Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR

KEGIATAN KOORDINASI PERENCANAAN


BIDANG PRASARANA WILAYAH

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN


BADAN PERENCANAAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TAHUN 2019
Powerpoint Templates
Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Penerapan desentralisasi dan otonomi daerah sebagaimana ditetapkan dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, bahwa
pelaksanaan pembangunan di kabupaten/kota diberikan kewenangan dan
tanggung jawab dalam pengelolaan daerah tersebut, dengan harapan daerah dapat
memajukan daerah masing-masing serta dapat mengkoordinasikan dengan pihak-
pihak terkait, baik itu mengenai perencanaan maupun pelaksanaan, sehingga dapat
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat serta daerah itu sendiri
terutama masyarakat Pesisir Selatan.
Dalam rangka untuk mensukseskan pembangunan di Pesisir Selatan,
diperlukan koordinasi dan pengawasan dalam kegiatan pembangunan terutama
yang berada pada lingkup sub bidang perencanaan pengembangan infrastruktur
wilayah di Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten
Pesisir Selatan yang mencakup kegiatan pada urusan Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pertanahan,
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta Transmigrasi.
Dengan adanya koordinasi yang baik diharapkan pembangunan yang dimulai
dengan perencanaan dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

1.2. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dari Kegiatan Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah
adalah untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi program dan kegiatan urusan Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pertanahan,
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta Transmigrasi di Kabupaten Pesisir
Selatan. Sedangkan sasarannya adalah:
1. Terkoordinirnya kegiatan-kegiatan urusan Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pertanahan,
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta Transmigrasi di Kabupaten
Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2019;

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 1


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

2. Sinkronnya perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dan implikasi untuk tahun


berikutnya;
3. Termonitornya serta terevaluasinya pelaksanaan teknis kegiatan pada urusan
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman, Pertanahan, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta
Transmigrasi di Kabupaten Pesisir Selatan, melalui peninjauan lapangan dan
rapat evaluasi triwulan terhadap progress pekerjaan sesuai perencanaan.

1.3. RUANG LINGKUP


Ruang Lingkup kegiatan koordinasi ini meliputi 6 urusan, yang setiap urusan
tersebut dibagi habis fungsinya oleh 6 (enam) Perangkat Daerah, yaitu :
a) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
b) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan;
c) Dinas Pengelola Sumber Daya Air;
d) Dinas Perhubungan;
e) Dinas Komunikasi dan Informatika; dan
f) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Bidang Transmigrasi).
Di samping itu pada kegiatan ini juga memfasilitasi dan menyiapkan dukungan
pelaksanaan kegiatan pusat, provinsi untuk urusan tersebut di atas.

1.4. ORGANISASI
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan Kabupaten Pesisir Selatan tepatnya pada Bidang Pembangunan
Ekonomi dan Pengembangan Wilayah dengan susunan organisasi sebagai berikut:
1. Penanggung Jawab Program/Pengguna Anggaran : Kepala Badan
Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pesisir
Selatan.
2. Penanggung Jawab Kegiatan/Kuasa Pengguna Anggaran : Kepala Bidang
Pembangunan Ekonomi dan Pengembangan Wilayah pada Badan
Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pesisir
Selatan.
3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) : Kepala Sub Bidang Perencanaan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah pada Bidang Perencanaan Ekonomi dan
Pengembangan Wilayah pada Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan Kabupaten Pesisir Selatan.

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 2


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

4. Bendahara Pengeluaran : Fungsional Umum Badan Perencanaan Daerah,


Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pesisir Selatan.

1.5. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah dilaksanakan
selama 12 bulan, yaitu dari bulan Januari s/d Desember 2019.

1.6. KELUARAN dan HASIL


Keluaran kegiatan Koordinasi Perencanaan Prasarana Wilayah adalah
terlaksananya koordinasi, fasilitasi perencanaan kegiatan OPD lingkup sub bidang
perencanaan pengembangan infrastruktur wilayah.
Hasil dari kegiatan Koordinasi Perencanaan Prasarana Wilayah adalah
terwujudnya sinkronisasi rencana pembangunan infrastruktur.

1.7. BIAYA
Sumber dana untuk mendukung Kegiatan Koordinasi Perencanaan Prasarana
Wilayah Tahun 2019 dianggarkan dana sebesar Rp. 44.635.000,- (empat puluh
empat juta enam ratus tiga puluh lima ribu rupiah) yang berasal dari APBD
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2019 DPA Perangkat Daerah Badan
Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan.

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 3


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Bentuk Kegiatan


Kegiatan Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah bertujuan untuk
mengkoordinasikan dan memfasilitasi perencanaan, pelaksanaan serta monitoring
dan evaluasi program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pembangunan di
Kabupaten Pesisir Selatan, baik yang dilakukan oleh Pusat, Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat maupun oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Pelaksanaan
kegiatan terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dengan perincian
sebagaimana pada Tabel II.1.

Tabel II.1. Dokumen Penggunaan Anggaran


Kegiatan Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019
SETELAH PERUBAHAN
KODE
URAIAN HARGA JUMLAH
REKENING VOLUME SATUAN
SATUAN (Rp.)
1 2 3 4 5 6 = (3x5)
5 BELANJA 44.635.000
5 2 BELANJA LANGSUNG 44.635.000
5 2 1 BELANJA PEGAWAI 13.200.000
5 2 1 01 Honorarium PNS 13.200.000
5 2 1 01 01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 13.200.000
- Honorarium PPTK 12 OB 500.000 6.000.000
- Honorarium KPA 12 OB 600.000 7.200.000

5 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 31.435.000


5 2 2 01 Belanja Bahan Pakai Habis 4.710.000
5 2 2 01 06 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas 4.710.000
- Belanja BBM Pertalite 600 ltr 7.850 4.710.000

5 2 2 06 Belanja Cetak dan Penggandaan 1.500.000


5 2 2 06 01 Belanja cetak 500.000
- Cetak laporan 5 buku 100.000 500.000

5 2 2 06 02 Belanja Penggandaan 1.000.000


- Penggandaan administrasi 5000 lbr 200 1.000.000

5 2 2 08 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 6.600.000


5 2 2 08 01 Belanja sewa sarana mobilitas darat 6.600.000
- Sewa mobil rental 22 kali 300.000 6.600.000

5 2 2 11 Belanja Makanan dan Minuman 2.200.000


5 2 2 11 02 Belanja makanan dan minuman rapat 2.200.000
- Makan dan minum rapat (4x20 org) 80 ok 20.000 1.600.000
- Snack rapat (4x20 org) 80 ok 7.500 600.000

