Anda di halaman 1dari 3

Mengapa kematian Yesus harus melalui Salib? Mengapa tidak dengan cara yang lain?

Keluaran 12 berbicara tentang momen dimana bangsa Isarael harus dibawah keluar dari tanah
Mesir menuju pembebasan, setelah 9 tulah dan kini yang terakhir adalah Tuhan akan
menghukum Mesir dengan kematian anak sulung dari si Penindas. Keluaran 12:1-11 merupakan
perintah Tuhan terkait apa yang harus di lakukan terkait persiapan paskah.
Dalam ayat.14 perintah bahwa Paskah harus dilakukan turun-temurun sampai selama-
Nya. Tulah terakhir dimalam itu memberi signifikansi khusus terhadap orang Israel. Anak
domba yang di sembelih darahnya harus di poleskan di tiang rumah orang Israel, sebab apabila
Tuhan melihat tanda tersebut makai a akan melewati (ay. 13). Darah anak domba adalah tanda
bahwa mereka bebas dari murka Allah
Yehezkiel 20:4-10 memberitahukan kepada kita bahwa bangsa Israel ikut berpartisipasi
dalam penyembahan berhala. Itulah sebabnya patut juga dihukum.
Anak domba Paskah itu tulangnya tidak boleh dipatahkan Kel. 12:46.

PASKAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN YESUS KRISTUS


Injil Sinoptik membuat kaitan Paskah dan kematian Yesus ada dalam jamuan makan
malam terakhir, jamuan makan yang Yesus lakukan Bersama para murid beberapa saat sebelum
kematian-Nya begitu sangat menonjol. Perhatikan Mark. 14:13-15:
Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana
kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah
dia 14:14 dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di
manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah 1  bersama-sama dengan
murid-murid-Ku? 14:15 Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan l  atas
yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan
perjamuan Paskah untuk kita!"
Persiapan Paskah yang dilakukan seharusnya adalah sesuai dengan kebiasaan Paskah
yang sudah diperitahkan oleh Tuhan. Tetapi Yang Yesus lakukan berbeda dari biasanya dan
mengatakan sesuatu yang lain seperti yang tercatat dalam Mark. 14:22-24:
Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti,
mengucap berkat, memecah-mecahkannya  o  lalu memberikannya kepada mereka dan
berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku 1 ."14:23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap
syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan
itu. p  14:24 Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian2 , q  yang
ditumpahkan bagi banyak orang.
Rujukan Yesus pada tubuh-Nya dan darah-Nya secara khusus yang ditumpahkan
menunjukan kematian-Nya sebagai penggenapan altimat bagi perayaan paskah. Yesus adalah
anak domba Allah (Bnd Yoh. 1:29). Hubungan antara kematian Yesus dan korban Paskah
ditekankan oleh Petrus 1:181-19:
Sebab kamu tahu bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu
warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang fana, bukan pula dengan emas
perak, melainkan dengan darah yang mahal, yaitub darah Kristus yang sama seperti darah
anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat
Dalam 1 Kor. 5:7 Paulus berkata bahwa “ sebab anak domba paskah telah disembelih yaitu
Kristus.
Disini sudah menjadi jelas bagi kita bahwa Yesus adalah anak domba paskah yang
mengantikan kita. Artinya bagi Yesus jikalau kita murka Allah akan tertumpa bagi kita sama
seperti ketika peristiwa eksodus dimana paskah pertama kali dirayakan, demikian juga kita akan
binasa kalua tanpa Yesus Kristus yang mempersembahkan hidup-Nya untuk kita. Anak domba
paskah kakinya tidak boleh dipatahkan (Kel. 12:46 bnd Yoh. 19:33 Kaki Yesus tidak dipatahkan
kecuali dua orang yang di samping-Nya)
Yesus meringkas pengorbanan-Nya yang memberikan jaminan seperti yang diringkas
oleh Yoh. 6:53-54: Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging  i  Anak Manusia j  dan minum darah-Nya, k  kamu
tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.  6:54Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-
Ku  ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman
Telah menjadi jelas bagi kita bahwa Yesus adalah korban substitusioner (pengganti)
tetapi bagaimana dengan cara kematian-Nya yaitu melalui Salib? Jelas terkait kematian Yesus
melalui Salib sudah dinubuatkan dalam kitab Suci terkait cara kematian-Nya “ menusuk tangan
dan kaki” dalam (Maz. 22:16) meskipun saat itu belum ada penyaliban.
Yustinus Martir memberitahukan kepada kita terkait bagaimana anak domba itu di panggang.
Menusukan besi dari depan bagian kepala ke bagian belakang dan kemudian besi ditusukan dari
bagian samping. Dan bentuk ini adalah seperti Salib.
Dalam Percakapan Yesus dengan Nikodemus ia berkata bahwa (Yoh. 3:14-15) dan sama
seperti Musa meninggikan ular di padan gurun, demikian juga anak manusia harus ditinggikan,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal. (Lih. Bil. 21:9 Ketika Musa
membuat ular tedung dan menggantung pada sebuah tiang)
Kesimpulan
Terkait dengan kematian Yesus melalui Salib adalah sudah dinubuatkan dalam kitab suci bahwa
Dia harus mati melalui penyaliban, untuk kit akita tidak bisa berkata bahwa yesus memang
ditentukan untuk menjadi penebus atau korban pengganti, untuk itu kalua Dia mati karena
ketabrak mobil, jatuh dari pohon, atau meninggal di usia tua maka dia tetap korban pengganti.
Sebab Alkitab harus digenapi bahwa Yesus harus mati melalui penyaliban.
Melalui Salib Ia menjadi terkutuk karena kita seperti yang di catat Paulus dalam Gal.
3:13 terkutuklah orang yang digantung di kayu Salib, sebab dimasa itu orang memahami bahwa
orang yang digantung adalah orang terkutuk Bil. 21:23.

Anda mungkin juga menyukai