36 Bulan
Simpan
Namun untuk anak usia 2 - 3 tahun, Moms dan Dads tak perlu mematok
keterampilan mana yang harus dicapai. Karena perkembangan anak usia dini
bervariasi loh.
Meski begitu, ada beberapa keterampilan yang memang harus diasah oleh anak-
anak. Apa saja itu, ini daftarnya sebagaimana tahap perkembangan balita usia
24 hingga 36 bulan dari verywellfamily.com:
Foto: baby-child-colorful-943492.jpg
Ann Logsdon, Konsultan Pendidikan mengatakan orang tua bisa melihat dari
peningkatan koordinasi antara tangan dan mata Si Kecil.
Dongeng kerugian kidal sebenarnya tidak ada, selama penggunaan tangan kiri
dapat berfungsi dengan baik.
Keterampilan Komunikasi
Foto: adorable-baby-beautiful-35188.jpg
Moms dan Dads bisa melihat perkembangan komunikasi melalui sejauh mana
penggunaan kosakata saat bicara.
Biasanya, Si Kecil dapat berbicara dalam dua kata kalimat dan dapat
menggabungkan tiga kata atau lebih untuk mengekspresikan dirinya. Kosakata
umum untuk usia ini berkisar dari sekitar 50 hingga lebih dari 250 kata.
ADVERTISEMENT
Orang tua akan diuji kesabarannya karena Si Kecil akan lebih banyak bertanya.
Bahkan, jika Si Kecil tidak bisa menyampaikan pesan bisa menjadi frustasi
dengan menggigit atau marah.
Keterampilan Kognitif
Foto: baby-babysitter-babysitting-1741231.jpg
Mom dan dads bisa melihat perkembangan kognitif Si Kecil melalui caranya
berfikir.
Si Kecil mulai berpikir tentang benda dan orang dengan cara yang rumit,
melampirkan ingatan, pengalaman dan pendapatnya kepada orang dewasa.
Selain itu, Si Kecil mulai menunjukkan minat bermain bersama anak-anak lain
dan mulai memecahkan masalah nonverbal.
Moms dan Dads sebaiknya tidak meletakan barang-barang yang tajam dan
barang yang berpotensi melukai di kecil.
Meskipun pada usia ini Si Kecil sudah dapat berjalan dengan stabil, namun
terus lakukan pengawasan untuk memastikan keamanan. Periksa mainan secara
teratur untuk bagian yang tajam atau berpotensi melukai.
Foto: artsy-chalk-child-2414846.jpg
Pada usia ini, Si Kecil harus berlari, melompat dan memanjat dengan peralatan
bermain yang sesuai usia.
Orang tua tidak perlu cemas jika Si Kecil berlari lebih cepat dari atau lebih
lamban, mereka mungkin masih berada dalam kisaran rata-rata perkembangan.
Namun, jika merasa ada yang salah pada perkembangan Si Kecil segera
berkonsultasi dengan dokter.
Keterampilan sosial
Foto: adorable-baby-babysitter-1257110.jpg
Biasanya Si Kecil mulai meniru apa yang orang tua dan teman-temannya
lakukan.
Si Kecil juga mulai menunjukan ketertarikan pada anak lain dan mulai belajar
mengerti emosi orang lain, seperti sedih, marah, dan mulai berempati.
Oleh karena itu, dia mengatakan sangat penting untuk mempersiapkan anak
mengelola perasaan pribadi, memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, dan
berinteraksi dengan cara yang hormat dan dapat diterima.
Saat ini jumlah koneksi sinapsis yang membentuk jaringan syaraf si kecil
berada pada puncaknya. Otaknya dua kali lebih aktif dari otak orang dewasa
hingga ia mencapai masa puber nanti. Dari usia ini, otaknya tidak berkembang
dengan menumbuhkan koneksi saraf baru sebanyak pemangkasan koneksi saraf
yang telah ada. Pemangkasan ini terjadi secara alami karena jalur yang tidak
digunakan akan hilang. Tentunya, otak terus tumbuh dewasa dan memperkuat jalur
yang ada.
Pengalaman si kecil sangat mempengaruhi cara otak berkembang dan hal
ini sama pentingnya dengan memberikan dukungan nutrisi untuk perkembangan
otak. Setiap pemikiran dan gerakannya adalah latihan untuk memperkuat koneksi
saraf yang terkait. Contohnya ketika si kecil berjalan, berlari, atau melompat,
sinapsis yang terlibat dalam keseimbangannya akan semakin terlatih. Jika si kecil
melakukan hal ini berulang kali, ia akan semakin pandai menjaga keseimbangan.
Berikut ini adalah cara-cara otak si kecil mendukung perkembangan di semua
bidang.
Pada tahun kedua si kecil, bagian otak yang berhubungan dengan bahasa
dan keterampilan motorik telah mengalami mielinisasi sedangkan bagian yang
berhubungan dengan ingatan, penalaran, dan perencanaan masih belum cukup
dewasa. Mielinisasi, yaitu proses pelapisan ujung saraf dengan lemak, yang
mempercepat transmisi impuls saraf untuk mendorong fungsi kognitif yang lebih
kompleks, terjadi di beberapa bagian otak dalam waktu yang berbeda. Hampir
semua mielinisasi selesai pada kurun waktu 2 tahun pertama kehidupan si kecil,
namun pada bagian yang berhubungan dengan pemikiran yang kompleks dan
abstrak, proses ini terus terjadi selama masa kanak-kanak dan mungkin hingga
dewasa. Artinya, di satu sisi perbendaharaan kata si kecil semakin kaya dengan
kata-kata baru secara pesat dan ia dapat naik tangga dan melompati batu dengan
cepat, sementara di sisi lain ia belum mengerti jika merebut mainan dari anjing
dapat menyebabkan anjing tersebut menggonggong dan mungkin menggigit.
Di sekitar usia ini, Ibu juga akan melihat si kecil mengembangkan konsep
ingatan eksplisit atau ingatan sadar yang membantunya membedakan masa lalu
dan masa depan. Ia akan mulai membuat kenangan tentang orang-orang dan
tempat-tempat tertentu serta berbicara kejadian yang telah lalu atau masa depan:
"Kemarin kita pergi ke taman. Yuk, kita pergi lagi besok."
Perkembangan Motorik Anak Usia
24-36 Bulan
Dimulai saat ulang tahunnya yang kedua dan seterusnya, si kecil akan
meningkatkan kemampuan motoriknya dengan berbagai cara, dari menguasai
keterampilan otot sederhana seperti memotong makanan dan mengikat tali sepatu
hingga keterampilan otot yang lebih kompleks seperti melempar bola dan
memanjat permainan di taman bermain. Perkembangan bagian prefrontal cortex
pada otak meningkatkan pemahamannya tentang hubungan spasial, sebab dan
akibat, serta membantu koordinasi tangan-mata yang lebih baik. Ketika si kecil
menumpuk balok atau menyocokkan bentuk, ia belajar lebih dari sekedar
meletakkan benda-benda tadi ke tempat yang seharusnya, ia juga menyerap
konsep-konsep penting seperti naik-turun dan perbandingan lebih besar dan lebih
kecil. Ketika si kecil menangkap bola, ia belajar sebab dan akibat, dan ia
menggunakan persepsi spasial untuk melacak bola yang datang ke arahnya.
Perkembangan Komunikasi Anak
Usia 24-36 Bulan
Pelabelan adalah hal terdepan dan terpenting pada usia ini, si kecil ingin
mengetahui nama setiap benda di sekitarnya. Proses pembangunan kosakata ini
memperkuat koneksi sinapsis di lobus frontal, bagian otak yang mengatur ingatan.
Kini si kecil telah mengetahui sekitar 250 kata meskipun tidak semuanya ia
gunakan dalam percakapan sehari- hari. Seiring bagian bahasa di otak yang
tumbuh dengan lebih terintegrasi, si kecil akan mulai menyusun kalimat yang lebih
panjang, terdiri dari sekitar tiga, empat, dan bahkan lima kata.
Perkembangan
Kognitif Anak
Usia 18-24 Bulan
Namun perkembangan fisik apa saja yang bisa dilihat pada balita usia 24-36
bulan ini? Seperti dilansir dari Kid's Health.org, ini sekian perkembangan
mobilitas balita usia 24-36 bulan yang bisa diamati.
by Taboola
Sponsored Links
Balita di usia ini memiliki keseimbangan yang baik terhadap tubuhnya dan
sudah tak perlu terlalu khawatir dia akan terjatuh sendiri. Sebaliknya,
orangtua bisa mengembangkan kemampuan anak dalam beraktivitas dengan
motivasi anak agar mau mencoba hal-hal baru dan ikut bermain dengan
teman-temannya.
5. Konsep jumlah
Tunjukkan kepada anak cara mengelompokkan benda dalam jumlah satu-satu,
dua,tiga dan sebagainya. Katakan kepada anak anda berapa jumlah benda dalam satu
kelompok dan bantu ia menghitungnya, ini ada 3 biji kacang, mari kita hitung, satu,
dua, tiga
6. Bermain/menyusun balok-balok
Beli atau buat satu set balok mainan anak. Anak akan main dengan balok-balok itu
selama bertahun-tahun. Bila anak anda bertambah besar, anda dapat menambah
jumlahnya.
