3.1 Pendahuluan
R u ≤ φR n 3.1
Dimana R u adalah gaya yang bekerja pada sambungan akibat beban kombinasi, R n
adalah kekuatan nominal sambungan.
18
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
Unfinished bolt
Unfinished bolt adalah baut yang terbuat dari baja carbon rendah. Juga disebut common
bolt atau ordinary bolt. Di USA ordinary bolt klasifikasi ASTM A307. Dibuat dari carbon
steel dengan karakteristik serupa dengan baja A36. Harganya paling murah, tetapi hal ini
tidak berarti harga sambungan yang dibuat dengan unfinished bolt merupakan
sambungan dengan harga yang paling murah. Kekuatan unfinished bolt ditentukan oleh
kekuatan geser batang baut atau kekuatan tumpu.
Baut A325 dan A490 ada tiga tipe: tipe 1, tipe 2 dan tipe 3.
Tipe 1 A325 terbuat dari medium carbon steel.
Tipe 1 A490 terbuat dari alloy steel
Tipe 2 untuk A325 dan A490 dari low carbon martensite steel, digunakan sebagai
alternatif dari tipe 1 pada aplikasi temperatur atmosfer. Bila temperatur operasi diatas
atmosfer, mutlak harus pakai tipe 1.
Tipe 3 untuk A325 dan A490 bersifat tahan korosi, digunakan untuk aplikasi di tempat
terbuka.
19
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
Dalam bab ini akan dibahas prinsip prinsip menghitung kekuatan sambungan dengan
alat penyambung baut.
Ragam kegagalan
Kegagalan pada sambungan baut tipe tumpu ada beberapa ragam.
1. Kegagalan karena geser pada baut.
2. Kegagalan geser pada pelat yang disambung
3. Kegagalan tumpu pada baut.
4. Kegagalan tumpu pada pelat
5. Kegagalan tarik pada baut
6. Kegagalan tarik pada pelat.
7. Kegagalan lentur pada baut
20
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
A490, quenched and 0,5 to 1,5 120 (825) 130 (895) 150 (1035)
tempered aloy steel (12.7 to
38.1)
21
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
Edge distance (jarak tepi) sebagaimana ditunjukkan pada tabel J3-4 tidak didasarkan
pada kekuatan tetapi pada standard fabrikasi dan pengerjaan.
Jarak tepi minimum untuk oversize dan slotted hole adalah sama dengan jarak tepi
minimum untuk standard hole ditambah suatu nilai pertambahan C 2 sebagaimana
ditunjukkan dalam tabel J3-5 AISC.
Untuk sambungan yang di cat atau tidak dicat ditempat yang tidak korosif maksimum
jarak baut adalah 24 x tebal pelat terkecil atau 305 mm
Untuk sambungan yang tidak dicat ditempat yang korosif (terbuka) jarak antar baut tidak
boleh lebih besar dari 14 kali diameter atau 180 mm
Jarak maksimum dari pusat baut ke tepi terdekat adalah 12 kali ketebalan pelat yang
disam-bung tetapi tidak boleh lebih besar dari 150 mm.
Jarak maksimum antar baut ini diambil untuk mencegah korosi yang diakibatkan oleh
masuknya kelembaban diantara dua bagian yang disambung.
22
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
23
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
24
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
TABLE J3.5M
Values of Edge Distance Increment C2, mm
≤ 22 2 3 0.75d 0
24 3 3
≥ 27 3 5
[a]
When length of slot is less than maximum allowable (see Table J3.3M), C2 is permitted to be reduced by
one-half the difference between the maximum and actual slot lengths.
R n = Fub A n 3.2
dimana : Fub adalah tensile strength dari material baut dan A n luas penampang yang
melalui bagian yang ada thread. Rasio luas penampang yang ada thread dibanding luas
bruto bervariasi antara 0,75 sampai dengan 0,79. Bila dimyatakan dalam luas gross,
tensile strength baut adalah,
25
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
Kekuatan geser sambungan baut ditentukan oleh kuat geser material baut, luas
penampang baut dan banyaknya bidang geser. Banyaknya bidang geser
diilustrasikan pada Gambar 3.
(a)
(b)
Luas penampang yang dilalui bidang geser ditentukan oleh diameter baut dan apakah
potongannya melalui thread atau tidak. Dari hasil eksperimen, kuat geser material baut
adalah 0,62 kali kuat tariknya.
Kekuatan geser sambungan satu baut bila bidang geser tidak melalui thread adalah,
R n = m A b τ u = m A b (0,62 Fub )
26
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
Secara rata rata, luas penampang bidang yang melalui thread kurang lebih adalah 75%
luas penampang nominal. Maka kekuata geser satu baut adalah,
dibulatkan menjadi,
Dalam Tabel J3.2 AISC dicantumkan tegangan geser nominal baut. Dalam table tersebut,
tegangan geser nominal untuk tarik adalah 0,75 kuat tarik (yaitu memperhitungkan
penguranglan luas penampang akibat thread. Dan tegangan geser nominal adalah 0,4
kali kuat tarik. Jadi Tabel tersebut menganggap bidang geser melalui thread.
Bila digunakan table tersebut maka kuat Tarik dan kuat geser adalah luas penampang
kali tegangan nominalnya.
27
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
28
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
Lc
Gambar 3.3 Bidang geser untuk shear tear out sambungan baut
1,2 Lc t Fu adalah untuk mencegah tear out (sobek); 2,4 d t Fu untuk mencegah agar
deformasi pada lubang baut tidak lebih dari 0,25 in. Bila baut mengalami gaya lebih
besar dari 2,4 d t Fu maka deformasi disekitar lubang baut akan lebih besar dari 0,25 in.
R n = 2 Lc t τu
R n = 2 L c t 0,6 Fu
R n = 1,2 L c t Fu
1,2 Lc t Fu ≥ 2,4 d t Fu
Lc ≥ 2 d
Le ≥ 2,5 d
29
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
Le ≥ 3 d
c. Baut dengan long slotted hole dengan slot tegak lurus bekerjanya gaya,
dimana,
Lc adalah jarak bersih pusat baut ke tepi lubang baut diarah gaya. Bila persamaan
tersebut diterapkan pada baut tengah maka Lc adalah jarak bersih antar baut.
Lc
Perlu diperhatikan oversized hole tidak dapat digunakan untuk sambungan tipe tumpu.
Short dan long slotted hole dapat digunakan untuk sambungan baut tipe tumpu bila
gaya yang bekerja tegak lurus slot (persamaan diatas dapat digunakan untuk slotted
hole).
30
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
Pu = 200000 Newton
30 mm
50mm
50 mm
30 mm
Tebal pelat 8 mm
Tebal pelat penyambung 8 mm
Tegangan leleh pelat dan pelat penyambung 250 MPa.
Tensile strength pelat 410 MPa.
Baut yang digunakan adalah A325. Hitung berapa banyaknya baut yang diperlukan.
Jawab:
Misalkan digunakan baut diameter 16 mm. Jarak tepi 30 mm dan jarak antar baut 50
mm.
Kekuatan geser baut. Baut berpotongan dua. Anggap bidang geser melalui thread.
31
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
Baut tepi.
Karena pelat yang disambung ada dua maka tebalnya 2 x 8 mm = 1,6 mm. Pelat buhul
hanya satu jadi tebal pelat hanya 8 mm. Maka yang menentukan adalah pelat buhul
dengan tebal 8mm.
Syarat tear-out,
Syarat deformasi,
Catatan:
Untuk selanjutnya, bila jarak antar baut lebihj besar atau sama dengan 3d, maka tidak
perlu dicek syarat shear tear-out karena sudah pasti syarat deformasi akan lebih kecil.
Bila jarak tepi lebih besar atau sama dengan 2,5d, juga tidak perlu dicek syarat shear
tear out karena pasti lebih kecil atau sama dengan syarat deformasi.
Contoh 3.2:
32
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
3
α = arctg
4 B
A
LRFD:
Kombinasi beban :
Beban ultimate :
Kombinasi 1 : Pu = 1,4 DL = 1,4 x 6000 = 8400 Kg
Kombinasi 2 : Pu = 1,2 DL + 1,6 LL
Pu = 1,2 x 6000 + 1,6 x 4000 = 13600 Kg
5
Su = x 13600 = 22666 Kg
3
Gunakan diameter baut 16 mm dengan jarak antar baut 50 mm untuk baut tengah jarak
tepi juga 50 mm.
π 1,6 2
Luas nominal penampang baut : A b = = 2 cm 2
4
Kuat tumpu
33
Struktur Baja 1 Bab 3 Sambungan dengan Baut
Paulus Karta Wijaya 13 Agustus 2017
22666
Jumlah baut = n = = 7,1
3150
dipasang 8 baut.
50mm
50m
Contoh 3.3
Sama dengan contoh 1, tetapi pelat penggantung (pelat BC) ada dua buah tebal 6 mm
dan tebal pelat penyambung juga 6 mm
22666
Jumlah baut = n = = 3,6
6300
Pakai 4 baut
34