Anda di halaman 1dari 69

PERSEPSI PENZIARAH TERHADAP KEBERADAAAN

MAKAM BAGUS KUNING PALEMBANG

SKRIPPSI
Diajukan

Kepada Fakultas Adab


Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar
Sarjana Humaniora (S.Hum) Jurusan Sejarah Peradaban Islam

Oleh:

NOVA SUSILAWATI
14420055

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020

1
2
3
4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain”

Nova Susilawati

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Ibunda tercinta, saudara-saudari saya yang sudah sangat banyak membantu

saya, dosen dan teman-teman saya di Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Raden Fatah Palembang, sehingga skripsi ini dapat diselesaaikan dengan

lancer tanpa ada satu halangan. Serta Almamater kebangganku UIN Raden

Fatah Palembang, Bangsa dan Negara

5
KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirobbil’alamin, segala puhi bagi Allah SWT, atas ridho, nikmat,

karunia, rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PERSEPSI PENZIARAH TERHADAP KEBERADAAN MAKAM BAGUS

KUNING PALEMBANG”. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat dan para

pengikutnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Humaniora (S. Hum.) pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

(UIN) Raden Fatah Palembang. Pada penyusunan skripsi ini penulis menyadari

banyak kesulitan dan hambatan. Namun, berkat kemudahan Allah SWT serta bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baikk dan lancar. Maka dari itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada

yang terhormat:

1. Bapak Prof. Drs. H. Muhammad Sirozi, MA. Ph. D. selaku Rektor UIN Raden

Fatah Palembang yang telah memberi banyak kebijakan sehingga peneliti

dapat menyelesaikan prosesi penelitian dengan cepat.

2. Bapak Dr. Nor Huda, M. Ag, M. A. selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Raden Fatah Palembang yang telah memberi banyak

6
kebijakan sehingga peneliti dapat menyelesaikan prosesi penelitian dengan

cepat.

3. Bapak Padila, S. Hum selaku Ketua Prodi Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Raden Fatah Palembang yang telah banyak memberikan bantuan dan arahan

selama saya bimbingan

4. Bapak Dr. Moh. Syawaluddin, M. Ag selaku Pembimbing I yang telah banyak

menyediakan waktu untuk mengarahkan saya dalam menulis skripsi.

5. Ibu Dr. Nyimas Umi Kalsum selaku pembimbing II yang telah banyak

menyediakan waktu untuk mengarahkan saya dalam menulis skripsi.

6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah

Palembanng yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama proses

perkuliahan.

7. Ibunda serta saudara-saudara kandungku tercinta yang selalu dan tidak pernah

lupa mendoakanku setiap waktu.

8. Rekan dan sahabat seperjuangan Mahasiswa/I 14 SKI B yang banyak

memberikan dukunga dan masukan selama menyelesaikan skripsi ini

terkhususnya untuk Meylanda Purnamasari ,Siti Rahma dan Septiansyah yang

telah banyak membantu dan menemani saya dalam proses pembuatan skripsi.

Akhirnya peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran-saran dan kritik yang membangun untuk

kemajuan penelitian ini kedepannya agar lebih baik lagi. Atas segala kekurangan dan

kehilafan penulis minta maaf dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan

7
hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat serta menjadi acuan dan motivasi kepada semua orang khususnya dalam

dunia karir dan bisnis. Wassalamu’alaikum warahmatullahiwabarokatuh.

Palembang, 19 Juni 2020

Nova Susilawati
NIM 14420055

8
INTISARI

Kajian Sejarah
Jurusan Sejarah Peradaban Islam
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah
Skripsi 2020
Nova Susilawati, “Persepsi Penziarah Terhadap Keberadaan Makam Ratu
Bagus Kuning di Kelurahan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu
Palembang”

Penelitian ini membahas mengenai persepsi penziarah terhadap keberadaan makam


Ratu Bagus Kuning di Kelurahan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu
Palembang. Dalam penelitian ini, penulis mengambil pokok masalah mengenai
persepsi penziarah terhadap keberadaan makam Ratu Bagus Kuning di Kelurahan
Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu Palembang. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengetahui persepsi penziarah terhadap keberadaan makam Bagus Kuning dan
mengetahui factor apa saja yang mendorong penziarah ke makam Bagus Kuning.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data berupa
wawancata dengan penyebaran angket dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan
teori persepsi.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penziarah yang dating ke makam
Bagus Kuning untuk meminta hajat dengan kepercayaan penziarah jika makam Bagus
Kuning memiliki magis dan dapat mengabulkan setiap doa yang diminta oleh
penziarah. Cara mereka untuk meminta hajat dengan cara memberikan sesajen di
makam Bagus Kuning seperti kemenyan, jeruk nipis, rokokk dan ayam hitam. Factor
yang membuat penziarah dating ke makam Bagus Kuning ialah untuk membayar
nadzar, meminta berkah dan kemurahan makam, tetapi bukan berdo’a meminta
kepada kuburan. Factor lainnya adalah karena penziarah tertarik dengan mitos yang
berkembang di makam Bagus Kuning, makam yang dijaga oleh monyet.

Kata Kunci: Makam, Persepsi, Penziarah.

9
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….


PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………...
NOTA DINAS PEMBIMBING 1 …………………………………………
NOTA DINAS PEMIMBING II …………………………………………..
PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………………………
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………….
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
INTISARI ……………………………………………………………………
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1


B. Rumusan dan Batasan Masalah ………………………………… 3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………………. 4
D. Tinjauan Pustaka ……………………………………………….. 5
E. Kerangka Teori …………………………………………………. 6
F. Metode Penelitian ……………………………………………… 9
G. Sistematika Pembahasan ………………………………………. 15

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Biografi Ratu Bagus Kuning ……………………………………. 16


B. Profil Wilayah Penelitian ……………………………………….. 20

BAB III PEMBAHASAN

10
A. Persepsi Penziarah Terhadap Keberadaan Makam Bagus Kuning
Palembang ………………………………………………………… 25
B. Factor yang Mendorong Penziarah Ke Makam Bagus Kuning ……… 41

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………… 44
B. Kritik dan Saran …………………………………………………… 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia terdiri dari masyarakat yang menjemuk, kemajemukan itu di tandai

dengan bermacam-macam suku, etnis, agama, adat dan bahasa yang semuanya itu

merupakan cerminan dari kemajukan sejarah budaya bangsa.1 Salah satu provinsi

yang ada di Indonesia yaitu Sumatera Selatan dengan ibu kota Palembang adalah

salah satu kota dengan berbagai kemajemukan dari masyarakatnya.2

Masyarakat awam sering mengaikatkan nama Palembang dari kata Limbang

dan mandapat kata imbuhan Pe-, Limbang menurut kamus besar bahasa Indonesia

(1991: 593) berarti “ melimbang “atau “ mencuci “ (emas, intan, beras, dan

sebagainya) dengan cara mengayak dalam nyiru. 3 Dengan demikian secara etimologi

kata Palembang, bermakna tempat melimbang emas. Pendapat ini di dukung oleh

cerita yang berkembang di masyarakat bahwa salah satu mata pencarian penduduk

Palembang pada zaman dahulu adalah melimbang emas di sungai Talang.

Palembang juga kaya akan peninggalan yang bernilai sejarah. Salah satu

peninggalan sejarah kebudayaan material khususnya dalam hal arkeologi yang

1
Koentjoronigrat, Pengatar Antarpologi, ( Jakarta : Rineka Cipta ,1996), halaman 74
2
Ikram Achadiati , Jati Diri Yang Terlupakan: Naskah-naskah Palembang ( Jakarta:
Yannassa, Juni 2004), halaman 1..
3
Ibid, halaman 2.

12
berkaitan dengan warisan masa lalu berupa artefak dan warisan yang berupa

bangunan dan monumen.4

Salah satu bentuk arkeologi adalah makam bangsawan atau orang-orang

bersejarah. Di Palembang cukup banyak terdapat makam baik komplek makam raja,

maupun makam orang-orang yang dianggap bersejarah di Palembang. Salah satunya

adalah makam dari Ki Bagus Kuning. Makam Ki Bagus Kuning berlokasi dikawasan

kelurahan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II Palembang.5

Makam sebagai salah satu wisata yaitu wisata ziarah, dimana wisata ini

banyak dilakukan perorangan dan rombongan ketempat-ketempat suci kemakam

orang- orang besar atau pemimpin yang diagungkan. Wisata ziarah dimaknai sebagai

kegiatan wisata ketempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, biasanya

merupakan tempat ibadah yang memiliki kelebihan. Kelebihan ini misalnya dilihat

dari sisi sejarah, adanya mitos atau legenda megenai tempat tersebut, atapun keunikan

dan arsitektur.6

Ratu Bagus Kuning dikenal memiliki kemampuan untuk mengobati berbagai

penyakit dengan doa yang mustajab, karena itu pada masa hidupnya keberadaan

Bagus Kuning sangatlah berarti bagi warga yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Hal

4
Madjied Dien dan wahyudi johan, Ilmu Sejarah Sebuah Pengatar (Jakarta: kencana
Oktober,2014)halaman.112.
5
Wawancara masyarakat dengan Satrio Wijoyo 04 Desember 2018, 14.00 WIB
6
Machi suhadi, Halina Hambali, Makam- Makam wali Songo dijawa, ( jakarta : Dapertemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1995), halaman 1.