3. Dorong agar anak mau bercerita apa yang dilihatnya baik dari buku maupun
ketika jalan-jalan
4. Bantu anak dalam memilih acara TV, dampingi anak ketika menonton TV.
Batasi waktu menonton maksimal 1jam sehari
8. Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih
2. Berpakaian
Ajari anak berpakaian sendiri tanpa bantuan.Beri kesempatan anak memilih sendiri
pakaian yang akan dikenakannya.
3. Bujuk dan tenangkan ketika anak kecewa dengan cara memeluk dan
berbicara kepadanya
6. Berdandan
Biarkan anak berdandan mengenakan pakaian dewasa yang sudah tua. Beri anak
beberapa topi anakanak, rok, celana, kemeja, sepatu, dsb. Biarkan anak memilih
sendiri mana yang akan dipakainya.
Di sisi lain, ketika ibu atau ayah membacakan dongeng untuknya, anak mungkin ingin
menggenggam sendiri buku tersebut dan membuka halamannya sendiri. Ia akan mulai
berceloteh tentang apa yang dilihatnya, meski belum memahami apa yang sebenarnya
sedang ia bicarakan. Tidak hanya itu, Si Kecil juga sudah mampu menyusun balok
hingga mencapai 8 tingkat dan menyusun benda-benda ke arah vertikal.
Nah, di sisi emosional dan sosialnya, anak usia 24 bulan sudah menunjukkan bahwa
dirinya lebih mandiri. Ia sudah bisa melakukan beberapa hal sendiri tanpa
membutuhkan bantuan ayah dan ibu lagi, seperti mencuci tangan, dilatih untuk
memakai baju sendiri, hingga menyebutkan nama temannya meski terkadang masih
terdengar belum lancar.
Pun, ia bisa menunjukkan pada ayah dan ibu tentang pilihannya, misalnya sepatu atau
pakaian seperti apa yang ingin dipakainya. Jangan dilarang ya, Bu, biarkan anak
menunjukkan kreativitas dan imajinasi melalui pilihannya sendiri. Terkadang, ia akan
minta diajari ayah dan ibu bagaimana memakai kaus atau kemejanya. Seru ya!
Supaya sang buah hati makin lancar dalam tumbuh kembangnya, ibu bisa
membantunya dengan cara-cara yang mudah. Berikan ia baju yang memiliki kancing,
sehingga semakin melatih kemampuan motoriknya untuk mengancingkan bajunya
sendiri. Sediakan sandalnya sebelum bepergian dan mintalah sang buah hati untuk
memakainya sendiri.
Supaya ia lebih memahami kondisi ayah dan ibu, berikan pengertian yang sederhana
dan mudah ia mengerti. Misalnya, ibu dan ayah harus bekerja dan baru pulang di
malam hari. Ibu bisa mengatakan padanya kondisi yang ibu dan ayah harus penuhi,
sehingga ia pun mengerti mengapa ibu dan ayah harus pergi di pagi hari dan pulang
pada malam hari.
Namun, jika anak tidak menunjukkan perkembangan bayi tersebut ketika usianya
sudah menginjak 24 bulan, ibu harus segera memeriksakan kondisinya ke dokter.
Agar lebih mudah, pakai saja aplikasi Halodoc, karena melalui aplikasi ini, ibu bisa
langsung buat janji dengan dokter anak di rumah sakit yang terdekat dengan tempat
tinggal ibu.
Genap 3 tahun sudah usia sang buah hati, ia semakin memelajari banyak hal di sela
aktivitasnya sehari-hari. Ia semakin aktif dan rasa ingin tahunya semakin besar. Anak
semakin senang saat menemukan hal baru di hidupnya. Ia juga akan belajar dari
pengalaman yang didapatkan sebagai dampak dari apa yang dilakukannya. Ibu, cari
tahu lebih lanjut bagaimana perkembangan anak yang seharusnya di usia 3 tahun ini,
yuk!
Anak kini telah tumbuh dalam kepercayaan diri dan tidak takut menunjukkannya pada
ibu. Dia sangat bangga dengan apa saja yang bisa dilakukannya sekarang. Dia bisa
bermain dengan teman-temannya di sekolah, memilih kegiatan apa yang ia sukai, dan
belajar hal baru setiap hari. Terus berikan dukungan pada sang buah hati untuk
menjadi pemikir yang kreatif. Biarkan anak mengekspresikan diri dan tidak
meremehkan segala opininya.
Inilah saat yang tepat untuk membiasakan cuci tangan pada anak. Pastikan anak
mengerti bagaimana batuk dan bersin itu harus ditutup dengan tangan atau sapu
tangan atau tisu, dan pastikan pula ia membersihkan tangan dengan sabun dan air
sampai bersih setelahnya, terlebih jika hendak menyentuh makanan. Cuci tangan pun
wajib dilakukan setelah anak menggunakan toilet atau bermain di luar.