Anda di halaman 1dari 3

1.

Sejarah surveilans scr singkat (aku jawab yg abad2)


Sejarah survelans bermula dari adanya penyakit yang mengancam jiwa manusia
sehingga kematian karena penyakit tertentu yang menjadi perhatian saat itu.
a. Abad ke Empat Belas dan Kelima Belas.
Pada sekitar tahun 1348 di Eropa terjadi epidemi penyakit pneumonia karena pes
(pneumonia plague) dan dikenal dengan istilah “Black Death”. Deteksi penyakit ini
merupakan tindakan yang dapat dianggap sebagai kegiatan surveilans yang
dilakukan secara primitif oleh suatu negara dibenua Eropa untuk pertama kalinya.
b. Abad Ke 16
Pencatatan kematian mulai dilakukan di beberapa kota-kota besar di negara Eropa
sejak abad ke 16 yang lalu. Undang-undang tentang kematian di London / yang
dikenal dengan “London Bills of Mortality” dipersiapkan pada tahun 1532 oleh
seseorang yang sampai sekarang tidak diketahui namanya.
c. Abad Ke 17
Pada abad ini, pencatatan kematian yang dilakukan secara sporadis dan hanya
dilakukan apabila ada wabah pest, mulai diterbitkan. Para sekretaris paroki (Parish
Clerks) di ibukota London mulai mencatat dan melaporkan setiap minggunya,
tentang orang-orang yang dikubur dan penyebab kematiannya pada “The Hall of
Parish Clerks” Company.
d. Abad Kedelapan Belas
Tahun 1776, Johan Peter Frank melaksakanan tindakan surveilans dengan
mengangkat polisi kesehatan di Jerman, yang tugasnya berkaitan dengan
pengawasan kesehatan anak sekolah, pencegahan kecelakaan, pengawasan
kesehatan ibu dan anak, dan pemeliharaan sanitasi air serta limbah.
e. Abad Kesembilan Belas
William Farr →penemu konsep surveilans secara modern. Sebagai “Superintendant
of Statistical Department of the General Registrar’s Office” di Inggris Raya dari tahun
1839-1879. Farr bertugas mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan
menginterpretasi statistik vital serta menyebarluaskan hasilnya dalam bentuk laporan
mingguan, bulanan dan tahunan.
f. Abad kedua Puluh
Meningkatnya pemakaian konsep surveilans untuk pendekatan epidemi dan
pencegahan penyakit infeksi mulai dikenal pada abad ke duapuluh. Pada tahun 1889
Inggris Raya mulai mengeluarkan peraturan wajib lapor bagi penyakit-penyakit
infeksi. Pelaksanaan wajib lapor penyakit demam kuning, pes dan cacar mulai
diberlakukan pada tahun 1878 di Amerika dan sejak tahun 1925 semua negara
bagian harus melaporkan penyakit tersebut kepada petugas kesehatan masyarakat
setiap minggu.

2. Pengertian surveilans kan ada bbrp versi dan sumber, menurutmu gimana?
Menurut saya secara garis besar pengertian surveilans yang ada hampir sama,
pengertian pengertian dari bebeapa tokoh menurut saya saling melengkapi. Yang
pada intinya kegiatan surveilans yaitu sebuah kegiatan pengumpulan data, analisis,
analisis data yang dilakukan secara terus menerus kemudian didiseminasikan
kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan
masalah kesehatan lainnya data epidemiologi tersebut dapat digunakan sebagai
dasar dari kegiatan-kegiatan dalam bidang penanggulangan panyakit, yaitu :
a. Perencanaan program pemberatasan penyakit,
b. Evaluasi program pemberantsan penyakit,
c. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa ( KLB ) / Wabah.
3. Elemen2 surveilans sebut dan jelaskan
Elemen-elemen surveilans yaitu :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan seragam. Data dapat
bersifat harian, mingguan, bulanan dan tahunan dengan format akurat dan
obyektif. Syarat data SE yang harus dikumpulkan :
1) Kejelasan data, sehingga dapat menyimpulkan informasi
2) Tidak ambigu apabila dibuat pertanyaan maupun pernyataan
3) Hanya informasi yg penting & esensial yang dibutuhkan
b. Analisis dan interpretasi
Analisis data dilakukan melalui teknik analisis epidemiologi dan statistic.
Analisis secara pepidemiologi yaitu mencakup orang, tempat, dan waktu.
Analisis harus dilakukan secara lengkap agar menghasilkan interprestasi
epidemiologi yang baik, sehingga data kejadian & distribusi penyakit jelas
c. Pelaporan dan diseminasi
Sumber data menyediakan data yg diperlukan untuk surveilans termasuk RS,
puskesmas, laboratorium, unit peneliti, unit statistik dan lain-lain. Data
direkomendasikan sebagai hasil kegiatan surveilans disampaikan kepada
pihak-pihak yang dapat melakukan tindakan penanggulangan penyakit/upaya
peningkatan kesehatan dan pertukaran data dalam jejaring surveilans
4. Tahapan penyusunan sistem surveilans menurut who (yg tahap perencanaan,
sampe eval ada di ppt)
Tahap penyusunan system surveilans menurut WHO :
a. Tahap persiapan
Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1) Menetapkan tujuan surveilans
2) Tetapkan definisi kasus ( DHF, Diare, KEP, Tipus Abd, AFP, dll )
3) Tentukan sumber data (laporan Puskesmas, laporan KLB, PWS,
laporan RS / Lab / Praktek Swasta, dll )
4) Tetapkan instrumen yang dipakai apakah manual atau elektronik, dll
5) Bagaimana system yang digunakan (menunggu laporan rutin, diambil
rutin kebawah, network/computer)
6) Tentukan indikator, teknik analisis dan system disseminasi informasi.
b. Tahap pengumpulan data
Tahap ini merupahan tahap awal yang paling krusial. Data yang dikumpulkan
harus :
1) Sistematis : urutan jelas, shg waktu analisis mudah mengambil
kesimpulan.
2) Terus-menerus : untuk melihat tren & variasi
3) Lengkap, tepat waktu, benar serta jujur
Sumber data pada saat pengumpulan data harus banyak. Data yang
didapatkan dapat berupa data primer ataupun sekunder. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pengumpulan data yaitu :
1) Kasus yang tepat, sesuai kriteria
2) Pencatatan cermat, jangan banyak missing & tdk bisa dibaca.
3) Format tersedia dengan baik dan cukup
4) Instrumen dimengerti oleh petugas
5) Penyimpanan data yang baik, jangan ada yang hilang
6) Adanya kontrol yang baik, kebenaran, ketepatan, dan kelengkapan
7) Harus ada sistem pengiriman yang benar dan jelas.
c. Analisis dan interpretasi
Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dan dibandingan
dengan cut of point disimpulkanlalu dilakukan interpretasi data.
d. Diseminasi dan Advokasi
Hasil analisis dan interpretasi di diseminasikan kepada orang-orang yang
berkepentingan dan sebagai umpan balik. Advokasi dilakukan kepada
Bupati / Walikota dan DPRD
e. Tahap evaluasi
Dalam evaluasi perlu mempertimbangkan adanya indikator yang dapat
digunakan untuk menilai kinerja surveilans yang meliputi indikator input
proses serta output sistem surveilans yang dikembangkan tersebut Beberapa
hal yang diperhatikan dalam evaluasi yaitu :
1) Efektifitas system
2) Jumlah penyakit yang diamati
3) dampak disseminasi & advokasi
4) waktu, dana, tenaga yang diperlukan
5. Menurutmu gimana sistem surveilans yg ada saat ini sudah baik belon

Anda mungkin juga menyukai