13
ini yang membuat makamnya banyak dikunjungi oleh warga masyarakat yang datang

dari berbagai pelosok.7

Dari pernyataan di atas, penulis meneliti megenai Presepsi Penziarah Terhadap

Keberadaaan Makam Ratu Bagus Kuning di Kelurahaan Tangga Takat Kecamatan

Seberang Ulu Palembang.

B. Rumusan Alasan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menentukan rumusan masalah

yanG menjadi bagian penting dalam penelitian ini, adapun rumusan masalah

dalam penelitian ini yakni :

A. Bagaimana persepsi penziarah terhadap keberadaan makam Bagus Kuning ?

B. Faktor apa yang mendorong penziarah ke makam Bagus Kuning?

2. Batasan Masalah

Dalam penelitian mengenai Presepsi Penziarah Terhadap Keberadaaan

Makam Ratu Bagus Kuning di Kelurahaan Tangga Takat Kecamatan Seberang

Ulu Palembang, penulis membatasi permasalahan hanya membahas mengenai

persepsi penziarah ke makam Bagus Kuning dan Faktor yang mempengaruhi

penziarah ke makam dengan sampel sebanyak 30 penziarah.

7
Berdasarkan pendapat dari juru kunci dengan Multan Panji Makam Bagus Kuning
Palembang 02 Desember 2018 14: 00 WIB

14
C. Tujuan dan Keguanaan Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui presepsi penziarah terhadap keberadaan makam bagus

kuning.

2. Untuk mengetahui faktor apa saya yang mendorong penziarah ke makam

Bagus Kuning.

b. Manfaat Penelitian

Dengan melihat tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

antara lain:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapakan dapat memberikan menfaat bagi

dunia pendidikan khususnya mengenai makam Ratu Bagus Kuning. dengan

menggali aneka budaya yang ada di makam Bagus Kuning. Sehingga

dengan adanya penelitian ini diharapkan mahasiswa maupun insan

akademis lainnya akan mengali lebih mendalam lagi tentang peninggalan

warisan budaya lokal khususnya di daerah Palembang.

2. Secara praktis

- Bagi lembaga

Penelitian ini diharapakan dapat menambahkan kepustakaan dan

wacana ilmiah bagi Perpustaakan UIN Raden Fatah Palembang dan

Perpustaakan Falkultas Adab dan Humaniora serta menambah

informasi yang berhubungan mengenai makam Bagus Kuning.

15
- Bagi Pemerintah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

hasil penelitian yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan wisata

ziarah di Kota Palembang.

- Bagi Masayarkat

Dengan adanya penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan masyarakat tentang Bagus Kuning

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa tulisan yang berhubungan

dengan penelitian penulis yang dapat menunjang dari penelitian penulis. Sumber

penelitian ini adalah buku-buku dan artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah

yang akan diteliti.

Beberapa tulisan tersebut seperti tulisan dari Disna Megawati, Falkultas Adab

dan Budaya Islam, IAIN Raden Fatah Palembang dalam skripsinya yang berjudul

Persepsi Masyarakat Kota Palembang Tentang Makam Kawah Tenkurep. yang

menjelaskan mengenai pandangan masyarakat di Kawah Tenengkurep.

Iis R.A Purnama,Tahun 2013 Skripsi inimenjelaskan “Ziarah Ke Makam

Keramat Ratu Bagus Kuning di Kel Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II

Palembang “Skripsi. Palembang Fakultas Adab dan Humaniora, Institut Agama

Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

16
Rodiah Tahun 2016 Skripsi ini menjelaskan “Keberadaan Makam Ki Ranggo

Wiro Sentiko Bagi Masyarakat di 30 Ilir Palembang“ Skripsi. Palembang Fakultas

Adab dan Humaniora, Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

Okta Novianti Tahun 2011 skripsi ini menjelaskan “Presepsi Masyarakat

Seberang Ulu II Palembang Terhadap Tradisi Rebo Kasan” Skripsi. Palembang

Falkultas Adab Dan Humaniora, UIN Raden Fatah Palembang.

Disna Megawati Tahun 2004 Skripsi ini menjelaskan “Presepsi Masyarakat

Kota Palembang Tentang Makam Kawah Tegurep“ Skripsi. Palembang Insitut

Agama Islam Negeri Raden Fatah.

Persamaan penelitian penulis dengan tulisan di atas adalah sama-sama

membahas mengenai persepsi penziarah mengenai makam. Sedangkan perbedaan

penelitian penulis dengan tulisan di atas adalah tempat makam yang dijadikan objek

penelitian. Tetapi, berbeda dengan tulisan Iis RA Purnama, persamaan penelitian

penulis adalah membahas mengenai makam Bagus Kuning. Sedangkan perbedaannya

adalah tulisan Iis RA Purnama mengenai sejarah makam sedangkan penulis mengenai

persepsi penziarah di makam Bagus Kuning.

E. Kerangka Teori

Presepsi adalah cara pandang seorang terhadap sesuatu objek yang pada

akhirnya akan mempengaruhi cara dia berfikir dan bersikap terhadap objek tersebut.

Peneliti harus berusaha mencari dan menemukan kerangka teori sehingga dapat

digunakan sebagai landasan berfikir. Dalam penelitian ini makam termasuk benda

17
arkeologi, di mana arkeologi merupakan ilmu bantu sejarah yang berkaitan dengan

bekas atau warisan dari masa ke masa lalu berupa artefak (benda visual). Warisan itu

dapat berupa bangunan dan moment yang masih terdapat diatas permukaan tanah.8

Makam adalah tempat tingal: kediaman, atau perkuburan, sehingga makam

dijadikan tempat tinggal orang yang telah wafat diSholatkan. Tipe makam ada dua

yakni makam berjirat, makam bejirat semua dalam hal ini makam yang telat ada

dirawat dan dijaga oleh masyrakat stempat. Masyarakat merupakan makluk sosial,

dalam permaslaahan ini masyrakat dibedakan antara masyarkaat pedesaan dan

masyarakat perkotan.9

Ratu Bagus Kuning adalah seorang tokoh, wanita Islam yang bergelar

panglima Bagus Kuning, berparas ayu dan cantik jelita dengan warna kulitnya yang

kekuning-kuningan.10 setelah akhirnya ratu Bagus Kuning wafat karena tugasnya

untuk menyembuhkan penyakit dan membantu kepada msayarkat yang dibantu Ratu

Bagus Kuning. 11

Pasca meninggalnya Ratu Bagus Kuning yang disebut adalah Putri Mulya

Syarifah Mahani Binti Syekh Di Syekh Zainal abidin Al Abib haruslah dijaga dan

dirawat oleh keturunanya atau pendukungnya, inilah yang dinamakan pendukung

budaya, pendukung budaya adalah orang yang mendukung cara hidup yang

berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang diwariskan generasi
8
Abdurrahman, Pengantar Ilmu Sejarah,(yogkartaombak , 2011), h.26.
9
Machi Suhadi, Halina Hambali, Makam-Makam Wali Songo diJawa ,(jakarya: Dapertemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1995),halaman 2.
10
Sumatera Ekpres, rappi/aty, Berkunjung ke makam keramat Ratu Bagus Kuning.
11
Berdasarkan pendapat dari pribadi dengan juru kunci, Multan Panji, pada tanggal 02
Desember 2018 , pukul 10.00 Wib.

18
ke generasi. Dalam hal ini pendukung budaya disama artikan dengan foklore, menurut

Purwandi foklore dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya dengan sukarela dan

penuh semangat tanpa ada paksa. Dibanyak tempat, folklore berfungsi sebagai

upacara ritual agama, serta orang - orang yang terlibat dan mempimpin langsung

proses upacara keagamaan tersebut, di mana tempat yang juga mempunyai hubungan

dengan keberadaan keramat yang diziarah oleh para peziarah itu tesendiri.

