Tb2 Stakeholder - Tiara Adinda Putri - 44220010177
Tb2 Stakeholder - Tiara Adinda Putri - 44220010177
P042120007–
Stakeholder
Management
Judul Tugas Tugas Besar 2
Abstrak Jenis Tugas
Individu
Instruksi Kumpulkan laporan soft copy yang diketik pada kertas di lembar terakhir berikut ini. tulisan dengan font 12, Times New
Roman, spasi 1.5 dan ditulis rata kiri dan kanan (justified).
Pengumpulan Jawab pertanyaan dengan menjelaskan lebih dulu konsepnya, dengan memberikan sumber konsep, tulis pemahaman
mahasiswa, baru menjawab pertanyaan .
Tugas Pertanyaan yang meminta menulis sesuatu, maka langsung tuliskan, tidak perlu menjelaskan konsep-konsepnya.
Gunakan metode APA untuk menulis referensi.
Pernyataan Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan UMB
tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan
sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.
Tanda tangan
Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN
PROGRAM SARJANA (S1)
Secara umum klasifikasi stakeholder dapat dibedakan menjadi dua tipe utama,
antara lain: (1) internal dan eksternal stakeholder, serta (2) primary, secondary dan
Marjinal stakeholder. Stakeholder kini tidak boleh dipandang sebelah mata sebab
perannya seringkali menentukan bagaimana sebuah perusahaan akan melaju ke
Depannya. Dalam merumuskan strategi perusahaan, manajemen harus memahami siapa
saja pihak-pihak yang berkepentingan terhadap mereka. Hal tersebut akan berguna untuk
menetapkan strategi yang tepat dan terarah di masa depan. Stakeholder mapping
merupakan cara yangdapat membantu manajemen untuk menganalisis stakeholder kunci
perusahaan. Setiap stakeholder memiliki karakteristik tersendiri sehingga membutuhkan
pendekatan yang berbeda, termasuk pula strategi yang unik bagimasing-masing
Stakeholder.
Rincian Tugas
KOMPAS.com - Proyek kereta cepat pertama di Indonesia dengan rute Jakarta-Bandung, tak
kunjung selesai. Dimulai pada 2016, pembangunan kereta cepat sedianya akan rampung
pada 2018 dan mulai beroperasi pada 2019. Hingga akhir Maret 2023, progres
pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 88,8 persen dan akan dijadwalkan
akan diresmikan pada Agustus 2023.
Selain target pembangunan yang molor, proyek tersebut juga mengalami pembengkakan
hingga 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18 triliun. Angka tersebut merupakan hasil audit
dari setiap negara dan disepakati bersama-sama. Dengan demikian, total biaya proyek ini
sejak 2016 mencapai 7,27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 108 triliun, dikutip dari Kompas.id.
Proyek kereta cepat berasal dari pinjaman China Namun, pembengkakan biaya ini tak akan
berpengaruh pada rentang waktu hingga tercapainya titik impas (breakeven point), yaitu 38
tahun. Masa konsesi pun tak berubah, yakni tetap 80 tahun. Padahal, proyek tersebut
mulanya direncanakan akan menelan biaya sekitar Rp 85 triliun.
"Ya maunya kita kan 2 persen, tapi kan enggak semua kita capai. Karena kalau pinjam keluar
juga bunganya itu sekarang bisa 6 persen," kata Luhut di Jakarta dikutip dari pemberitaan
Kompas.com, Rabu (12/4/2023). "Jadi kalau kita dapat 3,4 persen misalnya sampai situ ya
we're doing okay, walaupun tidak oke-oke amat," sambungnya. Padahal, China dulunya
menawarkan bunga utang sebesar 2 persen per tahun, dengan skema bunga tetap selama
40 tahun pertama. Dengan demikian, proyek kereta cepat Jakarta-Indonesia kini menyisakan
segudang utang Indonesia terhadap China, dimulai dari utang pokok, utang pembengkakan
biaya pembangunan, dan kewajiban membayar bunga tahunan.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini boleh memakai dana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). Diberitakan Kompas.com, Minggu (10/10/2021), Kementerian
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinuligga
menjabarkan apa alasannya. Menurut dia, kondisi keuangan para pemegang saham
perusahaan konsorsium proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengalami kemacetan akibat
pandemi Covid-19.
Awalnya proyek ini direncanakan memakan biaya 6,07 miliar dollar AS ekuivalen Rp 86,5
triliun, tetapi kini menjadi sekitar 8 miliar dollar AS atau setara Rp 114,24 triliun. Walhasil,
pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021, yang
merupakan perubahan atas Perpres Nomor 107 Tahun 2015, tentang Percepatan
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung. Beleid yang diteken
oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu merevisi sejumlah ketentuan, di antaranya
pendanaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pakai APBN, dari sebelumnya sempat
tidak diperbolehkan.
Dampak menggunakan APBN Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law
Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, pembangunan di daerah, utamanya di luar
Jawa masih membutuhkan dana yang tidak sedikit, khususnya dari APBN. Pada rentang
2014-2019, kata Bhima, pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur
pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) di pedesaan sebanyak 11,1 juta
sambungan rumah (22.647 desa). Kemudian pembangunan 24 pelabuhan strategis untuk tol
laut dengan nilai Rp 243 triliun, ditambah 13 kawasan industri dan sarana pendukungnya di
luar Jawa yang jika ditotal kebutuhan anggarannya Rp 55,4 triliun. "Ini menjadi masalah
ketika proyek Kereta Cepat didanai oleh APBN, berarti bisa mengancam alokasi dana
pemerintah di proyek-proyek yang ada di luar Jawa," ujarnya saat dihubungi Kompas.com,
Selasa (12/10/2021).
Integrasi pembangunan proyek Kereta Cepat, wilayah Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat akan dibangun Lima Danau, Tol Getaci hingga Enter Change. Integrasi pembangunan
proyek Kereta Cepat, wilayah Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat akan dibangun
Lima Danau, Tol Getaci hingga Enter Change.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meninjau serta melakukan uji
coba LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Penulis Ahmad
Naufal Dzulfaroh | Editor Sari Hardiyanto KOMPAS.com - Proyek kereta cepat pertama di
Indonesia dengan rute Jakarta-Bandung, tak kunjung selesai. Dimulai pada 2016,
pembangunan kereta cepat sedianya akan rampung pada 2018 dan mulai beroperasi pada
2019. Hingga akhir Maret 2023, progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung
mencapai 88,8 persen dan akan dijadwalkan akan diresmikan pada Agustus 2023. Baca juga:
5 Fakta Seputar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selain target pembangunan yang
molor, proyek tersebut juga mengalami pembengkakan hingga 1,2 miliar dollar AS atau
sekitar Rp 18 triliun. Angka tersebut merupakan hasil audit dari setiap negara dan disepakati
bersama-sama. Dengan demikian, total biaya proyek ini sejak 2016 mencapai 7,27 miliar
dollar AS atau sekitar Rp 108 triliun, dikutip dari Kompas.id. Baca juga: Naik Kereta Cepat
Jakarta-Bandung Cuma 46 Menit, Berapa Kecepatannya? Proyek kereta cepat berasal dari
pinjaman China Namun, pembengkakan biaya ini tak akan berpengaruh pada rentang waktu
hingga tercapainya titik impas (breakeven point), yaitu 38 tahun. Masa konsesi pun tak
berubah, yakni tetap 80 tahun. Padahal, proyek tersebut mulanya direncanakan akan
menelan biaya sekitar Rp 85 triliun. Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Target Molor
Terus dan Tak Sesuai Janji Sebagai informasi, komposisi pembiayaan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung adalah 75 persen berasal dari pinjaman China melalui China Development
Bank (CDB). Sisanya merupakan setoran modal dari konsorsium dua negara, yakni
Indonesia-China. Dengan pembagian ini, konsorsium BUMN Indonesia menyumbang 60
persen dan 40 persen berasal dari konsorsium China. Baca juga: Kereta Teknis di Proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Anjlok, Begini Penjelasan KCIC Lobi Luhut terkait bunga
pinjaman Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meninjau serta
melakukan uji coba LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Pemerintah belum lama ini juga telah sepakat meminjam China sebesar 50 persen dari total
pembengkakan, yakni sebesar 560 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,3 triliun. Akan tetapi,
bunga yang ditawarkan oleh China adalah sebesar 3,4 persen per tahun. Menteri
Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebenarnya telah melobi
China untuk mengurangi bunga pinjaman itu menjadi 2 persen. Sayangnya, China enggan
menurunkan bunga pinjaman tersebut. "Ya maunya kita kan 2 persen, tapi kan enggak
semua kita capai. Karena kalau pinjam keluar juga bunganya itu sekarang bisa 6 persen,"
kata Luhut di Jakarta dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (12/4/2023). "Jadi kalau
kita dapat 3,4 persen misalnya sampai situ ya we're doing okay, walaupun tidak oke-oke
amat," sambungnya. Padahal, China dulunya menawarkan bunga utang sebesar 2 persen
per tahun, dengan skema bunga tetap selama 40 tahun pertama. Dengan demikian, proyek
kereta cepat Jakarta-Indonesia kini menyisakan segudang utang Indonesia terhadap China,
dimulai dari utang pokok, utang pembengkakan biaya pembangunan, dan kewajiban
membayar bunga tahunan.
Pertanyaan
1. Buatlah mapping atau identifikasi stakeholder pada proyek kereta api cepat PT KAI
sesuai dengan berita di atas. Mhs bisa menambah informasi dari berita yang sama
di media yang berbeda. Identifikasikan sesuai dengan perannya dalam proyek
tersebut. Misalnya siapa yang menjadi investor? Siapa yang memiliki power atau
pengaruh? Dan lainnya.
2. Buatlah , analisis harapan, keinginan dan tuntutan stakeholder terhadap proyek
tersebut
PASTE LEMBAR JAWABAN DISINI
NAMA : Tiara Adinda Putri
N.I.M : 44220010177
1. Buatlah mapping atau identifikasi stakeholder pada proyek kereta api cepat PT KAI
sesuai dengan berita di atas. Mhs bisa menambah informasi dari berita yang sama di
media yang berbeda. Identifikasikan sesuai dengan perannya dalam proyek tersebut.
Misalnya siapa yang menjadi investor? Siapa yang memiliki power atau pengaruh? Dan
lainnya.
Jawaban :
1. Berdasarkan tanggung jawab : Pihak yang memiliki tanggung jawab atau peran terkait
dengan perusahaan seperti karyawan, lembaga pembiayaan dan lain-lain.
2. Berdasarkan pengaruh : Pihak dengan kemampuan untuk mempengaruhi organisasi
dalam mencapai tujuan. Contohnya adalah dewan direksi dan RUPS.
3. Berdasarkan hubungan kedekatan dan ketergantungan : Pihak yang memiliki
kedekatan interaksional dengan perusahaan, seperti pemangku internal serta karyawan dan
keluarganya.
4. Berdasarkan perwalian : Pihak yang melalui struktur peraturan atau budaya/tradisi di
mana dipercayakan untuk mewakili individu lain, seperti kepala daerah masyarakat,
perwakilan serikat pekerja dan lain-lain.
Setelah mahasiswa mengetahui dan memahami dimensi identifikasi dari stakeholder, maka
langkah selanjutnya adalah mengenal, menentukan serta menganalisis jenis perusahaan lebih
lanjut untuk dapat memperkirakan pemangku kepentingan PT KAI. Dalam sejarahnya,
diketahui bahwa PT KAI merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang lintas
transportasi. Seusai mengetahui perusahaan bergerak pada bidang lintas transportasi, maka
mahasiswa kemudian menentukan perkiraan stakeholder agar lebih mudah memahami
kebutuhan perusahaan dalam menjalankan kelangsungannya.
INTERNAL
a) Pemimpin perusahaan (CEO) : Didiek Hartantyo
b) Tenaga SDM (karyawan) : : Sekitar 26.897 karyawan bekerja pada perusahaan ini,
sebagai pihak yang langsung memberikan kontribusi untuk PT KAI.
c) Pihak dari keluarga karyawan perusahaan : Sebagai bagian keluarga dari karyawan
yang bekerja di PT KAI, mereka juga menjadi bagian dari stakeholder dengan alasan
sebagai pihak dengan hubungan ketergantungan pada perusahaan.
EKSTERNAL
a) Pengguna dari layanan transportasi kereta PT KAI : Menjadi pihak yang menjadi
alasan sehingga PT KAI dapat dikenal luas juga bertahan hingga saat ini, masyarakat sebagai
pengguna menggenggam peran penting untuk menjadi stakeholder.
b) Investor (pihak penanam modal) : Menjadi perusahaan yang berkonsentrasi pada
bidang lintas transportasi, maka PT KAI sangat perlu untuk menjalin hubungan baik dengan
pihak investor, di mana memainkan fungsi penting yakni sebagai peminjam dana (pada
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung). Dalam konteks soal, pihak peminjam dana adalah
China Development Bank (CDB).
c) Pemerintah : Sebagai pemimpin tertinggi dari suatu wilayah, pemerintah berperan
penting dalam mengawasi terkait kelangsungan usaha khususnya PT KAI. Selain itu,
pemerintah memiliki kewenangan untuk membuat peraturan perundangan terkait dengan
bidang transportasi, yang nantinya akan bermanfaat baik bagi pihak perusahaan ataupun
masyarakat sebagai pengguna. Bagi PT KAI, peraturan ini berfungsi untuk menjadi landasan
dan ‘pembatas’ dalam menjalankan operasional perusahaan (mana yang boleh untuk
dilakukan serta tidak), sementara dari segi masyarakat sebagai pengguna dapat berguna
terkait perihal perlindungan dalam aksesibilitas layanan, sehingga terjamin rasa
keamanannya. Terakhir, pemerintah juga berperan sebagai penengah apabila kemudian
terjadi permasalahan (sengketa) antara pihak pelaku usaha serta pengguna, dalam mencari
jalan penyelesaian.
d) Media massa : Berperan dalam membantu menyampaikan atau menyajikan pesan-
pesan untuk membentuk opini publik sehingga mampu membangun citra yang positif bagi
perusahaan.
Jawaban :
INTERNAL
1. Pemimpin perusahaan (CEO)
2. Tenaga SDM (karyawan)
3. Pihak dari keluarga karyawan perusahaan
EKSTERNAL
1. Pengguna dari layanan transportasi PT KAI
2. Investor (pihak penanam modal/peminjam dana)
3. Pemerintah
4. Media massa
EKSTERNAL
1. Pengguna dari layanan transportasi PT KAI
Harapan dan keinginan : Tentu sebagai pihak yang mengakses langsung
layanan transportasi yang disediakan, masyarakat sebagai pengguna berharap
dan memiliki keinginan agar perusahaan semakin berinovasi, meningkatkan
kualitas serta menjaga konsistensi pelayanan sehingga dapat semakin nyaman
untuk digunakan.
Tuntutan : Diwujudkan melalui bentuk komplain dari pengguna, yang dalam
penyampaiannya pasti mengutarakan seputar saran, kritik dan sebagainya
terkait pelayanan. Secara tidak langsung, hal ini merupakan makna tuntutan
kepada perusahaan agar ‘lebih serius’ dalam memberikan pelayanan terbaik
untuk masyarakat.
2. Pemerintah
Harapan dan keinginan : Sebagai pihak yang berkewenangan dalam
membuat regulasi, pemerintah tentu berharap juga memiliki keinginan agar PT
KAI dapat menaati aturan-aturan berlaku, memaksimalkan kelangsungan
bidang usaha secara optimal, berdampak positif pada sosial serta amanah.
Tuntutan : Tuntutan dari pemerintah pada PT KAI atau pihak yang
melakukan usaha, adalah bersifat ‘memaksa’. Untuk membuat perusahaan taat
pada peraturan perundangan atau regulasi berlaku, tidak jarang terdapat denda
bagi mereka yang ‘nakal’ sehingga menimbulkan efek jera.
4. Media massa
Harapan dan keinginan : Mengandung peran penting dalam pembentukan
reputasi perusahaan, media massa memiliki harapan dan berkeinginan untuk
dapat menjalin hubungan baik dengan perusahaan serta mendapatkan
transparansi informasi terkait hal yang sekiranya pantas untuk dipublikasikan
pada masyarakat.
Tuntutan : Media massa menuntut perusahaan untuk bersifat profesional,
bertanggungjawab, memiliki komitmen, terbuka, adaptif dan mampu
bekerjasama dengan baik dalam rangka membantu proses pembentukan
reputasi pada masyarakat.