PENDAHULUAN
Dalam sebuah kontruksi pasti akan selalu ada manajemen kontriksi. Manajemen
kontruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen secara sistematis
pada suatu proyek konstruksi dengan menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien agar tujuan kontruksi tercapai sesuai yang di rencanakan.
Kontruksi adalah rangkaian yang hanya sekali dilaksanakan,dengan adanya
Batasan jangka waktu. Sehingga dalam kegiatan tersebut terdapat suatu proses
mengolah sumber daya manusia dan aumber daya lain yang terlibat dalam
pelaksanaan kontruksi menjadi suatu kegiatan yang di manfaaatkan.(Chasanah &
Sulistyowati, 2017). Manajemen proyek adalah proses terpadu di mana orang-
orang dalam suatu organisasi berpartisipasi dalam dukungan, pengembangan,
kontrol dan peluncuran program yang secara efektif, efisien dan tepat waktu
menggunakan sumber daya terbatas untuk menyelesaikan proyek yang
direncanakan, yang semuanya ditujukan untuk tujuan yang telah ditentukan dan
berlanjut dari waktu ke waktu.(Diharjo & Sumarman, 2016)
Factor biaya menjadi salah satu pertimbangan dalam suatu pelaksanaan proyek
kontruksi oleh sebab itu di butuhkan perkiraan biaya pada seriap item pekerjaan
kontruksi dari awal hingga akhir. Dalam perencanaan anggaran biaya di butuhkan
perhitungan volume pekerjaan pada setiap item,oleh karena itu perhitungan
volume pekerjaan harus di lakukan secara teliti sehingga tidak akan
mengakibatkan kerugian pada pihak kontraktor.
Berhasilnya suatu proyek konstruksi dapat dilihat dari perencanaan yang telah
dirancang sebelumnya dengan mengatur durasi dan sumber daya yang terbatas,
pengaturan keterbatasan tersebut digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan
pekerjaan sebelum ataupun tepat sesuai durasi yang telah ditentukan sehingga
perlu diaturnya penjadwalan guna menunjukkan hubungan setiap kegiatan satu
dengan lainnya terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasi hubungan yang
harus didahulukan, serta menunjukkan perkiraan durasi yang realistis untuk setiap
kegiatan.
Line of Balance (LoB) adalah metode penjadwalan proyek konstruksi berupa
suatu garis yang mewakili satu jenis paket kegiatan berulang. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui mengapa LoB perlu diterapkan pada proyek
repetitif serta kelebihan dan kekurangannya. Hasil analisa menunjukkan bahwa
LOB cocok untuk diterapkan pada proyek repetitif karena mampu menjadwalkan
pekerjaan berulang dan menganalisis kemungkinan terjadinya hambatan pada
pelaksanaan konstruksi, walau tidak mampu menunjukkan logika ketergantungan
antar pekerjaan.(SUYOTO, 2018)
Gangguan yang terjadi dalam diagram Line of Balance karena adanya garis yang
saling memotong sehingga akan menyebabkan keterlambatan pada proyek. Untuk
mengatasinya maka dilakukan penundaan dan percepatan yang mampu
meminimalkan durasi sehingga durasi proyek bisa lebih cepat selesai dari durasi
rencana awal.
Penggunaan Line of Balance sebagai kemajuan pekerjaan proyek yang
direpresentasikan dalam diagram garis, dimana garis tersebut merupakan
sekelompok pekerjaan yang sama diringkas menjadi satu garis. Line of Balance
mampu memfasilitasi sumber daya yang tidak terputus dari satu unit pekerjaan ke
pekerjaan berikutnya. Untuk mengetahui pekerjaan mengalami gangguan atau
keterlambatan bisa langsung dilihat pada diagram garis Line of Balance apakah
ada diagram garis yang saling berpotongan atau tidak. Untuk memperbaiki
gangguan atau keterlambatan dilakukan penundaan dan percepatan dengan cara
menggeser garis yang mewakili variabel kegiatan pada diagram ke arah kiri atau
ke arah kanan atau dengan memiringkan atau menegakkannya (Simamora dan
Nuswantoro, 2008) atau dengan menambahkan time buffer agar tidak terjadi
gangguan (Husin dan Detty, 2018). Tanpa adanya gangguan atau garis saling
memotong percepatan juga bisa dilakukan. Penggunaan Line of Balance mampu
meminimalkan durasi sehingga penggunaan Line of Balance ini lebih optimal dan
efisien dari segi durasi.
1.2 rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian tugas akhir adalah sejauhmanakah penerapan metode lone of
balance pada kontruksi jalan
1.3. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian tugas akhir adalah untuk mengetahui sejauhmanakah
penerapan metode lone of balance pada kontruksi jalan
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi inspirasi dan
pemahaman di bidang manajemen kontruksi serta perencanaan biaya dan
waktu menggunakan metode Line of Balance (LoB)
Manfaat praktis
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu
bangunan.
Karakteristik proyek konstruksi dapat dipandang dalam tiga dimensi, yaitu unik,
sesuai spesifikasi yang ditetapkan, sesuai time schedule, dan sesuai biaya yang
koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk
menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu
(Ervianto, 2005).
keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas,
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil
yang optimal dalam hasil kinerja biaya, mutu dan waktu, serta keselamatan kerja
(Husen, 2009).
Manajemen proyek memiliki tujuan untuk mendapatkan metode atau cara teknis
yang paling baik agar dengan sumber-sumber daya yang terbatas diperoleh hasil
maksimal dalam hal ketetapan, kecepatan, penghematan, dan keselamatan kerja
A. Perencanaan (Planning)
Perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu, dan dengan tingkat
dokumen yang bebas dari koreksi karena sebagai acuan bagi tahapan pelasanaan
selanjutnya.
B. Pengorganisasian (Organizing)
organisasi yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan kerangka penjabaran tugas
personel penanggung jawab yang jelas, serta kemampuan personel yang sesuai
Kegiatan ini adalah implementasi dari perencanaan yang telah ditetapkan, dengan
sehingga produk akhir sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
D. Pengendalian (Controlling)
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa
program dan aturan kerja yng telah ditetapkan dapat dicapai dengan
Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi dan menjadi masalah dalam manajemen
(Husen, 2009)
pembiayaan proyek.
yang berfluktuatif.
dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan
dan material serta rencana durasi proyek dan progress waktu untuk
(Husen, 2009):
Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan/kegiatan mengenai
atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan (Husen,
2009).
Barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Taylor dalam bentuk bagan
balok, dengan panjang balok sebagai representasi dari durasi setiap kegiatan.
Format bgana baloknya informatif, mudah dibaca dan efektif untuk komunikasi
Pada bagan ini juga dapat ditentukan milestone/baseline sebagai bagian target
Untuk Proses updating, bagan balok dapat diperpendek atau diperpanjang dengan
(Husen, 2009).
Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh warren T. Hanumm atas
dasar Pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir
kegiatan pada suatu periode di antara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu
vertikal sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis, akan membentuk kurva
S. Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya
masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar,
lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil (Husen, 2009).
2.5 Bill Of Quantity
banyaknya volume perkejaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai
bangunan yang akan dibuat. Semua bagian atau elemen konstruksi yang ada pada
gambar bestek harus dihitung secara lengkap dan teliti dan mendapatkan
perhitungan volume pekerjaan secara akurat dan lengkap (Siswanto & Salim,
2019).
Secara umum pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek, adalah nilai
estimasi biaya yang harus disediakan untuk pelaksanaan sebuah kegiatan proyek.
Proyek adalah perkiraan nilai uang dari suatu kegiatan (proyek) yang
daftar upah, daftar harga bahan, buku analisis, daftar susunan rencana
biaya.
beberapakegunaan, antara lain dapat dilihat di bawah ini: (Siswanto & Salim,
2019)
2. Sebagai standar harga patokan sebuah proyek yang dibuat oleh stakes
Rencana anggaran biaya (RAB) jika dirumuskan secara umum merupakan total
penjumlahan dari hasil perkalian antara volume suatu item pekerjaan dengan
harga satuan.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek adalah sebagai berikut: (Siswanto &
Salim, 2019)
1 Komponen biaya langsung (Direct Cost) Biaya langsung atau direct cost
2 Komponen biaya tidak langsung (Indirect Cost) Biaya tidak langsung atau
indirect cost adalah biaya yang tidak melekat pada hasil akhir konstruksi
barang-barang kecil.
daerah lokasi proyek dan atau upah pada umumnya jika pekerja
Membuat rekapitulasi.
Gambar 2.3 Tahap penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) (Ervianto, 2005)
Metode ini cukup efektif untuk digunakan pada proyek jalan raya dengan
keragaman masing-masing tingkat jalan relatif sama. Pada proyek yang cukup
Langkah– langkah dalam metode LoB adalah sebagai berikut (Thomas E. Uher,
1996) :
1. Logika Ketergantungan
3. Penundaan
Menurut Hinze (2008) garis aktifitas pada metode Line of Balance tidak boleh
saling mengganggu atau mendahului dan juga tidak boleh saling berpotongan (no
cross) atau dengan kata lain rangkaian aktivitasnya berurutan dan tidak boleh
saling mengganggu atau saling mendahului. Artinya progress atau kemajuan
pekerjaan dari aktifitas yang mengikuti (successor) tidak boleh mendahului
aktifitas yang mendahuluinya (predecessor). Bila ini sampai terjadi, maka akan
terjadi konflik kegiatan atau dapat mengganggu semua jalannya proyek tersebut.
Maka perlu dilakukan penundaan pada jenis pekerjaan tersebut agar pekerjaan
yang direncanakan tetap berjalan sesuai antara successor dan predecessor
pekerjaan tersebut.
