulan produk.
Sebuah sertifikasi ISO 9001 QMS membantu Anda menyampaikan:

Keterlibatan para pemangku kepentingan

Reputasi organisasi (perusahaan)

Kepuasan pelanggan, dan

Manfaat kompetitif

Telah dilakukan beberapa uji mandiri terhadap manfaat penerapan ISO 9001; salah
satunya seperti yang terdapat dalam artikel yang diterbitkan oleh jurnal akademis bergengsi
dari Harvard Business School

Manfaat ISO 9001 Dengan Metode LRQA Business Assurance


Sistem manajemen saat ini sangat terkait dengan keberhasilan dan kelangsungan hidup
perusahaan (organisasi). Secara bersamaan, CEO dan Top Manajemen di seluruh dunia
menekankan pada penilaian mandiri (independent assessment) yang membantu memastikan
sistem manajemen mereka 'sesuai tujuan'.
Metodologi unik kami, LRQA Business Assurance, membantu perusahaan (organisasi)
mengatur sistem dan risiko mereka untuk memperbaiki dan menjaga kinerja di masa kini dan

masa yang akan datang. Kami memberikan layanan sertifikasi dan pelatihan di semua standar
utama sistem manajemen mutu.
Untuk perusahaan (organisasi) yang menerapkan standar lain, kami juga menawarkan layanan
penilaian terintegrasi (integrated assessment) yang dapat menghemat waktu dan dana Anda.
Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai LRQA Business Assurance.
PERSYARATAN SERTIFIKASI HALAL
bagi perusahaan yang mendaftarkan sertifikasi halal ke LPPOM MU, Baik industry
pengolahan (pangan obat kosmetika), Rumah Potong Hewan (RPH), restoran/catering,
maupun insudtri jasa (distributor,warehouse, transporter,retailer) harus memenuhi persyaratan
Sertifikasi Halal yang tertuang dalam buku HAS 23000 (Kebijakan, Prosedur, dan Kriteria).
Berikut cuplikan buku HAS 23000:
1. KRITERIA SJH
Penjelasan mengenai kriteria SJH dapat dilihat pada dokumen HAS 23000:1
persyaratan sertifikasi halal:kriteria system jaminan halal. Perusahaan bebas untuk
memilih 11 kriteria SJH sebagai berikut :
1.1

Kebijakan Halal
Manajemen Puncak harus menetapkan Kebijakan Halal dan mensosialisasikan
kebijakan halal kepada seluruh pemangku kepentingan (stake holder) perusahaan.

1.2

Tim Manajemen Halal


Manajemen Puncak harus menetapkan Tim Manajemen Halal yang mencakup
semua bagian yang terlibat dalam aktivitas kritis dan memiliki tugas,
tanggungjawab dan wewenang yang jelas.

1.3

Pelatihan dan Edukasi


Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis pelaksanaan pelatihan. Pelatihan
harus dilaksanakan minimal setahun sekali atau lebih sering jika diperlukan dan
harus mencakup kriteria kelulusan untuk menjamin kompetensi personel.

1.4

Bahan
Bahan tidak boleh berasal dari : Babi dan turunannya, Khamr (minuman
beralkohol), Turunan khamr yang diperoleh hanya dengan pemisahan secara fisik,
Darah, Bangkai, dan Bagian dari tubuh manusia.

1.5

Produk

Merek/nama produk tidak boleh menggunakan nama yang mengarah pada sesuatu
yang diharamkan. Produk retail dengan sama yang beredar di Indonesia harus
didaftarkan seluruhnya untuk sertifikasi.
1.6

Fasilitas Produksi
Lini produksi dan peralatan pembantu tidak boleh digunakan secara bergantian
untuk menghasilkan produk halal dan produk yang mengandung babi atau
turunannya.

1.7

Prosedur Tertulis Aktivitas Kritis


Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis mengenai pelaksanaan aktivitas
kritis (seleksi bahan baru, pembelian bahan, pemeriksaan bahan datang, produksi,
dll), disesuaikan dengan proses bisnis perusahaan yang menjamin semua bahan,
produk, dan fasilitas produksi yang digunakan memenuhi kriteria.

1.8

Kemampuan Telusur
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk menjamin kemampuan
telusur produk yang disertifikasi berasal dari bahan yang disetujui dan dibuat di
fasilitas produksi yang memenuhi kriteria fasilitas produksi.

1.9

Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria


Perusahaan harus mampu mempunyai prosedur tertulis untuk menangani produk
yang terlanjur dibuat dari bahan dan pada fasilitas yang tidak memenuho kriteria

1.10 Audit

Internal

Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis audit internal pelaksanaan SJH


yang dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali. Hasil audit internal
disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang
diaudit dan pihak ke LPPOM MUI dalam bentuk laporan berkala setiap 6 (enam)
bulan sekali.
1.11

Kaji Ulang Manajemen


Manajemen Puncak harus melakukan kajian terhadap efektifitas pelaksanaan SJH
satu kali dalam satu tahun atau lebih sering jika diperlukan, hasil evaluasi
disamping kepada pihak yang paling bertanggung jawab untuk setiap aktivitas.

Dapus :
http://www.halalmui.org/newMUI/index.php/main/go_to_section/39/1328/page/1

http://www.id.lrqa.com/standards-and-schemes/iso9001/

Anda mungkin juga menyukai