Anda di halaman 1dari 12

UAS MANAJEMEN STRATEGI

FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078

PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER 2 ANGKATAN XVI

1. KERANGKA MC KINSEY 7S FRAMEWORK 

Adalah sebuah model manajemen yang melihat efektifitas organisasi dalam mencapai tujuan


yang diinginkan. Ada beberapa model dan analisa yang dapat digunakan untuk menentukan
diposisi mana organisasi itu berada, baik itu menggunakan analisa eksternal, internal, maupun
keduanya.

Salah satu model yang diyakini dan bertahan sampai hari ini adalah menggunakan pendekatan
internal dengan model MC Kinsey 7S Framework. MC Kinsey 7S Framework merupakan alat bagi
analisa dan tindakan manajerial yang memberikan struktur untuk melihat organisasi secara
keseluruhan, sehingga masalah organisasi dapat didiagnosa dan strategi dapat dikembangkan
dan diimplementasikan.

Ada tujuh kerangka kerja Model MC Kinsey 7S Framework yang membedakan menjadi elemen
keras (Hard Elements) dan elemen lunak (Soft Elements). Elemen keras merupakan elemen yang
mudah dapat diidentifikasi dan dipengaruhi oleh manajemen. Elemen keras terdiri
dari Strategy (Strategi), Strcture (Struktur), dan system (sistem).

Sedangkan elemen lunak lebih sulit untuk diidentifikasi karena sifatnya yang dinamis, selalu
berubah dan sangat tergantung pada individu dalam organisasi. Elemen lunak meliputi Share
Value (Nilai Bersama), Skill (Kemampuan). Staff (Staf atau personal dalam organisasi),
dan Style (Gaya Kepemimpinan). Pencapaian kesuksesan, manajemen harus memperhatikan
tujuh unsur tersebut agar pelaksanaan strategi dapat berhasil. Tidak semua bobot dari Model
MC Kinsey 7S Framework ini "sama" dalam satu organisasi. Tetapi, bukan berarti jika hal itu
"kurang penting" maka dapat di abaikan. Besar atau kecil Model MC Kinsey 7S Framework,
faktornya saling tergantung sehingga jika kita gagal untuk memberikan perhatian yang tepat
maka akan mempengaruhi yang lainnya.

Selain itu, fokus organisasi akan mempengaruhi tingkat kepentingan relative dari setiap unsur
Model MC Kinsey 7S Framework ini dari waktu ke waktu. Model MC Kinsey 7S
Framework menggambarkan banyak unsur-unsur yang saling berhubungan yang mendefinisikan
kemampuan organisasi untuk berubah. Teori ini membantu mengubah pemikiran manajer
tentang bagaimana organisasi dapat diperbaiki. Tidak hanya sekedar persoalan merencanakan
strategi baru dan mengikutinya, juga bukan persoalan membentuk system baru dan
membiarkannya membuat perbaikan agar efektif.

Organisasi harus memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi, atau kesesuaian internal diantara
semua unsur Model MC Kinsey 7S Framework. Masing-masing unsur harus konsisten dengan
dan memperkuat unsur yang lain. Semua unsur saling berhubungan, sehingga perubahan di
satu unsur akan memiliki dampak pada faktor yang lainnya. Hal yang tidak mungkin untuk
membuat kemajuan pada satu faktor tanpa membuat kemajuan pada unsur yang lainnya.
Dengan demikian, untuk memperbaiki organisasi, individu harus menguasai pemikiran system
dan memperhatikan ketujuh unsur pada waktu yang sama.

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
Model 7s McKinsey  adalah alat yang menganalisis desain organisasi perusahaan dengan
melihat 7 elemen internal utama: strategi, struktur, sistem, nilai-nilai bersama, gaya, staf dan
keterampilan, untuk mengidentifikasi apakah mereka secara efektif selaras dan memungkinkan
organisasi untuk mencapai tujuannya .

Model 7s McKinsey dikembangkan pada tahun 1980 oleh konsultan McKinsey Tom Peters,
Robert Waterman dan Julien Philips dengan bantuan dari Richard Pascale dan Anthony G.
Athos. Sejak diperkenalkan, model ini telah banyak digunakan oleh para akademisi dan praktisi
dan tetap menjadi salah satu alat perencanaan strategis yang paling populer.

Model 7s McKinsey berusaha untuk menyajikan penekanan pada sumber daya manusia (Soft S),
daripada produksi tradisional tangibles modal, infrastruktur dan peralatan, sebagai kunci untuk
kinerja organisasi yang lebih tinggi. Tujuan model adalah untuk menunjukkan bagaimana 7
elemen perusahaan: Struktur, Strategi, Keterampilan, Staf, Gaya, Sistem, dan nilai-nilai
Bersama, dapat diselaraskan bersama untuk mencapai efektivitas dalam perusahaan. Titik kunci
dari model ini adalah bahwa semua tujuh bidang saling berhubungan dan perubahan dalam
satu bidang membutuhkan perubahan di seluruh perusahaan agar berfungsi secara efektif.

