NIM : 031172057
Prodi : D4 Kearsipan
TUGAS 2
1. Uraikan apa yang disebut dengan normalisasi kaitannya dengan basis data ?
Jawab:
Pada dasarnya data yang ada berbentuk tidak normal untuk dijadikan sebuah database. Oleh
karena itu, maka harus dibuat perlakuan dengan melakukan normalisasi. Perlakuan tersebut
sebenarnya dengan melakukan penghapusan, perbaikan, dan penyisipan atribut data sehingga
akan diperoleh data yang normal. Untuk memperoleh basis data yang baik maka table atau
file harus dilakukan normalisasi, sehingga pada akhirnya perancang akan dapat menentukan
struktur data yang baik.
Sebuah file atau tabel dalam basis data dapat dikategorikan baik dan normal, jika telah
memenuhi 3 (tiga) kriteria berikut ini:
Jawab:
a. Tidak memiliki atribut yang berulang atau bernilai ganda (multivaluated attribute)
b. Telah ditentukan kunci primer (primary key) untuk tabel atau relasi.
c. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
d. Tiap atribut yang dapat memiliki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau
relasi yang terpisah.
e. Sebagai contoh tabel di bawah merupakan tabel yang belum mengalami normalitas,
terlihat adanya duplikasi data (perhatikan atributnya) pada setiap namanya.
3. Uraikan alasan mengapa DBMS merupakan komponen penting dalam basis data
Jawab:
Alasan mengapa DBMS merupakan komponen penting dalam basis data adalah:
Jawab:
a. Penelitian sistem.
b. Analisi sistem.
c. Desain sistem.
d. Pemrograman.
e. Pengujian.
f. Implementasi.
g. Operasi.
h. Pemeliharaan.
Pada dasarnya, ke delapan fase di atas memiliki kesamaan dengan rincian model yang telah
diuraikan sebelumnya. Fase 4 dan 5 (pemograman dan pengujian) pada model Tuban berada
dalam satu fase pada model Senn(fase 4: pengembangan dan kostruksi ). Demikian pula fase
implementasi dan operasi) digabung menjadi satu pada model SDLC Senn.
Organisasi banyak menggunakan metode SDLC karena metode ini memiliki tiga keuntungan,
yaitu pengendalian, akuntabilitas, dan deteksi kesalahan. Hal penting dalam pengembangan
sistem informasi adalah bahwa semakin lama suatu kesalahan dapat dideteksi dalam proses
pengembangan sistem makan akan semakin mahal biaya untuk mengoreksi kesalahan
tersebut.