Anda di halaman 1dari 21

PENYUSUNAN LAPORAN DAN DISEMINASI

INFORMASI

DOSEN PENGAMPU :

Dr. DEMSA SIMBOLON, SKM, MKM

DISUSUN OLEH : DIII GIZI 2B


KELOMPOK 12

1. APRIWANTI LESTARI
2. JESIKA DARMAYANTI
3. RAHMA SARITA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN DIII GIZI
TAHUN 2023
PERTEMUAN 12
PENYUSUNAN LAPORAN DAN DISEMINASI INFORMASI

A. Pendahuluan

1. Sasaran Pembelajaran
Makalah Ini ditujukan kepada mahasiswa jurusan gizi semester 4.
2. Tujuan pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa mampu memahami
Penyusunan Laporan dan Diseminasi Informasi
Tujuan Khusus
Setelah proses belajar mengajar, mahasiswa mampu menjelaskan dan
memahami tentang :
a. Jenis-jenis laporan
b. Diseminasi informasi hasil survei
c. Pemanfaatan informasi hasil survei
3. Petunjuk belajar mahasiswa, penjelasan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan mahasiswa dalam mempelajari materi ini.
Membuat makalah, membuat PowerPoint, mengikuti
presentasi, diskusi, dan tanya jawab.

B. Materi
1. Jenis-jenis laporan
a. Laporan berdasarkan Waktu, Laporan berdasarkan waktu terbagi
menjadi dua laporan spesifik, yaitu laporan insidental dan laporan
berkala.
1) Laporan insidental, yaitu sebuah laporan yang dibuat jika
dibutuhkan. Misalnya, terjadi masalah tak terduga dan untuk
penyelesaiannya harus ada informasi yang rinci tentang masalah
tersebut. Agar segera selesai, maka laporan insidental itu pun
harus segera dibuat.
2) Laporan berkala adalah sebuah laporan yang disusun secara
rutin atau periodik dalam jangka waktu tertentu. Misalnya,
seperti laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan dan
laporan tahunan.
Sebagai contoh, laporan kegiatan karyawan setiap bulan.
Laporan kegiatan ini mengacu pada ringkasan kegiatan yang
dilakukan para karyawan selama periode waktu tertentu (satu
minggu atau satu bulan). Laporan semacam ini memberikan
rincian tentang kinerja karyawan, jumlah proyek yang berhasil
diselesaikan dan sedang ditangani, pemasukan dan pengeluaran,
jumlah klien atau pelanggan, dan sebagainya.
b. Laporan berdasarkan Sifat Laporan berdasarkan sifat juga terbagi
menjadi dua jenis. Ada laporan yang bersifat biasa dan laporan
penting.
1) Laporan biasa adalah sebuah laporan yang isinya bersifat biasa
dan tidak rahasia, sehingga apabila laporan tersebut terbaca oleh
orang lain tidak akan menimbulkan dampak negatif.
2) Kebalikan dari laporan biasa. Laporan penting ini tentunya
sebuah laporan yang isinya berisi hal penting dan bersifat
rahasia, sehingga laporan jenis ini hanya boleh diketahui oleh
orang-orang tertentu saja yang menjadi tujuan pelaporan
tersebut.
c. Laporan Berdasarkan Penyampaiannya Berbeda dengan dua jenis
laporan sebelumnya. Laporan jenis ini lebih berfokus pada cara
pengungkapannya. Terdapat tiga jenis laporan berdasarkan
penyampaiannya.
1) Laporan lisan adalah sebuah laporan yang disampaikan secara
lisan atau secara langsung.
2) Laporan tertulis adalah sebuah laporan yang disampaikan secara
tertulis seperti memo, surat, dan naskah.
d. Laporan visual adalah sebuah laporan yang disampaikan melalui
penglihatan. Contoh laporan visual yaitu laporan melalui media
power point dalam presentasi.
e. Laporan berdasarkan bentuk, Meski terkesan mirip dengan jenis
laporan berdasarkan penyampaiannya. Laporan dengan jenis yang
satu ini berfokus pada bentuk laporannya itu sendiri. Ada tiga jenis
laporan berdasarkan bentuknya.
1) Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis
menggunakan memo. Karena berbentuk memo, isi laporannya
tentu sangat pendek. Biasanya laporan ini digunakan untuk
kepentingan internal dan dilakukan antar pimpinan atau pejabat.
2) Laporan berbentuk surat adalah sebuah laporan yang dibuat
secara tertulis dalam bentuk surat. Isi dari laporan berbentuk
surat ini, yaitu antara satu hingga empat halaman. Contoh
laporan berbentuk surat, misalnya laporan jumlah siswa yang
keluar dari sekolah.
3) Laporan berbentuk naskah adalah sebuah laporan yang
disampaikan dalam bentuk naskah, baik itu dalam bentuk naskah
pendek ataupun panjang. Contoh laporan berbentuk naskah yaitu
notulen rapat atau laporan kegiatan kepanitiaan.
f. Laporan Berdasarkan Isinya, Selain dari waktu, sifat, penyampaian,
maupun bentuknya. Karena laporan merupakan sumber informasi
dari banyak hal. Tentu ada juga jenis laporan berdasarkan isinya
yang terbagi menjadi lima jenis.
1) Laporan informatif adalah sebuah laporan yang hanya berisi
informasi saja.
2) Laporan analisis adalah sebuah laporan yang berisi tentang hasil
analisis secara mendalam.
3) Laporan kelayakan adalah laporan yang isi laporannya berisi
tentang hasil pemilihan, mana yang terbaik atau sebagai
penentuan kelayakan.
4) Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang isinya
tentang tanggung jawab atas tugas seseorang maupun kelompok
kepada atasan yang memberikan penugasan tersebut.
5) Laporan rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat
penilaian sekilas, tanpa adanya pembahasan lebih lanjut.

