Anda di halaman 1dari 17

Tugas Kelompok

Nama Dosen : Rosdianah, S.ST.,M.Keb

Mata Kuliah : Kegawat Daruratan

SYOK DALAM KEBIDANAN

Disusun Oleh
Kelompok I

1. Liliana (A1B1 19 193)


2. Siti Harningsih Safitri (A1B1 19 093)
3. Mutiara Ulfah Mardhal (A1B1 19 165)
4. Sastra Ria (A1B1 19 092)
5. Amdiana Rahmi S Abas (A1B1 19 194)
6. Nina Karnina (A1B1 19 172)
7. Suryani (A1B1 19 163)

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGA RESKY MAKASSAR
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Allah SWT. Yang telah menciptakan kami dengan
akal dan budi, kehidupan yang patut kami syukuri, keluarga yang
mencintai kami, dan teman-teman yang menginspirasi. Karena berkat
Rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Syok
Pada Kebidanan. Shalawat beriring salam kami sampaikan juga kepada
Nabi Besar Muhammad SAW. Sebagai suri tauladan atas umatnya.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima


kasih kepada : Ibu Rosdianah, S.ST.,M.Keb.

Makalah ini dibuat untuk membantu mempermudah pemahaman


dalam memahami mata Kegawatdaruratan.

Penulis menadari segala keterbatasan yang dimiliki, oleh karena itu


penulis memohon saran dan kritik kepada semua piak agar makala ini
mejadi sempurna. Atas saran dan kritiknya, penulis mengucapkan banyak
terima kasih. Semoga makala ini dapat bermanfaat, memberikan
kelancaran dan barokah. Aamiin Allahumma aamiin.

Makassar, Maret 2020

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………….. 3


B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 4
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………. 4

BAB II PEMBAHASAN

1. Defenisi Syok Obstetri ……………………………………….. 5


2. Etiologi Dari Syok Obstetri …………………………………… 6
3. Patofisiologi Dari Syok Obstetri …………………………….. 7
4. Faktor Resiko Syok Obstetri ………………………………… 8
5. Prognosis Syok Obstetri …………………………………….. 9
6. Cara Penanganan Syok Obstetri ………………………….. 9
7. Tanda Dan Gejala Dari Syok Obstetri ……………………… 11
8. Klasifikasi Dari Syok Obstetri ………………………………. 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 14
B. Saran …………………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah
ke dalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen
dan nutrisi jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil
metabolisme.
Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem
kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) tidak mampu
mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai;
syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendahdan
kematian sel maupun jaringan.Syok merupakan kegagalan sistem
sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yangadekuat ke organ-organ
vital. Syok merupakan suatu kondisi yang mengancam jiwa dan
membutuhkan tindakan segera dan intensif. Syok terjadi akibat
berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah,
termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau
gagal  jantung ), volume darah yang rendah (akibat perdarahan hebat
atau dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh darah (misalnya
karena reaksi alergi atau infeksi).
Secara umum pengertian syok adalah suatu keadaan klinis yang
akut pada penderita, dimana berkurangnya darah dalam peredaran
darah umum dengan disertai gangguan perfusi dalam jaringan pada
tingkat pembuluh-pembuluh darah kapiler jaringan tubuh.
Syok Obstetri adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang
disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya.
Gejala klinik syok pada umumnya sama yaitu tekanan darah menurun,
nadi cepat dan lemah, pucat, keringat dingin, sianosis jari-jari, sesak
nafas, pengelihatan kabur, gelisah, dan akhirnya oliguria/anuria.
Klasifikasi syok antara lain syok hipovolemik, syok sepsis (endatoxin

3
shock), syok kardiogenik, dan syok neurogenik. Ada beberapa
penanganan kebidanan dalam menghadapi klien yang mengalami
syok–syok tersebut, dimana penanganan tersebut dapat mengurangi
angka kematian ibu dan anak dalam proses peesalinan.
Syok sulit di definisikan, Hal ini  berhubungan dengan sindrom
klinik yang di namis, yang di tandai dengan perubahan sehubungan
penurunan sirkulasi volume darah yang menyebabkan ketidaksadaran
jika tidak di tangani dapat menyebabkan kematian.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang
ditimbulkan adalah :
9. Apa itu Syok Obstetri ?
10. Apa etiologi dari Syok Obstetri ?
11. Apa saja Patofisiologi dari Syok Obstetri ?
12. Siapa saja faktor resiko Syok Obstetri ?
13. Bagaimana prognosis Syok Obstetri ?
14. Bagaimana cara penanganan Syok Obstetri ?
15. Apa saja tanda dan gejala dari syok Obstetri ?
16. Apa saja klasifikasi dari syok obstetri ?

C. Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, adapun
tujuan penulisan masalah ini adalah untuk mengetahui konsep dasar
dari syok obstetri

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Syok Obstetri


Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah
ke dalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen
dan nutrisi jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil
metabolisme.
Syok obstetrik adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang
disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya,
dimana terjadi gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan dan
tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme.
Gejala klinik syok pada umumnya sama yaitu:
1. Tekanan darah menurun.
2. Nadi cepat dan lemah.
3. Pucat.
4. Keringat dingin.
5. Sianosis jari-jari, sesak nafas, pengelihatan kabur, gelisah, dan
akhirnya oliguria/anuria.
Syok obstetri adalah keadaan syok pada kasus obstetri yang
kedalamannya tidak sesuai dengan perdarahan yang terjadi. Dapat
dikatakan bahwa syok yang terjadi karena kombinasi akibat
perdarahan dan akibat nyeri.
Dengan demikian, dapat terjadi kompensasi peningkatan detak
jantung akibat menurunnya tekanan darah menuju jaringan.         
Jika ketidakseimbangan tersebut terus berlangsung, akan
terjadi: Semakin menurunnya aliran 02 dan nutrisi menuju jaringan.,
Ketidakmampuan sistem sirkulasi unruk mengangkut CO2 dan hasil
maabolisme lainnya sehingga terjadi timbunan asam laktat dan

5
asam piruvat di jaringan tubuh dan menyebabkan asidosis
metabolic
Rendahnya aliran 02 menuju jaringan akan menimbulkan
metabolisme anaerob yang akan menghasilkan produk samping:
1) Timbunan asam laktat
2) Timbunan asam piruvat

B. Etiologi
Peristiwa-peristiwa kebidanan yang menimbulkan syok antara lain :
1. Perdarahan
Perdarahan merupakan penyebab utama syok dalam kebidanan.
Perdarahan sampai syok antara lain : abortus, kehamilan ektopik,
Mola hidatitosa, gangguan pelepasan plasenta, Atonia uteri,
plasenta previa, rupture uteri.
2. Infeksi berat
Infeksi berat sebagai penyebab syok masih sering ditemukan
diantaranya adalah syok septik atau syok endotoksik dengan
kuman terseringnya yaitu gram negatif. Peristiwa infeksi yang dapat
menimbulkan syok adalah : abortus infeksiosus, febris puerperalis
yang berat, piolenefritis.
3. Solusio plasenta
Solusio plasenta yang berat selain karena perdarahan syok juga
terjadi karena inversio uteri, syok terjadi disamping karena
perdarahan juga bersifat neurogen karena tarikan kuat pada
peritoneum, kedua ligamentum infudibulo pelvikum, serta
ligamentum rotundum.
4. Emboli air ketuban
Syok karena emboli air ketuban berlangsung sangat mendadak dan
berakhir dengan kematian. Penderita mendadak gelisah, sesak
nafas, kejang dan meninggal. Emboli air ketuban terjadi pada his
yang kuat dan ketuban telah pecah. Karena his yang kuat, air

6
ketuban bersama mekonium, rambut lanugo dan vernik kaseosa
masuk kedalam sinus-sinus dalam dinding uterus dan dibawa ke
paru-paru.
5. Supine hipotensive syndrome
Supine hipotensive syndrome terjadi karena adanya tekanan vena
kava oleh rahim, sering terjadi pada kehamilan kembar, hidramnion
dan kehamilan trimester akhir.
6. Abortus
7. Luka jalan lahir
8. Inversio uteri
9. Syok postular
10. Kolaps Vasomotor postpartum
11. Fakta predisposisi timbulnya syok