Di bawah ini Anda dapat menemukan model McKinsey, yang mewakili hubungan antara tujuh
area dan membagi mereka menjadi ‘Soft Ss’ dan ‘Hard Ss’.

Bentuk model menekankan keterkaitan elemen-elemen. Model dapat diterapkan ke banyak


situasi dan merupakan alat yang berharga ketika desain organisasi dipertanyakan. Penggunaan
kerangka kerja yang paling umum adalah:
 Untuk memfasilitasi perubahan organisasi.
 Untuk membantu menerapkan strategi baru.
 Untuk mengidentifikasi bagaimana setiap area dapat berubah di masa depan.
 Untuk memfasilitasi penggabungan organisasi.

Faktor 7s
Dalam model McKinsey, tujuh bidang organisasi dibagi menjadi area ‘lunak’ dan ‘keras’.
Strategi, struktur, dan sistem adalah elemen keras yang lebih mudah diidentifikasi dan dikelola

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
bila dibandingkan dengan elemen lunak. Di sisi lain, area lunak, meskipun sulit untuk dikelola,
adalah pondasi organisasi dan dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

 Strategi adalah rencana yang dikembangkan oleh perusahaan untuk mencapai keunggulan


kompetitif yang berkelanjutan dan berhasil bersaing di pasar. Apa yang dimaksud dengan
strategi yang diselaraskan dengan baik dalam model 7s McKinsey? Secara umum, strategi
yang bagus adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas, bersifat jangka panjang,
membantu mencapai keunggulan kompetitif dan diperkuat oleh visi, misi, dan nilai yang
kuat. Tetapi sulit untuk mengetahui apakah strategi tersebut selaras dengan elemen lain
ketika dianalisis sendiri. Jadi kunci dalam model 7s bukan untuk melihat perusahaan Anda
untuk menemukan strategi, struktur, sistem yang hebat, dan lain-lain, tetapi untuk melihat
apakah itu selaras dengan elemen lain. Sebagai contoh, strategi jangka pendek biasanya
merupakan pilihan yang buruk untuk sebuah perusahaan tetapi jika diselaraskan dengan 6
elemen lainnya, maka itu dapat memberikan hasil yang kuat.
 Struktur merepresentasikan cara divisi dan unit bisnis diatur dan termasuk informasi siapa
yang bertanggung jawab kepada siapa. Dengan kata lain, struktur adalah bagan organisasi
perusahaan. Ini juga merupakan salah satu elemen kerangka kerja yang paling mudah
dilihat dan mudah diubah.
 Sistem adalah proses dan prosedur perusahaan, yang mengungkapkan aktivitas harian
bisnis dan bagaimana keputusan dibuat. Sistem adalah area dari perusahaan yang
menentukan bagaimana bisnis dilakukan dan itu harus menjadi fokus utama bagi manajer
selama perubahan organisasi.
 Keterampilan adalah kemampuan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan dengan
sangat baik. Mereka juga termasuk kemampuan dan kompetensi. Selama perubahan
organisasi, pertanyaan sering muncul dari keterampilan yaitu ketrampilan apa yang benar-
benar diperlukan perusahaan untuk memperkuat strategi baru atau struktur baru.
 Unsur staf berkaitan dengan jenis dan berapa banyak karyawan yang dibutuhkan organisasi
dan bagaimana mereka akan direkrut, dilatih, dimotivasi dan diberi imbalan.
 Gaya mewakili cara perusahaan dikelola oleh manajer tingkat atas, bagaimana mereka
berinteraksi, tindakan apa yang mereka ambil dan nilai simbolis mereka. Dengan kata lain,
itu adalah gaya manajemen para pemimpin perusahaan.
 Nilai Bersama merupakan inti dari model McKinsey 7s. Mereka adalah norma dan standar
yang memandu perilaku karyawan dan tindakan perusahaan dan dengan demikian, adalah
dasar dari setiap organisasi.

Menyusun Model 7s McKinsey


Seperti yang kami tunjukkan sebelumnya, kerangka kerja McKinsey 7s sering digunakan ketika
desain dan efektivitas organisasi dipertanyakan. Sangat mudah untuk memahami model tetapi
jauh lebih sulit untuk menerapkannya untuk organisasi Anda karena kesalahpahaman umum
tentang apa yang seharusnya menjadi elemen yang selaras dengan baik.
Kami menyediakan langkah-langkah berikut yang seharusnya membantu Anda untuk
menerapkan alat ini:
 Langkah 1. Identifikasi area-area yang tidak selaras secara efektif
Selama langkah pertama, tujuan Anda adalah untuk melihat elemen 7S dan mengidentifikasi
apakah mereka secara efektif selaras satu sama lain. Biasanya, Anda seharusnya sudah
menyadari bagaimana 7 elemen disejajarkan di perusahaan Anda, tetapi jika Anda tidak
dapat menggunakan daftar periksa dari WhittBlog untuk melakukan itu. Setelah Anda
menjawab pertanyaan yang diuraikan di sana, Anda harus mencari celah,
ketidakkonsistenan, dan kelemahan di antara hubungan unsur-unsur tersebut. Misalnya,
Anda merancang strategi yang bergantung pada pengenalan produk secara masif tetapi
struktur matriks dengan hubungan yang saling bertentangan menghalangi sehingga ada
konflik yang mengharuskan perubahan dalam strategi atau struktur.

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
 Langkah 2. Tentukan desain organisasi yang optimal
Dengan bantuan dari manajemen puncak, langkah kedua Anda adalah untuk mengetahui
apa desain organisasi yang efektif yang ingin Anda capai. Dengan mengetahui keselarasan
yang diinginkan, Anda dapat menetapkan tujuan Anda dan membuat rencana aksi menjadi
jauh lebih mudah. Langkah ini tidak sesederhana mengidentifikasi bagaimana tujuh area
saat ini disejajarkan dalam organisasi Anda karena beberapa alasan. Pertama, Anda perlu
menemukan penyelarasan optimal terbaik, yang tidak Anda ketahui saat ini, sehingga
memerlukan lebih dari sekadar menjawab pertanyaan atau mengumpulkan data. Kedua,
tidak ada template atau desain organisasi yang telah ditentukan yang dapat Anda gunakan
dan Anda harus melakukan banyak penelitian atau pembandingan untuk mencari tahu
bagaimana organisasi serupa lainnya menghadapi perubahan organisasi atau desain
organisasi apa yang mereka gunakan.
 Langkah 3. Tentukan di mana dan perubahan apa yang harus dilakukan
Ini pada dasarnya adalah rencana tindakan Anda, yang akan merinci area yang ingin Anda
realign dan bagaimana Anda ingin melakukannya. Jika Anda menemukan bahwa struktur
dan gaya manajemen perusahaan Anda tidak selaras dengan nilai-nilai perusahaan, Anda
harus memutuskan bagaimana mengatur kembali hubungan pelaporan dan manajer
puncak mana yang harus dilepaskan perusahaan atau bagaimana memengaruhi mereka
untuk mengubah gaya manajemen mereka sehingga perusahaan dapat bekerja. lebih
efektif.
 Langkah 4. Buat perubahan yang diperlukan
Implementasi adalah tahap yang paling penting dalam setiap proses, perubahan atau
analisis dan hanya perubahan yang dilaksanakan dengan baik memiliki efek positif. Oleh
karena itu, Anda harus mencari orang-orang di perusahaan Anda atau menyewa konsultan
yang paling cocok untuk menerapkan perubahan.
 Langkah 5. Terus tinjau 7s
Tujuh elemen: strategi, struktur, sistem, keterampilan, staf, gaya dan nilai-nilai bersifat
dinamis dan berubah secara konstan. Perubahan dalam satu elemen selalu memiliki efek
pada elemen lain dan memerlukan penerapan desain organisasi baru. Dengan demikian,
peninjauan ulang secara terus menerus dari setiap area sangat penting.

2. “PENGENDALIAN MUTU LEBIH DIFOKUSKAN PADA KEPUASAN PELANGGAN” -


PENJELASANNYA

Konsep pengendalian mutu merupakan suatu pemikiran dasar untuk menilai hasil yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan kegiatan produk atau jasa untuk mewujudkan mutu produk atau
jasa yang berkesinambungan dalam konteks memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Konsep pengendalian mutu banyak dimanfaatkan perusahaan untuk mendapatkan
pelanggannya dengan cara “memberikan cara terbaik” melalui kualitas produk yang ditawarkan
perusahaan tersebut. Karena menginginkan kualitas produk yang diharapkan sesuai dengan
keinginan konsumen, maka perusahaan juga harus memperhatikan kepuasan pelanggan agar
produk yang dipasarkan dapat memuaskan berbagai kebutuhan pelanggan.

Dalam era modern ini, para produsen bersaing secara bebas memperkenalkan produk-produk
mereka kepada konsumen agar mau menggunakan produk-produk yang telah mereka
tawarkan. Dalam menawarkan suatu produk, para produsen berupaya untuk meningkatkan
mutu produknya sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan konsumen. Kualitas sebuah produk
yang diterima pelanggan merupakan salah satu kekuatan terpenting yang menentukan
keberhasilan, perkembangan, dan keberlanjutan suatu perusahaan. Karena pelanggan
merupakan stakeholder utama yang akan menikmati produk yang ditawarkan
perusahaan.Untuk itulah perusahaan harus memperhatikan kepuasan pelanggan dalam
menciptakan produknya agar produk yang dipasarkan tersebut dapat diterima dan sesuai
dengan kebutuhan pelanggannya. Saat ini kepuasan pelanggan dijadikan sebagai ukuran
seberapa baik suatu perusahaan tersebut menjalankan bisnis. Untuk itulah perusahaan perlu

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
mengetahui pentingnya kepuasan pelanggan serta mengetahui terobosan-terobosan yang
mampu diterapkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan tersebut.

