Potensi, bakat dan minat anak dapat dikembangkan melalui berbagai hal. Salah satunya
dengan mengikutsertakan anak-anak dalam kegiatan semacam ini. Pada kegiatan ini guru tidak
membatasi dan membebaskan anak-anak untuk memilih jenis tarian yang mereka sukai. Hal
Muhas Dance Festival merupakan salah satu kegiatan seni yang dilaksanakan di SD
Muhammadiyah Sukorejo. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada jeda semester I atau biasa kita
sebut class meeting pasca PAS I ditahun pelajaran 2022/2023. Dibeberapa kesempatan, SD
Muhammadiyah sering mengadakan acara kesenian semacam Muhas Dance Festival ini
5 rombel untuk kelas 4, 6 rombel untuk kelas 5, dan 6 rombel untuk kelas 6. Setiap kelas wajib
mengirimkan 1 tarian. Baik tari tradisional maupun tari kreasi. Muhas Dance festival ini
Pada acara tersebut setiap kelas dituntut berkreativitas dalam membawakan setiap
tarian yang telah disepakati bersama. Anak-anak sangat bersemangat dan berlomba-lomba
ingin menjadi yang terbaik dalam kegiatan ini. Hal tersebut terlihat dari persiapan-persiapan
yang dilakukan setiap kelas. Persiapan tersebut terlihat sejak anak-anak berlatih dan
Jenis tarian yang ditampilkan pada kegiatan Muhas Dance Festival ini bermacam-
macam. Ada kelas yang menampilkan tari tradisional, ada yang menampilkan tari modern, ada
juga yang menampilkan tari kreasi. Dari berbagai jenis tari tersebut kebanyakan anak-anak
Tari tradisional adalah suatu tarian yang berasal dari masyarakat suatu daerah yang
sudah turun-temurun dan telah menjadi budaya masyarakat setempat. Tari modern atau tari
masa kini adalah bentuk tarian yang merupakan ciptaan kaum muda dan sifatnya hanya
mencari popularitas dengan menciptakan rangkaian gerak yang sedang ngetrend (istilah kaum
muda) dan umumnya bentuk tarian seperti ini tidak lama digemari oleh masyarakat. Sedangkan
tari kreasi adalah tari yang tidak berpegang pada tradisi. Jadi, segala gerak, tata rias, busana,
Kelas saya 4 Muhammad juga termasuk salah satu peserta Muhas Dance Festival.
Mereka lebih memilih untuk menampilkan tari tradisional dikarenakan sebagian besar dari
mereka mengikuti ekstrakulikuler tari tradisional. Menurut mereka dengan menampilkan tari
tradisioal dengan berbekal sudah mengikuti ekstrakulikuer tari tradisional cukup memudahkan
Tari tradisional tersebut berjudul Candi Ayu yang dimainkan oleh 4 anak perempuan
dan 2 anak laki-laki. Mereka berlatih dengan semangat meskipun saya sebagai gurunya hanya
bisa memfasilitasi laptop dan youtube saja. Hal tersebut dlakukan karena saya tidak lentur
Meskipun demikian anak-anak tetap semangat latihan disetiap sela-sela jam pelajaran.
Misalnya saat istirahat, jeda setelah sholat dhuhur, dan setelah pulang sekolah. Saya sebagai
guru hanya diminta mengomentari gerakan dan mimik wajah mereka serta menyiapkan
property yang diperlukan seperti kostum dan make up saat mereka tampil.