Anda di halaman 1dari 20

Hidroponik :

nutrisi….media
tanam, sistem
hidroponik, nutrisi
Pendahuluan
Sayuran merupakan salah satu unsur
penting yang dibutuhkan bagi tubuh untuk
menjaga kesehatan
- Kaya vitamin terutama vitamin A dan C
- Kaya kandungan mineral seperti zat kapur, zat besi, magnesium, fosfor dll
- Klorofil (zat hijau daun) untuk merangsang pembentukan sel darah merah
- Antioksidan yang menetralkan radikal bebas sebelum merusak sel tubuh.
- Kaya kandungan serat alami guna menjaga kesehatan dan melancarkan pencernaan
- Dan masih banyak lagi manfaat yang lain
Beberapa pertanyaan terkait sayuran
yang kita konsumsi :
 Berapa anggaran pembelian sayuran per
bulan?
 Bagaimana higienitas/kebersihan sayuran
yang kita konsumsi?
 Apakah sayuran yang kita konsumsi aman
bagi kesehatan?
Bisakah kita
mendapatkan sayuran
murah, bersih dan
sehat?
Tentu bisa!!!
Menanam Sendiri

Organik Unorganik

Konvensional Hidroponik
Kenapa kita bertanam hidroponik?
 Semakin berkurangnya lahan pertanian
 Semakin bertambahnya populasi/jumlah penduduk
 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
sayuran yang bersih dan sehat

Menghasilkan sayuran bersih dan sehat


dalam jumlah besar di lahan yang semakin
sempit.
Apa itu hidroponik??
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu :
Hydro yang berarti air
Ponos yang berarti daya
Hydroponic diartikan memberdayakan air

Definisi :
budidaya tanaman dengan memberdayakan
air sebagai media penyedia hara bagi
tanaman.
Sejarah Hidroponik
Menurut literatur, bertanam secara hidroponik telah dimulai
ribuan tahun yang lalu di Mesir, India dan China

Pada tahun 1936 istilah hidroponik lahir, istilah ini diberikan


untuk hasil dari Dr. WF. Gericke, seorang agronomis dari
Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3
meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral
hasil uji cobanya.

Sejak itu, hidroponik digunakan untuk menyebut segala aktivitas


bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat
tumbuhnya.

Tekhnologi hidroponik masuk ke Indonesia sekitar tahun 1980an


Media Tanam Hidroponik

Dalam hidroponik selain menggunakan air sebagai


media penyedia hara, kita juga memerlukan media lain
guna menopang tanaman agar tidak mudah goyah dan
tetap bisa tumbuh tegak.

Media tanam yang diperlukan adalah media yang tidak


mengandung hara, steril dari organisme pembawa
hama/penyakit, porositas tinggi, mampu menahan air,
PH normal (5.5 – 7)

Media tanam ini juga biasa disebut sebagai media


tanam inert
Macam – macam media tanam
hidroponik
1. Rockwool
Rockwool merupakan media tanam anorganik yang berbentuk menyerupai
busa, memiliki serabut-serabut halus dan bobotnya sangat ringan. Busa ini
terbentuk dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu sangat tinggi
hingga meleleh, kemudian mencair dan terbentuklah serat-serat halus.
2. Cocopeat
Cocopeat merupakan media tanam organik yang terbuat dari serbuk sabut
kelapa. Karena bersifat organik, maka bisa dikatakan cocopeat adalah media
tanam yang ramah lingkungan. Cocopeat merupakan media tanam yang
memiliki daya serap air yang sangat tinggi, memiliki rentang pH antara 5,0-6,8
dan cukup stabil, sehingga bagus untuk pertumbuhan perakaran.
Dalam penggunaannya, biasanya cocopeat dicampur dengan media tanam lain
seperti sekam bakar dengan perbandingan 50 : 50. Tujuan dari pencampuran ini
adalah untuk mempertinggi aerasi pada media tanam, karena daya serap air
cocopeat sangat besar sehingga tingkat aerasi kecil. Tingkat aerasi ini berfungsi
agar akar dapat bernafas (menyerap oksigen) lebih baik.
3. Hydroton

