Anda di halaman 1dari 9

Laporan Progress Komponen II

Perbaikan Ekosistem Pesisir untuk Ketahanan Masyarakat


dan Alternatif Lokasi Sumber Penangkapan Ikan

A. Pendahuluan

Pada quartal kedua yang lalu program berfokus pada pembentukan kelompok pemuda serta
penguatan secara legalitas di pemerintahan negeri. Tujuan dari perbaikan ekosistem pesisir
adalah sebagai usaha untuk menjadikan daerah pesisir sebagai daerah yang produktif untuk
alternatif pendapatan nelayan, karena kondisi pesisir di ketinggian negeri saat ini berdasarkan
hasil survei pemantauan kondisi terumbu karang di ketiga negeri didapati banyak kerusakan
terumbu karang dengan berbagai kategori kerusakan, kerusakan terumbu karang inilah yang
menyebabkan minimnya didapati ikan Karang yang selama ini menjadi tangkapan utama bagi
nelayan. Usaha perbaikan ekosistem pesisir melibatkan peran kelompok pemuda di ketiga negeri
dengan berbagai kegiatan yang diinisiasi bersama secara partisipatif. Di antara kegiatan yang
telah diusulkan pada beberapa pertemuan sebelumnya adalah kegiatan yang bersifat konservatif
seperti pembersihan pantai dan dasar laut dari sampah dan mengatasi kerusakan terumbu
karang sebagai rumah untuk berbagai jenis biota laut dan ikan Karang. Sebagai komitmen dari
kelompok Pemuda yang mempunyai Komitmen yang sama untuk menjaga pesisir maka
kelompok Pemuda tersebut menyatakan tergabung di dalam beberapa komunitas yang telah
dibentuk dan disahkan oleh pemerintah negeri yaitu kelompok Pemuda Papea, kelompok
Pemuda Ma’a Ite Hanu dan kelompok pemuda Kame’e.

Dan pada kuartal ketiga kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan ekosistem pesisir untuk
ketahanan masyarakat dan alternatif lokasi sumber penangkapan ikan mulai berfokus pada
kegiatan rehabilitasi terumbu karang dengan mencanangkan beberapa kegiatan yaitu pelatihan
dan sertifikasi selam scuba rekreasi Yang bertujuan memberikan pembekalan keterampilan untuk
anggota kelompok Pemuda yang akan melakukan rehabilitasi terumbu karang di pesisir ketiga
negeri secara berkelanjutan. Setelah anggota kelompok Pemuda mendapatkan pelatihan
keterampilan selam suku berekreasi, anggota kelompok mulai merencanakan pembuatan
artificial reef sebagai metode rehabilitasi terumbu karangDan sekaligus menjadi rumah ikan atau
fish apartemen dengan harapan setelah dilakukan rehabilitasi terumbu karang akan
mengembalikan ekosistem pesisir seperti sedia kala.

Kegiatan kelompok pemuda tidak hanya berhenti di sana, pemuda juga merencanakan pelatihan
kewirausahaan seperti pengembangan usaha olahan hasil perikanan yang bertujuan
mengedukasi masyarakat untuk dapat memaksimalkan potensi sumber perikanan yang selama
ini berlimpah namun belum banyak dikembangkan oleh masyarakat karena selama ini
mengandalkan penjualan ikan segar di pasar. Dengan adanya pelatihan usaha olahan ikan atau
diversifikasi produk perikanan diharapkan menjadi value edded Hasil tangkapan nelayan. Selain
itu pelatihan ini juga menimbulkanJiwa kewirausahaan dan memberikan kesadaran bagi
kelompok Pemuda akan besarnya potensi sumber daya alam di daerah mereka. Dengan adanya
beberapa kegiatan kepemudaan yang selama ini di diinisiasi secara bersama kelompok pemuda
ketiga negeri secara sukarela menggabungkan diri dalam forum Komunikasi bersama dengan
membentuk kelompok Pele Pesisir dengan tujuan mempererat kerjasama antar kelompok
Pemuda ketiga negeri, ini merupakan capaian yang positif bagi hubungan Pemuda ketiga negeri
untuk meminimalisir potensi konflik sosial yang selama ini sering terjadi karena kenakalan remaja
melalui kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan secara bersama.

1
B. Kegiatan
1. Sertifikasi Selam Open Water
Pelatihan sertifikasi selam ini dilaksanakan bekerja sama dengan Ambon Dive Explore yang mendapat
lisensi pendidikan selam dari Scuba School international (SSI), jenis lisensi yang dikeluarkan adalah
jenis open water scuba diving yang dapat melakukan penyelaman rekreasi dan eksplorasi bawah
lautPada kedalaman maksimal 16 meter, sehingga para peserta yang telah lulus pelatihan sertifikasi
Islam ini memiliki kemampuan keterampilan sekaligus lisensi dalam kegiatan pemandu wisata,
kegiatan penelitian, bersih laut, rehabilitasi terumbu karang. Selain itu peserta dibekali juga
pengetahuan tentang dampak dari perubahan iklim terhadap perubahan ekosistem pesisir Dan
keterampilan melakukan pendataan karang dan ikan karang.

Pelatihan dan sertifikasi selam scuba open water dilakukan pada bulan Maret yang lalu dan diikuti
oleh 12 pemuda dari ketiga negeri, Pemuda ketiga berasal dari tiga kelompok Pemuda yang telah
dibentuk sebelumnya, awalnya masing-masing negeri mengutus lima orang perwakilan sebagai
peserta pelatihan selam, namun setelah dilakukan pengecekan fisik peserta satu hari sebelum
dilakukan ada beberapa calon peserta yang tidak diizinkan untuk mengikuti Dikarenakan kondisi fisik
yang tidak memungkinkan untuk mengikuti pelatihan.

selama 7 hari yang Terdiri dari tiga tahapan, materi ruang latihan keterampilan kolam dan latihan
perairan terbuka. Diawali dengan pengecekan kondisi fisik dan kesehatan seluruh peserta yang
dilanjutkan dengan penyampaian materi dasar Pengenalan peralatan scuba, Pengetahuan dasar
menyelam Dengan metode aktif learning dilanjutkan dengan pelatihan menyelam di perairan
terbatas di kolam renang Poltek Ambon pada hari kedua. Pelatihan hari ketiga dilanjutkan praktek
menyelam di perairan terbuka dekat pantai, peserta diberikan kesempatan secara bergantian untuk
langsung mempraktikkan kemampuan masing-masing peserta langsung di perairan terbuka pada
kedalaman 8 meter dengan dipandu oleh pelatih.

Peserta berfoto bersama pelatihan selesai


praktik penyelaman di perairan terbuka tempat
akan dilakuka rehabilitasi terumbu karang

Pelatih dan peserta melakukan persiapan


sebelum mengikuti pelatihan selam

Peserta selam bersama pendamping (budy)


praktik menyelam open water pada kedalaman
12 meter

2
Peserta yang telah dilatih perwakilan dari muda-mudi ketiga negeri diharapkan menjadi local
Champion atau motor penggerak berbagai kegiatan dan usaha merehabilitasi terumbu karang dan
menjaga pesisir negeri dari kerusakan. Terkait dengan Rehabilitasi terumbu karang, peserta yang
telah dilatih menyusun strategi untuk melakukan penanaman terumbu karang buatan atau artificial
di wilayah pesisir ketiga negeri di mana berdasarkan hasil survei terdapat 12 hektar wilayah yang
membutuhkan usaha rehabilitasi. Dari ketiga negeri yang banyak mengalami kerusakan adalah pesisir
Negeri Lima karena dampak dari sedimentasi akibat banjir air bah Dam Wai Ela beberapa tahun yang
lalu, selain itu kerusakan terjadi akibat kebiasaan nelayan menggunakan bom untuk menangkap ikan
di masa lalu. Di perairan negeri Ureng kondisi terumbu karang memiliki kondisi yang berbeda
dimana terumbu karang dalam kondisi yang masih cukup baik hanya saja memiliki stok ikan yang
sangat minim karena Karena kondisi perairan yang kurang subur, sama halnya dengan perairan negeri
Assilulu Kondisi terumbu karang masih cukup baik namun tidak sebanding dengan kondisi ikan
Karena banyak ditemukan sampah yang menempel pada terumbu karang menyebabkan perairan
tidak subur dan kebiasaan nelayan menangkap ikan dengan cara memanah dan menggunakan
tabung. Dengan berbagai kondisi terumbu karang tersebut maka usaha rehabilitasi akan dilakukan
intervensi yang berbeda, dari 500 titik artificial yang akan dibuat 50% akan dialokasikan di perairan
Negeri Lima. Selain itu kelompok Pemuda juga akan melakukan restocking perairan dengan
meletakkan indukan atau bibit ikan Karang di lokasi yang akan direhabilitasi.

Terumbu karang kelompok pemuda ini juga akan melakukan pemetaan potensi Wisata bawah laut
dan bersinergi dengan pemerintah untuk merencanakan pengelolaan potensi wisata tersebut,
Dengan melibatkan berbagai stakeholder di pemerintah negeri maupun pemerintah Kabupaten dan
provinsi.

2. Pelatihan Usaha Olahan Ikan

Sebagai usaha menumbuhkan jiwa kewirausahaan untuk anggota kelompok pemuda, untuk
mendukung kemandirian kelompok dan juga melatih kebersamaan dari setiap anggota kelompok
pemuda, dilakukan pengolahan dan pengembangan hasil produksi perikanan tangkap ikan dalam
bentuk produksi kerupuk ikan. Pelatihan pertama yang dilakukan bersama kelompok pemuda Ma’a
Ite Hanu Pada bulan maret yang lalu adalah pelatihan pengolahan kerupuk ikan, sebagai pelatih
kelompok Pemuda mengundang anggota TNI BKO Yang beberapa kali mensosialisasikan pengolahan
kerupuk ikan tuna di negeri Ureng. Muncul ide pengolahan kerupuk ikan berasal dari keinginan ketua
kelompok Pemuda untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dan semangat mandiri setiap anggotanya,
karena selama ini pemuda di negeri orang lebih banyak mengandalkan usaha penangkapan ikan
dengan bergabung menjadi Masnait pada kelompok jaring bobo, Padahal Mereka masih sangat
banyak memiliki waktu luang yang bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif.

Pelatihan pengolahan Kerupuk ikan Diawali dengan pemaparan singkat oleh Bapak Ali Kodri
komandan pos TNI BKO terkait dengan peluang usaha kerupuk ikan dan strategi pemasarannya.
Menurut Bapak Ali di negeri Ureng Sangat besar Potensi perikanan yang selama ini menjadi
pendapatan utama, namun potensi tersebut masih sangat kurang untuk di eksplorasi, karena Selama
ini nelayan hanya mengandalkan penjualan dari perikanan tangkap atau ikan segar ke pasar, Begitu
juga dengan jibu jibu yang selama ini memang berprofesi sebagai pedagang ikan keliling menjajakan
hanya ikan segar kalaupun ada pengolahan pengolahan tersebut Hanya berupa ikan asap yang diolah
secara tradisional. Di sinilah peran pemuda sangat dibutuhkan untuk memberikan inovasi dan
diversifikasi produk turunan olahan ikan agar memberikan nilai tambah bagi nelayan, Salah satu cara
untuk meningkatkan nilai hasil tangkapan ikan adalah dengan mengolah menjadi produk yang

3
bernilai ekonomis tinggi dan menyajikan dengan baik produk tersebut agar dapat diterima oleh
pasar. Potensi pasar terbuka sangat luas Jika para pemuda dan pemudi mau belajar dan berinovasi
dengan cara mengamati meniru dan memodifikasi produk-produk yang ada dan bisa ditemukan di
warung-warung, pasar dan toko oleh-oleh. Tentu hal tersebut bukan hal yang mudah namun dengan
adanya pendampingan yang akan dilakukan oleh Harmoni Alam Indonesia (HAI) selama 3 tahun ke
depan sangat mungkin untuk menjadikan teman-teman pemuda mengembangkan usaha olahan
kerupuk ikan.

Kolaborasi kelompok pemuda Ma’a Ite Hanu


dengan TNI BKO dalam Pelatihan pengolahan
kerupuk ikan

Praktik pengolahan kerupuk ikan dipandu oleh


Bapak Agus

Setelah disampaikan paparan tentang peluang usaha dan pemasaran oleh Bapak Ali Qordi, materi
dilanjutkan oleh bapak Agus memberikan materi terkait dengan bahan-bahan dan peralatan yang
dibutuhkan dalam pengolahan kerupuk ikan. Peserta yang mengikuti praktek pengolahan kerupuk
ikan tidak hanya terdiri dari kelompok pemuda-pemudi namun juga diikuti oleh kelompok
perempuan dan ibu-ibu di negeri Ureng, kurang lebih 20 peserta yang tergabung dalam pelatihan
pengolahan kerupuk ikan dapat bekerja sama dengan baik terlihat dari pembagian tugas antara laki-
laki dan perempuan. Bahan dasar ikan yang digunakan untuk pengolahan kerupuk ikan pada
pelatihan tersebut adalah ikan tongkol dan tuna, Kedua jenis ikan ini dipilih karena potensi sumber
daya ikan di negeri orang yang berlimpah sehingga bahan dasar mudah untuk didapatkan.

Sebenarnya pelatihan pengolahan kerupuk bukan hal yang baru dilakukan oleh kelompok pemuda
dan ibu-ibu di negeri Ureng, namun Pelatihan selama ini belum ditindaklanjuti oleh peserta sampai
menjadi bisnis utama atau sampingan, karena belum adanya pendampingan yang intensif oleh
berbagai pihak termasuk dukungan dari pemerintah negeri. Padahal di warung atau kios yang ada di
negeri ureng Seringkali didapati pedagang menjual kerupuk ikan namun dari daerah lain, Potensi
inilah yang selama ini sebenarnya tidak dilihat oleh masyarakat atau Karena kurangnya pengetahuan
dan keterampilan dalam mengolah ikan menjadi kerupuk.

Tindak lanjut dari pelatihan ini adalah kelompok Pemuda akan membentuk kelompok-kelompok kerja
yaitu kelompok produksi, kelompok pemasaran, pengemasan dan Pendistribusian. Namun sebelum
Itu kelompok Pemuda Akan terus melatih pembuatan kerupuk ikan sampai dengan mendapatkan
rasa dan komposisi bahan kerupuk ikan yang lezat. Bersama HAI Kelompok Pemuda akan
menginisiasi pelatihan pemasaran produk online, mendesain kemasan yang menarik, Dengan
harapan Produk kerupuk ikan yang akan diberi label kerupuk ikan ajusta ini dapat dipasarkan secara
luas tidak hanya di dalam kampung tapi juga Tawarkan ke minimarket atau fresh market yang ada di

4
Kota Ambon, tentunya setelah mendapatkan izin PIRT, dengan harapan ketika usaha olahan ikan
berkembang usaha ini akan menjadi usaha kelompok yang akan mendukung kegiatan konservasi dan
rehabilitasi terumbu karang secara berkelanjutan.

3. Pelatihan Pembuatan Artificial Reef

Pembuatan artificial reef Akan dilakukan secara bertahap oleh pemuda ketiga negeri, Sebelum
melakukan pembuatan artificial reef Kelompok Pemuda terlebih dahulu dilatih untuk membuat
struktur beton dan membuat cetakan Artificial reef, Maka pada bulan Mei dilakukan pelatihan
dengan melibatkan Perwakilan setiap kelompok pemuda di ketiga Negeri. Struktur beton yang
dibuat sebagai artificial reef adalah beton berbentuk kubus terdiri dari dua belas rangka, selain
menjadi substrat bagi calon terumbu karang berkembang biak juga sekaligus akan menjadi rumah
bagi ikan karang sebagai tempat berlindung dan memijah serta berkembang biak Hasil yang
diharapkan semakin banyak biota laut yang akan mendapat perlindungan dengan adanya artificial
reef maka perlahan-lahan aplikasi pesisir kembali pada kondisi 10 atau 15 tahun yang lalu Di mana
masyarakat dengan sangat mudah mendapatkan ikan di pesisir pantai mereka.

Awalnya kelompok Pemuda menginisiasi rehabilitasi terumbu karang dengan menggunakan metode
transplantasi, yaitu menggunakan rak besi atau meja besi yang kemudian diikat dengan patahan
terumbu karang dari tempat lain yang lebih subur kemudian ditransplantasikan ke tempat lokasi yang
kondisi Terumbu karangnya buruk. Namun atas saran dari dinas Kelautan dan Perikanan provinsi
Maluku setelah melakukan beberapa kali konsultasi metode tersebut kurang disarankan karena dapat
memberikan resiko pada koloni terumbu karang yang masih baik, Sehingga kelompok Pemuda
menginisiasi atau mengusulkan rehabilitasi menggunakan metode terumbu karang buatan atau
artificial reef Di mana metode tersebut hanya menggunakan media batu atau beton yang dibuat
sebagai Substrat dari calon terumbu karang yang menempel pada beton dan juga sekaligus akan
langsung menjadi tempat menempel berbagai biota laut seperti siput, Bintang laut Dan berbagai
jenis tumbuhan laut yang akan memicu cepat pertumbuhan dan perkembangan terumbu karang itu
sendiri, Adanya terumbu karang buatan tersebut juga akan mengundang ikan-ikan untuk bersarang
ditumpukan beton tersebut seperti halnya fish apartemen. Metode ini dirasa sangat cocok dengan
kondisi perairan yang ada di ketika negeri karena beberapa lokasi Yang akan direhabilitasi kondisi
Terumbu karangnya sangat hancur dan hanya menyisakan puing-puing pasir seperti di perairan
Negeri Lima. Kelebihan dari metode ini juga pembuatan dan bahannya yang lebih ekonomis dan
efisien, keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat terumbu karang buatan dengan beton juga
lebih mudah untuk dipelajari dari pada membuat Rak besi sebagai substrat atau media transplantasi
dibutuhkan keterampilan mengelas dan peralatan yang tidak mudah.

Setelah beberapa kali melakukan percobaan sejak bulan April yang lalu, Kelompok Pemuda
memutuskan membuat model terumbu karang buatan yang berbentuk bingkai kubus berukuran 40 X
40 cm. Struktur tersebut akan mudah untuk dibawa ke atas kapal ketika dilakukan proses penurunan
dikarenakan beban yang tidak terlalu berat, Selain itu bentuk kubus sangat cocok untuk menjadi
rumah ikan dan cocok di perairan yang berarus seperti di ketiga negeri Karena konstruksi ini akan
mudah dilewati arus pada celah-celah rongga bingkai kubus.

Pada beberapa kali percobaan nampak kelompok Pemuda telah dengan baik membuat beton karang
buatan kubus terumbu, Karena HAI Telah menyiapkan cetakan beton kubus sehingga pemuda hanya
cukup mempelajari komposisi semen pasir dan batu koral yang tepat dan merakit rangka besi dari
beton kubus tersebut. Sehingga pada bulan Juni yang akan datang kelompok Pemuda sudah siap
untuk membuat 500 terumbu karang buatan secara bertahap setiap bulannya sampai dengan target
pengerjaan pada akhir tahun 2023.

5
Uji coba pembuatan meja transplantasi sebagai
substrat terumbu karang oleh kelompok
pemuda ketiga negeri.

Rancangan struktur Artificial reef berbentuk


rangka beton kubus

Rancangan struktur Artificial reef berbentuk


rangka beton kubus

4. Pembentukan Komunitas Pele Pesisir

Adanya Interaksi yang baik antar kelompok Pemuda selama proses pelatihan selam rapat dan tukar
pendapat perencanaan program rehabilitasi pesisir dan terumbu karang membuat kesamaan
pemikiran antara anggota kelompok untuk membuat sebuah forum bersama lintas tiga negeri
sebagai media untuk berkoordinasi dan belajar bersama terkait dengan pengembangan potensi
sumber daya manusia dan sumber daya alam di ketiga negeri. Tentu hal ini adalah capaian yang
positif bagi hubungan pemuda-pemudi di ketiga negeri karena selama ini banyak terjadi konflik dan
permasalahan antar desa dipicu oleh pemuda, Dan selama ini belum pernah ada kegiatan yang
dilakukan secara bersama-sama dan diinisiasi oleh kelompok pemuda ketiga negeri Termasuk
membicarakan Isu-isu lingkungan sosial dan perekonomian masyarakat. Dengan adanya Forum lintas
kelompok pemuda ketiga negeri harapannya akan meminimalisir konflik-konflik sosial di masa yang
akan datang, Maka dengan dukungan HAI, Forum tersebut dibentuk dan dinamai dengan sebutan
Pele Pesisir Yang artinya adalah menjaga pesisir negeri, adapun visi misinya adalah Membuat
kegiatan-kegiatan yang produktif khususnya berkaitan dengan rehabilitasi terumbu karang yang
merupakan agenda terdekat komunitas ini.

6
Komunitas Pele Pesisir terdiri dari perwakilan
pemuda pemudi Negeri Lima, Ureng dan
Assilulu diharapkan menjadi wadah bersama
menginisiasi kegiatan yang positif dan
produktif untuk lingkungan, ekonomi dan sosial

Kepengurusan forum pele pesisir terdiri dari Perwakilan masing-masing pemuda dari ketiga negeri,
maka forum ini akan sangat efektif untuk mengambil keputusan yang memerlukan pertimbangan dari
masing-masing kelompok pemuda. Salah satu program yang diinisiasi oleh kelompok muda secara
bersama di dalam forum tele pesisir adalah akan melakukan restocking perairan di lokasi peletakan
terumbu karang buatan nantinya, Restocking perairan tersebut akan mengundang berbagai
stakeholder khususnya Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon yang selama ini mengembangkan
berbagai jenis ikan Karang di laboratorium mereka.

Pembentukan forum pele pesisir ini tergolong baru yang harapannya akan terus berkembang dengan
adanya inisiatif-inisiatif yang datang dari kelompok-kelompok pemuda dari ketiga negeri terkait
dengan isu lingkungan, ekonomi dan kemasyarakatan serta bertindak nyata melakukan berbagai aksi
Memperkuat kemampuan nelayan dan masyarakat pesisir untuk beradaptasi menghadapi dampak
dari perubahan iklim yang selama ini Meski dirasakan namun tidak disadari oleh masyarakat ketika
negeri, Maka Tugas dari forum pilih Pesisir Ini Juga akan mendorong kampanye kampanye positif
untuk menyadarkan berbagai pihak akan dampak dari perubahan iklim dan sudah seharusnya
masyarakat juga memikirkan adaptasi yang perlu dilakukan untuk tetap bertahan pada kondisi iklim
yang saat ini telah banyak perubahan. Untuk itu kelompok pele pesisir akan membekali anggotanya
Dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan membuat media kampanye baik secara online
maupun Konvensional agar lebih mudah menyuarakan gerakan visi dan misi dari adanya komunitas
pelepasir ini ke penjuru negeri, Maka beberapa kelompok Pemuda telah menginisiasi pelatihan-
pelatihan pembuatan konten dan literasi Yang akan dilakukan kemudian, Seperti pembuatan media
sosial, website, memproduksi video Infografis serta papan informasi di tempat-tempat tertentu
Sebagai ajakan Serta himbauan Kepada masyarakat Untuk menjaga lingkungan. Pada pesisir juga
akan melakukan pendekatan kepada pemerintah negeri untuk membuat peraturan-peraturan atau
titah atau maklumat dari raja yang dapat mendukung kegiatan pelestarian lingkungan di negeri.

C. Capaian Progres

Capaian Keterangan Tindak Lanjut


1. Rehabilitasi Pesisir
a. Dua belas pemuda terlatih Kemampuan peserta Membagikan pengalaman dan
melakukan penyelaman melakukan pengetahuan dasar kepada
perairan terbuka penyelaman rekreasi, anggota pemuda yang lainnya.
pemandu wisata,
eksplorasi, penelitian
dan pemantauan
bawah laut

7
b. Pemuda terlatih melakukan Kemampuan yang Dilakukan latihan rutin dan
proses transplantasi terumbu dikuasu teknik berbagi pengetahuan
karang mengambil bibit keterampilan kepada pemuda
transplantasi, yang lain
mengikat bibit pada
media substrat dan
melakukan peletakan
meja transplantasi
c. Pemuda terlatih membuat Pengetahuan dan Dilakukan latihan rutin dan
artificial reef degan struktur keterampilan teknis berbagi pengetahuan
beton rangka kubus membuat serta keterampilan kepada pemuda
merencanakan yang lain
struktur artificial reef
d. Kelompok pemuda memiliki Kesadaran muncul Mengajak masyarakat untuk
wawasan dan kesadaran dengan adanya peduli terhadap lingkungan
tentang menjaga kebersihan kegiatan bersih pantai dengan Melakukan kampanye
lingkungan pesisir dan terumbu dan semangat belajar dan kegiatan melibatkan
karang merehabilitasi masyarakat umum
terumbu karang
2. Memajukan ekonomi alternatif dengan mengembangkan usaha olahan perikanan
a. Pelatihan pengolahan kerupuk Masih perlu berlatih untuk
ikan mendapatkan olahan kerupuk
yang pas agar dapat diterima
pasar
b. Pelatihan kewirausahaan Diagendakan untuk beberapa
pelatihan manajemen usaha,
pengemasan dan pemasaran
3. Penguatan Dukungan Stake Holder
a. Penyampaian program-program Kegiatan rehabilitasi Koordinasi teknis pelaksanaan
pemuda ke Dinas Kelautan terumbu karang rehabilitasi
Perikanan Provinsi
b. Permohonan dukungan Dukungan kegiatan Koordinasi rencana agenda
rehabilitasi terumbu karang pencanangan awal pencanangan bersama bapak
kepada Pemerintah Kabupaten program Bupati Maluku Tengah
c. Permohonan dukungan Penyampaian proposal
restocking perairan kepada permohonan bibit dan indukan
BPBL Ambon ikan.
d. Bekerjasama dengan Peraturan yang pernah Melakukan konsultasi terus
Pemerintah Negeri dan Saniri disampaikan terkait menerus kepada berbagai
Negeri mendorong peraturan sasi wilayah pesisir pihak
mendukung kegiatan khususnya wilayah
rehabilitasi terumbu karang dan rehabilitasi dan
menjaga pesisir dari kerusakan peraturan membuang
sampah

8
D. Pembelajaran

Kendala Deskripsi Mitigasi


Belum semua anggota dapat Masih ada sekat antara Selalu mendorong kegiatan
bekerjasama dalam kelompok kelompok pemuda karena -kegiatan positif untuk
berbagai hal yang terjadi menumbuhkan
pada masa lalu seperti kebersamaan dalam
perselisihan antar Negeri kelompok
Ureng dan Assilulu
Organisasi kepemudaan Karang Organisasi kepemudaan Memperkuat peran
Taruna Negeri tidak berjalan sebenarnya telah dibentuk pengurus organisasi
oleh Raja atau kepala desa pemuda yang ada dengan
seperti halnya karang mengusulkan program
taruna namun tidak kepada ketua pemuda dan
berjalan dan tidak mengajak struktur
mempunyai program dibawahnya untuk
berkolaborasi

E. Penutup

Demikian laporan progres kegiatan komponen 2 kegiatan kelompok pemuda.

Anda mungkin juga menyukai