Anda di halaman 1dari 2

SETIAWAN PUJI RAHARJO

042687695

Fitria, seorang WNI mengaku telah melangsungkan pernikahan dengan seorang WNA
berkebangsaan Italia bernama John Lucas pada 11 Desember 2022. Kontras dengan klaim
Fitria, John Lucas mengatakan bahwa perkawinannya dengan Jessica belum sah menurut
agama karena belum pernah melakukan pemberkatan nikah dengan Fitria di Gereja Katolik
(agama John Katolik, dan dan agama Fitria Islam). Menurut John baik Fitria maupun dirinya
sama-sama belum berpindah keyakinan dan secara formal masih dalam agama sebelumnya.

Namun Fitria memiliki bukti terkait klaimnya dengan terbitnya akta nikah nomor 94/A1/2022
yang dikeluarkan oleh Catatan Sipil Kota Denpasar.

Fitria mengklaim bahwa mereka telah melakukan pemberkatan di Gereja Kingdom of Love
Kota Denpasar. Namun, beberapa bulan kemudian, Gereja Kingdom of Love membantah
pernah memberikan berkah pernikahan pada Fitria dan John Lucas.

Penyangkalan ini datang setelah gereja menemukan bahwa pendeta yang menikahkan Fitria
dan John Lucas tidak terdaftar dalam Gereja Kingdom of Love. John Lucas pun kemudian
mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Denpasar pada 7 Maret 2023.

Analisalah:

1. Identifikasi titik taut primer dan titik taut sekunder kasus di atas!

Titik Taut Primer dalam kasus dilihat dari tempat kedudukan dan status badan
hukumnya, sedangkan Titik Taut Sekunder dilihat dari tempat terletaknya benda,
tempat dilangsungkannya perbuatan hukum dan tempat ditandatanganinya kontrak.

2. Analisa kasus di atas berdasarkan teori renvoi dan teori kualifikasi!

Bayu Seto Hardjowahono dalam bukunya Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional


menerangkan renvoi atau yang dikenal juga sebagai doktrin penunjukan kembali
merupakan suatu doktrin yang dapat digunakan untuk menghindarkan pemberlakuan
kaidah atau sistem hukum yang seharusnya berlaku (lex causae) yang sudah
ditetapkan berdasarkan prosedur hukum perdata internasional secara normal dan
mengubah acuan kepada suatu kaidah atau sistem hukum yang lain, seperti contoh
kaidah-kaidah hukum intern lex fori atau sistem hukum lain selain lex causae yang
ditunjuk tadi (hal. 121).

3. Apakah kasus diatas termasuk penyelundupan hukum?

Penyelundupan hukum (evasion of law) adalah suatu perbuatan yang dilakukan di


suatu negara asing dan diakui sah di negara asing itu akan dapat dibatalakn oleh
forum tau tidak diakui oleh forum bila perbuatan itu dilaksanakan di negara asing
yang bersangkutan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari aturan-aturan
perkawinan beda agama yang dilakukan di luar negeri menurut Hukum Perdata
Internasional termasuk kedalam penyelundupan hukum yaitu cara yang dilakukan
seseorang untuk mendapatkan keabsahan suatu perkawinan tetapi dengan cara
melanggar aturan hukum nasionalnya yaitu Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1
Tahun 1974.

Anda mungkin juga menyukai