Laporan Praktik Kerja Industri Citra
Laporan Praktik Kerja Industri Citra
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir sekolah
Oleh :
CITRA FITRIANA
NISN : 0005588990
GEOLOGI PERTAMBANGAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktik kerja industri (pakerin) yang disusun oleh :
Nisn : 0005588990
Kelompok :4
Tanggal pelaksanaan :
Hari / Tanggal :
PUTRIYANI SILITONGA
Mengetahui
ERIKSON BM SIHOMBING,S.Pd
Dengan selesainya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
membantu dan memotivasi penulis selama pembuatan laporan praktik kerja industri.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
CITRA FITRIANA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Program Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini memegang peran yang sangat penting
bagi sekolah menengah kejuruan, untuk mengetahui seberapa jauh ilmu yang telah
dikuasai peserta didik dan penerapannya di dunia kerja yang sebenarnya.
1.2 Tujuan
Tujuan melakukan Prakerin yaitu :
1.3 Manfaat
1.3 Lokasi
PT. Agincourt Resources berlokasi di jl. Merdeka barat km 2.5 kelurahan aekpining
kecamatan Batangtoru kab. Tapanuli selatan provinsi Sumatera utara.
Sumber daya mineral pada tanggal 31 desember 2018 mencakup 8,1 juta onuce emas
dan 69 perak. Produksi dimulai di Martabe tanggal 24 Juli 2012 kapasitas operasi
tambang emas martabe lebih dari 5.5 juta ton bijih pertahun untuk menghasilkan lebih
dari 350,000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak pertahun. PT. Agincourt Resources
mempekerjakan sekitar 3,000 karyawan dan kontraktor. Dimana lebih dari 98%
diantaranya adalah warga negara Indonesia.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan yang kami lakukan berlangsung pada tanggal 13 Maret – 12 Juni 2023.
Adapun kegiatan yang saya lakukan diantaranya :
NO Tanggal Kegiatan
1 Senin, 13 Maret 2023
2 Selasa, 14 Maret 2023
3 Rabu, 15 Maret 2023
4 Kamis, 16 Maret 2023 Pengenalan lingkungan TSF
5 Jumat, 17 Maret 2023 Pengenalan lapangan bendungan
6 Senin, 20 Maret 2023 Sandcone, Pemeriksaan Moinsture
Content
7 Selasa, 21 Maret 2023 Materi test dilapangan
8 Kamis, 23 Maret 2023 Particle Size Distribution, Pemeriksan pH,
Sandcone zona 1
9 Jumat, 24 Maret 2023 Kompaksi, Pemeriksaan Moinsture
Content
10 Sabtu, 25 Maret 2023 Pemeriksaan pH material, Pemeriksaan
Moinsture Content
11 Senin, 27 Maret 2023 Prepare, Pemeriksaan pH material,
Particle Size Distribution
12 Selasa, 28 Maret 2023 Kompaksi, Pemeriksaan Moinsture
Content , Prepare
13 Rabu, 29 Maret 2023 Pemeriksaan Moinsture Content,
Kompaksi, Atterberg
14 Kamis, 30 Maret 2023 Pemeriksaan Moinsture Content,
Pemeriksaan pH material
15 Jumat, 31 Maret 2023 Permeability zona 3, Pemeriksaan
Moinsture Content
16 Sabtu, 01 April 2023 Materi menghitung sandcone
17 Kamis, 13 April 2023 Materi zona-zona dan fungsinya
18 Jumat, 14 April 2023 Hydrometer, Pemeriksaan Moinsture
Content
19 Sabtu, 15 April 2023 Materi instrument
20 Pemeriksaan Moinsture Content,
Senin, 17 April 2023 Permeability di Laboratorium,
Pemeriksaan pH material
21 Selasa, 18 April 2023 Pemeriksaan Moinsture Content,
Pemeriksaan pH material
22 Rabu, 26 April 2023 Particle Size Distribution, Kompaksi,
Prapare
23 Kamis, 27 April 2023 Prepare, Pemeriksaan Moinsture Content,
Pemeriksaan pH material
24 Jumat, 28 April 2023 Particle Size Distribution, Pemeriksaan
Moinsture Content, Kompaksi
25 Sabtu , 29 April 2023 Pemeriksaan pH material, Pemeriksaan
Moinsture Content
26 Selasa, 02 Mei 2023 Sandcone , Pemeriksaan pH material,
Pemeriksaan Moinsture Content
27 Rabu, 03 Mei 2023 Pemeriksaan pH material, Pemeriksaan
Moinsture Content
28 Pemeriksaan pH material, Pemeriksaan
Kamis, 04 Mei 2023 Moinsture Content, Permeability di
laboratorium
29 Jumat, 05 Mei 2023 Pemeriksaan Moinsture Content, Dynamic
Cone Penetrometer, Pemeriksaan pH
30 Senin, 08 Mei 2023 Pemeriksaan Moinsture Content,