2.7.2 Buffer
Menurut Kenley dan Seppanen (2009), Buffer adalah penyerapan yang
memungkinkan untuk mengatasi gangguan antara tugas-tugas atau lokasi yang
berdekatan, buffer merupakan komponen dari hubungan logika antara dua tugas
tapi yang dapat menyerap penundaan. Buffer tampak sangat mirip dengan
kelambanan (float), yang digunakan untuk melindungi jadwal dan dimaksudkan
untuk menyerap variasi kecil dalam produksi. Menurut Hinze (2008) terdapat dua
jenis buffer di dalam LoB, yaitu time buffer dan distance/space buffer.
3. Keterbatasan material;
4. Variasi jumlah kelompok pekerja dimana kegiatan yang mendahului
menggunakan kelompok pekerja yang lebih banyak daripada kegiatan yang
mengikuti.
1. Unit Produksi
Dengan unit produksi, penekanannya pada perhitungan unit produksi per periode
waktu. Metode ini menggunakan garis miring pada dimulainya (suatu kegiatan
berulang atau sub-jaringan) dan garis selesai (dari kegiatan yang sama atau sub-
jaringan) pada grafik produksi terhadap waktu, seperti ditunjukkan pada gambar
berikut :
Gambar: Line of Balance Quantity
Masing-masing unit tidak peduli dengan line of balance. Kuncinya adalah tingkat
produksi dari kuantitas line of balance (kumulatif produksi), yaitu untuk
menyeimbangkan tingkat perbedaan proses produksi, serta menggunakan buffer
untuk memungkinkan variabilitas.
2. Lokasi Produksi
Fokusnya adalah pada tingkat produksi pada lokasi individu, yaitu untuk
mendukung aliran sumber daya pada proses produksi melalui lokasi serta
menggunakan 36 buffer yang memungkinkan untuk variabilitas. Lokasi lebih
kompleks dibandingkan unit produksi, yang dapat ditangani dengan numerik.
Lokasi memerlukan pengorganisasian hirarki struktur rincian lokasi
(LBS/Location Breakdown Structure) dengan konsekuensi mengambil manfaat
pada realitas fisik serta mengatur pekerjaan di site LBS yang berhubungan dengan
fisik rincian proyek. Fokusnya adalah pada tingkat produksi pada lokasi individu,
yaitu untuk
mendukung aliran sumber daya pada proses produksi melalui lokasi serta
menggunakan 36 buffer yang memungkinkan untuk variabilitas. Lokasi lebih
kompleks dibandingkan unit produksi, yang dapat ditangani dengan numerik.
Lokasi memerlukan pengorganisasian hirarki struktur rincian lokasi
(LBS/Location Breakdown Structure) dengan konsekuensi mengambil manfaat
pada realitas fisik serta mengatur pekerjaan di site LBS yang berhubungan dengan
fisik rincian proyek.
2.7.4 manfaat menggunakan Line Of Balance (LOB)
Meningkatkan efisiensi proses
Menghindari waktu pada proses atau stasiun yang menganggur
Mengurangi waktu proses secara keseluruhan
Meningkatkan rasio pencapaian target produksi
Meningkatkan profit
Mengurangi pemborosan dan biaya-biaya yang tidak diperlukan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran penelitian
pada studi penelitian ini yaitu proyek peningkatan dan pelebaran jalan
tasikmalaya-singaparna . pemenang dari tender ini adalah PT. Tridaya Putra
Bungsu dengan total anggaran yaitu senilai Rp.7.393.753.111,00 (tujuh milyar
tiga ratuss Sembilan puluh tiga juta tujuh ratus lima pulih tiga ribu serratus
sebelas rupiah)
1. Divisi umum
2. Divisi drainase
3. Divisi pekerjaan tanah dan geosintetik
4. Divisi pekerjaan preventif
5. Divisi pekerjaan berbutir dan beton semen
6. Divisi perkerasan beraspaspal
7. Divisi Struktur
8. Divisi rehabilitasi jembatan
9. Divisi pekerjaan harian dan pekerjaan lain lian
10. Divisi pekerjaan pemeliharaan kinerja
3.2 Lokasi penelitian
Dalam melakukan penelitian ,untuk mendapatkan data ,penulis menggunakan data yang
telah ada dan di peroleh langsung dari proyek yaitu time schedule dan rencana anggaran
biaya (RAB) proyek peningkatan dan pelebaran jalan Tasikmslsys-Singsparna yang
berada diantara kota tasikmalaya dan kabupaten tasikmalaya ,Jawa Barat.
Jenis data yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah data sekunder dan data
primer yang diperoleh dari pihak yang terkait pada Proyek Pembangunan
Preservasi Teluk Dalam - Lolowau. Data primer dan data sekunder yang
diperlukan adalah sebagai berikut.
1. Data Primer
Data Primer adalah data utama yang diperlukan dalam penelitian ini. Data primer
yang diperlukan untuk penelitian ini berupa data time schedule dan kurvas – S
serta wawancara langsung dari PT. Rius Sejahtera Raya.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data pendukung yang dibutuhkan dalam penyusunan tugas
akhir ini. Data sekunder ini merupakan data-data yang diperoleh dari literatur
yang berupa referensi dan jurnal.
Persiapan
1 X X X
- Pembuatan Proposal