Anda di halaman 1dari 10

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI FISIKA
Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia

MODUL TUTORIAL 5, FISIKA DASAR IA (FI-1101)


Semester 1, Tahun Akademik 2020-2021
TOPIK : Benda Tegar
(Gunakan g = 9.8 m/s2)

A. PERTANYAAN

Jawab:
d (t )
Kecepatan sudut adalah gradien dari kurva θ(t) atau dinyatakan dengan  (t ) = , maka kecepatan sudut
dt
d 2 (t )
untuk kasus (a) positif, (b) nol, dan (c) negatif. Percepatan sudut dinyatakan dengan  (t ) = , maka (d)
dt 2
percepatan sudut negatif.

Jawab:
Keadaan setimbang dari benda terpenuhi apabila resultan torsi nol pada sembarang titik acuan atau sumbu
putar. Kita dapat mengambil suatu titik pada batang tersebut untuk menentukan besar torsi yang bekerja pada
batang tersebut. Jika resultan torsi pada titik tersebut tidak nol, maka batang tersebut tidak dapat berada dalam
keadaan kesetimbangan. Untuk kasus seperti gambar diatas, maka kita dapat mengambil titik paling kanan dari
batang, maka torsi oleh F1 dan F3 adalah nol. Untuk gaya pertama sejajar dengan lengan gaya, sedangkan
untuk gaya ketiga lengan gayanya besarnya adalah nol. Namun F2 memberikan torsi yang akan memutar
berlawanan jarum jam, jika diperhitungkan gaya berat dari batang tersebut juga akan memberikan torsi yang
membuat batang berputar berlawanan arah jarum jam. Oleh karena itu, dengan ketiga buat gaya tersebut, batang
tidak dapat berada dalam keadaan setimbangan, diperlukan gaya yang lainnya sehingga torsi total yang berkerja
pada suatu titik putar adalah nol.

Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 1


Jawab:

m r
2
i i
Momen inersia dapat dinyatakan dengan rumum: I= i

m i
i

Maka untuk I x =  mi yi = 2ma 2 I y =  mi xi = 2Ma 2 I z =  mi ri = 2(m + M )a 2


2 2 2

i i i
Karena M>m, maka momen inersia terkecil jika benda tersebut diputar pada sumbu-x (Ix), sedangkan momen
inersia terbesar jika benda tersebut diputar pada sumbu-z (Iz).

Jawab:
 ( F5 )   ( F4 )   ( F2 )   ( F1 )   ( F3 )

Jawab:
g sin 
Percepatan pusat massa untuk gerak menggelinding ke bawah adalah: a PM =
I
1 + PM2
2 g sin  5 MR
Bola : I= MR 2  a =  a = g sin  → paling besar
5 2 7
1+
5

Silinder: 1 g sin  2 → besar


I= MR 2  a =  a = g sin 
2 1 3
1+
2

Kulit silinder: g sin  1 → paling kecil


I = MR 2  a =  a = g sin 
1+1 2

Maka yang mencapai dasar bidang miring paling cepat adalah Bola pejal – Silinder pejal – Kulit silinder

Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 2


B. SOAL

Jawab:
Diketahui r = 1 m,  = 4 rad/s2, i = 0 adn i = 57,3º = 1 rad.
(a)  f = i + t = 0 + t
Saat t = 0 s, f = (4 rad/s2)(2 s) = 8 rad/s

(b) v = r = (1)(8) = 8 m/s


aradial = asentripetal = r 2 = (1)(8) = 64 m/s
2

atangensial = r = (1)(4) = 4 m/s 2


Besar percepatan total adalah:
a = a r2 + at2 = (64 )2 + (4)2 = 64,1 m/s 2
Arah vektor percepatan total membuat sudut  dengan jari-jari di titik P:
 at 
 = tan −1   = 3,58
4
 = tan −1 
 ac   64 

(c)  f =  i +  i t + 1 t 2 = (1) + 1 (4 )(2)2 = 9 rad


2 2

Jawab:
a) Jarak dari masing-masing bola ke sumbu z adalah sama besar, yaitu
r1 = r2 = r3 = r4 = 22 + 32 = 13 m

( 13 ) (3 + 2 + 2 + 4) = 143
4
I z =  mi ri =
2 2
Momen inersia terhadap sumbu z: kg.m2
i =1
b) Energi kinetik rotasi:
1 1
Ekrot = I z 2 = (143 )(6) 2 = 2570 Joule
2 2

Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 3


Jawab:
Dengan teorema sumbu sejajar, maka momen inersia benda (batang dan cincin) adalah:

Jika diambil titik acuan koordinat x=0, y=0 pada ujung batang di sumbu rotasi, dan L=2R, maka pusat massa

benda adalah

Ketika benda berotasi dari keadaan (A) ke keadaan (B), terjadi perpindahan posisi pusat massa
yaitu . Selain itu, dalam rotasi benda dari keadaan (A) ke keadaan (B) terjadi perubahan energi
potensial yang dikonversi menjadi energi kinetik. Sehingga kecepatan sudut benda:

Jawab:
Diagram gaya-gaya yang bekerja pada batang homogen adalah sebagai berikut:

Ketika x=xmin, batang dalam keadaan hampir slip, sehingga gaya gesek batang dengan dinding adalah
f = f s,max = s n = 0.5n
Resultan gaya arah sumbu-x :
 Fx = 0  n − T cos 370 = 0  n = 0.799T , sehingga f = 0.50(0.799T ) = 0.399T
Resultan gaya arah sumbu-y :
 Fy = 0  f + T sin 370 − 2Fg = 0  0.399T − 0.602T − 2Fg = 0 , sehingga T = 2Fg

Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 4


Resultan torsi:
 = 0 , untuk sumbu putar tegak lurus bidang dan melalui titik A (ujung batang), maka diperoleh:
− Fg .xmin − Fg (2.0 m) + (2 Fg sin 37 0 )(4.0m) = 0
− Fg ( xmin + 2 − 8sin 37 0 ) = 0
3
xmin + 2 − 8( ) = 0  xmin = 2.82 m
5

Jawab:
Tinjau silinder berada pada kesetimbangan, sehingga berlaku:
 Fx = 0  f1 = n2 = s n1
F = 0  P+n + f
y 1 2 = Fg dengan f 2 = s n2
 = 0  P = f + f1 2

Ketika gaya P dinaikkan, maka gaya gesek f1 dan f2 juga akan membesar.
1 n n n
Karena  s = , maka f1 = 1 dan f 2 = 2 = 1
2 2 2 4
Sehingga diperoleh:
n n1 n1 3
Maka: P + n1 + 1 = Fg (1) dan P+ + = n1 (2)
4 2 4 4
5 54  8
P + n1 = Fg dan P +  P  = Fg  P = F
4 43  3
3
Sehingga P = F
8

Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 5


Jawab:
Misalkan ft adalah gaya gesek antara kedua silinder terhadap
papan, fb adalah gaya gesek antara kedua silinder terhadap
lantai, dan ap adalah percepatan papan, maka ditinjau pada
papan:
 Fx = 0  6.00 N − 2 ft = (6.00 kg) a p (1)
Ketika papan bergerak pada sumbu-x dengan percepatan ap,
maka silinder memiliki percepatan titik pusat massa a=ap/2.
Untuk gerak menggelinding sempurna, maka percepatan sudut
silinder:
ap / 2 ap
= =
(5.00 cm) (0.100 m)

Dengan demikian untuk setiap silinder berlaku:


a
 Fx = max  ft − fb = (2.00 kg ) 2p (2)

1 ap
 = I   ft (5.00 cm)+ fb (5.00 cm)= (2.00 kg)(5.00 cm) 2
2 10.0 cm
 ft + fb =(0.5 kg)a p (3)

(a) Eliminasi fb dari Persamaan (1) dan (2), sehingga diperoleh: 2 ft = (1.50 kg)a p , substitusi ke Persamaan
(1) diperoleh percepatan papan:
6.00 N − (1.50 kg)a p = (6.00 kg) a p  a p = 0.8 m/s 2
ap
Maka percepatan silinder: a = = 0.4 m/s 2
2
(b) Gaya gesek papan terhadap silinder:
2 ft = (1.50 kg)a p  2 ft = (1.50 kg)(0.800 m/s 2 )
ft = 0.600 N
Gaya gesek silinder terhadap lantai:
ft + fb =(0.5 kg)a p  0.600 N + f b =(0.5 kg)(0.800 m/s 2 )
 fb = −0.200 N

Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 6


Jawab:
Tinjau benda m1:

Tinjau katrol:

Tinjau benda m2:

(a) Eliminasi T1 dan T2 dari persamaan (1), (2), dan (3), diperoleh:

(b)

Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 7


Jawab:
Untuk menghitung jarak horizontal bola hingga menyentuh tanah diperlukan informasi kecepatan bola saat
meninggalkan lintasan, yang dapat diperoleh dengan menerapkan hukum kekekalan energi mekanik. Energi
kinetik awal Ki = 0 (kondisi awal diam), dan energi potensial awal (di titik H) Ui = MgH. Energi kinetik akhir
saat bola meninggalkan lintasan adalah

dengan v adalah kecepatan pusat massa. Karena bola bergerak menggelinding tanpa slip, maka  = v / R .
Dengan momen inersia bola I = 52 MR2 , maka dari Hukum kekekalan energi dapat diperoleh:

Sehingga diperoleh kecepatan bola ketika meninggalkan lintasan:

Karena bagian akhir lintasan berupa bidang horizontal, maka komponen kecepatan bola hanya pada arah
horizontal, sehingga posisi bola setiap waktu dapat dituliskan:

Dengan y=h dan t = 2h / g , maka diperoleh

Jawab:

Dengan menggunakan hukum kekelan energi mekanik diperoleh laju kotak di dasar lantai sebelum menumbuk
batang adalah v = 2 gh

Setelah tumbukan maka berlaku hukum kekelan momentum sudut, yaitu:


md 2 gh
1  =
mvd = I = ( I ba tan g + md ) =  Md 2 + md 2 
2 sehingga 1
3  Md 2 + md 2
3
Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 8
Dari Hukum kekekalan energi:

1 2 H 1 m2 d 2 (2 gh)  M
I = mgH + Mg  =  m +  gd (1 − cos )
2 2 2 ( Md / 3) + md
2 2
 2 

maka diperoleh:

 
 m2 h   h/d 
 = cos 1 −
−1
 = cos 1 −
−1

 d (m + M / 2)(m + M / 3)   (1 + M )(1 + M ) 
 
 2m 3m 
 
 20 / 40 
= cos−11 − 32o(0,85)
 ==os −1
2
 (1 + 1)(1 + ) 
 
 3 

Jawab:
(a) Jika kita misalkan selang waktu sangat pendek dari sesaat sebelum tanah liat menumbuk bola dan sesaat setelah
menumbuk dan melekat pada bola, kita dapat menggunakan kekekalan momentum sudut. Momentum sudut
awal adalah momentum sudut oleh tanah liat yang jatuh. Tanah liat awalnya bergerak sepanjang garis yang
bejarak d/2 dari pusat putaran, dengan d = 0,5 m yang merupakan panjang dari batang. Momentum sudut
tanah liat adalah mvd/2, dengan m = 0,05 kg dan v = 3 m/s, yang masing-masing adalah massa dan kecepatan
dari tanah liat. Setelah melekat, batang memiliki kecepatan sudut  dan momentum sudut I, dengan I adalah
momen inersia dari sistem yang terdiri dari batang dan dua bola dan tanah liat di ujungnya.
Kekekalan momentum sudut memberikan:

mvd/2 = I, dengan I = (2M + m)(d / 2)


2

M = 2 kg adalah massa dari masing-masing bola, dan m adalah massa gumpalan tanah liat.

2(0,05)(3)
2
mvd d  2mv
= (2M + m)     = = = 0,148 rad/s
2 2 (2M + m)d (2(2) + 0,05)(0,5)

1 2 1
mv , energi kinetik akhir adalah K f = I  2 dan perbandingan energi
(b) Energi kinetik awal adalah K i =
2 2
kinetik adalah: K f I 2 m 0,05
= = = = 0,0123
Ki mv 2 2M + m 2(2) + 0,05

Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 9


(c) Ketika batang berputar, penjumlahan dari energi kinetik dan potensial adalah kekal. Apabila salah-satu bola
dalam keadaan turun sejauh h, maka bola yang lain akan naik dengan jarak yang sama dan penjumlahan energi
potensial dari kedua bola tidak berubah. Kita tinjau energi hanya berasal dari energi potensial tanah liat. Setelah
tumbukan, jika tanah liat beserta bola bergerak sejauh 90º atau mencapai posisi terendah, maka energi kinetik
bertambah tetapi energi potensial berkurang selama pergerakannya. Kemudian, tanah liat akan bergerak naik
mencapai dengan sudut , kehilangan energi kinetik selama perjalanannya dan mendapat tambahan untuk
energi potensial, hingga berhenti sesaat. Ambil di posisi terendah dari lintasan sebagai potensial nol untuk
sistem. Dimulai dari jarak d/2 di atas titik potensial nol, sehingga energi potensial awal adalah Ui = mgd/2.
Apabila tanah liat berayun ke atas dengan posisi sudut , di ukur dari titik terendah, maka ketinggian akhir
adalah (d/2)(1 – cos ) di atas titik terendah dan energi potensial akhir adalah:
U f = mg(d / 2)(1 − cos )
Energi kinetik awal adalah jumlahan dari energi kinetik bola dan tanah liat:
1 2 1
I = (2M + m )(d / 2)  2
2
Ki =
2 2
Pada posisi akhir, diperoleh Kf = 0. Kekekalan energi memberikan hubungan:
2
d 1 d  d
mg + (2M + m)   2 = mg (1 − cos )
2 2 2 2
Apabila dipecahkan dalam , diperoleh hasil:
1  2M + m  d  2 1  2(2) + 0,05  0,5 
cos = −    = −   (0,148 ) = −0,0226 →  = 91,3
2  mg  2  2  (0,05)(9,8)  2 
Sehingga sudut total gerak sistem adalah 90º + 91,3º = 181º

Soal Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2020-2021 10

Anda mungkin juga menyukai