C. Patofisiologi
Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan cara
mengaktifkan 4 sistem major fisiologi tubuh: sistem hematologi, sistem
kardiovaskular, sistem renal dan sistem neuroendokrin.system
hematologi berespon kepada perdarahan hebat yag terjadi secara akut
dengan mengaktifkan cascade pembekuan darah dan
mengkonstriksikan pembuluh darah (dengan melepaskan thromboxane
A2 lokal) dan membentuk sumbatan immatur pada sumber
perdarahan. Pembuluh darah yang rusak akan mendedahkan lapisan
kolagennya, yang secara subsekuen akan menyebabkan deposisi
fibrin dan stabilisasi dari subatan yang dibentuk. Kurang lebih 24 jam
diperlukan untuk pembentukan sumbatan fibrin yang sempurna dan
formasi matur.
Sistem kardiovaskular awalnya berespon kepada syok hipovolemik
dengan meningkatkan denyut jantung, meninggikan kontraktilitas
myocard, dan mengkonstriksikan pembuluh darah jantung. Respon ini
timbul akibat peninggian pelepasan norepinefrin dan penurunan tonus

7
vagus (yang diregulasikan oleh baroreseptor yang terdapat pada arkus
karotid, arkus aorta, atrium kiri dan pembuluh darah paru. System
kardiovaskular juga merespon dengan mendistribusikan darah ke otak,
jantung, dan ginjal dan membawa darah dari kulit, otot, dan GI.
System urogenital (ginjal) merespon dengan stimulasi yang
meningkatkan pelepasan rennin dari apparatus justaglomerular. Dari
pelepasan rennin kemudian dip roses kemudian terjadi pembentukan
angiotensi II yang memiliki 2 efek utama yaitu memvasokontriksikan
pembuluh darah dan menstimulasi sekresi aldosterone pada kortex
adrenal. Adrenal bertanggung jawab pada reabsorpsi sodium secra
aktif dan konservasi air.
System neuroendokrin merespon hemoragik syok dengan
meningkatkan sekresi ADH. ADH dilepaskan dari hipothalmus
posterior yang merespon pada penurunan tekanan darah dan
penurunan pada konsentrasi sodium. ADH secara langsung
meningkatkan reabsorsi air dan garam (NaCl) pada tubulus distal.
Ductus colletivus dan the loop of Henle. Patofisiology dari hipovolemik
syok lebih banyak lagi dari pada yang telah disebutkan untuk
mengexplore lebih dalam mengenai patofisiology, referensi pada
bibliography bias menjadi acuan. Mekanisme yang telah dipaparkan
cukup efektif untuk menjaga perfusi pada organ vital akibat kehilangan
darah yang banyak. Tanpa adanya resusitasi cairan dan darah serta
koreksi pada penyebab hemoragik syok, kardiak perfusi biasanya
gagal dan terjadi kegagalan multiple organ.

D. Faktor Resiko
Evaluasi dari semua pasien yang datang untuk perawatan obstetrik
atau operasi harus termasuk riwayat medis lengkap. Sebuah pribadi
atau sejarah keluarga koagulopati, atau penggunaan pribadi dari
antikoagulan, harus didokumentasikan. Pemeriksaan fisik lengkap
dapat mengungkapkan memar yang luas atau petechiae. Investigasi

8
untuk menilai status koagulasi harus diperoleh dalam situasi ini dan
konsultasi dari disiplin lain dipertimbangkan. Semua prosedur yang
diusulkan harus dikaji dengan pasien. Risiko komplikasi termasuk
perdarahan harus diuraikan dan diskusi didokumentasikan dalam
chart. kondisi klinis tertentu dan manajemen bedah mereka
berhubungan dengan peningkatan risiko perdarahan, seperti sebagai
kehamilan ektopik, miomektomi, lepasnya plasenta, plasenta previa,
dan disease. ganas Dalam beberapa situasi, mungkin tepat untuk
perempuan nasihat tentang darah autologus transfusi atau hemodilusi
techniques.

E. Prognosis
Jika tidak diobati, biasanya berakibat fatal. Jika diobati, hasilnya
tergantung kepada penyebabnya, jarak antara timbulnya syok sampai
dilakukannya pengobatan serta jenis pengobatan yang diberikan.
Kemungkinan terjadinya kematian pada syok karena serangan jantung
atau syok septik pada penderita usia lanjut sangat tinggi.