Pemeriksaan pH material
31 Selasa, 09 Mei 2023 Pemerikaan Moisture Content
32 Rabu, 10 Mei 2023 Pemerikaan Moisture Content
33 Kamis, 11 Mei 2023 Materi pengenalan drilling hydrocore
34 Jumat, 12 Mei 2023 Prepare, Particle Size Distribution,
Pemeriksaan Moinsture Content
35 Particle Size Distribution, Pemeriksaan
Sabtu, 13 Mei 2023 Moinsture Content, Pemeriksaan pH
material, Kompaksi,Pembuatan laporan
36 Particle Size Distribution, Prepare,
Senin, 15 Mei 2023 Pemeriksaan pH material, Pemeriksaan
Moinsture Content, Kompaksi,
Pembuatan laporan
37 Pemeriksaan Moinsture Content, Prepare,
Selasa, 16 Mei 2023 Pemeriksaan pH material, Kompaksi,
Particle Size Distribution
38 Pemeriksaan pH material, Pemeriksaan
Rabu, 17 Mei 2023 Moinsture Content, Particle Size
Distribution, Pembuatan laporan
39 Jumat, 19 Mei 2023 Particle Size Distribution, pembuatan
laporan
40 Sabtu, 20 Mei 2023
41 Senin, 22 Mei 2023
42 Selasa, 23 Mei 2023
43 Rabu, 24 Mei 2023
44 Kamis, 25 Mei 2023
45 Jumat, 26 Mei 2023
46 Sabtu, 27 Mei 2023
47 Senin, 29 Mei 2023
48 Selasa, 30 Mei 2023
49 Rabu, 31 Mei 2023
50 Sabtu, 03 Juni 2023
51 Senin, 05 Juni 2023
52 Selasa, 06 Juni 2023
53 Rabu, 07 Juni 2023
54 Kamis, 08 Juni 2023
55 Jumat, 09 Juni 2023
56 Sabtu, 10 Juni 2023
a. Safety Helmet
Berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan atau kejatuhan benda
tajam dan melindungi kepala dari radiasi panas ataupun suhu yang ekstrim.
b. Safety Glasses
Berfungsi untuk melindungi mata saat bekerja, melindungi mata dari partikel
debu, radiasi atau sinar yang menyilaukan.
c. Safety Gloves
Berfungsi untuk melindungi tangan dari bahaya benda tajam, panas, serta bahan
kimia yang berbahaya bagi tubuh.
d. Safety Shoes
Berfungsi untuk melindungi diri dari cedera kaki, akibat terbentur benda keras
atau menginjak benda-benda keras maupun tajam.
TSF merupakan bendungan jenis tanah urugan yang berfungsi sebagai penampungan
tailing atau hasil sisa pengolahan bijih mineral yang terbentuk atau tersusun dari batuan
sisa tambang atau mine waste.
Saat ini konstruksi tsf berada pada elevasi 363 mdpl, dengan begitu maka ketinggian total
bendungan adalah ±100 meter.
Gambar 2.9 Desain Bendungan TSF
Seperti pada gambar terlampir, bendungan TSF terbagi menjadi empat zona, yaitu:
1. Zona 1 terdiri dari material clay dengan ukuran tinggi 30 cm/ layer dan lebar 10 m
2. Zona 2 terdiri dari material pasir dengan ukura tinggi 50 cm/ layer dan lebar 4,5 m
3. Zona 5 terdiri dari material mine waste dengan ukuran tinggi 50 cm/ layer dan
lebar 5 m
4. Zona 3 terdiri dari material mine waste dengan ukuran
b. Material Pasir
Material pasir adalah material yang berbentuk butiran. Butiran pada pasir,
umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 mm. Material ini bersifat tidak memiliki
kadungan air dan memiliki rongga yang besar sehingga pertukaran udara lebih lancar.
Oleh karena itu material ini berada di zona 2 untuk menyaring ke bocoran dari zona 1
ke zona 5, material ini disebut sebagai lapisan filter.
Gambar
c. Mine Waste
Mine waste adalah material sisa tambang yang tidak berharga. Material ini
berbagai tempat seperti Pit Barani, Pit Ramba Joring dan Pit Purnama. Material ini
berada di zona 5 dan di zona 3. Kegunaan material mine waste di zona 5 untuk
mencegah migrasi atau perpindahan zona 1 dan zona 2 ke zona 3 bisa juga disebut
sebagai lapisan transisi. Sedangkan zona 3 itu berfungsi sebagai penopang
bendungan. Material ini disebut sebagai lapisan struktur.
Alat kontruksi adalah alat yang digunakan untuk memudahkan manusia mengerjakan
pekerjaan kontruksi sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai lebih mudah dan
dalam waktu yang relatif lebih singkat. Alat berat yang ada di TSF antara lain :
1. Motor Grader
Berfungsi untuk meratakan jalan dengan (blade) yang berada ditengah alat dalam
proses perataan.
