Model Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Perguruan
Tinggi
No. Judul Referensi
Implementasi Kurikukulum Bahasa Arab di Yusuf, Enjang Burhanudin. 2018 1. Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Indonesia Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Kumalasari, Indah Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Ilmu 2. Taybiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab di Noor, Fatwiah. 2018 3. Perguruan Tinggi Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab Tolinggi, Syindi Oktavian R. 4. Berparadigma Intergrasi-Interkoneksi Mengacu 2020 KKNI dan SN_DIKTI Model-Model Pengembangan Kurikulum dan Zubaidi, Ahmad 5. Silabus Pembelajaran Bahasa Arab Pemanfaatan Neurosains dalam Desain Fauzi, Muhammad Ilfan. 2020 6. Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab Perguruan Agung, Nur. 2022 7. Tinggi: Analisis Komparatif Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Arab Nasution, Sahkholid & Zulheddi. 8. Berbasis Teori Kontruktivisme di Perguruan 2018 Tinggi Model Pengembangan Kurikulum Pada Perguruan Aimah, Siti. 2021 9. Tinggi Berbasis Pesantren Model Kurikulum Integratif Pesantren Mahasiswa Zainiyati, Husniyatus Salamah 10. dsan UIN Maliki Malang Model Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab Pujianto, 2017 11. di Perguruan Islam Mathali’ul Falah Model Pengembangan Bahasa Arab di Ma’had Dewi, Eva 12. Al-Jami’ah IAIN Bengkulu Model dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Taufiqqurrahmah, Moh & 13. Bahasa Arab Karyodiputro, Muhammad Ikrom. 2020 14. Manajemen Pengembangan Kurikulum Bahasa Yunus, Moch & Aziz Abd. 2022 Arab (Studi Tentang Proses dan Mekanisme Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab) Standarisasi Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab Wahab, Muhbib Abdul 15. di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab Program Mushtofa, Bisri 16. Khusus Pengembangan Bahasa Arab UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Model Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Syafe’i, Isop 17. Konstruktivisme di Perguruan Tinggi Islam 18. Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di PTAI Huda, Muhammad Muchlis, 2020 19. Desain Pengembangan Kurikulum Integratif Zainiyati, Husniyatus Salamah Telaah Kurikulum Bahasa Arab di Perguruan Shodiq, Muhammad Jafar 20. Tinggi Islam
A. Jumlah Jurnal dari Tahun ke Tahun
Topik: Model Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Perguruan Tinggi
25
20 Jumlah Jurnal
15
10
3 0 Model dan Prinsip Implementasi Manejemen Pengembangan B. Kontribusi Hasil Penelitian
No. Kontribusi Hasil Penelitian
Masih banyak Perguruan tinggi islam yang menggunakan metode tradisional dalam mengajarkan Bahasa arab, yaitu dengan memandang Bahasa arab secara parsial dan 1. lebih banyak menggunakan pendekatan qowaid dan terjemahandalam mengajarkan bahasa arab. Perkembangan kurikulum di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga mulai dari sistem tingkat, non kredit sampai SKS ini ada yang mengalami perubahan (change) dan tidak mengalami perubahan atau ketersambungan (kontinyu). Pertama, dari sisikewenangan ada perbedaan yang sangat menonjol antara penyusunan 2004-2013 (KBK) dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Pada penyusunan kurikulum-kurikulum 2. sebelumnya kewenangan Pemerintah Pusat (Depag) cukup dominan, dan UIN Sunan Kalijaga dengan jurusan/progran studi yang ada lebih sebagai pelaksana kurikulum. Sedangkan pada penyusunan kurikulum 2004-2013,meskipun tetap dalam kendali Pemerintah Pusat, namun UIN Sunan Kalijaga dan jurusan/program studi yang ada memiliki kewenangan yang sangat besar untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya. Kurikulum adalah sebuah rangkaian program yang disusun dan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, adapun kurikulum pendidikan tinggi untuk pembelajaran bahasa arab adalah suatu rangkaian program yang dimaksudkan untuk 3. mencapai tujuan untuk menjadikan mahasiswa mampu dan cakap dalam bidang bahasa arab, terlepas tujuan pembelajaran bahasa arab sebagai tujuan atau sebagai alat. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan dalam kurikulum program magister PBA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengacu KKNI dan SN-Dikti telah dilakukan dengan berlandaskan beberapa aspek, yaitu agama, filosofis, yuridis, psikologi, sosiologi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan integrasi- 4. interkoneksi baik dari segi filosofis, metode dan strategi, serta materi/keilmuan yang diajarkan, yaitu antara ilmu bahasa Arab, pendidikan, keislaman serta ilmu-ilmu umum sehingga lulusan/alumninya dapat menjadi tenaga kerja, khususnya pendidik dan peneliti profesional yang berwawasan integrasi-interkoneksi sebagaimana dalam visi-misi Prodi. Dari pembahasan mengenai kurikulum dan pengembangan silabus sebagaimana di muka dapat disimpulkan sebagaimana berikut: konsep kurikulum yang sekarang lebih diterima adalah: segala apa yang dirancang oleh sekolah seperti sejumlah mata 5. pelajaran yang harus dipelajari murid, kegiatan-kegiatan yang harus diikuti, juga pengalaman belajar yang diharapkan dicapai olehnya, yang semua itu direncanakan serta dikendalikan sekolah. Dari berbagai penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kajian neurosains dalam pengembangan kurikulum bahasa Arab menggunakan hukum 6. silang otak. Hukum ini dimonitori oleh landasan edukatif dan psikologisyang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses ini kemudian dipadukan dalam tujuan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran bahasa Arab sehingga pengetahuan yang dihasilkan oleh sistem saraf (neurosains) pada kurikulum pembelajaran bahasa Arab menjadikan pengetahuan yang integral (integral knowledge). Selain itu, pendekatan neurosains pada kurikulum bahasa Arab sejalan dengan prinsip yang dijalankan oleh kurikulum baru yaitu pola pikir pembelajaran dikembangkan dan disempurnakan dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (learnercentered).Pola pikir ini melibatkan sistem saraf otak kanan dan otak kiri yang berperan untuk memberikan gambaran objek dan analisis sehingga dapat menjadikan siswa lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran. Dengan demikian siswa mendapatkan pengetahuan multidimensi yang tidak hanya terpaku olehmateri saja, tetapi juga pada aspek keterampilan dan nilai afektif dalam proses pembelajaranbahasa Arab. Kurikulum pendidikan tinggi berorientasi pada penciptaan lulusan yang memiliki kualitas dan mutu terbaik saat bersaing dengan masyarakat luas di luar sana. Bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran dan program studi yang ditetapkan oleh 7. mayoritas perguruan tinggi, juga memiliki kurikulumnya sendiri yang disusun oleh para pakar bahasa di kampus tersebut dengan tetap mengacu pada kurikulum yang telah disusun pemerintah. Saat ini kurikulum acuan berbagai perguruan tinggi di Indonesia adalah KKNI sebagai pengembangan dari KBK pada periode sebelumnya. Kondisi pembelajaran bahasa Arab di UIN Sumatera Utara Medan masih sangat perlu diperbaiki dan ditingkatkan, sebab terdapat 48,32 % dosen bahasa Arab masih mamakai pendekatan pembelajaran yang belum mendorong mahasiswa untuk belajar aktif, kolaboratif, dan percaya diri. Proses pembelajaran yang digunakan masih 8. bersifat teacher center. Di sisi lain, terdapat 51,68 % dosen bahasa Arab di UIN Sumatera Utara telah menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis konstruktivisme. Proses pembelajaran sudah bersifat student center. Kondisi ini sangat potensial untuk melakukan pengembangan model pembelajaran bahasa Arab berbasiskonstruktivisme di UIN Sumatera Utara Medan. Institute Agama Islam (IAI) Darussalam Blokagung menggunakan 4 landasan dalam mengembangkan kurikulum yaitu landasan religius, filosofis,sosiologis dan landasan psikologi. Hal ini karena posisi kurikulum dan model pengembangannya yang dipetakan kedalam empat posisi, yakni: pertama, kurikulum berpotensi sebagai konstruk atau rencana dan kegiatan pendidikan. Kedua, kurikulum 9. berposisi sebagai konstruk atau kegiatan yang dibangun untuk memfasilitasi minat, bakat dan kemampuan peserta didik mengupgrade kemampuannya. Ketiga, kurikulum berposisi sebagai bagian dari solusi penylesaian masalah di lingkungan masyarakat. Keempat, kurikulum sebagai penetapan target di masa depan yang harus dicapai untuk memperbaiki keadaan dan peradaban. Struktur keilmuan UIN Maliki Malang dengan metafora pohon ilmu bersifat dialogis- konsultatif. Adapun kurikulum UIN Maliki Malang mengintegrasikan program Ma‟had Sunan Ampel Al-Aly dengan kurikulum UIN Maliki Malang, dengan menjadikan sertifikat kelulusan ta’lim al-afkar al-Islami dan ta’lim al-Qur’an sebagai 10. prasarat untuk memprogram studi keislaman dan sebagai prasarat ujian komprehensif. Pembinaan kajian al- Qur‟an bagi dosen melalui kegiatan di LKQS dan pembinaan membaca al-Qur‟an bagi karyawan melalui kegiatan tah}sin al- Qur’an dan pembinaan hafalan al-Qur‟an mahasiswa di HTQ. Tradisi pesantren juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan kepemimpinan umat dan pengembangan kecakapan berbahasa Arab dan Inggris. Dengan demikian, model pengorganisasian kurikulum UIN Maliki Malang menggunakan correlated curriculum. Wa al-Lāh a‘lam bi al awāb. Konsep dan Periodisasi Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab di Perguruan Islam Mathali’ul Falah mengalami beberapa fase perkembangan. Perguruan Islam 11. Mathali’ul Falah yang sudah berdiri satu abad lebih, telah mengalami masa-masa perkembangan yang sangat luar biasa dari satu generasi kepemimpinan ke generasi yang lainnya. Kurikulum pendidikan tinggi berorientasi pada penciptaan lulusan yang memiliki kualitas dan mutu terbaik saat bersaing dengan masyarakat luas di luar sana. Bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran dan program studi yang ditetapkan oleh 12. mayoritas perguruan tinggi, juga memiliki kurikulumnya sendiri yang disusun oleh para pakar bahasa di kampus tersebut dengan tetap mengacu pada kurikulum yang telah disusun pemerintah. Saat ini kurikulum acuan berbagai perguruan tinggi di Indonesia adalah KKNI sebagai pengembangan dari KBK pada periode sebelumnya. Pengembangan kurikulum Bahasa Arab mengacu pada landasan filosofi, psikologi, sosiologis, organisatoris dan landasan kebahasaan. Model konsep pengembangan kurikulum yang juga dipengaruhi oleh landasan filsafat seperti paradigma filsafat perenialisme, essensialisme dan eksistensialisme mendasari model kurikulum subyek-akademis. Sedangkan progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan 13. model kurikulum humanistik. Paradigma rekonstruksionisme mendasari model kurikulum rekonstruksi sosial. Model kurikulum teknologi tidak jauh beda dengan subyek akademis tetapi arah perkembangannya ke depan. Prinsip pengembangan kurikulum meliputi relevansi, efisiensi, efektivitas, kesimbungan, fleksibilitas, berorientasi tujuan, prinsip dan model pengembangan yang terus menerus. Berdasarkan pembahasan di atas, secara umum implementasi kurikulum pendidikan bahasa Arab di program studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas sudah berjalan, 14. namun, jika dilihat lebih khusus lagi, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang lebih praktis dan spesifik mengenai implementasi kurikulum pendiidkan Bahasa Arab di program studi tersebut. Dari uraian dan analisis di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama,standarisasi kurikulum Pendidikian Bahasa Arab di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN: UIN, IAIN, dan STAIN) penting untuk didesain dan dikembangkan ke arah yang lebih integratifholistik dan humanis. Dengan berbasis KKNI dan SNPT dalam perumusannya, pengembangan kurikulum Pendidikan Bahasa Arab ke depan perlu didasari oleh landasan filosofis dan linguistik mengenai hakikat, karakter dan konsep 15. bahasa Arab, baik sebagai keterampilan maupun sebagai ilmu, landasan psikologis (perbedaan indivisu siswa dan guru yang unik, minat, motivasi belajar, dan sebagainya), landasan sosial budaya, landasan edukasional, dan landasan teknologi dan manajemen pendidikan, sehingga sistem pembelajaran bahasa Arab yang dikembangkan lebih efektif. Aktivitas pembelajaran bahasa (meliputi: Approaches, Syllabuses, Techniques, Exercises= SATE)30 dapat mengantarkan kepada tujuan dan menghasilkan lulusan yangberkompeten, handal, berkualitas, dan profesional. 16. Pengembangan materi pembelajaran PKPBA meliputi; 1) Pengembangan materi yaitu pada kitab al arabiyah li al nasyi’in dievaluasi sehingga menghasilkan kitab maharah al-kalam, maharah al-istima’, maharah al- qira’ah dan maharah al-kitabah, karena pada kitab al arabiyah baiana yadaika masih belum dilakukan pengembangan , hanya sekedar pada levelmencari standart kompetensi dan kompetensi dasar. 