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 4


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

SETELAH PERUBAHAN
KODE
URAIA N HARGA JUMLAH
REKENING VOLUME SATUAN
SATUAN (Rp.)
1 2 3 4 5 6 = (3x5)
5 2 2 15 Belanja Perjalanan Dinas 16.425.000
5 2 2 15 01 Belanja perjalanan dinas dalam daerah : 5.425.000
Ke Kec. Lunang, Silaut, Ranah IV Hulu, BAB Tapan 1.800.000
- Gol III
IV 2 oh 300.000 600.000
- Gol III 4 oh 200.000 800.000
- Gol II 2 oh 200.000 400.000

Ke Kec. Ranah Pesisir s/d Pancung Soal 1.600.000


- Gol III
IV 2 oh 250.000 500.000
- Gol III 4 oh 200.000 800.000
- Gol II 2 oh 150.000 300.000

Ke Kec. Lainnya 2.025.000


- Gol III
IV 3 oh 200.000 600.000
- Gol III 6 oh 175.000 1.050.000
- Gol II 3 oh 125.000 375.000

5 2 2 15 02 Belanja perjalanan dinas luar daerah dalam provinsi 11.000.000


- Gol III
IV 15 oh 300.000 4.500.000
- Gol III 20 oh 175.000 3.500.000
- Gol II 15 oh 200.000 3.000.000

JUMLAH BELANJA LANGSUNG 44.635.000

2.2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan


Dari total anggaran kegiatan sebesar Rp. 44.635.000,-, realisasi keuangan
yang terlaksana mencapai Rp.40.444.300,- atau mencapai 90,61%, sedangkan
realisasi fisik mencapai 100%.
2.2.1. Perjalanan Dinas Dalam Daerah Dalam Provinsi
Perjalanan dinas dalam daerah dialokasikan dana sebesar Rp. 5.425.000,-,
dengan rincian kegiatan diantaranya sebagai berikut :
a. Perjalanan dinas pada tanggal 30 April 2019 dalam rangka Peninjauan
Daerah Irigasi Tanah Kareh Kecamatan Batang Kapas
 Daerah Irigasi Tanah Kareh berada di Nagari Koto Nan Tigo Kecamatan
Batang Kapas. Tujuan dilakukannya;
 Tujuan peninjauan adalah untuk melihat progres pekerjaan rehabilitasi
pada saluran sekunder. Adapun pembiayaan pekerjaan rehab berasal dari
dana DAK dengan pagu anggaran Rp. 304.000.000,- dengan panjang
rehab 338 meter dan dilaksanakan secara kontraktual;
 Dari hasil pengamatan, bahwa pekerjaan telah mulai dilaksanakan,
dengan progres pekerjaan mencapai sekitar 20%. Pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami permasalahan di lapangan.

b. Perjalanan dinas pada tanggal 15 Mei 2019 dalam rangka Peninjauan


Pembangunan SPAM IKK Airpura Nagari Lubuk Betung Kec. Airpura

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 5


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

 Pekerjaan pembangunan SPAM IKK Airpura


dilaksanakan dengan sumber pembiayaan
DAK dengan anggaran Rp. 300.000.000,-
dengan rencana penerima manfaat 500 jiwa;
 Peninjauan bertujuan untuk melihat kondisi,
fungsi dan progres pekerjaan. Dari hasil
pantauan, bahwa pekerjaan sudah dimulai,
yaitu pemasangan pipa distribusi untuk
disalurkan ke rumah masyarakat. Realisasi
pekerjaan diperkiraan mencapai 5%;
c. Perjalanan dinas pada tanggal 6 Mei 2019 dalam rangka Peninjauan
Pembangunan Jaringan Irigasi DI Limau Manih Kulam di Kecamatan
Lengayang
 Daerah Irigasi Limau Manih Kulam
berada di Nagari Kambang Kec.
Lengayang, DI ini merupakan
kewenangan kabupaten;
 Peninjauan bertujuan untuk
melihat kondisi, fungsi dan progres
pekerjaan rehab DI Limau Manih
Kulam. Sumber pembiayaannya
berasal dari dana DAK dengan
total anggaran sebesar
Rp. 905.000.000,-;
 Dari hasil pantauan, bahwa
pekerjaan sudah dimulai dengan
melakukan peningkatan saluran
sekunder dari saluran tanah
menjadi saluran teknis dengan
realisasi saat ini baru mencapai
10%;
 Dengan terealisasinya rehab ini diharapkan dapat mengairi sawah pada
DI Limau Manih Kulam seluas 158 Ha dan akhirnya meningkatkan
produktivitas padi;
d. Perjalanan dinas pada tanggal 6 Agustus 2019 dalam rangka Survey
Bersama dan Verifikasi Penggunaan Dana Tak Tersangka Berdasarkan
Telaahan Staf BPBD di Kec. Bayang Utara

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 6


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

 Survey dilakukan bersama Tim TAPD dari Bapedalitbang, Bagian AP,


BPKD, Dinas PUTR dan BPBD. Dasar dilakukan survey adalah Telaahan
Staf Kepala Pelaksana BPBD ke Bpak Bupati terhadap usulan penggunaan
dana tak tersangka pada lokasi yang terkena dampak bencana, dalam hal
ini di Kec. Bayang Utara dan Bayang;
 Survey dilakukan pada 3 ruas jalan, sebagai berikut :
a. Ruas jalan Pancung Taba – Limau-limau, kerusakan jalan akibat terban
jalan dan gorong-gorong;
b. Ruas jalan Muaro Aie – Pancung Taba, kerusakan jalan akibat terban
dan mengancam lahan pertanian yang berada di bawahnya;
c. Ruas jalan Sungai Putiah – Tanjung Saba, kerusakan jalan akibat
terban;
 Kesimpulan : ruas jalan a dan b dapat diakomodir untuk menggunakan
dana tak tersangka, karena bersifat mendesak dan perlu penanganan
secepatnya, sedangkan ruas c diusulkan menjadi kegiatan yang
penanganannya oleh Dinas PUTR pada tahun 2020 mendatang.

e. Perjalanan dinas pada tanggal 20 Agustus 2019 dalam rangka Peninjauan


Pembangunan Jaringan SPAM IKK Kawasan Lengayang di Kec. Lengayang
 Pekerjaan pembangunan
SPAM IKK Kawasan
Lengayang dilaksanakan
dengan sumber
pembiayaan DAK dengan
anggaran Rp.
1.200.000.000,- dengan
rencana penerima
manfaat 2.000 jiwa;
 Peninjauan bertujuan
untuk melihat kondisi,
fungsi dan progres
pekerjaan. Dari hasil pantauan, bahwa pekerjaan sudah dimulai, yaitu
pemasangan pipa distribusi untuk disalurkan ke rumah masyarakat.
Realisasi pekerjaan diperkiraan mencapai 25%;
f. Perjalanan dinas pada tanggal 29 Agustus 2019 dalam rangka Peninjauan
Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Lubik Cubadak di Kec. Ranah Pesisir

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 7


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

 Kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi DI


Lubuk Cubadak dilaksanakan di Nagari
Pelangai Kaciak Pelangai Kec. Ranah
Pesisir dilaksanakan dengan sumber
pembiayaan DAK dengan anggaran Rp.
715.000.000,-;
 Pekerjaan rehab ini dilakukan pada
bangunan bendung, pembagi dan
saluran sekunder.
 Peninjauan bertujuan untuk melihat
kondisi, keberfungsian dan progres
pekerjaan. Dari hasil pantauan, bahwa
pekerjaan sudah hampir selesai dan
berfungsi sesuai dengan bobot
pekerjaan yang sudah mencapai 75%;

g. Perjalanan dinas pada tanggal 21 Agustus 2019 dalam rangka menghadiri


serah terima “Program Peningkatan Kapasitas Pengurangan Risiko
Bencana dan Ketangguhan Nagari Pesisir di Kabupaten Pesisir Selatan” di
Kec. Sutera
 Program Peningkatan Kapasitas Pengurangan Risiko Bencana dan
Ketangguhan Nagari di Kabupaten Pesisir Selatan dilaksanakan oleh
Arbeiter Samariter Bund (ASB) Indonesia-Philippines berupa program
penguatan kapasitas pengurangan risiko bencana dan ketangguhan
nagari Pesisir di Sumatera Barat;
 Di Pesisir Selatan dilaksanakan pada 3 (tiga) nagari, yaitu Ampiang Parak,
Nagari Painan Selatan, dan Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie. Program
ini dilaksanakan sejak Mei 2016 dan berakhir pada Agustus 2019.
 Acara serah terima ini dihadiri oleh Pemerintah Daerah Kab. Pesisir
Selatan, yang dipimpin oleh Bapak Asisten I, Perwakilan ASB Indonesia-
Philippines, Pendamping desa, Wali Nagari, Forum PRB dan Tim PB
Nagari Ampiang Parak. Acara dilanjutkan dengan penanaman mangrove
di kawasan konservasi penyu Ampiang Parak;

h. Perjalanan dinas pada tanggal 6 Oktober 2019, Mengikuti Rombongan


Bupati Dalam Rangka Peninjauan Lokasi Rencana Pembangunan Islamic
Boarding School di Nagari Lakitan Kec. Lengayang
 Peninjauan Lokasi Rencana Pembangunan dilakukan bersama OPD
terkait bersama perwakilan dari Yayasan Abdullah Al-Awadi;

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 8


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

 Peninjauan ini dalam rangka tindak lanjut kerjasama antara Pemerintah


Kabupaten Pesisir Selatan dengan Yayasan Abdullah Al-Awadi tentang
Pembangunan Islamic Boarding School Project Abdullah Al-Awadi
Foundation dan Infrastruktur sosial lainnya di Kab. Pesisir Selatan, dalam
hal ini diusulkan berada di Pusat Pembenihan Ternak di Nagari Lakitan
Kec. Lengayang;
 Dalam peninjauan juga dilakukan pengambilan koordinat batas-batas
lokasi untuk mengetahui luas dan fungsi lahan sesuai dengan RTRW Kab.
Pesisir Selatan;
 Selanjutnya akan dibuatkan peta kawasan dan rekomendasi penataan
ruang oleh Dinas PUTR Kab. Pesisir Selatan;

i. Perjalanan dinas pada tanggal 3 Oktober 2019 dalam rangka Mendampingi


BPIW Kementerian PUPR dalam Peninjauan Pembangunan Infrastruktur
Kawasan Mandeh di Kecamatan Koto XI Tarusan
 Rombongan BPIW didampingi juga oleh Dinas PUPR, Bappeda Provinsi,
BB Jalan Nasional dan BWS Sumatera V;
 Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk melihat keberfungsian,
keberlanjutan pembangunan dan peran serta pemerintah daerah
terhadap pembangunan melalui APBD Kabupaten;
 Adapun beberapa spot yang ditinjau antara lain : Pembangunan SPAM di
Sungai Nyalo dan Pembangunan Jalan Sungai Pisang – Tarusan;
 Harapan BPIW adalah Pemda dapat melanjutkan dan memelihara
bangunan sesuai dengan kewenangannya;
 Selanjutnya kepada Bapedalitbang ditugaskan membuat Rekap kegiatan
pembangunan infrastruktur di Kawasan Mandeh dari Tahun 2015-2019
yang bersumber dari APBD Kabupaten secepatnya;

2.2.2. Perjalanan Dinas Luar Daerah Dalam Provinsi


Anggaran untuk perjalanan dinas luar daerah dalam provinsi adalah sebesar
Rp. 18.200.000,-. Dengan rincian kegiatan diantaranya sebagai berikut:

a. Perjalanan dinas pada tanggal 28 Januari 2019 dalam rangka Mengikuti


Paparan OPD dan Instansi Vertikal Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur dan Kewilayahan Tahun 2020 di Bappeda Provinsi Sumatera
Barat
 Pertemuan dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Sumatera dan dipimpin
oleh Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Pengembangan Wilayah;

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 9


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

 Narasumber berasal dari Bappeda Provinsi, instansi vertikal (Kepala Balai


Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II, Kepala Balai Wilayah Sungai
Sumatera V, Kepala Satker Perencanaan dan Pengendalian, Kepala Balai
Pengelola Transportasi Darat Wilayah III Sumatera Barat) dan OPD
Provinsi (Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Perhubungan, Dinas Perumahan dan
Permukiman, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral);
 Peserta rapat terdiri dari : (Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional
Wilayah II, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Kepala SNVT
Penyediaan Perumahan, Kepala Satker Perencanaan dan Pengendalian,
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah III Sumatera Barat,
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian
Barat), OPD Provinsi (Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang,
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Perhubungan, Dinas
Perumahan dan Permukiman, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral),
OPD Kabupaten/Kota se Sumatera Barat (Bapedalitbang, Dinas PUTR,
Dinas PSDA, Dinas Perhubungan, Dinas Perkimtan);
 Tujuan rapat adalah memaparkan rencana program kegiatan instansi
vertikal di provinsi dan OPD Provinsi Tahun Anggaran 2020 yang
diusulkan kab/kota dan menjadi bahan dalam pelaksanaan Rakor
Gubernur (Renbang) pada tanggal 6-7 Februari mendatang);
 Terhadap usulan yang belum masuk dalam paparan untuk segera
mendindaklanjuti dengan mengusulkan kembali dan menyiapkan
readiness criterianya;

b. Perjalanan dinas pada tanggal 4-5 April 2019 dalam rangka Mengikuti
Rapat Koordinasi Penyusunan Perencanaan Pembangunan Energi dan
Sumber Daya Mineral di Padang
 Rapat Koordinasi dilaksanakan di Kyriad Bumiminang dengan
Penyelenggaran Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat. Peserta terdiri dari
Bappeda, Dinas LH dan Bagian Perekonomian Kab/Kota se Sumatera
Barat. Adapun Narasumber dari Rakor ini adalah Bangda Kemendagri,
Bappeda Provinsi Sumatera Barat, PLN, Dinas ESDM;
 Tujuan dari rakor adalah untuk mensosialisasikan program dan kegiatan
Dinas ESDM Provinsi dan menghimpun peluang, tantangan dan
permasalahan yang dialami Kab/Kota sektor ESDM;
 Di Kabupaten Pesisir Selatan, permasalahan ESDM terdiri dari :
a. Belum adanya gardu induk/gardu penghubung PLN di Kota Painan,
ini berakibat pada tergantungnya sumber listrik Painan pada Gardu

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 10


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

Induk di Bungus. Jauhnya gardu induk berakibat pada rawannya


terjadi gangguan jaringan listrik di ibukota kabupaten;
b. Banyaknya usaha galian C yang tidak melakukan reklamasi lahannya
kembali;
c. Kurangnya pengawasan dan koordinasi provinsi terhadap usaha
tambang di daerah.

c. Perjalanan dinas pada tanggal 2 April 2019 dalam rangka Mengikuti Pra
Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020 di Padang
 Pra Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Barat dilaksanakan di Pangeran
Beach Hotel dari tanggal 1 sampai 5 April 2019. Kabupaten Pesisir Selatan
mendapatkan jadwal tanggal 2 April 2019;
 Tujuan dari pra musrenbang ini adalah untuk mendapatkan masukan dari
Kab/Kota untuk penyempurnaan RKPD Provinsi melalui aplikasi e-
Planning (Sakato Plan);
 Mekanisme pra musrenbang adalah dengan sistem desk/kelompok yang
dibagi menjadi 5 (lima) pokok pembahasan dan dipimpin oleh Sekretaris
dan Kepala Bidang pada Bappeda Provinsi Sumatera Barat;
 Output dari pelaksanaan Pra Musrenbang ini adalah adanya kesepakatan
dalam bentuk berita acara antara Pemerintah Provinsi dengan
Pemerintah Kab/Kota tentang program dan kegiatan prioritas daerah
dalam pencapaian prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Barat Tahun
2020 yang dilaksanakan oleh PD Provinsi Sumatera Barat;

d. Perjalanan dinas pada tanggal 1 Juli 2019 dalam rangka Mengikuti Rapat
Sinkronisasi Rencana Kegiatan Bidang Cipta Karya TA 2020 di Padang
 Rapat diselenggarakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah
Sumatera Barat dengan peserta dari Bappeda, Dinas PUTR, Dinas Perkim
dan PDAM se Sumatera Barat. Rapat dibuka oleh Kepala Balai;
 Tujuannya adalah percepatan pemutakhiran readiness criteria terhadap
usulan kegiatan CK ke Kementerian PUPR TA 2020. Usulan tersebut, baik
yang telah masuk baseline maupun masih menjadi stok program untuk
segera dilengkapi RC nya, melalui aplikasi SIPPa;
 Pengumpulan RC dilakukan dengan sistem desk pada masing-masing
sektor, yang terdiri dari PLP, PKP, PPB, dan SPAM;

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 11


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

e. Perjalanan dinas pada tanggal 21 Mei 2019 dalam rangka Mengikuti Diskusi
Laporan Pendahuluan Pekerjaan DED Pembangunan Jaringan Tersier
Kanan DI Lubuk Buaya di Padang
 Diskusi diselenggarakan oleh BWS V di Padang, dengan peserta Bappeda,
Dinas PSDA dan Dinas TPHP Kab. Pesisir Selatan, serta Tim Teknis dari
BWS V;
 Laporan Pendahuluan disusun oleh Konsultan, yaitu PT. Bumi Kahuripan
Jaya KSO PT. Ciriajasa Engineering Consultans;
 Kesimpulan diskusi :
1. Lingkup pekerjaan 2.073 Ha (pada saluran tersier kanan);
2. Dari hasil identifikasi konsultan, bahwa ada kerusakan pada saluran
primer : jebol dan saluran sekunder : tertimbun tanah;
3. BWS tahun depan akan melakukan DED dan rehab saluran primer dan
sekunder DI Lubuk Buaya;
4. Masukan dari Tim Teknis : identifikasi kerusakan, buatkan koordinat
pada masing-masing bangunan irigasi dan buatkan elevasinya;
5. DED yang disusun tidak mencakup DED untuk saluran primer dan
sekunder  dokumen dapat dilanjutkan ke laporan akhir.

f. Perjalanan dinas pada tanggal 7 – 8 Agustus 2019 dalam rangka Menghadiri


Undangan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) POKJA PKP di Padang
 Rakortek diselenggarakan oleh Dinas Perkimtan Provinsi Sumatera Barat
dengan peserta dari Bappeda dan Dinas Perkimtan Kab/Kota se Sumatera
Barat yang tergabung dalam Pokja PKP Kab/Kota;
 Tujuan Rakortek adalah untuk peningkatan kualitas aparatur Pokja PKP,
yaitu dengan pemberian materi berupa strategi pencapaian SPM bidang
perumahan, pembimbingan dalam penyusunan RP3KP dan peningkatan
keselarasan pembangunan sektor perumahan dengan pembangunan
daerah;
 Selanjutnya dilakukan desk dan evaluasi terhadap dokumen RP3KP yang
disusun Kab/kota. Kabupaten Pesisir Selatan telah selesai menyusun
RP3KP tahun 2018 dan saat ini dalam proses penyusunan naskah
akademis dan pendampingan oleh provinsi;
 Ada perubahan dari outline RP3KP yang telah disusun sesuai dengan draft
Permen PUPR terbaru terkait penyusunan RP3KP. Untuk itu perlu
dilakukan perbaikan dan pendampingan;

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 12


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

g. Perjalanan dinas pada tanggal 12 Agustus 2019 dalam rangka


menyerahkan kelengkapan bahan pengusulan Rencana Kegiatan Bidang
Cipta Karya TA 2020 ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera
Barat di Padang
 Usulan rencana kegiatan bidang cipta karya saat ini telah masuk dalam
baseline rencana kegiatan yang akan dilaksanakan Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Sumatera Barat Tahun 2020 mendatang;
 Perlu melengkapi beberapa persyaratan berupa perencanaan daerah,
dalam hal ini RPJMD, RTRW, dokumen SSK, dan RDTR. Selain itu juga
dilakukan konsultasi dan koordinasi terhadap usulan yang masih menjadi
stock kegiatan tahun 2020;

h. Perjalanan dinas pada tanggal 22 Agustus 2019 dalam rangka mengikuti


rapat Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah Prov. Sumatera Barat
tentang Rancangan Peraturan Daerah RDTR Kawasan Mandeh di Padang
 Rapat difasilitasi oleh Dinas PUTR Provinsi Sumatera Barat dengan
peserta Tim TKPRD Provinsi Sumatera Barat dan perwakilan Pemerintah
Daerah Kab. Pessel, yang dipimpin oleh Bapak Sekda. Acara dibuka oleh
Kabid Penataan Ruang Dinas PUTR Provinsi yang dilanjutkan dengan
pemaparan materi teknis RDTR oleh Kepala Dinas LH Kab. Pessel;
 Acara dilanjutkan dengan penyampaian koreksi, masukan, saran
perbaikan oleh Tim TKPRD Provinsi terhadap materi RDTR dan Ranperda
yang telah disusun;
 Koreksi, masukan, saran perbaikan yang disampaikan menjadi bahan
perbaikan dalam penyusunan RDTR Kaw. Mandeh. Yang selanjutnya akan
diperbaiki dan dilaporkan kembali ke Tim TKPRD Provinsi dalam waktu 2
minggu;

i. Perjalanan dinas pada tanggal 21 -23 Oktober 2019 dalam rangka


Mengikuti Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi Penyusunan Strategi
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP) Provinsi Sumatera Barat
di Padang
 Rapat Koordinasi diselenggarakan oleh Badan Pengembangan
Permukiman Wilayah Sumatera Barat Kementerian PUPR, dengan
peserta terdiri dari Bappeda, Dinas PU/Perkimtan Kab/Kota se Sumatera
Barat;
 Adapun maksud dari Rakor adalah untuk memperkenalkan sistem
informasi Pengembangan Kawasan Permukiman (SIPKP) dengan tujuan
melakukan uji percontohan pengisian data yang berkolaborasi dengan

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 13


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

pemerintah daerah dalam aplikasi SIPKP yang dikembangkan Direktorat


PKP;
 Kepada Kabupaten/Kota untuk melakukan input data terkait PKP ke
dalam SIPKP dengan batas waktu input sampai dengan 1 (satu) bulan;

j. Perjalanan dinas pada tanggal 4-6 September 2019 dalam rangka


mengikuti Bimtek Penggunaan Analisis Tabel Input-Output di Grand Royal
Denai Bukittinggi
 Pembukaan oleh Ketua Bappeda Sumbar yang diwakili oleh Kabid Sosial
Budaya, Winny Sayori, ST, MMP;
 Menekankan pentingnya perencanaan yang berbasiskan data dan analisis
yang tepat, sehingga menjadikan perencanaan yag efektif dan efisien.
 Selanjutnya pembicara terdiri dari Praktisi Statistik dari Biro Pusat
Statistik Sumatra Barat, Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS
Sumatera Barat ibu Hevivanur. Narasumber ke dua bapak Dr. Fajri
Muharja dari Universitas Andalas.
 Teknik input-output atau biasa disingkat I-O, merupakan teknik yang
dikenalkan oleh Vassily W. Leontief pada tahun 1951. Teknik ini digunakan
untuk menelaah keterkaitan antar industri dalam upaya untuk memahami
kompleksitas perekonomian serta kondisi untuk mempertahankan
keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
 Uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi tentang
transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar satuan kegiatan
ekonomi (sektor) dalam suatu wilayah, pada suatu periode waktu
tertentu.
 Sistem penyajian data yang komprehensif dan, mampu memperlihatkan
hubungan dan keterkaitan antar sektor ekonomi.
 Tabel I-O Akan Memberikan Gambaran Mengenai:
1. struktur ekonomi yg mencakup output dan nilai tambah masing-2
sektor;
2. struktur input antara, yaitu penggunaan berbagai barang dan jasa
oleh sektor-2 produksi;
3. struktur penyediaan barang dan jasa, produksi DN maupun impor;
4. struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan antara oleh
sektor-2 produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi,
investasi, dan ekspor.
 Keterkaitan ke belakang merupakan keterkaitan yang bersumber dari
mekanisme penggunaan input produksi. Apa saja input suatu sektor
dalam proses produksinya.

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 14


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

 Keterkaitan ke depan adalah alat analisis untuk mengetahui derajat


keterkaitan antara suatu sektor yang menghasilkan output, yang
digunakan sebagai input oleh sektor yang lain
 Sebagai Contoh analisis :
Sesungguhnya Pariwisata bukanlah kegiatan perekonomian yang berdiri
sendiri, tapi seluruh kegiatan yang menyangkut pariwisata sudah melekat
pada kegiatan induknya
1. Beberapa kegiatan ekonomi yang menyangkut pariwisata :
2. naik pesawat/mobil : Lapangan Usaha Transportasi
3. menginap di hotel : Lapangan Usaha Akomodasi
4. mekan di restoran : Lapangan Usaha Peny. makan/minum
5. Masuk ke kawasan wisata : Lapangan usaha jasa hiburan/rekreasi
6. Membeli oleh-oleh : Lapangan usaha perdagangan

k. Perjalanan dinas pada tanggal 26 – 27 September 2019 dalam rangka Rapat


Koordinasi Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD)
Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat di Padang
 Rapat Koordinasi diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Sumatera Barat di Kyriad Bumiminang Hotel
Padang. Peserta terdiri dari OPD Provinsi dan Tim TKPRD Kab/Kota;
 Narasumber berasal dari Kementeriaan ATR, Dinas PUPR Provinsi dan
Dinas LH Provinsi;
 Selanjutnya juga dibahas permasalahan penataan ruang di daerah,
diantaranya permohonan izin industri pengolahan untuk stockpile / galian
C, dimana sesuai RTRW berada di Kawasan Pertanian  solusinya tidak
boleh diberikan rekomendasi;
 Ada beberapa point penting dari rakor, sbb :
 Perlindungan setempat hanya boleh untuk tempat peribadatan,
sosial dan mitigasi bencana;
 Beberapa peraturan baru terkait penataan ruang :
o Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa;
o Surat Edaran No.4/SE-PF.01/VII/2019 tentang Percepatan
Perizinan Pemanfaatan Ruang dalam rangka Mendorong
Penanaman Modal (Investasi) di Daerah;
o Perpres No. 59 Tahun 2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi
Lahan Sawah;
 RPPLH seharusnya disusun sebelum RPJPD;
 Dokumen Lingkungan Hidup terdiri dari :
o Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 15


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

o RPPLH;
o KLHS;
o AMDAL;
o UKL/UPL.

l. Perjalanan dinas pada tanggal 4 Oktober 2019 dalam rangka Pembahasan


Legalisasi Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) di Rocky
Plaza Hotel Padang
 Rapat pembahasan ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan
Permukiman Wilayah Sumatera Barat. Peserta rapat terdiri dari Setda,
Bappeda, Dinas PUTR, BPS dan Bag. Hukum Setdakab pada
Kabupaten/Kota se Sumatera Barat. Acara dibuka oleh Kepala BPPW, Ibu
Syafriati;
 Tujuan pembahasan adalah untuk pemahaman bersama tentang
pentingnya legalisasi HSBGN bagi Pemerintah Daerah untuk
menyelenggarakan bangunan gedung negara yang fungsional, handal,
efektif dan efisien;
 Pada masing-masing kab/kota membuat besaran HSBGN di daerahnya
dengan berpedoman pada hasil survei lapangan dan sesuai dengan
Perpres No.73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
 Hasil dari analisa HSBGN yang telah disusun diverifikasi kewajarannya
oleh BPPW dan selanjutnya untuk ditindaklanjuti menjadi Peraturan
Kepala Daerah.

m. Perjalanan dinas pada tanggal 2 Oktober 2019 dalam rangka Mengikuti


Rapat Koordinasi Kunjungan Lapangan Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR di Bappeda Prov. Sumatera
Barat di Padang
 Rapat Koordinasi dilaksanakan di Bappeda Provinsi dan dipimpin oleh
Kabid Ekonomi dan Pengembangan Wilayah dengan peserta OPD terkait
provinsi, BPJN III Sumbar, BWS V Sumbar, BPPW Sumbar, Bapedalitbang
Kab. Pesisir Selatan, Kota Padang, Kab. Padang Pariaman, dan Kota
Pariaman;
 Adapun yang dibahas adalah terkait pelaksanaan infrastruktur di Kawasan
Strategis di Sumatera Barat, dalam hal ini Kawasan Mandeh dan
Metropolitan PALAPA;
 Khusus di Kawasan Mandeh, dari hasil evaluasi pelaksanaan infrastruktur
yang dilakukan oleh BPIW, diperoleh nilai 77% yang artinya cukup baik;

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 16


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

 Tujuan pengembangan infrastruktur di Kawasan Mandeh adalah untuk


meningkatkan daya saing pariwisata. Selanjutnya peserta mengisikan
kuisioner tentang evaluasi kinerja fungsi dan manfaat pembangunan
infrastruktur PUPR;
 Acara dilanjutkan dengan tinjauan langsung ke lapangan oleh Tim BPIW
didampingi satker dan OPD Provinsi dan OPD Kabupaten esok hari, 3
Oktober 2019.

n. Perjalanan dinas pada tanggal 28 Oktober 2019 dalam rangka Mengikuti


Rapat Pemantauan Kawasan Pariwisata Mandeh Kabupaten Pesisir
Selatan di Padang
 Rapat diselenggarakan oleh Bappenas, dalam hal ini Direktorat
Pengembangan Wilayah dan Kawasan, dan langsung dibuka oleh
Direktur, Bpk Sumedi;
 Pada kesempatan ini, Kepala Bappeda Provinsi dan kepala Bapedalitbang
Kab. Pesisir Selatan menjadi narasumber untuk memaparkan terkait
pelaksanaan dan rencana pengembangan di Kawasan Mandeh;
 Acara dilanjutkan dengan tanya jawab terkait dengan rencana
pembangunan kawasan dan kelanjutan pengembangan kawasan Mandeh
baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten.

o. Perjalanan dinas pada tanggal 28 November 2019 dalam rangka Mengikuti


Undangan Diskusi Laporan Interim Pekerjaan SID dan DED Pengendalian
Banjir Batang Lengayang dan Batang Tapan di Kantor BWS Sumatera V di
Padang
 Rapat diselenggarakan oleh Bappenas, dalam hal ini Direktorat
Pengembangan Wilayah dan Kawasan, dan langsung dibuka oleh
Direktur, Bpk Sumedi;
 Diskusi diselenggarakan oleh BWS Sumatera V dan diikuti oleh
Bapedalitbang dan Dinas PSDA Kabupaten Pessel, Dinas PSDA Provinsi
Sumbar, Unit Desain BWS V dan Tim Teknis BWS V;
 Diskusi dipimpin oleh PPK Kegiatan Penyusunan SID Pengendalian Banjir
Batang Lengayang dan Batang Tapan, Bpk Daniel. Diskusi dimulai dengan
pemaparan oleh Tim Konsultan Penyusun dan dilanjutkan dengan
tanggapan, masukan dan saran dari peserta diskusi;
 Kesimpulan :
 Untuk Batang Lengayang :

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 17


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

Perlu didesain penambahan jeti pada bagian kiri river mouth


 dari jeti yang ada ternyata masih terdapat ombak yang
masuk dalam river mouth;
 Perlu didesain pembangunan shortcut sungai yang berbelok-
belok dengan tetap memperhatikan kestabilan sungai;
 Lingkup pekerjaan dari hulu (permukiman di Koto Baru)
sampai muara;
 Untuk Batang Tapan :
 Tim konsultan penyusun belum siap untuk menyiapkan data
primer;
 Pembahasan ditunda sampai minggu depan, konsultan
diberikan kesempatan untuk menyiapkan data-data primer
dan membuat kajian sesuai dengan kondisi riil di lapangan;

p. Perjalanan dinas pada tanggal 28 Oktober 2019 dalam rangka Menghadiri


Diskusi Laporan Akhir Pekerjaan SID dan DED Pengendalian Banjir Batang
Lengayang di Kabupaten Pesisir Selatan di Padang
 Diskusi dipimpin oleh PPK Pekerjaan SID/DED Pengendalian Banjir
Batang Lengayang, Bpk Daniel. Peserta terdiri dari Bapedalitbang dan
Dinas PSDA Kab. Pesisir Selatan, PSDA Provinsi, Tim Unit Desain BWS V.
Bahan paparan laporan akhir oleh PT. Satria Bumistrata Service;
 Diskusi dimulai dengan paparan laporan akhir SID/DED oleh PT. Satria
Bumistrata Service, dilanjutkan dengan diskusi terhadap paparan;
 Kesimpulan diskusi :
1. Konsultan perlu membuat pemodelan penanganan pengendalian
banjir di hulu, tengah dan hilir;
2. Konsultan perlu membuat penanganan/mendesain pengaruh
shortcut/sodetan;
3. Akan dilakukan diskusi akhir terhadap perbaikan pada bulan Januari
2020.

q. Perjalanan dinas pada tanggal 28 Oktober 2019 dalam rangka Menghadiri


Diskusi Laporan Akhir Pekerjaan SID dan DED Pengendalian Banjir Batang
Lengayang di Kabupaten Pesisir Selatan di Padang
 Pembukaan acara oleh Kepala BPPW Sumatera Barat. Peserta diikuti oleh
Kab/Kota se Sumatera Barat terkait pengelolaan keciptakaryaan, dalam
hal ini : Bapedalitbang, Dinas PUTR, Dinas Perkimtan dan PDAM;
 Maksud acara ini adalah untuk mensinkronkan sekaligus penajaman
usulan kab/kota bidang cipta karya tahun anggaran 2021 sesuai dengan

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 18


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

RPIJM. Selanjutnya juga dilakukan pengecekan terhadap kelengkapan


readiness criteria usulan;
 Acara berisikan pemaparan masing-masing satker (SPAM, PLP, PKP, PBL
dan PSP POP;
 Selanjutnya dilakukan desk terkait usulan kab/kota pada masing-masing
Satker.

r. Perjalanan dinas pada tanggal 4-5 Desember 2019 dalam rangka Mengikuti
Peningkatan Kapasitas dan Pembekalan Kab/Kota tentang SPM Sanitasi di
Bukittinggi
 Pembukaan acara oleh Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Provinsi
Sumatera Barat. Peserta terdiri dari Kab/Kota se Sumatera Barat yang
membidangi SPM Sanitasi, dalam hal ini Bappeda, Dinas PUTR dan Dinas
Perkimtan;
 Maksud acara ini adalah memberikan sosialisasi Permen tentang SPM
PUPR dan agar Pemerintah Kab/Kota dapat menyampaikan capaian SPM
Sanitasi. Sanitasi yang dimaksud disini adalah air limbah setempat;
 Pemateri pada acara ini adalah Kasi Air Minum dan Limbah Dinas PUTR
Provinsi, PPK PLP BPPW Sumbar dan Kasubdit Standardisasi
Kementerian PUPR;
 Kesimpulan :
1. Dasar hukum SPM PUPR adalah Permen PUPR No.29/PRT/M/2018;
2. Ada dua SPM keciptakaryaan, yaitu SPM Air Minum dan SPM Air
Limbah Domestik;
3. Terkait SPM Air Limbah, ada perubahan standar pelayanan, sebagai
berikut :
Punya Septic Tank  sudah disedot  sudah dibuang/dikelola di IPLT
(jika belum salah satunya, maka belum memenuhi standar pelayanan
air limbah);
 Kepada Kab/kota untuk menyiapkan data terkait perhitungan SPM
dimaksud.

2.2.3. Rapat-Rapat Koordinasi


Rapat-rapat koordinasi dialokasikan dana sebesar Rp. 1.500.000,- dengan
realisasi anggaran Rp.1.326.600,- (88,44%). Dengan rincian kegiatan sebagai
berikut :

a. Rapat pada tanggal 8 Februari 2019 bertempat di Ruang Rapat


Bapedalitbang Kab. Pesisir Selatan

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 19


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

NOTULEN RAPAT

Rapat dipimpin oleh Kepala Bidang Eko PW Bapedalitbang. Rapat diikuti oleh
Bapedalitbang, Dinas PUTR, Dinas PSDA dan Dinas Perkimtan.

PEMBUKAAN :
1. Tujuan rapat adalah untuk mengetahui ketersediaan data infrastruktur
pada masing-masing PD pengelola;
2. Selain itu juga apakah pengelolaan data sudah menggunakan sistem
informasi atau aplikasi yang dapat diupgrade setiap tahun;
KESIMPULAN :
1. Dinas PUTR sudah memiliki database Jalan dan jembatan, namun tidak
terkoneksi dengan SIJANTAN (Sistem Informasi Jalan dan Jembatan) yang
telah dibangun. Ini disebabkan kurangnya sumber daya pengelola aplikasi;
2. Untuk bidang Cipta Karya, sebenarnya sudah ada sistem informasi yang
dibangun oleh Dirjen CK Kementerian PUPR melalui SIM Insan, SIMBPB,
SIM SPAM, SIM PKP. Kepada masing-masing daerah untuk dapat
menginput data ke dalam sistem informasi yang telah dibangun;
3. Dinas PSDA sudah memiliki database irigasi, namun update masih
dilakukan secara manual. Perlu peningkatan ketersediaan data. Database
sungai dan rawa belum tersedia;
4. Dinas Perkimtan sudah memiliki database Kawasan permukiman, sudah
menggunakan sistem informasi;
5. Permasalahan dalam penginputan dan update adalah kekurangtersediaan
database pada masing PD. Untuk itu perlu dilakukan survey kembali
terhadap aset infrastruktur yang telah ada;
6. Terhadap RPIJM, kepada Dinas PUTR dan Perkimtan untuk memasukkan
rencana pembangunan infrastruktur beberapa tahun ke depan, mengingat
Dirjen CK telah berkomitmen untuk tidak mendanai program/kegiatan
yang tidak masuk dalam RPIJM Kab/Kota;
7. RPIJM selanjutnya dimasukkan dalam Sistem Informasi Perencanaan dan
Pembangunan (SIPPA);
PD untuk membangun data base masing-masing agar dapat digunakan
dalam perencanaan sehingga pembangunan yang dilaksanakan tepat
sasaran dan efektif;

b. Rapat pada tanggal 12 September 2019 Bertempat di Ruang Rapat


Bapedalitbang Kab. Pesisir Selatan
NOTULEN RAPAT

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 20


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

Rapat dipimpin oleh Ibu Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir


Selatan. Rapat diikuti oleh Bapedalitbang, Dinas PUTR, Dinas PSDA, Dinas
Perkimtan, Dinas PMPTSP, Dinas Peternakan, Dinas TPHP, dan BPBD.