3. Excavator
5. Compactor
Berfungsi untuk pemadatan tanah / jalan yang mana roler drumnya bisa bergertar
dan berputar untuk memperbesar efek pemadatan dan untuk meratakan tanah.
Gambar 2.17 Compactor
6. Bulldozer
Berfungsi untuk mendorong dan meratakan material seperti tanah, pasir, gravel,
dan kerikil dengan tenaga dorong yang besar.
2. Shearvane
Shearvane (uji geser baling-baling) adalah suatu metode untuk mengukur kuat
geser tak terdrainase dari suatu tanah kohesif. Pengujian ini dilakuakan dengan
peralatan yang terdiri dari batang dengan baling-baling di pasang yang kemudian di
masukkan ke dalam tanah dan di putar.
DCP (Dynamic Cone Penetrometer) merupakan suatu pengujian yang cepat untuk
mendapatkan nilai kekuatan tanah dasar dan lapisan pondasi, kepadatan tanah, yang
hasil akhirnya berupaa nilai CBR (California Bearing Ratio). Adapun langkah –
langkah test ini sebagai berikut:
a. Letakkan penetrometer yang telah dirakit diatas tanah yang akan diperiksa.
c. Baca posisi awal penunjuk mistar ukur. Kemudian masukkan angka dalam
tabel.
g. Ulagi langkah seperti yang diatas berulang kali sampai batas kedalaman
lapisan tanah yang akan diperikasa.
4. WRD (Water
Gambar 2.22 Pengujian WRD
a. Ambil material sampel yang ingin di ukur kadar pH dan EC nya sebanyak 100 ml
dan ambil air sebanyak 200 ml (letakkan ke dalam wadah)
b. Setelah itu aduk hingga tercampur antara material sampel dengan air
c. Nyalakan dengan menekan tombol on pada alat ukur tersebut.
d. Masukkan alat ukur tersebut ke dalam wadah
e. Selanjutnya tunggu hingga angka tersebut berhenti dan tidak berubah-ubah
f. Hasil akan terlihat di display digital.
8. Kompaksi
Pengujian kompaksi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
kepadatan tanah maksimum dan kadar air yang optimum. Adapun langkah – langkah
pengujian kompakasi sebagai berikut:
9. Hydrometer
Hydrometer adalah suatu pengujian untuk mengetahui distribusi ukuran butiran
tanah berbutir halus yang lolos saringan no 200 berdasarkan sedimentasi tanah dalam
air. Dibawah ini adalah langkah-langkah hydrometer :
10. Permeability
Pengujian untuk mengetahui koefisien daya rembes pada material tanah
sedangkan yang dimaksud permeability adalah kemungkinan adanya air yang
merembes melalui suatu jenis tanah apabila porositas tanah. Apabila porositas tanah
semakin besar, maka semakin besar pula air yang merembes pada tanah tersebut, atau
makin besar pula koefisien permeability tanah tersebut. Langkah-langkah
permeability adalah sebagai berikut :
a. Pertama siapkan dan bersihkan alat untuk permeability, kemudian kita pasang
mouldnys untuk kompaksi.
b. Selanjuatnya setelah mould dipasang kita masukkan material kedalam mouldnya
sebanyak setengah tabung mould pada layer pertama. Kita tumbuk material
sebanyak 25 kali tumbuakan, lakukan hinggan 3 kali layer.
c. Setelah dikompaksi dita ratakan material tersebut setara dengan tabung mould.
d. Kemudian pasang saringan/ filter ke atas plat permeability dengan lem, pindahkan
material dengan tambung mould keatas plat permeability.
e. Lalu pasang kembali saringan diatas tabung mould dan pasang pemberatnya.
f. Lem semua bagian filter mould yang dibawah tabung mould untuk memastikan
tidak ada kebocoran.
g. Isi air secukupnya kedalam tabung permeability, dan pasang selang permeability
pada tabung mould .
h. Buka kran tabung untuk mengisi air kedalam pipa permeability
i. Sebelum melalukan test baca terlebih dahulu H0 dan hidupkan stopwatch
j. Kemudian mulai test dan baca setiap waktu yang telah ditentukan.
11. Atterbeg
Atterberg adalah pengujian kadar air dengan cassagrande untuk menentukan sifat
dan klasifikasi tanah. Material yang telah melalui proses prepare akan diambil ukuran
0,425 mm sebanyak 50 gram untuk pengujian atterberg. Atterberg terbagi dua yaitu :
a. Piezometer
Piezometer adalah alat sensor geoteknik yang digunakan untuk mengukur
tekanan air pori dalam tanah.
b. Inclinometer
Inclinometer adalah alat monitoring geoteknik yang berfungsi untuk
membaca pergerakan dalam tanah atau kemiringan tanah.
3.1 Kesimpulan