F. Penanganan
Prinsip pertama dalam penanganan kedaruratan medik dalam
penanganan kedaruratan medik dalam kebidanan atau setiap
kedaruratan adalah ABC yang terdiri atas menjaga fungsi saluran
nafas (Airway). Pernapasan (Breathing) dan sirkulasi darah
(Circulation). Jika situasi tersebut terjadi di luar rumah sakit, pasien
harus dikirim ke rumah sakit dengan segeran dan aman.
Prinip Dasar Penanganan Syok
1. Tujuan utama pengobatan syok adalah melaku kan penanganan
awal dan khusus untuk :
a. Menstabilkan kondisi pasien
b. Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah
c. Mengefisiensikan system sirkulasi darah

9
2. Setelah pasien stabil tentukkan penyebab syo
1) Penangana Awal
a) Mintalah bantuan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada
dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
b) Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan
harus dipastikan bahwa jalan napas bebas.
c) Pantau tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan dan
suhu tubuh)
d) Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring untuk meminimalkan
risiko terjadinya aspirasi jika ia muntah dan untuk memeastikan
jalan napasnya terbuka.
e) Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan terlalu panas
karena hal ini akan menambah sirkulasi perifernya dan
mengurangi aliran darah ke organ vitalnya.
f) Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke
jantung (jika memungkinkan tinggikan tempat tidur pada bagian
kaki).
2) Penanganan Khusus
Mulailah infus intra vena (2 jika memungkinkan dengan
menggunakan kanula atau jarum terbesar (no. 6 ukuran terbesar
yang tersedia). Darah diambil sebelum pemberian cairan infus
untuk pemeriksaan golongan darah dan uji kecocockan (cross
match), pemeriksaan hemoglobin, dan hematokrit. Jika
memungkinkan pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit,
ureum, kreatinin, pH darah dan elektrolit, faal hemostasis, dan uji
pembekuan.
a) Segera berikan cairan infus (garam fisiologk atau Ringer laktat)
awalnya dengan kecepatan 1 liter dalam 15-20 menit
Catatan: Hindari penggunaan pengganti plasma (seperti
dekstran). Belum terdapat bukti bahwa pengganti plasma lebih
baik jika dibandingkan dengan garam fisiologik pada resusitasi

10
ib yag mengalami syok dan dekstran dalam jumlah banyak
dapat berbahaya.
b) Berikan paling sedikit 2 Liter cairan ini pada 1 jam pertama.
Jumlah ini melebihi cairan yang dibutuhkan untuk mengganti
kehilangan cairan yang sedang berjalan
c) Setelah kehilangan cairan dikoreksi, pemberian cairan infuse
dipertahankan dalam kecepatan 1 liter per 6-8 jam
Catatan: Infus dengan kecepatan yang lebih tinggi mungkin
dibutuhkan dalam penatalaksanaan syok akibat perdarahan.
Usahakan untuk mengganti 2-3 kali lipat jumlah cairan yang
diperkirakan hilang.
a. Jika vena perifer tidak dapat dikanulasi, lekukakan venous
cut-down
b. Pantau terus tanda-tanda vital (setiap 15 menit) dan darah
yang hilang. Apabila kondisi pasien membaik, hati-hati agar
tidak berlebihan memberikan cairan. Napas pendek dan pipi
yang bengkak merupakan kemungkinan tanda kelebihan
pemberian cairan.
c. Lakukan kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan yang
masuk dan jumlah urin yang keluar. Produksi urin harus
diukur dan dicatat
d. Berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter per menit
dengan sungkup atau kanula hidung.

G. Tanda dan Gejala Syok


1. Nadi cepat dan halus (> 100/menit)
2. Tekanan darah turun (diastolik < 60 mmHg
3. Respirasi cepat (> 32/ menit)
4. Temperatur suhu turun < 36,5 C
5. Pucat terutama pada konjungtiva, telapak tangan, bibir.
6. Berkeringat, gelisah, apatis/bingung, pingsan/tidak sadar

11
7. Tekanan darah ↓↓ (sistolik < 90 mmHg)
Tanda dan gejala lain:
1) Pucat (kelopak mata dalam, telapak tangan, sekitar mulut)
2) Keringat/kulit terasa dingin dan lembab
3) Urin sedikit (< 30 ml/jam)

H. Klasifikasi
1. Syok Hemoragik
Adalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan yang banyak.
Akibat perdarahan pada:
a. kehamilan muda, misalnya: Abortus,Kehamilan ektopik dan
penyakit trofoblas (mola hidatidosa).
b. Perdarahan antepartum seperti plasenta previa, solusio plasenta,
rupture uteri.
c. Perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri dan laserasi
jalan lahir.
2. Syok Neurogenik
Yaitu syok yang akan terjadi karena rasa sakit yang berat disebabkan
oleh kehamilan ektopik yang terganggu, solusio plasenta, persalinan
dengan forceps atau persalinan letak sungsang di mana pembukaan
serviks belum lengkap, versi dalam yang kasar, firasat/tindakan
crede, ruptura uteri, inversio uteri yang akut, pengosongan uterus
yang terlalu cepat (pecah ketuban pada polihidramnion), dan
penurunan tekanan tiba-tiba daerah splanknik seperti pengangkatan
tiba-tiba tumor ovarium yang sangat besar.
3. Syok Kardiogenik
Yaitu syok yang terjadi karena kontraksi otot jantungyang tidak efektif
yang disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan jantung.
Sering dijumpai pada penyakit-penyakit katup jantung. Dengan tanda
klinis : dilatasi vena-vena di leher, dispnea, desah sistol dan diastole,
dan edema menyeluruh. Dengan penyebab setiap syok obstetrik

12
akan berakhir dengan syok kardiogenik, penyebab yang paling sering
adalah : perdarahan berat, hipoksia karena eklampsia atau
anesthesia, sindrom mendelson: aspirasi lambung dengan
pneumonitis, emboli dengan segala penyebabnya
4. Syok Endotoksik/septic
Merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah
disebabkan oleh lepasnya toksin. Penyebab utama  adalah infeksi
bakteri gram nagatif. Sering dijumpai pada abortus septik,
korioamnionitis, dan infeksi pascapersalinan. Dengan gejala-gejala
syok septic seperti : menggigil, hipotensi, gangguan mental, takikardi,
takipnea, kulit merah, kulit dingin dan basah, bradikardi, dan sianosis
(bila syok bertambah berat

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Syok Obstetri adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang
disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya.
Klasifikasi Syok: Syok hipovolemik, syok sepsis (endatoxin shock),
syok kardiogenik, dan syok neurogenik.
Penanganan syok terbagi dua bagian yaitu:
Penanganan Awal
1. Mintalah bantuan, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
2. Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan harus
dipastikan bahwa jalan napas bebas.
3. Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring untuk meminimalkan
risiko terjadinya aspirasi jika ia muntah dan untuk memeastikan
jalan napasnya terbuka.
4. Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan terlalu panas
karena hal ini akan menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi
aliran darah ke organ vitalnya.
5. Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke
jantung (jika memungkinkan tinggikan tempat tidur pada bagian
kaki)
Penanganan Khusus
Mulailah infus intra vena. Darah diambil sebelum pemberian cairan
infus untuk pemeriksaan golongan darah dan uji kecocockan (cross
match), pemeriksaan hemoglobin, dan hematokrit. Jika memungkinkan
pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit, ureum, kreatinin, pH
darah dan elektrolit, faal hemostasis, dan uji pembekuan.

14
B. Saran
Makalah merupakan salah satu karya tulis yang dapat membantu para
pembacanya untuk mendapatkan informasi tertentu.
Untuk itu,bagi para pembaca sebaiknya membaca beberapa sumber
atau literatur guna perbandingan.
Kami membuat makalah ini guna untuk mempermudah para pembaca
karena dalam makalah kami telah dirangkum beberapa materi
referensi dari beberapa buku. Sehingga mudah untuk mendapatkan
point-point penting untuk dipahami.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mohtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Ed.2. Jakarta : Buku Kedokteran


EGC

Prawirohardjo, Sarwono.2010.Ilmu Kebidanan.Jakarta;PT. Bina Pustaka

Nugroho, Taufan. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika

http://patologisyok.blogspot.com/2011/07/syok-obstetrik.html diakses pada


tanggal 11 Maret

http://gusmusthofa.blogspot.com/2013/10/syok-obstetrik.html diakses
pada tanggal 11 Maret jam 15.00 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai