Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik Dakwah di Nusantara

Sumber I

Kedatangan Islam di Nusantara berlangsung secara damai dan sangat cepat


beradaptasi dengan budaya Nusantara, tidak ada benturan dengan budaya setempat.
Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Para pedagang dari Arab datang
melalui rute laut sehingga tidak heran penduduk Indonesia di daerah-daerah pesisir
mayoritas memeluk agama Islam.

Beberapa daerah pantai, kota-kota pelabuhan menjadi kota-kota yang bercorak


Islam, seperti: Samudera Pasai, Pidie di Aceh, Palembang, Malaka, Jambi, Demak,
Gresik, Tuban, Cirebon, Banten, Gowa, Makassar, Banjarmasin, Ternate, Tidore dan
sebagainya. Di antara kota-kota tersebut ada yang berfungsi sebagai pusat kerajaan
yang bercorak Islam, kadipaten dan sebagai kota pelabuhan.

Kerajaan di pinggiran pantai bercorak maritim sedangkan kerajaan di


pedalaman bercorak agraris. Selain bercorak Islam, adapula yang merupakan
percampuran antara unsur-unsur magis-religius budaya setempat sehingga Islam di
Sumatera berbeda dengan Islam di Jawa.1

Kesimpulan dari sumber diatas

Sedari awal kedatangan Islam ke Nusantara tercinta ini dibawa dan disampaikan
dengan damai tanpa ada paksaan karena Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin
(rahmat bagi seluruh alam). Disampaikan dengan hati yang damai merupakan
karakteristik agama islam saat di sampaikan kepada seluh mahkluk khususnya di
Nusantara pada saat itu, itu sebabnya banyak orang di Nusantara yang tertarik untuk
memeluk agama islam.

Berbeda dengan agama lainnya yang mereka bahkan tidak segan – segan
membunuh dan membantai objek dakwahnya ketika tidak mau mengikuti apa yang
mereka minta.
1
Islam Khas Indonesia: Metodologi Dakwah Islam Nusantara, Alfriyani Pongpindan
Daftar Pustaka

Alfriyani Pongpindan, Islam Khas Indonesia: Metodologi Dakwah Islam Nusantara

Anda mungkin juga menyukai