Landasan Teori
2.1. Pengertian Hidroponik
Hidroponik Berasal Dari Bahasa Yunani Yait U "Hydro" Yang Berarti Air Dan
"Ponics" Yang Artinya Kerja. Jadi Menanam Dengan Sistem Hidroponik Artinya
Unsur Hara Dan Pengganti Media Tanah Seperti Sabut Kelapa, Pasir, Pecahan Batu
Bata, Serbuk Kayu, Dan Lain-Lain. Jadi Hidroponik Berarti Budidaya Tanaman Yang
Memanfaatkan Air Dan Tanpa Menggunakan Tanah Sebagai Media Tanam Atau
Soilless.
Kualitas Dan Hasil Produksi Tanaman Yang Dapat Di Lakukan Dengan Menggunakan
Lahan Sempit Di Perkotaan. Untuk Menghasilkan Produksi Tanaman Yang Baik Dan
Petani, Sehingga Para Petani Tidak Akan Mendapatkan Kerugian Yang Besar Dalam
Penanam Tanaman. Namun, Jika Anda Tidak Mengetahui Tanaman Bisa Di Tanam
Dalam Media Ini. Beberapa Tanaman Yang Sering Ditanam Secara Hidroponik,
Adalah Sayur-Sayuran Seperti Selada, Sawi, Kailan, Bayam, Tomat, Wortel, Aspragus,
Brokoli, Cabai, Seledri, Bawang Merah, Bawang Putih, Kangkung, Tomat, Bawang
Sesuai. Unsur Ph Berkisar 5,5 Hingga 7,5. Larutan Nutrisi Dalam Jumlah Yang Besar
Mengandung Unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, Dan Cl. Larutan Hara Dibuat Dengan
Batu Apung, Dll. Selain Itu Yang Diperhatikan Adalah Kualitas Air Yang
Dipergunakan, Tingkat Salinitas Tidak Melebihi 2500 Ppm Dan Tidak Boleh
Larutan Yang Mengandung Oksigen Akan Menyebabkan Dinding Sel Sulit Untuk
Ditembus, Sehingga Tanaman Akan Cepat Layu. Pemberian Oksigen Ke Dalam Larutan
Dapat Melalui Gelembung Udara Seperti Pompa Air Gelembung Yang Dipakai
Akar Tanaman Yang Terlalu Panjang, Dan Memberikan Lubang Ventilasi Pada Tempat
Penanaman.
2.2.1.5.Media Tanam
Terdapat Dua Teknik Utama Dalam Cara Bercocok Tanam Hidroponik, Yakni
Teknik Larutan Dan Teknik Media. Metode Yang Menggunakan Larutan Tidak
Membutuhkan Media Keras Untuk Pertumbuhan Akar, Hanya Cukup Dengan Larutan
Mineral Bernutrisi. Contoh Cara Dalam Teknik Larutan Yang Umum Dipakai Adalah
Teknik Larutan Statis Dan Teknik Larutan Alir. Sedangkan Untuk Teknik Media Adalah
Tergantung Dari Jenis Media Yang Dipergunakan, Dapat Berupa Sabut Kelapa, Serat
Mineral, Pasir, Pecahan Batu Bata, Serbuk Kayu, Dan Lain-Lain Sebagai Pengganti
Media Tanah.
Teknik Larutan Statis Telah Lama Dikenal, Yaitu Sejak Pertengahan Abad Ke-
15 Oleh Bangsa Aztec. Pada Teknik Ini, Tanaman Disemai Pada Media Tertentu Bisa
Berupa Ember Plastik, Baskom, Bak Semen, Atau Tangki. Larutan Biasanya Dialirkan
Secara Pelan-Pelan Atau Tidak Perlu Dialirkan. Jika Tidak Dialirkan, Maka Ketinggian
Larutan Dijaga Serendah Mungkin Sehingga Akar Tanaman Berada Di Atas Larutan,
Dan Dengan Demikian Tanaman Akan Cukup Memperoleh Oksigen. Terdapat Lubang
Tanaman. Bak Yang Tembus Pandang Bisa Ditutup Dengan Aluminium Foil, Kertas
Akuarium. Larutan Bisa Diganti Secara Teratur, Misalnya Setiap Minggu, Atau
Apabila Larutan Turun Dibawah Ketinggian Tertentu Bisa Diisi Kembali Dengan Air
Atau Larutan Bernurtrisi Yang Baru.Teknik Larutan Alir Adalah Suatu Cara Bertanam Hidroponik Yang
Dilakukan Dengan Mengalirkan Larutan Nutrisi Secara Terus Menerus Dari Tangki
Besar Melewati Akar Tanaman. Teknik Ini Memiliki Pengaturan Yang Mudah Karena
Suhu Dan Larutan Bernutrisi Dapat Diatur Dari Tangki Besar. Salah Satu Teknik Yang
Banyak Dipakai Dalam Cara Teknik Larutan Alir Adalah Teknik Lapisan Nutrisi Atau
Dikenal Sebagai Nft (Nutrient Film Technique). Teknik Ini Menggunakan Parit
Buatan Yang Terbuat Dari Lempengan Logam Tipis Anti Karat, Dan Tanaman Disemai Di
Parit Tersebut. Di Sekitar Saluran Parit Tersebut Dialirkan Air Mineral Bernutrisi
Sehingga Sekitar Tanaman Akan Terbentuk Lapisan Tipisyang Dipakai Sebagai Makanan Tanaman. Parit Dibuat
Dengan Aliran Air Yang Sangat Tipis Lapisannya
Sehingga Cukup Melewati Akar Dan Menimbulkan Lapisan Nutrisi Disekitar Akar Dan
Berupa Kerikil, Pasir, Arang Sekam, Batubata, Dan Media Lainnya Yang Disetrilkan
Pemberian Nutrisi Dilakukan Dengan Teknik Mengairi Media Tersebut Dengan Pipa
Dari Air Larutan Bernutrisi Yang Ditampung Dalam Tangki Atau Tong Besar.
2.1.2 Teknik Hidroponik Sistem Sumbu (Wick)
Teknik Hidroponik System Terapung Ini Salah Satu Sistem Hidroponik Yang
Paling Sederhana Sekali Dan Biasanya Digunakan Oleh Kalangan Pemula. Sistem Ini
Termasuk Pasif, Karena Tidak Ada Bagian-Bagian Yang Bergerak. Nutrisi Mengalir Ke
2.2 Kangkung
Herba Atau Semak Berkayu, Kebanyakan Merayap Atau Membelit, Daun Tunggal,
Familia Ini Memiliki Sekitar 50 Genera Dan Lebih Dari 1200 Spesies, Di Mana 400
Tubuhnya Di Atas Permukaan Air Dan Akarnya Tertanam Di Dasar Air, Mempunyai
Rongga Udara Dalam Batang Atau Tangkai Daun Sehingga Tidak Tenggelam Dalam Air
Dan Daun Muncul Ke Permukaan Air. Anggota Genus Ipomoea Yang Banyak Dikenal
Antara Lain Ipomoea Aquatica Forsk. (Kangkung Air) Dan Ipomoea Reptans Poir.
Ujung Agak Tumpul, Berwarna Hijau Tua, Bunga Putih Kekuningan/KemerahMerahan. I. Reptans Memiliki
Daun Panjang, Ujung Agak Runcing, Warna Hijau
Menjadi Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir.) Dan Kangkung Air (Ipomea
Aquatiqa Poir.). Akan Tetapi, Jumlah Varietas Kangkung Darat Lebih Banyak
Terbagi Menjadi Varietas Sumenep Dan Varietas Biru. Secara Alamiah, Kangkung
Ini Dapat Ditemukan Di Kolam, Rawa, Sawah, Dan Tegalan. Tumbuhnya Menjalar Dengan Banyak Percabangan.
Sistem Perakarannya Tunggang Dengan CabangCabang Akar Yang Menyebar Ke Berbagai Penjuru. Tangkai
Daun Melekat Pada
Terompet. Bentuk Buahnya Bulat Telur Dan Di Dalamnya Berisi 3 Butir Biji.
Perbedaan Antara Kangkung Darat Dan Kangkung Air Hanya Terletak Pada Warna
Darat Berbunga Putih Bersih. Perbedaan Lainnya Pada Bentuk Daun Dan Batang.
Kangkung Air Berbatang Dan Berdaun Lebih Besar Daripada Kangkung Darat. Warna
Banyak Bijinya Daripada Kangkung Air, Itu Sebabnya Kangkung Darat Diperbanyak
MAKALAH HIDROPONIK
OLEH : STIVEN
KELAS X BDP
TP : 2022 / 2023