Kepuasan dapat didefinisikan evaluasi setelah pembelian produk atau jasa setelah adanya
ekspektasi sebelum membeli. Menurut ahli, kepuasan pelanggan adalah kesenangan atau
kekecewaan individu setelah membandingkan kinerja/hasil produk sebenarnya dengan
ekspektasinya. Kepuasan pelanggan merupakan usaha yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
agar produk yang dipasarkan dapat memuaskan berbagai kebutuhan pelanggan. Terdapat 3
faktor yang dapatmempengaruhikepuasanpelanggan, yaitu :

1. Hygiene Factors = Basic expectation


Aspek pelayanan dimana ketika ekspektasi konsumen dipenuhi, tidak memberikan
kepuasan, namun jika tidak dipenuhi memberikan kekecewaan / ketidakpuasan.
2. Enhancing Factors = Sarisfier expectation
Aspek pelayanan dimana ketika ekspektasi konsumen dipenuhi akan memberikan
kepuasan, namun jika tidak dipenuhi tidak memberikankekecewaan / ketidakpuasan.
3. Dual Threshold Factors = Delighter expectation
Aspek pelayanan dimana ketika perusahaan gagal memenuhi ekspektasi akan member
ketidakpuasan pada konsumen, namun jika dipenuhi pada level tertentu akan memberikan
kepuasan.

Untuk memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan, terdapat beberapa langkah yang
harus dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan, diantaranya :

1. Memahami kebutuhan dan harapan pelanggan


2. Menentukan karakteristik utama produk yang akan digunakan oleh pelanggan dan pemakai
akhir
3. Menentukan dan menaksir tingkat kompetisi perusahaan dalam pangsa pasar
4. Menentukan kekuatan, kelemahan, dan keuntungan persaingan pangsa pasar ke depan.

Dengan langkah – langkah yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, maka perusahaan dapat
menentukan terobosan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produknya.

Terobosan untuk kepuasan pelanggan tersebut diantaranya :

1. Sistem keluhan dan Saran


Perusahaan dapat menyediakan formulir bagi para pelanggannya untuk menyampaikan
saran dan kritik mereka. Perusahaan juga dapat menyediakan hotlines atau layanan
Customer Services untuk para pelanggan. Dengan cara ini juga akan menciptakan hubungan
berkelanjutan dengan konsumen yang tidak akan berhenti setelah produk dijual karena
perusahaan dapat mengumpulkan daftar nama konsumen yang dapat dihubungi kembali
dalam jangka panjang.
2. Memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan para kompetitornya
3. Memberikan layanan aftersales atau purnajual, yaitu dengan adanya garansi dan service
yang memuaskan
4. Survei Kepuasan Pelanggan
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bila para pelanggan tidak puas dengan suatu
produk, kebanyakan dari mereka tidak akan mengeluh tetapi akan memilih produk lain.
Perusahaan yang responsif memperoleh ukurann kepuasan pelanggan secara langsung
melalui survei berkala. Perusahaan tersebut dapat mengirimkan daftar pertanyaan atau
menelepon pelanggan – pelanggan terakhir sebagai sampel acak terhadap produk yang
dipasarkan. Selain itu perusahaan juga akan meminta pendapat pembeli tentang kinerja
para pesaing perusahaan tersebut.

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
5. Analisis Kehilangan Pelanggan
Setelah mendapatkan data survei kepuasan pelanggan tersebut, perusahaan hendaknya
menganalisis terhadap tingkat kehilangan pelanggannya. Apabila semakin meningkat, maka
perusahaan perlu mengadakan inovasi baru terhadap produk mereka baik dari segi harga
maupun kualitas produknya.

Dengan semakin banyaknya persaingan pasar, pelanggan merupakan salah satu stakeholder
pertama yang akan menikmati produk yang dipasarkan suatu perusahaan. Maka suatu
perusahaan hendaknya memperhatikn faktor kepuasan pelanggan agar produk yang dijualnya
tersebut dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggannya. Perusahaan perlu memahami
kebutuhan dan harapan pelanggannya sebagai langkah awal memasarkan produk, menentukan
strategi yang akan digunakan, mengembangkan produk tersebut sesuai strategi yang
digunakan, serta mencari terobosan – terobosan yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan
seperti mengadakan sistem keluhan dan saran, survei kepuasan pelanggan, mengadakan sistem
garansi produk, serta mengadakan analisis terhadap pelanggan yang hilang.

3. HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DENGAN OPERASIONAL MANAJEMEN STRATEGI


DALAM ORGANISASI DAN PERAN (KEPEMIMPINAN) APA SAJA YANG DIBUTUHKAN

Kepemimpinan operasional dapat didefinisikan sebagai penggunaan skill manajerial untuk


mencapai tujuan strategis dan/atau operasional melalui kampanye, perencanaan, dan tindakan
nyata. Mereka mengawasi banyak bidang dalam perusahaan, termasuk menganalisis dan
meningkatkan proses organisasi. Selain itu juga, mereka memastikan produktivitas dan efisiensi
kinerja, mengatasi kendala, sambil berusaha mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas.
Manajer dengan kepemimpinan operasional terkadang dikenal sebagai Chief Operating Officer
(COO).

Fungsi Kepemimpinan Operasional

Pengambilan keputusan adalah peran sentral dari semua manajer dengan kepemimpinan
operasional. Keputusan harus dibuat dalam :

 Merancang sistem operasi.


 Mengelola sistem operasi.
 Meningkatkan sistem operasi.

Manajer operasional secara umum adalah seorang profesional dan pemimpin yang:

 Menjadi contoh kepemimpinan untuk organisasi.


 Bekerja dengan dewan direksi untuk menentukan nilai dan misi, dan merencanakan tujuan
jangka pendek dan jangka panjang.
 Membuat keputusan kebijakan, perencanaan, dan strategi yang penting.
 Mengidentifikasi dan mengatasi masalah dan peluang bagi perusahaan.
 Mengawasi maintenance.
 Mengembangkan, menerapkan dan meninjau kebijakan dan prosedur operasional.
 Memimpin dan memperjuangkan inisiatif peningkatan proses.
 Memfasilitasi dan memimpin upaya tim untuk membangun dan memantau hubungan
pelanggan/pemasok/pemangku kepentingan (shareholders).
 Mendukung inisiatif perencanaan dan penyebaran strategis.
 Membantu mengembangkan sistem penilaian untuk menentukan peningkatan organisasi.
 Memotivasi dan mengevaluasi staf.
 Mengelola proyek dan sumber daya manusia.
 Menganalisa situasi keuangan.
 Menentukan dan mengevaluasi risiko.
 Mengawasi penganggaran, pelaporan, perencanaan, dan audit.

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
 Membantu mempromosikan budaya perusahaan yang mendorong kinerja tinggi dan
semangat kerja tinggi.
 Membangun aliansi dan kemitraan dengan organisasi lain.
 Memastikan semua dokumen hukum dan peraturan diajukan dan memantau kepatuhan
organisasi terhadap hukum dan peraturan.
 Mendukung komunikasi karyawan dengan tim manajemen.

Fokus kepemimpinan operasional adalah untuk memastikan setiap staf memahami apa yang
harus dilakukan dan diberi wewenang, pengetahuan, dan keterampilan untuk melakukannya.

Karakteristik Kepemimpinan Operasional

Seorang pemimpin operasional adalah sosok yang melihat bagaimana unsur-unsur individu dari
suatu organisasi bersatu dan bekerja untuk menciptakan hasil yang lebih besar.

Para pemimpin ini memiliki peran kunci untuk memastikan bahwa segala sesuatunya dilakukan
dengan cara yang efektif dan efisien.

Secara umum, pemimpin operasional memiliki enam karakteristik berikut:

1. Pencipta stabilitas dalam organisasi


Manajer operasional memiliki keahlian dan kemampuan untuk menciptakan infrastruktur
yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan semua orang dalam suatu organisasi.
Sosok ini menciptakan sistem untuk mengubah kebutuhan menjadi solusi.  Selain itu, para
pemimpin operasional juga memantau apa yang berhasil dan apa yang tidak dalam proses
kerja harian.
2. Pencipta sistem untuk membuat pekerjaan lebih lancar
Mereka memiliki sistem untuk setiap masalah. Pemimpin operasional menyukai proses;
dan mereka hebat dalam membuat kebijakan, pedoman, dan instruksi untuk memastikan
bahwa segala sesuatu terjadi dengan cara yang benar.  Manajer dengan kepemimpinan
operasional adalah “arsitek” yang merancang dan membangun fondasi dari suatu
organisasi.
3. Pusat koordinasi semua kegiatan
Setiap anggota tim akan beralih kepada pemimpin operasional untuk bertanya, berdiskusi,
dan menyampaikan keluh kesah. Pasalnya, ialah yang benar-benar tahu apa, mengapa, dan
bagaimana hal-hal terjadi dalam organisasi. Mereka adalah pengumpul informasi dan tahu
bagaimana caranya menyelesaikan sesuatu.
4. Penyampai kabar buruk
Umumnya para pemimpin dengan gaya kepemimpinan operasional tidak berperan untuk
meningkatkan kinerja dalam suatu organisasi. Namun, mereka sering kali yang pertama
menyadari adanya masalah karena mereka sangat terlibat dalam operasional keseharian
organisasi. Pemimpin operasional sering kali adalah orang pertama yang mengibarkan
bendera bahaya. Maka itu, perannya sangat berharga bagi organisasi jika dilakukan dengan
cara yang benar.
5. Pencipta solusi baru untuk masalah lama
Pemimpin operasional adalah pemecah masalah terbaik karena kemampuan mereka untuk
melihat bagaimana berbagai elemen berkontribusi pada keberhasilan atau kegagalan
sesuatu. Ketika memikirkan masalah, fokus mereka adalah pada sistem dan proses apa
yang dibutuhkan atau yang akan terkena dampak. Jika kamu terbentur masalah, kamu ingin
ada sosok pemimpin operasional di tempat kerja karena mereka biasanya yang pertama
menemukan tanda bahaya dan bisa memberikan solusi yang tepat.
6. Pelengkap pemimpin lainnya
Sosok dengan kepemimpinan operasional biasanya bukan orang yang berdiri di garda
terdepan. Namun, mereka akan menunjukkan kekuatan leadership mereka untuk
mendukung sosok pemimpin yang lain.

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
Kelebihan Gaya Kepemimpinan Operasional

Manajer dengan gaya kepemimpinan operasional dapat ditemui dalam setiap sektor industri.
Pasalnya, manajer operasional secara umum adalah orang bertanggung jawab untuk mengelola
seluruh kegiatan operasional harian yang mungkin mencakup bagian dari produksi barang dan
jasa. Tanggung jawab mereka yang lain termasuk pemantauan, perencanaan, kontrol,
peningkatan kinerja, dan strategi operasi. Tanggung jawab tidak langsung mereka termasuk
berinteraksi dengan para manajer di bidang fungsional lain dalam organisasi yang perannya
berdampak pada operasi. Bidang-bidang tersebut meliputi pemasaran, keuangan, akuntansi,
HRD, dan teknik.

Kekurangan Gaya Kepemimpinan Operasional

Posisi manajer dengan kepemimpinan operasional (COO) kurang cocok ditempatkan dalam
organisasi yang berskala kecil, misalnya startup. Perusahaan kecil sering menemukan
keberadaan kepemimpinan operasional malah menciptakan dua jalur komunikasi yang ambigu
dan membingungkan. Terlebih jika di dalamnya juga terdapat CEO (Chief Executive
Officer) sebagai posisi eksekutif tertinggi dalam perusahaan.  Karyawan justru merasa
kebingungan untuk memilih ke mana mereka harus bertanya sesuatu atau mendiskusikan
masalah tertentu. Pasalnya, CEO dalam perusahaan kecil juga terlibat dalam keseluruhan
operasional bisnis harian.  Terlebih jika CEO juga mencakup sebagai pemilik bisnis, mereka pasti
akan mencoba untuk segera menyelesaikan masalah apa pun yang menjadi kekhawatiran
mereka. Gaya kepemimpinan yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan memang berbeda, baik
itu untuk operasional maupun yang lainnya.

4. BAGAIMANA TEKNIS PENGENDALIAN STRATEGI DAN OPERASIONAL DILAKUKAN ?


JELASKAN DAN BERIKAN CONTOH

A.    Proses Pengendalian Strategi

Pengendalian Organisasi Pengendalian organisasi terdiri dari tiga jenis, yaitu pengendalian
strategis, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Pengendalian strategis
merupakan proses dari evaluasi strategi, yang dilakukan baik strategi tersebut dirumuskan
dan setelah diimplementasikan. Pengendalian manajemen berfokus pada pencapaian
sasaran dari berbagai substrategi bersesuaian dengan strategi utama dan pencapaian
sasaran dari rencana jangka menengah. Sedangkan pengendalian operasional berpusat
pada kinerja individu dan kelompok yang dibandingkan dengan peran individu dan
kelompok yang telah ditentukan oleh rencana organisasi. Masing-masing jenis pengendalian
tersebut tidak terpisah dan tidak berbeda secara nyata serta dalam kenyataan mungkin
tidak berbeda satu dengan yang lainnya.

Pengendalian strategi menurut Schendel and Hofer berfokus pada dua pertanyaan :

1. Apakah strategi yang diimplementasikan sebagai yang direncanakan dan


2. Apakah hasil yang dibuat oleh strategi merupakan yang diharapkan. Definisi ini merujuk
pada kajian tradisional dan langkah umpan balik yang merupakan langkah akhir dari
proses manajemen strategis. Model normatif dari proses manajemen strategis yang
menggambarkan langkah-langkah utama tersebut mencakup perumusan strategi,
implentasi strategi dan evaluasi (pengendalian) strategi.

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
Ukuran yang besar pada organisasi ada kaitannya dengan hubungan ekonomis. 
Pertumbuhan yang makin besar sangat diinginkan karena dengan makin meningkatnya
besaran organisasi maka berdampak pada skala ekonomi (economic of scale).  Makin besar
organisasi seringkali lebih efisien dalam operasional organisasi tersebut.

Pengendalian strategi berpijak terutama pada proses pengendalian tradisional yang


melibatkan kajian dan umpan balik kinerja untuk menentukan rencana, strategi dan sasaran
yang telah dicapai dengan menghasilkan informasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah atau mengambil tindakan korektif.

B.     Proses Pengendalian Operasional

Sistem pengendalian operasional merupakan pedoman untuk melakukan evaluasi tujuan-


tujuan jangka pendek, umumnya jangka waktu satu bulan hingga satu tahun. Terdapat tiga
sistem untuk pengendalian operasional yaitu anggaran (budgets), jadwal (schedule), dan
faktor penentu keberhasilan (key success factors).

Kemampuan, keterbatasan, dan kebijakan produksi/operasional dapat mendorong atau


menghambat pencapaian tujuan secara signifikan. Proses produksi biasanya bernilai 70 %
dari total asset perusahaan. Bagian utama dari proses pelaksanaan strategi terjadi dilokasi
produksi. Keputusan-keputusan yang terkait dengan produksi mengenai besarnya pabrik,
letak pabrik, desain produk, pilihan peralatan, jenis alat-alat, ontrol persediaan dan lain-lain.

Dalam pengendalian operasional perusahaan-perusahaan berteknoligi tinggi, biaya produksi


mungkin tidak sepenting fleksibilitas produksi karena sering dibutuhkan perubahan produk
yang besar. Dan mereka harus mengandalkan system pengendalian operasional yang cukup
fleksibel agar terjadi perubahan berkali-kali dan pengenalan produk baru dengan cepat.
Sebuah artikel di Harvard Business Review menjelaskan mengapa beberapa organisasi
mengalami kesulitan :

Mereka terlalu lambat menyadari bahwa perubahan dalam strategi produk mengubah
tugas-tugas system produksi. Tugas-tugas tersebut, yang dinyatakan dalam hal kebutuhan
biaya, fleksibilitas produk, fleksibilitas volume, kinerja produkndan konsistensi produk,
menentukan kebijakan manufaktur mana yang paling sesuai.

Alasan  melakukan pengendalian/ pengawasan adalah :

1. Kemungkinan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan perencanaan.


2. Kemungkinan terjadinya kesalahfahaman pihak perencana dan pelaksana.
3. Kemungkinan kurangnya penjabaran pekerjaan.
4. Kemungkinan bawahan kurang menguasai pekerjaan.

 Aspek Perencanaan
Dipakai sebagai suatu standar atau tolok ukur. Perencanaan yang masih bersifat umum
harus dijabarkan dalam standar-standar yang dapat diukur, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.
 Aspek Pelaksanaan
Dijadikan sebagai obyek yang dinilai, dianalisa dan dievaluasi kemudian dibandingkan
dengan standar kegiatan. Jika ada perbedaan, maka kegiatan harus dievaluasi sampai
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, akan tetapi jika tidak ada perbedaan maka
kegiatan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.
 Tujuan dan Mekanisme Pengendalian/Pengawasan
Tujuan utama dari pengawasan adalah untuk mencegah adanya penyimpangan atau
setidaknya memperkecil kesalahan yang mungkin akan terjadi. Sehingga tujuan yang
telah ditetapkan  dapat tercapai dengan baik.

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
Mekanisme  pengendalian/pengawasan secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Penetapan standar kegiatan


2. Menyusun umpan balik (feedback)
3. Pembandingan kegiatan dengan standar
4. Mengukur penyimpangan
5. Melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan

Contoh pengendalian dalam perusahaan manufaktur

1) Sifat proses produksi


Klasifikasi proses produksi berdasarkan sifat menentukan jenis atau bentuk kepala
bagian yang digunakan dalam proses suatu produk
2) Jangka waktu produksi
Jenis proses produksi dapat ditentukan sesuai dengan periode waktu dimana
fasilitas produksi digunakan
3) Sifat produk
Proses produksi ditentukan sesuai dengan sifat produksi, yang melibatkan ada atau
tidaknya spesifikasi pembelian produk tertentu.

Contoh Pengendalian dalam fasilitas computer

1. Password
2. Encrypsi

2. Apa karakteristik pengendalian manajemen yang baik


1) System pengendalian manajemen diharuskan untuk selaras dengan strategi dan
tujuan organisasi
2) System control manajemen harus dibuat dengan sesuai struktur organisasi dan
bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan manajer individual
3) System pengendalian manajemen harus efektif yang memotivasi seorang manajer
dan karyawan untuk berusaha kearah pencapaian tujuan organisasi dengan cara
berbagai penghargaan behubungan dengan pencapaian tujuan tersebut.

5. RINGKASAN TUGAS

Dalam memulai suatu bisnis, tentunya banyak hal penting yang perlu disiapkan guna
menunjang kelancarannya. Salah satunya yaitu merancang strategi bisnis. Strategi bisnis
adalah rancangan keputusan terkait ide atau aksi yang akan dilakukan oleh perusahaan
untuk mencapai target dan tujuan bisnisnya.

Untuk membuat strategi bisnis, terdapat beberapa komponen serta fungsi yang perlu
diperhatikan. Maka dari itu, strategi bisnis harus dirancang dengan tepat ketika memulai
sebuah bisnis.

Pengertian Strategi Bisnis

Strategi bisnis adalah tindakan yang dilakukan atas dasar pengambilan keputusan oleh
perusahaan untuk mencapai target dan tujuan bisnisnya. Dengan kata lain, strategi bisnis
adalah aksi dan proses perusahaan dalam mendukung aktivitas bisnisnya sehingga
mendapatkan keuntungan.

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
Tujuan utama dari dibuatnya strategi bisnis adalah, perusahaan dapat mengontrol
jalannya bisnis melalui identifikasi pasar, kompetitor, konsumen dan lainnya. Strategi
bisnis di dalam suatu perusahaan juga mampu menyatukan antar departemen untuk
dapat bekerja sama, dalam mengambil keputusan.

Komponen Strategi Bisnis

Selanjutnya, ada beberapa komponen atau unsur dalam strategi bisnis diantaranya :

1. Visi dan Misi Perusahaan

Dengan membuat visi dan misi, Anda dapat lebih terarah dalam mencapai target bisnis. Visi
dan misi dalam strategi bisnis adalah dasar kebijakan dari bisnis Anda dalam menyusun
tugas-tugas apa saja yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan. Dan juga siapa saja
yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.

2. Nilai Dasar (Core Value) Perusahaan

Tujuan dari Nilai dasar perusahaan pada strategi bisnis adalah untuk mengkoordinasikan
pemangku kepentingan serta departemen-departemen perusahaan. Hal tersebut terkait
dengan apa saja yang wajib dan tidak boleh dilakukan.

3. Analisa SWOT

Strength, weakness, opportunity, dan threat atau disingkat SWOT adalah komponen


strategi bisnis yang umumnya dilakukan perusahaan. Analisa SWOT dapat membantu
perusahaan dalam menyadari kekuatannya dan memanfaatkannya sebagai peluang
menguntungkan. Hal itu juga dapat membantu perusahaan dalam memahami setiap
kekurangan dan ancaman.

4. Metode Strategi Bisnis

Metode atau taktik dalam strategi bisnis adalah memaparkan rangkaian aktivitas
operasional bisnis secara rinci seperti tempo melakukan pekerjaan harus dilakukan
semaksimal mungkin. Pekerja yang bertanggung jawab atas hal ini, wajib memahami apa
yang harus dikerjakan, dan memanfaatkan waktu serta tenaga dengan efisien.
5. Rencana Pembagian Sumber Daya

Selanjutnya, strategi bisnis adalah dimana Anda dapat mencari, menemukan, serta
membagikan sumber daya tersebut untuk menunjang pencapaian target serta tujuan
bisnis. Dalam hal ini juga, Anda perlu menentukan siapa saja yang menerima sekaligus
bertanggung jawab atas sumber daya tersebut.

6. Pengukuran
Komponen terakhir, strategi bisnis juga meliputi pengukuran kuantitas dan kualitas output
perusahaan serta mengevaluasi kinerjanya terkait dengan target yang dituju sesaat
sebelum melaksanakan strategi bisnis.

Fungsi & Pentingnya Strategi Bisnis

Selain itu, terdapat beberapa fungsi dari strategi bisnis serta alasan mengapa strategi bisnis
penting untuk dilaksanakan. Berikut beberapa fungsi dari strategi bisnis adalah sebagai berikut :

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI
1. Perencanaan
Strategi bisnis adalah sebagai alat bantu Anda dalam merancang dan meneliti langkah-
langkah kunci yang akan diambil guna mencapai target dan tujuan bisnis Anda.

2. Kelebihan dan Kekurangan

Dalam membangun sebuah strategi bisnis, Anda perlu menyadari, memahami, serta
mengevaluasi kelebihan dan kekurangan bisnis perusahaan Anda. Sehingga Anda dapat
memanfaatkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan perusahaan Anda.

3. Efisiensi
Selain itu, dalam menyusun strategi bisnis Anda harus bisa mengalokasikan dan
memanfaatkan segala sumber daya secara efektif dan efisien demi kelancaran bisnis Anda
kedepannya.

4. Monitoring dan Kontrol

Monitoring dan kontrol dapat membantu Anda untuk mengetahui bagaimana jalannya
aktivitas dan proses mencapai tujuan bisnis, apakah lancar atau tidak. Selain itu, Anda juga
paham akan cara yang digunakan sehingga lebih mudah untuk mengukur sejauh mana
aktivitas Anda mendekati tujuan bisnis.

5. Keunggulan Bersaing

Fungsi terakhir dari strategi bisnis adalah untuk menciptakan keunggulan bersaing dengan
kompetitor. Dengan strategi bisnis yang jelas dan rinci dan Anda tahu bagaimana
memanfaatkan kelebihan perusahaan Anda. Maka, hal itu dapat menjadi keunggulan
bersaing dan nilai keunikan tersendiri.

Macam-macam Strategi Bisnis

Setelah mengetahui pengertian, komponen, serta fungsi dari strategi bisnis. Hal selanjutnya
yang dapat menggambarkan lebih jelas mengenai strategi bisnis adalah contoh penerapannya.
Berikut ini 10 contoh strategi bisnis adalah sebagai berikut:

 Mengembangkan jenis produk agar semakin kreatif dan inovatif agar konsumen semakin
tertarik.
 Mempertahankan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen agar semakin loyal.
 Mencoba target pasar baru yang sesuai dengan nilai dan tujuan perusahaan.
 Melakukan strategi bisnis online dan pemanfaatan teknologi secara efektif.
 Melakukan promosi penjualan secara efektif untuk meningkatkan minat beli ulang
konsumen.
 Menjual produk dengan menggunakan berbagai platform agar konsumen semakin mudah
membelinya.
 Memberikan harga yang kompetitif namun memiliki keunggulan yang lebih.
 Mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk secara konsisten.
 Melakukan diferensiasi produk yang dapat menimbulkan kesan positif terhadap konsumen.
 Mengelola segala sumber daya (manusia, waktu, energi, dan uang) secara tepat dan
efisien.

UAS MANAJEMEN STRATEGI


FEBRIAN SAPUTRA – 21.23.078
PASCA SARJANA UNIVBI SEMESTER II ANGKATAN XVI

Anda mungkin juga menyukai