Hydroton merupakan media tanam hidroponik yang terbuat dari bahan dasar
lempung yang dipanaskan, berbentuk bulatan-bulatan dengan ukuran bervariasi
antara 1 cm-2,5 cm. Dalam bulatan-bulatan ini terdapat pori-pori yang dapat
menyerap air (nutrisi) sehingga dapat menjaga ketersediaan nutrisi untukHydroton
memiliki pH netral dan stabil. Dengan bentuk yang bulat (tidak bersudut), maka
dapat mengurangi resiko merusak akar, dan ruang antar bulatan-bulatan ini bagus
untuk ketersediaan oksigen bagi akar.
Hydroton dapat dipakai berulang-ulang, cukup dicuci saja dari kotoran/lumut/alga
jika akan digunakan untuk penanaman selanjutnya.
4. Sekam bakar
Sekam bakar merupakan salah satu media tanam yang sering dan umum
dipakai, tidak hanya untuk budidaya hidroponik saja tetapi juga untuk budidaya-
budidaya tanaman dalam pot. Media tanam ini mudah kita temui dan harga
sangat ekonomis.
Sekam bakar memiliki daya ikat air yang cukup bagus, serta aerasi yang baik.
Merupakan media tanam organik sehingga ramah lingkungan, pH netral
sehingga bagus untuk perakaran tanaman. Dalam penggunaannya pada
budidaya hidroponik, sering dicampur dengan cocopeat.
5. Perlite
Perlite merupakan media tanam yang dibuat dari batuan silika yang
dipanaskan pada suhu tinggi. Perlite memiliki aerasi yang bagus, pH netral dan
bobot yang sangat ringan (mirip busa/styrofoam). Perlite memiliki daya serap
air cukup baik sehingga bagus untuk perakaran.
Dalam penggunaannya, biasa dicampur dengan media tanam lain seperti
cocopeat atau vermiculite dengan perbandingan tertentu.
6. Vermiculite

Vermiculite memiliki sifat yang hampir sama dengan perlite, terbuat dari batuan
yang dipanaskan pada suhu tinggi. Tetapi verculite memiliki daya serap air
lebih tinggi dan bobot lebih berat dari perlite. Dalam penggunaannya, biasa
dicampur dengan perlite dengan perbandingan tertentu.
7. Spons
Spons terbuat dari bahan selulosa yang dicampur dengan kristal natrium
sulfat. Karakteristik dari spons adalah menyerap air, poreus dan sangat ringan.
Penggunaan media ini dalam berhidroponik adalah untuk menjepit tanaman
agar tanaman bisa berdiri kokoh.
8. Kerikil/Pasir
Kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada pasir. Kerikil sering
digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman secara hidroponik.
Penggunaan media ini akan membantu peredaran larutan unsur hara dan
udara serta pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar. Namun,
kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif rendah sehingga
mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara
rutin
9. Hidrogel
Gel atau hidrogel adalah kristal-kristal polimer yang sering digunakan
sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media jenis ini
sangat praktis dan efisien karena tidak perlu repot-repot untuk mengganti
dengan yang baru, menyiram, atau memupuk. Selain itu, media tanam ini
juga memiliki keanekaragaman warna sehingga pemilihannya dapat
disesuaikan dengan selera dan warna tanaman. Oleh karenanya, hal
tersebut akan menciptakan keindahan dan keasrian tanaman hias yang
diletakkan di ruang tamu atau ruang kerja.
10. Pecahan Genteng atau Batu Bata
Pecahan batu bata juga dapat dijadikan alternatif sebagai media tanam.
Seperti halnya bahan anorganik lainnya, media jenis ini juga berfungsi untuk
melekatkan akar. Sebaiknya, ukuran batu-bata yang akan digunakan sebagai
media tanam dibuat kecil, seperti kerikil, dengan ukuran sekitar 2-3 em.
Semakin kecil ukurannya, kemampuan daya serap batu bata terhadap air
maupun unsur hara akan semakin balk. Selain itu, ukuran yang semakin kecil
juga akan membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar akar tanaman
berlangsung lebih baik.

11. Dan Lain - Lain

Anda mungkin juga menyukai