Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL

a. Pendahuluan
Pemeriksaan Neonatus atau bayi baru lahir sangat penting dalam
upaya menurunkan kematian dan kecacatan bayi. Pengawasan
postnatal dengan kunjungan ibu nifas (KF) dan kunjungan neonatus
(KN) memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang
menyertai secara dini, terutama kelainan hipotiroid kongenital, sehingga
dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam
pertolongannya.

b. Latar Belakang
Hipotiroid kongenital adalah kurangnya produksi hormon tiroid
pada bayi baru lahir. Hal ini dapat terjadi karena cacat anatomis
kelenjar tiroid, kesalahan metabolisme tiroid, atau kekurangan iodium.
Hipotiroid kongenital merupakan salah satu penyebab retardasi mental.
Hipotiroid kongenital yang tidak diobati sejak dini dapat mengakibatkan
retardasi mental yang berat. Hormon tiroid sudah diproduksi dan
diperlukan oleh janin sejak usia kehamilan 12 minggu, mempengaruhi
metabolisme sel di seluruh tubuh sehingga berperan penting pada
pertumbuhan dan perkembangan.
Gejala hipotiroid pada bayi baru lahir biasanya tidak terlalu jelas,
oleh sebab itu sangat diperlukan skrining hipotiroid pada neonatus.
Program skrining memungkinkan bayi mendapatkan terapi dini dan
memiliki prognosis yang lebih baik, terutama dalam perkembangan
sistem neurologis. Pengobatan secara dini dengan hormon tiroid dapat
mencegah terjadinya morbiditas fisik maupun mental. Pemantauan tetap
diperlukan untuk mendapatkan hasil pengobatan dan tumbuh kembang
anak yang optimal. Hipotiroid kongenital yang terlambat diketahui dan
diobati, dapat menyebabkan retardasi mental dan akan berdampak pada
kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu pentingnya screening
hipotiroid kongenital sangat diperlukan pada bayi baru lahir.
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap bayi baru lahir memperoleh
pelayanan yang berkualitas sehingga mampu mencegah terjadinya
komplikasi pada bayi

Tujuan Khusus
1. Menyediakan pelayanan screening hipotiroid kongenital,
komprehensif dan berkualitas
2. Menghilangkan “missed opportunity”
3. Mendeteksi secara dini kelainan / penyakit / gangguan yang diderita
neonatus
4. Melakukan intervensi terhadap kelainan / penyakit / gangguan pada
neonatus sedini mungkin

d. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah ;
1. Melakukan Anamnesa pada ibu bayi baru lahir/ neonatus
2. Melakukan konseling tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Melakukan pengambilan darah tumit yg diteteskan pada kertas
saring
4. Memberikan HE/ konseling Kepada Pasien dan Keluarga
5. Menjelaskan kapan hasil pemeriksaan darah selesai

e. Cara Melaksanakan Kegiatan


Semua kegiatan dilaksanakan berdasarkan standar operasional
prosedur yang dimiliki Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Kebomas
1. Lintas Program : bidan desa
Peran : membantu pelaksanaan kegiatan program
2. Lintas Sektor : kader desa
Peran : membantu koordinasi dengan sasaran.

f. Sasaran
Semua bayi baru lahir/ neonatus, terutama bayi baru lahir/
neonatus sehat.
g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap hari di Puskesmas (Poli
MTBS), PUSTU, PONKESDES dan POLINDES.

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap selesai
melaksanakan kegiatan

i. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap
bulan.

Gresik, 17 Januari 2018


Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Kebomas Penanggung Jawab Program KIA

drg. NANIEK SOELASTRI TRIANA YUSMAWATI, Amd Keb


NIP. 19580618 198510 2 012 NIP. 19800718 200312 2 004

Anda mungkin juga menyukai