2. Diseminasi Informasi Hasil Survei


Di Indonesia surveilans diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa
surveilans kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan
terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau
masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk
memperoleh memberikan informasi guna mengarahkan tindakan
pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Sementara itu menurut The Centers for Disease Control (CDC)
surveilans adalah kegiatan pengumpulan, analisis dan interpretasi data
kesehatan secara sistematis dan terus-menerus, yang diperlukan untuk
perencanaan, implementasi, dan evaluasi upaya kesehatan masyarakat.
Hasil kegiatan pengumpulan data tersebut lalu dideseminasikan secara
tepat waktu kepada pihak yang berkepentingan.
Alur kegiatan surveilans secara lengkap dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar. 1 Alur Kegiatan Survailens
Komponen Kegiatan surveilans :
1. Pengumpulan data
2. Kompilasi, analisis dan interpretasi
3. Umpan balik dan diseminasi informasi
1. Pengumpulan data
a. Data harus jelas, tepat dan ada hubungan nya dengan penyakit.
b. Sebaiknya data rutin yang dicatat dalam sistem pencatatan
pelaporan
c. Jenis data : primer dan sekunder
Tujuan :
a. Menentukan kelompok risiko tinggi penyakit
b. Menentukan jenis agen dan karakteristiknya
c. Menentukan reservoir dari penyakit infeksi
d. Memastikan keadaan berlangsungnya transmisi
e. Mencatat kejadian penyakit secara keseluruhan
f. Dilakukan secara aktif ( data primer)dan pasif (data sekunder)
Secara aktif :
a. Data dikumpulkan oleh petugas
b. Berupa data kasus baru, data yang ditentukan dan data
tambahan .
Dilakukan bila :
a. Ada penyakit baru muncul dalam populasi
b. Penyakit baru ditemukan insidens meningkat
Secara pasif :
a. Data sekunder
Tergantung : Kecepatan, ketepatan, kebenaran dan
kelengkapan laporan yang dikirimkan.
b. Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan tujuan
surveilans
Sumber data Surveilans ( Lagmuir ) :
a. Pencatatan kematian
b. Laporan penyakit ( sumber terpenting )
c. Laporan KLB / Wabah
d. Pemeriksaan laboratorium
e. Penyelidikan peristiwa penyakit
f. Penyelidikan wabah
g. Survei penyakit
h. Penyelidikan tentang distribusi vektor dan reservoir
i. Penggunaan obat-obatan, sera dan vaksin
j. Keterangan tentang penduduk serta lingkungannya
k. RS, praktek umum, absen kerja, sekolah, SKRT.
2. Pengolahan, Analisis, Interpretasi
 Pertama dilakukan kompilasi data yang menghindari duplikasi dan
menilai kelengkapan
- secara manual buat master table
dengan komputer program epi info
- Sesuai tujuan sistem surveilans
- menurut orang, tempat dan waktu
 Analisis dan interpretasi
- Analisis sebaiknya oleh Tim
- Karakteristik data dan validasi data
 karakteristik data :
 Sumber pelaporan
 Tingkat pelapor
 Kelengkapan jumlah laporan
 Ketepatan waktu
 Kualitas
 Validasi data surveilans
“ seberapa jauh menggambarkan keadaan sebenarnya “
 Distribusi frekwensi dan tabulasi
 Analisis secara :
 Univariat : deskriptif ( Orang, tempat , waktu ) proporsi
 Bivariat : peta, grafik, tabel
 Harus dapat :
 Memahami kualitas data
 Mencari metode terbaik menarik kesimpulan
 Menarik kesimpulan berupa :
 Kecenderungan waktu
 Perbandingan kejadian pada populasi berbeda
 Interpretasi data
 Limit data :
 Underreporting
 Definisi kasus tdk konsisten
 Laporan kasus tidak terwakili
 Kegunaan :
 Identifikasi epidemi
 Identifikasi gejala baru
 Monitoring trend
 Evaluasi kebijakan
 Proyeksi kebutuhan mendatang
Penyelenggaraan surveilans kesehatan merupakan prasyarat
program kesehatan dan bertujuan untuk :
a. Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit,
dan faktor risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan
keputusan
b. Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan
terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya
c. Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah
d. Dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak yang
berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan.
Sementara itu konsep koordinasi, jejaring kerja, dan kemitraan
surveilans kesehatan seperti pada gambar berikut :