Serta dapatlah diambil beberapa makna yang dirasakan dari sudut pandang

peziarah itu tesendiri dalam melakukan ziarahnya tersebut. Peralatan atau benda yang

dipakai dalam proses pelaksanaan ziarah serta orang-orang yang memimpin langsung

pelaksaaan ziarah adalah orang yang diangap masyarakat setempat mampu dan layak

dalam melakukan ziarah kemakam keramat itu. Dalam konteks ini, dengan

mempelajari dan memahami bagaiamana perkembangan ziarah dipandang dari sudut

sejarah. Makam akan diproleh gambaran (deskriptif) tentang makam ziarah bagi

masyarakat. Maka demikian kerangka teortis yang telah dipaparkan diatas, yang

dapat dijadikan kerangka dasar dalam peneltian ini.

19
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian

Dalam peneltian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Peneltian kuantitatif digunakan untuk menjawab permaslahan teknik pengukuran

yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan

simpulan- simpulan yang dapat di realisasikan, lepas dari konteks waktu dan

situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama kuantitatif.12

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Arikunto menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Apabila sesorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. 13

Studi atau peneltian juga disebut studi populasi dalam penelitian ini adalah RT

30 Kelurahan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II Palembang sebanyak

854 jiwa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang diteliti, Usman dan Purnomo, menjelaskan sampel adalah

bagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik

tertentu yang disebut teknik sampling sedangkan Sarwono, sampel adalah sub

12
Wahid Murni, Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif, (UIN Maulana Malik Ibrahim :
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2017), hal. 2.
13
Indrayanto, Metode Peneltian Suatu Pengatar Teori dan Praktik : komparatif bahan ajar
metodeologi peneltian berbasis kurikulum KKNI,(Neorfikri : Palembang 2017) , hal. 13.

20
dari seperangkat elemen yang dipilih dipelajari oleh peneliti. Secara umum,

untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil

yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel

minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey

jumlah sampel minimum adalah 100. Roscoe (1975) yang dikutip Uma

Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel:

- Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk

kebanyakan penelitian

- Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan

sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah

tepat

- Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda),

ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam

penelitian

- Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen

yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran

sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.14

Dari pernyataan diatas, penulis memilih sebanyak 30 orang untuk

dijadikan sampel. Sampel berasal dari masyarakat di RT 30 yang sering datang

ke makam dan penziarah lain yang datang saat penulis melakukan penelitian.

14
Widi Sudartha, Metode Penelitian, https://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-
skripsi.html, diakses pada tanggal 1 Desember 2019.

21
Teknik sampling yang digunakan penulis adalah menggunakan random sampling.

Teknik simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari angota

populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi.15

3. Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data, yaitu data primer

dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama atau

subjek yang akan diteliti. Data primer merupakan sumber dari penelitian

yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Dalam penelitian ini

data primer diperoleh melalui angket atau kuesioner yang disebarkan

kepada masyarakat kelurahan tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II

Palembang

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data atau informasi kedua yang

berhubungan dengan penelitian. Menurut Umar, data sekunder merupakan

sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media

perantara atau sumber data yang dicatat oleh pihak lain. Data sekunder

dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen, arsip-arsip dan kajian

15
Lili Aslichari, Mutweri Pokok Metode Peneltian Sosial , tegerang selatan Universitas
terbuka 2014. Hal, 14

22
pustaka yang bersumber dari literatur seperti buku – buku, jurnal karya

imliah dan lain-lain yang berhubgan dengan peneltian ini.16

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam proses

penelitian, karena tujuan utama dari peneltian adalah mendapatakan data. 17

Peneltian ini menggunakan beberapa macam instrument , antara lain :

a. Kuesioner/angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seprangkat pertayaan atau pertayaaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya sebanyak 30 penziarah. Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapakan dari

responden. bentuk kuesioner yang akan digunakan oleh peneliti adalah

dengan menggunakan skala pengukuran merupakan pembedaan ukuran yang

didasarkan para karakteristik katagori sebuah variabel.18 Teknik

pengumpulan data ini di lakukan melalui wawancara face to face dengan

kuesioner yang telah dibuat.

16
Indrayanto , Metode Peneltian Suatu pengatar teori dan praktik (kompratif bahan ajar
metedologi peneltian berbasis kurikulum KKNI ) , Neofikri : Palembang,2017, hal. 27
17
Nanang Matono , Metode Peneltian Sosial ( konsep- konsep kunci ) , pers: Jakarta , 201,
hal. 13.
18
Ibid.

23
b. Obeservasi

Obeservasi adalah metode pengumpulan data dengan megamati

secara langsung dilapangan megamati bukan hanya melihat, melainkan juga

merekam menghitung. Mengukur dan mencatat kejadian-kejadian yang

ada.19 Teknik ini digunakan untuk mempelajari perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan responden yang tidak terlalu besar.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data melalui dokumen- dokumen.

dokumentasi yang digunakan dalam peneltian ini yaitu berasal dari data-data

yang di keluarkan suatu lembaga resmi yang berkaitan dengan peneltian ini,

buku-buku, literature, jurnal, artikel.

5. Pengolahan Data

Setelah mengumpulkan data-data dari lapangan , maka tahap selanjutnya

adalah mengola data- data tersebut. Adapun Teknik – teknik pengolahan data

yang digunakan sebagai berikut :

a. Editing (memeriksa )

Editing adalah proses pemeriksaan dan penyesaian kembali data

yang telah di isi atau jawab oleh responden. Tahap editing adalah tahap

memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin

19
Ibid.

24
kelebihannya (valid) untuk kemudian dipersiapakan ketahap selanjutnya

yaitu memeriksa hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden.20

b. Koding

Tahap koding adalah tahap di mana jawaban dari responden di

klasifikasikan menurut jenis pertayaan untuk kemudian diberi kode dan

dipindahkan dalam table kode atau buku kode.

c. Tabulasi

Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tebel

dengan cara membuat tebel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan

analisis secara teratur dan sistematis. Table yang dibuat sebaiknya mampu

meringkas semua data yang akan dianlisis, sehingga memudahkan untuk

dilihat dan dipahami.

20
Ibid.

25
G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan, maka sistematika penulisan ini terdiri dari Empat

Bab dan masing – masing bab terdiri dari sub bab adapun sistematika dari

pembahasanya sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pendahuluan, yang akan menjelaskan secara rinci tentang Latar Belakang Masalah,

Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Kerangka Teori, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELTIAN

Menjelaskan gambaran umum makam Bagus Kuning meliputi: Biografi, Profil

Wilayah Penelitian, Letak Geografis Kibagus Kuning, Kondisi Objektif Lokasi

penelitian.

BAB III.PEMBAHASAN

Menjelaskan megenai presepsi penziarah terhadap keberadaaan makam Ratu Bagus

Kuning di Kelurahaan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu Palembang dan faktor

yang mempengaruhi penziarah di makam Ratu Bagus Kuning.

BAB IV : PENUTUP

Menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah

dilakukan. Dari kesimpulan dan saran ini diharapkan pembaca dapat memahami

secara keseluruhan isi dari penelitian ini

26
BAB II

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Biografi Ratu Bagus Kuning

Islam masuk ke Nusantara sekitar abad VII hingga abad ke XIII dengan

berimannya orang-perorangan melalui beberapa jalur.21 Naguib Al-Atas berpendapat

bahwa Islam sudah ada di Palembang pada abad VII M. Pada awal abad VII M ini

kedua tempat yakni Palembang dan Kedah yang letak wilayahnya di tepi Selat

Malaka merupakan tempat singgah para musafir ataupun pedagang yang beragama

Islam, dan mereka diterima dengan baik oleh penguasa setempat (Raja Sriwijaya)

yang belum beragama Islam, serta dapat menjalankan ibadah menurut agama Islam.22

Sejarawan T.W.Arnold berpendapat bahwa Islam masuk Palembang kira-kira

tahun 1440 M dibawa oleh Raden Rahmad. Sebagaimana diketahui, abad XV

Palembang termasuk daerah kekuasaan Majapahit dan sebagai daerah taklukan maka

Majapahit menempatkan wakilnya di Palembang yakni Ario Damar (putra Prabu

Brawijaya Sri Kertawijaya). Pada saat Ario Damar berkuasa, Raden Rahmad atau

kemudian dikenal dengan Sunan Ampel singgah selama dua bulan di Palembang dan

berhasil mengajak Ario Damar masuk Islam meski dengan sembunyi-sembunyi,

dengan kata lain belum mau terbuka dengan keislamannya. Hal tersebut

dimungkinkan karena kekawatirannya terhadap penguasa Majapahit yang masih

21
Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, (Raja Grafindo:Jakarta, 2007) hal 8.
22
Endang Rochmiatun, Bukti-Bukti Proses Islamisasi Di Kesultanan Palembang, UIN Raden
Fatah Palembang, 2017, hal.2