2). Pengembangan metode, ini sejalan dengan evaluasi pada kitab al arabiyah li al nasyi’in sehingga pendekatan dari nazhariyah wahdah (all in one system) menjadi nazhariyah furu’, 3) Pengembangan organisasi. Model pembelajaran yang berbasis teori konstruksivisme teruji lebih efektif bila dibandingkan pembelajaran bahasa Arab yang selama ini berlangsung. Keefektifan ini dapat dilihat dari perbedaan hasil uji validasi dengan melibatkan kelompok mahasiswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini (kelompok eksperimen) dan kelompok mahasiswa yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran (kelompok kontrol). Model pembelajaran yang dikembangkan diimplementasikan melalui dua tahapan (tahap latihan dan analisis) dalam satu kali kegiatan pembelajaran. Model ini diimplementasikan dalam uji coba model sebanyak 3 (tiga) kali dan dalam uji validasi sebanyak 3 (tiga) kali. Berdasarkan implementasi uji coba dan uji validasi, ternyata model pembelajaran ini 17. cukup efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dosen serta motivasi mahasiswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini, dilakukan post testpada setiap akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil post test uji coba dan uji validasi, terbukti adanya peningkatan yang signifikan baik dalam uji coba maupun uji validasi. Dengan demikian model pembelajaran ini dapat pula diterapkan pada perguruan tinggi Islam lain di Indonesia yang mewajibkan mahasiswanya mempelajari bahkan menguasai bahasa Arab. Kemampuan penguasaan bahasa Arab yang baik bagi mahasiswa di perguruan tinggi Islam,sangat diperlukan dalam rangka memudahkan mereka memahami buku-buku teks primer keislaman yang banyak ditulis dalam bahasa Arab. Bahasa Arab di Indonesia, dalam konteks pembelajaran, sepertinya masih baru diposisikan pada tataran preskriptif saja. Pembelajaran bahasa Arab terutama di pesantren-pesantren tradisional masih saja merangkak dan belum beranjak dewasa. Bahasa Arab di Indonesia, dalam konteks pembelajaran, sepertinya masih baru diposisikan pada tataran preskriptif saja. Pembelajaran bahasa Arab terutama di pesantren-pesantren tradisional masih saja merangkak dan belum beranjak dewasa. 18. Kurikulum dilihat dari aspek teori hubungannya dengan komponen-komponen penunjangnya, memiliki empat elemen penting, di mana keempat element tersebut dapat dijadikan sebagai “lahan basah” dalam kegiatan pengembangan kurkulum yang berkelanjutan demi terciptanya sebuah formulasi kurikulum yang sesuai dengan landasan filosofis serta selaras dengan tujuan institusional lembaga penyelenggara pendidikan. Kurikulum UIN Maliki Malang mengintegrasikan program Ma’had Sunan Ampel Al-Aly dengan kurikulum UIN Maliki Malang, dengan menjadikan sertifikat kelulusan ta’lim al-afkar al-Islami dan ta’lim al-Quran sebagai prasarat untuk 19. memprogram studi keislaman dan sebagai prasarat ujian komprehensif. Langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menerapkan pembelajaran berparadigma Qur’ani yaitu; a) memetakan konsep keilmuan umum dan keilmuan agama; b) memadukan konsep keilmuan umum dan keilmuan agama; c) mengelaborasi ayat-ayat al-Quran yang relevan secara saintifik. Tradisi ma’had seperti salat berjama’ah, zikir bersama, khatm al-qur’a n dan hifz} al-qur’an, puasa senin dan kamis, infaq dan shadaqah untuk membentuk karakter mahasiswa dan mengembangkan kultur Islami di kalangan civitas akademika UIN Maliki Malang. Realitas yang dihadapi sekarang bahwa pembelajaran bahasa Arab di perguruan tinggi masih mengalami sejumlah masalah, sementara upaya renovasi pembelajaran belum dilakukansecara mendasar dan terarah, sehingga tidak mengherankan bila kemudian pembelajaran bahasa Arab menjadi tidak berdaya dan kurang berhasil guna.Imageyang berkembang di kalangan peserta didik tentang sulitnya mempelajari bahasa Arab juga masih terus berlangsung hingga sekarang. Ini terjadi pada peserta didik di tingkat madrasah maupun mahasiswa 20. di tingkat perguruan tinggi. Hal ini tentunya juga turut menjadikan pembelajaran bahasa Arab di madrasah dan perguruan tinggi Islam menjadi kurang diminati. Perlu adanya pengembangan dan modifikasi kurikulum pembelajaran bahasa Arab dari berbagai pihak terkait yang berkompeten untuk menjadikan pembelajaran bahasa Arab menjadi lebih menarik dan berhasil guna. Pemberlakuan Kurikulum 2013 diharapkan tidak hanya sebatas simbolik akademik pembaruan kurikulum yang hanya berganti cover saja, tetapi tidak menyentuh hal-hal esensial yang diharapkan dari sebuah pembaruan kurikulum.