Gambar. 2

Dalam sub bab ini akan dibahas lebih detail tentang diseminasi
survailans kesehatan, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan
survailans secara utuh.
a. Pengertian Diseminasi Surveilans
Diseminasi adalah kegiatan menyebarluaskan informasi dari
pengumpulan data. Tujuannya adalah agar hasil pengumpulan data
epidemiologi tersebut dapat dimengerti, diterima dan dimanfaatkan.
Diseminasi informasi berguna untuk:
1) Dasar kebijakan.
2) Pengendalian penyakit/masalah kesehatan masyarakat.
3) Evaluasi program kesehatan.
Diseminasi informasi surveilans dapat dilakukan melalui
beberapa cara:
1) Menyampaikan informasi kepada unit yang membutuhkan
untuk dilaksanakan tindak lanjut.
2) Menyampaikan informasi kepada pengelola program sebagai
sumber data/laporan surveilans sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3) Memberikan umpan balik kepada sumber data dalam rangka
perbaikan kualitas data.
Diseminasi sebagai satu kesatuan penyelenggaraan surveilans
kesehatan dilakukan untuk menyebarkan informasi yang objektif,
terukur, dapat diperbandingkan antar waktu, antar wilayah, dan
antar kelompok masyarakat sebagai bahan pengambilan keputusan.
Informasi tersebut digunakan untuk pedoman untuk pengambilan
keputusan dalam hal :
1) Besaran masalah
2) Faktor risiko
3) Endemisitas
4) Patogenitas
5) Virulensi
6) Mutasi
7) Status klb/wabah
8) Kualitas pelayanan
9) Kinerja program
10) Dampak program
b. Sasaran diseminasi surveilans
Terdapat beberapa sasaran penerima informasi surveilans,
meliputi:
1) Sasaran prioritas nasional
2) Sasaran spesifik lokal atau daerah, bilateral, regional
3) Sasaran global
4) Sasaran program lain yang dapat berdampak terhadap
kesehatan
5) Sasaran instansi kesehatan pusat, provinsi, kabupaten/kota
6) Instansi kesehatan di pintu masuk negara.
c. Tahapan diseminasi informasi
Diseminasi informasi melalui beberapa tahapan, di antaranya :
1) Menetapkan informasi yang akan disosialisasi
2) Mendefinisikan sasaran informasi
3) Sasaran informasi
4) Memilih media komunikasi
5) Memasarkan informasi
6) Mengevaluasi dampak
d. Model diseminasi informasi
Ada beberapa model diseminasi informasi, antara lain :
1) Penyusunan laporan untuk pimpinan
2) Surat edaran
3) Laporan berkala
4) Forum pertemuan
5) Publikasi ilmiah
6) Buletin
7) Media sosial
Model penyajian data pada kegiatan diseminasi bermacam-
macam, diantaranya :
1) Tekstular
Diseminasi dengan menggunakan narasi.
Misalnya :
Berdasarkan riset SSGBI prevalensi stunting Indonesia tahun
2019 sebesar 27,7 %, sedangkan pada tahun 2021 menurut
laporan riset SSGI sebesar 24,4%.
2) Grafik Garis
Contohnya:
TREND ISPA
Gambar. 1
3) Grafik Batang
Contohnya :

Gambar. 2

e. Arah diseminasi informasi


Ada beberapa arah diseminasi informasi, antara lain :
1) Tingkat administrasi yang lebih tinggi untuk dasar kebijakan.
2) Tingkat administrasi yang lebih rendah atau pelapor sebagai
umpan balik
3) Instansi terkait dan masyarakat luas
f. Waktu penyebarluasan informasi
Waktu diseminasi ada beberapa pilihan, antara lain :
1) Rapat rutin
2) Rapat koordinasi
3) Pertemuan rutin warga masyarakat
3. Pamanfaatan Informasi hasil Survei
a. Frame pengumpulan data berikutnya
1) Updating lokasi/wilayah pendataan (perlunya sketsa peta
wilayah, dll)
2) Evaluasi variabel yang digunakan (apakah menggunakan
variabel skala ordinal, skala nominal, dll)
3) Coding variabel (pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup single
entry, pertanyaan tertutup multiple entry)
b. Penggunaan tools pengolahan data
1) paket program yang digunakan (visual foxpro ver 9.0, dll)
2) editing/coding
3) data entri
c. Aplikasi analisis
1) paket program yang digunakan (SPSS, Stata,dll)
SOAL – SOAL KASUS

1. Seorang karyawan membuat laporan kegiatan yang mengacu pada ringkasan


kegiatan yang dilakukan karyawan selama periode waktu satu bulan. Jenis
laporan yang dilakukan pada karyawan diatas adalah jenis laporan...
A. Laporan insidental
B. Laporan berkala
C. Laporan biasa
D. Laporan lisan
E. Laporan visual
Jawab : B
2. Berdasarkan riset SSGBI prevalensi stunting Indonesia tahun 2019 sebesar
27,7 %, sedangkan pada tahun 2021 menurut laporan riset SSGI sebesar
24,4%.contoh diatas merupakan desiminasi yang menggunakan...
A. Tabel
B. Tekstural
C. Narasi
D. Grafik
E. Tulisan
Jawab: C
3. Saat melakukan presentasi di kelas diawali dengan pembukaan, penyampaian
materi,di akhir presentasi Notulen menyampaikan hasil diskusi pada presentasi
tersebut. Penyampaian dari notulen merupakan contoh laporan bentuk...
A. Laporan naskah
B. Laporan surat
C. Laporan informatif
D. Laporan analisis
E. Laporan kegiatan
Jawab: A
4. Setelah melalui langkah-langkah tersebut, kini teleskop sederhana sudah dapat
digunakan untuk mengamati benda-benda langit, seperti kawah bulan ataupun
planet-planet terdekat. Teleskop sederhana dan murah ini dapat kamu gunakan
untuk mengamati benda-benda yang jaraknya cukup jauh.Kutipan teks tersebut
dalam teks laporan percobaan, termasuk bagian ....
A. tujuan serta alat dan bahan
B. langkah-langkah
C. hasil percobaan
D. impulan percobaan
E. Kesimpulan
Jawab : C
5. Di suatu desa ketua RT mengharuskan warganya mengadakan pertemua rutin
satu bulan sekali untuk mempertemukan kehendak warga. Kesatuan organis
anggota masyarakat tersebut terbentuk berdasarkan ikatan norma sosial bagi
anggota masyarakat. Dari kasus diatas merupakan bagian waktu desiminasi...
A. Rapat rutin
B. Rapat instansi
C. Rapat koordinasi
D. Pertemuan rutin warga masyarakat
E. Rapat masyarakat luas
Jawab : D
6. Seorang karyawan bekerja di suatu perusahaan menyampaikan langsung
kepada atasannya hasil dari laporan kegiatan yang dilakukannya. Jenis laporan
yang dilakukan pada karyawan diatas adalah jenis laporan..
A. Laporan naskah
B. Laporan surat
C. Laporan informatif
D. Laporan analisis
E. Laporan LISAN
Jawab : E
7. Disuatu puskesmas kota bengkulu melakukan perbaikan program-program
kesehatan dan pelayanannya untuk mengantarkan dan mengarahkan alokasi
tenaga dan dana untuk program dan pelayanan yang sedang berjalan dan yang
akan datang. Dari penjelasan diatas merupakan bagian dari kegunaan
diseminasi informasi yaitu...

A. Dasar kebijakan
B. Pengendalian penyakit/masalah kesehatan masyarakat
C. Evaluasi program kesehatan.
D. Rapat lisan
E. Laporan naskah
Jawab : C

8. Cabang dari engineering yang menyediakan dukungan dalam akuisisi,


pemrosesan, penyimpanan dan diseminasi informasi dalam bentuk angka, teks,
suara, dan piktorial (gambar) menggunakan kombinasi komputasi dan
telekomunikasi berbasis mikroelektronika disebutdisebut. .

A.Teknologi Informasi
B. Sistem Informasi
C. Tata Kelola Informasi
D. Perncangan Informasi
E. Hardware Informasi
Jawab : A
9. Pada suatu daerah telah terjadi bencana tsunami dan gempa bumi. Pemerintah
berusaha melakukan survei pengumpulan data dan distribusi bencana berupa
jumlah orang meninggal, luka, sakit, pengobatan yang perlu di lakukan,
kebutuhan yang belum terpenuhi dan jumlah korban anak-anak dewasa, serta
lansia. Apakah kegiatan surveilans yang bisa di lakukan....
A. Surveilans riset
B. Surveilans bencana
C. Surveilans epidemiologi KLB
D. Surveilans epidemiologi analitik
E. Surveilans epidemiologi deskriptif
Jawaban : B
10. Suatu dinas kesehatan kota X melakukan survei terhadap kejadian DBD di
salah satu kelurahan. Penerimaan dan kesediaan masyarakat dan organisasi
untuk berpartisipasi sangat positif, baik orang di luar instansi yang
mengembangkan sistem maupun orang-orang yang melaksanakan sistem.
Apakah sifat sistem surveilans yang di maksud....
A. Stability
B. Simplicity
C. Acceptability
D. Sesitivity
E. Flexibility
Jawaban : C
11. Tenaga kesehatan di desa X melakukan pengawasan terus menerus terhadap
kumpulan gejala-gejala penyakit. Survei ini mengandalkan deteksi indikator-
Indikator kesehatan individual maupun populasi yang bisa diamati sebelum
konfirmasi diagnosis. Apakah jenis surveilans yang digunakan....
A. Surveilans individu
B. Surveilans penyakit
C. Surveilans sindromik
D. Surveilans terpadu
E. Surveilans kesehatan masyarakat
Jawaban : C
12. Tenaga kesehatan di kota X menggunakan petugas khusus surveilans untuk
melakukan kunjungan berkala ke lapangan dengan tujuan mengidentifikasi
kasus baru penyakit TB. Apakah jenis surveilans yang di lakukan....
A. Surveilans aktif
B. Surveilans pasif
C. Surveilans efektif
D. Surveilans penyakit
E. Surveilans epidemiologi
Jawaban : A
13. Tenaga kesehatan di kota Y melakukan pengawasan terus-menerus terhadap
distribusi dan kecenderungan insiden penyakit, melalui pengumpulan
sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan
kematian. Apakah jenis surveilans yang di lakukan....
A. Surveilans penyakit
B. Surveilans individu
C. Surveilans berbasis laboratorium
D. Surveilans terpadu
E. Surveilans kesehatan masyarakat
Jawaban : A
14. Seorang laki-laki berusia 45 tahun menderita penyakit menular yang parah.
Pihak rumah sakit memutuskan melakukan karantina pada pasien tersebut
untuk mendeteksi dan memonitor keadaannya. Apakah jenis surveilans yang di
lakukan oleh pihak rumah sakit....
A. Surveilans berbasis masyarakat
B. Surveilans individu
C. Surveilans penyakit
D. Surveilans sindromik
E. Surveilans berbasis masyarakat
Jawaban : B
15. Pada suatu wilayah tertentu, terjadi wabah campak yang menyerang balita dan
anak-anak. Dalam menganalisis data campak tersebut maka di lakukan
pengelompokkan kasus menurut priode waktu, area dan kelompok umur.
Apakah pola dalam analisis data yang digunakan....
A. Spike
B. Cluster
C. Trend
D. Variasi sestematik
E. Analisis
Jawaban : B
16. Pada perusahaan X sering terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan
produksi yang semakin menurun dari tahun pertahun. Untuk mengetahui
masalah tersebut perusahaan melakukan surveilans setiap tahunnya. Surveilans
apakah yang di lakukan....
A. Surveilans epidemiologi kesehatan matra
B. Surveilans kesehatan lingkungan
C. Surveilans kesehatan kerja
D. Surveilans epidemiologi perilaku
E. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan
Jawaban : C
17. Seorang mahasiswa ingin melakukan penelitian tentang penyakit hipertensi di
kota X. Sebelum melakukan penelitian, mahasiswa tersebut membutuhkan data
awal untuk melihat besaran masalah dari penyakit tersebut. Data apakah yang
di perlukan mahasiswa tersebut....
A. Data demografi
B. Data geografi
C. Data kesakitan
D. Data vektor
E. Data laboratorium
Jawaban : C
18. Pada desa X telah terjadi peningkatan kasus DBD. Mayoritas penderitanya
adalah balita dan anak-anak. Pihak puskesmas melakukan surveilans kesehatan
lingkungan untuk mengatasi masalah tersebut. Apakah yang bisa di lakukan
petugas terkait surveilans tersebut....
A. Pengendalian vektor
B. Pengelolaan sampah
C. Penyehatan air
D. Pengelolaan limbah
E. Kunjungan pemukiman
Jawaban : A
19. Seorang petugas kesehatan pelabuhan sedang melakukan surveilans
epidemiologi terhadap penyakit menular yang potensial menjadi wabah dan
masalah kesehatan.kegiatan tersebut dilakukan karena adanya kasus penyakit
menular dari negara lain yang dapat menimbulkan kematian.apakah jenis
surveilans yang dilakukan petugas kesehatan?
A.Surveilans kesehatan haji
B. surveilans kesehatan pelabuhan
C. surveilans KBL
D. surveilans kesehatan laut
E. surveilans kesehatan penyakit menular
Jawab : B
20. Setelah melakukan surveilans, dinas kesehatan kota X mengirim surat
keseluruh puskesmas di kota tersebut terkait kesimpulan dari hasil surveilans
yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam surat tersebut juga terdapat program
atau kegiatan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditemukan.
Apakah tahapan surveilans yang sedang dilakukan?
A. Pengumpulan data
B. Analisis data
C. Pelaporan
D. Evaluasi
E. Umpan balik
Jawab : E
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.
Peraturan Menteri Kominfo No.17/PER/M.Kominfo/03/2009 Tentang
Diseminasi
Lasa Hs. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media, 2005.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, 2004
Fahmi, Irham., 2015, Manmemen Investasi.Jakarta: Salemba Empat.
Rudianto. 2012. Pengantar Akunlansi: Konsep dan Teknik Penyusunan
Laporan KeuanganJakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai