Anda di halaman 1dari 11

KELUARGA BESAR

PUSKESMAS SILAT HULU

LAPORAN AKHIR
NUSANTARA SEHAT INDIVIDU
PUSKESMAS SILAT HULU
KABUPATEN KAPUAS HULU PROVINSI
KALIMANTAN BARAT
PETRONELA MARIA DOLOROSA AKOIT,S.FARM.,APT – NSI Periode IV Tahun 2018
SILAT HULU, 30 JUNI 2018

I. IDENTITAS

Nama : Petronela Maria Dolorosa Akoit, S.Farm., Apt


NRPK : 14.7.0502070
Jenis tenaga kesehatan : Farmasi (Apoteker)
Tempat, Tanggal Lahir : Kefamenanu, 4 September 1992
Alamat email : i_mariza@ymail.com
Asal Institusi Pendidikan : Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
“Yayasan Pharmasi” Semarang
Asal Domisili : Kefamenanu (TTU)/NTT

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


Nama Puskesmas Penugasan : Puskesmas Silat Hulu
Status akreditasi puskesmas : Dasar
Jumlah Nakes di puskesmas : 59 orang
Jumlah anggota NST di puskesmas :-
Jumlah NSI di puskesmas : 4 orang
Fasilitas yang disediakan puskesmas :
a. Tempat tinggal : Ada
b. Sumber listrik : Ada
c. Sumber air : Ada
Perilaku masyarakat di wilayah puskesmas yang perlu diubah
1. Ketidakpatuhan penggunaan antibiotik
2. Pemberian ASI eksklusif
3. Kurang konsumsi sayur dan buah pada remaja
4. Membuang sampah sembarangan
5. BABS
6. Kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan
7. Ibu hamil tidak
NO NAMA PENYAKIT TOTAL melahirkan di Faskes
1 ISPA 942
 Data 10 Penyakit
2 Penyakit Sistem Otot dan 624
terbanyak
Tulang puskesmas Silat
3 Hipertensi 599 Hulu

4 Dispepsia 332
5 Diare 191
6 Penyakit Kulit Alergi 171
7 TB Paru 166
8 Gangguan Psikotik 141
9 Diabetes Melitus 126
10 Gastritis 104
 10 Penyakit kematian tertinggi di wilayah Puskesmas Silat Hulu
Tidak ada 10 Penyakit kematian tertinggi di wilayah
Puskesmas Silat Hulu.

Pelaksanaan PIS-PK :
No Kegiatan Keterangan
1 Sosialisasi PIS-PK dari dinas kesehatan Sudah
2 Pendataan Keluarga Sehat Capaian (50%) dari 14 desa
3 Intervensi hasil pendataan Idem
4 Entry data hasil pendataan Idem
5 Sosialisasi IKS Sudah
6 Pemanfaatan IKS Sudah

II. TUGAS INDIVIDU


PERIODE URAIAN TUGAS YANG DESKRIPSI TUGAS
DITETAPKAN KEPALA
PUSKESMAS
TAHUN 1. Pengelolaan sediaan Melaksanakan perencanaan
PENUGASAN I farmasi kebutuhan obat, alkes, dan
& II bahan medis habis pakai setiap
bulan, melakukan permintaan,
penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian,
pencataran, pelaporan, dan
pengarsipan serta pemantauan
dan evaluasi pengelolaan
2. Pelayanan farmasi klinik Melakukan pengkajian resep
rawat jalan maupun rawat
inap, penyerahan obat dan
pemberian informasi obat,
pelayanan informasi obat,
konseling, visite pasien,
pemantauan dan pelaporan
efek samping obat,
pemantauan terapi obat dan
evaluasi penggunaan obat

III. TARGET DAN CAPAIAN KINERJA NSI


NO INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN KINERJA
KINERJA (%) 2018 2019 2020
1 Persentase 70 % 45% 70 % 72%
penggunaan obat
rasional di
puskesmas

IV. BEFORE DAN AFTER PENEMPATAN NSI


NO Sebelum Penempatan NSI Setelah Penempatan NSI
1 Semua pelayanan kefarmasian belum Membuat SOP tentang strandar
terstruktur dengan baik pelayanan kefarmasian, dan
menjalankan pelayanan kefarmasian
sesuai dengan SOP yang telah dibuat
2 Penyimpanan obat tidak sesuai Penyimpanan obat berdasarkan jenis
dengan standar sediaan dan disusun berdasarkan abjad,
untuk sediaan dengan suhu
penyimpanan 2°-8°C disimpan dalam
lemari pendingin. Untuk obat Look
Alike Sound Alike (LASA) disimpan
tidak berdampingan. Sediaan farmasi
disimpan berdasarkan First Expired
First Out (FEFO) dan First In First Out
(FIFO)
3 Pendistribusian obat rawat jalan dan Obat yang dikeluarkan untuk pasien
rawat inap tidak selalu menggunakan rawat jalan dikeluarkan berdasarkan
resep resep
4 Pencatatan obat masuk dan obat Obat yang masuk dan keluar selalu
keluar tidak selalu dilakukan dicatat pada kartu stok
5 Pengadaan obat hanya dari dinas Pengadaan obat tidak hanya dari dinas
sehingga sering terjadi kekosongan kabupaten tetapi juga dengan
obat menggunakan dana JKN
6 Perencanaan obat tidak sesuai Perencanaan obat dilakukan dengan
dengan kebutuhan sehingga mempertimbangkan penggunaan obat 3
pengadaan yang dilakukan ada yang bulan sebelumnya
tidak sesuai dengan kebutuhan,
sehingga ada beberapa jenis obat
yang menumpuk dan expired date
7 Tidak pernah dilakukan stok opname Dilakukan stok opname setiap bulan dan
sediaan farmasi, sehingga banyak dipertanggungjawabkan ke IFK dengan
obat expired date yang bercampur membawa Kartu stok sehingga sesuai
dengan obat yang tidak ED dengan keadaan fisik puskesmas

V. HAMBATAN DAN SOLUSI


N Profesi Masalah Akar Masalah Alternatif Solusi
O
1 APOTEKER Penggunaan obat Peresepan yang Pelatihan dan
yang tidak rasional tidak rasional diskusi
penggunaan obat
yang rasional
berdasarkan tata
kelola penyakit
Ketidakpatuhan Memberikan
pasien dalam konseling
menggunakan obat terhadap pasien
2 Kurangya persediaan Kekosongan stok Koordinasi
obat di dinas kesehatan dengan staf
gudang terkait
dengan
pemenuhan RKO
3 Mutu sediaan obat Suhu tempat Pemasangan AC
tidak terjamin penyimpanan obat pada gudang
tidak memenuhi penyimpanan obat
standar Pengadaan lemari
pendingin untuk
obat dengan
standar suhu
penyimpanan 2°-
8° C

VI. KEGIATAN DALAM BIDANG PROFESI


NO KEGIATAN DOKUMENTASI
1 Posyandu Lansia

Posyandu Lansia adalah Pos Pelayanan terpadu


untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang
digerahkan oleh masyarakat dimana mereka
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan mutu kehidupan lansia dan
mempermudah lansia untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.

Proses pelaksanaannya yaitu dengan


melakukan pemeriksaan fisik, menimbang BB,
Mengukur Tekanan darah, memberikan terapi
dan memberikan obat sesuai dengan terapi.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 14 Januari
2020 dan 15 Januari 2020 di Desa Selimu dan
Desa Nanga Lungu yang diikuti oleh beberapa
orang lansia. Kegiatan ini berlangsung setiap
bulan dengan menggunakan dana BOK.

2 Posbindu P2TM (Pengendalian Penyakit Tidak


Menular)

Kegiatan P2TM (Pengendalian Penyakit Tidak


Menular) merupakan peran serta masyarakat
dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor resiko PTM meliputi
merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola
makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik,
obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi,
hiperkolesterol, serta menindak lanjuti secara
dini faktor resiko yang ditemukan melalui
konseling kesehatan dan segera merujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan dasar.

Untuk itu perlu pencegahan dan pemantauan


faktor resiko PTM dalam menurunka angka
kesakitan, kecacatan dan kematian penyakit di
Indonesia.

Tujuannya adalah Meningkatkan peran serta


masyarakat dalam pencegahan dan penemuan
dini faktor resiko PTM, Menurunnya
prevalensi faktor resiko PTM serta
menurunnya angka kesakitan, kecacatan dan
kematian PTM.

Dengan pelaksanaan kegiatan deteksi dini dan


pemantauan faktor resiko penyakit tidak
menular pada penyandang PTM 15 tahun ke
atas diharapkan dapat dilakukan
penanganannya secara mungkin, sehingga
pravelensi faktor resiko tersebut, angka
kesakitan, kecacatan dan kematian akibat
penyakit tidak menular dapat diturunkan
srendah mungkin. Rencana tindak lanjut faktor
resiko PTM adalah dengan melakukan
pemantauan setiap bulan terhadap pasien yang
menderita penyakit tidak menular dalam
kegiatan Pposbindu PTM.

