Disusun oleh :
Muhammad Rizki Ramadani (1910313210030)
Putri Miranda Andari (1910313320035)
Selvia Ramadhanti (1910313320022)
Muhammad Hadid Ramadhan (1910313210048)
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam
penulisan makalah ini mungkin masih banyak terdapat kesalahan, untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan agar penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya kami mengucapkan banyak terima
kasih.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………….1
1.2 RUMUSAN MASALAH…………….…………………………………………..2
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………3
2.1 PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA………………………………….3
2.2 ORIENTASI KARYAWAN……………………………………………………...7
2.3 APLIKASI BISNIS KECIL……………………………………………………….10
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………11
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan organiasasi saat ini, sumber daya manusia merupakan aspek
yang sangat penting,karena sumber daya manusia dinilai sangat signifikan dalam
mencapai tujuan organisasi. Tercapainya tujuan organisi akan tergantung pada
bagaimana SDM yang ada dalam organisasi tersebut dapat mengembangkan
kemampuan baik dibidang managerial, hubungan antar manusia maupun teknis
operasional. Kesuksesan suatu organisasi dapat ditentukan dari kualitas pegawai
yang handal dan terampil. Bagaimanapun juga, suatu organisasi akan diuntungkan
dengan adanya SDM yang berkualitas baik. Dari semua harta kekayaan, maka
sumber daya manusialah satu-satunya harta yang besar potensinya bagi tingkat
produktivitasnya.
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas,organisasi harus
merancang sistem pengadaan karyawan yang tepat, salah satunya adalah dengan
mengadakan proses seleksi. Setelah proses seleksi selesi dilakukan, organisasi
perlu menempatkan calon karywan yang telah diterima pada jabatan-jabatan yang
dibutuhkan organisasi sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing,
sehingga para calon karyawan tersebut dapat bekerja secara maksimal. Proses
penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam
mendapatkan karyawan yang kompeten yang di butuhkan perusahaan, karena
penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu
perusahaan dalam mencapai tujuan yang di harapkan.
Kemudian, langkah yang perlu diperhatikan kembali adalah orientasi untuk
memberikan informasi kepada karyawan baru dan keterampilan yang mereka
butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan baru di kantor yang baru pula. Dalam
orientasi karyawan baru, intinya adalah proses sosialisasi karyawan baru terhadap
pimpinan perusahaan baik dalam proses penanaman dalam diri karyawan tentang
sikap, standar, nilai-nilai, dan pola perilaku yang diharapkan oleh organisasi dan
departemen. Biasanya karyawan diberikan informasi tentang jam kerja, penilaian
kerja, pembayaran gaji, dan liburan atau cuti.
Untuk itu, makalah ini disusun untuk menjelaskan mulai dari definisi
penempatan dan orientasi, sampai dengan hal apa saja yang perlu diperhatikan
dalam melakukan orientasi dan penempatan karyawan dalam organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi penempatan dan hal-hal apasaja yang harus diperhatikan
dalam penempatan karyawan?
2. Bagaimana definisi orientasi dan hal-hal apasaja yang harus diperhatikan
dalam orientasi karyawan?
C. Tujuan
1. Memahami definisi penempatan dan hal-hal apasaja yang harus diperhatikan
dalam penempatan karyawan.
2. Memahami definisi orientasi dan hal-hal apasaja yang harus diperhatikan
dalam orientasi karyawan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penempatan Sumber Daya Manusia
1. Definisi Penempatan
Penempatan merupakan penugasan atau penugasan kembali dari seorang
karyawan pada sebuah pekerjaan baru, baik untuk karyawan yang baru
diterima ataupun karyawan lama yang ditempatkan pada posisi pekerjaan yang
baru. Kebanyakan keputusan penempatan dibuat oleh manajer lini. Adapun
penempatan menurut para ahli antara lain:
a. Menurut Mathis & Jackson
Penempatan SDM adalah menempatkan posisi seseorang ke posisi
pekerjaan yang tepat, seberapa baik seseorang karyawan cocok dengan
pekerjaannya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.
b. Menurut Sastrohadiwiryo
Penempatan adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada
karyawan yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang
telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan
kemungkinan-kemungkinan yang terjasi atas tugas dan pekerjaan,
wewenang serta tanggung jawab.
2. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini menunjukan adanya saling menghormati, saling menghargai,
dan saling mengisi dalam melakasanakan pekerjaan.
B. Orientasi Karyawan
1. Definisi Orientasi
Orientasi adalah suatu bentuk pengenalan secara detil terhadap
lingkungan kerja dengan cara mengajak karyawan untuk berkeliling dan
menjelaskan setiap job description yang dimiliki oleh setiap divisi kerja
termasuk out put yang dihasilkan oleh setiap divisi tersebut. Program orientasi
sering juga disebut induksi, yaitu memperkenalkan para tenaga kerja atau
karyawan baru dengan peran serta kedudukan mereka dengan organisasi dan
karyawan lainnya.
Orientasi dilaksanakan kerena semua karyawan baru membutuhkan
tenggang waktu untuk bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan
lingkungan kerja dia yang baru. Masa orientasi ini, karyawan akan diberikan
informasi dasar yang mencakup faktor-faktor seperti jam kerja, cara
memperoleh kartu pengenal, cara membayar gaji dan oang-orang yang akan
bekerja sama dengannya. Selain itu, pada masa ini, adanya orientasi karyawan
diharapkan mampu menanamkan sikap, standar nilai dan pola perilaku yang
berlaku dalam perusahaan kepada karywan baru.
Secara praktik, masa orientasi biasanya dapat berlangsung selama 2-3
hari kerja, namun bagi organisasi kecil masa orientasi mungkin cukup hanya 1
hari kerja saja. Dan sebaliknya, jika organisasi besar yang memiliki beberapa
kantor cabang maka kemungkinan masa orientasi bisa lebih dari tiga hari
kerja, karena menyangkut dengan penjelasan secara detail serta melakukan
diskusi dengan setiap kepala devisi secara detail.
2. Tujuan Orientasi
Tujuan yang diharapkan dari masa orientasi secara umum adalah
diharapkan bisa menciptaan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) setiap
devisisecara detil kepada para karyawan, khususnya pada karyawan baru yang
pada dasarnya belum memahami secara detil lingkungan kerja perusahaan.
Selain itu, bagi pegawai sendiri tujuan orientasi sebgai berikut:
1. Pegawai baru akan lebih mengenal keadaan perusahaan.
2. Pegawai baru akan terhindar dari adanya kekacauan yang disebabkan
karna pekerjaan mereka yang baru. Dan mereka akan terhindar dari
rintangan atau tindakan hukuman yang akan terjadi kerana pelanggaran
peraturan yang tidak mereka ketahui.
3. Pegawai baru akan mendapat kesempatan untuk bertanya masalah tentang
pekerjaan mereka yang baru.
4. Pegawai baru akan merasa bahwa mereka adalah bagian penting di dalam
sebuah perusahaan.
Dalam bukunya dalam bukunya Fahmi yang mengutip pendapat Desseler,
orientasi yang berhasil harus memenuhi empat hal utama:
a) Karyawan baru harus merasa diterima dan nyaman.
b) Orang itu harus memahami organisasi tersebut dalam makna luas (masa
lalu, masa kini, budaya dan visi masa depan)
c) Fakta kunci seperti kebijakan dan prosedur, karyawan harus jelas
mengenai apa yang diharapkan dalam hal pekerjaan dan perilaku.
d) Orang itu harus mulai menjalankan proses untuk membiasakan diri
dengan cara perusahaan bertindak dan melakukan banyak hal.
3. Manfaat Orientasi
Secara umum ada dua sisi manfaat yang sering dijelaskan untuk melihat
manfaat masa orientasi tersebut, yaitu:
a. Jangka pendek.
Secara jangka pendek orientasi bermanfaat bagi pengenalan awal terhadap
lingkungan kerja, termasuk mampu mengetahui tujuan setiap job
description yang harus dipahami secara detil oleh karyawan agar bisa
bekerja dengan jelas.
Karyawan juga tidak akan merasa cemas dengan pekerjaan dan lingkungan
yang baru, sehingga tidak mengganggu produktivitas karyawan.
b. Jangka panjang.
