Anda di halaman 1dari 3

Kelompk 1 :

1. St. Zahrah (200111500002)


2. Nurhikmah (200111500008)
3. Hidayattullah (200111500006)

LK. Eksplorasi Penyebab Masalah, Akar Masalah, dan Alternatif Solusi

Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar Masalah Hasil eksplorasi Alternatif solusi
diidentifikasi
1 Kompetensi Hasil Kajian Literatur Artikel: Upaya untuk meningkatkan Hasil Kajian Literatur
literasi numerasi 1. Menurut Jufrida et al. (2019) : literasi dan numerasi siswa 1. Menurut Anggita Ikko Nur
peserta didik faktor yang menyebabkan belum maksimal Nugrahaeni dan Nazla Maharani
yang masih rendahnya hasil belajarIPA dan Umaya (2020): upaya
kurang literasi sains peserta didik yaitu 1) peningkatan budaya literasi pada
faktor psikologi (minat dan peserta didik yaitu1) membentuk
motivasi belajar), 2) faktor timliterasi sekolah (TLS), 2)
keluarga (latar belakang pendidikan membentuk gerakan literasi
dan bimbingan orangtua), sekolah (GLS), 3) membuat sudut
dan 3) faktor sekolah (metode baca sekolah, 4) membuat sudut
mengajar guru, sarana dan prasarana, baca kelas, 5) pengadaan kata
dan bahan ajar/media motivasi, 6) pengadaan buku
pembelajaran), dan kegiatan belajar bacaan, 7) pengadaan majalah
diluar sekolah dinding sekolah
2. Menurut I Ketut Suparya, I wayan 2. Menurut I Ketut Suparya, I Wayan
Suastra, dan Ida Bagus Arnyana Suastra, dan Ida Bagus Arnyana
(2022): faktor penyebab rendahnya (2022): upaya yang dapat dilakukan
literasi sains siswa adalah: a) sebagai solusi dalam
penggunaan buku ajar yang belum meningkatkan literasi peserta didik
tepat, b)miskonsepsi siswa, c) yaitu 1)gerakan literasi sekolah, 2)
pembelajaran yang tidak kontekstual, meningkatkan
d) rendahnya kemampuan Kompetensi guru, 3) memperbaiki
membaca, e)lingkungan dan iklim buku ajar, 4) menadakan asesmen
mengajar, f) kompetensi minimum, dan 5)
infrastruktur sekolah, g) sumber penggunaan platform digital
daya manusia, h) manajemen sekolah 3. Menurut Elok Rintarti Widiastuti dan
3. Maifit Hendriani et al. (2022): Meyta Dwi Kurniasih (2021) : model
penyebab rendahnya literasi pembelajaran yang inovatif, adaptif dan
numerasi menururt (Ekowati et al., sesuai kebutuhan yang dapat
2019) adalah pertama, rendahnya meningkatkan kemampuan literasi
kemampuan dalam merancang kelas numerasi satu di antara yang ada adalah
berbasis literasi numerasi karena model problem-based learning. model
belum adanya kegiatan pelatihan problem-based learning berbantuan
untuk guru terhadap praktik software cabri 3D V2 dapat
pelaksanaan literasi numerasi dalam meningkatkan kemampuan literasi
kehidupan sehari-hari; belum numerasi sebesar 1,237538 yang
terbentuknya tim literasi sekolah; dilakukan di Sekolah Menenngah
dan redahnya tingkat kepedulian Pertama Negeri 5 Tambun Selatan
orangtua terhadap kegiatan belajar di kelas VIII.
rumah. Sejalan dengan pendapat di 4. Menurut Miftakhul Huda dan Sri Cacik
atas, Salvia et al. (2022) berpendapat (2023): Untuk mengatasi hasil belajar
yang menyebabkan rendahnya siswa khususnya kemampuan literasi
literasi numerasi siswa adalah dan numerasi siswa yang kurang
kurangnya pemanfaatan kemampuan memuaskan, peneliti mempunyai ide
literasi numerasi di kehidupan untuk menerapkan model pembelajaran
sehari-hari. Project Based Learning (PjBL)/model
4. Menururt Ivan Alamsyah dan Didi pembelajaran kooperatif tipe Team
Samanhudi (2022): Fuadi et al., Games Tournament (TGT) berbantuan
terdapat beberapa faktor penyebab Rolling Ball. Dengan menerapkan
rendahnya kemampuan literasi pada model pembelajaran kooperatif tipe
siswa pada siswa di Indonesia di Team Games Tournament (TGT)
antaranya : 1) pembelajaran tidak berbantuan Rolling Ball, siswa
kontekstual dan kurang efektif; 2) diharapkan mampu mengontruksi dan
pemilihan bahan ajar yang kurang menyusun pengetahuan sendiri. Tujuan
tepat; 3) rendahnya kemampuan yang dicapai bukan hanya kemampuan
siswa dalam membaca; 4) salah akademik, tetapi juga adanya unsur
pengertian; dan 5) lingkungan kerjasama untuk penguasaan materi
belajar siswa yang tidak kondusif tersebut.
5. Menurut Annisa Rahmadanita 5. Menurut Efrika Marsya Ulfa, et al
(2022): kemampuan literasi remaja (2022): Proses Implementasi Game
di Indonesia yang rendah merupakan Based Learning ini efektif untuk
suatu kondisi yang memprihatinkan diterapkan di sekolah dasar. Game
dan perlu diketahui penyebabnya. Based Learning merupakan metode
Salah satu penyebabnya adalah pembelajaran mempunyai karakteristik
rendahnya minat baca dan budaya berupa pengintegrasian proses
baca di kalangan remaja itu sendiri. berlangsungnya pembelajaran dengan
Faktor lain yang menjadi penyebab bermain. Pada penelitian ini Game
rendahnya literasi adalah faktor Based Learning didapatkan hasil dapat
internal dan faktor eksternal serta meningkatkan kemampuan siswa. Hal
terdapat faktor kebiasaan yang ini dinyatakan dengan adanya
menjadi faktor utama dan mendasar. peningkatan kemampuan literasi
maupun numerasi siswa dari siklus I ke
siklus II.
Hasil Wawancara 6. Menurut Bizri Musa Ashari et al.,
1. Beradarkan AKM siswa masih (2022): pendampingan belajar
kurang terutama pada kemampuan menggunakan Lembar Kerja Komik
literasi berbasis STEAM dan MIKiR kepada
2. Rendahnya motivasi belajar siswa dapat meningkatkan motivasi dan
3. Materi sulit dipahami kemandirian belajar anak. Selain itu
4. Guru belum terlalu memahami apa kemampuan literasi dan numerasi anak
itu literasi mengalami peningkatan.
5. Dorongan dan dukungan keluarga
yang rendah terkait literasi
6. Upaya untuk meningkatkan literasi dan
numerasi siswa belum maksimal

Anda mungkin juga menyukai