3 Pemberian Tablet Fe Pada Remaja Putri

Puskesmas Silat Hulu melaksanakan sosialisasi


pemberian tablet tambah darah untuk remaja
putri yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Silat
Hulu.

Sebelum dilakukan pemberian Tablet Tambah


Darah (ttd) 60 mg besi elemental dan asam
folat 400 ug dilakukan penyuluhan terlebih
dahulu oleh pengelola Gizi dan Promosi
Kesehatan Puskesmas Silat Hulu tentang
Anemia dan manfaat tablet Fe bagi remaja
putri.

Proses pemerian tablet fe selanjutnya akan


dilaksanalan seminggu sekali sesuai jadwal
yang telah disepakati. Setelah sosialisasi
seluruh siswi langsung diberikan Tablet Fe
untuk dikonsumsi dihadapan para guru dan
tenaga kesehatan Puskesmas Silat Hulu.

Pemberian tablet Fe ke sekolah-sekolah untuk


remaja putri ini dilakukan untuk
meminimalisasi perempuan usia muda
mengalami anemia. Jika seorang remaja putri
menderita anemia dan kemudian hamil maka
akan berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh
pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah
(bblr).

VII. KESAN DALAM BERTUGAS


Awalnya bisa masuk Nusantara Sehat itu sudah bangga. Melihat pengabdian teman-
teman nakes sebelumnya sehingga terpikir untuk ikut Nusantara Sehat. Mendapat
penempatan di perbatasan pulau Kalimantan Barat tidak terpikir sebelumnya, apalagi
pulau yang tidak pernah didatangi. Setelah sampai di puskesmas Silat Hulu ternyata
keadaannya tidak seperti yang saya bayangkan.Karyawan dan masyarakatnya
wellcome. Saya melakukan tugas saya sebagai apoteker yaitu memberikan pelayanan
kefarmasian kepada masyarakat. Selain itu saya mengikuti beberapa kegiatan luar
gedung seperti posyandu ke desa-desa dan juga terlibat dalam pendataan PIS-PK. Pada
pendataan PIS-PK ada satu desa yang jauh dari puskesmas dan akses ke desa tersebut
susah terutama pada saat hujan karena jalanan amblas. Pada saat itu kami akan
melakukan pendataan pada desa tersebut dan memang pada saat itu musim hujan,
akhirnya kendaran yang kami tumpangi harus kembali lagi karena tidak bisa lewat
sehingga kami berjalan kaki selama 3 Jam. Selain itu saat pendataan PIS-PK ada
beberapa warga yang menolak kami.

VIII. HARAPAN PERBAIKAN


Harapan dan masukan terhadap pelaksanaan program penugasan Nusantara Sehat
Individu di semua level meliputi pemangku kebijakan :
a. Tingkat masyarakat
Masyarakat diharapkan lebih sadar untuk memperoleh pengobatan di fasilitas
kesehatan bukan di tempat yang lain, dan masyarakat diharapkan membeli obat
pada apotek atau toko obat agar memperoleh informasi tentang penggunaan obat
yang benar.
b. Tingkat puskesmas
Semua kegiatan pelayanan farmasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan dijalankan sesuai SOP
c. Tingkat Kabupaten
Diharapkan dinas kesehatan bisa menfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana di
puskesmas agar pelayanan kesehatan dapat terlaksana dengan baik. Dinas kesehatan
juga diharapkan dapat mentertibkan peredaran obat yang ada di tingkat kecamatan.

Demikian laporan akhir ini saya sampaikan dengan sebenar-benarnya sebagai dokumen
pertanggung-jawaban saya bertugas sebagai NSI periode IV tahun 2018 untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dangkan Kota, 30 Juni 2020
Mengetahui:
Kepala Puskesmas Silat Hulu

Saeful Bahri,A.Md.Kep Petronela M.D Akoit, S.Farm., Apt


NIP. 19730814 199303 1 005 NRPK.14.7.0502070

DOKUMENTASI KEGIATAN
LOKAKARYA MINI LINTAS SEKTORAL

KEGIATAN PIS-PK POSYANDU LANSIA

KEGIATAN PIS-PK
PERTEMUAN PELAYANAN INFORMASI OBAT FARMASI KAPUAS HULU
PERTEMUAN MANAJEMEN LOGISTIK OBAT

Anda mungkin juga menyukai