PENGANTAR :
1. Rencana pembangunan Islamic Boarding School dan infrastruktur sosial
lainnya di Kabupaten Pesisir Selatan merupakan kerjasama Pemkab
dengan Yayasan Al-Awadi;
2. Salah satu project adalah melakukan pembangunan Islamic Boarding
School yang bertujuan untuk percepatan pencapaian visi daerah, yaitu
Terwujudnya Masyarakat Pesisir Selatan yang Mandiri, Unggul, Agamais
dan Sejahtera, terutama dalam pembangunan bidang keagamaan;
3. Lahan yang diperlukan untuk pembangunan tersebut adalah 10 hektar,
adapun lahan tersebut akan dihibahkan oleh Pemkab Pesisir Selatan ke
Yayasan Al Awadi.

KESIMPULAN :
1. Lokasi rencana pembangunan ada 3 (tiga) alternatif, yaitu :
1. Pusat Pembibitan Ternak di Lakitan
2. Belakang SPMA Balai Salasa
3. Lokasi rencana pembangunan MAN Kambang Timur
2. Dari luas yang diperlukan, maka pilihan jatuh pada pusat pembibitan
ternak di Lakitan dengan luas ±10 Ha;
3. Yang perlu dipersiapkan :
1. Sertifikat tanah tempat pembibitan ternak
2. Masing-masing OPD mempersiapkan bahan terkait pemberian hibah
tanah;
4. Lokasi berada pada kawasan agropolitan, perlu dicek kesesuailan lahan
sesuai RTRW;
5. Setelah apel pagi, akan dilakukan kunjungan bersama ke pusat
pembibitan ternak di Lakitan;

c. Rapat pada tanggal 12 September 2019 Bertempat di Ruang Rapat


Bapedalitbang Kab. Pesisir Selatan
NOTULEN RAPAT

Rapat dipimpin oleh Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah


Bapedalitbang dengan peserta dari Dinas PUTR, Dinas Perkimtan, Dinas PSDA
dan PDAM.

PENGANTAR :

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 21


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

1. Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui kemajuan pekerjaan yang


bersumber dari APBN pada tahun 2019;
2. Untuk mengetahui permasalahan dan kendala yang dialami pada masing-
masing pelaksana kegiatan.
KESIMPULAN :
1. Untuk Dinas PSDA :
 Kegiatan IPDMIP (loan)
Total anggaran : Rp. 9.975.880.000,-, realisasi Rp. 2.432.016.338,-. (tabel
terlampir)
2. Dinas PUTR :
 Kegiatan pembangunan sanitasi IPALD Hibah Australia (sAIIG)  proses
pencairan uang muka
 Kegiatan pengembangan program hibah air minum  dalam proses
pengerjaan pekerjaan 100 %  baru bisa dicairkan
3. Dinas Perkimtan :
 Kegiatan pembangunan infrastruktur sanitasi (ALS)  sharing
kabupaten
4. PDAM :
Pemasangan pipa dan sambungan rumah Rp.4.374.000.000,- 
permasalahan keterlambatan pengadaan barang (aksesoris perpipaan) ke
lokasi pekerjaan, sehingga progress terlambat  realisasi fisik 93,03%

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 22


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

BAB III
HASIL KEGIATAN

Dari pelaksanaan kegiatan diperoleh hasil sebagai berikut :


1. Dalam upaya menghimpun data teknis dari perangkat daerah, masih ditemukan
kendala seperti :
 Data yang diberikan tidak lengkap dan berubah-ubah;
 Masih ada data teknis yang belum tersedia, data yang tersedia belum
sesuai dengan target capaian indikator OPD yang tercantum dalam
RPJMD maupun Renstra OPD;
 Belum tersedianya data base dan sistem informasi terpusat melalui satu
data.
2. Dari hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan, terlihat bahwa
pembangunan infrastruktur masih ada yang tidak dikerjakan tepat waktu dan
memiliki kualitas yang rendah, hal ini disebabkan oleh :
 Pada beberapa pekerjaan, perencanaan masih ada yang dilaksanakan
pada tahun yang sama;
 Pekerjaan fisik tidak dimulai di awal tahun dan cenderung di akhir tahun,
sehingga terkesan tergesa-gesa;
 Faktor cuaca dan bencana alam yang menghambat penyelesaian
pekerjaan tepat waktu;
 Hasil / mutu pekerjaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan.

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 23


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Prasarana berfungsi untuk mendukung kegiatan-kegiatan publik agar dapat
berjalan dengan optimal. Prasarana dibangun agar ruang-ruang yang diperuntukan
bagi kegiatan publik dapat berfungsi dengan baik.
Sesuai dengan RPJMD Misi 2, bahwa pembangunan infrastruktur perlu
ditingkatkan dalam rangka menunjang perekonomian dan sosial masyarakat. Untuk
pembangunan semestinya harus terencana, terlaksana dan terkelola dengan baik.
Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, diperoleh bahwa
pengembangan infrastruktur masih belum optimal, hal ini disebabkan oleh
perencanaan yang kurang matang, adanya ego pada masing-masing pelaksana, dan
data base yang belum lengkap.

4.2 Saran
Perbaikan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan
infrastruktur di Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut :
 Membangun sistem informasi dan data base yang kuat dan terintegrasi
melalui one map policy;
 Menyiapkan readiness criteria pada masing-masing pekerjaan sebelum
dilaksanakan;
 Memulai pekerjaan di awal tahun, sehingga dapat langsung dioperasionalkan
secepatnya.

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 24


Laporan Akhir Koordinasi Perencanaan Bidang Prasarana Wilayah Tahun 2019

LAMPIRAN

Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 25


LAPORAN AKHIR
KEGIATAN KOORDINASI PERENCANAAN
BIDANG PRASARANA WILAYAH
KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN
Powerpoint 2019
Templates

Anda mungkin juga menyukai