Secara jangka panjang dengan pengalaman orientasi yang lebih komplek
dan mendalam mampu membangun konsep perencanaan pekerjaan secara
lebih sistematis, termasuk terbangunnya sistem manajemen kerja yang
terorganisasi secara modern dan bernilai kompetitif.
Selain itu, adanya orientasi diharapkan karyawan kedepannya bisa menjadi
loebih mandiri dan lebih baik lagi. Manfaat lain yang dirasa penting yaitu
orientasi diharapkan mampu mencegah pengaruh buruk dari rekan kerja
atau atasan yang kurang mendukung serta mengurangi kecenderungan
untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.
C. Aplikasi Bisnis Kecil
UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan sektor penggerak
utama perekonomian tanah air. Pemerintah pun mulai fokus pada UMKM, salah satunya
lewat Kementerian BUMN. Perkembangan dunia kewirausahaan juga tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh dunia digital. Dengan digitalisasi yang semakin meluas,
banyak bermunculan aplikasi-aplikasi yang dapat memudahkan pengusaha untuk
mengatur segala hal yang berkaitan dengan bisnis, mulai dari sumber daya manusia,
gaji, keuangan, hingga jadwal kerja.
Berikut adalah beberapa aplikasi bisnis yang dapat menunjang jalannya usaha
perusahaan UMKM
1. Majoo
Majoo adalah salah satu aplikasi yang dapat membantu penggunanya dalam
mengelola bisnis. Di dalam Majoo, terdapat berbagai fitur dan layanan yang
dapat menunjang kegiatan bisnis UMKM. Fitur dari Majoo terbilang lengkap,
yaitu ada kasir online, aplikasi karyawan, aplikasi relationship management atau
CRM, aplikasi akuntansi, aplikasi analisa bisnis, dan aplikasi toko online. Fitur-
fitur tersebut sangat membantu pemilik UMKM dalam mengelola usaha, mulai
dari proses transaksi, mengelola stok, absensi karyawan, memantau kondisi
usaha, hingga mencatat biaya dan pengeluaran.
2. BukuKas
BukuKas merupakan salah satu aplikasi untuk mengatur keuangan suatu usaha.
BukuKas dapat mempermudah pemilik UMKM dalam melakukan pengelolaan
keuangan dan pembukuan secara otomatis, mulai dari mencatat transaksi,
mencatat hutang piutang, mengunduh laporan hingga mengirimkan pengingat
hutang
3. Aplikasi Pemasaran
Dengan adanya digitalisasi, para pemilik UMKM kini dapat memasarkan
produknya dengan mudah dan cepat melalui beberapa media sosial yang
tersedia. Beberapa media sosial tersebut diantaranya seperti Instagram,
Facebook, bahkan TikTok. Melalui berbagai fitur iklan yang disediakan oleh
aplikasi media sosial tersebut, pemilik UMKM dapat meningkatkan persentase
pangsa pasar usahanya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penempatan dan orientasi mempunyai peran yang sangat penting dalam
memastikan karyawan baru maupun karyawan lama yang ditempatkan pada bidang
yang baru untuk dapat menunjukkan kinerjanya dengan maksimal dan produktivitas
kerja yang diharapkan.
Memang para karyawan tersebut bisa jadi sudah memahami dengan baik
mengenai aspek-aspek umum perusahaan, seperti strategi, kompensasi, peraturan dan
sebagainya. Namun mereka pasti mengalami kecemasan terkait masalah interpersonal
dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan barunya. Untuk itulah, orientasi masih
harus terus dilakukan ketika ditempatkan dibidang yang baru.
Penempatan pegawai merupakan usaha manajemen untuk mengisi setiap posisi
yang lowong dalam suatu organisasi dengan pegawai yang memenuhi syarat pada saat
yang dibutuhkan. Proses seleksi dan penempatan pegawai di dalam perusahaan sesuai
dengan bidang peminatan dan keahlian yang dimilikinya juga, karenanya berpengaruh
bagi produktivitas perusahaan. Proses seleksi dan penempatan yang baik dan benar akan
membuat pegawai memiliki semangat dalam bekerja, karena bidang yang digelutinya
merupakan apa yang diminati oleh dirinya dan pekerjaan itu merupakan sesuatu hal
yang dikuasai dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses
seleksi dan penempatan pegawai berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.