Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Teguh Prakoso

Kelas : 9H

4 Serangkai
Kami bertiga sudah berteman sejak SMP, kini kami duduk dibangkusekolah SMA yang sama.
Pertemanan kami terjalin dengan akrab, darimulaibelajar, bermain, bermusik dan sebagainya
kami lewati bersama tanpa ada rasa kemunafikan satusama lain. Latar belakang kehidupan
kami memang berbeda-beda. Aku Winki, seorang yang simple, tidak banya komong, tegas,
bertanggungjawab, dan pandai bermain drum. Aku terlahir dari keluarga yang
sederhana.Temanku Dias, seorang yang percaya diri, mudah bergaul, tampan, dan pandai
bermain bass. Dia terlahir dari keluarga mampu dan berkecukupan. Sedangkan temanku yang
satunya Nuno, seorang yang percaya diri, kocak, setia, dan pandai bermain gitar.Dia terlahir
dari keluarga yang sederhana. Selama ini kami bermain music bersama dan kami membentuk
band dengan aliran pop-rock. Kami bercita-cita untuk menjadi band terkenal yang dapat
tampil di panggung Internasional.

“Hei Wink, Dias nanti pas pulang sekolah kita latihan band yuk?”, ajak Nuno. “ oh boleh
No!”, jawab Dias. “ eh tapi nanti sepertinya aku tidak bisa deh, aku mau nganter Ibuku
arisan”, kata Winki. “ Yaelah Wink, masih aja nganter, emang Ibu kamu tidak bias sendiri?”,
tanyaNuno. “ Ehmm, iyadeh aku ikut, tapi habis aku nganter Ibuku ya…”, ujar Winki. “ Ya,
up to you deh, pokoknya nanti datang ya…”, kata Dias.

“Oh ya, aku dengar ada anak baru tuh di kelas 2 IPA B, katanya pindahan dari Bandung terus
dia jago main keyboard…”, kata Nuno. “ Siapa namanya?”,tanyaWinki. “ Ya aku tidak tahu,
kan belum kenalan..hehe..”, jawab Nuno dengan tersenyum.” Aha !, kayanya aku punya ide
nih…,”, ujar Winki. “ Apaan idenya ?” tanya Dias dan Nuno serentak. “ Bagaimana kalau dia
kita rekrut untuk nambah personil band kita? Siapa tahu dia mau…”,ujar Winki. “ Ya itu sih
bias diatur kalau kita sudah kenal sama dia.,”, kata Nuno. “ Yaudah ayo kita ke kelas dia
mumpung lagi istirahat nih..!”, ajak Dias. Mereka pun menghampiri anak baru itu di
kelasnya. “itu tuh dia orangnya yas !”, kata Nuno sambil menunjuk kearah anak baru itu.“ oh
itu orangnya, ayo kita samperin…!”, seru Winki. “ Hei kamu anak baru ya? Nama kamu
siapa?”, tanya Dias kepada anak baru. “ Oh iya , aku Dodi…ada apa?” Tanya Dodi pada
Dias. “ Dengar-dengar katanya kamu jago main keyboard ya.., apabenar?”, Tanya Nuno. “
husst, sabar dulu No, langsung nyerobot aja kaya bajai…”, seru Winki. “ Tau nih si Nuno…,
eh tidak Dod, kami Cuma mau kenalan aja…, dan dipikir-pikir kalau kamu jago main
keyboard… kami mau ngajak kamu gabung di band kami…, kamu mau tidak?”,ajak Dias. “
ehmm gimana ya, aku juga di sekolah yang lama ikut band dan karena aku pindah, jadi aku
keluar…, kalau begitu aku mau deh…”, kata Dodi. “ Yaudah untuk memulainya, nanti kita
kumpul untuk latihan pertama kita…”, ujar Dias. Sewaktu pulang sekolah, mereka berkumpul
dan langsung menuju ketempat studio band.“ Ok semua sudah siap !!!”, seru Dias sebagai
vokalis dan sekaligus gitaris. “ We’re ready….”, seru semua personil.

Mereka memulai berlatih bersama dan mencoba mencocokkan irama satu sama lain. “
Weiss… keren banget, nadanya sudah pas…pokoknya sudah cocok semuanya padahal baru
pertama”, ujar Winki. “ Mungkin kita memang sudah klop dan jodoh…”, kata Nuno sambil
tersenyum. “ Biro kali Jodoh…!”, seru Dias. “Bagaimana kalau kita ikut ajang pencarian
bakat aja atau kita ikut festival, kali-kali kita bias terkenal…”, kata Dias. “Iya-iya, yaudah
bayar dulu tuh studionya..kan waktunya sudah habis…”, suruh Winki. “ Tenangaja, kan ada
Dias…, ya kan Yas…!”, kata Nuno menyindir. “ Ahh, kalian semua kalau soal bayar aja
Aku…, yaudah dehhh”, kata Dias (kesal).” Hahahaha…!”,seru yang lain. Akhirnya mereka
mencoba mengikuti perlombaan dan festival di tempat-tempat yang mereka ketahui, tetapi
sialnya mereka selalu gagal dan berakhir dengan kekecewaan. Terkadang mereka harus
menerima sindiran dari orang lain yang tidak menyukai mereka. “Ahhh…gimana nih, kita
sudah mendaftar kemana-mana tapi tidak pernah berhasil,..gagalmaning,
gagalmaning…!”,keluh

Nuno. “Sing sabar toh le…iki kudu penuh perjuangan, kalau kepingin berhasil…(nada
Jawa)”, kata Winki.” Lah-lah, kenapa kamu jadi berlogat Jawa begitu Wink…?”,Tanya Dodi
(heran).”Lah iyaya, kenapa gini, kamusih No…!”,seru Winki meledek. “Mungkin suatu saat
nanti kalau kita terus mencoba, kita pasti bisa…!”, kata Dias. Tiba-tiba Nuno menyetel music
saat Dias berkata (lagu : Sheila on 7,”Pasti Ku Bisa”).

” Loh-loh kenapa jadi muncul lagu begini…?”,tanya Dias (heran).” Tuh siNuno…”, kata
Dodi. “ Wuuuhh dasar, becanda aja…!”, seru yang lain sambil tertawa. Mereka pun tertawa
untuk mencairkan suasana sambil merencanakan strategi dan mencari peluang untuk
mengikuti perlombaan lagi. Pada akhirnya sampai mereka menemukan kompetisi musik yang
bertema“ MUSIC FEST “, dan mereka mencoba peruntungan di sana. Mereka mendaftar dan
mengikuti seleksi awal dan mereka lolos. Hingga pada saat mereka sampai pada babak
semifinal “MUSIC FEST”.” Alhamdulillah…kita sudah sampai di babak semifinal, semoga
kita dapat menampilkan yang terbaik nanti…”, ujar Dodi. “ Iya, pokoknya kita pasti bisa…
ready…,..,woiiii”, seru mereka semua serentak membangkitkan semangat sambil menyatukan
tangan.

Mereka pun tampil dan menampilkan yang terbaik, juri pun akhirnya memilih mereka yang
lolos ke Grand Final “ MUSIC FEST ”. setelah mereka berhasil lolos kebabak Grand Final,
mereka di beri waktu untuk istirahat dan untuk mempersiapkan karya mereka nantinya. Tiba-
tiba diselang waktu itu, salah satu dari personil mereka sakit, yaitu Dodi. Dodi terkena
penyakit tipus dan tidak dapat berlatih untuk beberapa hari ini apalagi tampil maksimal di
Grand Final “ MUSIC FEST “, karena harus beristirahat yang cukup. “ Wah gimana nih, kita
tidak bias tampil tanpa personil yang lengkap…”, kata Dias dengan panik. “ Iya gimana nih,
…”, kata Winki yang semula tegas, tiba-tiba ikut-ikut panic memikirkannya. “ Yas udah
kalau begitu adanya…, kita harus tetap semangat dan tetap dapat menampilkan yang terbaik
di Grand Final, meskipun tanpa personil yang lengkap… kita harus berjuang untuk Dodi,
agar kita tidak mengecewakannya…”, kata Nuno yang biasanya becanda, tiba-tiba mendadak
bijak.

Akhirnya mereka tampil di Grand Final “ MUSIC FEST “, ternyata mereka berhasil
memenangkan perlombaan itu dan berhak mendapatkan hadiah 100 juta rupiah, dan yang
paling penting, band mereka dapat tampil di pembukaan konser musik pop-rock di Jepang.
Setelah kejuaraan itu, Dodi pun sembuh dan dapat bergabung dengan yang lainnya. Mereka
akhirnya bias tampil pada pembukaan konser musik di Jepang dengan personil yang lengkap
dan band mereka pun terkenal di seluruhIndonesia.

Anda mungkin juga menyukai