27
beragama Hindu. Setelah masuk agama Islam namanya berubah menjadi Ario Dillah

atau Ario Abdillah. Pada waktu-waktu tertentu Ario Dillah menghadap Raja

Majapahit, dan ia selalu singgah ke tempat Raden Rahmad (Sunan Ampel) guna

menambah ilmu pengetahuan Islam. Setelah kembali ke Palembang ia selalu

mengadakan hubungan dengan ulama-ulama Arab yang berdagang di Palembang.23

Penyebaran Islam di Palembang dilakukan dengan jalan damai dan

berlangsung dalam beberapa tahap. Proses Islamisasi dilakukan dengan berbagai cara,

diantaranya adalah melalui saluran perdagangan, perkawinan, tasawuf.24 Pada abad

XVI di wilayah Batang Hari Sembilan mulai masuk penyebar agama Islam. Salah

satu diantaranya adalah seorang prempuan yang dianggap suci bernama Bagus

Kuning atau yang bernama asli Putri Mulya Syarifah Mahani binti Syekh Dik Syekh

Zainal Abidin Al Abib Yama dari Putra Sayyidina Hussein r.a bin Sayyidina Ali.25

Putri Muliya Syarifah Mahani melakukan perjalanan menuju ke Palembang

untuk menyebarkan agama Islam, setelah dirinya mendapatkan bisikan gaib. Beliau di

utus untuk menyebarkan agama Islam di kelurahan Tangga Takat, Kecamatan

Seberang Ulu II Palembang dan karomah.26

Pada Tahun 1569, Benteng Pertahanan Bagus Kuning dibangun oleh guru

agama dan spiritual Bagus Kuning yaitu Syaid Abdul hamid ad. Di sebelah timur dari

23
L.W.C. van den Berg, Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara (Jakarta : Seri INIS, 1989),
hal. 67
24
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan
XVIII, (Kencana: Jakarta, 2013), hal. 24.
25
Wawancara pribadi dengan juru kunci, multan panji 02 Desember 2018, 10.00 WIB
26
Wawacara pribadi dengan Bapak Kemas Andi syarifuddin pada tanggal 28 Oktober 2019
17:30 WIB

28
Kuto ini terdapat sungai Rengas dan di belakangnya terdapat pulau Kembara yang

sebelum kedatangan Belanda dibangun kubu-kubu pertahanan yang dilengkapi

dengan lapisan-lapisan cerucup dari kayu Uglen (besi) terbentenang dari pantai

sebelah hilir Sungai Musi sampai pantai seberang hulu sungai berikutnya.

Kubu pertahanan atau istilah sekarang benteng ada tiga. Ketiga kubu

pertahanan itu terletak di pulau Kembara, beranama Benteng “ Mangutama “ yang

kedua yang terletak di sebelah hilir Bagus Kuning yaitu bernama Benteng

Pertahanan” Martapura “ dan yang ketiga terletak di Muara Plaju adalah benteng

pertahanan yang terbesar bernama “ Tambak Baja “ 27


Benteng Pertahanan Bagus

kuning dibangun oleh guru agama dan spiritual Bagus Kuning yaitu Syaid Abdul

hamid ad.

Ki Bagus Kuning dianggap sebagai orang yang sakti dan sebagai penyambung

risalah Rasulullah melalui para wali untuk menyebarkan agama Islam di daerah yang

dikuasainya yaitu kawasan Batang Hari Sembilan pada abad ke 16 beliau mempunyai

pengikut atau penghulu sebanyak Sebelas orang yaitu: Penghulu Gede, Datuk

Buyung, Kuncung Emas, Panglima Bisu Panglima Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana

Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri Kembang Dadar, Putri Selako, Bujang Juaro, Ratu

bagus Kuning selama hidupnya tida menikah dia berfokus untuk menyebarkan agama

Islam.28

27
Wawacara pribadi dengan Bapak Kemas Andi syarifuddin pada tanggal 28 Oktober 2019
17:30 wib
28
Wawancara masyarakat dengan Satrio Wijoyo 04 Desember 2018, 14.00 WIB

29
Diceritakan oleh masyarakat, Benteng tempat Bagus Kuning tempat tersebut

adalah wilayah kerjaan siluman Kera. Siluman kera ini murka dan menakuti- nakuti

rombongan Bagus Kuning. Bagus Kuning mengajak raja siluman kera untuk

bertarung satu lawan satu dan jika mereka kalah siluman kera tersebut harus tunduk

kepada Bagus Kuning. Raja siluman kera menyetujui perjanjian tersebut, bahkan ia

menambahkan jika ia kalah, Bagus Kuning akan diangkatnya menjadi ratu.

Pertarungan pun dimulai dengan sengat mengingat kedua pihak merupakan orang-

orang yang memiliki kekuatan yang sangat hebat dan sakti sehingga keduannya

merasa kesulitan merubuhkan satu sama lain.29

Pertarungan berlangsung dari pagi hari hingga siang hari. Beberapa kali raja

siluman kera terbating keras, terlihat darah banyak keluar dari mulut dan hidungnya.

Pada akhirnya raja siluman kera pun mengaku kalah dan menjadi pengikutnya. Bagus

Kuning bersama pengikutnyapun menatap di tempat itu, ia menjadi ratu dan membuat

keraton. Pada saat Ratu Bagus Kuning wafat, ia dimakamkan di lokasi keratonnya

dengan siluman kera yang tetap setia menunggui makamnya. Namun Keratonnya

sudah tidak ada karena dijadikan lokasi perumahan karyawan perusahaan Pertamina30.

Kini hanya tersisa makam Ratu Bagus Kuning di dalam kompleks perumahan

Pertamina dan di antara lapangan Golft Plaju. Para siluman kera di percaya masih

tinggal di wilayah tersebut dan menjaga makam Ratu Bagus Kuning tersebut.

B. Profil Wilayah Penelitian


29
Wawancara dengan Masyarakat Bapak Samsul Nugroho Pada Tanggal 23 Agustus 2019.
13.25 Wib
30
Sumatera ekspres, Rappi/ ary, “Berkunjung Kemakam Keramat Ratu Bagus Kuning“,
tanggal 10 mei 2002 , hal 19

30
Peneliti melakukan penelitian di Kelurahan Tangga Takat. Kelurahan Tangga

Takat adalah salah satu kelurahan yang terletak di kecamatan Seberang Ulu II

Palembang antara kelurahan dengan kecamatan sejauh 0,50 Km. Jarak dari ibu kota

adalah 5 Km. Sedangkan jarak dari kantor Gebenur Daerah tingkat I sejauh 8 Km.

Kelurahan ini juga mempunyai perbatasan dengan:

Sebelah barat : Kelurahan 14 Ulu

Sebelah timur : Kelurahan Plaju Ulu

Sebelah utara : Sungai Musi

Sebelah selatan : Jln. A. Yani/ Jln. D.Panjiatan

Luas area wilayah Kelurahan ini secara keseluruhan adalah 2.75Ha dan pada

Umumnya berbentuk daratan rendah dengan ketinggian tanah dari permukaan laut 1.5

meter, dengan suhu udarra rata-rata 32 OC.

Setiap daerah mempunyai nama khas tersendiri, nama itu diberikan oleh

warga masyarakat sesuai dengan peristiwa yang terjadi pada daerah itu sendiri dan

seperti juga halnya yang terjadi pada nama kelurahan Tangga Takat ini berdasarkan

hasil wawancara dengan Bapak Faisal sebagai warga asli kelurahan tangga takat. 31

menjelaskan terjadinya Tangga Takat ini, karena dahulunya di tempat ini ada bom

(pelabuhan) yang dijadikan sebagai pelabuhan masyarakat dalam beraktifitas sehari-

hari.

C. Geografis Wilayah Penelitian

31
Wawacara pribadi pada Bapak Faisal ( masyarakat asli daerah tangga tangga ) Tanggal 04
Desember 2018, 14.00 WIB

31
Kelurahan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II Palembang terdapat

komplek makam keramat yaitu komplek makam Ratu Bagus Kuning. Lokasinya

berada di pinggiran Sungai Musi tepatnya di belakang Stadion Patra Jaya. Komplek

Makam Ki Bagus Kuning menjadi salah satu tempat yang sering didatangi oleh

masyarakat Palambang dan makam tersebut mempunyai keunikan tersendiri yaitu di

jaga oleh sekelompok monyet.

Wilayah kelurahaan ini berada dari Sungai Seiguna (Patra Jaya) sampai

perbatasan yang secara admistrasi terbagi dari antara RT 01 sampai RT 35 dan

Wilayah Makam Bagus Kuning Data di ambil dari RT 30.

D. Keadaan Penduduk di Lokasi Penelitian

Penduduk adalah orang-orang yang berdomisli secara tetap di dalam wilayah

suatu negara untuk jangka waktu yang lama. Penduduk yang berada di kelurahaan

tangga takat di ambil dari data RT 30 dengan kepala keluarga berjumlah 854 warga

laki-laki dan perempuan dengan perincian penduduk laki-laki sebanyak 518 orang

dan penduduk perempuan sebanyak 336 orang.32 Masyarakat yang ada di kelurahan

ini pada umumnya adalah penduduk asli akan tetapi ada juga penduduk datangan

terutama dari pulau Jawa yang bekerja di Palembang.

Monografi Masyarakat Tangga Takat Seberang Ulu II RT 30

Keterangan Laki-laki Perempuan

Tua 98 orang 51 orang


32
Sumber kelurahan Tangga Takat wawacara lurah tanggal 21 april 2019 pukul: 10.00 wib

32
Dewasa 110 Orang 125 Orang

Remaja 230 Orang 90 Orang

Anak 80 orang 70 Orang

Jumlah 518 Orang 336 Orang

Keseluruhan 854

E. Kehidupan Keagamaan dan Tingkat Pendidikan

1. Kehidupan beragama Masyarakat

Agama adalah peraturan, pedoman, ajaran, atau sistem yang mengatur

tentang keyakinan, keimanan atau kepercayaan. Islam adalah agama yang

diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan

Allah. Penduduk kelurahan Tangga Takat yang berjumlah 854 orang mayoritas

menganut agama Islam. Makam ini akan ramai dikunjungi masyarakat pada

peringatan hari besar Islam.

Agama Masyarakat Kelurahan Tangga Takat Seberang Ulu II RT 30

Keterangan Laki-laki Perempuan

Islam 439 Orang 285 Orang

Konghucu 20 Orang 17 Orang

Kristen 17 Orang 19 Orang

Budha 25 Orang 8 Orang

33
Hindu 17 Orang 7 Orang

Sumber data : monografi kelurahan tangga takat.

Dari tabel dia tas maka dapat dijelaskan bahwa sebagian besar mayoritas

masyarakat dikelurahan Tangga Takat ini adalah beragama Islam dan sebagian

sarana pribadatan bagi penduduk Islam yang hampir di setiap masyarkat

setempat.

2. Pendidikan Masyarakat

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar dalam kehidupan serta

faktor yang dominan dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan merupakan jejang atau tahap-tahap yang dilalui seorang

dalam menuntut ilmu seperti jejang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,

Sekolah Menengah Atas sampai peguruan tinggi. Adapun dari segi pendidikan,

penduduk kelurahan ini mempunyai berbagai tingkat pendidikan mulai dari SD

sampai ke SMA. Di samping itu masih ada juga masyarakat yang tidak mengikuti

pendidikan formal sama sekali.

34
Jumlah Penduduk Menurut Jejang Pendidikan Kelurahan Tangga Takat

Seberang Ulu II RT 30

Keterangan Laki-laki Perempuan

SD 156 Orang 122 Orang

SMP 215 Orang 135 Orang

SMA 106 Orang 60 Orang

Sarjana 41 Orang 19 Orang

Sumber Data: Monografi Kelurahan TanggaTakat33

33
Sumber Kelurahan Tangga Takat Wawancara lurah tanggal 21, april 2019 Pukul: 10.00
wib

35
BAB III

PEMBAHASAN

1. PERSEPSI PENZIARAH TERHADAP KEBERADAAN MAKAM BAGUS

KUNING PALEMBANG

Untuk mengetahui persepsi penziarah terhadap keberadaan makam Bagus

Kuning Palembang, penulis sudah melakukan survei melalui angket wawancara

kepada 30 orang. Adapun hasil angket wawancara tersebut seperti dibawah ini

1. Tabel 1. Apa kamu tahu makam Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu 73% 73%

2. Penziarah yang tidak tahu 27% 27%

Jumlah 100% 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir kebanyakan penziarah

tau dengan makam Bagus Kuning. Dengan persentase sebanyak 73.% dan

penziarah yang tidak tahu makam menjawab adalah sebanyak 27%.

2. Tabel 2. Apakah anda tahu dengan biografi Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu tentang 31% 31%

biografi Bagus Kuning

36
2. Penziarah yang tidak 69% 69%

megetahui biografi Bagus

Kuning

Jumlah 100% 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kebanyakan penziarah yang

datang ke makam Bagus Kuning tidak mengetahui biografi dari Bagus Kuning.

Dengan persentase yang tahu mengenai biografi Bagus Kuning sebanyak 31%,

dan yang tidak mengetahui biografi Bagus kuning sebanyak 69%

3. Tabel 3. Apakah anda tahu lokasi makam Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu lokasi 74% 74%

makam Bagus Kuning

2. Pnziarah yang tidak tahu 26% 26%

lokasi Bagus Kuning

Jumlah 100% 100%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penziarah banyak yang tahu

lokasi makam Bagus Kuning. Dengan persentase sebanyak 74% dan yang

menjawab tidak tahu lokasi makam Bagus Kuning sebanyak 38%.

4. Tabel 4. Apakah anda tahu kapan berdirinya makam Bagus Kuning

37
No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu kapan 55% 55%

berdirinya makam bagus

kuning
2. Penziarag yang tidak tahu 45% 45%

berdirinya makam bagus

kuning

Jumlah 100% 100%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata penziarah tahu

kapan berdirinya makam Bagus Kuning. Dengan persentase sebanyak 55%,

yang menjawab tidak tahu berdirinya makam Bagus Kuning sebanyak 44%.

5. Tabel 5. Apakah anda tahu siapa yang mendirikan Makam Bagus

Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu 47% 47%

2. Penziarah yang tidak tahu 53% 53%

Jumlah 100% 100%

38
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kebanyakan penziarah tidak tahu

yang mendirikan makam Bagus Kuning. Dengan persentase yang mengatakan

tahu sebanyak 47%, yang menjawab tidak tahu sebanyak 53%

6. Tabel 6. Pernahkah di lakukan rehap pada makam Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu 33% 33%

2. Penziarag yang tidak tahu 67% 67%

Jumlah 100% 100%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak penziarah yang tidak

tahu jika pernah atau tidaknya dilakukan rehap pada makam Bagus Kuning.

Dengan persentase yang tahu mengenai pernahkan dilakukan rehap di makam

Bagus Kuning sebanyak 33% dan yang menjawab tidak tahu mengenai

pernahkan makam Bagus Kuning direhap sebanyak 67%.

7. Tabel 7. Apakah anda tahu berapa kali di renovasi pada makam Bagus

kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu 30% 30%

2. Penziarah yang tidak tahu 70% 70%

39
Jumlah 100 100%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penziarah banyak yang tidak

tahu berapa kali dilakukannya renovasi makam Bagus Kuning. Dengan

persentase sebanyak 30% sedangkan yang menjawab tidak tahu berapa kali

sebanyak 70%.

8. Tabel 8. Apakah anda tahu siapa yang merenovasi pada makam Bagus

Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu 39% 39%

2. Penziarah yang tidak tahu 61% 61%

Jumlah 100% 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penziarah banyak yang tidak

tahu yang melakukan renovasi di makam Bagus Kuning. Dengan persentase

sebanyak 39% untuk yang mengetahui dan yang menjawab tidak tahu sebanyak

61%.

9. Tabel 9. Apakah anda tahu siapa saja yang dimakamkan di komplek

pemakaman Bagus Kuning

40
No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu 22% 22%

2. Penziarah yang tidak tahu 78% 78%

Jumlah 100% 100%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan penziarag tidak

mengetahui siapa saja yang dimakamkan di komplek pemakaman Bagus

Kuning. Dengan persentase penziarah yang tahu sebanyak 22% dan yang

menjawab tidak tahu sebanyak 78%

10. Tabel 10. Apakah anda percaya jika makam Bagus Kuning ini keramat

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat percaya 36% 36%

2. Tidak percaya 64% 64%

Jumlah 100 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penziarah tidak percaya jika

makam Bagus Kuning itu keramat. Dengan persentase yang sangat percaya jika

makam Bagus Kuning keramat sebanyak 36% dan yang menjawab tidak

percaya sebanyak 64%.

11. Tabel 11. Bagaimana proses ziarah makam Bagus Kuning

41
No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Menabur bunga dan air 55% 55%

2. Berdoa dan Membaca Yasin 45% 45%

Jumlah 100% 100%

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa proses ziarah yang

dilakukan oleh penziarah ke makam Bagus Kuning kebanyakan dengan cara

menabur bunga dan air. Dengan persentase menabur bunga dan air sebanyak

55% dan yang menjawab berdoa dan membaca yasin sebanyak 45%.

12. Tabel 12. Tujuan yang dilakukan penziarah ke makam Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Berziarah 31% 31%

2. Meminta Hajat 69% 69%

Jumlah 100% 100%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan penziara ke makam

Bagus Kuning untuk meminta hajat walaupun ada beberapa yang datang hanya

untuk berzirah. Dengan persentase berziarah sebanyak 31% dan yang meminta

hajat sebanyak 69%.

13. Tabel 13. Bagaimana proses berdoa penziarah di makam Bagus kuning

42
No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Berziarah 38% 38%

2. Membawa Sesajen 62% 62%

Jumlah 100% 100%

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa proses berdoa penziarah di

makam Bagus Kuning dengan membawa sesajen. Dengan persentase berziarah

sebanyak 38% dan yang menjawab membawa sesajen sebanayk 62%.

14. Tabel 14. Apa saja kegiatan yang dilakukan Penziarah saat ke makam

Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Membawa makanan untuk 25% 25%

juru kunci/ monyet- monyet

Bagus Kuning
2. Ziarah dan berdoa 75% 75%

Jumlah 100% 100%

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penziarah datang untuk

berziarah dan berdoa dengan persentase sebanyak 75% dan sebagian lainnya

juga membawa makanan untuk juru kunci atau monyet yang ada di makam

bagus kuning dengan persentase sebanyak 25%.

43
15. Tabel 15. Bagaimana tangggapan penziarah tentang makam Bagus

Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Makam Bagus Kuning 50% 50%

keramat

2. Makam Bagus Kuning ada hal 50% 50%

magis

Jumlah 100 100%

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian penziarah

berpendapat jika makam Bagus Kuning keramat dan sebagian berpendapat jika

makam Bagus Kuning terdapat hal-hal magis. Dengan persentase masing2 50%.

16. Tabel 16. Apakah penziarah tau bagaimana makam Bagus Kuning

dibangun

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang tahu 46% 46%

2. Penziarah yang tidak tahu 54% 54%

Jumlah 100% 100%

44
Dari Tabel di atas dapat disimpulkan jika penziarah banyak yang tidak

tahu bagaimana makam Bagus Kuning dibangun. Dengan persentase yang tidak

tahu sebanyak 54% dan penziarah yang tahu sebanyak 46%.

17. Tabel 17. Apakah penziarah percaya jika meminta hajat di makam

Bagus Kuning akan terkabulkan

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Penziarah yang percaya 73% 73%

2. Penziarah yang hanya ingin 27% 27%

berdoa tidak peduli

terkabulkan atau tidak

Jumlah 100% 100%

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan jika kebanyakan pnziarah percaya

jika meminta hajat di makam Bagus Kuning akan terkabulkan. Dengan

persentase yang percaya sebanyak 73% dan yang hanya sekedar ingin berdoa

tidak memikirkan akan dikabulkan atau tidak sebanyak 27 %.

18. Tabel 18.Bagaimana sikap awal penziarah ketika datang di komplek

makam Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Mengucapkan salam 82% 82%

45
2. Izin Menemui Juru kunci 18% 18%

Jumlah 100% 100%

Dari Tabel di atas disimpulkan sikap dan prilaku penziarah ketika

berada di komplek makam Bagu Kuning kebanyakan mengucapkan salam tanpa

mendatangi juru kunci. Dengan persentase yang mengucapakn salam sebanyak

82% dan izin menemui Juru Kunci adalah sebanyak 18%.

19. Tabel 19. Bagaimana sikap penziarah ketika hajatnya terkabulkan

setelah berdoa di makam Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Kembali lagi kemakam Bagus 52% 52%

Kuning.

2. Menceritakan di makam 24% 24%

3. Menunaikan nadzar 24% 24%

Jumlah 100 100%

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan sikap penziarah ketika hajatnya

terkabulkan setelah berdoa di makam Bagus Kuning adalah kembali lagi ke

makam bagus kuning dan berdoa di sana. Beberapa yang kembali dengan

menceritakan doanya yang terkabulkan di makam dan sebagian lagi

menunaikan nadzar yang dibuat di makam Bagus Kunging. Dengan persentase

46
yang kembali lagi ke makam Bagus Kuning sebanyak 52%, menceritakan di

makam sebanyak 24% dan menunaikan nadzar sebanyak 24%.

20. Tabel 20. Menurut penziarah mengapa doa dapat terkabulkan di makam

Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Mengadung magis 73% 73%

2. Dikabulkan Allah SWT 27% 27%

Jumlah 100 100%

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penziarah lebih prcaya jika

doa dapat terkabulkan di makam Bagus Kuning dikarenakan makam Bagus

Kuning mengandung magis bukan karena dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan

persentase 73% memilih mengandung magis dan yang menjawab dikabulkan

oleh Allah SWT sebanyak 27%.

21. Tabel 21. Apakah alasan penziarah ke komplek Bagus Kuning

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Karena tertarik sejarahnya 31% 31%

2. Karena ingin berdoa 43% 43%

3. Karena punya nazar 26% 26%

47
Jumlah 100 100%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan ada beberapa alasan yang membuat

penziarah datang ke komplek makam bagus kuning alasan terbanyak adalah

untuk berdoa, kemudian sebagian penziarah tertarik dengan sejarah dari makam

Bagus Kuning dan sebagian lagi karena memiliki nadzar. Dengan persentase

penziarah yang datang karna tertarik sejarahnya sebanyak 31%, datang untuk

berdoa sebanyak 43% dan yang datang karena nadzar sebanyak 26%.

22. Tabel 22. Apa tanggapan penziarah jika di katakan bahwa berdoa di

makam Bagus Kuning pasti terkabulkan

No Objek Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat setuju 37% 37%

2. Setuju 53% 53%

3. Tidak setuju 10% 10%

Jumlah 100% 100%

Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa masyarakat banyak yang

setuju jika berdoa di makam Bagus Kuning doa yang diminta pasti terkabulkan,

48
sebagian sangat setuju dan beberapa yang mengatakan tidak setuju. Dengan

persentase yang sangat setuju sebanyak 37%, setuju 53% dan tidak setuju

sebanyak 10%.

Jadi, kesimpulan dari pendapat-pendapat di atas menunjukkan bahwa persepsi

merupakan proses penarikan kesimpulan dari informasi atu pesan yang diperoleh

oleh perseptor lewat pengalaman tentang objek, masalah atau peristiwa berkat

petunjuk atau rangsangan yang bersifat penglihatan, pendengaran atau perbedaan

yang di sajikan oleh stimuli. Sehingga sesorang yang mempersepsikan tentang suatu

objek akan mendapatkan variasi keputusan atau kesimpulan yang di peroleh, dengan

demikian persepsi setiap orang tidaklah harus sama. Selain itu mereka beraggapan

bahwa makam tersebut merupakan salah satu makam yang mempunyai kekuatan dan

kemampuan mudhorat dan manfaat, oleh karena itu sering berkunjung untuk

berziarah ke sana.

Dengan melihat kenyataan penziarah yang datang kesini, ada sebagaian

penziarah yang masih mempercayai atau meminta sesuatu pada makam, kenyataaan

ini dapat kita pahami lewat ungkapan dari salah satu makam yang mempunyai

kekuatan, kemampuan dan bermanfaat. Di samping itu pula ia merupakan jalan atau

jembatan dalam memohon sesuatu kepada Allah SWT, agar cepat diterima dan

dikabulkan oleh Allah SWT. Makam tersebut adalah salah satu manusia yang

mempunyai kelebihan yang diberikan oleh Allah Swt. Untuk itulah sebagian

masyarakat ada yang percaya dan ada yang tidak percaya khususnya bagi masyarakat

kalangan genarasi muda sedangkan kaum orang tua sama sekali tidak percaya kepada

49
makam tersebut, Karena ia pikir semua adalah merupakan perbuatan syirik. Oleh

sebab itu setiap orang yang berkunjung ke makam Bagus Kuning ini selalu diberikan

pengarahan atau ditanya apa maksud kedatangan mereka.

Dengan demikian dapatlah penulis simpulkan, megenai presepsi penziarah

Palembang terhadap makam keramat di Bagus Kuning , bahwa penziarah yang datang

ke makam Bagus Kuning kebanyakan tidak mengetahui latar belakang atau biografi

dari Bagus Kuning, mereka hanya mengetahui jika makam tersebut magis dan dapat

mengabulkan setiap doa yang diminta oleh para penziarah mereka percaya akan

kekuatan makam ini. Cara mereka untuk meminta hajat dengan cara memberikan

sesajen di makam Bagus Kuning dan mereka selau datang ke makam Bagus Kuning

untuk meminta sesuatu. Saat berziarah, biasanya penziarah membawa sesajen seperti

kemenyan, jeruk nipis, rokok, dan ayam hitam.

2. FAKTOR YANG MENDORONG PENZIARAH KE MAKAM BAGUS

KUNING

Penziarah yang biasanya datang ke makam itu adalah orang yang telah paham

cara berziarah, baik dalam hal membaca doa dan taat cara berziarah. Penziarag yang

bekunjung atau datang berziarah ke makam berasal dari berbagai daerah baik dari

Palembang maupun dari luar Palembang dengan maksud dan tujuan yang berbeda-

beda. Umumnya orang yang datang berziarah ingin bermunajat kepada Allah dengan

melalui kekuatan gaib yang berada di komplek makam ini. Penziarah diharuskan

50
memakai pakaian bebas pantas sebagaimana layaknya berziarah ke makam-makam

lainnya.

Penziarah yang sering datang berziarah di luar palembang berasal dari

berbagai daerah adapun yang sering berkunjung untuk ziarah yakni dari daerah

Bangka, Lampung, dan kabupaten lainnya yang ada di Sumatera Selatan. Pilihan

ziarah ke makam – makam Islam kuno yang dianggap mempunyai kehormatan yang

tinggi dan memiliki pengikut yang banyak merupakan fenomena zirah makam yang

rupanya memiliki persamaan yang banyak. Penziarah sebetulnya tidak terlalu

mengetahui mengenai tokoh dari makam tersebut terutama penziarah yang berasal

dari desa- desa kecil semata – mata pergi berziarah hanya memohon kesembuhan dari

suatu penyakit serta keberhakan hidup, dan masalah ekonomi.

Saat berziarah biasanya penziarah memiliki banyak permohonan, permohonan

doa yang diminta penziarah yakni memohon agar sembuh dari sakit, memohon agar

terhindar dari malapetaka, memohon agar diberikan jodoh, memohon agar

mendapatkan keturunan, memohon agar naik jabatan, memohon agar usaha

pendagangan sukses dan memohon agar memiliki banyak rezeki yang berlimpah.

Kebiasaan berkunjung ke makam mempunyai latar belakang sendiri. Banyak

faktor yang mempengerahui keinginan pengujung untuk pergi berziarah ke makam

kebiasaan ini lama kelamaan menjadi kebiasaan yang tiada henti di kalangan

masyarakat Palembang dan sekitarnya. Anggapan mereka bahwa makam mempnyai

kekuatan magis dan dapat memberikan menfaat. Selain karena ajakan sesama teman,

atau awalnya di sebabkan rasa penasaran untuk melihat makam, kebanyakan para

51
pengujung sering singgah ke makam Bagus Kuning hal ini hanya untuk mengirim

do’a atau sekedar berziarah layaknya orang kebayakan.

Dari hasil wawancara penulis dengan penziarah yang datang ke makam Bagus

Kuning terdapat beberapa faktor yang mendorong penziarah ke Makam Bagus

Kuning. Faktor-faktor tersebut yaitu adanya kepercayaan masyarakat yang percaya

jika makam Bagus Kuning memiliki magis yang dapat mengabulkan permohonan

mereka. Padahal, sangat jelas di dalam ajaran Islam tempat meminta terbaik adalah

Allah SWT. Ziarah kubur sebenarnya untuk mengajari manusia untuk mengetahui

bahwa tidak ada sesuatupun yang harus di pertahankan didunia ini, semua yang

meliputi material jasmani akan hancur dan tidak bisa menyelamatkan sesorang dari

kesembongan yang ada padanya untuk tidak berlaku sombong, karena semuanya akan

ketika manusia telah meninggal dunia, karena tempat untuk akhirnya tampan yang

sempit, yaitu kuburan.

Selain itu, faktor lain yang mendorong masyarakat datang ke makam Bagus

Kuning yaitu Berziarah ke makam ini ada juga yang di karenakan mempunyai tujuan

khusus, seperti membayar nadzar, meminta berkah dan kemurahan makam, tetapi

bukan berdo’a meminta kepada kuburan. Faktor lainnya adalah karena penziarah

tertarik dengan mitos yang berkembang di makam Bagus Kuning, makam yang dijaga

oleh monyet.

Tanggapan penziarah terhadap makam ini bermacam-macam. Tanggpaan

mereka yang tidak percaya ataupun yang percaya akan hal magis itu adalah karena

kepentingan mereka yang berbeda antara satu dengan lain ketika mengujungi makam.

52
Begitupun juga pengaruh makam Bagus Kuning yang dianggap keramat. Tidak heran

jika penziarah percaya siapupun orang yang datang berziarah haruslah sopan dan

santun dalam bersikap. Apalagi itu tempat kuburan, seperti komplek Bagus Kuning

karena di dalam Islam menghormati para ahli kubur dengan mengucapkan salam

ketika masuk merupakan gambaran tidak berlaku sembarang di tempat pemakaman.

Sebab walau bagaiamana mereka juga pernah hidup dan di hormati hak – haknnya

sebagai manusia.

Hal yang sangat penting untuk dianalisis, bahwa makam Bagus Kuning telah

lama menjadi tempat yang dikeramatkan orang dan karena makam tersebut sudah tua

maka masyarakat sekitarnya menjadikan keramat. Sehingga pada akhirnya

masyarakat lain pun terpengaruh untuk berkunjung dan meminta sesautu di makam

itu.

53
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang berjudul Presepsi Penziarah Terhadap Keberadaaan

Makam Ratu Bagus Kuning di Kelurahaan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu

Palembang di atas dapat disimpulkan bahwa Bagus Kuning merupakan orang yang

sakti dan sebagai penyambung risalah Rasulullah melalui para wali untuk

menyebarkan agama Islam di daerah yang dikuasainya yaitu kawasan Batang Hari

Sembilan pada abad ke 16 beliau mempunyai pengikut atau penghulu sebanyak

Sebelas orang yaitu: Penghulu Gede, Datuk Buyung, Kuncung Emas, Panglima Bisu

Panglima Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri

Kembang Dadar, Putri Selako, Bujang Juaro, Ratu bagus Kuning selama hidupnya

tida menikah dia berfokus untuk menyebarkan agama Islam

Bahwa penziarah yang datang ke makam Bagus Kuning kebanyakan tidak

mengetahui latar belakang atau biografi dari Bagus Kuning, mereka hanya

mengetahui jika makam tersebut magis dan dapat mengabulkan setiap doa yang

diminta oleh para penziarah mereka percaya akan kekuatan makam ini. Cara mereka

untuk meminta hajat dengan cara memberikan sesajen di makam Bagus Kuning dan

mereka selau datang ke makam Bagus Kuning untuk meminta sesuatu. Saat berziarah,

bisanya penziarah membawa sesajen seperti kemenyan, jeruk nipis, rokok, dan ayam

hitam.

54
Faktor yang membuat penziarah datang ke makam Bagus Kuning ialah untuk

membayar nadzar, meminta berkah dan kemurahan makam, tetapi bukan berdo’a

meminta kepada kuburan. Faktor lainnya adalah karena penziarah tertarik dengan

mitos yang berkembang di makam Bagus Kuning, makam yang dijaga oleh monyet.

B. Kritik dan Saran

Makam Bagus kuning merupakan objek wisata yang sedang dikembangkan oleh

Pemerintah Kota Pelembang, oleh sebab itu sebagai warga kota yang baik,

sepantasnya menjadikan Bagus Kuning sebagai peninggalan sejarah yang harus

dijaga, dan dirawat dengan baik. Bukan kekeramtannya. Sebagai tetap memohon

sesuatu atau agar dikabulkan hajatnya, dan menjadikan tempat pariwisata untuk

mengujung Makam Bagus Kuning.

55
Daftar Pustaka

Koentjoronigrat. 1996. Pengatar Antarpologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Achadiati , Ikram. 2004. Jati Diri Yang Terlupakan: Naskah-naskah Palembang.

Jakarta: Yannassa.

Dien, Madjied dan Wahyudi Johan. 2014. Ilmu Sejarah Sebuah Pengatar. Jakarta:

kencana.

Suhadi, Machi dan Halina Hambali. 1995. Makam- Makam wali Songo dijawa,

Jakarta : Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Abdurrahman. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogkarta: Ombak.

Sumatera Ekpres, rappi/aty, Berkunjung ke makam keramat Ratu Bagus Kuning.

Murni, Wahid. 2017. Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif. UIN Maulana Malik

Ibrahim : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Indrayanto. 2017. Metode Peneltian Suatu Pengatar Teori dan Praktik : komparatif

bahan ajar metodeologi peneltian berbasis kurikulum KKNI. Neor Fikri :

Palembang.

Widi Sudartha, Metode Penelitian, https://widisudharta.weebly.com/metode-

penelitian-skripsi.html, diakses pada tanggal 1 Desember 2019.

Aslichari, Lili. 2014. Materi Pokok Metode Peneltian Sosial , Tegerang Selatan

Universitas terbuka.

56
Matono, Nanang. 2001. Metode Peneltian Sosial ( konsep- konsep kunci ). Pers:

Jakarta.

Sunanto, Musyrifah. 2007. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Raja Grafindo:

Jakarta.

Rochmiatun, Endang. 2017. Bukti-Bukti Proses Islamisasi Di Kesultanan Palembang.

UIN Raden Fatah Palembang.

Sumatera Ekspres. 2002. Rappi/ ary, “Berkunjung Kemakam Keramat Ratu Bagus

Kuning“, tanggal 10 Mei 2002.

L.W.C. van den Berg. 1989. Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara. Jakarta : Seri

INIS.

Azra, Azyumardi. 2013. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara

Abad XVII dan XVIII. Kencana: Jakarta.

Wawancara pribadi dengan juru kunci, multan panji 02 Desember 2018, 10.00 WIB

Wawacara pribadi dengan Bapak Kemas Andi syarifuddin pada tanggal 28 Oktober

2019 17:30 WIB

Sumber kelurahan Tangga Takat wawacara lurah tanggal 21 april 2019 pukul: 10.00

wib

Berdasarkan pendapat dari juru kunci dengan Multan Panji Makam Bagus Kuning

Palembang 02 Desember 2018. Pukul 14.00 WIB

Wawancara dengan masyarakat Satrio Wijoyo 04 Desember 2018, pukul14.00 WIB

57
Wawancara dengan Masyarakat Bapak Samsul Nugroho Pada Tanggal 23 Agustus

2019. 13.25 Wib

Wawacara pribadi pada Bapak Faisal ( masyarakat asli daerah tangga tangga )

Tanggal 04 Desember 2018, 14.00 WIB

58
Lampiran

A. Dokumentasi Penelitian

59
B. Cagar Budaya Makam Bagus Kuning

Salah satu menjadi kekaan budaya suatu bangsa adalah terdapatnya

beberapa peningggalan yang mengandung nilai sejarah baik itu berupa benda

maupun bentuk tulisas-tulisan yang terdapat pada benda-beda bersejarah seperti

Makam-makam ki bagus kuning yang berdiri sekitar abad ke 16 dari peninggalan

, sejarah inilah manusia yang hidup di zaman sekarang akan mengetahui hal-hal

yang terjadi pada masa lampau jauh debelum dia hidup dimasa sekarang.

Dalam keputusan Dapertemen Kebudayaan dan Pariwisata tentang

penetapan cagar budaya atau situs yang tertuang dalam undang-undang no.5

tahun 1992tentang cagar budaya yang di setujui oleh pemerintah Sumatera

Selatan, Jambi, Bengkulu, dan kepulauan Bangka Belitung. Dalam keputusan ini

yang di maksud dengan benda cagar budaya adalah benda buatan manusia

begerak atau tidak bergerak yang merupakan kesatuan atau kelompok dari

bagian-bagian atau sisa-sisayang berumur sekurang-kurang lima puluh tahu dan

dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan

kebudayaan maka benda tersebut akan dijadikan benda cagar budaya yang

nantinya berada dibawah pengawasan dan perlindungan pemerintah.

Komplek makam Ki Bagus Kuning yang merupakan peninggalan sejarah

yang sudah 117 tahun, oleh pemerintah sudah di jadikan benda cagar budaya

yang mana salah satu tujuannya memberikan kepastian kepemilikan, penguasa

60
dan pengalihanatas jasa jumlah, nilai dari sifat benda cagar budaya milik Negara.

Setiap orang dan warga Negara asing dengan tetap memperhatikan hak-hak dan

kewajibannya dengan diajadikannya Makam Ki Bagus Kuning sebagai benda

cagar budaya maka keberadaan makam tersebut berada di bawah pengawasan

badan hokum dan barang siapa dengan dengja memafaatkan benda cagar budaya

cara penggandaan tidak dengan izin Nomor 5Tahun 1992 tentang benda cagar

budaya.

61
C. Daftar Nama Informan Wawancara Tentang Presepsi Masyarakat

Terhadap Keberadaan Makam Bagus kuning Palembang

1. Informan 1 (satu)

- Nama : Multan Panji

- Umur : 68 tahun

- Jenis kelamin : laki-laki

- Pekerjaan : Juru Kunci

- Alamat : Jalan Panjaitan

2. Informan 2 (dua)

- Nama : Amir Hamzah

- Umur : 56 Tahun

- Jenis kelamin : laki-laki

- Pekerjaan : Ketua RT 30

- Alamat : Jalan Panjaitan

3. Informan 3 (tiga)

- Nama : Anugerah Wijaya

- Umur : 63 Tahun

- Jenis kelamin : laki-laki

- Pekerjaan : Masyarakat

- Alamat : Jalan Panjaitan

4. Informan 4 (empat)

- Nama : Satrio Wijoyo

62
- Umur : 49 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : Masyarakat

5. Informan 5 ( Lima )

- Nama : Kms Andi Syarifudin

- Umur : 43 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : pedagang

6. Informan 6 (Enam)

- Nama : Rohmaniati

- Umur : 47 Tahun

- Jenis kelamin : Perempuan

- Pekerjaan : pedagang

7. Informan 7 (Tujuh)

- Nama : Samsul Nugroho

- Umur : 55 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : petani

8. Informan 8 (Delapan)

- Nama : Muhammad Rusman

- Umur : 25 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

63
- Pekerjaan : wiraswasta

9. Informan 9 (Sembilan)
- Nama : Rohmiatun

- Umur : 50 Tahun

- Jenis kelamin : Perempuan

- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

10. Informan 10 (Sepuluh)

- Nama : Raka Anugrah

- Umur : 20 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : Mahasiswa

11. Informan 11 (Sebelas)

- Nama : Tara Rusdiana

- Umur : 21 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : Mahasiswa

12. Informan 12 ( Duabelas)

- Nama : Putri Atika

- Umur : 20 Tahun

- Jenis kelamin : Perempuan

- Pekerjaan : Mahasiswa

64
13. Informan 13 (Tigabelas)

- Nama : Muhammad Jaka

- Umur : 25 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : pegawai

14. Informan 14 (Empatbelas)

- Nama : Putri Utami

- Umur : 32 Tahun

- Jenis kelamin : Perempuan

- Pekerjaan : Wanita Karir

15. Informan 15 (Limabelas)

- Nama : Sunarman

- Umur : 53 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : pedagang

16. Informan 16 (Enambelas)

- Nama : Musdalifah

- Umur : 44 Tahun

- Jenis kelamin : Perempuan

- Pekerjaan : Wirausaha

17. Informan 17 (Tujuhbelas)

- Nama : Usman

65
- Umur : 33 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : ojek online

18. Informan 18 (Delapanbelas)

- Nama : Ansori

- Umur : 40 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan :-

19. Informan 19 (Sembilanbelas)

- Nama : Asnawi

- Umur : 65Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : pedagang

20. Informan 20 (Duapuluh)

- Nama : Soniah

- Umur : 25 Tahun

- Jenis kelamin : perempuan

- Pekerjaan : penjahit baju

21. Informan 21 (Duapuluhsatu)

- Nama : Riska Saputri

- Umur : 12 Tahun

- Jenis kelamin : perempuan

66
- Pekerjaan : pelajar

22. Informan 22 (Duapuluhdua)

- Nama : Saminah

- Umur : 44 Tahun

- Jenis kelamin : perempuan

- Pekerjaan : petani

23. Informan 23 (Duapuluhtiga)

- Nama : Rosita

- Umur : 59 Tahun

- Jenis kelamin : perempuan

- Pekerjaan : buruh

24. Informan 24 (Duapuluhempat)

- Nama : Jusmina

- Umur : 35 Tahun

- Jenis kelamin : perempuan

- Pekerjaan : pedagang

25. Informan 25 (Duapuluhlima)

- Nama : M Syafaat

- Umur : 21 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : mahasiswa

26. Informan 26 (Duapuluhenam)

67
- Nama : Sobhan Hanusi

- Umur : 21 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : Mahasiswa

27. Informan 27 (Duapuluhtujuh)

- Nama : Antika Sinta

- Umur : 30 Tahun

- Jenis kelamin : Perempuan

- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

28. Informan 28 (Duapuluhdelapan)

- Nama : Rahmat Hidayat

- Umur : 35 Tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : PNS

29. Informan 29 (Duapuluhsembilan)

- Nama : Siska Andriani

- Umur : 28 Tahun

- Jenis kelamin : Perempuan

- Pekerjaan : PNS

30. Informan 30 (Tigapuluh)

- Nama : Rusman Atmoro

- Umur : 41 Tahun

68
- Jenis kelamin : Laki-laki

- Pekerjaan : pengusaha

69

Anda mungkin juga menyukai