Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 9:

1. Ahmad Taufik : 202010570311046


2. Muafa Amrullah : 202010570311042
3. Salsabilla Riska : 202010570311012

Model Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Perguruan


Tinggi

No. Judul Referensi


Implementasi Kurikukulum Bahasa Arab di Yusuf, Enjang Burhanudin. 2018
1. Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di
Indonesia
Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Kumalasari, Indah
Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Ilmu
2.
Taybiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab di Noor, Fatwiah. 2018
3.
Perguruan Tinggi
Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab Tolinggi, Syindi Oktavian R.
4. Berparadigma Intergrasi-Interkoneksi Mengacu 2020
KKNI dan SN_DIKTI
Model-Model Pengembangan Kurikulum dan Zubaidi, Ahmad
5.
Silabus Pembelajaran Bahasa Arab
Pemanfaatan Neurosains dalam Desain Fauzi, Muhammad Ilfan. 2020
6.
Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab
Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab Perguruan Agung, Nur. 2022
7. Tinggi: Analisis Komparatif Kurikulum
Pembelajaran Bahasa Arab
Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Arab Nasution, Sahkholid & Zulheddi.
8. Berbasis Teori Kontruktivisme di Perguruan 2018
Tinggi
Model Pengembangan Kurikulum Pada Perguruan Aimah, Siti. 2021
9.
Tinggi Berbasis Pesantren
Model Kurikulum Integratif Pesantren Mahasiswa Zainiyati, Husniyatus Salamah
10.
dsan UIN Maliki Malang
Model Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab Pujianto, 2017
11.
di Perguruan Islam Mathali’ul Falah
Model Pengembangan Bahasa Arab di Ma’had Dewi, Eva
12.
Al-Jami’ah IAIN Bengkulu
Model dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Taufiqqurrahmah, Moh &
13. Bahasa Arab Karyodiputro, Muhammad Ikrom.
2020
14. Manajemen Pengembangan Kurikulum Bahasa Yunus, Moch & Aziz Abd. 2022
Arab (Studi Tentang Proses dan Mekanisme
Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab)
Standarisasi Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab Wahab, Muhbib Abdul
15.
di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab Program Mushtofa, Bisri
16. Khusus Pengembangan Bahasa Arab UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang
Model Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Syafe’i, Isop
17.
Konstruktivisme di Perguruan Tinggi Islam
18. Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di PTAI Huda, Muhammad Muchlis, 2020
19. Desain Pengembangan Kurikulum Integratif Zainiyati, Husniyatus Salamah
Telaah Kurikulum Bahasa Arab di Perguruan Shodiq, Muhammad Jafar
20.
Tinggi Islam

A. Jumlah Jurnal dari Tahun ke Tahun

Topik: Model Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Perguruan Tinggi

25

20
Jumlah Jurnal

15

10

3
0
Model dan Prinsip Implementasi Manejemen Pengembangan
B. Kontribusi Hasil Penelitian

No. Kontribusi Hasil Penelitian


Masih banyak Perguruan tinggi islam yang menggunakan metode tradisional dalam
mengajarkan Bahasa arab, yaitu dengan memandang Bahasa arab secara parsial dan
1.
lebih banyak menggunakan pendekatan qowaid dan terjemahandalam mengajarkan
bahasa arab.
Perkembangan kurikulum di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga mulai dari sistem tingkat, non kredit
sampai SKS ini ada yang mengalami perubahan (change) dan tidak mengalami
perubahan atau ketersambungan (kontinyu). Pertama, dari sisikewenangan ada
perbedaan yang sangat menonjol antara penyusunan 2004-2013 (KBK) dengan
kurikulum-kurikulum sebelumnya. Pada penyusunan kurikulum-kurikulum
2.
sebelumnya kewenangan Pemerintah Pusat (Depag) cukup dominan,
dan UIN Sunan Kalijaga dengan jurusan/progran studi yang ada lebih sebagai
pelaksana kurikulum. Sedangkan pada penyusunan kurikulum 2004-2013,meskipun
tetap dalam kendali Pemerintah Pusat, namun UIN Sunan Kalijaga dan
jurusan/program studi yang ada memiliki kewenangan yang sangat besar untuk
mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
Kurikulum adalah sebuah rangkaian program yang disusun dan dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan pendidikan, adapun kurikulum pendidikan tinggi untuk
pembelajaran bahasa arab adalah suatu rangkaian program yang dimaksudkan untuk
3.
mencapai tujuan untuk menjadikan mahasiswa mampu dan cakap dalam bidang
bahasa arab, terlepas tujuan pembelajaran bahasa arab sebagai tujuan atau sebagai
alat.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan dalam
kurikulum program magister PBA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengacu KKNI
dan SN-Dikti telah dilakukan dengan berlandaskan beberapa aspek, yaitu agama,
filosofis, yuridis, psikologi, sosiologi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan integrasi-
4. interkoneksi baik dari segi filosofis, metode dan strategi, serta materi/keilmuan yang
diajarkan, yaitu antara ilmu bahasa Arab, pendidikan, keislaman serta ilmu-ilmu
umum sehingga lulusan/alumninya dapat menjadi tenaga kerja, khususnya pendidik
dan peneliti profesional yang berwawasan integrasi-interkoneksi sebagaimana dalam
visi-misi Prodi.
Dari pembahasan mengenai kurikulum dan pengembangan silabus sebagaimana di
muka dapat disimpulkan sebagaimana berikut: konsep kurikulum yang sekarang
lebih diterima adalah: segala apa yang dirancang oleh sekolah seperti sejumlah mata
5.
pelajaran yang harus dipelajari murid, kegiatan-kegiatan yang harus diikuti, juga
pengalaman belajar yang diharapkan dicapai olehnya, yang semua itu direncanakan
serta dikendalikan sekolah.
Dari berbagai penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kajian
neurosains dalam pengembangan kurikulum bahasa Arab menggunakan hukum
6.
silang otak. Hukum ini dimonitori oleh landasan edukatif dan psikologisyang
melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses ini kemudian
dipadukan dalam tujuan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran bahasa Arab
sehingga pengetahuan yang dihasilkan oleh sistem saraf (neurosains) pada kurikulum
pembelajaran bahasa Arab menjadikan pengetahuan yang integral (integral
knowledge). Selain itu, pendekatan neurosains pada kurikulum bahasa Arab sejalan
dengan prinsip yang dijalankan oleh kurikulum baru yaitu pola pikir pembelajaran
dikembangkan dan disempurnakan dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (learnercentered).Pola pikir ini melibatkan sistem saraf otak kanan dan otak kiri
yang berperan untuk memberikan gambaran objek dan analisis sehingga dapat
menjadikan siswa lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran. Dengan
demikian siswa mendapatkan pengetahuan multidimensi yang tidak hanya terpaku
olehmateri saja, tetapi juga pada aspek keterampilan dan nilai afektif dalam proses
pembelajaranbahasa Arab.
Kurikulum pendidikan tinggi berorientasi pada penciptaan lulusan yang memiliki
kualitas dan mutu terbaik saat bersaing dengan masyarakat luas di luar sana. Bahasa
Arab sebagai salah satu mata pelajaran dan program studi yang ditetapkan oleh
7. mayoritas perguruan tinggi, juga memiliki kurikulumnya sendiri yang disusun oleh
para pakar bahasa di kampus tersebut dengan tetap mengacu pada kurikulum yang
telah disusun pemerintah. Saat ini kurikulum acuan berbagai perguruan tinggi di
Indonesia adalah KKNI sebagai pengembangan dari KBK pada periode sebelumnya.
Kondisi pembelajaran bahasa Arab di UIN Sumatera Utara Medan masih sangat
perlu diperbaiki dan ditingkatkan, sebab terdapat 48,32 % dosen bahasa Arab masih
mamakai pendekatan pembelajaran yang belum mendorong mahasiswa untuk belajar
aktif, kolaboratif, dan percaya diri. Proses pembelajaran yang digunakan masih
8. bersifat teacher center. Di sisi lain, terdapat 51,68 % dosen bahasa Arab di UIN
Sumatera Utara telah menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis
konstruktivisme. Proses pembelajaran sudah bersifat student center. Kondisi ini
sangat potensial untuk melakukan pengembangan model pembelajaran bahasa Arab
berbasiskonstruktivisme di UIN Sumatera Utara Medan.
Institute Agama Islam (IAI) Darussalam Blokagung menggunakan 4 landasan dalam
mengembangkan kurikulum yaitu landasan religius, filosofis,sosiologis dan landasan
psikologi. Hal ini karena posisi kurikulum dan model pengembangannya yang
dipetakan kedalam empat posisi, yakni: pertama, kurikulum
berpotensi sebagai konstruk atau rencana dan kegiatan pendidikan. Kedua, kurikulum
9.
berposisi sebagai konstruk atau kegiatan yang dibangun untuk memfasilitasi minat,
bakat dan kemampuan peserta didik mengupgrade kemampuannya. Ketiga,
kurikulum berposisi sebagai bagian dari solusi penylesaian masalah di lingkungan
masyarakat. Keempat, kurikulum sebagai penetapan target di masa depan yang harus
dicapai untuk memperbaiki keadaan dan peradaban.
Struktur keilmuan UIN Maliki Malang dengan metafora pohon ilmu bersifat dialogis-
konsultatif. Adapun kurikulum UIN Maliki Malang mengintegrasikan program
Ma‟had Sunan Ampel Al-Aly dengan kurikulum UIN Maliki Malang, dengan
menjadikan sertifikat kelulusan ta’lim al-afkar al-Islami dan ta’lim al-Qur’an sebagai
10.
prasarat untuk memprogram studi keislaman dan sebagai prasarat ujian
komprehensif. Pembinaan kajian al- Qur‟an bagi dosen melalui kegiatan di LKQS
dan pembinaan membaca al-Qur‟an bagi karyawan melalui kegiatan tah}sin al-
Qur’an dan pembinaan hafalan al-Qur‟an mahasiswa di HTQ.
Tradisi pesantren juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan kepemimpinan
umat dan pengembangan kecakapan berbahasa Arab dan Inggris. Dengan demikian,
model pengorganisasian kurikulum UIN Maliki Malang menggunakan correlated
curriculum. Wa al-Lāh a‘lam bi al awāb.
Konsep dan Periodisasi Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab di Perguruan
Islam Mathali’ul Falah mengalami beberapa fase perkembangan. Perguruan Islam
11. Mathali’ul Falah yang sudah berdiri satu abad lebih, telah mengalami masa-masa
perkembangan yang sangat luar biasa dari satu generasi
kepemimpinan ke generasi yang lainnya.
Kurikulum pendidikan tinggi berorientasi pada penciptaan lulusan yang memiliki
kualitas dan mutu terbaik saat bersaing dengan masyarakat luas di luar sana. Bahasa
Arab sebagai salah satu mata pelajaran dan program studi yang ditetapkan oleh
12. mayoritas perguruan tinggi, juga memiliki kurikulumnya sendiri yang disusun oleh
para pakar bahasa di kampus tersebut dengan tetap mengacu pada kurikulum yang
telah disusun pemerintah. Saat ini kurikulum acuan berbagai perguruan tinggi di
Indonesia adalah KKNI sebagai pengembangan dari KBK pada periode sebelumnya.
Pengembangan kurikulum Bahasa Arab mengacu pada landasan filosofi, psikologi,
sosiologis, organisatoris dan landasan kebahasaan. Model konsep pengembangan
kurikulum yang juga dipengaruhi oleh landasan filsafat seperti paradigma filsafat
perenialisme, essensialisme dan eksistensialisme mendasari model kurikulum
subyek-akademis. Sedangkan progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan
13.
model kurikulum humanistik. Paradigma rekonstruksionisme mendasari model
kurikulum rekonstruksi sosial. Model kurikulum teknologi tidak jauh beda dengan
subyek akademis tetapi arah perkembangannya ke depan. Prinsip pengembangan
kurikulum meliputi relevansi, efisiensi, efektivitas, kesimbungan, fleksibilitas,
berorientasi tujuan, prinsip dan model pengembangan yang terus menerus.
Berdasarkan pembahasan di atas, secara umum implementasi kurikulum pendidikan
bahasa Arab di program studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas sudah berjalan,
14. namun, jika dilihat lebih khusus lagi, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang lebih
praktis dan spesifik mengenai implementasi kurikulum pendiidkan Bahasa Arab di
program studi tersebut.
Dari uraian dan analisis di atas, dapat
ditarik beberapa kesimpulan. Pertama,standarisasi kurikulum Pendidikian Bahasa
Arab di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN: UIN, IAIN,
dan STAIN) penting untuk didesain dan dikembangkan ke arah yang lebih
integratifholistik dan humanis. Dengan berbasis KKNI dan SNPT dalam
perumusannya, pengembangan kurikulum Pendidikan Bahasa Arab ke depan perlu
didasari oleh landasan filosofis dan linguistik mengenai hakikat, karakter dan konsep
15.
bahasa Arab, baik sebagai keterampilan maupun sebagai ilmu, landasan psikologis
(perbedaan indivisu siswa dan guru yang unik, minat, motivasi belajar, dan
sebagainya), landasan sosial budaya, landasan edukasional, dan landasan teknologi
dan manajemen pendidikan, sehingga sistem pembelajaran bahasa Arab yang
dikembangkan lebih efektif. Aktivitas pembelajaran bahasa (meliputi: Approaches,
Syllabuses, Techniques, Exercises= SATE)30 dapat mengantarkan kepada tujuan dan
menghasilkan lulusan yangberkompeten, handal, berkualitas, dan profesional.
16. Pengembangan materi pembelajaran PKPBA meliputi; 1) Pengembangan materi
yaitu pada kitab al arabiyah li al nasyi’in dievaluasi sehingga menghasilkan kitab
maharah al-kalam, maharah al-istima’, maharah al- qira’ah dan maharah al-kitabah,
karena pada kitab al arabiyah baiana yadaika masih belum dilakukan pengembangan
, hanya sekedar pada levelmencari standart kompetensi dan kompetensi dasar. 2).
Pengembangan metode, ini sejalan dengan evaluasi pada kitab al arabiyah li al
nasyi’in sehingga pendekatan dari nazhariyah wahdah (all in one system) menjadi
nazhariyah furu’, 3) Pengembangan organisasi.
Model pembelajaran yang berbasis teori konstruksivisme teruji lebih efektif bila
dibandingkan pembelajaran bahasa Arab yang selama ini berlangsung. Keefektifan
ini dapat dilihat dari perbedaan hasil uji validasi dengan melibatkan kelompok
mahasiswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran yang dikembangkan
dalam penelitian ini (kelompok eksperimen) dan kelompok mahasiswa yang tidak
mendapat perlakuan model pembelajaran (kelompok kontrol). Model pembelajaran
yang dikembangkan diimplementasikan melalui dua tahapan (tahap latihan dan
analisis) dalam satu kali kegiatan pembelajaran. Model ini diimplementasikan dalam
uji coba model sebanyak 3 (tiga) kali dan dalam uji validasi sebanyak 3 (tiga) kali.
Berdasarkan implementasi uji coba dan uji validasi, ternyata model pembelajaran ini
17. cukup efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dosen serta motivasi mahasiswa
dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Untuk mengukur tingkat keberhasilan
implementasi model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini,
dilakukan post testpada setiap akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil post test uji
coba dan uji validasi, terbukti adanya peningkatan yang signifikan baik dalam uji
coba maupun uji validasi. Dengan demikian model pembelajaran ini dapat pula
diterapkan pada perguruan tinggi Islam lain di Indonesia yang mewajibkan
mahasiswanya mempelajari bahkan menguasai bahasa Arab. Kemampuan
penguasaan bahasa Arab yang baik bagi mahasiswa di perguruan tinggi Islam,sangat
diperlukan dalam rangka memudahkan mereka memahami buku-buku
teks primer keislaman yang banyak ditulis dalam bahasa Arab.
Bahasa Arab di Indonesia, dalam konteks pembelajaran, sepertinya masih baru
diposisikan pada tataran preskriptif saja. Pembelajaran bahasa Arab terutama di
pesantren-pesantren tradisional masih saja merangkak dan belum beranjak dewasa.
Bahasa Arab di Indonesia, dalam konteks pembelajaran, sepertinya masih baru
diposisikan pada tataran preskriptif saja. Pembelajaran bahasa Arab terutama di
pesantren-pesantren tradisional masih saja merangkak dan belum beranjak dewasa.
18.
Kurikulum dilihat dari aspek teori hubungannya dengan komponen-komponen
penunjangnya, memiliki empat elemen penting, di mana keempat element tersebut
dapat dijadikan sebagai “lahan basah” dalam kegiatan pengembangan kurkulum yang
berkelanjutan demi terciptanya sebuah formulasi kurikulum yang sesuai dengan
landasan filosofis serta selaras dengan tujuan institusional lembaga penyelenggara
pendidikan.
Kurikulum UIN Maliki Malang mengintegrasikan program Ma’had Sunan Ampel
Al-Aly dengan kurikulum UIN Maliki Malang, dengan menjadikan sertifikat
kelulusan ta’lim al-afkar al-Islami dan ta’lim al-Quran sebagai prasarat untuk
19.
memprogram studi keislaman dan sebagai prasarat ujian komprehensif.
Langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menerapkan pembelajaran
berparadigma Qur’ani yaitu; a) memetakan konsep keilmuan umum dan keilmuan
agama; b) memadukan konsep keilmuan umum dan keilmuan agama; c)
mengelaborasi ayat-ayat al-Quran yang relevan secara saintifik. Tradisi ma’had
seperti salat berjama’ah, zikir bersama, khatm al-qur’a n dan hifz} al-qur’an, puasa
senin dan kamis, infaq dan shadaqah untuk membentuk karakter mahasiswa dan
mengembangkan kultur Islami di kalangan civitas akademika UIN Maliki Malang.
Realitas yang dihadapi sekarang bahwa pembelajaran bahasa Arab di perguruan
tinggi masih mengalami sejumlah masalah, sementara upaya renovasi
pembelajaran belum dilakukansecara mendasar dan terarah, sehingga tidak
mengherankan bila kemudian pembelajaran bahasa Arab menjadi tidak berdaya
dan kurang berhasil guna.Imageyang berkembang di kalangan peserta didik
tentang sulitnya mempelajari bahasa Arab juga masih terus berlangsung hingga
sekarang. Ini terjadi pada peserta didik di tingkat madrasah maupun mahasiswa
20. di tingkat perguruan tinggi. Hal ini tentunya juga turut menjadikan pembelajaran
bahasa Arab di madrasah dan perguruan tinggi Islam menjadi kurang diminati.
Perlu adanya pengembangan dan modifikasi kurikulum pembelajaran bahasa
Arab dari berbagai pihak terkait yang berkompeten untuk menjadikan pembelajaran
bahasa Arab menjadi lebih menarik dan berhasil guna. Pemberlakuan
Kurikulum 2013 diharapkan tidak hanya sebatas simbolik akademik
pembaruan kurikulum yang hanya berganti cover saja, tetapi tidak menyentuh
hal-hal esensial yang diharapkan dari sebuah pembaruan kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai